BAB I
PENDAHULUAN
Kerusakan fisik lainnya, terdapat 671 unit fasilitas pendidikan rusak dimana 124 PAUD,
341 SD, 95 SMP, 55 SMA, 50 SMK, dan 6 SLB. Juga terdapat kerusakan 52 unit fasilitas
kesehatan (1 RS, 11 puskesmas, 35 pustu, 4 polindes, 1 gedung farmasi), 128 unit fasilitas
peribadatan (115 masjid, 10 pura, 3 pelinggih), 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, dan jalan-
jalan rusak dan ambles akibat gempa.
Akiba gempa bumi ini banyak warga yang kehilangan tempat tinggal mereka dan terpaksa
tidur di pengungsian dan dengan bertambahnya jumlah pengungsi,dalam garis besar limbah
yang dihasilkan sangat beragam, dari limbah padat hingga limbah cair. Untuk limbah padat saat
ini sudah banyak bisa ditangani oleh pemerintah setempat dilihat dari semakin terorganisirnya
pengambilan sampah padat dari pemukiman menuju TPA. Berbeda dengan sampah atau
limbah padat, limbah cair pada umumnya belum terlalu diperhatikan oleh pemerintah kota atau
kabupaten saat ini. Limbah cair produksi pengungsian lebih banyak kita jumpai langsung
dialirkan ke badan air tanpa melalui proses pengolahan yang baik.
Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah cair yang telah terjadi khususnya di
Kabupaten Lombok utara diperlukan sistem pengelolaan air limbah yang di sebutkan di atas,
minimal untuk tempat pengungsian sementara(shelter), tentu akan sangat baik jika shelter ini
dibangun sistem yang disebutkan di atas. Pengolahan air limbah ini tentu memiliki efek
langsung yang baik untuk penduduk dan membantu pemerintah,mewujudkanmisi meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat agar tercipta lingkungan masyarakat yang sehat dan produktif.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah:
a. Mengetahui volume air limbah yang dihasilkan dari masyarakat pemenang kabupaten
Lombok utara.
b. Merencanakan instalasipengolahan air limbah pada masyarakat pemenang kabupaten
Lombok utara.
.
1.5 Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam perencanaan ini adalah:
a. Memberi masukan atau informasi kepada instasi terkait mengenai saluran air limbah yang
efektif pada lokasi di desa pemenang kabupaten Lombok utara
b. Sebagai referensi bagi perencanaan dan mahasiswa tentang studi perencanaan saluran
pembuangan limbah.
LOKASI
c. Biofilter Anaerob
Didalam proses pengolahan ini terjadi pengolahan air limbah secara anaerob oleh
bakteri anaerob. Di dalam proses ini akan dihasilkan gas methan, gas amoniak dan H2S
yang menyebabkan bau busuk. Oleh karena itu untuk pengolahan ini dibuat tertutup dan
dilengkapi dengan pipa pengeluaran gas dan penggunaan media sarang tawon.
d. Biofilter Aerob
Proses biofilter ini dilengkapi dengan proses aerasi. Proses aerasi umumnya dilakukan
dengan menghembuskan udara melalu diffuser dengan menggunakan blower udara.
Didalam proses ini terjadi kondisi aerobik sehingga polutan organik yang masih belum
terurai diproses anaerob akan diuraikan menjadi karbon dioksida dan air.
Sedangkan amoniak atau ammonium yang terjadi pada proses biofilter anaerob akan
dioksidasi (proses nitrifikasi) akan diubah menjadi nitrat (NH4+NO3). Selain itu gas H2S yang
terbentuk akibat proses anaerob akan diubah menjadi sulfat (SO4) oleh bakteri sulfat yang
ada dalam biofilter aerob.
Cara yang paling mudah untuk pengecekan oksigen yang disuplai dalam kolam aerobik
biofilter cukup atau tidak, dapat dilihat dari oksigen terlarut (DO) air limbah di kolam aerobik
biofilter maupun di air hasil olahan DO di dalam kolam aerobik biofilter yang direkomendasikan
adalah antara 2 - 4 mg/l.
Beberapa tipe blower udara yang sering digunakan untuk pengolahan air limbah dengan
sistem lumpur aktif antara lain yaitu: roots andsubmersible roots blower denganroots blower
berbeda dengan pompa udara pada mekanisme memproduksi aliran udara yang lebih besar
dari pompa udara. Rotor berotasi menyebabkan udara diserap dari inlet dan dimampatkan
keluar menuju outlet.
Salah satu contoh root blower dapat dilihat pada beberapa keunggulanrootblower
adalahaliran udara stabil, sedikit variasi tekanan, kemudi dengan kualitas tertinggi dan gir
teraplikasikan akurat, udara bersih tanpa minyak lembab, konstruksi sederhana dan kuat,
pemeliharaan mudah, menstandarkan produk dengan gugus kendali mutu.
Blower udara tipe diafragmaberbeda dengan blower udara tiperoot blower atau
ring blower. Tipe blower diafragma memproduksi aliran udara lebih kecil
dibandingkan blower Udara. Umumnya digunakan untuk pengolahan air limbah
dengan kapasitas kecil. Bentuknya kecil dan kompak dengan dengan tingkat
kebisingan yang rendah.
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Data :
Data topografi
Data jumlah unit rumah
Selesai