Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 PDF
Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 PDF
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
/
id
o.
.g
ps
.b
rta
ka
ja
://
tp
ISSN : 2087-6238
No. Publikasi : 31550.13.02
Katalog BPS : 1101002.31
Diproduksi : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis - BPS Provinsi DKI Jakarta
Editor : Dwi Paramita Dewi
Penulis : Rocky Gunung Hasudungan
Klarawidya Puspita Rasman
Favten Ari Pujiastuti
Ratih Sari Dewi
Supendi
Desain : Rocky Gunung Hasudungan
/
id
perkembangan serta potensi yang ada.
o.
Untuk memenuhi kebutuhan data terkini, beberapa data tahun 2015 disajikan dalam
.g
publikasi ini. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen data, publikasi Statistik
Daerah akan terus mengalami penyempurnaan baik struktur maupun mutunya.
ps
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan
.b
masyarakat luas.
ka
ja
Nyoto Widodo
Statistik Kunci 1
/
id
1. Geografi dan Iklim 3
o.
2. Pemerintahan 4
3. Penduduk 6
4. Pembangunan Manusia .g 7
ps
5. Ketenagakerjaan 8
6. Kesehatan 10
.b
7. Pendidikan 12
8. Perumahan 14
rta
9. Kemiskinan 15
10. Pertanian 16
ka
13. Konstruksi 19
://
17. Harga-harga 23
18. Pengeluaran Penduduk 24
19. Perdagangan 25
20. Pendapatan Regional 27
21. Perbandingan Regional 29
Lampiran Tabel 31
SOSIAL
1)
Jumlah Penduduk Ribu Jiwa 9 862,1 9 969,9 10 075,3 10 177,9
1)
Laju Pertumbuhan Penduduk % 1,13 1,09 1,06 1,02
1)
Kepadatan Penduduk Jiwa /Km 2 14 890 15 053 15 212 15 367
1)
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) % 101,84 101,55 101,29 101,04
1)
Jumlah Rumah Tangga (Ruta) Juta Ruta 2,58 2,61 2,64 2,66
2)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 70,83 68,44 68,49 72,60
/
2)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 10,72 9,94 9,84 8,36
id
3)
Ribu Orang 363,20 354,19 393,90 398,92
o.
Jumlah Penduduk Miskin
3)
Persentase Penduduk Miskin %
.g 3,69 3,55 3,92 3,93
ps
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) % 77,53 78,08 78,39 n/a
EKONOMI
.b
4)
PDRB Harga Berlaku Triliun Rp 1 369,43 1 547,04 1 761,41 960,33
rta
4)
PDRB Harga Konstan 2010 Triliun Rp 1 222,53 1 297,20 1 374,35 710,61
ka
4)
Laju Pertumbuhan Ekonomi % 6,53 6,11 5,95 5,11
ja
4)
PDRB Perkapita Harga Berlaku Juta Rp 123,96 130,11 136,41 n/a
://
5)
Inflasi % 4,52 8,00 8,95 2,49
tp
4)
Ekspor Produk DKI Jakarta (FOB) Juta USD 11 800,84 11 375,12 11 546,19 6 098,04
ht
Ekspor melalui pelabuhan di DKI Jakarta (FOB) 4) Juta USD 48 134,85 47 397,61 48 079,48 27 912,19
Impor melalui pelabuhan di DKI Jakarta (CIF) 4) Juta USD 96 926,34 90 107,99 84 604,81 36 840,20
4)
Jumlah Wisatawan Mancanegara Juta Orang 2,13 2,31 2,32 1,10
/
id
Provinsi Banten disebelah barat dan Provinsi Jawa
Barat di timur dan selatan serta Laut Jawa di utara. Perbandingan Suhu Udara
o.
Dibagian utara terbentang pantai sepanjang ± 35 Bulan Agustus
km tempat bermuaranya 13 sungai dan 2 kanal
(Dinas PU DKI Jakarta). Data dari Dinas Pekerjaan 34,6oC.g 36,4oC
ps
Umum Pemprov DKI Jakarta menyatakan bahwa
73% kelurahan di DKI Jakarta dilalui aliran sungai.
24,0oC 21,0oC
.b
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika, Stasiun Pondok Betung & Kemayoran
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi &
ja
penyimpangan kondisi atmosfer yang berawal dari Statistik Geografi dan Iklim DKI Jakarta
penyimpangan suhu permukaan laut di samudra Uraian Satuan 2014 2015
pasifik equator bagian tengah (Supari, 2015).
Luas km² 662,33
Fenomena El-Nino sangat jelas terlihat pada Jumlah Pulau pulau 218
menurunnya intensitas hujan di DKI Jakarta. Pulau Berpenghuni pulau 110
Pada periode bulan Juli-Agustus 2015 curah Kecepatan Angin *) m/se 2,75 3,12
hujan di ibukota hanya sebesar 5mm atau hanya Kelembaban *) % 76 76
terjadi satu kali hujan saja pada periode tersebut. Hari Hujan *) hari 126 97
Berbeda halnya dengan periode yang sama Kelurahan di Pesisir kel. 15
tahun sebelumnya yang dapat mencapai 253mm. Kelurahan Dilalui Sungai kel. 7
Suhu udara di DKI Jakarta juga menunjukkan Kelurahan Tidak Dilalui Sungai kel. 8
rentang yang sangat tinggi khususnya pada bulan Kelurahan Bukan Pesisir kel. 252
Agustus 2015 yang dapat mencapai 15,4OC. Bila Kelurahan Dilalui Sungai kel. 188
dibandingkan dengan tahun lalu rentang suhunya Kelurahan Tidak Dilalui Sungai kel. 64
hanya sekitar10,6OC.
*) Bulan Januari s.d. Agustus
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 & BMKG
Partisipasi masyarakat DKI Jakarta yang memiliki PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
hak suara dalam Pemilu Legislatif 2014 Pesta demokrasi lima tahunan di republik ini
telah digelar sekitar 1½ tahun yang lalu, namun
eforianya terasa masih terngiang di dalam benak
masyarakat khususnya mereka yang berpartisipasi
aktif. Pada pemilu legislatif (pileg) yang digelar
pada tanggal 9 April 2014 telah terpilih anggota
31,3%
Tidak Menggunakan
68,7%
Menggunakan Hak Suara
dewan dari seluruh penjuru nusantara yang duduk
di kursi DPR dan DPD, serta di tingkat lokal di DPRD.
/
id
memiliki hak suara, hanya 68,7 persennya saja yang
Komposisi Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Menurut Jenis menggunakan hak suaranya (tercatat 6 persennya
o.
Kelamin Hasil Pemilu Legislatif 2014 adalah suara tidak sah). Sisanya, yaitu sebanyak 31,3
.g
persen adalah pemilih yang tidak menggunakan
hak suaranya (disebut dengan Golput) dengan
ps
jumlah sekitar 2,2 juta pemilih. Akan tetapi angka
tersebut sebetulnya menunjukkan penurunan
.b
18% 82%
ja
/
26 - 30 2,8% 2,6%
karena akan memasuki masa purna bhakti.
id
< 26 0,7% 0,5%
o.
sektor paling serius yang diurus oleh Pemprov
DKI Jakarta. Dari sekitar 70 ribu pegawainya, lebih
dari setengahnya terlibat dalam hal mengurus
.g
Komposisi PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Menurut Unit Organisasi Terbesar, 2014
ps
masalah pendidikan di ibukota. Hal ini sejalan
dengan besarnya anggaran Pemprov DKI Jakarta
51,9% 6,7%
.b
dan Penyelamatan
APBD PEMPROV DKI JAKARTA TAHUN 2014
32,1% Lainnya
tp
ht
12
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk dari Hasil
bertambah Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Jakarta
tahun 2013 sebesar 9,97 juta jiwa. Tahun 2014
penduduk DKI Jakarta meningkat menjadi 10,08
orang juta (meningkat hampir 105 ribu jiwa setahun) atau
dapat dikatakan secara rata-rata penduduk Jakarta
setiap jamnya bertambah 12 orang.
Bila Seluruh Penduduk DKI Jakarta Bergandengan Tangan DKI Jakarta adalah provinsi dengan penduduk
Maka Dapat Mencapai Kota Sydney, Australia *)
/
terpadat di Indonesia dimana kepadatannya
id
mencapai lebih dari 5 ribu jiwa per km2. Dengan
o.
5.492 km penduduk sebanyak 10 juta jiwa maka dapat
dilustrasikan bahwa apabila seluruh penduduk
.g
DKI Jakarta bergandengan tangan maka total
ps
bentangannya dapat mengubungkan 2 kota besar
yaitu Jakarta dan Sydney (jarak antara Jakarta-
Jakarta Sydney
.b
Sex Ratio = 101,3, artinya setiap 1000 Sex Ratio atau perbandingan penduduk
pasang Laki-laki&Perempuan, ada 13 orang
ka
/
daya beli (standar kehidupan layak) dapat dilihat
id
dari perkembangan Indeks Pembangunan Manusia
o.
(IPM) di suatu wilayah. Mulai tahun 2014, IPM
dihitung menggunakan metode baru, mengikuti
rekomendasi dari UNDP. Perubahan metode .g
ps
tersebut adalah pada penggunaan variabel rata-
rata lama sekolah serta indeks nya dihitung dengan
.b
rata-rata geometrik.
rta
IPM = 78,39
lama sekolah (HLS) adalah lamanya sekolah yang
tp
Statistik Ketenagakerjaan DKI Jakarta Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta pada
Uraian 2014 2015
tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 4,11
persen dibandingkan tahun sebelumnya (Sakernas,
Penduduk Usia 15 thn keatas
(000)
7 577,11 7 642,99 Februari 2014-2015). Jumlah angkatan kerja pada
Angkatan Kerja (000) 5 189,28 5 548,43
tahun 2015 sebesar 72,60 persen, dimana 91,64
persen nya bekerja. Dari penduduk yang bekerja
Penduduk Bekerja (000) 4 678,84 5 084,53
di Jakarta, sebanyak 79,58 persen bekerja di sektor
Penganggur (000) 510,44 463,90 tersier (perdagangan/ angkutan/ keuangan/ jasa),
TPAK (%) 68,49 72,60 18,79 persen di sektor sekunder (industri/ listrik/ air/
Tingkat Pengangguran (%) 9,84 8,36 bangunan), dan sisanya di sektor primer (pertanian/
Bekerja (%) 90,16 91,64
pertambangan). Sektor tersier seperti jasa dan
perdagangan memang mendominasi kepeminatan
/
UMP ( Rp. Ribu) 2 441 2 700
para pekerja di Jakarta. Berkembangnya Jakarta
id
Bekerja di Sektor Primer (%) 2,40 1,63 sebagai pusat perdagangan, bisnis, dan berbagai
o.
Bekerja di Sektor Sekunder (%) 19,25 18,79 jenis jasa mampu menyerap tenaga kerja termasuk
yang berasal dari luar Jakarta.
Bekerja di Sektor Tersier (%) 78,35 79,58
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Feb 2014
.g
ps
Berdasarkan pendekatan tiga sektor utama
dan Feb 2015
(Agriculture, Manufacture dan Services), Sektor jasa-
.b
lipat dalam lima tahun terakhir“ tenaga kerja pada sektor ini berfluktuasi dan
cenderung meningkat. Peningkatan sektor jasa-jasa
ka
Inflasi dan Kenaikan UMP DKI Jakarta 2015, sektor jasa-jasa mampu menyerap sebesar
://
43,87
urutan kedua yaitu sebesar 18,79 persen. Sektor
ht
18,54
Di sisi lain, nilai UMP DKI Jakarta yang terus
menunjukkan tren pertumbuhan meningkat dalam
11,04
10,96 10,61 lima tahun terakhir membuat Jakarta semakin
8,58
diminati para tenaga kerja. UMP DKI Jakarta tahun
8,00 8,95 2010 sebesar 1,1 juta rupiah kemudian meningkat
5,95
3,97 4,52 5,00 hampir 1,5 kali menjadi 2,7 juta rupiah pada tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015*) 2015. Peningkatan UMP tersebut ternyata sejalan
dengan peningkatan jumlah angkatan kerja di
Inflasi Kenaikan UMP
DKI Jakarta, baik penduduk setempat maupun
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 pendatang.
/
2.6
di tahun 2010 menjadi 30,89 persen di tahun 2011,
id
kemudian turun lagi menjadi 27,30 persen di tahun
o.
2015. Kesempatan kerja di sektor formal dinilai lebih
tinggi dibanding sektor informal karena banyaknya
kegiatan usaha yang berlangsung secara formal .g
ps
2010 2011 2012 2013 2014 2015
kelembagaan seperti pada kantor-kantor dan
badan usaha. Meningkatnya jumlah pekerja di Formal Informal
.b
sektor formal dapat mengindikasikan terjadinya Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Feb 2013
peningkatan status maupun kesejahteraan pekerja.
rta
Indikator Kesehatan DKI Jakarta, 2011-2013 Salah satu tujuan pembangunan di DKI
Jakarta antara lain adalah terciptanya kualitas
Uraian / Jenis Kelamin 2012 2013 2014 hidup masyarakat secara adil dan merata. Ukuran
Angka kematian bayi per 1000 kelahiran keberhasilan peningkatan kualitas hidup adalah
Laki-laki 22,30 22,30 23,52 tercapainya derajat kesehatan yang memadai.
Perempuan 15,90 15,90 14,14
Indikator yang menujukkan perbaikan kualitas
kesehatan antara lain adalah penurunan angka
Laki-laki + Perempuan 19,00 19,00 18,90
kematian bayi, peningkatan angka harapan hidup
Angka Harapan Hidup serta persentase balita yang pernah diimunisasi.
Laki-laki 70,30 70,30 70,24
Indikator kesehatan hasil Proyeksi Sensus
Perempuan 74,00 74,00 74,04
Penduduk 2010 yaitu angka kematian bayi dan
/
Laki-laki + Perempuan 72,10 72,10 72,40 angka harapan hidup adalah angka indikator
id
% balita pernah diimunisasi 97,85 97,76 98,47 yang berlaku 5 tahunan mengikuti tahun sensus
o.
Sumber: Hasil Proyeksi SP2010 dan Susenas 2012-2014 ataupun survei diantar sensus penduduk (SUPAS).
Indikator kesehatan untuk angka kematian bayi
.g
berada pada kisaran 19 dari 1000 kelahiran. Pada
ps
tahun 2014, angka kematian bayi laki-laki sebesar
“ Imunisasi pernah dilakukan ke hampir 23,52 lebih tinggi dari kematian bayi perempuan
seluruh balita di Jakarta. Hanya kurang
.b
tersentuh suntikan kekebalan tubuh angka harapan hidup (AHH) laki-laki dibandingkan
tersebut“ perempuan. Di Jakarta, AHH laki-laki mencapai
ka
Persentase Penduduk yang Memiliki Keluhan mencapai 74 tahun. Namun angka tersebut
://
Kesehatan di DKI Jakarta adalah angka demografi yang diukur secara kohor
berdasarkan bayi yang lahir hidup pada saat ini.
tp
31,21
/
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara gratis.
id
Sumber: Susenas 2012-2014
o.
Upaya lainnya dalam rangka meningkatkan
kesehatan masyarakat adalah peningkatan
penolong kelahiran oleh tenaga medis. Selama .g
ps
tahun 2012-2014 persentase persalinan yang
ditangani oleh tenaga medis semakin meningkat
.b
kesadaran masyarakat untuk mempercayakan sesuai dengan salah satu tujuan dari
proses kelahirannya kepada tenaga medis akan Millenium Development Goals (MDGs)
ka
mengurangi resiko kematian bayi dan kematian ibu yaitu mengurangi tingkat kematian anak
melahirkan.
dan meningkatkan kesehatan ibu“
ja
Sumber: http://health.dekiben.com
Hal yang juga sangat penting dalam
://
Minuman/Makanan Tambahan
dilakukan sejak usia dini. Upaya pemerintah dalam
Lama pemberian ASI tanpa
menyosialisasikan pentingnya ASI eksklusif mulai
makanan tambahan (ASI 2012 2013 2014
mendapatkan respon yang positif dari masyarakat eksklusif)
Jakarta. Hal ini terlihat dari meningkatnya
persentase balita yang mendapat ASI eksklusif ASI saja selama < 6 Bulan 53,78 57,63 56,73
(minimal 6 bulan tanpa makanan/minuman
ASI saja minimal 6 bulan 46,22 42,37 43,27
tambahan) pada tahun 2014 sebesar 43,27 persen,
meningkat 0,9 poin dari tahun 2013. Sebaliknya, Jumlah 100,00 100,00 100,00
pada tahun sebelumnya (2012-2013) persentase (Jumlah Ibu) (751 223) (702 539) (761 455)
balita yang diberi ASI eksklusif menurun sebesar
Sumber: Susenas 2012-2014
3,85 poin. Peningkatan ini mengindikasikan
peningkatan edukasi dan kesadaran masyarakat
akan pentingnya ASI bagi kesehatan ibu dan
anak. Hal lainnya yang cukup mempengaruhi
adalah banyaknya ibu rumahtangga di Jakarta
yang bekerja dan menjadi sumber pendapatan
rumahtangganya.
Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 11
7 KESEHATAN
Kesehatan Penduduk Jakarta Terus Membaik
Sekitar 30 persen penduduk DKI Jakarta mengalami keluhan kesehatan di tahun 2014,
Diantara rasio tersebut, kaum hawa yang lebih banyak mengalami keluhan kesehatan.
