Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RINGKASAN MATA KULIAH XIII

OLEH KELOMPOK 8
IDA AYU PHRAMESWARI DWIKA (1607522026)
I KADEK REDY IRAWAN (1607522027)
PUTU AGUS YUDIAWAN (1607522029)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
Ringkasan Mata Kuliah Pertemuan Ke-13

Implementasi Sistem Sebagai Perubahan Organisasi

Pembangunan sebuah sistem informasi baru adalah salah satu jenis dari perubahan
organisasi yang direncanakan. Pengenalan dari suatu sistem informasi yang baru
melibatkan jauh lebih banyak daripada perangkat keras dan perangkat lunak baru. Ini juga
mencakup perubahan dalam pekerjaan, keterampilan, manajemen, dan organisasi. Saat
kita merancang sebuah sistem informasi baru, kita mendesain ulang organisasi.
Pembangun sistem harus mengerti bagaimana sebuah sistem akan mempengaruhi proses
bisnis dan organisasi yang spesifik secara keseluruhan.

Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasi

Empat jenis perubahan organisasi struktural yang dimungkinkan oleh teknologi


informasi:

- Otomatisasi adalah bentuk paling umum dari perubahan organisasi yang


dimungkinkan oleh teknologi informasi.

- Rasionalisasi adalah bentuk perubahan organisasi yang lebih mendalam yang


langsung mengikuti otomatisasi awal.

- Perancangan ulang proses bisnis adalah bentuk perubahan organisasi yang lebih
kuat melalui proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang.

- Pergeseran paradigma adalah perubahan bisnis yang lebih radikal. Pergeseran


paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dan bisnis, mendefinisikan model
bisnis baru dan sering mengubah sifat perusahaan saat ini.

Yang paling umum dari teknologi informasi yang dapat mempengaruhi perubahan
organisasi adalah automation (otomatisasi). Penerapan pertama dari teknologi informasi
yaitu membantu pekerja dalam menjalankan tugas mereka agar lebih efektif dan efisien.
Bentuk yang lebih dalam dari perubahan organisasi yang mengikuti automation adalah
rationalization of procedures (prosedur rasionalisasi). Prosedur Rasionalisasi adalah
pelurusan prosedur standar operasi. Prosedur Rasionalisasi biasanya ditemukan dalam
program untuk pembuatan seri perbaikan kualitas yang berkelanjutan dalam produk.
Tipe yang lebih kuat dari perubahan organisasi adalah business process redesign
(rancangan ulang proses bisnis), dimana proses bisnis adalah menganalisis,
menyederhanakan, dan merancang ulang. Prosedur rasionalisasi dan rancangan ulang
proses bisnis terbatas pada bagian spesifik dari sebuah bisnis. Sistem informasi yang baru
pada akhirnya dapat meempengaruhi rancangan dari sebuah organisasi dengan merubah
bagaimana organisasi tersebut keluar dari bisnis tersebut atau bahkan sifat dari bisnis itu
sendiri. Bentuk perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut sebagai paradigm shift
(pergeseran paradigma). Sebuah pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat
dari bisnis dan organisasi tersebut. Pergeseran paradigma dan rekayasa ulang biasanya
gagal karena perubahan organisasi secara luas itu sangat sulit.

Desain Ulang Proses Bisnis

Perusahaan yang menjalankan manajemen proses bisnis melalui langkah-langkah


berikut:

- Mengidentifikasi proses perubahan

Salah satu keputusan strategis terpenting yang dapat dibuat oleh perusahaan adalah
tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk memperbaiki proses
bisnis, namun memahami proses bisnis apa yang perlu dilakukan perbaikan.

- Menganalisis proses yang ada

Proses bisnis yang ada harus dimodelkan dan didokumentasikan, mencatat


masukan, keluaran, sumber daya, dan urutan aktivitas. Tim perancang proses
mengidentifikasi langkah-langkah berlebihan, tugas padat kertas, kemacetan, dan
inefisiensi lainnya.

- Merancang proses baru

Setelah proses yang ada dipetakan dan diukur dari segi waktu dan biaya, tim
perancang proses akan mencoba memperbaiki prosesnya dengan merancang yang
baru. Proses “to-be” yang baru disederhanakan akan didokumentasikan dan
dimodelkan untuk perbandingan dengan proses lama.

- Melaksanakan proses baru


Begitu proses baru telah dimodelkan dan dianalisis secara menyeluruh, maka harus
diterjemahkan ke dalam seperangkat prosedur dan peraturan kerja yang baru.
Sistem informasi baru atau penyempurnaan sistem yang ada mungkin harus
diimplementasikan untuk mendukung proses yang dirancang ulang. Proses baru
dan sistem pendukung diluncurkan ke dalam organisasi bisnis. Seiring bisnis mulai
menggunakan proses ini, masalah ditemukan dan diatasi. Karyawan yang bekerja
dengan proses tersebut dapat merekomendasikan perbaikan.

- Pengukuran terus menerus

Begitu proses telah diimplementasikan dan dioptimalkan, perlu dilakukan


pengukuran secara terus menerus. Karena proses dapat memburuk seiring
berjalannya waktu karena karyawan kembali menggunakan metode lama, atau
mungkin kehilangan keefektifannya jika bisnis mengalami perubahan lainnya.

Peralatan Untuk Manajemen Proses Bisnis

Lebih dari 100 perusahaan software menyediakan perlatan untuk menunjang berbagai
aspek dari manajemen proses bisnis, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Peralatan ini
membantu mengidentifikasi bisnis dan memproses dokumen yang memerlukan
perbaikan, menciptakan model perbaikan proses, menangkap dan melaksanakan aturan
bisnis untuk melakukan proses, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung
proses yang baru. Peralatan software manajemen proses bisnis juga menyediakan analitik
untuk memverifikasi pelaksanaan proses yang telah diperbaiki dan untuk mengukur
akibat dari perubahan proses terhadap indikator pelaksanaan bisnis.

Beberapa peralatan dokumen dan monitor proses bisnis untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi ketidakefisienan, menggunakan software untuk menghubungkan
dengan sistem yang lain yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk proses tertentu
untuk mengidentifikasi titik kesalahan. Selain itu peralatan juga mengotomatisasi
beberapa bagian dari proses bisnis dan melaksanakan aturan bisnis sehingga kinerja
pekerja dalam proses lebih efektif dan efisien. Fungsi ketiga yaitu peralatan membantu
bisnis mengintegrasikan sistem mereka yang ada untuk mendukung proses perbaikan.

Proses Pengembangan Sistem

Analisis Sistem
Analisis sistem adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan perusahaan dengan
sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab,
pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu
solusi sistem.

Analis sistem membuat peta proses dari perusahaan dan sistem yang sudah ada,
mengidentifikasi para pemilik dan pengguna data primer bersama dengan perangkat keras
dan lunak yang sudah ada. Analis sistem kemudian membuat perincian masalah dari
sistem yang sudah ada. Dengan mempelajari dokumen, lembar kerja, dan prosedur;
mengamati proses sistem; dan mewawancarai para pengguna utama dari sistem, analis
dapat mengidentifikasikan masalahnya dan sasaran-sasaran yang akan dicapai suatu
solusi. Sering kali solusinya mengharuskan dibuatnya sistem informasi baru atau
memperbaiki yang sudah ada.

Analis sistem akan meliputi study kelayakan untuk menentukan apakah solusinya
layak, atau dapat dicapai, dari sisi finansial, teknis, dan organisasional. Studi kelayakan
akan menentukan apakah sistem yang diusulkan adalah investasi yang baik, apakah
teknologi yang dibutuhkan oleh sistem tersedia dan dapat ditangani oleh spesialis sistem
informasi perusahaan, dan apakah perusahaan dapat menangani perubahan-perubahan
yang dibawa oleh sistem tersebut.

Menentukan Kebutuhan Informasi

Tugas analis sistem yang dapat dikatakan paling menantang adalah mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan informasi yang spesifik yang harus dipenuhi oleh solusi sistem
yang dipilih. Pada tingkatan paling dasar, kebutuhan informasi dari sistem baru meliputi
identifikasi siapa yang membutuhkan informasi apa, di mana, kapan, dan bagaiman
caranya. Analis permintaan mendefinisikan dengan cermat sasaran-sasaran dari sistem
yang baru atau yang telah dimodifikasi dan mengembangkan penjelasan terperinci dari
fungsi yang harus dijalankan oleh sistem yang baru.Kesalahan analisis kebutuhan adalah
penyebab utama kegagalan sistem dan tingginya biaya pengembangan sistem.

Beberapa masalah tidak membutuhkan solusi sistem informasi tetapi membutuhkan


penyesuaian dalam manajemen, pelatihan tambahan, atau perbaikan prosedur
organisasional yang sudah ada.Jika masalahnya berkaitan dengan informasi, analisis
sistem mungkin masih diperlukan untuk mendiagnosis masalahnya dan mendapatkan
solusinya.

Desain Sistem

Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk
memenuhi kebutuhan informasi, dan perancangan sistem (system design)
memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran ini. Perancangan
sistem informasi adalah keseluruhan rencana atau model untuk sistem ini. Seperti cetak
biru dari sebuah bangunan atau rumah, ini terdiri atas semua spesifikasi yang
memberikan bentuk dan struktur sistem tersebut.

Perancangan sistem menjelaskan spesifikasi sistem yang akan melakukan fungsi-


fungsi yang dididentifikasi pada saat analisis sistem. Spesifikasi ini harus menangani
semua komponen manajerial, organisasional, dan teknologi dari solusi sistemnya.

Peran dari Para Pengguna Akhir

Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan seluruh upaya pengembangan sistem.


Pengguna harus memiliki kontrol yang cukup atas proses perancangan untuk memastikan
bahwa sistemnya merefleksikan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya, bukan bias
dari staf teknisnya. Kurangnya keterlibatan pengguna dalam upaya perancangan adalah
penyebab utama kegagalan sistem.

Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem

Langkah selanjutnya dalam proses pengembangan sistem adalah menerjemahkan


spesifikasi solusi yang dibuat selama analisis sistem dan merancang sistem informasi
yang operasional sepenuhnya, terdiri atas langkah pemrograman, pengujian, konversi,
produksi, dan pemeliharaan.

- Pemrograman

Selama tahap pemrograman, spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan


diterjemahkan ke dalam kode program.Sekarang, banyak perusahaan tidak lagi
melakukan pemrograman sistem baru sendiri.Alih-alih demikian, perusahaan
membeli peranti lunak yang memenuhi kebutuhan sistem baru dari sumber luar
seperti paket peranti lunak dari vendor komersial, layanan peranti lunak dari
penyedia layanan aplikasi, atau perusahaan alih kontrak yang mengembangkan
aplikasi peranti lunak yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

- Pengujian

Pengujian (testing) yang mendalam dan seksama harus dilakukan untuk


mengetahui apakah sistem memberikan hasil-hasil yang benar.Pengujian
menjawab pertanyaan, “apakah sistem akan memberikan hasil yang diinginkan
dalam kondisi-kondisi yang diketahui?”Pengujian sistem informasi dapat dibagi
menjadi tiga jenis aktivitas : Pengujian Unit (unit testing) yang bertujuan untuk
menjamin bahwa pogram bebas dari kesalahan atau paling tidak pengujian harus
dipandang sebagai cara untuk mencari kesalahan dalam program, berfokus
dalam mencari segala cara untuk membuat program mengalami kegagalan. Setelah
masalah diketahui, masalah tersebut dapat diperbaiki. Pengujian Sistem (system
testing) yaitu menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Beberapa hal
yang diperiksa adalah waktu kinerja, kapasitas untuk menyimpan file dan
menangani beban yang berat, kapabilitas pemulihan dan kembali ke kondisi
semula, dan prosedur-prosedur manual. Dan Uji Penerima (acceptance testing)
Yaitu memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi
produksi. Pengujian sistem dievaluasi oleh pengguna dan ditinjau ulang oleh pihak
manajemen. Ketika semua peserta puas karena sistem baru telah sesuai standar,
sistemnya akan secara resmi diterima untuk diimplementasikan.

- Konversi

Konversi adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Empat strategi
konversi yang utama dapat dilakukan: strategi parallel, strategi pindah langsung,
strategi studi percontohan, dan strategi pendekatan bertahap.

- Produksi dan Pemeliharaan

Setelah sistem yang baru dipasang dan konversinya selesai dilakukan, sistem
tersebut dikatakan berada dalam kondisi produksi. Selama tahap ini, sistem akan
ditinjau ulang oleh para pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan seberapa
baik sistem ini mencapai sasaran awalnya, dan memutuskan apakah sistem tersebut
perlu direvisi atau dimodifikasi.

Pemodelan dan Perancangan Sistem: Metodologi Terstruktur dan Metodologi


Berorientasi Objek

Terdapat beberapa metodologi alternative untuk memodelkan dan merancang sistem.


Metodologi terstruktur dan pengembangan berorientasi objek adalah dua yang terdepan.

- Metodologi Terstruktur

Metodologi terstruktur telah digunakan untuk mendokumentasi, menganalisis, dan


merancang sistem informasi sejak 1970-an. Terstruktur berarti bahwa tekniknya
adalah selangkah demi selangkah, dengan setiap langkah dibangun di atas langkah
sebelumnya. Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah, mulai dari tingkatan yang
tertinggi, yang paling abstrak, ke tingkatan perincian yang terendah-dari umum ke
khusus

- Pengembangan Berorientasi Objek

Pengembangan berorientasi objek menggunakan objek sebagai unit dasar dari


analisis dan perancangan sistem. Sebuah objek menggabungkan data dan proses
yang spesifik yang mengoperasikan data tersebut. Data yang dikelompokkan ke
dalam suatu objek dapat diakses dan dimodifikasi hanya oleh operasi, atau metode,
yang bersesuaian dengan objek tersebut.Alih-alih memindahkan data ke prosedur,
program mengirimkan sebuah pesan untuk sebuah objek untuk melakukan sebuah
operasi yang telah tersimpan di dalamnya.Sistemnya dimodelkan sebagai
kumpulan objek dan hubungan di antaranya.Karena logika pemrosesannya
tersimpan di dalam objek alih-alih di dalam program peranti lunak yang terpisah,
objek-objek harus berkolaborasi untuk membuat sistemnya berjalan.
Diagram struktur ini memperlihatkan tingkat tertinggi atau tingkatan rancangan
paling abstrak dari sistem pembayaran gaji, dan memberikan gambaran umum
mengenai keseluruhan sistem.

Figur ini mengilustrasikan bagaimana kelas-kelas mewarisi ciri-ciri umum dari


kelas supernya.
Alternatif-Alternatif Pendekatan Pengembangan Sistem

Sistem-sistem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas teknologinya dan dari
masalah perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem
telah dikembangkan untuk menangani dengan perbedaan-perbedaan ini. Bagian ini
menjelaskan metode-metode alternative berikut: siklus hidup sistem tradisional,
pembuatan prototype, paket aplikasi perangkat lunak, pengembangan oleh pengguna
akhir, dan alih kontrak.

Siklus Hidup Sistem Tradisional

Siklus hidup sistem adalah metode pengembangan sistem informasi yang paling tua.
Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun sistem, membagi
pengembangan sistem menjadi tahapan-tahapan yang formal. Para spesialis
pengembangan sistem mempunyai pendapat berbeda tentang bagaimana membagi
tahapan pengembangan sistem, tetapi mereka secara umum bersesuaian dengan tahapan-
tahapan pengembangan sistem yang baru saja dijelaskan.

Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototype meliputi pengembangan sistem uji coba yang cepat dan murah
untuk dievaluasi oleh pengguna akhir. Lewat interaksi dengan prototype, para pengguna
dapat memperoleh gagasan yang lebih baik mengenai kebutuhan informasi mereka.
Prototype yang telah disetujui oleh pengguna dapat digunakan sebagai patokan untuk
membuat sistem versi finalnya. Tahap-tahap dalam pembuatan prototype:

- Tahap 1: Mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna. Perancang system (biasanya


spesialis system informasi) bekerja cukup lama dengan pengguna untuk
mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguna.

- Tahap 2: Mengembangkan prototype awal. Perancang sistem dengan cepat


membuat prototype yang fungsional, menggunakan perangkat-perangkat untuk
menciptakan peranti lunak dengan cepat.

- Tahap 3: Menggunakan prototype. Pengguna didorong untuk bekerja dengan


sistem tersebut untuk menetukan seberapa baik prototipe itu memenuhi
kebutuhanya, dan untuk memberikan saran-saran bagaimana memperbaiki
prototipe itu.

- Tahap 4: Merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuatan sistem mencatat semua


perubahan yang diminta pengguna dan memperhalus prototipe berdasarkan
permintaan terbut. Setelah prototipe direvisi, siklusnya kembali kelangkah 3.
Langkah 3 dan 4 diulangi, terus hingga penggunanya merasa puas.

