Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI INTERNASIONAL

“HUBUNGAN PERTUKARAN ANTAR NEGARA”

Oleh:

I GUSTI AGUNG AYU TRISNARATIH (1832122061)

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Om Swastiyastu, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atau Ida Sang Hyang Widi Wasa yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hubungan Pertukaran Antar Negara”.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah penilaian dalam mata
kuliah Ekonomi Internasional. Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan tentang
bagaimana Hubungan Pertukaran Antar Negara.

Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini sangat jauh dari kata sempurna.
Penulis berharap bagi pembaca makalah ini nanti dapat memberikan masukan dan
kritik yang membangun dengan penyempurnaan penulisan makalah pada mata
kuliah lainnya.

Denpasar, 01 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah…............................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Pertukaran Antar Negara ......................................................... 5


2.1.1 Perdagangan internasional ....................................................... 5
2.1.2 Pertukaran sarana dan prasarana .............................................. 7
2.1.3 Hubungan utang – piutang ....................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ............................................................................................. 11

3.2 Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi Internasional membahas akibat dari saling ketergantungan antara


negara-negara di dunia baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar
kredit internasional. Ekonomi Internasional sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan internasional
(Eksport – Import) yang meliputi perdagangan, moneter, organisasi ekonomi
(Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.

Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka permasalahan pokok yang dihadapi
dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah
kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk (alternatif); yang diartikan
produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh
manusia. Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide)
muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan
yang sifatnya tidak terbatas dan disisi lain sumber daya (resource) tersebut sangat
terbatas. Permasalahan ekonomi dikategorikan bersifat internasional karena adanya
permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan


masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana bentuk pertukaran antar negara?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui bentuk dari pertukaran antar negara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Pertukaran Antar Negara

Bentuk dari pertukaran antar negara terbagi menjadi 3 yakni perdagangan


internasional, pertukaran sarana dan prasarana atau faktor-faktor produksi serta
hubungan utang piutang.

2.1.1 Perdagangan internasional (ekspor impor)

Salah satu kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia adalah ekspor dan
impor. Kegiatan ekspor dan impor yang terjadi di Indonesia memiliki pengaruh
yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Sebelum membahas tentang
ekspor dan impor di Indonesia, ada baiknya bila terlebih dahulu membahas tentang
pengertian dari ekspor dan impor itu sendiri.

Eksport adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor
pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar
umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.

Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil
perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.

- Hasil Pertanian. Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh, teh, lada, kina,
tembakau dan cokelat.
- Hasil Hutan. Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh
dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk
barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.

5
- Hasil Perikanan. Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil
dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang,
udang dan bandeng.
- Hasil Pertambangan. Contoh barang tambang yang di ekspor timah,
alumunium, batu bara tembaga dan emas.
- Hasil Industri. Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.
- Jasa. Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri
antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah.

Import adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor
umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke
dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor merupakan bagian
penting dari perdagangan internasional.

Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan


penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makanan,
minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong
merupakan barang-barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai
bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-
obatan dan kendaraan bermotor. Barang modal adalah barang yang digunakan
untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan
alat-alat berat. Produk impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain,
beras, terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang
berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.

Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lain adalah
minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara
lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa
indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.

6
2.1.2 Pertukaran sarana dan prasarana atau faktor-faktor produksi

Pertukaran sarana atau faktor – faktor produksi, terutama untuk sarana dan
prasarana produksi yang mudah bergerak, seperti mesin – mesin, peralatan,
teknologi, modal, dan tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan
suatu barang atau jasa, maka dibutuhkan faktor - faktor yang disebut sebagai faktor
produksi. Adanya faktor faktor produksi ini sangat penting untuk bisa menunjang
proses produksi. Faktor faktor produksi yang ada, meliputi faktor produksi alam,
faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal dan faktor produksi keahlian
manajerial.

1) Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah faktor penunjang kegiatan produksi yang


tersedia di alam. Faktor ini meliputi tanah, air, hasil hutan, lautan, hasil laut,
dan lain sebagainya. Barang - barang ini pun juga dapat memberikan nilai
tambah dari suatu barang atau jasa sehingga bisa disebut sebagai faktor
produksi. Contoh faktor produksi alam yang diekspor Indonesia adalah Besi
dan Baja US$ 2,81 miliar, Karet dan Barang dari Karet US$ 2,52 miliar,
Bahan bakar mineral US$ 9,6 miliar, Perhiasan/Permata US$ 2,41 miliar,
batubara dan minyak kelapa sawit.

2) Faktor Produksi Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi yang bentuknya berupa
tenaga kerja manusia atau yang biasa disebut sebagai Sumber Daya Manusia
(SDM). Tenaga kerja ini memegang peranan penting dalam menjalankan
berbagai kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja, bisa dibedakan
menjadi dua, yakni tenaga kerja berdasarkan kualitasnya dan tenaga kerja
berdasarkan sifat pekerjaannya, yang di dalamnya juga masih dapat dibagi
lagi dalam beberapa kelompok.

3) Faktor Produksi Modal

7
Faktor produksi modal berperan penting dalam menunjang kelancaran
proses produksi. faktor produksi modal dapat digolongkan berdasarkan asal,
bentuk dan sifatnya.

- Modal menurut asalnya, terdiri dari : 1) Modal sendiri, yakni modal


yang berasal dari perusahaan sendiri, seperti contohnya modal setoran
dari sang pemilik perusahaan. 2) Modal asing, yaknimodal yang berasal
dari pinjaman dari pihak lain, yang bukan pemilik perusahaan.
- Modal menurut bentuknya, terdiri dari : 1) Modal konkrit atau nyata
yang berupa mesin, peralatan produksi, alat transportasi, dan sejenisnya.
2) Modal abstrak atau tidak nyata yang berupa nama baik, merk dagang,
hak paten, dan lain sebagainya.
- Modal menurut sifatnya, terdiri dari : 1) Modal tetap, merupakan modal
yang dapat digunakan secara berulang -ulang dalam jangka waktu lama
atau lebih dari satu kali proses produksi. Contoh modal tetap seperti
gedung, peralatan produksi, tanah, dan lainnya. 2) Modal lancar,
merupakan modal yang penggunaannya hanya bisa dipakai satu kali
proses produksi saja. Contohnya, solar, bensin, benang, bahan baku
proses produksi, dan lainnya.
4) Faktor Produksi Keahlian Manajerial

Faktor produksi keahlian manajerial ini adalah kemampuan dalam


mengelola dan mengorganisis berbagai faktor produksi sehingga proses
produksi yang berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien. Faktor
produksi keahlian manajerial juga sering disebut sebagai faktor produksi
kewirausahaan atau entrepreneurship. Sebagai faktor produksi
kewirausahaan, ada beberapa keahlian yang perlu untuk dimiliki, yang
meliputi :

- Manajerial skill, yakni suatu kemampuan dalam mengorganisasikan


seluruh faktor produksi yang ada dengan menggunakan cara -cara yang
tepat sehingga dapat diperoleh hasil maksimal.

8
- Technical skill, yakni suatu keahlian yang sifatnya teknis dalam
pelaksanaan proses produksi sehingga proses produksi tersebut bisa
berjalan dengan baik.
- Organizational skill, yakni suatu keahlian dalam memimpin berbagai
jenis usaha atau organisasi sehingga usaha atau organisasi yang
dipimpinnya tersebut bisa berjalan dengan baik.
2.1.3 Hubungan utang – piutang

Hubungan kerja sama perdagangan dengan negara lain menimbulkan utang


piutang atau hak dan kewajiban antara negara. Utang merupakan kewajiban yang
harus dibayar kepada negara lain, sedangkan piutang merupakan hak yang akan
diterima negara lain. Bila kita mengimpor barang dari negara lain, kita mempunyai
kewajiban membayar barang itu. Sebaliknya bila kita melakukan pinjaman modal
ke negara lain, berarti kita mempunyai kewajiban untuk membayar cicilan serta
bunganya. Demikian juga apabila kita mengekspor dan memberi pinjaman modal
berarti kita mempunyai tagihan ke negara lain itu yang disebut devisa. Devisa dapat
dipergunakan untuk membayar kewajiban ke luar negeri.

Biasanya utang piutang ini timbul sebagai konsekuensi dari adanya dua
bentuk hubungan ekonomi yang lain, yaitu “hubungan perdagangan” dan
“hubungan faktor produksi” yang diuraikan diatas. Misalnya, Indonesia mengimpor
kapal dari Jepang dengan kredit dari penjualnya. Disisi hubungan perdagangan
adalah penyebab timbulnya utang indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang.
Pembelian pesawat jumbo-jet oleh PN Garuda yang dibiayai oleh kredit komersial
dari bank-bank luar negeri adalah contoh lain dimana impor pembelian pesawat
merupakan hutang. Pada prinsipnya semua pinjaman luar negeri mempunyai
dampak terhadap “posisi kredit” suatu negara.

Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi


ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negsra-negara lain selama periode
tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu),

9
perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal
utamanya di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran niliai barang
atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.

Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. kredit adalah
transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar
kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam neraca
pembayaran dengan tanda positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk dengan
tanda negatif (-).

Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi


ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu
periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,
transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor
ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal
sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dengan
demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan dan
pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan devisa.alam Pembangunan
Jangka Panjang Kedua (PJP II) kebijaksanaan neraca pembayaran senantiasa
diarahkan pada tercapainya sasaran pembangunan bidang ekonomi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Perdagangan internasional terdiri dari kegiatan perniagaan dari suatu negara


asal yang melintasi perbatasaan menuju suatu negara tujuan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk melakukan perpindahan barang dan jasa, perpindahan modal,
perpindahan tenaga kerja,perpindahan teknologi, dan perpindahan merk dagang.
Ada 3 bentuk hubungan pertukaran antar negara, yakni sebagai berikut:

- Perdagangan Intenasional (Ekspor Impor)

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses
ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain.
Sedangkan impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau
komoditas dari negara lain ke dalam negeri.

- Pertukaran sarana dan prasarana atau faktor- faktor produksi

Dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa, maka
dibutuhkan faktor - faktor yang disebut sebagai faktor produksi. Adanya
faktor faktor produksi ini sangat penting untuk bisa menunjang proses
produksi. Faktor faktor produksi yang ada, meliputi faktor produksi alam,
faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal dan faktor produksi
keahlian manajerial.

- Hubungan Utang-Piutang

Hubungan kerja sama perdagangan dengan negara lain menimbulkan utang


piutang atau hak dan kewajiban antara negara. Utang merupakan kewajiban

11
yang harus dibayar kepada negara lain, sedangkan piutang merupakan hak
yang akan diterima negara lain.

3.2 Saran

Saran bagi pemerintah sebagai pengontrol kegiatan perdagangan


internasional yakni mengawasi dan membuat kebijakan yang mampu menjaga
neraca pembayaran suatu negara senantiasa positif dengan menerapkan kuota ekpor
atau impor.

12
DAFTAR PUSTAKA

Deliarnov. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi untuk SMP dan MTs Kelas
IX Standar Isi 2006. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Sofiah, L., Yudhistira, dan Romadhon A. 2009.Seri Panduan Belajar dan Evaluasi
Ekonomi Kelas IX. Jakarta: Grasindo.

https://mgt-logistik.com/pengertian-ekspor-impor/

https://gsetiawanblog.wordpress.com/2017/06/18/ekonomi-internasional/

13

Anda mungkin juga menyukai