Analisis Pengukuran Mutu Mutu Pelayanan Ponek
Analisis Pengukuran Mutu Mutu Pelayanan Ponek
Pelayanan Obstetri Neonatal emergensi Komprehensif (PONEK) merupakan pelayanan emergensi yang
lengkap dan tuntas untuk menanggulangi gawat-darurat obstetri dan neonatal, mulai pelayanan tingkat
UGD hingga ICU/NICU dan emergensi dasar hingga spesialistik/sub-spesialistik
Indikator 1 : Tersedia dokter jaga terlatih (kompeten) emergensi obstetri dan neonatal di UGD, baik
kasus kategori merah, kuning, dan hijau selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu
(24/7)
Indikator2 : Tersedia dokter spesialis obstetri, spesialis anak, spesialis anestesi, dan spesialis penyakit
dalam yang terstandardisasi PONEK untuk menangani gawat-darurat obstetri dan
neonatal, baik sebagai konsultan maupun pelaksana pelayanan di UGD, OK Emergensi,
ICU/NICU, dan ruang tindakan dan rawat inap terkait di RS selama 24 jam sehari dan 7
hari seminggu (24/7)
Indikator 3: Bidan yang telah mengikuti pelatihan dan kompeten PONEK untuk unsur emergensi
obstetrik/neonatusdi RS untuk pelayanan 24/7 di unit atau ruangan seperti tersebut
diatas
Indikator 4: Perawat yang telah mengikuti pelatihan dan kompeten PONEK untuk unsur emergensi
neonatal di RS untuk pelayanan 24/7 di unit atau ruangan seperti tersebut diatas
Indikator5: SPO penerimaan dan penanganan pasien gawat-darurat obstetrik dan neonatal
(dibuktikan dengan telaah dokumen untuk menilai kesesuaiannya dengan standar PONEK atau PNPK,
terkini, efektif atau best practices, mampu laksana, dan dapat diakses oleh semua
petugas)
Indikator8: Waktu tanggap UGD ≤ 5 menituntuk jalur merah, 6-15 menit untuk jalur kuning, dan 16-
30menit untuk jalur hijau (disertai telaah dokumen). Waktu tanggap UGD adalah waktu
yang diperlukan mulai dari pasien datang di UGD sampai ditangani (door to needle) oleh
petugas medis dan paramedis. Dalam RS PONEK ditetapkan waktu tanggap di UGD ≤
5hingga 30 menit, disesuaikan dengan tingkat gawat-darurat yang terjadi dan digambarkan
dengan alur triase merah, kuning, dan hijau.Jika jawaban responden “Ya”, maka penilai
diharuskan untuk menelaah dokumen mengenai kesesuai waktu dan tindakan yang
dilakukan terhadap kondisi gawat-darurat pasien yang masuk ke UGD RS
Indikator9: Waktu tanggap SC Emergensi≤ 30 menit dan Persalinan ≤ 15-30 menit(disertai telaah
dokumen)
Waktu tanggap untuk SC Emergensi adalah waktu sejak pasien datang hingga dimulainya
sayatan dinding perut. Waktu tanggap kamar bersalin adalah waktu yang diperlukan mulai
dari pasien datang hingga ditatalaksananya persalinan, baik untuk memastikan inpartu atau
melakukan pimpinan persalinan atau persalinan berbantu per vaginam adalah <15 menit.
Kesiapan kamar bersalin termasuk kesiapan tenaga berkompeten, peralatan, dan bahan
untuk melakukan pertolongan persalinan baik fisiologis maupun dengan penyulit.Dalam RS
PONEK ditargetkan waktu tanggap di kamar bersalin ≤15 - 30 menit (tergantung kondisi
pasien). Jika jawaban responden “Ya”, penilai diminta menelaah dokumen mengenai waktu
tanggap kamar bersalin
Indikator 11: Kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi bila ada kasus
emergensi obstetrik atau umum
Maksudnya kamar operasi siaga dan siap pakai selama 24 jam untuk melakukan operasi bila
ada kasus emergensi obstetrik.
Indikator 12: UGD/Kamar bersalin yang mampu melaksanakan SC Emergensi dalam waktu kurang dari
30 menit
Yang dimaksud adalahUGD/kamar bersalin yang mampu menyiapkan pasien dalam waktu
kurang dari 30 menit hingga siap di kamar operasi ari UGD/Kamar Bersalin untuk proses/
prosedur persalinan per abdominan dihitung sejak pasien MRS/UGD/KB hingga melakukan
sayatan pada dinding perut oleh tim operasi yang dipimpin oleh seorang SpOG. Dikatakan
“Ada” bila responden menyatakan ada kamar bersalin dengan kemampuan seperti yang
disebutkan di atas.
Indikator 13: Tim yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-waktu (on calluntuk
level 1 dan on site untuk level 2)
Maksudnya adalah tim yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu, jadi selalu ada tim yang siap apabila dibutuhkan operasi mendadak (on call atau on
site selama 24/7).
Indikator 16: Radiologi siap selama 24 jam yang berperan dalam pelayanan PONEK
Maksudnya instalasi radiologi siap peralatan dan fungsi selama 24 jam untuk PONEK
Dikatakan “Ada” bila dinyatakan dan terbukti ada pelayanan radiologi untuk 24 jam penuh.
Indikator 17: Ruang Pemulihan (Recovery Room/ RR) siap selama 24 jam untuk kebutuhan PONEK
Maksudnya Ruang Pemulihan (Recovery Room/ RR)dalam keadaansiap peralatan dan
fungsi selama 24 jam penuh untuk PONEK
Dikatakan “Ada” bila responden menyatakan ada ruang pemulihan yang siap 24 jam.
Indikator 18: Fasilitas farmasi dan alat penunjang selama 24 jam untuk PONEK
Maksudnya fasilitas farmasi dan alat penunjang siap memasok atau menyediakan
kebutuhan obat dan logistik selama 24 jam penuh untuk PONEK
Dikatakan “Ada” bila dinyatakan dan terbukti farmasi dapat menyediakan obat dan logistik
selama 24 jam penuh untuk PONEK.
Indikator 19: Protokol pelaksanaan dan Rincian tugas pelayanan PONEK (disertai telaah dokumen)
Protokol pelaksanaan PONEK seperti yang ada di dalam Buku Acuan atau Protokol PONEK,
termasuk uraian tugas, clinical concurrent assessmen, medical record retrospective
assessment, dan instrumen penilaian standar input dan kinerja (pengelolaan). Dikatakan
“Ada” apabila dinyatakan dan terbukti bahwa semua dokumen yang diperlukan memang
tersedia dan diimplementasikan secara benar.
Indikator20:Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan Perbaikan Kinerja dan Mutu Pelayanan(Disertai
telaah dokumen)
Tersedianya pola dan tatalaksana sistem dan mekanisme perbaikan kinerja dan mutu
pelayanan melalui good governance dan kordinasi internal dalam melaksanakan
manajemen sumberdaya dan dana untuk menjamin tercapainya standar pelayanan atau
pelayanan prima PONEK. Dikatakan “Ya” apabila dinyatakan dan terbukti adanya metoda
dan sistem manajemen yang efektif dan efisien dalam CQIS, adanya pertemuan rutin
untuk membahas manajemen risiko, rapat koordinasi jaga mutu, rencana dan pelaksanaan
upaya pencapaian kompetensi PONEK, pembahasan statistik pelayanan setiap bulan,
triwulan, semester dan tahunan, termasuk pembahasan kasus-kasus kematian, near-miss,
morbiditas, dan kesenjangan kualitas pelayanan.
Termasuk pengaturan dari:
Alur atau akses ke IGD
Alur ke KB atau Ruang Perina/NICU
Alur Start to End for Emergency Respond and Services
Pengamanan Area Steril/Semi-steril (koridor, akses ke KB, PICU/NICU, OK
Pemeliharaan dan Tera Ulang Peralatan Medik
Manajemen Kualitas Pelayanan
Manajemen SDM
Manajemen data dan surveilens
Patient’s Safety
Indikator 23: Jejaring Pelayanan & Komunikasi Emergensi dan Pembinaan Puskesmas PONED di
wilayah kerja (Disertai telaah dokumen )
Walaupun RS merupakan institusi medik yang memiliki lingkup kerja terbatas di area
rumah sakit tetapi RS Rujukan harus beperan dan bertanggung-jawab untuk membangun
kemampuan manajemen klinik fasilitas kesehatan dalam radius 2 jam perjalanan ke RS
PONEK maka denganregulasi dan dasar hukum tertentu untuk perluasan area cakupan
pelayanannya maka RS PONEK (dengan SK Tim PONEK Provinsi/Kabupaten/Kota dan
fasilitasi pembentukan jejaring pelayanan emergensi) harus melakukan pemberdayaan
Puskesmas PONED dan unit pelayanan kesehatan Obstetri-Neonatal di wilayah kerja
Puskesmas melalui pembinaan dan on the job training secara sistematik dan berkala
Indikator 25: Pemenuhan/Perbaikan Peringkat & Akreditasi PONEK RS(Disertai telaah dokumen )
Level PONEK RS (Level I, II, III)
LEVEL KRITERIA