Anda di halaman 1dari 6

Nurul Utami dan Ayu Wulan Sari | Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

Nurul Utami1, Ayu Wulan Sari2


1Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Di Indonesia, hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7%
dari populasi kematian pada semua umur. Hipertensi merupakan penyebab utama stroke, penyakit jantung dan gagal ginjal.
Modifikasi gaya hidup memiliki peran penting baik bagi individu non-hipertensi maupun individu yang telah hipertensi.
Salah satu modifikasi gaya hidup ialah dengan pengaturan pola makan atau diet. Salah satu terapi non farmakologi yang
dapat menurunkan tekanan darah ialah pisang ambon. Pisang dapat menurunkan tekanan darah karena mengandung
kalium tinggi. Berdasarkan riset di Amerika yang dilaporkan Frank dkk dalam Journal of Alternative and Complementary
Medicine (2003) penderita hipertensi yang mengonsumsi 2 buah pisang setiap hari mengalami penurunan tekanan darah
sampai 10% dalam satu minggu. Dapat disimpulkan bahwa terapi diet pisang ambon memiliki potensi sebagai terapi non
farmakologis pada penderita hipertensi.

Kata kunci: Pisang Ambon, Tekanan Darah, Hipertensi, Kardiovaskular

Banana Consumption as Non Pharmacological Therapy of Hypertension


Abstract
In Indonesia, hypertension is the third cause of death after stroke and tuberculosis, which reached 6.7% of the population
mortality at all ages. Hypertension is a major cause of stroke, heart disease and kidney failure. Lifestyle modification is
important for both individuals who have hypertension and individuals who do not have hypertension. One modification of
lifestyle is by setting diet. One non-pharmacological therapy to lower blood pressure is Ambon banana. Banana can lower
blood pressure because it contains high potassium. Based on the research reported in the American Frank in Journal of
Alternative and Complementary Medicine (2003) of hypertension patients who consume two bananas daily blood pressure
decreased up to 10% in one week. Thus, it can be concluded that the banana diet therapy is potential as non-
pharmacological therapy in patients with hypertension.

Keyword: Ambon Banana, Blood Pressure, Hypertension, Cardiovascular

Korepondensi: Ayu Wulan Sari, alamat Jl. Prof M. Yamin No 35, HP 081973577777, e-mail ayuws.smanda@gmail.com

Pendahuluan secara global adalah sekitar 17 juta kematian


Hipertensi adalah keadaan tekanan per tahun. Dari jumlah tersebut sekitar 9,4 juta
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan kematian di seluruh dunia per tahun
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.1 Tekanan disebabkan oleh komplikasi akibat hipertensi.
darah diukur dengan spygmomanometer yang Hipertensi bertanggung jawab untuk
telah dikalibrasi dengan tepat. Hipertensi yang setidaknya 45% kematian akibat penyakit
tidak diketahui penyebabnya didefinisikan jantung dan 51% akibat stroke. Pada tahun
sebagai hipertensi esensial. Beberapa penulis 2008, di seluruh dunia sekitar 40% dari total
lebih memilih istilah hipertensi primer untuk orang dewasa berusia 25 tahun ke atas telah
membedakannya dengan hipertensi lain yang didiagnosis dengan hipertensi. Kondisi tersebut
sekunder karena sebab-sebab yang diketahui. meningkat dari 600 juta orang pada tahun
Menurut The Seventh Report of The Joint 1980 menjadi satu miliar orang pada tahun
National Committee on Prevention, Detection, 2008.4
Evaluation and Treatment of High Blood Di Indonesia, hipertensi merupakan
Pressure (JNC VII) klasifikasi tekanan darah penyebab kematian nomor tiga setelah stroke
pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari
normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan populasi kematian pada semua umur. Hasil
derajat 2.2 Hipertensi merupakan penyebab Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes
utama stroke, penyakit jantung dan gagal tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi
ginjal.3 secara nasional mencapai 31,7% dan sebagian
Kematian akibat penyakit kardiovaskular besar kasus hipertensi di masyarakat belum
Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017 | 120
Nurul Utami dan Ayu Wulan Sari | Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

terdeteksi.5 dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan


Modifikasi gaya hidup memiliki peran sistolik 140 mmHg atau lebih dan diastolik 90
penting baik bagi individu non-hipertensi mmHg atau lebih .10
maupun individu yang telah hipertensi. Salah
satu modifikasi gaya hidup ialah dengan Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII.
pengaturan pola makan atau diet. Buah dan Klasifikasi Tekanan Tekanan
sayur merupakan komponen penting dari diet tekanan darah darah
yang sehat. Beberapa buah-buahan seperti darah sistolik diastolik
pisang menawarkan manfaat kesehatan yang Normal >120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
besar. Penelitian di Amerika dan India
Hipertensi tahap 1 140-159 90-99
membuktikan bahwa makanan kaya kalium Hipertensi tahap 2 >160 <100
seperti pisang dapat menurunkan tekanan
darah.6 Hipertensi dapat di klasifikasikan
Buah pisang dapat menurunkan tekanan menjadi dua, yang pertama adalah hipertensi
darah karena memiliki aktivitas Angiotensin essensial. Hipertensi essensial atau idiopatik
Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) di dalam adalah hipertensi tanpa kelainan dasar
tubuh. Sesuai dengan namanya, zat ini patologis yang jelas. Lebih dari 90% kasus
menghambat kerja enzim angiotensin pada hipertensi adalah hipertensi esensial.
proses peningkatan tekanan darah. Selain ACE- Penyebabnya meliputi faktor genetik dan
I, buah pisang juga mengandung tinggi kalium lingkungan. Faktor genetik memengaruhi
dan rendah natrium sehingga baik untuk kepekaan terhadap natrium, kepekaan
penderita hipertensi.7 terhadap stress, reaktivitas pembuluh darah
terhadap vasokonstriktor, resistensi insulin dan
Isi lain-lain. Faktor lingkungan antara lain diet,
Hipertensi adalah suatu gangguan pada kebiasaan merokok, stres emosi, dan
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai obesitas.11 Penelitian pada berbagai populasi
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah menunjukkan bahwa kenaikan berat badan
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang yang berlebih (obesitas) memberikan risiko 65-
membutuhkan. Hipertensi sering disebut 70% untuk terkena hipertensi primer.12
sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena Selanjutnya yang kedua adalah
termasuk penyakit yang mematikan tanpa hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder atau
disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu hipertensi renal terdapat sekitar 5-10% kasus.
sebagai peringatan bagi korbannya.8 Penyebab spesifik diketahui, contohnya
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
tekanan darah meningkat melebihi batas hipertensi vaskular renal, dan sindrom cushing,
normal. Batas tekanan darah normal bervariasi hipertensi yang berhubungan dengan
sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat kehamilan, dan lain – lain. Obat-obat tertentu,
memicu terjadinya hipertensi, walaupun baik secara langsung ataupun tidak, dapat
sebagian besar (90%) penyebab hipertensi menyebabkan hipertensi atau memperberat
tidak diketahui (hipertensi essensial). hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.13
Penyebab tekanan darah meningkat adalah Mekanisme terjadinya hipertensi adalah
peningkatan kecepatan denyut jantung, melalui terbentuknya angiotensin II dari
peningkatan resistensi (tahanan) dari angiotensin I oleh Angiotensin I Converting
pembuluh darah tepi dan peningkatan volume Enzyme (ACE). Angiotensin Converting Enzyme
aliran darah.9 memegang peran fisiologis penting dalam
Tekanan darah diklasifikasikan mengatur tekanan darah.
berdasarkan pada pengukuran rata-rata dua Angiotensin II inilah yang memiliki
kali atau lebih pengukuran pada dua kali atau peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah
lebih kunjungan. melalui dua aksi utama. Aksi pertama adalah
Batas tekanan darah yang dapat meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
digunakan sebagai acuan untuk menentukan (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di
normal atau tidaknya tekanan darah adalah hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja
tekanan sistolik dan diastolik. Bedasarkan JNC pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan
(Joint National Comitee) VII, seseorang
121 | Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017
Nurul Utami dan Ayu Wulan Sari | Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

volume urin. Dengan meningkatnya ADH, kelamin. Secara umum tekanan darah pada laki
sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar – laki lebih tinggi daripada perempuan.
tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat Sedangkan pada perempuan risiko hipertensi
dan tinggi osmolalitasnya. Untuk akan meningkat setelah masa menopause.16
mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler Komplikasi yang terjadi pada hipertensi
akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan ringan dan sedang mengenai mata, ginjal,
dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume jantung dan otak. Pada mata berupa
darah meningkat yang pada akhirnya akan perdarahan retina, gangguan penglihatan
meningkatkan tekanan darah.14 sampai dengan kebutaan. Gagal jantung
Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi merupakan kelainan yang sering ditemukan
aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron pada hipertensi berat selain kelainan koroner
merupakan hormon steroid yang memiliki dan miokard. Pada otak sering terjadi
peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur perdarahan yang disebabkan oleh pecahnya
volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mikroaneurisma yang dapat mengakibakan
mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi
mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya adalah proses tromboemboli dan serangan
konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali iskemia otak sementara (Transient Ischemic
dengan cara meningkatkan volume cairan Attack/TIA).17
ekstraseluler yang pada gilirannya akan Tujuan pengobatan pasien hipertensi
meningkatkan volume dan tekanan darah. adalah target tekanan darah <140/90 mmHg
Patogenesis dari hipertensi esensial sedangkan untuk individu berisiko tinggi
merupakan multifaktorial dan sangat seperti diabetes melitus, gagal ginjal target
kompleks. Faktor-faktor tersebut merubah tekanan darah adalah <130/80 mmHg. Selain
fungsi tekanan darah terhadap perfusi jaringan itu tujuan lainnya ialah penurunan morbiditas
yang adekuat meliputi mediator hormon, dan mortalitas kardiovaskuler serta
aktivitas vaskuler, volume sirkulasi darah, menghambat laju penyakit ginjal.4
kaliber vaskuler, viskositas darah, curah Terapi dari hipertensi terdiri dari terapi
jantung, elastisitas pembuluh darah dan farmakologis dan non farmakologis.
stimulasi neural. Faktor genetik, asupan garam Terapi farmakologis obat antihipertensi yang
dalam diet & tingkat stress dapat berinteraksi dianjurkan oleh JNC VII yaitu diuretika,
untuk memunculkan gejala hipertensi.14 terutama jenis thiazide (Thiaz) atau aldosteron
Terkadang hipertensi esensial berjalan antagonis, beta blocker, calcium chanel blocker
tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah atau calcium antagonist, Angiotensin
terjadi komplikasi pada organ target, seperti Converting Enzyme Inhibitor (ACEI),
pada ginjal, mata, otak dan jantung. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1
Perjalanan penyakit hipertensi sangat receptor antagonist/ blocker (ARB).11 Terapi
perlahan. Penderita hipertensi mungkin tidak Non Farmakologis ialah dengan manajemen
menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. berat badan yang sangat penting dalam
Masa laten ini menyelubungi perkembangan prevensi dan kontrol hipertensi. Selain
penyakit sampai terjadi kerusakan organ. manajemen berat badan, mengurangi asupan
Hipertensi merupakan faktor resiko utama natrium bagi penderita hipertensi juga sangat
untuk terjadinya penyakit jantung, gagal dianjurkan. Apabila diet natrium tidak
jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan membantu dalam 6 bulan, maka diperlukan
dan penyakit ginjal. Hipertensi yang tidak pemberian obat anti hipertensi oleh dokter.
diobati akan memengaruhi semua sistem organ Cara lain yang dianjurkan juga adalah dengan
dan akhirnya memperpendek harapan hidup meningkatkan aktivitas yang diperkirakan
sebesar 10-20 tahun.15 berpengaruh membantu pencegahan dari
Progresifitas hipertensi terbukti bahwa hipertensi. Oleh karena itu dianjurkan untuk
semakin tinggi usia seseorang maka semakin melakukan aktivitas fisik antara 30-45 menit
tinggi tekanan darahnya. Hal ini disebabkan sebanyak >3x/hari. Selain itu mengubah gaya
elastisitas dinding pembuluh darah semakin hidup dengan menurunkan konsumsi alkohol
menurun dengan bertambahnya umur. Selain juga diperlukan untuk mencegah risiko
faktor usia, faktor risiko lain yang tidak dapat hipertensi.8
dimodifikasi adalah keturunan dan jenis
Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017 | 122
Nurul Utami dan Ayu Wulan Sari | Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

Terapi Non Farmakologis lainnya adalah kalium dalam buah pisang yang tinggi, maka
dengan mengonsumsi pisang. Makanan kaya diperkirakan ada pengaruhnya terhadap
kalium seperti pisang dapat menurunkan penurunan tekanan darah.23
tekanan darah.18 Pisang ambon (Musa Berdasarkan riset di Amerika yang
acuminata Colla) adalah salah satu tumbuhan dilaporkan Frank dkk dalam Journal of
yang paling banyak tumbuh di daerah tropis Alternative and Complementary Medicine
seperti di Indonesia. Selain mudah di dapat, (2003) penderita hipertensi yang berusia 35-50
pisang juga banyak manfaatnya. Daging buah, tahun yang mengonsumsi 2 buah pisang
kulit buah, daun, pelepah, jantung, bahkan air ambon setiap hari mengalami penurunan
pada batang pohon pisang dapat tekanan darah sampai 10 % dalam satu
dimanfaatkan. 19 minggu. Para peneliti tersebut menyatakan hal
Buah pisang dapat langsung dimakan ini terjadi karena kandungan kalium yang
maupun direbus, digoreng atau dipanggang sangat tinggi dalam pisang mampu
terlebih dahulu. Buah pisang dapat dijadikan mengosongkan natrium dalam ruang ekstrasel
bermacam-macam makanan. Rasanya yang dan meningkatkan eksresi natrium dalam
manis dan mendinginkan menjadi alasan urin.24
mengapa banyak orang menyukai buah ini.19
Buah pisang dapat menurunkan tekanan Ringkasan
darah karena memiliki aktivitas Angiotensin Di Indonesia, hipertensi merupakan
Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) di dalam penyebab kematian nomor tiga setelah stroke
tubuh. ACE-I merupakan analog non peptida dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari
angiotensin I dan beberapa senyawa lainnya, populasi kematian pada semua umur.
yang bekerja sebagai inhibitor kompetitif Hipertensi yang tidak diobati akan
terhadap enzim pengubah (converting mempengaruhi semua sistem organ dan dapat
enzyme). Converting enzyme ini berfungsi menyebabkan berbagai komplikasi seperti:
mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. gagal jantung kongestif, gagal ginjal, kebutaan
Angiotensin II menyebabkan vasokonstriksi mata dan stroke.
pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan Terapi dari hipertensi terdiri dari terapi
tekanan darah. Dengan adanya ACE-I, produksi farmakologis dan non farmakologis. Terapi
angiotensin II dihambat sehingga jumlahnya Farmakologis yaitu terapi dengan obat
menurun dan menyebabkan penurunan antihipertensi yang dianjurkan oleh JNC VII
tekanan darah.20 yaitu diuretika, terutama jenis thiazide atau
Selain ACE-I, buah pisang juga aldosteron antagonis, beta blocker, calcium
mengandung tinggi kalium.7 Kalium merupakan chanel blocker, Angiotensin Converting
ion terbanyak di intraselular. Bersama natrium, Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin II
kalium memegang peranan penting dalam Receptor Blocker atau AT1 receptor antagonist/
pemeliharaan keseimbangan cairan dan blocker (ARB).
elektrolit serta keseimbangan asam basa. Terapi Non Farmakologis dapat
Bersama kalsium, kalium berperan dalam dilakukan dengan beberapa cara. Pertama
transmisi saraf dan relaksasi otot.21 adalah manajemen berat badan yang sangat
Peran ion kalium terhadap penurunan penting dalam prevensi dan kontrol hipertensi.
tekanan darah antara lain sebagai vasodilator, Salah satunya dengan penurunan berat badan.
karena kemampuannya menghambat kontraksi Mengganti makanan tidak sehat dengan
otot polos pembuluh darah.22 Efek memperbanyak asupan sayuran dan buah-
antihipertensi kalium juga berhubungan buahan dapat manfaat yang lebih selain
dengan pengaruhnya dalam menghambat penurunan tekanan darah. Selain itu
reabsorpsi natrium di tubulus ginjal. Hilangnya mengurangi asupan garam juga bermanfaat
natrium dari tubuh terutama menurunkan untuk mengurangi dosis obat antihipertensi
volume cairan ekstraselular, sehingga tekanan pada pasien hipertensi derajat ≥ 2. Dianjurkan
arteri juga menurun.23 untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari.
Saat ini, penyakit kardiovaskular Yang kedua, olah raga. Olah raga yang
merupakan salah satu penyebab kematian dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 45
tersering, sehingga banyak dilakukan penelitian menit/ hari, minimal 3 hari/ minggu, dapat
untuk pengobatannya. Dengan kandungan menolong penurunan tekanan darah. Terhadap
123 | Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017
Nurul Utami dan Ayu Wulan Sari | Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

pasien yang tidak memiliki waktu untuk test & peak expiratory flow rate in
berolahraga secara khusus, sebaiknya harus healthy volunteers [internet]. Indian j
tetap dianjurkan untuk berjalan kaki atau Med Res. 1999 [diakses tanggal 10
mengendarai sepeda. April 2016] Pp 27-29. Tersedia dari;
Selanjutnya, kurangi konsumsi alcohol. http://www.researchgate.net/publicati
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per on/12607079_Effect_of_banana_on_c
hari pada pria atau 1 gelas per hari pada old_stress_test_peak_expiratory_flow
wanita, dapat meningkatkan tekanan darah. _rate_in_healthy_volunteers
Dengan demikian membatasi atau 8. Sustrani, Lanny, dkk. Hipertensi.
menghentikan konsumsi alcohol sangat Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama;
membantu dalam penurunan tekanan darah. 2004.
Yang terakhir, mengonsumsi 2 buah 9. Kurniawan. Gizi seimbang untuk
pisang ambon setiap hari. Makanan kaya mencegah hipertensi. Seminar
kalium seperti pisang dapat membantu Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas
menurunkan tekanan darah. Kedokteran YARSI. Jakarta; 2002.
10. Chobanian, et al. The seventh report
Simpulan od the joint national committee (JNC).
Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa 2003; 19(289)
diet pisang ambon dapat berpengaruh sebagai 11. Nafrialdi. Antihipertensi. Sulistia Gan
terapi membantu menurunkan tekanan darah. Gunawan (ed). Farmakologi dan Terapi
Selain itu buah pisang juga mengandung tinggi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta;
kalium dan rendah natrium sehingga baik di 2009.
konsumsi oleh penderita hipertensi. 12. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Daftar Pustaka Jakarta: EGC; 2008.
1. Anderson S, Wilson LM. Fisiologi 13. Schrier, R.W. 2000. Manual of
Proses-Proses Penyakit Edisi keempat, Nephrology. ed 5rd. USA: Lippincott
diterjemahkan oleh Peter Anugerah, Williams & Wilkins, 231-262.
Jakarta: EGC; 1995 14. Gray, et. al. 1995. Corporate Social and
2. Yogiantoro, M. Hipertensi Esensial. Enviromental Reporting: A Review of
Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Literature and a Longitudinal Study of
Alwi, I., Simadibrata, K., Setiadi, S., eds. UK Disclosure. Accounting, Auditing,
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. and Accountability Journal, Vol. 8 No 2:
Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan 47-76.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK 15. Sharma S et al Hypertension [internet]
UI, 599; 2006. Medscape. 2014 [diakses tanggal 10
3. Corwin, E. Buku Saku Patofisiologi, April 2016] Tersedia dari;
Edisi Revisi 3. Jakarta: Penerbit Buku http://emedicine.medscape.com/articl
Kedokteran EGC; 2001. e/241381-overview
4. World Health Organizatio. A Global 16. Julius, S. Clinical implications of
Brief on Hypertension – Silent Killer, pathophysiologic changes in the
Global Public Crisis. Geneva: WHO midlife hypertensive patients
Press; 2011. [internet]. American Heart Journal.
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2008 [diakses tanggal 10 April 2016]
2007. Pedoman Pewawancara Petugas 122: 886-891. Tersedia dari;
Pengumpul Data. Jakarta: Badan http://deepblue.lib.umich.edu/bitstrea
Litbangkes, Depkes RI, 2007 m/handle/2027.42/29650/0000739.pd
6. Kementerian Kesehatan RI. Profil f?sequence=1
Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: 17. Anggraini, A.D, Annes Waren, A,
Kemenkes RI; 2011. [diakses tanggal 10 Situmorang, E, Asputra, H, dan
April 2016] Tersedia dari; Siahaan, S.S Faktor-faktor yang
http://www.depkes.go.id Berhubungan dengan Kejadian
7. C Sarkar, Bairy KL, Rao NM & Udupa Hipertensi pada Pasien yang Berobat di
EGP Effect of banana on cold stress Poliklinik Dewasa Puskesmas
Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017 | 124
Nurul Utami dan Ayu Wulan Sari | Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi

Bangkinang Periode Januari sampai


Juni 2009 [internet]. 2009 [diakses
tanggal 10 April 2016]. Tersedia dari;
http://yayanakhyar.files.wordpress.co
m/2009/02/files-of-drsmed-faktor-
yang-berhubungan-dengan-kejadian-
hipertensi.pdf
18. Chua, C. Y. & Bakris GL. Management
and Treatment Guideline dalam
Hypertension Principiles and Practise,
USA, Tailor & Francis Grouf. 2005
19. Idelia G. Glorioso. Potassium in banana
helps regulate blood pressure
[internet] 2006 [diakses tanggal 10
April 2016]. Tersedia dari;
http://www.stii.dost.gov.ph/sntpost/N
ewPOST/AprJun2006/Potassium_in_ba
n
ana_helps_regulate_blood_pressure.ht
ml
20. Omudhome Ogbru, Pharm.D.,
MedicineNet, Inc [internet] FDA
Prescribing Information Nonsteroidal
Antiinflammatory Drugs (NSAIDs) 2011
[diakses tanggal 10 April 2016].
Tersedia dari;
http://www.medicinenet.com/nonster
oidal_antiinflammatory_drugs/article.h
tml.
21. Almatsier,Sunita. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta;
2003.
22. Guyton A. C., Hall J. E. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta :
EGC; 1997.
23. PDR Health. Potassium. [internet] 2007
[diakses tanggal 10 April 2016].
Tersedia dari;
http://www.pdrhealth.com/drug_info/
nmdrugprofiles/nutsupdrugs/pot_0208
.s html.
24. Megia, Rita dan Tunjung Seta. Cukup
Dua Saja!, Kumpulan Artikel Kesehatan
Intisari. Jakarta: PT Intisari Mediatama;
2008.

125 | Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai