Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RINGKASAN MATA KULIAH VI

OLEH KELOMPOK 8
IDA AYU PHRAMESWARI DWIKA (1607522026)
I KADEK REDY IRAWAN (1607522027)
PUTU AGUS YUDIAWAN (1607522029)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
Ringkasan Mata Kuliah Pertemuan Ke-6

DBMS mengatasi masalah pengelolaan data

Pada kebanyakan organisasi, sistem cenderung berkembang sendiri di luar rencana


perusahaan. Setiap aplikas tentu memerlukan file nya masing-masing dan pogram
komputer untuk beroperasi. Area fungsional SDM mungkin memiliki master file
karyawan yang berisi banyak file yang mencapai puluhan bahkan ratusan file dan
program yang ada. Masalah-masalah yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

- Redudansi dan Inkonsistensi Data

Redudansi data merupakan kehadiran data ganda pada beberapa file data yang
tersimpan di beberapa tempat atau lokasi. Data redudansi menghabiskan tempat
penyimpanan data dan menyebabkan terjadinya inkonsistensi data, dimana atribut-
atribut yang sama, memiliki nilai-nilai yang berbeda.

- Ketergantungan Program Data

Ketergantunga program data mengacu pada satu paket data yang tersimpan pada
file dan diprlukan oleh program-program tertentu untuk memperbarui dan
mengelola file-file tertentu sehingga program tersebut perlu mengubah data-data
tersebut.

- Kurangnya Fleksibilitas

Sistem file tradisional dapat mengirimkan laporan rutin sesuai jadwal setelah upaya
pemograman yang ekstensif, namun tidak dapat mengirimkan laporan-laporan ad-
hoc atau merepsons kebutuhan informasi yang tidak dapat diantisipasi pada kondisi
waktu tertentu. Beberapa pemograman mun gkin harus bekerja berminggu-minggu
mengumpulkan data-data yang diperlukan ke dalam sebuah file baru.

- Sistem Keamanan Yang Buruk

Karena longgarnya pengendalian atau pengelolaan terhadap data, akses dan


penyebaran informasi menjadi tak terkendali. Manajemen mungkin tidak memiliki
cara untuk mengetahui siapa yang mengakses ataupu mengubah data organisasi.

- Kurangnya Ketersediaan dan Pendistribusian Data


Karena bagian-bagian informasi yang terdapat pada file-file yang berbeda dan
bagian-bagian oganisasi tidak dapat dihubungkan satu sama lain, jelas adalah tidak
mungkin untuk mendistribusikan dan mengakses informasi pada waktu bersamaan.
Informasi tidak dapat mengalr dengan baik intas area fungsional, pada bagian dan
divisi-divisi pada organisasi

Dengan DBMS maka dapat mengurangi redudansi (ganda) dan inkonsistensi data
dengan meminimalisasi file-file yang terisolasi yang berisi data sama. Mungkin DBMS
tidak dapat menghilangkan redudansi data secara keseluruhan pada suatu organisasi,
namun mereka dapat meminimalkannya. DBMS memisahkan antara program dengan
data, yang memungkinkan data untuk berdiri sendiri. Akses dan ketersediaan informasi
akan meningkat serta biaya pengembangan dan pemeliharaan program akan menurun
karena pengguna dan pemrogram dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus sesuai
permintaan pada database tersebut.

Kemampuan utama DBMS

Sistem manajemen database (DBMS) merupakan perangkat lunak yang


memungkinkan suatu organisasi memusatkan data, mengelola mereka secara efisien, dan
menyediakan akses terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi. DBMS
meringankan pekerjaan pemograman dan pengguna dengan cara memahami dimana dan
bagaimana suatu data disimpan dengan memberikan tampilan terpisah pada data fisik dan
data logis. Tampilan data logis menampilkan data sesuai apa yang diharapkan atau
dibayangkan oleh pengguna akhir ataupun spesialis bisnis, dimana tampilan data fisik
menampilkan bagaimana sesungguhnya data diorganisasikan dan distrukturisasi pada
media penyimpanan fisik.

DBMS mengurangi redudansi dan inkonsistensi data dengan meminimalisasi file-file


yang terisolasi yang berisi data sama. DBMS tidak dapat menghilangkan redudansi data
seara keseluruhan, namun mereka dapat meminimalkannya. DBMS memisahkan antara
program dengan data, yang memungkinkan data untuk berdiri sendiri. Akses dan
ketersediaan informasi akan meningkat serta biaya pengembangan dan pemeliharaan
program akan menurun karena penggunaan dan pemograman DBMS.
DBMS Relasional

Jenis DBMS yang paling popular bagi PC ataupun mainframe saat ini adalah DBMS
relasional. Sistem ini menampilkan data menjadi table dua dimensi, table juga diangaap
sebagai file. Setiap table berisi data pada sebuah entitas berikut atributnya. Dalam
database relasional terdapat tida operasi dasar yang digunakan untuk mengembangkan
serangkaian data yang sangat berguna, yaitu:

- Operasi select, menampilkan suatu bagian yang berisi seluruh rekaman pada suatu
file berdasarkan kriteria yang ditentukan.

- Operasi join, mengombinasikan tabel-tabel yang memiliki keterkaitan untuk


menyediakan informasi yang lebih lengkap kepada pengguna ketimbang satu tabel
saja.

- Operasi project, menampilkan kolom-kolom dari suatu tabel berdasarkan kriteria


tertentu, yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan tabel baru yang berisi
informasi yang betul-betul diperlukan.

Kapabilitas Sistem Manajemen Database

DBMS memiliki kapabilitas definisi data untuk menspesifikasikan struktur konten


database. Definisi data digunakan untuk membuat tabel databse dan untuk
mendefinisikan karakterisitik field pada setiap tabel. Informasi tentang database ini akan
didokumentasikan dalam kamus data. Kamus data adalah file manual ataupun otomatis
yang menyimpan definisi-definisi elemen data berikut karakteristik mereka. Sebagian
besar DBMS memiliki bahasa tersendiri yang disebut bahasa manipulasi data yang
digunakan untuk menambah, mengubah, menghapus, dan mengambil data pada database.
Bahasa manipulasi data yang paling mutakhir saat ini adalah Structured Querty Language
(SQL).

Prinsip-prinsip penting perancangan database

Untuk merancang database, kita harus memahami hubungan antardata, jenis data yang
dikelola pada database, bagaimana data tersebut akan digunakan, serta bagaimana
organisasi perlu diubah untuk mengelola data dari perspektif lengkap seluruh perusahaan.
Database memerlukan rancangan konsep maupun fisik. Rancangan konseptual atau logis
dari suatu database adalah model abstrak database dari perspektif organisasi bisnis, di
mana rancangan fisik menunjukkan bagaimana database dirancang lewat akses langsung
perangkat penyimpanan.

Normalisasi dan Diagram Relasi Entitas

Rancangan konseptual suatu database menggambarkan bagaimana elemen-elemen


data pada database dikelompokkan. Proses perancangan tersebut mengidentifikasi
hubungan antara elemen-elemen data dan cara paling efisien dalam mengelompokkan
elemen-elemen data untuk menjawab kebutuhan informasi suatu organisasi bisnis. Proses
tersebut juga mengidentifikasi data ganda dan pengelompokkan elemen-elemen data yang
diperlukan untuk program aplikasi yang spesifik.

Untuk menggunakan model database relasional secara efektif, kelompok data yang
rumit harus disederhanakan untuk meminimalisasi elemen-elemen data yang ganda serta
hubungan-hubungan jamak yang janggal. Proses menciptakan struktur data yang ringkas,
stabil serta fleksibel dan adaptatif dari kelompok-kelompok data yang rumit disebut
normalisasi.

Dalam sistem database relasional, berupaya untuk menerapkan aturan referensial


terintegrasi yang menjamin hubungan antartabel tetap konsisten. Ketika suatu tabel
memiliki kunci asing yang mengacu pada tabel lainnya, maka tidak diperkenankan
menambahkan record apa pun sampai terdapat record yang sesuai pada tabel yang
berhubungan.