Keuntungan dan Kerugian dari Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototype paling bermanfaat ketika terdapat beberapa ketidakpastian


tentang kebutuhan atau solusi rancangannya, dan sering digunakan untuk merancang
sistem informasi antarmuka pengguna akhir, atau bagian dari sistem yang berinteraksi
dengan pengguna, seperti tampilan online dan layar masukan data, laporan, atau halaman
web. Karena pembuatan prototype mendorong pengguna akhir terlibat secara mendalam
di seluruh siklus hidup pengembangan sistem, maka pembuatan prototype lebih
berpeluang menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna.
Pengembangan oleh Pengguna Akhir

Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit bantuan formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali. Fenomena ini
disebut pengembangan oleh pengguna akhir.Rangkaian peranti lunak yang dikategorikan
sebagai bahasa generasi keempat membuat hal ini mungkin dilakukan. Bahasa generasi
keempat adalah peranti lunak yang membuat pengguna akhir dapat membuat laporan atau
mengembangkan aplikasi peranti lunak dengan sedikit bantuan teknis atau tidak sama
sekali. Beberapa perangkat generasi keempat ini juga meningkatkan produktivitas
programmer professional.

Paket Peranti Lunak Aplikasi dan Alih Daya

Perusahaan dapat menyewa peranti lunak dari penyedia layanan aplikasi, membeli
paket peranti lunak dari vendor komersial, atau mendapatkan aplikasi berdasar
permintaan yang dikembangkan oleh perusahaan luar secara alih kontrak.

Paket Peranti Lunak Aplikasi

Ketika solusi paket peranti lunak telah dipilih, perusahaan tidak lagi mengendalikan
proses perancangan sistem secara keseluruhan. Alih-alih menyesuaikan spesifikasi
rancangan sistem secara langsung dengan kebutuhan pengguna, upaya perancangan akan
meliputi mencoba menyesuaikan kebutuhan pengguna dengan cara kerja paket dan
paketnya tidak bisa disesuaikan, perusahaan harus beradaptasi dengan paket tersebut dan
mengubah prosedur-prosedurnya.

Alih Daya
Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internal untuk membuat atau
mengoperasikan sistem informasi, perusahaan dapat melakukan alih kontrak kepada
perusahaan eksternal yang memang ahli dalam menyediakan layanan tersebut. Penyedia
layanan aplikasi adalah bentuk alih kontrak. Perusahaan akan menggunakan peranti lunak
dan perangkat keras computer yang disediakan oleh ASP sebagai platform teknis dari
sistemnya. Dalam bentuk alih kontrak lainnya, perusahaan dapat mempekerjakan vendor
eksternal untuk merancang dan membuat peranti lunak untuk sistemnya, tetapi
perusahaan itu akan mengoperasikan sistem pada komputernya sendiri. Vendor alih
kontraknya dapat berasal dari dalam atau luar negeri.

Pengembangan Aplikasi Untuk Perusahaan Digital

Dalam lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu untuk dapat menambahkan,


mengubah, dan menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan sangat cepat untuk
menanggapi peluang peluang yang baru, meliputi kebutuhan untuk menyediakan aplikasi
bagi platform mobile.

Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD)

Alat bantu perangkat lunak yang berorientasi pada objek, perangkat lunak yang dapat
dipakai ulang, pembuatan prototype, dan perangkat bahasa generasi keempat membantu
para pembangun sistem melakukan pekerjaan lebih cepat daripada mereka menggunakan
metode pengembangan sistem dan peralatan peranti lunak yang tradisional.
Pengembangan aplikasi cepat (RAD) digunakan untuk menggambarkan proses
pembuatan sistem yang dapat dilangsungkan dalam waktu yang sangat singkat.

Pengembangan Berbasis Komponen dan Layanan Web

Perusahaan-perusahaan menggunakan pengembangan berbasis komponen untuk


membuat aplikasi e-commerce dengan menggabungkan komponen-komponen yang
tersedia secara komersial untuk program shopping cart (kereta belanja), autentikasi
pengguna, mesin pencarian, dan katalog dengan potongan-potongan peranti lunak untuk
kebutuhan bisnis mereka sendiri.

Layanan Web dan Komputasi Berorientasi Layanan


Layanan web dapat menjalankan fungsi-fungsi tertentu dengan cara mereka sendiri,
dan mereka juga dapat mengikutsertakan layanan web lainnya untuk menyelesaikan
transaksi-transaksi yang lebih rumit. Seperti misalnya memerika kredi, pengadaan, atau
memesan produk-produk.

Pengembangan Aplikasi Mobile

Terdapat tiga platform utama bagi aplikasi mobile-Iphone/Ipad, Android dan Window
Phone. Masing-masing dari ketiga tersebut memiliki lingkungan pengembangan
terintegrasi, seperti misalnya Apple’s IOS SDK (perangkat pengembangan perangkat
lunak).
DAFTAR PUSTAKA
Kenneth, C. L & Jane, P.L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital (edisi 13) Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai