Anda di halaman 1dari 52

ht

tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
/
id
o.
.g
ps
.b
rta
ka
ja
://
tp

© Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta


ht

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015

ISSN : 2087-6238
No. Publikasi : 31550.13.02
Katalog BPS : 1101002.31

Diproduksi : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis - BPS Provinsi DKI Jakarta
Editor : Dwi Paramita Dewi
Penulis : Rocky Gunung Hasudungan
Klarawidya Puspita Rasman
Favten Ari Pujiastuti
Ratih Sari Dewi
Supendi
Desain : Rocky Gunung Hasudungan

Jakarta: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2015


iii + 42 halaman; 176 x 250 mm
Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta merupakan seri publikasi tahunan BPS
yang menyajikan beragam jenis data yang bersumber dari BPS dan institusi lain. Publikasi
ini memuat berbagai informasi/indikator terpilih terkait dalam pembangunan di berbagai
sektor serta dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami

/
id
perkembangan serta potensi yang ada.

o.
Untuk memenuhi kebutuhan data terkini, beberapa data tahun 2015 disajikan dalam

.g
publikasi ini. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen data, publikasi Statistik
Daerah akan terus mengalami penyempurnaan baik struktur maupun mutunya.
ps
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan
.b

penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan


data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun
rta

masyarakat luas.
ka
ja

Jakarta, 2 November 2015


://

Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta


tp
ht

Nyoto Widodo

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 i


ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii

Statistik Kunci 1

/
id
1. Geografi dan Iklim 3

o.
2. Pemerintahan 4
3. Penduduk 6
4. Pembangunan Manusia .g 7
ps
5. Ketenagakerjaan 8
6. Kesehatan 10
.b

7. Pendidikan 12
8. Perumahan 14
rta

9. Kemiskinan 15
10. Pertanian 16
ka

11. Energi dan Air bersih 17


12. Industri Pengolahan 18
ja

13. Konstruksi 19
://

14. Hotel dan Pariwisata 20


15. Transportasi dan Komunikasi 21
tp

16. Perbankan dan Investasi 22


ht

17. Harga-harga 23
18. Pengeluaran Penduduk 24
19. Perdagangan 25
20. Pendapatan Regional 27
21. Perbandingan Regional 29

Lampiran Tabel 31

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 iii


ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
Statistik Kunci
Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015

SOSIAL
1)
Jumlah Penduduk Ribu Jiwa 9 862,1 9 969,9 10 075,3 10 177,9
1)
Laju Pertumbuhan Penduduk % 1,13 1,09 1,06 1,02
1)
Kepadatan Penduduk Jiwa /Km 2 14 890 15 053 15 212 15 367
1)
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) % 101,84 101,55 101,29 101,04
1)
Jumlah Rumah Tangga (Ruta) Juta Ruta 2,58 2,61 2,64 2,66
2)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 70,83 68,44 68,49 72,60

/
2)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 10,72 9,94 9,84 8,36

id
3)
Ribu Orang 363,20 354,19 393,90 398,92

o.
Jumlah Penduduk Miskin
3)
Persentase Penduduk Miskin %
.g 3,69 3,55 3,92 3,93
ps
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) %  77,53 78,08 78,39 n/a
EKONOMI
.b

4)
PDRB Harga Berlaku Triliun Rp 1 369,43 1 547,04 1 761,41 960,33
rta

4)
PDRB Harga Konstan 2010 Triliun Rp 1 222,53 1 297,20 1 374,35 710,61
ka

4)
Laju Pertumbuhan Ekonomi % 6,53 6,11 5,95 5,11
ja

4)
PDRB Perkapita Harga Berlaku Juta Rp 123,96 130,11 136,41 n/a
://

5)
Inflasi % 4,52 8,00 8,95 2,49
tp

4)
Ekspor Produk DKI Jakarta (FOB) Juta USD 11 800,84 11 375,12 11 546,19 6 098,04
ht

Ekspor melalui pelabuhan di DKI Jakarta (FOB) 4) Juta USD 48 134,85 47 397,61 48 079,48 27 912,19

Impor melalui pelabuhan di DKI Jakarta (CIF) 4) Juta USD 96 926,34 90 107,99 84 604,81 36 840,20
4)
Jumlah Wisatawan Mancanegara Juta Orang 2,13 2,31 2,32 1,10

Keterangan (khusus untuk rincian data Tahun 2015):


1)
Hasil Proyeksi Penduduk SP2010
2)
Keadaan Bulan Februari 2015
3)
Keadaan Bulan Maret 2015
4)
Keadaan s/d Semeter I 2015
5)
Keadaan s/d Bulan September 2015

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 1


ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
GEOGRAFI DAN IKLIM
DKI Jakarta adalah provinsi dengan luas terkecil di Indonesia
Luas wilayah provinsi DKI Jakarta hanya 0,035 persen luas daratan Indonesia
dan hanya 0,57 persen luas pulau Jawa
1
2014 2015
GEOGRAFI

Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta


terletak pada posisi 6°12’ LS dan 106°48’ BT serta
terbentang pada hamparan tanah seluas 662,33
Perbandingan Curah Hujan
Periode Juli - Agustus
km2 atau hanya 0,035% dari total luas daratan
Indonesia, padahal di provinsi ini ditinggali oleh
sekitar 4% dari total penduduk Indonesia. DKI
Jakarta juga memiliki 218 pulau yang terletak di
Kabupaten Kepulauan Seribu, namun hanya sekitar
setengahnya saja yang berpenghuni.

Secara geografis Jakarta berbatasan dengan 253mm 5mm

/
id
Provinsi Banten disebelah barat dan Provinsi Jawa
Barat di timur dan selatan serta Laut Jawa di utara. Perbandingan Suhu Udara

o.
Dibagian utara terbentang pantai sepanjang ± 35 Bulan Agustus
km tempat bermuaranya 13 sungai dan 2 kanal
(Dinas PU DKI Jakarta). Data dari Dinas Pekerjaan 34,6oC.g 36,4oC
ps
Umum Pemprov DKI Jakarta menyatakan bahwa
73% kelurahan di DKI Jakarta dilalui aliran sungai.
24,0oC 21,0oC
.b

Hal ini mengakibatkan tingginya potensi terjadinya


rta

bencana banjir khususnya pada musim penghujan.

IKLIM <10,6oC> RANGE


<15,4oC>
ka

Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika, Stasiun Pondok Betung & Kemayoran
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi &
ja

Geofisika (BMKG), Indonesia serta negara lainnya


“ 73% kelurahan di Jakarta dilalui aliran sungai,
://

di wilayah pasifik akan terdampak oleh fenomena


El-Nino pada tahun 2015. El-Nino adalah suatu menjadikan Jakarta rawan bencana banjir“
tp

penyimpangan iklim yang terjadi akibat adanya


ht

penyimpangan kondisi atmosfer yang berawal dari Statistik Geografi dan Iklim DKI Jakarta
penyimpangan suhu permukaan laut di samudra Uraian Satuan 2014 2015
pasifik equator bagian tengah (Supari, 2015).
Luas km² 662,33
Fenomena El-Nino sangat jelas terlihat pada Jumlah Pulau pulau 218
menurunnya intensitas hujan di DKI Jakarta. Pulau Berpenghuni pulau 110
Pada periode bulan Juli-Agustus 2015 curah Kecepatan Angin *) m/se 2,75 3,12
hujan di ibukota hanya sebesar 5mm atau hanya Kelembaban *) % 76 76
terjadi satu kali hujan saja pada periode tersebut. Hari Hujan *) hari 126 97
Berbeda halnya dengan periode yang sama Kelurahan di Pesisir kel. 15
tahun sebelumnya yang dapat mencapai 253mm. Kelurahan Dilalui Sungai kel. 7
Suhu udara di DKI Jakarta juga menunjukkan Kelurahan Tidak Dilalui Sungai kel. 8
rentang yang sangat tinggi khususnya pada bulan Kelurahan Bukan Pesisir kel. 252
Agustus 2015 yang dapat mencapai 15,4OC. Bila Kelurahan Dilalui Sungai kel. 188
dibandingkan dengan tahun lalu rentang suhunya Kelurahan Tidak Dilalui Sungai kel. 64
hanya sekitar10,6OC.
*) Bulan Januari s.d. Agustus
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 & BMKG

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 3


2 PEMERINTAHAN
77 persen Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Lulusan Perguruan Tinggi
Mayoritas anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019 berpendidikan Sarjana (54 persen),
21 persen bergelar Master, serta 2 persen (dua orang) bergelar Doktor (S3)

Partisipasi masyarakat DKI Jakarta yang memiliki PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
hak suara dalam Pemilu Legislatif 2014 Pesta demokrasi lima tahunan di republik ini
telah digelar sekitar 1½ tahun yang lalu, namun
eforianya terasa masih terngiang di dalam benak
masyarakat khususnya mereka yang berpartisipasi
aktif. Pada pemilu legislatif (pileg) yang digelar
pada tanggal 9 April 2014 telah terpilih anggota
31,3%
Tidak Menggunakan
68,7%
Menggunakan Hak Suara
dewan dari seluruh penjuru nusantara yang duduk
di kursi DPR dan DPD, serta di tingkat lokal di DPRD.

Hak Suara Menurut catatan KPU Provinsi DKI Jakarta,


dari total 7 juta lebih masyarakat ibukota yang

/
id
memiliki hak suara, hanya 68,7 persennya saja yang
Komposisi Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Menurut Jenis menggunakan hak suaranya (tercatat 6 persennya

o.
Kelamin Hasil Pemilu Legislatif 2014 adalah suara tidak sah). Sisanya, yaitu sebanyak 31,3
.g
persen adalah pemilih yang tidak menggunakan
hak suaranya (disebut dengan Golput) dengan
ps
jumlah sekitar 2,2 juta pemilih. Akan tetapi angka
tersebut sebetulnya menunjukkan penurunan
.b

yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan


rta

angka Golput pada pesta demokrasi tahun 2009,


dimana pada saat itu Golput mencapai 42 persen.
ka

DPRD PROVINSI DKI JAKARTA, 2014-2019

18% 82%
ja

Dari total 106 anggota DPRD Provinsi DKI


://

Jakarta, 19 orang diantaranya adalah perempuan


Perempuan Laki-laki atau hanya sekitar 18 persennya saja. Hal ini berarti
tp

keterwakilan perempuan dalam kancah politik di


ht

Kebon Sirih (sebutan untuk lokasi gedung DPRD


Komposisi Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Menurut DKI Jakarta) masih sangat minim. Dengan kondisi
Pendidikan Hasil Pemilu Legislatif 2014 demikian, para politisi perempuan di Kebon Sirih
membutuhkan kegigihan yang extra untuk dapat
memperjuangkan hak-hak perempuan di ibukota.

Para politisi Kebon Sirih hasil pileg 2014


memiliki latar belakang pendidikan yang sangat
beragam. Mayoritas dari mereka adalah lulusan
S1 (54 persen) diikuti lulusan SLTA (22 persen).
Selanjutnya yang mengenyam pendidikan di level
pasca sarjana yaitu S2 dan S3 masing-masing
mencapai 21 dan 2 persen. Dengan komposisi
seperti ini, diharapkan para anggota dewan yang
terhormat mampu menghasilkan produk hukum
(legislasi) sesuai dengan kapasitas keilmuannya
Sumber: Pemilu Dalam Angka (KPU Provinsi DKI Jakarta, 2014) serta dapat memenuhi ekspetasi konstituennya.

4 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


PEMERINTAHAN
Realisasi Belanja Daerah Tahun 2014 tidak sampai 60 persen dari Target
Dengan total realisasi pendapatan sebesar Rp. 43,82 triliun, Pemprov DKI Jakarta
mampu membiayai belanja daerah yang mencapai Rp. 37,8 triliun.
2
APARATUR PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA Komposisi PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2014
Harus diakui bahwa Pemerintah Provinsi DKI Kelompok Umur
Jakarta mengalami masalah yang cukup serius (Tahun)
Laki-laki Perempuan

dalam hal kaderisasi aparaturnya. Menurut data 56 - 60 6,5% 8,2%

dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), komposisi 51 - 55 15,2% 16,7%

PNS terbesar terdapat pada kelompok umur 51-55 46 - 50 10,1% 10,5%


tahun yang mencapai hampir 32 persen. Sementara
41 - 45 5,4% 6,1%
untuk kelompok umur 56-60 tahun menduduki
posisi kedua terbesar yang mencapai 14,7 persen. 36 - 40 4,2% 3,1%

Artinya, dalam satu dekade ke depan, Pemprov DKI 31 - 35 4,9% 2,5%


Jakarta akan kehilangan setengah dari aparaturnya

/
26 - 30 2,8% 2,6%
karena akan memasuki masa purna bhakti.

id
< 26 0,7% 0,5%

Pelayanan di bidang Pendidikan merupakan

o.
sektor paling serius yang diurus oleh Pemprov
DKI Jakarta. Dari sekitar 70 ribu pegawainya, lebih
dari setengahnya terlibat dalam hal mengurus
.g
Komposisi PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Menurut Unit Organisasi Terbesar, 2014
ps
masalah pendidikan di ibukota. Hal ini sejalan
dengan besarnya anggaran Pemprov DKI Jakarta
51,9% 6,7%
.b

pada sektor tersebut serta sesuai dengan apa


rta

yang diamanatkan oleh Undang-undang yaitu Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan


minimal 20 persen. Tiga sektor lainnya yang juga
ka

mendapatkan perhatian yang cukup penting dalam


hal melayani kebutuhan masyarakat di ibukota
5,1% 4,2%
ja

adalah kesehatan, keamanan (Satpol PP), dan juga


penanggulangan kebakaran dan penyelamatan. Satuan Polisi Pamong Praja Dinas Penanggulangan Kebakaran
://

dan Penyelamatan
APBD PEMPROV DKI JAKARTA TAHUN 2014
32,1% Lainnya
tp
ht

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja


Purnama pada pidato Rancangan Peraturan Daerah
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2014 dalam Rapat Paripurna Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2014
DPRD Provinsi DKI Jakarta, 8 September 2015 telah Rp 31,27 T
menyampaikan bahwa pendapatan daerah yang Pendapatan Asli
ditargetkan sebesar Rp. 65,04 triliun hanya mampu Daerah
teralisasi sebesar Rp. 43,82 triliun atau 67,38 persen.
67,38% Rp 43,82T Rp 9,28 T
Bagi Hasil Pajak
Sumber terbesar dari pendapatan tersebut berasal Realisasi Pendapatan
dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Lainnya: Rp 3,27 T
Rp. 31,27 triliun, diikuti oleh pendapatan dari
Bagi Hasil Pajak yang mencapai Rp. 9,28 triliun.
Sementara itu realisasi belanja daerah mencapai
59,39% Rp 37,80T
Rp. 37,8 triliun (59,39 persen dari yang dianggarkan) Realisasi Belanja
yang salah satunya untuk membiayai program
unggulan di bidang pendidikan yaitu pemberian
Sumber: BKD dan BPKD Provinsi DKI Jakarta
Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 5


3 PENDUDUK
Penduduk DKI Jakarta Tahun 2013-2014 bertambah sebesar 1,05 persen
Penduduk Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 mencapai 10 juta jiwa lebih dimana
pertumbuhan tertinggi terdapat di Kota Jakarta Barat yaitu sebesar 1,4 persen

Jumlah penduduk DKI Jakarta terus mengalami


Setiap Jam peningkatan setiap tahunnya, baik dikarenakan
pertumbuhan alami maupun karena faktor migrasi.
Penduduk Jakarta

12
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk dari Hasil
bertambah Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Jakarta
tahun 2013 sebesar 9,97 juta jiwa. Tahun 2014
penduduk DKI Jakarta meningkat menjadi 10,08
orang juta (meningkat hampir 105 ribu jiwa setahun) atau
dapat dikatakan secara rata-rata penduduk Jakarta
setiap jamnya bertambah 12 orang.
Bila Seluruh Penduduk DKI Jakarta Bergandengan Tangan DKI Jakarta adalah provinsi dengan penduduk
Maka Dapat Mencapai Kota Sydney, Australia *)

/
terpadat di Indonesia dimana kepadatannya

id
mencapai lebih dari 5 ribu jiwa per km2. Dengan

o.
5.492 km penduduk sebanyak 10 juta jiwa maka dapat
dilustrasikan bahwa apabila seluruh penduduk
.g
DKI Jakarta bergandengan tangan maka total
ps
bentangannya dapat mengubungkan 2 kota besar
yaitu Jakarta dan Sydney (jarak antara Jakarta-
Jakarta Sydney
.b

Sydney adalah 5.492 km, serta diasumsikan rata-


*) Asumsi rata-rata panjang 1 bentangan tangan = 55cm
rata panjang satu bentangan tangan adalah 55 cm).
rta

Sex Ratio = 101,3, artinya setiap 1000 Sex Ratio atau perbandingan penduduk
pasang Laki-laki&Perempuan, ada 13 orang
ka

laki-laki dan perempuan di DKI Jakarta tahun


x1000 Laki-laki yang tidak memiliki pasangan 2014 mencapai 101,3. Ini artinya penduduk
ja

laki-laki lebih banyak 1,3 persen dibandingkan


perempuan, sehingga dapat dikatakan bahwa
://

setiap seribu pasangan laki-laki dan perempuan


tp

terdapat 13 orang laki-laki yang tidak berpasangan.


Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Dengan mengetahui bahwa jumlah laki-laki lebih
ht

Menurut Kabupaten/Kota Administrasi, 2013-2014 banyak dari perempuan mengindikasikan bahwa


Laju Pertumbuhan pertumbuhan penduduk alamiah di Provinsi DKI
Penduduk
Kab/Kota Penduduk Jakarta dapat terkendali.
2013 2014 2012-2013 2013-2014
Penduduk Jakarta Timur adalah yang paling
Kepulauan Seribu 22 713 23 011 1,29 1,30
banyak diantara 5 wilayah lainnya. Tercatat pada
Jakarta Selatan 2 141 941 2 164 070 1,08 1,02 tahun 2014, jumlah penduduk Jakarta Timur
mencapai 2,8 juta lebih. Angka tersebut bahkan
Jakarta Timur 2 791 072 2 817 994 1,01 0,96 hampir menyamai jumlah penduduk satu Negara
Mongolia (http://www.worldometers.info). Bila
Jakarta Pusat 906 601 910 381 0,41 0,41
dilihat menurut pertumbuhannya, Jakarta Barat
Jakarta Barat 2 396 585 2 430 410 1,44 1,40 adalah wilayah dengan tingkat expansi penduduk
yang paling cepat. Pertumbuhan hunian di Jakarta
Jakarta Utara 1 711 036 1 729 444 1,10 1,07 Barat menjadi salah satu pemicu pertumbuhan
penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan
Jumlah 9 969 948 10 075 310 1,09 1,05
penduduk di Jakarta Barat dalam satu tahun
Sumber: Jakarta Dalam Angka, 2015 terkahir mencapai hampir 34 ribu jiwa.

6 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


PEMBANGUNAN MANUSIA
Mulai Tahun 2014, IPM Dihitung Dengan Menggunakan Metode Baru
IPM Provinsi DKI Jakarta (metode baru) tetap menduduki nilai tertinggi se Indonesia
Diantara 6 Kab/Kota se DKI Jakarta, IPM Kota Jakarta Selatan adalah yang teratas
4
Pengukuran keberhasilan pembangunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta, 2014
suatu negara tidak hanya ditandai oleh tingginya
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencakup
kualitas manusianya. Oleh karena itu konsep
pengukuran keberhasilan pembangunan harus
berorientasi kepada pelakunya (manusia atau
masyarakatnya), yaitu bagaimana pertumbuhan
ekonomi mampu dirasakan seluruh lapisan
masyarakat dan meningkatkan kualitas masyarakat
sebagai manusia. Pembangunan manusia yang
mencakup tiga dimensi pokok yaitu kesehatan
(umur panjang), pendidikan (pengetahuan) dan

/
daya beli (standar kehidupan layak) dapat dilihat

id
dari perkembangan Indeks Pembangunan Manusia

o.
(IPM) di suatu wilayah. Mulai tahun 2014, IPM
dihitung menggunakan metode baru, mengikuti
rekomendasi dari UNDP. Perubahan metode .g
ps
tersebut adalah pada penggunaan variabel rata-
rata lama sekolah serta indeks nya dihitung dengan
.b

rata-rata geometrik.
rta

Nilai IPM DKI Jakarta tahun 2014 sebesar 78,39


adalah yang tertinggi diantara provinsi lainnya.
ka

Angka harapan hidup (AHH) adalah 72,27 tahun


lebih. Angka tersebut masih di bawah AHH Provinsi
ja

DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masing-masing


://

mencapai 74,5 dan 73,9 tahun (BPS, 2015). Harapan

IPM = 78,39
lama sekolah (HLS) adalah lamanya sekolah yang
tp

diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur


ht

tertentu di masa mendatang. HLS penduduk DKI


Jakarta adalah selama 12,38 tahun atau di atas
SLTA. Sementara rata-rata lama sekolah (RLS)
Perbandingan Nilai IPM Kab/Kota di DKI Jakarta, 2014
tercatat hanya mencapai 10,54 tahun atau artinya
tidak sampai tamat SLTA. Rata-rata Pengeluaran
perkapita di DKI Jakarta tahun 2014 mencapai
hampir Rp. 17 juta atau sekitar 1,4 juta per bulan
per orang. Bila rata-rata satu rumah tangga terdiri
dari 4 orang, maka besarnya pengeluaran perbulan
per rumahtangga adalah mendekati Rp. 6 juta.

Angka IPM Kota Jakarta Selatan adalah yang


paling tinggi diantara wilayah lainnya di Jakarta.
Sementara untuk indeks pendidikan, yang diwakili
oleh indikator HLS dan RLS, Kota Jakarta Timur
menempati posisi yang paling tinggi se-DKI Jakarta
(selengkapnya pada lihat Lampiran Tabel 3). Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 7


5 KETENAGAKERJAAN
UMP DKI Jakarta tahun 2015 sebesar 3,1 juta rupiah
UMP 2015 naik sekitar 10 persen dibandingkan UMP 2014, dimana kenaikan tersebut
hampir sama dengan kenaikan UMP tahun sebelumnya.

Statistik Ketenagakerjaan DKI Jakarta Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta pada
Uraian 2014 2015
tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 4,11
persen dibandingkan tahun sebelumnya (Sakernas,
Penduduk Usia 15 thn keatas
(000)
7 577,11 7 642,99 Februari 2014-2015). Jumlah angkatan kerja pada
Angkatan Kerja (000) 5 189,28 5 548,43
tahun 2015 sebesar 72,60 persen, dimana 91,64
persen nya bekerja. Dari penduduk yang bekerja
Penduduk Bekerja (000) 4 678,84 5 084,53
di Jakarta, sebanyak 79,58 persen bekerja di sektor
Penganggur (000) 510,44 463,90 tersier (perdagangan/ angkutan/ keuangan/ jasa),
TPAK (%) 68,49 72,60 18,79 persen di sektor sekunder (industri/ listrik/ air/
Tingkat Pengangguran (%) 9,84 8,36 bangunan), dan sisanya di sektor primer (pertanian/
Bekerja (%) 90,16 91,64
pertambangan). Sektor tersier seperti jasa dan
perdagangan memang mendominasi kepeminatan

/
UMP ( Rp. Ribu) 2 441 2 700
para pekerja di Jakarta. Berkembangnya Jakarta

id
Bekerja di Sektor Primer (%) 2,40 1,63 sebagai pusat perdagangan, bisnis, dan berbagai

o.
Bekerja di Sektor Sekunder (%) 19,25 18,79 jenis jasa mampu menyerap tenaga kerja termasuk
yang berasal dari luar Jakarta.
Bekerja di Sektor Tersier (%) 78,35 79,58
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Feb 2014
.g
ps
Berdasarkan pendekatan tiga sektor utama
dan Feb 2015
(Agriculture, Manufacture dan Services), Sektor jasa-
.b

jasa mendominasi dalam penyerapan tenaga kerja


“ upah minimum di Jakarta naik 2 kali di DKI Jakarta. Selama tahun 2014-2015 penyerapan
rta

lipat dalam lima tahun terakhir“ tenaga kerja pada sektor ini berfluktuasi dan
cenderung meningkat. Peningkatan sektor jasa-jasa
ka

ini mengakibatkan penurunan penyerapan tenaga


kerja sektor pertanian dan manufaktur. Pada tahun
ja

Inflasi dan Kenaikan UMP DKI Jakarta 2015, sektor jasa-jasa mampu menyerap sebesar
://

Tahun 2010-2014 (%) 79,58 persen. Sementara itu sektor Manufacture


(industri, konstruksi dan LGA) menempati
tp

43,87
urutan kedua yaitu sebesar 18,79 persen. Sektor
ht

Agriculture (pertanian dan pertambangan) hanya


menyerap sebesar 1,63 persen. Berkembangnya
Jakarta sebagai pusat perdagangan, bisnis, dan
berbagai jenis jasa mampu menyerap tenaga kerja
termasuk yang berasal dari luar Jakarta.

18,54
Di sisi lain, nilai UMP DKI Jakarta yang terus
menunjukkan tren pertumbuhan meningkat dalam
11,04
10,96 10,61 lima tahun terakhir membuat Jakarta semakin
8,58
diminati para tenaga kerja. UMP DKI Jakarta tahun
8,00 8,95 2010 sebesar 1,1 juta rupiah kemudian meningkat
5,95
3,97 4,52 5,00 hampir 1,5 kali menjadi 2,7 juta rupiah pada tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015*) 2015. Peningkatan UMP tersebut ternyata sejalan
dengan peningkatan jumlah angkatan kerja di
Inflasi Kenaikan UMP
DKI Jakarta, baik penduduk setempat maupun
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 pendatang.

8 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


KETENAGAKERJAAN
Tingkat Pengangguran di DKI Jakarta Terus Menurun
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir tingkat pengangguran berkurang
dari 9,94% di tahun 2013 menjadi 9,84% di tahun 2014
5
Berdasarkan status pekerjaan, ketenagakerjaan Penduduk DKI Jakarta yang Bekerja pada Sektor For-
dibedakan menjadi kegiatan formal dan informal. mal dan Informal Tahun 2010-2014 (%)
Klasifikasi formal adalah mereka yang bekerja
sebagai buruh/karyawan dan yang berusaha
7.4
dibantu buruh tetap, sedangkan status lainnya 6.9 6.9
7.2 7.3

masuk dalam klasifikasi informal. Dari tahun 2010-


6.2
2015, persentase penduduk yang bekerja di sektor
formal terus menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Dari 62,09 di tahun 2010 naik menjadi
69,11 di tahun 2011 dan di tahun 2015 naik lagi
3.8
menjadi 72,70 persen. Sebaliknya penduduk yang
3.1 3.1
bekerja di sektor informal turun dari 37,91 persen 2.8 2.7

/
2.6
di tahun 2010 menjadi 30,89 persen di tahun 2011,

id
kemudian turun lagi menjadi 27,30 persen di tahun

o.
2015. Kesempatan kerja di sektor formal dinilai lebih
tinggi dibanding sektor informal karena banyaknya
kegiatan usaha yang berlangsung secara formal .g
ps
2010 2011 2012 2013 2014 2015
kelembagaan seperti pada kantor-kantor dan
badan usaha. Meningkatnya jumlah pekerja di Formal Informal
.b

sektor formal dapat mengindikasikan terjadinya Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Feb 2013
peningkatan status maupun kesejahteraan pekerja.
rta

dan Feb 2014

Pada tahun 2015, TPAK (Tingkat Partisipasi


ka

Angkatan Kerja) di Jakarta sebesar 72,60 “ upah minimum ditetapkan


persen, meningkat sebesar 4,11 persen dari
berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak
ja

tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan


dengan mengacu pada 60 jenis
://

meningkatnya jumlah penduduk usia kerja yang


benar-benar aktif secara ekonomi untuk bekerja. barang/jasa yangPembentuk
Karakteristik sering dikonsumsi
IPM
tp

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka masyarakat“


ht

(TPT) terus mengalami penurunan. TPT di DKI


Jakarta tahun 2015 menurun dari tahun 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka DKI Jakarta
Dapat kita lihat bersama bahwa peningkatan
partisipasi angkatan kerja dan kesempatan kerja 9,67
9,47
sejalan dengan penurunan tingkat pengangguran 8,56 8,72 8,6 8,69 9 8,88
9,02
8,47
di Jakarta. TPT di Jakarta tahun 2015 sebesar 8,36 7,56 7,81

persen, artinya di antara 1000 orang penduduk 6,03


Jakarta terdapat 84 orang penganggur. 5,42

Apabila dirinci menurut Kabupaten/Kota,


TPT tertinggi tahun 2014 terdapat di Jakarta
Barat sebesar 9,00 persen kemdian diikuti oleh
Jakarta Utara dan Jakarta Timur masing-masing
Kep Jak. Jak. Jak. Jak. Barat Jak. DKI
sebesar 8,88 persen dan 8,72 persen. Terendah
Seribu Selatan Timur Pusat Utara Jakarta
ada di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
2013 2014
yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor
perikanan atau sektor primer. Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2013-2014

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 9


6 KESEHATAN
Kesehatan Penduduk Jakarta Terus Membaik
Sekitar 30 persen penduduk DKI Jakarta mengalami keluhan kesehatan di tahun 2014,
Diantara rasio tersebut, kaum hawa yang lebih banyak mengalami keluhan kesehatan.

Indikator Kesehatan DKI Jakarta, 2011-2013 Salah satu tujuan pembangunan di DKI
Jakarta antara lain adalah terciptanya kualitas
Uraian / Jenis Kelamin 2012 2013 2014 hidup masyarakat secara adil dan merata. Ukuran
Angka kematian bayi per 1000 kelahiran keberhasilan peningkatan kualitas hidup adalah
Laki-laki 22,30 22,30 23,52 tercapainya derajat kesehatan yang memadai.
Perempuan 15,90 15,90 14,14
Indikator yang menujukkan perbaikan kualitas
kesehatan antara lain adalah penurunan angka
Laki-laki + Perempuan 19,00 19,00 18,90
kematian bayi, peningkatan angka harapan hidup
Angka Harapan Hidup serta persentase balita yang pernah diimunisasi.
Laki-laki 70,30 70,30 70,24
Indikator kesehatan hasil Proyeksi Sensus
Perempuan 74,00 74,00 74,04
Penduduk 2010 yaitu angka kematian bayi dan

/
Laki-laki + Perempuan 72,10 72,10 72,40 angka harapan hidup adalah angka indikator

id
% balita pernah diimunisasi 97,85 97,76 98,47 yang berlaku 5 tahunan mengikuti tahun sensus

o.
Sumber: Hasil Proyeksi SP2010 dan Susenas 2012-2014 ataupun survei diantar sensus penduduk (SUPAS).
Indikator kesehatan untuk angka kematian bayi
.g
berada pada kisaran 19 dari 1000 kelahiran. Pada
ps
tahun 2014, angka kematian bayi laki-laki sebesar
“ Imunisasi pernah dilakukan ke hampir 23,52 lebih tinggi dari kematian bayi perempuan
seluruh balita di Jakarta. Hanya kurang
.b

sebesar 14,14. Tingginya angka kematian bayi


dari 3 persennya saja yang belum laki-laki berimplikasi pada rendahnya rata-rata
rta

tersentuh suntikan kekebalan tubuh angka harapan hidup (AHH) laki-laki dibandingkan
tersebut“ perempuan. Di Jakarta, AHH laki-laki mencapai
ka

70 tahun lebih sementara penduduk perempuan


secara rata-rata hidup 4 tahun lebih lama yaitu
ja

Persentase Penduduk yang Memiliki Keluhan mencapai 74 tahun. Namun angka tersebut
://

Kesehatan di DKI Jakarta adalah angka demografi yang diukur secara kohor
berdasarkan bayi yang lahir hidup pada saat ini.
tp

Indikator lain untuk melihat derajat kesehatan


ht
34,24

penduduk adalah persentase penduduk yang


mengalami keluhan kesehatan. Selama tahun
32,9

2012-2014 penduduk yang mengalami keluhan


31,64

31,21

kesehatan menunjukkan tren yang menurun (lihat


30,45
30,37

garis linear). Pada tahun 2012 sebanyak 32,90


29,70
29,47

persen penduduk mengalami keluhan kesehatan


28,59

kemudian turun menjadi 30,45 persen di tahun


2014. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa
derajat kesehatan penduduk Jakarta semakin
membaik.

2012 2013 2014


Berdasarkan jenis kelamin, selama tahun
2012-2014, penduduk perempuan lebih banyak
Perempuan Laki-Laki yang mengalami keluhan kesehatan dibanding
Total Linear (Total)
penduduk laki-laki, namun pada tahun 2013
Sumber: Susenas 2012-2014 berlaku sebaliknya dimana penduduk laki-laki lebih
banyak yang mengalami keluhan kesehatan.

10 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


KESEHATAN
Hampir Semua Penolong Kelahiran adalah Tenaga Medis
Pada tahun 3 tahun terakhir, terjadi peningkatan yang cukup signifikan
dalam hal tenaga penolong kelahiran yang dilakukan oleh dokter
6
Dalam rangka melayani kebutuhan kesehatan Penolong Kelahiran di DKI Jakarta
warga Jakarta, Pemprov terus mengembangkan
Penolong Kelahiran 2012 2013 2014
pelayanan kesehatan prima bagi warga Jakarta.
Upaya yang dilakukan antara lain menyediakan Dokter 35,44 38,54 41,97
layanan kesehatan yang terjangkau, baik dari aspek
pembiayaan maupun aspek lokasi. Salah satu upaya Bidan 62,37 59,66 56,07
yang telah dilakukan adalah ketersediaan sarana Paramedis 0,65 0,56 0,47
kesehatan Puskesmas sampai tingkat kelurahan
dan adanya Kartu Jakarta Sehat (KJS). KJS mulai Dukun 1,40 1,24 1,01
diterapkan di DKI Jakarta pada bulan November Family 0,06 - -
2012, pemegang KJS bisa berobat di seluruh
Puskesmas dan 88 Rumah Sakit yang ditunjuk oleh Lainnya 0,08 - 0,47

/
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara gratis.

id
Sumber: Susenas 2012-2014

o.
Upaya lainnya dalam rangka meningkatkan
kesehatan masyarakat adalah peningkatan
penolong kelahiran oleh tenaga medis. Selama .g
ps
tahun 2012-2014 persentase persalinan yang
ditangani oleh tenaga medis semakin meningkat
.b

dan pada tahun 2014 hanya 1,48 persen kelahiran


yang ditolong oleh tenaga non medis. Peningkatan manfaat pemberian
“Karakteristik ASI eksklusif
Pembentuk IPM
rta

kesadaran masyarakat untuk mempercayakan sesuai dengan salah satu tujuan dari
proses kelahirannya kepada tenaga medis akan Millenium Development Goals (MDGs)
ka

mengurangi resiko kematian bayi dan kematian ibu yaitu mengurangi tingkat kematian anak
melahirkan.
dan meningkatkan kesehatan ibu“
ja

Sumber: http://health.dekiben.com
Hal yang juga sangat penting dalam
://

meningkatkan kualitas kesehatan adalah


Persentase Balita Usia 0-59 Bulan Menurut
tp

pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi. Pemberian


Lama pemberian ASI tanpa
ASI merupakan investasi kesehatan yang harus
ht

Minuman/Makanan Tambahan
dilakukan sejak usia dini. Upaya pemerintah dalam
Lama pemberian ASI tanpa
menyosialisasikan pentingnya ASI eksklusif mulai
makanan tambahan (ASI 2012 2013 2014
mendapatkan respon yang positif dari masyarakat eksklusif)
Jakarta. Hal ini terlihat dari meningkatnya
persentase balita yang mendapat ASI eksklusif ASI saja selama < 6 Bulan 53,78 57,63 56,73
(minimal 6 bulan tanpa makanan/minuman
ASI saja minimal 6 bulan 46,22 42,37 43,27
tambahan) pada tahun 2014 sebesar 43,27 persen,
meningkat 0,9 poin dari tahun 2013. Sebaliknya, Jumlah 100,00 100,00 100,00
pada tahun sebelumnya (2012-2013) persentase (Jumlah Ibu) (751 223) (702 539) (761 455)
balita yang diberi ASI eksklusif menurun sebesar
Sumber: Susenas 2012-2014
3,85 poin. Peningkatan ini mengindikasikan
peningkatan edukasi dan kesadaran masyarakat
akan pentingnya ASI bagi kesehatan ibu dan
anak. Hal lainnya yang cukup mempengaruhi
adalah banyaknya ibu rumahtangga di Jakarta
yang bekerja dan menjadi sumber pendapatan
rumahtangganya.
Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 11
7 KESEHATAN
Kesehatan Penduduk Jakarta Terus Membaik
Sekitar 30 persen penduduk DKI Jakarta mengalami keluhan kesehatan di tahun 2014,
Diantara rasio tersebut, kaum hawa yang lebih banyak mengalami keluhan kesehatan.

Indikator Pendidikan DKI Jakarta, 2012-2014 Pendidikan nasional termasuk di DKI Jakarta
tidak akan lepas dari peraturan perundangan yang
2012 2013 2014 lahir dari sistem politik. Kebijakan yang dicanangkan
Angka Buta Huruf oleh pemerintah akan sangat memengaruhi
Laki-laki 0,34 0,35 0,11 proses serta output pendidikan. Dukungan yang
besar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti
Perempuan 1,39 1,19 0,75 pembangunan sarana dan prasarana pendidikan,
Total 0,86 0,77 0,43 peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga
pendidikan serta bantuan operasional sekolah
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) usia 15 +
sangat dibutuhkan. Di samping itu Jakarta juga
Total 10,98 10,69 10,54 mempunyai program unggulan yaitu Kartu Jakarta
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pintar (KJP) kepada siswa dari rumahtangga kurang

/
mampu.

id
7 - 12 98,97 99,34 99,46

o.
13 - 15 93,79 95,28 96,68 Pada tahun 2014, rata-rata lama sekolah di
Provinsi DKI Jakarta sebesar 10,54 yang artinya
16 - 18 60,81 65,54 70,23
.g
tingkat pendidikan di Jakarta setara dengan tingkat
ps
Sumber: Sumber : Susenas 2012-2014 1 atau 2 SMA sederajat (17 tahun). Pendidikan
di Jakarta menunjukkan hasil yang memuaskan
.b

“ 332 ribu Kartu Jakarta Pintar (KJP) diterbitkan dimana sebanyak lebih dari setengah penduduk di
atas 10 tahun memiliki pendidikan SMA sederajat
Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2013“
rta

ke atas (51,98 persen). Tercatat masih ada sebanyak


Persentase Penduduk Usia 10 tahun ke atas Menurut
11,33 persen penduduk yang tidak/belum pernah
ka

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, DKI Jakarta, sekolah dan belum tamat SD.
Tahun 2014
ja

Angka melek huruf di DKI Jakarta tahun


2014 sebesar 12,38 persen, meningkat 0,14 poin
://

dibanding tahun 2013. Menurut jenis kelamin,


15,8

18,6

41,0
tp
9,5

3,4
9,9
1,8

Laki-laki tercatat sebanyak 0,43 persen penduduk di atas 10


tahun yang tidak bisa membaca dan menulis sama
ht

sekali, dimana persentase perempuan (0,75 persen)


lebih tinggi dibandingkan laki-laki (0,11 persen).
Jika dilihat berdasarkan gender, tingkat pendidikan
19,8
11,1

20,2

33,8

5,2
9,1
1,0

Perempuan
perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-
laki.

Selama tahun 2010-2014 capaian


19,4
10,3

17,8

37,4

pembangunan pendidikan di DKI Jakarta semakin


4,3
9,5
1,4

Total
meningkat, yang terlihat dari Angka Partisipasi
Sekolah (APS) yang semakin meningkat untuk
setiap jenjang pendidikan. Pada tahun 2014, APS
Tidak/Belum Tamat SD SD
pada jenjang pendidikan SD (usia 7-12 tahun)
SMP SLTA hampir mencapai 100 persen yaitu sebesar 99,46
SMK D1-D3 persen, di tingkat SLTP (usia 13–15 tahun) sebesar
96,68 persen, dan di tingkat SLTA (usia 16–18 tahun)
Sumber: Sumber : Susenas 2014
sebesar 70,23 persen.

12 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


PENDIDIKAN
Jumlah Fasilitas Sekolah terbanyak di Jakarta adalah pada jenjang SD
Rasio murid per guru tingkat SMU tahun 2014 di DKI Jakarta sebesar 10:1 ,
Jauh di atas syarat minimal dalam PP Nomor 74 Tahun 2008 yang hanya sebesar 20:1
7
Indikator rasio murid-kelas dapat Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru
menggambarkan ketersediaan dan kelayakan di DKI Jakarta, Tahun 2014/2015
sarana pendidikan. Rasio murid-kelas yang kecil Tingkat Pendidikan Sekolah Murid Guru
menunjukkan kepadatan murid yang kecil di kelas
sehingga diharapkan proses belajar mengajar TK 1999 86805 10541
dapat berjalan lebih baik. Pada tahun 2014, rasio SD 2 950,00 821 360,00 40 926,00
murid-kelas terendah berada pada jenjang TK
sebesar 11,67 dan tertinggi berada pada jenjang SLTP 1 040,00 363 337,00 22 665,00
pendidikan SLTP sebesar 32,49. Artinya setiap
SMU 474 136 579,00 13 147,00
satu kelas di TK rata-rata diisi oleh 12 orang murid
dan setiap satu kelas di SLTP rata-rata diisi oleh 32 SMK 597 150503 15410
orang murid. Jumlah murid yang relatif besar akan Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015

/
mengurangi kenyamanan serta kualitas dari proses

id
belajar mengajar. Hal ini sangat wajar karena murid

o.
pada jenjang TK ataupun pendidikan usia dini rata-
rata berada pada usia pembelajaran pertama di
bangku sekolah yang lebih membutuhkan fokus .g
ps
khusus pada proses belajar. Sementara itu, rasio
murid-kelas pada jenjang SD dan SMA hampir sama
.b

besarnya dimana rata-rata satu kelas di SD maupun “ Dengan kapasitas sekolah di Jakarta
SMA diisi oleh 25 orang murid. yang rata-ratanya mampu menampung
rta

Selain itu, rasio murid-guru juga digunakan 30 murid per kelas dan rata-rata
ka

sebagai indikator pendidikan yang secara umum keberadaan guru sebesar 15 murid per
menggambarkan ketersediaan atau kecukupan guru maka satu kelas di Jakarta rata-rata
ja

tenaga pendidikan. Angka ini menggambarkan dibimbing oleh dua orang guru“
://

beban seorang tenaga pendidik untuk mengajar


beberapa orang murid. Beban yang besar Rasio Murid, Guru dan Rasio Murid-Kelas Menurut
tp

menggambarkan kurangnya tenaga pendidik Jenjang Pendidikan di DKI Jakarta Tahun 2014/2015
ht

dalam proses belajar mengajar. Idealnya seorang


tenaga pendidik membimbing satu rombongan
belajar yaitu antara 20 sampai 32 siswa. Pada tahun Tingkat Pengangguran Terbuka DKI Jakarta
31

2014, rasio murid-guru di DKI Jakarta berkisar


25
25
25

pada angka 9-22. Angka tersebut mengindikasikan


jumlah guru yang tersedia di DKI Jakarta sudah
20

cukup memadai. Rasio paling kecil berada di


16

tingkat SMA sebesar 9,80 yang artinya jumlah


tenaga pendidik di tingkat SMA sangat memadai
10

10

karena satu orang tenaga pendidik secara rata-rata


9
8

mengajar 10 orang murid. Angka tersebut sudah


melampaui persyaratan minimal yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru. Bahkan rasio guru-murid untuk Murid/Guru Murid/Kelas
tingkat SMU mencapai dua kali lipat persyaratan TK SD SLTP SMU SMK
minimum yang hanya menetapkan rasio minimal
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
yaitu 1 guru untuk 20 murid.

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 13


8 PERUMAHAN
Konsumsi Air Minum Leding/Kemasan Terus Meningkat
Selama 3 tahun terakhir rumah tangga yang mengkonsumsi air minum leding atau
air kemasan meningkat menjadi 85 persen lebih

Indikator Perumahan (%) di DKI Jakarta Pada tahun 2014, tercatat sebanyak 55,61
Karakteristik 2012 2013 2014 persen rumah tangga memiliki luas lantai rumah di
Lantai (bukan tanah) 99,64 99,44 99,76
bawah 50 m2 dan sebanyak 20,92 persen memiliki
luas di atas 100 m2. Hal ini dapat mengindikasikan
2
Luas lantai per kapita ( > 10 m ) 57,51 57,19 59,17 semakin sempitnya lahan di Jakarta yang digunakan
Dinding (tembok) 91,21 92,48 92,12 sebagai hunian. Semakin berkembangnya
Atap (kayu/sirap, beton, pembangunan dan pemanfaatan lahan untuk bisnis
50,57 47,55 44,41
genteng) dan non permukiman membuat lahan di Jakarta
Fasilitas penerangan (listrik) 99,92 99,92 99,94 menjadi semakin sempit dan harga yang terus
Fasilitas air minum melambung tinggi. Walaupun demikian, Jakarta
85,99 86,41 84,84
(leding/kemasan) tetap kuat menjadi tujuan urbanisasi dari seluruh
Jamban (milik sendiri) 77,33 77,86 79,19 daerah di Indonesia. Akibatnya kepadatan semakin

/
tinggi dan timbul kawasan kumuh. Permukiman

id
Tempat pembuangan akhir
93,02 93,76 93,13
tinja (tangki septik) di sekitar bantaran sungai, sepanjang jalan kereta,

o.
Sumber: Susenas 2012-2014 daerah sutet, kolong jembatan, dll sering menjadi
tujuan penertiban pemerintah. Pemprov DKI
.g
Jakarta pun mempunyai kebijakan menyediakan
ps
rumah susun dengan harga terjangkau yaitu
dengan memanfaatkan tanah yang tidak begitu
.b

luas dengan fasilitas ruang terbuka dan tempat


olahraga. Pada tahun 2014 jumlah rumah susun di
rta

Jakarta sebanyak 48 lokasi yang tersebar di seluruh


wilayah kota administrasi.
ka

Berdasarkan kualitas bangunan perumahan,


ja

“ Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus pada tahun 2014 Provinsi DKI Jakarta menunjukkan
://

hasil yang cukup baik. Tercatat sebanyak 44,2


berupaya menyediakan tempat tinggal
persen rumah tangga memiliki atap rumah
tp

layak huni khususnya bagi warga ibukota genteng, sebanyak 92,12 persen rumah berdinding
yang tinggal di area pemukiman kumuh
ht

tembok, sebanyak 83,25 persen memiliki lantai dari


dan area sekitar waduk/situ/sungai yang marmer/keramik/granit, sebanyak 79,19 persen
menjadi daerah langganan banjir tahunan“ memiliki fasilitas buang air besar sendiri dan 93,6
persen berjamban jenis leher angsa, serta 93,13
persen memiliki pembuangan akhir tinja di tangki/
Rumah Susun Sederhana Menurut Kota, 2014
SPAL sehingga dapat mengurangi polusi limbah
Jumlah Luas Area rumah tangga.
Kota Adm. Jumlah Unit
Lokasi (Ha)
Jakarta Selatan 2 2,60 440 Di Jakarta, seluruh rumah tangga telah
menggunakan listrik sebagai sumber penerangan,
Jakarta Timur 15 26,29 5 486
dimana 99,94 persen listrik PLN dan hanya sebanyak
Jakarta Pusat 10 5,96 2 692 0,06 persen saja yang menggunakan listrik non
Jakarta Barat 8 7,97 2 959
PLN. Sementara itu, sebagian besar rumah tangga
memakai air kemasan bermerk (39,69 persen) dan
Jakarta Utara 13 32,34 6 744 air isi ulang (31,51 persen) sebagai sumber air
DKI Jakarta 48 75,16 18 321 minum.
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015

14 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


KEMISKINAN
Tingkat Kemiskinan DKI Jakarta Maret 2014 ke Maret 2015 Relatif Stagnan
Persentase penduduk miskin menurut Susenas bulan Maret 2015 sebesar 3,93 persen,
hanya berbeda sedikit dengan periode yang sama tahun lalu
9
Penentuan jumlah penduduk miskin secara Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta, Maret 2015
makro ditentukan oleh penetapan Garis Kemiskinan
(GK), dimana GK tersebut dipergunakan sebagai
batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi 3,93% penduduk di
miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah ibukota hidup berada di
penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran
perkapita per bulan di bawah GK.
bawah garis kemiskinan,

Pada bulan Maret 2015 GK di DKI Jakarta


sebesar Rp. 487.388,- atau meningkat sekitar Diantara 25 penduduk di DKI Jakarta, ada 1 orang miskin
40 ribu rupiah dibandingkan bulan Maret 2014.
Persentase penduduk miskin relatif stagnan hanya Komoditi Pemberi Sumbangan Terbesar Terhadap Garis
Kemiskinan, Maret 2015 - Makanan & Non-Makanan

/
meningkat 0,01 point yaitu dari 3,92 persen pada

id
bulan Maret 2014 ke posisi 3,93 persen setahun

o.
berikutnya. Tingkat kemiskinan di Jakarta selama
satu dekade berada pada kisaran 3-4 persen saja
dan hal tersebut sudah pada posisi terbawah (hard .g
Lainnya
Makanan
Beras
ps
rock) sehingga sangat sulit mengharapkan jumlah
penduduk miskin berkurang secara drastis. 66% Rokok Kretek Filter
.b

Daging Ayam Ras


Garis kemiskinan dibentuk oleh dua kelompok
rta

komoditi yaitu makanan dan non-makanan Telur Ayam Ras


dengan kontribusi masing-masing sebesar 66 dan Mie Instan
ka

34 persen. Pada keolompok bahan makanan yang


sangat dominan mempengaruhi garis kemiskinan Lainnya
ja

adalah beras, rokok, daging ayam, telur dan mie Perumahan


instan. Komoditi beras mempengaruhi garis Non-Makanan
://

kemiskinan sebesar 23,73 persen. Untuk itu, sangat


Angkutan 34%
tp

penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas


harga bahan makanan pokok tersebut. Sementara Pendidikan
ht

untuk kelompok non-makanan, pengeluaran untuk Listrik


perumahan menempati urutan teratas dalam hal Bensin
kontribusinya terhadap garis kemiskinan (42,17
persen)
Indikatorn Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta, 2012-2015
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengalami Uraian 2012 2013 2014 2015
peningkatan dari 0,39 tahun 2014 menjadi 0,52
Jumlah Penduduk
di tahun 2015. Indeks keparahan kemiskinan (P2) Miskin (000 orang)
363,20 354,19 393,90 398,92
juga mengalami hal yang sama yaitu naik dari 0,07 Persentase Penduduk
menjadi 0,10. Peningkatan kedua indeks tersebut Miskin (%)
3,69 3,55 3,92 3,93

mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluarannya Garis Kemiskinan


379 052 407 437 447 797 487 388
semakin menjauhi Garis Kemiskinan, demikian (Rp/Kapita/ bulan)
pula halnya pada ketimpangan pengeluaran, Indeks Kedalaman
0,50 0,63 0,39 0,52
Kemiskinan (P1)
dimana diantara penduduk miskin terjadi variasi
Indeks Keparahan
yang semakin besar. Akan tetapi kedua indikator 0,13 0,17 0,07 0,10
Kemiskinan (P2)
tersebut selama 4 tahun terakhir memang tidak
Sumber: Susenas Bulan Maret, 2012 - 2015
menunjukkan trend tertentu alias berfluktuasi.

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 15


10 PERTANIAN
Hasil Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2014 Meningkat 7,4 Persen
Kampanye yang dilakukan pemerintah untuk kembali ke laut ternyata memiliki daya
pengungkit yang kuat bagi peningkatan hasil laut.

Luas Panen dan Total Produksi Padi Sawah, 2014 Besarnya kontribusi Pertanian dalam
12.000
perekonomian Provinsi DKI Jakarta adalah hanya
sebesar 0,1 persen dari total PDRB yang tercipta
10.000 dari seluruh aktivitas ekonomi sepanjang tahun
2014. Nilai tambah sektor tersebut mencapai 1,76
8.000 Triliun Rupiah. Nilai yang cukup besar dan mampu
menghidupi sekitar 12 ribu rumah tangga lebih
6.000 (hasil Sensus Pertanian 2013).
4.000 Kegiatan urban farming (pertanian kota)
adalah salah satu potensi besar untuk kegiatan
2.000
pertanian di ibukota ditengah terbatasnya lahan.

/
Selain itu juga kegiatan ini dapat menjadikan usaha

id
0
2010 2011 2012 2013 2014 pertanian yang tidak berbasis lahan, tetapi berbasis

o.
teknologi. Salah satu contohnya adalah aquaculture
Produksi (ton) Luas Panen (Ha)
dan pertanian hidroponik yang dikemas dalam
Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan .g
produk wisata atau disebut agro-wisata.
ps
Lahan pertanian tersebar di sebagian besar
pinggiran Jakarta dan sebagian kecil terhimpit
.b

diantara gedung-gedung kota. Seiring alih fungsi


rta

lahan pertanian ke sektor yang lebih produktif, luas


lahan sawah ditahun 2013 mengalami penyusutan
ka

6,45 persen dari 899 Ha menjadi 841 Ha ditahun


2014. Komoditi luas panen masih ditempati oleh
ja

“ Tanaman hias adalah salah satu produk padi dengan produksi di tahun 2014 mencapai
pertanian unggulan DKI Jakarta“ 7.541 ton menurun 26,56 persen jika dibandingkan
://

Foto “Taman Anggrek Indonesia Permai” http://tamananggrektaip.blogspot.com


tahun 2013 yang mencapai 10.268 ton. Tidak
tp

bisa dihindari meskipun setiap hari makan nasi,


Produksi Perikanan Tangkap dan Perikanan Budi- hampir semua anak-anak di ibukota tidak pernah
ht

daya, Tahun 2012 - 2014 (ton) menyaksikan secara langsung bagaimana proses
budidaya tanaman padi di sawah.

Sementara itu lebih dari setengah luas Jakarta


5 168

adalah lautan menjadikan sub sektor perikanan


4 156

memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan


terutama pada produk ikan laut. Pada tahun 2014,
3 036

Perikanan tangkap laut lepas mengalami kenaikan


2 254
2 198

2 097

produksi yang cukup menggembirakan sebesar


7,4 persen, dan juga kenaikan produksi Budi daya
1 211
1 047

laut meningkat sebesar 27,3 persen dari 822 ribu


850
822
779

756

ton di tahun 2013 menjadi 1.047 ton di tahun


2014. Berikutnya perikanan budi daya ikan kolam
Bd - Laut Bd - Tambak Bd - Kolam Tangkap (Ratus
Ton)
juga mengalami kenaikan sebesar 70,2 persen.
2012 2013 2014 Kampanye yang dilakukan pemerintah untuk
Sumber: Dinas Pertanian dan dan Kelautan kembali ke laut ternyata memiliki daya pengungkit
yang kuat bagi peningkatan hasil laut.

16 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


ENERGI DAN AIR BERSIH
Produksi listrik yang disalurkan serta jumlah pelanggan terus meningkat
Di tahun 2014 produksi listrik disalurkan meningkat 6,36 %, sementara Volume air
tersalurkan meningkat 1,21 % atau sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk
11
Aktifitas masyarakat ibukota yang seperti Indikator Listrik di DKI Jakarta
tiada henti selama 24 jam mendorong tingginya
Rincian 2012 2013 2014
konsumsi listrik di DKI Jakarta. Setiap tahunnya
kebutuhan listrik naik 7-8 persen dan saat ini Pelanggan
4 116 4 476 4 819
kebutuhan daya listrik di Jakarta mencapai 7,5 (000 )
gigawatt per hari dan jumlah itu belum sepenuhnya
dapat terpenuhi karena peningkatan pasokan Produksi
41 248 43 009 45 745
listrik belum mampu mengimbangi peningkatan (000 MWH)
kebutuhan listrik. Di tahun 2014 produksi listrik
yang terjual lewat PT. PLN di Jakarta meningkat Penjualan
38 322 39 937 41 269
sekitar 3,3 persen, dengan jumlah pelanggan naik (000 MWH)
sebesar 6,67 persen atau dari 4,8 juta pelanggan

/
dari sebelumnya 4,5 juta pelanggan. Susut

id
2 782 2 922 3 036
(000 MWH)

o.
Namun demikian pada tahun 2014 PLN
dapat memperbaiki kinerja dengan berhasilnya
meminimalisir kehilangan daya menjadi 6,64 .g
Losses (%) 6,74 6,79 6,64
ps
persen (45.746 GWH) dari Listrik siap jual dengan Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
susut lsitrik hanya mencapai 3.037 GWH. Teknologi
.b

infrastruktur kelistrikan yang masih belum high-tech


juga adanya pencurian tegangan listrik di tingkat
“ Dalam menyalurkan air bersih di
rta

masyarakat yang sulit dideteksi oleh petugas. wilayah Jakarta, BUMD PD PAM Jaya
Disamping itu gap penggunaan listrik di siang bekerjasama dengan dua perusahaan
ka

hari (hari kerja) yang sangat besar dibandingkan swasta yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya
penggunaan di malam hari menyebabkan susut (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta“
ja

Pela
listrik tidak pernah mencapai zero (null). Prod
://

Jumlah Pelanggan, Produksi dan Volume Tersalur Air


Kebutuhan air bersih di DKI Jakarta masih Bersih DKI Jakarta, Tahun 2012-2014
tp

bergantung dari luar daerah 81 persen dari waduk


jatiluhur, 14 persen dari PDAM Tangerang dan
ht

5 persen dari Kali Krukut Jakarta jika daerah ini 800 804 813
kering maka Jakarta juga akan mengalami defisit Tingkat Pengangguran Terbuka DKI Jakarta
air bersih. Hingga kini baru sekitar 57 persen warga
537 537 548
Jakarta menikmati air bersih. Pengolahan air limbah
di Ibukota juga masih minim dibawah 5 persen.
310 314 321
Produksi air bersih di Jakarta pada tahun 2014
mencapai 548 juta m3 atau naik 2,08 persen dari
537 juta m3 di tahun 2013. Peningkatan produksi
air bersih ini untuk menjawab jumlah pelanggan
yang mengalami peningkatan sebesar 1,21 persen 2012 2013 2014
dari 803,6 ribu pelanggan menjadi 813,4 ribu
Volume air tersalur
sehingga ada kenaikan 9,8 ribu pelanggan baru.
Produksi
Masalah kebocoran pipa serta jebolnya pintu air
Pelanggan
masih menjadi tantangan utama operator air bersih
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
disamping bahan baku air bersih yang terbatas.

