Anda di halaman 1dari 2

Bijak Menggunakan Handphone

Assalamualaikum,Wr.Wb

Sampurasun

Yang saya hormati Guru bahasa Sunda, Bu Ai

Yang saya cintai teman-teman kelas XI – IIS 4

Langkung ti payun,hayu urang sasarengan nyanggakeun puji sinareng syukur ka hadirat Allah SWT, atas
berkah dan karunia-Nya kita semua bisa berkumpul di Kelas XI-IIS 4 saat ini. Tidak lupa, solawat serta
salam selalu terlimpah curah kepada junjungan kita,Nabi Muhammad Saw. Semoga syafaat dan
rahmatnya selalu bersama kita semua selaku umatnya,hingga ke akhir zaman.

Hadirin yang saya hormati,

Pada pidato kali ini saya akan menyampaikan sebuah materi yang sangat dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari. Saat ini,hampir semua orang memiliki handphone. Dari mulai anak SD sampai orang tua,dari
mulai pedagang di pasar sampai pemimpin perusahaan, semuanya pasti memiliki handphone. Saking
pentingnya handphone,sampai-sampai kemana saja kita pergi,handphone pasti ada di genggaman
tangan. Dari mulai bangun tidur, makan, di kelas, sampai mau tidur lagi, kita tetap saja memainkan
handphone.Seolah-olah handphone adalah “hal pokok” yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita.
Seolah-olah handphone adalah “nyawa”,yang apabila tidak kita bawa,kita akan mati tanpanya.

Sebagai contoh, apabila kita ketinggalan dompet di rumah,biasanya kita tetap tenang. “Ah,kalau butuh
uang,bisa pinjam ke teman dulu.”. Tetapi,apabila handphone yang tertinggal,pasti paniknya setengah
mati. “Duh,gimana nih,handhone saya ketinggalan di rumah.Kalau ada telpon penting gimana? Kalau
ada yang butuh saya gimana?” paniknya seakan-akan langit mau runtuh.

Sebenarnya,apa fungsi handphone sampai-sampai dianggap sebagai “kebutuhan pokok” manusia zaman
sekarang? Tujuan utama handphone adalah untuk berkomunikasi, mendekatkan kita dengan orang-
orang yang jauh. Dengan adanya handphone,kita bisa menelpon saudara dari luar kota. Tidak perlu lagi
mengantre di wartel sampai berjam-jam hanya untuk menanyakan kabar.

Tapi tak jarang,karena handphone mendekatkan yang jauh,tetapi dapat menjauhkan yang dekat.
Seringkali kita lebih asik dengan handphone dibandingkan mengobrol dengan orang terdekat,keluarga
misalnya. Padahal,jika terjadi sesuatu pada kita,orang terdekatlah yang akan membantu.Bukannya orang
yang jauh berbeda wilayah dari kita.

Maka dari itu, mulai dari sekarang,mari kita bijak menggunakan handphone. Jangan sampai kita lebih
sibuk memainkan handphone dibandingkan dengan orang-orang di lingkungan sekitar.Jangan
sampai,handphone yang awalnya mempermudah kehidupan manusia,malah merusak hubungan antar
sesama manusia.

Mung sakitu wae wawaran ti sim kuring bilih aya carita anu teu genah didangu, bilih aya cariosan anu
teu mernah dina manah, neda dihapunteun. Da sadaya kasaen eta datangna ti gusti Allah jeung
kasalahan eta ti sim kuring pribadi. Sakali deui nyuhunkeun dihapunteun

*Pantun penutup

Wabillahi Taufik wal Hidayah

Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai