DISUSUN OLEH:
LAKSITA PARAMASTUTI G99172100
PEMBIMBING:
dr. Ninik Dwiastuti, Sp.KFR
I. ANAMNESIS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jatipuro, Karanganyar, Jawa Tengah
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk : 27 November 2018
Tanggal Periksa : 29 November 2018
No. RM : 01440xxx
B. Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak tubuh bagian kiri
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merupakan rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Pasien mengeluhkan kelemahan di anggota gerak tubuh bagian kiri.
Kelemahan sudah dirasakan sejak 11 jam SMRS. Keluhan pertama kali
dirasakan pasien saat pasien mandi, kemudian tiba-tiba tangan dan kaki
kirinya lemas, tidak mampu mengangkat gayung. Keluhan dirasakan
memberat. Saat berjalan, pasien harus dibopong dan kakinya mulai diseret.
Bicara pasien mulai terdengar pelo tetapi masih dapat melakukan
komunikasi dengan baik. Wajah merot (+), nyeri kepala (+), muntah (-),
kejang (-), pingsan (-).
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat keluhan serupa : (-)
2. Riwayat hipertensi : (+) terkontrol, sejak + 5 tahun rutin
mengonsumsi amlodipin 10mg
3. Riwayat diabetes melitus : disangkal
4. Riwayat sakit jantung : disangkal
5. Riwayat sakit ginjal : disangkal
6. Riwayat alergi : disangkal
7. Riwayat sesak napas : disangkal
8. Riwayat stroke sebelumnya : disangkal
E. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Riwayat sakit serupa : disangkal
2. Riwayat hipertensi : disangkal
3. Riwayat diabetes melitus : disangkal
4. Riwayat sakit jantung : disangkal
5. Riwayat sakit ginjal : disangkal
6. Riwayat sakit paru : disangkal
7. Riwayat stroke : disangkal
F. Riwayat Kebiasaan dan Gizi
1. Riwayat makan : Pasien makan tiga kali sehari
dengan sepiring nasi dan lauk pauk
berupa tahu, tempe, telur, ikan dan
sayur
2. Riwayat merokok : disangkal
3. Riwayat mengonsumsi alkohol : disangkal
4. Riwayat olahraga : jarang
G. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien saat ini hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien berobat
dengan fasilitas BPJS kelas III.
- - - -
- - - -
O. Status Neurologis
a. Kesadaran : GCS E4V5M6
b. Fungsi luhur : dalam batas normal
c. Fungsi sensorik : dalam batas normal
d. Nervi craniales :
1) N. I : dalam batas normal
2) N. II, III : lapang pandang dalam batas normal, visus > 3/60 /
>3/60, pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya
+/+
3) N. II, IV, VI : gerak bola mata dalam batas normal
4) N. V : reflek kornea (+/+), otot pengunyah dalam batas
normal, sensorik tidak terdapat hemistesi
5) N. VII : parese sininstra UMN
6) N. VIII : pendengaran dalam batas normal, keseimbangan
dalam batas normal
7) N. IX, X : reflek menelan baik
8) N. XI : dalam batas normal
9) N. XII : parese sinistra UMN
g. Reflek Patologis
Dextra Sinistra
Hoffmann-Tromner - -
Babinsky - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Stransky - -
Rosolimo - -
Mendel-Beckhterew - -
h. Klonus
Klonus Paha : -/-
Klonus Kaki : -/-
i. Tanda Meningeal
Kaku kuduk (-)
Kernig (-)
Brudzinski I (-)
Brudzinski II (-)
Patrick (-)
P. Status Psikiatri
Deskripsi Umum
1. Penampilan : perempuan tampak sesuai umur, berpakaian rapi,
perawatan diri baik
2. Kesadaran : Kuantitatif : GCS E4V5M6 / composmentis
Kualitatif : tidak berubah
3. Perilaku dan aktivitas motorik : dalam batas normal
4. Pembicaraan : dalam batas normal
5. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
Afek dan mood : eutimik
Gangguan Persepsi
Halusinasi : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Proses Pikir
Bentuk : realistis
Isi : waham (-), preokupasi (-)
Arus : koheren
Sensorium dan Kognitif
Daya konsentrasi : baik
Orientasi : baik
Daya ingat : Jangka pendek : baik
Jangka panjang : baik
Daya Nilai : baik
Insight : baik
Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
Q. Fungsi Motorik Range of Motion (ROM) dan Manual Muscle Test (MMT)
ROM
NECK MMT
Aktif Pasif
Fleksi 0 – 70° 0 – 70° 5
Ekstensi 0 – 40° 0 – 40° 5
Lateral bending kanan 0 – 60° 0 – 60° 5
Lateral bending kiri 0 – 60° 0 – 60° 5
Rotasi kanan 0 – 60° 0 – 60° 5
Rotasi kiri 0 – 60° 0 – 60° 5
Ekstensi 0° 0° 0° 0° 3 5
Elbow
Pronasi 0 – 90° 0 – 90° 0 – 80° 0 – 60° 3 5
Ekstensi 0 – 10° 0 – 5° 3 5
Interpretasi hasil:
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Jumlah skor Barthel 5 (Ketergantungan berat)
IV. ASSESSMENT
Klinis : Hemiparese Dekstra Spastik et causa Stroke Hemoragik, parese
N.VII sinistra UMN
Topis : Subcortex dextra dan ventrikel dextra
Etiologis : Stroke Hemoragik (ICH dan IVH)
V. DAFTAR MASALAH
A. Masalah Medis
Hemiparese Sinistra et causa Stroke Hemoragik (ICH dan IVH), parese
N.VII sinistra UMN, kardiomegali, hipertensi
B. Problem Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi : Kelemahan anggota gerak kiri (hemiparese)
2. Speech terapi : Bicara pelo
3. Okupasi terapi : Keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-
hari yang menggunakan anggota gerak bagian kiri
4. Sosiomedik : Memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
5. Ortesa-protesa : Keterbatasan ambulasi
6. Psikologi : Beban pikiran keluarga dalam menghadapi
penyakit pasien
VI. PENATALAKSANAAN
A. Terapi Medikamentosa
1. Tirah baring
2. Head up 30°
3. O2 3 lpm nasal kanul
4. Infus NaCl 0.9% 20 tpm
5. Inj. Manitol 100cc/8jam tappering off
6. Inj. Neurobion 1amp/12 jam
7. Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
8. Inj. Citicolin 250mg/12 jam
9. Paracetamol 1gr/12 jam
10. Amlodipin 1x10mg
B. Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi :
a. Tujuan Jangka pendek
1) Meningkatkan endurance.
2) Meningkatkan kekuatan anggota gerak bagian kiri.
3) Mempertahankan ROM anggota gerak kanan dan kiri.
4) Mencegah terjadinya decubitus lebih lanjut.
5) Mencegah terjadinya kontraktur.
b. Jangka Panjang
1) Pasien dapat melakukan aktifitas fungsional secara mandiri.
2) Mampu dan terampil mobilisasi dan transfer.
3) Mencegah komplikasi lebih lanjut.
c. Intervensi Fisioterapi
1) Latihan positioning
Prosedur : Pasien tidur terlentang dan diminta untuk
melakukan miring kanan dan miring kiri masing-
masing selama 2 jam.
Tujuan :
1. Mencegah dekubitus
2. Mencegah terjadinya kontraktur
2) Latihan pasif
Prosedur : Posisi pasien tidur terlentang lalu anggota
gerak kanan digerakkan secara pasif.
Tujuan :
1. Memelihara ROM
2. Meningkatkan kekuatan otot
3. Mencegah kontraktur dan kekakuan sendi
(stiffnes)
2. Terapi Wicara :
Latihan berbicara dengan latihan meregangkan (stretching) otot lidah
agar dapat berbicara dengan artikulasi lebih jelas.
3. Okupasi terapi :
Latihan meningkatkan kemampuan motorik halus (meraih,
menggenggam) dan koordinasi tangan dengan aktivitas agar dapat
menjalankan ADL sesuai fungsi awalnya.
4. Sosiomedik :
Edukasi terhadap keluarga pasien mengenai bagaimana perawatan
pasien dan pentingnya peran keluarga dalam pengawasan dan
membantu pasien untuk melakukan latihan rehabilitasi di rumah
5. Orthesa dan prothesa :
Untuk membantu mobilitas pasien setelah keadaan membaik, bisa
menggunakan alat bantu jalan jika diperlukan
6. Psikologi :
Psikoterapi suportif untuk mengurangi kecemasan pasien dan
keluarganya