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 17


12 INDUSTRI PENGOLAHAN
Industri Pakaian Jadi Menyerap Tenaga Kerja Terbesar
Jumlah perusahaan industri terbesar adalah Industri Pakaian Jadi sebesar 23 % dengan
menyerap seperempat pekerja di sektor industri manufaktur.

Jumlah Perusahaan Industri Pengolahan, Andil sektor Industri pengolahan dalam


Tenaga Kerja, Nilai Tambah di DKI Jakarta perekonomian DKI Jakarta mencapai 13,6 persen
dengan nilai tambah mencapai Rp.239,6 triliun.
KETERANGAN 2011 2012 2013 Kontribusi sektor tersebut mengalami penurunan
dari tahun ke tahun sehingga sektor Industri
Industri
Pengolahan tidak lagi menjadi sektor yang
Pengolahan 1 451 1 410 1 242
(perusahaan)
dominan. Pergeseran sektor industri selama satu
dekade ini diakibatkan berkembangnya daerah
Tenaga Kerja penyangga Jakarta seperti Tangerang, Bekasi
304 397 304 969 275 954
(orang) dan Kerawang yang kini menjadi sentral kawasan
industri.
Nilai Tambah

/
123 398 129 263 133 383 Perusahaan industri pengolahan (manufaktur)

id
(milyar Rp.)
di DKI Jakarta selama kurun waktu tahun 2010-
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015

o.
2013 banyak yang memindahkan operasional
produksinya yang berdampak pada penurunan
.g
penyerapan tenaga kerja. Di tahun 2013 tercatat
ps
jumlah industri pengolahan turun 11,9 persen dari
1242 industri yang sebelumnya 1410 industri. Nilai
.b

produksi (output) juga mengalami penurunan 12,89


persen dari output 276,53 triliun menjadi 240,90
rta

triliun ditahun 2012. Faktor Kenaikan harga bahan


“ Mobil adalah salah satu produk baku, listrik, dan gas menyebabkan nilai tambah
ka

industri manufaktur unggulan Jakarta penjualan industri pengolahan berkurang karena


namun di sisi lain Indonesia juga banyak meningkatnya biaya produksi. Tingginya nilai UMP
ja

DKI Jakarta juga menjadi salah faktor banyaknya


mengimpor mobil yang sebagian besar
://

perusahaan yang tutup atau memindahkan lokasi


melalui Jakarta“ produksinya ke luar DKI Jakarta.
tp

Sumber: www.tribunnews.com

Lima terbesar Industri pengolahan yang


ht

Nilai Produksi Industri Besar Sedang di DKI Jakarta


menghasilkan nilai barang tertinggi selama tahun
Menurut Klasifikasi Industri, 2013 (Trilyun Rp.)
2013 berasal dari industri Kendaraan Bermotor,
Trailer dan Semi Trailer 24,46 persen dengan nilai
62,86 barang Rp. 55,13 triliun, Alat Angkutan Lainnya
55,13
17,28 persen dengan nilai barang Rp.38,95 triliun,
38,95 Makanan/Food products 12,62 persen dengan nilai
28,45
22,55
barang Rp.28,45 triliun, dan industri Bahan Kimia
17,45 dan Barang-barang dari Bahan Kimia 10,00 persen
dengan nilai barang Rp.22,55 triliun, Industri
Makanan/Food products

Bahan Kimia dan Barang-barang

Lainnya
Peralatan listrik

Alat Angkutan Lainnya


Kendaraan Bermotor, Trailer dan
dari Bahan Kimia/Chemical and

Peralatan listrik 7,74 persen dengan nilai barang


chemical products

Rp.17,45 triliun. Total nilai barang yang dihasilkan


Semi Trailer

(value of Good product) mencapai Rp.225,39 triliun.


Peraturan Gubernur Jakarta yang mengharuskan
perusahaan industri yang bebas polusi serta
relokasi industri yang tengah digalakkan telah ikut
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 berdampak pada berkurangnya nilai produksi.

18 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


KONSTRUKSI
Nilai Konstruksi yang Diselesaikan serta Pendapatan Sektor Konstruksi Terus
Mengalami Peningkatan Sejalan dengan Maraknya Pembangunan
Pendapatan bruto perusahaan konstruksi pada tahun 2013 mencapai 149 triliun rupiah
13
Kontribusi sektor Konstruksi dalam Perkembangan Pendapatan Bruto dan Biaya Antara
perekonomian DKI Jakarta mencapai 13,3 persen Perusahaan Konstruksi, 2012-2013 (Rp. Triliun)
menempatkan kegiatan ini sebagai salah satu
Pendapatan Bruto (Gross Output)
penopang ekonomi ibukota. Banyak proyek-proyek
Pengeluaran (Intermadiate Input)
besar konstruksi di tahun 2014 yang masih terus
berjalan seperti MRT (Mass Rapid Transit), Jalan 149,28
Toll Tanjung Priok, Sodetan kali ciliwung, dll. Hal 128,56
ini tergambarkan dari Luas bangunan naik 100,73
persen dari luas bangunan 5,37 m2 menjadi 10,77
juta m2 di tahun 2014. Akan tetapi dari sisi jumlah
82,27
ijin mendirikan bangunan (IMB) yang diterbitkan 70,92
oleh Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

/
(P2B) justru mengalami penurunan, yaitu dari

id
14.969 IMB menjadi 3.732 Pengajuan IMB.

o.
Pembangunan infrastruktur di ibu kota terus
dibenahi dan dipercepat. Sehingga dampak .g
ps
dalam kurun waktu tahun 2012-2013 telah terjadi 2012 2013
penambahan yang cukup tinggi utamanya dari Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
.b

sisi pendapatan bagi perusahaan konstruksi


di DKI Jakarta. Pada tahun 2013 pendapatan
rta

bruto perusahaan konstruksi mencapai 149,28


Triliun milyar rupiah atau tumbuh sekitar 16,15
ka

persen dibandingkan tahun 2012. Kondisi ini


mendorong juga biaya-biaya (biaya antara)
ja

yang dikeluarkan dalam menghasilkan output


://

tersebut, juga meningkat dibandingkan tahun-


tahun sebelumnya. Biaya antara pada tahun 2012 “ 15 persen nilai pekerjaan konstruksi
tp

proporsinya mencapai 55,01% dari pendapatan yang diselesaikan di DKI Jakarta selama
ht

bruto, sedangkan pada tahun 2012 sebesar tahun 2013 bersumber dari APBD“
55,11persen.

Lonjakan pendapatan di sektor konstruksi ini Jumlah Hari Orang Pekerja Lepas menurut Bidang
berhasil menyerap tenaga kerja lepas di bidang Pekerjaan, 2011-2013
konstruksi meningkat ditahun 2013 sebesar
100.000.000
210,05 juta orang dibandingkan kondisi tahun
2012 yang hanya 207,69 juta orang. Sementara 80.000.000

bidang pekerjaan konstruksi terbanyak ada pada


60.000.000
jenis konstruksi bangunan sipil 43,83 persen,
jenis konstruksi khusus 28,12 persen, dan jenis 40.000.000

konstruksi bangunan gedung 28,05 persen.


20.000.000
Pemerintah menjadikan sektor konstruksi menjadi
katalis dalam menyerap tenaga kerja serta 0

mempercepat pertumbuhan sektor yang lain 2011 2012 2013

seraya meningkatkan optimisme investor dan Bangunan Gedung Konstruksi Bangunan Sipil Konstruksi Khusus

pelaku bisnis untuk berinvestasi di DKI Jakarta. Sumber : Jakarta Dalam Angka 2015

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 19


14 HOTEL & PARIWISATA
Tahun 2014 Jumlah Wisman ke Jakarta Cenderung Stagnan
Pada tahun 2014 ada sebanyak 2,32 juta wisatawan manca negara yang berkunjung ke
DKI Jakarta dengan melalui tiga pintu masuk utama.

Jumlah Wisman dan Pengunjung Obyek Wisata Slogan “Enjoy Jakarta” adalah pesan bahwa
Unggulan DKI Jakarta Jakarta pantas sebagai destinasi wisata dan budaya
Uraian 2012 2013 2014 favorit bagi wisatawan baik domestik atau non
Jumlah Wisatawan Manca Negara: domestik. Jakarta menawarkan lokasi hiburan serta
Sukarno Hatta 2 053 850 2 240 490 2 246 437 rekreasi terbaik, mulai dari Taman Impian Jaya Ancol
Tanjung Priok 66 168 65 227 64 941 dengan berbagai aktivitas menarik, Taman Mini
Halim PK 5 495 8 025 7 917
Indonesia Indah yang menampilkan keragaman
budaya Indonesia, serta Kebun Binatang Ragunan
Total 2 125 513 2 313 742 2 319 295
dengan kekayaan satwa di dalamnya.
Jumlah Kunjungan Wistawan ke Obyek Wisata Unggulan:
Ancol 15 848 953 15 948 829 16 085 604 Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
TMII 7 888 787 4 483 847 4 587 735 kota Jakarta pada tahun 2014 meningkat meskipun

/
hanya sebesar 0,24 persen jika dibandingkan

id
Ragunan 4 283 895 3 681 968 4 100 570
dengan tahun sebelumnya. Dilihat dari pintu

o.
Monas 1 418 469 1 380 868 1 156 208
masuk ke Jakarta,sebagian besar wisman (97
Lainnya 627 266 627 206 531 816 persen) masuk melalui pintu Sukarno Hatta.
Total 30 067 363 26 122 718 26 461 933 .g
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke
ps
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
berbagai obyek wisata unggulan obyek wisata
unggulan di DKI Jakarta di tahun 2014 mencapai
.b

26,46 juta kunjungan, meningkat sebesar 1,30


“ Bandar udara internasional Soekarno-
rta

persen. Kunjungan terbanyak adalah ke Ancol


Hatta berada di provinsi Banten dengan sebesar 61 persen dari total obyek wisata lainnya.
akses tol utama ke arah Jakarta “
ka

Obyek wisata Ragunan merupakan destinasi wisata


dengan persentase kenaikan jumlah kunjungan
ja

wisatawan terbesar yaitu 11,37 persen.


Statistik Hotel DKI Jakarta
://

Seiring dengan meningkatnya jumlah


Uraian 2012 2013 2014
wisatawan yang berkunjung ke Jakarta, jumlah
tp

Akomodasi
Hotel Bintang 173 184 213 akomodasi juga meningkat. Jumlah usaha
ht

Hotel Non Bintang 214 216 194 akomodasi di Jakarta pada tahun 2014 adalah 407.
Total 392 400 407 Jumlah hotel bintang naik cukup signifikan yaitu
Jumlah Kamar
Hotel Bintang 30 782 32 276 36 522
tumbuh sebesar 15,76 persen, dari 184 hotel pada
Hotel Non Bintang 7 930 7 930 7 975 tahun 2013 menjadi 213 hotel di tahun berikutnya,
Total 38 712 40 206 44 497 sementara jumlah hotel non bintang berkurang 22
Jumlah Tempat Tidur hotel menjadi 194.
Hotel Bintang 42 814 45 140 51 577
Hotel Non Bintang 10 742 10 327 10 520
Jika dilihat berdasarkan tingkat hunian kamar,
Total 53 556 55 467 62 097
Tingkat Hunian Kamar pada tahun 2014 rata-rata tingkat hunian hotel
Hotel Bintang 53,45 51,98 62,42 sebesar 53,79 persen meningkat bila dibandingkan
Hotel Non Bintang 59,60 58,13 62,61 dengan tahun sebelumnya, namun demikian
Total 54,45 52,94 53,79 dengan pertambahan jumlah kamar sebesar 4.291,
Rata-rata Lama Menginap
Hotel Bintang 1,92 1,94 2,01 jumlah malam-kamar secara keseluruhan relatif
Hotel Non Bintang 1,35 1,36 1,47 cukup stabil. Sementara rata-rata lama menginap
Total 1,78 1,80 1,90 tamu pada tahun 2014 sebesar 1,80 lebih lama
Sumber: Direktori Hotel dan Akomodasi Lainya 2015 dibandingkan dengan tahun 2013.

20 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


TRANSPORTASI & KOMUNIKASI
Rasio Jalan terhadap jumlah kendaraan terus mengecil
Di tahun 2014 jumlah kendaraan bermotor meningkat hampir 10 persen.
3 dari 4 kendaraan ber-plat B yang melintas jalan di Jakarta adalah Sepeda Motor.
15
Transportasi merupakan tulang punggung Statistik Transportasi DKI Jakarta Tahun
kegiatan ekonomi yang sangat berperan penting
Uraian 2012 2013 2014
di Jakarta. Namun pelayanan angkutan umum
Panjang Jalan (meter)
yang memadai dan mampu memenuhi harapan
masyarakat masih belum sepenuhnya dapat Tol 123 731 123 481 123 731

terwujud. Kemacetan lalu lintas masih menjadi Negara 152 516 152 517 152 576
permasalahan utama transportasi di Jakarta. Provinsi 6 681 445 6 599 965 6 681 446
Berbagai upaya yang telah dilakukan pemprov Total 6 955 842 6 875 963 6 955 842
antara lain mempercepat pembangunan angkutan Jumlah Kendaraan Bermotor
masal, membangun fly-over dan under-pass, Sepeda Motor 10 825 973 11 949 280 13 084 372
penyesuaian jam masuk sekolah dan jam kerja, Mobil
2 742 414 3 010 403 3 266 009
peningkatan sarana lalu lintas, jalur three-in-one Penumpang

/
dan sanksi bagi parkir liar.

id
Mobil Beban 561 918 619 027 673 661
Mobil Bis 358 895 360 223 362 066

o.
Namun pembangunan infrastruktur yang Kend khusus 129 113 133 936 137 859
dilakukan tidak berimbang dengan peningkatan
jumlah kendaraan yang melintasi jalanan ibukota,
Total
.g 14 618 313 16 072 869
Angkutan Umum Masal Trans Jakarta (Busway)
17 523 967
ps
karena terbatasnya ruang. Dalam kurun waktu
Jumlah Bus 565 579 669
2012-2014 panjang jalan yang ada belum mampu
Penumpang 111 260 431 112 522 638 111 630 305
.b

mengimbangi kenaikan jumlah kendaraan 19,88


Pendapatan
persen. Sebagai perbandingan rasio jalan dengan 364,39 369,43 365,65
rta

(Milyar Rp)
luas wilayah di sejumlah kota didunia diatas 12 Sumber: Jakarta dalam Angka 2015
persen, namun untuk di DKI Jakarta pada tahun
ka

2014 baru mencapai 7,16 persen.


Persentase Rumahtangga Pemilik Telepon, Telepon
ja

Alat transportasi masal Bus Trans Jakarta


Seluler, dan Personal Computer/ Desktop/Notebook di
(melalui Busway) adalah salah satu layanan publik
://

DKI Jakarta
yang disediakan oleh Pemerintah DKI Jakarta
tp

bagi warganya. Selama tahun 2014 jumlah bis


bertambah menjadi 669 unit yang melayani
ht

96,05 96,76 97,91 97,24


111,63 juta penumpang. Jumlah penumpang
Bis Trans Jakarta menurun sebesar 0,79 persen Tingkat Pengangguran Terbuka DKI Jakarta
dibandingkan tahun 2013 yang disebabkan oleh
belum teraturnya jadwal keberangkatan Bus Trans
Jakarta.
34,5
Akses penduduk Jakarta terhadap 26,69
21,64
18,7 17,45 19,11 18,78
teknologi informasi dan komunikasi mengalami 15,29
perkembangan yang cukup signifikan terutama
untuk kepemilikan personal komputer atau laptop.
Di tahun 2012 rumahtangga yang memiliki pc/ 2011 2012 2013 2014
laptop sebanyak 17,453 persen meningkat menjadi PC (Desktop/Laptop)
34,5 persen di tahun 2014. Sementara kepemilikan Mobile Phone
telepn seluler memang sudah tinggi, yaitu 97,24
Fixed Line
persen, sedangkan kepemilikan telepon rumah
terus menurun. Sumber: Jakarta dalam Angka 2015

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 21


16 PERBANKAN DAN INVESTASI
Realisasi (PMA) turun sebesar 14,86 persen
Tahun 2014 realisasi PMA tercatat 4,51 Milyar USD, naik dibanding tahun sebelumnya
sebesar 2,59 Milyar USD, sementara PMDN naik lebih dari 12 Trilliun Rupiah

Statistik Perbankan DKI Jakarta Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan


Lembaga perlambatan ekonomi domestik, stabilitas sistem
2012 2013 2014 keuangan (SSK) secara nasional pada tahun 2014
Keuangan
tetap terjaga, dimana ketahan industri perbankan
Bank 78 78 94 tetap kuat dengan resiko kredit, likuiditas, dan
pasar yang cukup terjaga. Hal tersebut tercermin
Kantor Bank 3 794 4 396 4 461 dari nilai indeks SKK yang membaik menjadi 0,7
pada tahun 2014 setelah pada tahun 2013 sebesar
Dana Perbankan 1,1 (Bank Indonesia, 2015).
1 539,70 1 750,12 1 963,34
(Trilyun Rp.)
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 Pada akhir tahun 2014, posisi pinjaman yang
diberikan oleh Bank Umum dan BPR (baik dalam

/
rupiah maupun valas) tercatat Rp 185,87 triliun

id
atau naik sebesar 8,76 persen dibanding posisi

o.
simpanan pada akhir tahun 2013 yang sebesar Rp
173,57 triliun. Demikian pula dengan posisi dana
.g
simpanan masyarakat (baik dalam rupiah maupun
ps
valas) yang tercatat mengalami peningkatan 12,18
persen pada akhir 2014 bila dibandingkan posisi
.b

pada akhir tahun 2013, yakni dari Rp 1.750,12 triliun


menjadi Rp 1.963,34 triliun. Pertumbuhan ini lebih
rta

“ 60 persen mata uang Rupiah beredar lambat dari yang dicapai pada tahun 2013, dimana
di Jakarta“ masing-masing tumbuh 21,40 persen dan 13,67
ka

persen. Perlambatan ini dirasakan wajar mengingat


perlambatan ekonomi yang terjadi berimplikasi
ja

kepada melambatnya pertumbuhan kredit.


://

Nilai Investasi Langsung, Asing dan Dalam Negeri di Perlambatan ekonomi yang terjadi juga disebabkan
Jakarta Tahun 2012-2014 oleh rendahnya rendahnya realisasi konsumsi dan
tp

implementasi proyek-proyek pembangunan (Bank


ht

2012 2013 2014 Indonesia, 2015).


17,811

Melambatnya perekonomian global membuat


investor menjadi sangat berhati-hati dalam
memilih lokasi investasi. Indonesia, termasuk DKI
Jakarta, meskipun ikut mengalami perlambatan
ekonomi namun pertumbuhan ekonomi yang
dicapai masih lebih baik bila dibandingkan dengan
8,540

pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini yang


5,766

mampu menarik minat investor untuk berinvestasi.


4,509

4,108

Pada tahun 2014, tercatat peningkatan sebesar


2,589

74,16 persen pada nilai PMA di Jakarta, yaitu dari


USD 2,59 triliun pada tahun 2013 menjadi USD 4,51
triliun pada tahun 2014. Sementara untuk PMDN
tercatat pertumbuhan sebesar 208,9 persen, yakni
PMA (Milyar USD) PMDN (Triliun Rp)
dari Rp 5.766 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 17.811 triliun pada tahun 2014.

22 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


HARGA-HARGA
Beberapa Tahun Terakhir Inflasi di ProvinsiDKI Jakarta Cukup Terkendali
Sampai bulan September, inflasi selama tahun 2015 baru mancapai 2,49 persen
masih jauh dibawah asumsi inflasi RAPBN 2015sebesar 5,0 persen
17
Bobot inflasi DKI Jakarta terhadap inflasi Laju Inflasi DKI Jakarta dan Nasional
nasional paling besar dibandingkan dengan (Persen)
provinsi lain yaitu sekitar 20,16 persen. Kontribusi
ini membuat pergerakan harga di DKI Jakarta bisa
8,38 8,36
memberi andil yang cukup besar pada pergerakan
harga pada level nasional. Dalam beberapa
tahun terakhir perubahan harga di Jakarta relatif
terkendali, namun pada dua tahun terakhir inflasi
berada dikisaran 8 persen. Kebijakan penyusaian
harga BBM yang dilakukan pemerintah menjadi 4,30
pendorong terjadinya inflasi. 8,95
8,00

/
Meskipun kebijakan penyesuaian BBM berlaku 2,24

id
di seluruh Indonesia, dampak kenaikan yang terjadi 4,52

o.
di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan secara
nasional. Hal ini menunjukan kesiapan Pemerintah 2,49
Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga distribusi .g
ps
kebutuhan pokok warga DKI Jakarta. 2012 2013 2014 2015 *)
Sampai dengan bulan September 2015 angka
.b

DKI Jakarta Nasional


inflasi Jakarta sebesar 2,49 persen, sedikit lebih
rta

tinggi dibandingkan inflasi nasional 2,24 persen.


Terkendalinya angka inflasi di DKI Jakarta sampai Laju Inflasi DKI Jakarta Menurut Kelompok
ka

dengan bulan September 2015 menunjukkan Pengeluaran, 2015


kondisi yang sangat berbeda dibandingkan tahun
ja

Laju Inflasi
lalu, dimana pada tahun lalu terjadi kenaikan
harga BBM akibat pengurangan subsidi. Hal Kelompok Pengeluaran Tahun Tahun ke
://

tersebut terlihat pada angka inflasi pada kelompok 2015 *) Tahun **)
tp

pengeluaran tranportasi dimana justru sampai Umum 2,49 7,24


dengan bulan September terjadi deflasi sebesar
ht

Bahan Makanan 3,33 8,90


1,63 persen. Makanan Jadi, Minuman,
5,95 12,78
Rokok dan Tembakau
Secara year on year, inflasi September 2015
Perumahan, Air, Listrik, Gas
(Persentase perubahan IHK September 2015 dan Bahan Bakar
2,79 6,31
terhadap IHK September 2014) sebesar 7,24 persen.
Sandang 3,58 4,23
Nilai tersebut terjadi disebabkan oleh kenaikan
Kesehatan 3,71 4,90
seluruh kelompok komoditas. Kenaikan paling
besar ada pada kelompok Makanan jadi, minuman, Pendidikan,Rekreasi dan
4,01 4,72
Olahraga
rokok dan tembakau yang selama setahun terakhir
Transpor, Komunikasi, dan
telah terjadi inflasi double digit yaitu sebesar 12,78 -1,63 6,23
Jasa Keuangan
persen, diikuti oleh kelompok pengeluaran bahan
makanan dan kelompok pengeluaran perumahan, Sumber : Berita Resmi Statistik, Edisi Oktober 2015.
Catatan:
air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami
*) Tahun 2015 adalah Persentase perubahan IHK September
inflasi masing-masing sebesar 8,90 persen dan 6,31 2015 terhadap bulan Desember 2014.
persen. Beberapa pakar memperkirakan kenaikan **) Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap bulan
ini diakibatkan oleh fenomena El-Nino yang cukup September 2014
parah pada tahun ini.

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 23


18 PENGELUARAN PENDUDUK
Ketimpangan Distribusi Pendapatan Penduduk DKI Jakarta Semakin Melebar
Indeks Gini yang merupakan ukuran ketimpangan pendapatan suatu masyarakat, pada
tahun 2014 mencapai nilai 0,447 atau diatas angka nasional yang sebesar 0,410

Pengeluaran Rata-rata per kapita per bulan Menurut Pengeluaran penduduk per kapita di
Kelompok Pengeluaran, (Rp 000) Jakarta merupakan pengeluaran yang paling
besar dibandingkan provinsi lainnya. Rata-rata
1 661
pengeluaran per kapita penduduk DKI Jakarta
1 415 tahun 2014 sebesar Rp.1.661 ribu, naik sekitar 8
1 224 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebesar
1 057
Rp.1.542 ribu. Kenaikan upah minimum pada tahun
898
777 2014 ditengarai juga ikut memberikan andil pada
604 kenaikan pengeluaran penduduk perkapita di DKI
517
447 Jakarta.

Sebagian besar pengeluaran penduduk DKI

/
Jakarta digunakan untuk konsumsi non makanan

id
2012 2013 2014
yaitu 63,64 persen dari total pengeluaran dan

o.
sisanya 36,36 persen untuk konsumsi makanan.
Makanan Dalam kurun waktu tahun 2012-2014 komposisi
Non Makanan .g
pengeluaran non makanan dan makanan relatif
ps
Total tidak berubah. Pengeluaran untuk kebutuhan
Sumber : Susenas 2012-2014 perumahan, bahan bakar, penerangan dan air
.b

menghabiskan lebih dari setengah konsumsi non-


Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan makanan. Sementara konsumsi makanan dan
rta

untuk Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan minuman jadi memiliki proporsi sekitar 40 persen
dari total konsumsi makanan.
ka

36,53 37,53 36,36 Dari sisi distribusi pendapatan, ketimpangan


ja

pendapatan penduduk DKI Jakarta di tahun 2014


kian melebar. Tercatat angka Gini Rasio sebesar
://

63,47 62,47 63,63 0,447 adalah yang tertinggi dalam beberapa


tp

dekade. Meskipun angka Gini Rasio tersebut


tergolong sedang, namun ketimpangan yang
ht

2012 2013 2014 terjadi di DKI Jakarta menunjukkan trend kenaikan


yang cukup signifikan.
Non Makanan Makanan

Sumber : Susenas 2012-2014 Menurut kriteria Bank Dunia, persentase


penduduk yang berpendapatan 40 persen terendah
Distribusi Pendapatan Penduduk ada sebanyak 17,42 persen. Apabila dilihat menurut
Kelompok Pendapatan Kriteria
kriteria Bank Dunia, yaitu bila lebih dari 17 persen
Bank Dunia Gini termasuk ketimpangan rendah, maka ketimpangan
Tahun di penduduk DKI Jakarta tergolong masih rendah.
40% 40% 20% Rasio
Rendah Sedang Tinggi Sementara, 20 persen penduduk Jakarta yang
2012 15,67 33,94 50,39 0,397 berpendapatan tinggi menguasai 49,61 persen
pendapatan yang dihasilkan di Jakarta. Angka ini
2013 17,59 31,51 50,90 0,364 menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,
2014 17,42 32,98 49,61 0,447 dengan demikian ketimpangan di 20 persen
penduduk Jakarta sedikit menurun.
Sumber: Susenas 2012-2014

24 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


PERDAGANGAN EKSPOR
Singapura Menjadi Negara Tujuan Ekspor Produk Jakarta Terbesar Tahun 2014
Ekspor produk DKI Jakarta telah dikapalkan ke Singapura sebanyak US$ 1,14 Milliar
(10,61 persen), diikuti USA, Filipina, Arab Saudi dan Hongkong.
19
Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta Menurut Negara Tujuan Ekspor Terbesar Tahun 2014

US$ 1,11 B
US$ 0,83 B
US$ 0,84 B US$ 0,95 B
US$ 1,14 B

/
id
o.
Sumber : Jakarta Dalam Angka 2015 Total Ekspor Tahun 2014 = US$ 11,54 B
.g
2014 2015
ps
EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA
.b

Kegiatan Ekspor barang mempunyai pengaruh Perbandingan Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta
langsung terhadap perekonomian suatu wilayah Periode Januari s.d Agustus (dalam US$ Miliar)
rta

khususnya ekspor produk-produk yang dihasilkan


oleh perusahaan di wilayah tersebut. Negara tujuan
1,80 2,19
ka

ekspor terbesar produk yang dihasilkan di DKI


Jakarta pada tahun 2014 adalah negara Singapura Kendaraan dan
ja

yang mencapai US$1,14 miliar atau sekitar 16,77


Bagiannya
://

0,93 1,28
persen dari total ekspor produk DKI Jakarta yang
mencapai US$11,.54 miliar. Negara lainnya yang
tp

juga merupakan negara tujuan ekspor yang cukup Perhiasan/Permata


ht

besar adalah Amerika Serikat dan Filipina yang

0,59 0,60
nilainya masing-masing US$ 1,11 miliar dan US$
0,95 miliar. Ketiga negara mitra dagang DKI Jakarta
tersebut menyumbangkan hampir 30 persen Mesin-mesin /
ekspor produk yang berasal dari DKI Jakarta. Pesawat Mekanik

Selama periode Januari-Agustus 2015, ekspor


produk DKI Jakarta menyumbang 7,63 persen total
ekspor nasional. Kinerja ekspor produk DKI Jakarta
7,42 Total Ekspor
7,82
pada periode tersebut menunjukkan peningkatan
Proporsi Ekspor Jan-Agst
yang cukup signifikan dimana secara total naik dari
2014 Terhadap Total Impor
US7,4 miliar pada periode yang sama tahun 2014 Sepanjang Tahun 2014
menjadi US$ 7,8 miliar pada tahun 2015 (naik 5,33
Kontribusi Ekspor Produk
persen). Produk ekspor Kendaraan dan Bagiannya DKI Jakarta Terhadap Ekspor
mengalami kenaikan yang cukup fantastis yaitu Nasional Jan-Agst 2015
naik 21,52 persen dari US$ 1,80 miliar pada periode Sumber : Berita Resmi Statistik, Edisi Oktober 2014/2015
Januari-Agustus 2015 menjadi US$ 2,19 miliar pada
periode yang sama tahun 2015.
Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 25
19 PERDAGANGAN IMPOR
Impor Terbesar yang Melalui DKI Jakarta Berasal dari China dan Jepang
Dari total impor sebesar US$84,6 miliar selama tahun 2014, impor dari China mencapai
23,8 persen. Sementara Impor dari total negara di Asia mencapai 77,28 persen.

Nilai Impor Melalui DKI Jakarta Menurut Negara Asal Impor Terbesar Tahun 2014

US$ 14,06 B
US$ 4,43 B US$ 18,57 B
US$ 7,35 B US$ 6,53 B
US$ 5,89 B

/
id
o.
Sumber : Jakarta Dalam Angka 2015 Total Impor Tahun 2014 = US$ 84,60 B
.g
2014 2015 IMPOR MELALUI DKI JAKARTA
ps
Kegiatan impor yang masuk melalui pelabuhan
.b

Perbandingan Nilai Impor Melalui DKI Jakarta


bongkar di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2014
Periode Januari s.d Agustus (dalam US$ Juta)
rta

mencapai US$84,6 miliar. Angka tersebut hampir


setengah dari total impor ke Indonesia. Negara
11,08 8,95
ka

yang memasukkan barangnya melalui DKI Jakarta,


Mesin-mesin / paling tinggi dikirimkan dari negeri tirai bambu
Pesawat Mekanik
ja

yang mencapai US$18,57 miliar, diikuti oleh Jepang


dan Thailand masing-masing sebesar US$14,06
://

8,55 7,28 miliar dan US$7,35 miliar. Total dari ketiga negara
tp

tersebut mencapai lebih dari 60 persen dari total


Mesin / impor melalui DKI Jakarta. Ketiga negara tersebut
Peralatan Listik
ht

merupakan mitra dagang yang sangat penting bagi

3,81 Kendaraan dan


3,29 perekonomian nasional khsususnya DKI Jakarta.

Berbeda halnya dengan impor, selama periode


Bagiannya bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2015,
nilai impor melalui pelabuhan bongkar di DKI
56,23 Total Impor
47,75 Jakarta dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya menurun tajam lebih dari 15 persen
yaitu dari US$56,23 Milyar menjadi US$47,75 miliar.
Proporsi Impor Jan-Agst
Impor Mesin-mesin/Pesawat Mekanik turun hampir
2014 Terhadap Total Impor 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun
Sepanjang Tahun 2014 lalu. Penurunan impor disebabkan krisis ekonomi
Kontribusi Impor Melalui global yang mulai memberikan dampak bagi
DKI Jakarta Terhadap Impor perekonomian nasional. Nilai tukar rupiah yang
Nasional Jan-Agst 2015 terus terdepresiasi juga turut memberi andil bagi
Sumber : Berita Resmi Statistik, Edisi Oktober 2014/2015 penurunan impor.

26 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


PENDAPATAN REGIONAL
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Semester 1 - 2015 Melambat
Sejak tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Jakarta menunjukkan perlambatan seiring
dengan perlambatan ekonomi global, namun selalu di atas pertumbuhan nasional
20
Selama tahun 2010 hingga 2014 rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta,
besaran PDRB atas dasar harga berlaku yang 2011 - Semester1-2015 (Persen)
tercipta per tahun di DKI Jakarta adalah Rp 1.395,5
triliun. Bila dibandingkan dengan total PDRB
6,73
seluruh Indonesia, nilai ini berada pada kisaran 16
6,53
persen terhadap total PDRB provinsi se-Indonesia.
Dengan kontribusi yang sebesar ini dapat dikatakan 6,17
perkembangan perekonomian Jakarta akan cukup 6,03
6,11
5,95
mempengaruhi kondisi perekonomian nasional.

Setelah menunjukkan pertumbuhan 6,73 5,58

persen pada tahun 2011, pada tahun-tahun

/
berikutnya pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta

id
5,11
mengalami perlambatan yaitu 6,53 persen pada 5,02

o.
tahun 2012, 6,11 persen pada tahun 2013, dan
4,67
6,05 persen pada tahun 2014. Kondisi ini terus
berlanjut hingga paruh pertama tahun 2015 .g
ps
dimana pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta Sumber:
2011Jakarta Dalam
2012 Angka2013
2014 2014 2015*

tumbuh melambat pada level 5,11 persen bila Nasional DKI Jakarta
.b

dibandingkan semester yang sama tahun 2014.


Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
Perlambatan ini utamanya dipengaruhi oleh belum
rta

pulihnya perekonomian global sehingga menahan


laju ekspor produk Jakarta. Meskipun Amerika
ka

Serikat menunjukkan perbaikan ekonomi, namun


perlambatan ekonomi yang dialami oleh tiongkok “ pertumbuhan ekonomi Jakarta pada
ja

dan eropa berperan menahan laju pertumbuhan satu dekade terakhir selalu lebih tinggi
dari pertumbuhan nasional menjadikan
://

ekonomi Indonesia dan tentunya Jakarta. Dari sisi


internal, peningkatan permintaan dometik karena Provinsi DKI Jakarta sebagai penggerak
tp

adanya pemilihan umum menjadi faktor positif perekonomian nasional“


ht

yang turut mejaga laju pertumbuhan DKI Jakarta


pada level 6 persen.

Struktur ekonomi DKI Jakarta sangat


Struktur Ekonomi DKI Jakarta
didominasi oleh kelompok sektor tersier (jasa) atau
Menurut Kelompok Sektor (%)
dikenal juga dengan sebutan sektor non-tradable.
Sektor jasa disebut sektor non-tradable karena Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 *)
pada umumnya tidak langsung menghadapi
persaingan dengan luar negeri (non-traded). Gerak Primer 0,41 0,40 0,38 0,36 0,35

perkonomian yang berputar di Provinsi DKI Jakarta


sangat kental sekali dengan kelompok sektor Sekunder 28,18 28,01 27,55 27,26 27,51

tersier, mulai dari perdagangan, pasar uang dan


Tersier 71,40 71,60 72,08 72,39 72,14
pasar saham, pusat pemerintahan, pusat-pusat
pendidikan, serta bertebarannya kantor pusat dari Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
berbagai usaha konglemarasi di Indonesia. *) data semester I - 2015

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 27


20 PENDAPATAN REGIONAL
PDRB Per Kapita DKI Jakarta mendekati 15.000 USD se-Tahun
Rata-rata kontribusi konsumsi domestik selama 2011-2014 hampir mencapai 60 persen
menunjukkan tingginya kontribusi komponen tersebut pada perekonomian di ibukota.

Rata-rata Distribusi Persentase PDRB Menurut Dari sisi supply perekonomian Provinsi DKI
Komponen Pengeluaran, 2014 dan Semester-I, 2015 Jakarta, secara struktur menunjukkan bahwa
komponen konsumsi rumah tangga sangat
Kons Rumah tangga
mendominasi selain komponen impor barang dan
Kons LNPRT jasa. Konsumsi rumah tangga masyarakat ibukota
Kons Pemerintah
tersebut sebagian besar disediakan oleh barang
dan jasa dari luar provinsi dan luar negeri. Hal
PMTB
ini dapat terlihat dari sangat tingginya peranan
Net Ekspor Antar Daerah impor barang dan jasa pada periode yang sama.
Ekspor Barang & Jasa
Pada semester pertama tahun 2015, konsumsi
rumah tangga menyumbangkan 58,59 persen
Impor Barang & Jasa
dari seluruh kegiatan perekonomian. Angka

/
tersebut sedikit menurun dibandingkan kontribusi

id
-60 -40 -20 0 20 40 60

Net tahun sebelumnya. Penurunan tersebut sejalan

o.
Impor Ekspor Kons Kons
Barang Barang
Ekspor
PMTB Pemerin
Kons
Rumah dengan menurunnya impor luar negeri dan juga
Antar LNPRT
berkurangnya net ekspor antar daerah.
& Jasa

2015-S1 -51,07
& Jasa

15,98
Daerah
24,20 41,02
tah

9,18 1,82
tangga

58,59
.g
ps
2014 -57,20 16,95 23,29 41,88 12,53 2,01 60,31 Pembentukan modal tetap bruto (PMTB)
yang merupakan investasi oleh seluruh pelaku
.b

Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015 ekonomi dalam tahun berjalan, menunjukkan
kontribusi yang dominan dalam perekonomian di
rta

ibukota. Pada semester pertama 2015, kontribusi


PMTB terhadap total PDRB mencapai 41,02 persen.
ka

“ PDRB per kapita Tahun 2014 Provinsi Data PMTB merupakan data stock sehingga
DKI Jakarta sebesar 14.700 USD, lebih dapat dikatakan investasi yang tercipta dalam
ja

perekonomian Provinsi DKI Jakarta cukup stabil


tinggi dari rata-rata PDB per kapita Dunia
://

dalam beberapa tahun terakhir.


yang mencapai 10.880 USD“
tp

Total PDRB atas dasar harga berlaku tahun


2014 mencapai 1.761 triliun rupiah, sementara pada
ht

semester pertama tahun 2015 sudah mencapai


Perkembangan PDRB DKI Jakarta
960,3 triliun rupiah atau lebih dari 50 persen PDRB
Uraian 2013 2014 2015 *) tahun sebelumnya. Demikian halnya untuk PDRB
PDRB ADHK 2000=100
atas dasar harga konstan yang merupakan indikator
1 297,20 1 374,35 710,61 produktifitas, memperlihatkan bahwa produksi
(Rp. triliun)
tahun 2015 akan lebih tinggi dibandingkan
PDRB ADHB (Rp. triliun) 1 547,04 1 761,41 960,33
tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi dari semester
PDRB/Kapita ADHK pertama 2014 ke semester pertama 2015 mencapai
130,11 136,41
(Ribu Rp) 5,13 persen. Pertumbuhan yang cukup tinggi
PDRB/Kapita ADHB
155,17 174,82 dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional
(Ribu Rp) dan dunia yang sedang mengalami kelesuan. PDRB
Pertumbuhan Ekonomi
6,12 5,96 5,13 per kapita DKI Jakarta pada tahun 2014 mencapai
(%)
angka 174 juta rupiah atau sekitar mencapai
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2015
US$14.700 per tahun (rata-rata kurs selama tahun
catatan: 2015 adalah angka sampai Semester-1 2015
2014: US$1 = Rp. 11.870).

28 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


PERBANDINGAN REGIONAL
Pulau Jawa Memberi Kontribusi 58 Persen terhadap PDB Nasional
Dengan luas daratan Pulau Jawa hanya 7% saja dari luas daratan Indonesia,
namun ekonomi di seluruh Jawa mampu menyumbang 58% dari total PDB nasional
21
Pulau Jawa menjadi pusat kegiatan ekonomi Perbandingan Perekonomian Regional
di Indonesia yang memberikan kontribusi sekitar Pertum. Dominasi Ekonomi
57 persen dari perekonomian Nasional. Dengan Provinsi Ekonomi
Kab/Kota/
luas 139.000 km2 atau sekitar 7 persen dari luas Th. 2014 Sektoral
Prov.
daratan Indonesia, Pulau Jawa didiami oleh sekitar DKI Jakarta 5,95
Perdagangan Jakarta Pusat
60 persen penduduk Indonesia dan menjadi pulau [17%] [24%]
Industri
terpadat di Indonesia. Tanah yang subur dan Jawa Barat 5,06 Pengolahan Kab. Bekasi
ditambah dengan infrastruktur yang relatif lebih [43%] [16%]
Industri Kota
lengkap dari pulau lain di Indonesia membuat Jawa Tengah 5,42 Pengolahan Semarang
investor masih lebih menyukai menanamkan modal [36%] [21%]
di Pulau Jawa. Sebagai konsekuensinya, secara Industri
DI Yogyakarta 5,18 Pengolahan Kab. sleman
ekonomi, sekitar 57 persen nilai tambah yang

/
[13%] [29%]
tercipta di Indonesia disumbang oleh provinsi-

id
Industri Kota
provinsi di Jawa. Kontribusi terbesar diberikan DKI Jawa Timur 5,86 Pengolahan Surabaya

o.
Jakarta (16,46 persen) diikuti oleh jawa timur (14,4 [29%] [27%]
Industri Kota
persen) dan Jawa Barat (12,95 persen).
.g
Banten 5,47 Pengolahan
[34%]
Tangerang
[25%]
ps
Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun Industri Prov. DKI
2014 tercatat sebesar 5,02 persen, melambat INDONESIA 5,02 Pengolahan Jakarta
[21%] [16%]
.b

dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya


yang mencapai 5,58 persen. Perlambatan
rta

pertumbuhan ekonomi nasional tersebut berasal Kue Ekonomi yang Dinikmati oleh Provinsi DKI Jakarta
dari kelompok sektor primer yaitu pertanian dan Terhadap Total Perekonomian Nasional, 2014
ka

pertambangan. Pada periode yang sama, seluruh

17%
provinsi di Pulau Jawa mencapai pertumbuhan
ja

ekonomi di atas pertumbuhan Nasional.


://

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh


Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 5,95 persen,
tp

diikuti Jawa Timur dan Banten masing-masing


ht

sebesar 5,86 persen dan 5,47 persen. Hal ini terjadi


karena perekonomian provinsi-provinsi di Pulau
Jawa didominasi sektor selain kelompok sektor
primer sehingga pertumbuhan ekonominya
mampu berada di atas pertumbuhan ekonomi
nasional.Terdapat lima provinsi dari enam provinsi
di Pulau Jawa yang perkonomiannya didominasi
oleh sektor industri pengolahan. Provinsi Jawa
Barat menjadi provinsi dengan kekuatan sektor
industri pengolahan terbesar, dimana 43 persen
ekonominya ditopang sektor tersebut. Sementara PDRB DKI Jakarta
perekonomian Provinsi DKI Jakarta, sebagai
provinsi dengan kekuatan ekonomi terbesar di
Total PDRB Selain DKI Jakarta
Indonesia (menyumbangkan 16 persen dari total
PDB nasional), bertumpu pada sektor perdagangan
dengan kontribusi sebesar 17 persen dari total
Sumber: Dihimpun dari Berita Resmi Statistik (BRS)
PDRB DKI Jakarta.

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 29


21 PERBANDINGAN REGIONAL
Garis kemiskinan di DKI Jakarta adalah tertinggi di Indonesia: Rp. 447.797,-
Tingkat pengangguran terendah berada di Provinsi DIY, yaitu sebesar 2,16% sementara
tingkat keberhasilan pembangunan manusia yang paling tinggi di DKI Jakarta

Perbandingan Beberapa Indikator Regional Tingkat pengangguran terbuka (TPT) terbesar


di Pulau Jawa terdapat di Provinsi Banten, yaitu
Tingkat Penganggu 8,58 persen, sementara TPT DKI Jakarta menempati
Uraian Kemiskinan ran Th. IPM 2014
posisi yang kedua, yaitu sebesar 8,36 persen. Daya
Th. 2015 (%) 2015 (%)
tarik lain yang mengundang orang untuk datang
DKI Jakarta 3,93 8,36 78,39 dan mengadu nasib di Jakarta adalah nilai Upah
DI Yogyakarta 14,91 4,07 76,81
Minimum Provinsi (UMP) Jakarta yang lebih tinggi
bila dibandingkan dengan provinsi lain di Jawa,
Jawa Tengah 13,58 5,31 68,78 yaitu mencapai Rp 2,7 juta pada tahun 2015.
Jawa Barat 9,53 5,81 68,80
Bila dilihat dari tingkat kemiskinan, Jakarta
Jawa Timur 12,34 4,31 68,14 memiliki persentase yang terendah (3,93 persen),

/
meskipun garis kemiskinan DKI Jakarta jauh diatas

id
Banten 5,90 8,58 69,89
garis kemiskinan provinsi lain. Selain itu, kemiskinan

o.
INDONESIA 11,22 5,81 68,90
di Jakarta memiliki tipikal yang berbeda dengan
Dihimpun dar i berbagai sumber, BPS (2015) provinsi lainnya, karena kemiskinan di Jakarta
.g
adalah yang disebut sebagai masyarakat miskin
ps
kota, terdiri dari pendatang dengan keterbatasan
kemampuan dan modal. Sementara di provinsi lain,
.b

“ Jakarta adalah provinsi dengan nilai seperti yang terjadi di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, kemiskinan
rta

didominasi oleh kemiskinan di daerah pedesaan


2014 tertinggi di Indonesia, dengan nilai yang sebagian besar merupakan petani.
ka

indeks 78,39 kemudian diikuti oleh DI


Yogyakarta dan Kalimantan Timur dengan Keberhasilan suatu pembangunan bukan
ja

nilai indeks masing-masing 76,81 dan hanya terletak pada capaian di bidang ekonomi
semata seperti misalnya angka pertumbuhan
://

73,82, sementara nilai IPM Provinsi Banten


ekonomi, akan tetapi manusia sebagai subjek
adalah yang terendah di Pulau Jawa“
tp

sekaligus sebagai objek dari pembangunan itu


sendiri perlu diukur tingkat kesejahteraannya.
ht

Indeks pembangunan manusia (IPM) digunakan


Karakteristik Pembentuk IPM, 2014 untuk mengukur keberhasilan pembangunan di
suatu daerah. Pada tahun 2014, Jakarta menempati
Angka Harapan Rata-rata Pengeluaran
Harapan Lama Lama Per Kapita peringkat pertama diantara provinsi lainnya (nilai
Propinsi
Hidup Sekolah Sekolah Disesuaikan IPM 78,38), diikuti oleh Yogyakarta dan Banten
(Tahun) (Tahun) (Tahun) (Rp. 000)
dengan indeks masing-masing sebesar 76,81 dan
DKI Jakarta 72,27 12,38 10,54 16 898 69,89.
DI Yogyakarta 72,23 12,08 7,71 9 447
Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa
Jawa Tengah 73,88 12,17 6,93 9 640
Barat memiliki IPM di bawah angka nasional.
Jawa Barat 74,50 14,85 8,84 12 294 Ketiga provinsi tersebut memiliki disparitas atau
Jawa Timur 70,45 12,45 7,05 10 012 perbedaan angka IPM antar kabupaten/kota di
Banten 69,13 12,31 8,19 11 150
dalam provinsi yang cukup tinggi. Hal inilah yang
mempengaruhi angka IPM provinsi sehingga
INDONESIA 70,59 12,39 7,73 9 903
menjadi kecil bahkan di bawah rata-rata nasional.
Dihimpun dar i berbagai sumber, BPS (2015)

30 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g

Tabel
o.
id
/
Lampiran
ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/
Tabel 1. Jumlah PNS di Provinsi DKI Jakarta Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin, 2014 (orang)

Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

SD 150 10 160

/
SLTP 837 33 870

id
o.
SLTA 12 729 9 585 22 314

Diploma I/II 476


.g 1 147 1 623
ps
.b

Diploma III 1 017 2 344 3 361


rta

S1 (Sarjana) 14 065 17 598 31 663


ka

S2 (Master) 5 396 4 179 9 575


ja

S3 (Doktoral) 28 19 47
://
tp

Jumlah 34 698 34 915 69 613


ht

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 33


Tabel 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Menurut Kabupatem/Kota Administrasi, 2012-2014 (persen)

TPT TPAK
Kabupaten/Kota Adm
2012 2013 2014 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kepulauan Seribu 13,97 6,03 5,42 74,19 63,73 68,04

Jakarta Selatan 8,96 8,56 7,56 69,31 66,62 66,62

/
id
o.
Jakarta Timur 10,39 9,47 8,72 64,57 65,20 64,83

Jakarta Pusat 10,72 8,60 7,81


.g84,18 77,99 67,75
ps
.b

Jakarta Barat 9,31 8,69 9,00 70,56 70,28 68,14


rta

Jakarta Utara 10,33 9,67 8,88 79,97 66,20 66,68


ka

Jumlah 9,87 9,02 8,47 71,56 68,09 66,61


ja
://
tp
ht

34 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


Tabel 3. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten / Kota
Administrasi di DKI Jakarta

Angka Harapan Harapan Rata-rata Pengeluaran Per


Kabupaten/Kota Hidup Lama Sekolah Lama Sekolah Kapita Disesuaikan IPM
Adm. (tahun) (tahun) (tahun) (000 Rp.)
2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Kepulauan Seribu 67,16 67,22 11,21 11,89 10,54 8,03 11 253 11 316 67,62 68,48

/
Jakarta Selatan 73,80 73,81 12,96 13,09 10,95 10,97 22 067 22 208 82,72 82,49

id
o.
Jakarta Timur 73,98 74,00 12,63 13,06 11,18 11,21 16 181 16 248 79,88 80,40

.g
ps
Jakarta Pusat 73,58 73,60 12,39 12,51 10,85 10,87 15 820 15 922 78,81 79,03
.b

Jakarta Barat 73,22 73,22 12,01 12,39 10,04 10,13 18 794 18 897 78,79 79,38
rta

Jakarta Utara 72,80 72,81 11,84 11,89 9,85 9,85 16 851 16 959 77,16 77,29
ka

Mulai tahun 2015, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dihitung Menggunakan Metode Baru
ja

Jumlah 72,19 72,27 12,24 12,38 10,47 10,54 16 828 16 898 78,08 78,39
tahun 2014, dengan series data yang sudah di-backastingn sampai tahun 2010
://
tp
ht

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 35


Tabel 4. Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis
Kegiatan, Tahun 2014 (jiwa)

Jenis Kegiatan

Kabupaten/Kota Adm Jumlah


Mencari Bukan Angkatan
Bekerja
Pekerjaan Kerja

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Seribu 9 967 972 4 950 15 489

/
Jakarta Selatan 1 010 810 82 661 547 822 1 641 293

id
o.
Jakarta Timur 1 240 635 118 502 737 329 2 096 466

Jakarta Pusat 437 622 37 075 .g 226 006 700 703


ps
Jakarta Barat 1 142 592 113 029 587 107 1 842 727
.b
rta

Jakarta Utara 792 744 77 271 434 781 1 304 796


ka

Jumlah 4 634 369 429 110 2 537 995 7 601 474


ja
://
tp
ht

36 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


Tabel 5. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Industri Besar dan
Sedang Menurut Kota Adm, 2013

Jumlah Tenaga Nilai Produksi


Kota Adm. Jumlah Perusahaan
Kerja (Milyar Rp.)

(1) (2) (3) (4)

Jakarta Selatan 50 5 250 1 524,19

Jakarta Timur 284 84 454 82 006,31

/
id
o.
Jakarta Pusat 50 3 637 1 835,26

Jakarta Barat 394


.g
45 023 24 138,20
ps
.b

Jakarta Utara 464 137 590 131 389,99


rta

Jumlah 1 242 275 954 240 893,96


ka
ja
://
tp
ht

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 37


Tabel 6. Perkembangan Nilai Ekspor (FOB) dan Impor (CIF) Melalui DKI Jakarta, dan
Ekspor (FOB) Produk DKI Jakarta, 2008 - Semester 1, 2015 (US$ million )

Nilai Ekspor
Tahun (Periode) Nilai Impor
Melalui DKI Jakarta Produk DKI Jakarta

(1) (2) (3) (4)

2008 36 090,17 9 393,31 63 312,74

/
2009 32 536,51 7 536,44 48 099,31

id
o.
2010 39 648,26 8 464,90 70 069,09

2011 46 476,17 .g
11 043,45 88 874,02
ps
2012 48 134,85 11 800,84 96 926,33
.b

2013 47 397,62 11 375,12 90 108,00


rta

2014 48 079,48 11 546,19 84 604,81


ka

Jan - Juni 2014 23 672,02 5 529,59 43 154,21


ja

Jan - Juni 2015 27 912,19 6 098,04 36 840,20


://
tp
ht

38 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


Tabel 7. Jumlah Bus Trans Jakarta, Penumpang, dan Pendapatan menurut Koridor/
Rute, 2014

Jumlah
Pendapatan
Koridor Rute Penumpang
(Rp. Milyar)
(juta orang)
(1) (2) (3) (4)

Koridor I Blok M - Kota 24,67 83,03

Koridor II Pulo Gadung -Harmoni 8,28 26,91

/
id
Koridor III Harmoni - Kalideres 9,11 29,27

o.
Koridor IV Pulo Gadung - Dukuh Atas 7,15 23,12
.g
ps
Koridor V Kp Melayu - Ancol 10,15 33,86
.b

Koridor VI Ragunan - Kuningan 8,57 27,83


rta

Koridor VII Kp Rambutan - Kp Melayu 9,80 30,96


ka

Koridor VIII Lebak Bulus - Harmoni 9,39 30,87


ja
://

Koridor IX Pinang Ranti - Pluit 14,23 46,38


tp

Koridor X Cililitan - Tanjung Priok 5,59 18,28


ht

Koridor XI Kp Melayu - Pulo Gebang 3,12 9,92

Koridor XII Pluit - Tanjung Priok 1,57 5,20

Jumlah 111,63 365,65

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 39


Tabel 8. Persentase Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang dan Melati Menurut
Bulan, 2014

Bulan Hotel Berbintang Hotel Melati

(1) (2) (3)

Januari 48,74 60,17

Pebruari 53,28 64,52

/
Maret 51,44 61,02

id
o.
April 51,79 64,73

Mei 52,51 .g 62,32


ps
Juni 58,03 62,58
.b

Juli 43,71 53,17


rta

Agustus 52,35 60,44


ka

September 56,28 62,44


ja
://

Oktober 56,67 61,68


tp

Nopember 54,94 71,85


ht

Desember 52,01 67,80

Januari - Desember 52,47 62,61

40 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


Tabel 9. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing, 1999 -
2014

PMDN PMA
Tahun
Proyek Investasi (Juta Rp) Proyek Investasi (Ribu USD)

(1) (2) (3) (5) (6)


1999 33 1 222 589 429 777 547

2000 74 3 307 013 595 1 188 670

/
2001 45 5 752 926 487 313 475

id
o.
2002 44 2 225 941 561 1 234 429

2003 44 3 343 950 .g 514 5 395 705


ps
2004 35 4 173 915 592 1 867 972
.b

2005 24 2 546 000 364 3 267 000


rta

2006 29 3 088 000 330 1 472 000


ka

2007 34 4 218 000 365 4 680 000


ja

2008 34 1 837 000 434 9 928 000


://

2009 35 9 694 000 433 5 511 000


tp

2010 86 4 598 517 886 6 428 732


ht

2011 89 9 256 404 1 148 4 824 000

2012 76 8 540 071 1 138 4 107 721

2013 132 5 766 334 2 371 2 589 642

2014 118 17 811 427 3 053 4 509 362

Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 41


Tabel 10. Pendapatan Agregat dan per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga
Konstan 2010, 2011 - Semester Pertama 2015

Semester 1 -
Uraian 2011 2012 2013 2014
2015
(1) (3) (4) (5) (6) (6)

Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB (Rp. Juta) 1 224 218 485 1 369 432 639 1 547 037 777 1 761 407 064 960 331 402

PDRB Tanpa

/
1 220 487 329 1 365 421 222 1 542 749 779 1 756 866 099 957 845 516

id
Migas (Rp. Juta)

o.
PDRB per Kapita
125 533 832 138 858 117 155 170 842 174 824 280
(Rp.)
.g
ps
PDRB per Kapita
125 151 232 138 451 367 154 740 748 174 373 577
Tanpa Migas (Rp.)
.b
rta

Atas Dasar Harga Konstan 2000


ka

PDRB (Rp. Juta) 1 147 558 226 1 222 527 925 1 297 195 426 1 374 348 612 710 612 656
ja

PDRB Tanpa
1 144 528 895 1 219 518 665 1 294 192 639 1 371 371 642 709 135 625
Migas (Rp. Juta)
://
tp

PDRB per Kapita


117 672 935 123 962 232 130 111 177 136 407 711
(Rp.)
ht

PDRB per Kapita


117 362 301 123 657 098 129 809 992 136 112 239
Tanpa Migas (Rp.)

Jumlah Penduduk
Pertengahan Tahun 9 752 100 9 862 100 9 969 900 10 075 300
(Jiwa)

42 Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015


ht
tp
://
ja
ka
rta
.b
ps
.g
o.
id
/

Anda mungkin juga menyukai