Indikator Pendidikan DKI Jakarta, 2012-2014 Pendidikan nasional termasuk di DKI Jakarta
tidak akan lepas dari peraturan perundangan yang
2012 2013 2014 lahir dari sistem politik. Kebijakan yang dicanangkan
Angka Buta Huruf oleh pemerintah akan sangat memengaruhi
Laki-laki 0,34 0,35 0,11 proses serta output pendidikan. Dukungan yang
besar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti
Perempuan 1,39 1,19 0,75 pembangunan sarana dan prasarana pendidikan,
Total 0,86 0,77 0,43 peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga
pendidikan serta bantuan operasional sekolah
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) usia 15 +
sangat dibutuhkan. Di samping itu Jakarta juga
Total 10,98 10,69 10,54 mempunyai program unggulan yaitu Kartu Jakarta
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pintar (KJP) kepada siswa dari rumahtangga kurang
/
mampu.
id
7 - 12 98,97 99,34 99,46
o.
13 - 15 93,79 95,28 96,68 Pada tahun 2014, rata-rata lama sekolah di
Provinsi DKI Jakarta sebesar 10,54 yang artinya
16 - 18 60,81 65,54 70,23
.g
tingkat pendidikan di Jakarta setara dengan tingkat
ps
Sumber: Sumber : Susenas 2012-2014 1 atau 2 SMA sederajat (17 tahun). Pendidikan
di Jakarta menunjukkan hasil yang memuaskan
.b
“ 332 ribu Kartu Jakarta Pintar (KJP) diterbitkan dimana sebanyak lebih dari setengah penduduk di
atas 10 tahun memiliki pendidikan SMA sederajat
Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2013“
rta
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, DKI Jakarta, sekolah dan belum tamat SD.
Tahun 2014
ja
18,6
41,0
tp
9,5
3,4
9,9
1,8
20,2
33,8
5,2
9,1
1,0
Perempuan
perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-
laki.
17,8
37,4
Total
meningkat, yang terlihat dari Angka Partisipasi
Sekolah (APS) yang semakin meningkat untuk
setiap jenjang pendidikan. Pada tahun 2014, APS
Tidak/Belum Tamat SD SD
pada jenjang pendidikan SD (usia 7-12 tahun)
SMP SLTA hampir mencapai 100 persen yaitu sebesar 99,46
SMK D1-D3 persen, di tingkat SLTP (usia 13–15 tahun) sebesar
96,68 persen, dan di tingkat SLTA (usia 16–18 tahun)
Sumber: Sumber : Susenas 2014
sebesar 70,23 persen.
/
mengurangi kenyamanan serta kualitas dari proses
id
belajar mengajar. Hal ini sangat wajar karena murid
o.
pada jenjang TK ataupun pendidikan usia dini rata-
rata berada pada usia pembelajaran pertama di
bangku sekolah yang lebih membutuhkan fokus .g
ps
khusus pada proses belajar. Sementara itu, rasio
murid-kelas pada jenjang SD dan SMA hampir sama
.b
besarnya dimana rata-rata satu kelas di SD maupun “ Dengan kapasitas sekolah di Jakarta
SMA diisi oleh 25 orang murid. yang rata-ratanya mampu menampung
rta
Selain itu, rasio murid-guru juga digunakan 30 murid per kelas dan rata-rata
ka
sebagai indikator pendidikan yang secara umum keberadaan guru sebesar 15 murid per
menggambarkan ketersediaan atau kecukupan guru maka satu kelas di Jakarta rata-rata
ja
tenaga pendidikan. Angka ini menggambarkan dibimbing oleh dua orang guru“
://
menggambarkan kurangnya tenaga pendidik Jenjang Pendidikan di DKI Jakarta Tahun 2014/2015
ht
10
Indikator Perumahan (%) di DKI Jakarta Pada tahun 2014, tercatat sebanyak 55,61
Karakteristik 2012 2013 2014 persen rumah tangga memiliki luas lantai rumah di
Lantai (bukan tanah) 99,64 99,44 99,76
bawah 50 m2 dan sebanyak 20,92 persen memiliki
luas di atas 100 m2. Hal ini dapat mengindikasikan
2
Luas lantai per kapita ( > 10 m ) 57,51 57,19 59,17 semakin sempitnya lahan di Jakarta yang digunakan
Dinding (tembok) 91,21 92,48 92,12 sebagai hunian. Semakin berkembangnya
Atap (kayu/sirap, beton, pembangunan dan pemanfaatan lahan untuk bisnis
50,57 47,55 44,41
genteng) dan non permukiman membuat lahan di Jakarta
Fasilitas penerangan (listrik) 99,92 99,92 99,94 menjadi semakin sempit dan harga yang terus
Fasilitas air minum melambung tinggi. Walaupun demikian, Jakarta
85,99 86,41 84,84
(leding/kemasan) tetap kuat menjadi tujuan urbanisasi dari seluruh
Jamban (milik sendiri) 77,33 77,86 79,19 daerah di Indonesia. Akibatnya kepadatan semakin
/
tinggi dan timbul kawasan kumuh. Permukiman
id
Tempat pembuangan akhir
93,02 93,76 93,13
tinja (tangki septik) di sekitar bantaran sungai, sepanjang jalan kereta,
o.
Sumber: Susenas 2012-2014 daerah sutet, kolong jembatan, dll sering menjadi
tujuan penertiban pemerintah. Pemprov DKI
.g
Jakarta pun mempunyai kebijakan menyediakan
ps
rumah susun dengan harga terjangkau yaitu
dengan memanfaatkan tanah yang tidak begitu
.b
“ Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus pada tahun 2014 Provinsi DKI Jakarta menunjukkan
://
layak huni khususnya bagi warga ibukota genteng, sebanyak 92,12 persen rumah berdinding
yang tinggal di area pemukiman kumuh
ht
/
meningkat 0,01 point yaitu dari 3,92 persen pada
id
bulan Maret 2014 ke posisi 3,93 persen setahun
o.
berikutnya. Tingkat kemiskinan di Jakarta selama
satu dekade berada pada kisaran 3-4 persen saja
dan hal tersebut sudah pada posisi terbawah (hard .g
Lainnya
Makanan
Beras
ps
rock) sehingga sangat sulit mengharapkan jumlah
penduduk miskin berkurang secara drastis. 66% Rokok Kretek Filter
.b
Luas Panen dan Total Produksi Padi Sawah, 2014 Besarnya kontribusi Pertanian dalam
12.000
perekonomian Provinsi DKI Jakarta adalah hanya
sebesar 0,1 persen dari total PDRB yang tercipta
10.000 dari seluruh aktivitas ekonomi sepanjang tahun
2014. Nilai tambah sektor tersebut mencapai 1,76
8.000 Triliun Rupiah. Nilai yang cukup besar dan mampu
menghidupi sekitar 12 ribu rumah tangga lebih
6.000 (hasil Sensus Pertanian 2013).
4.000 Kegiatan urban farming (pertanian kota)
adalah salah satu potensi besar untuk kegiatan
2.000
pertanian di ibukota ditengah terbatasnya lahan.
/
Selain itu juga kegiatan ini dapat menjadikan usaha
id
0
2010 2011 2012 2013 2014 pertanian yang tidak berbasis lahan, tetapi berbasis
o.
teknologi. Salah satu contohnya adalah aquaculture
Produksi (ton) Luas Panen (Ha)
dan pertanian hidroponik yang dikemas dalam
Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan .g
produk wisata atau disebut agro-wisata.
ps
Lahan pertanian tersebar di sebagian besar
pinggiran Jakarta dan sebagian kecil terhimpit
.b
“ Tanaman hias adalah salah satu produk padi dengan produksi di tahun 2014 mencapai
pertanian unggulan DKI Jakarta“ 7.541 ton menurun 26,56 persen jika dibandingkan
://
daya, Tahun 2012 - 2014 (ton) menyaksikan secara langsung bagaimana proses
budidaya tanaman padi di sawah.
2 097
756
/
dari sebelumnya 4,5 juta pelanggan. Susut
id
2 782 2 922 3 036
(000 MWH)
o.
Namun demikian pada tahun 2014 PLN
dapat memperbaiki kinerja dengan berhasilnya
meminimalisir kehilangan daya menjadi 6,64 .g
Losses (%) 6,74 6,79 6,64
ps
persen (45.746 GWH) dari Listrik siap jual dengan Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
susut lsitrik hanya mencapai 3.037 GWH. Teknologi
.b
masyarakat yang sulit dideteksi oleh petugas. wilayah Jakarta, BUMD PD PAM Jaya
Disamping itu gap penggunaan listrik di siang bekerjasama dengan dua perusahaan
ka
hari (hari kerja) yang sangat besar dibandingkan swasta yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya
penggunaan di malam hari menyebabkan susut (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta“
ja
Pela
listrik tidak pernah mencapai zero (null). Prod
://
5 persen dari Kali Krukut Jakarta jika daerah ini 800 804 813
kering maka Jakarta juga akan mengalami defisit Tingkat Pengangguran Terbuka DKI Jakarta
air bersih. Hingga kini baru sekitar 57 persen warga
537 537 548
Jakarta menikmati air bersih. Pengolahan air limbah
di Ibukota juga masih minim dibawah 5 persen.
310 314 321
Produksi air bersih di Jakarta pada tahun 2014
mencapai 548 juta m3 atau naik 2,08 persen dari
537 juta m3 di tahun 2013. Peningkatan produksi
air bersih ini untuk menjawab jumlah pelanggan
yang mengalami peningkatan sebesar 1,21 persen 2012 2013 2014
dari 803,6 ribu pelanggan menjadi 813,4 ribu
Volume air tersalur
sehingga ada kenaikan 9,8 ribu pelanggan baru.
Produksi
Masalah kebocoran pipa serta jebolnya pintu air
Pelanggan
masih menjadi tantangan utama operator air bersih
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
disamping bahan baku air bersih yang terbatas.
/
123 398 129 263 133 383 Perusahaan industri pengolahan (manufaktur)
id
(milyar Rp.)
di DKI Jakarta selama kurun waktu tahun 2010-
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
o.
2013 banyak yang memindahkan operasional
produksinya yang berdampak pada penurunan
.g
penyerapan tenaga kerja. Di tahun 2013 tercatat
ps
jumlah industri pengolahan turun 11,9 persen dari
1242 industri yang sebelumnya 1410 industri. Nilai
.b
Sumber: www.tribunnews.com
Lainnya
Peralatan listrik
/
(P2B) justru mengalami penurunan, yaitu dari
id
14.969 IMB menjadi 3.732 Pengajuan IMB.
o.
Pembangunan infrastruktur di ibu kota terus
dibenahi dan dipercepat. Sehingga dampak .g
ps
dalam kurun waktu tahun 2012-2013 telah terjadi 2012 2013
penambahan yang cukup tinggi utamanya dari Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
.b
proporsinya mencapai 55,01% dari pendapatan yang diselesaikan di DKI Jakarta selama
ht
bruto, sedangkan pada tahun 2012 sebesar tahun 2013 bersumber dari APBD“
55,11persen.
Lonjakan pendapatan di sektor konstruksi ini Jumlah Hari Orang Pekerja Lepas menurut Bidang
berhasil menyerap tenaga kerja lepas di bidang Pekerjaan, 2011-2013
konstruksi meningkat ditahun 2013 sebesar
100.000.000
210,05 juta orang dibandingkan kondisi tahun
2012 yang hanya 207,69 juta orang. Sementara 80.000.000
seraya meningkatkan optimisme investor dan Bangunan Gedung Konstruksi Bangunan Sipil Konstruksi Khusus
pelaku bisnis untuk berinvestasi di DKI Jakarta. Sumber : Jakarta Dalam Angka 2015
Jumlah Wisman dan Pengunjung Obyek Wisata Slogan “Enjoy Jakarta” adalah pesan bahwa
Unggulan DKI Jakarta Jakarta pantas sebagai destinasi wisata dan budaya
Uraian 2012 2013 2014 favorit bagi wisatawan baik domestik atau non
Jumlah Wisatawan Manca Negara: domestik. Jakarta menawarkan lokasi hiburan serta
Sukarno Hatta 2 053 850 2 240 490 2 246 437 rekreasi terbaik, mulai dari Taman Impian Jaya Ancol
Tanjung Priok 66 168 65 227 64 941 dengan berbagai aktivitas menarik, Taman Mini
Halim PK 5 495 8 025 7 917
Indonesia Indah yang menampilkan keragaman
budaya Indonesia, serta Kebun Binatang Ragunan
Total 2 125 513 2 313 742 2 319 295
dengan kekayaan satwa di dalamnya.
Jumlah Kunjungan Wistawan ke Obyek Wisata Unggulan:
Ancol 15 848 953 15 948 829 16 085 604 Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
TMII 7 888 787 4 483 847 4 587 735 kota Jakarta pada tahun 2014 meningkat meskipun
/
hanya sebesar 0,24 persen jika dibandingkan
id
Ragunan 4 283 895 3 681 968 4 100 570
dengan tahun sebelumnya. Dilihat dari pintu
o.
Monas 1 418 469 1 380 868 1 156 208
masuk ke Jakarta,sebagian besar wisman (97
Lainnya 627 266 627 206 531 816 persen) masuk melalui pintu Sukarno Hatta.
Total 30 067 363 26 122 718 26 461 933 .g
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke
ps
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
berbagai obyek wisata unggulan obyek wisata
unggulan di DKI Jakarta di tahun 2014 mencapai
.b
Akomodasi
Hotel Bintang 173 184 213 akomodasi juga meningkat. Jumlah usaha
ht
Hotel Non Bintang 214 216 194 akomodasi di Jakarta pada tahun 2014 adalah 407.
Total 392 400 407 Jumlah hotel bintang naik cukup signifikan yaitu
Jumlah Kamar
Hotel Bintang 30 782 32 276 36 522
tumbuh sebesar 15,76 persen, dari 184 hotel pada
Hotel Non Bintang 7 930 7 930 7 975 tahun 2013 menjadi 213 hotel di tahun berikutnya,
Total 38 712 40 206 44 497 sementara jumlah hotel non bintang berkurang 22
Jumlah Tempat Tidur hotel menjadi 194.
Hotel Bintang 42 814 45 140 51 577
Hotel Non Bintang 10 742 10 327 10 520
Jika dilihat berdasarkan tingkat hunian kamar,
Total 53 556 55 467 62 097
Tingkat Hunian Kamar pada tahun 2014 rata-rata tingkat hunian hotel
Hotel Bintang 53,45 51,98 62,42 sebesar 53,79 persen meningkat bila dibandingkan
Hotel Non Bintang 59,60 58,13 62,61 dengan tahun sebelumnya, namun demikian
Total 54,45 52,94 53,79 dengan pertambahan jumlah kamar sebesar 4.291,
Rata-rata Lama Menginap
Hotel Bintang 1,92 1,94 2,01 jumlah malam-kamar secara keseluruhan relatif
Hotel Non Bintang 1,35 1,36 1,47 cukup stabil. Sementara rata-rata lama menginap
Total 1,78 1,80 1,90 tamu pada tahun 2014 sebesar 1,80 lebih lama
Sumber: Direktori Hotel dan Akomodasi Lainya 2015 dibandingkan dengan tahun 2013.
terwujud. Kemacetan lalu lintas masih menjadi Negara 152 516 152 517 152 576
permasalahan utama transportasi di Jakarta. Provinsi 6 681 445 6 599 965 6 681 446
Berbagai upaya yang telah dilakukan pemprov Total 6 955 842 6 875 963 6 955 842
antara lain mempercepat pembangunan angkutan Jumlah Kendaraan Bermotor
masal, membangun fly-over dan under-pass, Sepeda Motor 10 825 973 11 949 280 13 084 372
penyesuaian jam masuk sekolah dan jam kerja, Mobil
2 742 414 3 010 403 3 266 009
peningkatan sarana lalu lintas, jalur three-in-one Penumpang
/
dan sanksi bagi parkir liar.
id
Mobil Beban 561 918 619 027 673 661
Mobil Bis 358 895 360 223 362 066
o.
Namun pembangunan infrastruktur yang Kend khusus 129 113 133 936 137 859
dilakukan tidak berimbang dengan peningkatan
jumlah kendaraan yang melintasi jalanan ibukota,
Total
.g 14 618 313 16 072 869
Angkutan Umum Masal Trans Jakarta (Busway)
17 523 967
ps
karena terbatasnya ruang. Dalam kurun waktu
Jumlah Bus 565 579 669
2012-2014 panjang jalan yang ada belum mampu
Penumpang 111 260 431 112 522 638 111 630 305
.b
(Milyar Rp)
luas wilayah di sejumlah kota didunia diatas 12 Sumber: Jakarta dalam Angka 2015
persen, namun untuk di DKI Jakarta pada tahun
ka
DKI Jakarta
yang disediakan oleh Pemerintah DKI Jakarta
tp
/
rupiah maupun valas) tercatat Rp 185,87 triliun
id
atau naik sebesar 8,76 persen dibanding posisi
o.
simpanan pada akhir tahun 2013 yang sebesar Rp
173,57 triliun. Demikian pula dengan posisi dana
.g
simpanan masyarakat (baik dalam rupiah maupun
ps
valas) yang tercatat mengalami peningkatan 12,18
persen pada akhir 2014 bila dibandingkan posisi
.b
“ 60 persen mata uang Rupiah beredar lambat dari yang dicapai pada tahun 2013, dimana
di Jakarta“ masing-masing tumbuh 21,40 persen dan 13,67
ka
Nilai Investasi Langsung, Asing dan Dalam Negeri di Perlambatan ekonomi yang terjadi juga disebabkan
Jakarta Tahun 2012-2014 oleh rendahnya rendahnya realisasi konsumsi dan
tp
4,108
/
Meskipun kebijakan penyesuaian BBM berlaku 2,24
id
di seluruh Indonesia, dampak kenaikan yang terjadi 4,52
o.
di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan secara
nasional. Hal ini menunjukan kesiapan Pemerintah 2,49
Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga distribusi .g
ps
kebutuhan pokok warga DKI Jakarta. 2012 2013 2014 2015 *)
Sampai dengan bulan September 2015 angka
.b
Laju Inflasi
lalu, dimana pada tahun lalu terjadi kenaikan
harga BBM akibat pengurangan subsidi. Hal Kelompok Pengeluaran Tahun Tahun ke
://
tersebut terlihat pada angka inflasi pada kelompok 2015 *) Tahun **)
tp
Pengeluaran Rata-rata per kapita per bulan Menurut Pengeluaran penduduk per kapita di
Kelompok Pengeluaran, (Rp 000) Jakarta merupakan pengeluaran yang paling
besar dibandingkan provinsi lainnya. Rata-rata
1 661
pengeluaran per kapita penduduk DKI Jakarta
1 415 tahun 2014 sebesar Rp.1.661 ribu, naik sekitar 8
1 224 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebesar
1 057
Rp.1.542 ribu. Kenaikan upah minimum pada tahun
898
777 2014 ditengarai juga ikut memberikan andil pada
604 kenaikan pengeluaran penduduk perkapita di DKI
517
447 Jakarta.
/
Jakarta digunakan untuk konsumsi non makanan
id
2012 2013 2014
yaitu 63,64 persen dari total pengeluaran dan
o.
sisanya 36,36 persen untuk konsumsi makanan.
Makanan Dalam kurun waktu tahun 2012-2014 komposisi
Non Makanan .g
pengeluaran non makanan dan makanan relatif
ps
Total tidak berubah. Pengeluaran untuk kebutuhan
Sumber : Susenas 2012-2014 perumahan, bahan bakar, penerangan dan air
.b
untuk Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan minuman jadi memiliki proporsi sekitar 40 persen
dari total konsumsi makanan.
ka
US$ 1,11 B
US$ 0,83 B
US$ 0,84 B US$ 0,95 B
US$ 1,14 B
/
id
o.
Sumber : Jakarta Dalam Angka 2015 Total Ekspor Tahun 2014 = US$ 11,54 B
.g
2014 2015
ps
EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA
.b
Kegiatan Ekspor barang mempunyai pengaruh Perbandingan Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta
langsung terhadap perekonomian suatu wilayah Periode Januari s.d Agustus (dalam US$ Miliar)
rta
0,93 1,28
persen dari total ekspor produk DKI Jakarta yang
mencapai US$11,.54 miliar. Negara lainnya yang
tp
0,59 0,60
nilainya masing-masing US$ 1,11 miliar dan US$
0,95 miliar. Ketiga negara mitra dagang DKI Jakarta
tersebut menyumbangkan hampir 30 persen Mesin-mesin /
ekspor produk yang berasal dari DKI Jakarta. Pesawat Mekanik
Nilai Impor Melalui DKI Jakarta Menurut Negara Asal Impor Terbesar Tahun 2014
US$ 14,06 B
US$ 4,43 B US$ 18,57 B
US$ 7,35 B US$ 6,53 B
US$ 5,89 B
/
id
o.
Sumber : Jakarta Dalam Angka 2015 Total Impor Tahun 2014 = US$ 84,60 B
.g
2014 2015 IMPOR MELALUI DKI JAKARTA
ps
Kegiatan impor yang masuk melalui pelabuhan
.b
8,55 7,28 miliar dan US$7,35 miliar. Total dari ketiga negara
tp
/
berikutnya pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta
id
5,11
mengalami perlambatan yaitu 6,53 persen pada 5,02
o.
tahun 2012, 6,11 persen pada tahun 2013, dan
4,67
6,05 persen pada tahun 2014. Kondisi ini terus
berlanjut hingga paruh pertama tahun 2015 .g
ps
dimana pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta Sumber:
2011Jakarta Dalam
2012 Angka2013
2014 2014 2015*
tumbuh melambat pada level 5,11 persen bila Nasional DKI Jakarta
.b
dan eropa berperan menahan laju pertumbuhan satu dekade terakhir selalu lebih tinggi
dari pertumbuhan nasional menjadikan
://
Rata-rata Distribusi Persentase PDRB Menurut Dari sisi supply perekonomian Provinsi DKI
Komponen Pengeluaran, 2014 dan Semester-I, 2015 Jakarta, secara struktur menunjukkan bahwa
komponen konsumsi rumah tangga sangat
Kons Rumah tangga
mendominasi selain komponen impor barang dan
Kons LNPRT jasa. Konsumsi rumah tangga masyarakat ibukota
Kons Pemerintah
tersebut sebagian besar disediakan oleh barang
dan jasa dari luar provinsi dan luar negeri. Hal
PMTB
ini dapat terlihat dari sangat tingginya peranan
Net Ekspor Antar Daerah impor barang dan jasa pada periode yang sama.
Ekspor Barang & Jasa
Pada semester pertama tahun 2015, konsumsi
rumah tangga menyumbangkan 58,59 persen
Impor Barang & Jasa
dari seluruh kegiatan perekonomian. Angka
/
tersebut sedikit menurun dibandingkan kontribusi
id
-60 -40 -20 0 20 40 60
o.
Impor Ekspor Kons Kons
Barang Barang
Ekspor
PMTB Pemerin
Kons
Rumah dengan menurunnya impor luar negeri dan juga
Antar LNPRT
berkurangnya net ekspor antar daerah.
& Jasa
2015-S1 -51,07
& Jasa
15,98
Daerah
24,20 41,02
tah
9,18 1,82
tangga
58,59
.g
ps
2014 -57,20 16,95 23,29 41,88 12,53 2,01 60,31 Pembentukan modal tetap bruto (PMTB)
yang merupakan investasi oleh seluruh pelaku
.b
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 ekonomi dalam tahun berjalan, menunjukkan
kontribusi yang dominan dalam perekonomian di
rta
“ PDRB per kapita Tahun 2014 Provinsi Data PMTB merupakan data stock sehingga
DKI Jakarta sebesar 14.700 USD, lebih dapat dikatakan investasi yang tercipta dalam
ja
/
[13%] [29%]
tercipta di Indonesia disumbang oleh provinsi-
id
Industri Kota
provinsi di Jawa. Kontribusi terbesar diberikan DKI Jawa Timur 5,86 Pengolahan Surabaya
o.
Jakarta (16,46 persen) diikuti oleh jawa timur (14,4 [29%] [27%]
Industri Kota
persen) dan Jawa Barat (12,95 persen).
.g
Banten 5,47 Pengolahan
[34%]
Tangerang
[25%]
ps
Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun Industri Prov. DKI
2014 tercatat sebesar 5,02 persen, melambat INDONESIA 5,02 Pengolahan Jakarta
[21%] [16%]
.b
pertumbuhan ekonomi nasional tersebut berasal Kue Ekonomi yang Dinikmati oleh Provinsi DKI Jakarta
dari kelompok sektor primer yaitu pertanian dan Terhadap Total Perekonomian Nasional, 2014
ka
17%
provinsi di Pulau Jawa mencapai pertumbuhan
ja
/
meskipun garis kemiskinan DKI Jakarta jauh diatas
id
Banten 5,90 8,58 69,89
garis kemiskinan provinsi lain. Selain itu, kemiskinan
o.
INDONESIA 11,22 5,81 68,90
di Jakarta memiliki tipikal yang berbeda dengan
Dihimpun dar i berbagai sumber, BPS (2015) provinsi lainnya, karena kemiskinan di Jakarta
.g
adalah yang disebut sebagai masyarakat miskin
ps
kota, terdiri dari pendatang dengan keterbatasan
kemampuan dan modal. Sementara di provinsi lain,
.b
“ Jakarta adalah provinsi dengan nilai seperti yang terjadi di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, kemiskinan
rta
nilai indeks masing-masing 76,81 dan hanya terletak pada capaian di bidang ekonomi
semata seperti misalnya angka pertumbuhan
://
Tabel
o.
id
/
Lampiran
ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
Tabel 1. Jumlah PNS di Provinsi DKI Jakarta Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin, 2014 (orang)
Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
SD 150 10 160
/
SLTP 837 33 870
id
o.
SLTA 12 729 9 585 22 314
S3 (Doktoral) 28 19 47
://
tp
TPT TPAK
Kabupaten/Kota Adm
2012 2013 2014 2012 2013 2014
/
id
o.
Jakarta Timur 10,39 9,47 8,72 64,57 65,20 64,83
Kepulauan Seribu 67,16 67,22 11,21 11,89 10,54 8,03 11 253 11 316 67,62 68,48
/
Jakarta Selatan 73,80 73,81 12,96 13,09 10,95 10,97 22 067 22 208 82,72 82,49
id
o.
Jakarta Timur 73,98 74,00 12,63 13,06 11,18 11,21 16 181 16 248 79,88 80,40
.g
ps
Jakarta Pusat 73,58 73,60 12,39 12,51 10,85 10,87 15 820 15 922 78,81 79,03
.b
Jakarta Barat 73,22 73,22 12,01 12,39 10,04 10,13 18 794 18 897 78,79 79,38
rta
Jakarta Utara 72,80 72,81 11,84 11,89 9,85 9,85 16 851 16 959 77,16 77,29
ka
Mulai tahun 2015, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dihitung Menggunakan Metode Baru
ja
Jumlah 72,19 72,27 12,24 12,38 10,47 10,54 16 828 16 898 78,08 78,39
tahun 2014, dengan series data yang sudah di-backastingn sampai tahun 2010
://
tp
ht
Jenis Kegiatan
/
Jakarta Selatan 1 010 810 82 661 547 822 1 641 293
id
o.
Jakarta Timur 1 240 635 118 502 737 329 2 096 466
/
id
o.
Jakarta Pusat 50 3 637 1 835,26
Nilai Ekspor
Tahun (Periode) Nilai Impor
Melalui DKI Jakarta Produk DKI Jakarta
/
2009 32 536,51 7 536,44 48 099,31
id
o.
2010 39 648,26 8 464,90 70 069,09
2011 46 476,17 .g
11 043,45 88 874,02
ps
2012 48 134,85 11 800,84 96 926,33
.b
Jumlah
Pendapatan
Koridor Rute Penumpang
(Rp. Milyar)
(juta orang)
(1) (2) (3) (4)
/
id
Koridor III Harmoni - Kalideres 9,11 29,27
o.
Koridor IV Pulo Gadung - Dukuh Atas 7,15 23,12
.g
ps
Koridor V Kp Melayu - Ancol 10,15 33,86
.b
/
Maret 51,44 61,02
id
o.
April 51,79 64,73
PMDN PMA
Tahun
Proyek Investasi (Juta Rp) Proyek Investasi (Ribu USD)
/
2001 45 5 752 926 487 313 475
id
o.
2002 44 2 225 941 561 1 234 429
Semester 1 -
Uraian 2011 2012 2013 2014
2015
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
PDRB (Rp. Juta) 1 224 218 485 1 369 432 639 1 547 037 777 1 761 407 064 960 331 402
PDRB Tanpa
/
1 220 487 329 1 365 421 222 1 542 749 779 1 756 866 099 957 845 516
id
Migas (Rp. Juta)
o.
PDRB per Kapita
125 533 832 138 858 117 155 170 842 174 824 280
(Rp.)
.g
ps
PDRB per Kapita
125 151 232 138 451 367 154 740 748 174 373 577
Tanpa Migas (Rp.)
.b
rta
PDRB (Rp. Juta) 1 147 558 226 1 222 527 925 1 297 195 426 1 374 348 612 710 612 656
ja
PDRB Tanpa
1 144 528 895 1 219 518 665 1 294 192 639 1 371 371 642 709 135 625
Migas (Rp. Juta)
://
tp
Jumlah Penduduk
Pertengahan Tahun 9 752 100 9 862 100 9 969 900 10 075 300
(Jiwa)