Perancang database mendokumentasikan model datanya dengan sebuah diagram relasi


entitas. Jika organisasi bisnis tidak dapat mengimplementasikan model datanya dengan
tepat, sistem tersebut tidak akan mampu melayani bisnis tersebut dengan baik. Sebagai
contoh: Famous Footwear, perusahaan ritel alas kaki dengan 800 gerai di 49 negara, tidak
dapat untuk mencapai tujuannya untuk menjadi “tren mode sepatu yang tepat, toko yang
tepat dengan harga yang tepat”. Karena database-nya tidak dirancang dengan baik untuk
disesuaikan dengan perubahan persediaan toko yang terjadi dengan cepat. Perusahaan
tersebut memiliki database buatan oracle yang dioperasikan pada komputer berkapasitas
sedang, namun database-nya cenderung dirancang untuk menghasilkan laporan standar
bagi manajemen, ketimbang bereaksi terhadap perubahan pasar. Pihak manajemen tidak
dapat memiliki data tepat mengenai item-item yang spesifik pada persediaan di gerainya.
Perusahaan harus berjuang keras untuk mengatasi masalah ini dengan membangun
sebuah database baru di mana data penjualan dan persediaan dapat diorganisasikan
dengan lebih baik untuk kegiatan analisis dan manajemen persediaan.

Alat-alat mendasar dan teknologi dari database untuk pengambangan performa


bisnis

Teknologi manajemen data kontemporer memiliki berbagai alat untuk memperoleh


informasi yang bermanfaat dari seluruh jenis data berbeda yang digunakan oleh bisnis
saat ini, meliputi data besar semi-terstruktur dan tidak terstruktur dalam kuantitas sangat
banyak. Kapabilitas ini meliputi data warehouse dan data mart, Hadoop, memory
computing, dan platform analitis. OLAP merepresentasikan hubungan diantara data
sebagai suatu strukbar yang multidimensional, yang dapat divisualisasikan sebagai
kubus data dan kubus di dalam kubus data, memungkinkan analisis data yang lebih
canggih. Data mining menganalisis sekumpulan data yang besar, konten dari data
warehouse, untuk menemukan pola dan aturan yang dapat digunakan untuk
memprediksikan perilaku pada masa yang akan datang dan membimbing pengambilan
keputusan. Alat bantu teks mining membantu pebisnis untuk menganalisis serangkaian
data yang tidak terstruktur yang terdiri atas teks. Alat bantu web mining menitikberatkan
pada analisis pola yang bermanfaat dan informasi dari World Wide Web, memeriksa
struktur dari situs web dan aktivitas dari pengguna situs web, demikian halnya dengan
konten laman web. Database konvensional dapat dikaitkan melalui middleware ke web
atau ke tampilan web untuk memfasilitasi akses dari pengguna terhadap data internal
organisasi.

Pentingnya kebijakan informasi, administrasi data, kualitas data dalam


pengelolaan sumber daya data perusahaan

Mengembangkan lingkungan database memerlukan kebijakan dan prosedur dalam


mengelola data organisasional sama halnya dengan model data yang tepat dan teknologi
database. Kebijakan informasi formal mengatur pemeliharaan, distribusi, dan
penggunaan informasi dalam organisasi. Dalam korporasi-korporasi besar, fungsi
administrasi data formal bertanggung jawab atas kebijakan informasi, sama halnya
dengan perencanaan data, pengembangan kamus data, dan pemantauan penggunaan data
dalam perusahaan.

Data yang tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak konsisten akan menciptakan
permasalahan operasional yang serius dan permasalahan finansial bagi pebisnis karena
mereka dapat menciptakan ketidakakuratan dalam penetapan harga, akun pelanggan, dan
data persediaan, serta mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak akurat mengenai
tindakan-tindakan yang harus diambil oleh perusahaan. Perusahaan mengambil langkah-
langkah khusus untuk memastikan bahwa data memiliki tingkat kualitas data tinggi. Hal
ini termasuk menggunakan standar di keseluruhan bagian di perusahaan, database
dirancang untuk meminimalkan ketidakkonsistenan dan data berlebihan, audit kualitas
data, dan perangkat lunak pembersihan data.
DAFTAR PUSTAKA

Kenneth, C. L & Jane, P.L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital (edisi 13) Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai