Mahasiswa dapat pula diartikan sebagai momen yang tepat (decisive moment)
untuk menggalangkan suatu gerakan positif yang sangat ideal untuk ditransmisikan
dalam bentuk partisipasi dalam organisasi maupun berkarya di berbagai kompetisi.
Lantas, apakah sudah benar jalur kita, mahasiswa, dalam bidang yang kita dalami untuk
kemajuan bangsa dan negara. Jawabannya adalah, Sudah. Tepatnya adalah sebuah
kontribusi yang sudah tak terhingga jumlahnya, sudah tak terhitung dampak positifnya
dan tak ternilai harganya. Bidang Kedokteran merupakan penopang Negara Indonesia.
Sejak tahun 2016, sesuai dengan UU Kesehatan, Pemerintah konsisten menjaga
anggaran kesehatan sebesar 5 persen dari belanja negara. Tentu bidang strategis ini
perlu didukung oleh berbagai lapisan masyarakat bukan hanya pemerintah maupun
masyarakat namun juga disuarakan dan diperjuangkan oleh mahasiswa.
Teori-teori Five Star Doctor mungkin perlu diperluas, yakni Five Star Student.
Mahasiswa adalah stem cell yang bisa menjadi berbagai profesi fungsional dan
struktural yang sangat luas kedepannya. Tidak hanya menjadi profesi yang relevan,
dengan pemberian nutrisi pengalaman dan pembelajaran yang berbeda-beda dan
spesifik menjadikan mahasiswa berpotensi menjadi pembuat kebijakan seperti kepala
rumah sakit, walikota, legislator hingga presiden, maupun bisa menjadi penegak
keadilan dan penyelamat nyawa seseorang. Five Star Student merupakan upaya
mahasiswa untuk menjadikan program yang dibuat pemerintah berjalan dengan baik,
diawasi dengan seksama dan dipublikasi dengan bijak. Kesehatan berkeadilan di
Indonesia bukan selalu tentang hal yang besar dan digembor-gemborkan. Perlu inisatif
dari diri sendiri untuk membangun fondasi yang lebih kokoh dalam menerapkan prinsip
keadilan dan pemerataan. Layaknya dokter yang memberikan dosis berbeda pada
pasien dengan berat badan dan usia yang berbeda serta pertimbangan-pertimbangan
lainnya. Adil juga memiliki parameter yang berbeda. Konsentrasi di daerah Indonesia
bagian timur akan berbeda dengan Indonesia bagian barat. Daerah dengan rawan
bencana akan dilakukan mitigasi bencana yang berbeda pula pada daerah yang tidak
rawan bencana. Sehingga sekali lagi perlu jembatan antara mahasiswa, data terkait dari
lembaga bersangkutan dan pemerintah dalam menyongsong Indonesia sehat secara adil
dan merata.