Anda di halaman 1dari 88

RS.

GRAHA SOP PENUNJUKKAN PELAKSANA ATAU


MEDIKA PEKARYA GIZI PENGGANTI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/88
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Seorang pelaksana atau pekarya gizi yang menggantikan pelaksana atau pekarya gizi lain
karena sesuatu hal tidak dapat melakukan tugasnya.

B. TUJUAN
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencari pelaksana atau pekarya gizi
pengganti bila ada pelaksana atau pekarya gizi yang berhalangan dinas.
2. Terpeliharanya mutu pelayanan Rumah Sakit Graha Medika.

C. KEBIJAKAN / REFERENSI

D. PROSEDUR
A. Pengganti Dinas Tidak Terencana
1. Pelaksana atau pekarya gizi yang tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai jadwal
dinas segera memberitahukan kepada Kepala Unit begitu ia mengetahui kalau tidak
dapat masuk dinas.
2. Pelaksana atau pekarya gizi yang bersangkutan mencari sendiri penggantinya dan
atau dibantu oleh Kepala Unit.
3. Pelaksana atau pekarya gizi yang bersangkutan dan atau Kepala Unit memastikan
kesediaan pelaksana atau pekarya gizi yang menggantikan.
4. Kepala Unit menggantikan jadwal dinas dari kedua petugas terkait
5. Kepala Unit menyampaikan perubahan jadwal dinas kepada EDP.
B. Pergantian Dinas Terencana
1. Pelaksana atau pekarya gizi yang berhalangan memberitahukan langsung kepada
Kepada Unit sekurang-kurangya 1 hari sebelumnya.
2. Kepala Unit mencari pengganti yang kualifikasinya sesuai/setara dengan yang akan
diganti.
3. Kepala Unit menghubungi petugas pengganti tersebut untuk memastikan kesediaan
yang bersangkutan untuk menggantikan dinas petugas yang berhalangan tersebut.
4. Kepala Unit menggantikan jadwal dinas dari kedua petugas terkait
5. Kepala Unit menyampaikan perubahan jadwal dinas kepada EDP.
RS. GRAHA SPO PENUNJUKKAN PELAKSANA ATAU
MEDIKA PEKARYA GIZI PENGGANTI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/88
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

E. DIAGRAM ALUR :

F. BAGIAN TERKAIT
Unit Gizi, Sub. Bag Umum dan SDM
RS. GRAHA SOP LAPORAN JAGA
MEDIKA PENANGGUNG JAWAB SHIFT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Laporan jaga yang dibuat oleh penanggung jawab shift

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Meningkatkan koordinasi kegiatan pelayanan gizi di setiap shift
2. Meningkatkan rasa tanggung jawab petugas.

C. KEBIJAKAN

D. PROSEDUR
1. Penanggung Jawab Shift Pagi (Kepala Dapur) membuat laporan di buku laporan berdasar
laporan dari petugas shift pagi
2. Penanggung jawab shift pagi (Kepala Dapur) mengoperkan laporan ke penanggung jawab
shift sore.
3. Penanggung jawab shift sore membuat laporan di buku laporan sebagai acuan untuk
petugas shift pagi besuknya.

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi
RS. GRAHA SOP PENDELEGASIAN TUGAS DAN
MEDIKA WEWENANG TENAGA GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Pelimpahan tugas dan wewenang kepada seorang bawahan untuk menjalankan tugas ata
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pimpinannya untuk sementara waktu.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Pelaksanaan penggantian pejabat structural yang berhalangan sementara agar tidak terjadi
kekosongan kepemimpinan.
2. Meningkatkan koordinasi pelayanan gizi.

C. KEBIJAKAN/ REFERENSI

D. PROSEDUR
A. Pendelegasian dari Kepala Unit Gizi
1. Bila Kepala Unit Gizi berhalangan hadir maka Kepala Unit Gizi menunjuk Kepala
Dapur sebagai pengganti sementara
2. Kepala Unit Gizi mengisi buku pendelegasian tugas dan mendelegasikan hal-hal yang
didelegasikan kepada Kepala Dapur.
3. Apabila dalam pelaksanaan pendelagisan terdapat hal-hal yang harus diputuskan
maka Kepala Dapur dapat mengambil keputusan dengan meminta pertimbangan
kepada Kepala Penunjang Medis
4. Pejabat sementara Kepala Unit Gizi membuat laporan pelaksaan tugas, tanggung
jawab, dan keputusan/tindakan yang diambil selama bertugas dan melakukan serah
terima kepada Kepala Unit Gizi.
B. Pendelegasian dari Kepala Dapur
1. Bila kepala Dapur berhalangan hadir maka Kepala Dapur menunjuk salah satu dari
Penanggung Jawab Shift dengan persetujuan dengan persetujuan Kepala Unit Gizi.
2. Kepala Dapur mengisi buku pendelegasian tugas dan mendelegasikan hal-hal yang
didelegasikan kepada Penanggung Jawab Shift.
3. Apabila dalam pelaksanaan pendelegasian terdapat hal-hal yang harus diputuskan
maka Penanggung Jawab Shift dapat mengambil keputusan dengan meminta
pertimbangan kepada Kepala Unit Gizi.
4. Pejabat sementara Kepala Dapur membuat laporan pelaksaan tugas, tanggung jawab,
dan keputusan/tindakan yang diambil selama bertugas.

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi

RS. GRAHA SOP ROTASI TENAGA


MEDIKA DI UNIT GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN:
Menempatkan tenaga di Unit Gizi di bagian pengolahan snack pasien pengolahan
makanan karyawan, pengolahan makanan karyawan, pengolahan makanan pasien,
persiapan bahan makanan dan dapur susu sesuai jadwal rotasi.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Meningkatkan produktifitas kerja
2. Meningkatkan koordinasi pelayanan gizi

C. KEBIJAKAN

D. PROSEDUR
1. Klasifikasi tenaga yang ada
2. Rotasi tenaga sesuai kualifikasi dan jadwal sebagai berikut:
a. Tenaga Pengolahan Snack Pasien 6 bulan sekali
b. Tenaga Pengolahan Makanan Karyawan 3 bulan sekali
c. Persiapan Bahan Makanan dan Dapur Susu 3 bulan sekali

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi
RS. GRAHA SOP PENGADUAN PASIEN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Pelaporan/penyampaian informasi adanya pengaduan dari pasien ke pihak yang berwenang
untuk diselesaikan.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Meningkatkan koordinasi pelayanan gizi
2. Meningkatkan kedisiplinan petugas
C. KEBIJAKAN/ REFERENSI

D. PROSEDUR
1. Pengaduan dari pasien secara lisan disampaikan ke petugas keperawatan kemudian
disampaikan ke Kepala Unit Gizi/Kepala Dapur
2. Pengaduan dari pasien secara tertulis dapat disampaikan melalui surat yang dimasukkan
ke kotak saran atau ditujukan ke direksi.

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi, Unit Rawat Inap, Humas
SOP SANKSI PELANGGARAN
RS. GRAHA DI UNIT GIZI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Sanksi adalah konsekuensi yang diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib dan peratura rumah sakit

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Meningkatkan rasa tanggung jawab petugas gizi
2. Meningkatkan pembinaan tenaga gizi secara baik dan bijaksana

C. KEBIJAKAN

D. PROSEDUR
1. Kepala Unit
- Terima laporan kejadian kronologi dari anak buahnya
- Panggil petugas yang melakukan pelanggaran
- Berikan terguran secara lisan/pembinaan dan catat di lembar/format catatan
pembinaan
- Catatan/lembar pembinaan ke kepala penunjang
- Bila yang bersangkutan telah 3 kali melakukan pelanggaran, maka diberkan teguran
tertulis rangkap 3 (untuk yang bersangkutan, SDM, dan kepala penunjang)
- Teguran tertulis ditandatangani oleh yang bersangkutan sebagai bukti kesanggupan
untuk memperbaiki dan diketahui oleh pimpinan diatasnya.
- Beri laporan kepada kepala penunjang
2. Kepala Penunjang Medis
- Terima catatan pembinaan dan laporan kronologi kejadian pelanggaran oleh petugas
gizi dan kepala unit gizi
- Terima laporan kejadian/kronologi kejadian dari kepala Unit Gizi
- Bila kesalahan termasuk sedang, berat atua telah lebih dari 3 (tiga)kali mendapatkan
surat teguran, yang bersangkutan diberikan surat peringatan I (pertama) rangkap 4
(untuk yang bersangkutan, SDM, direktur dan arsip bidang penunjang medis)
- Buat laporan/surat permohonan untuk pembinaan lebih lanjut ke bagian SDM bila
yang bersangkutan telah mendapatkan 3 kali surat peringatan.
- Buat laporan kejadian ke direktur
- Terima tembusan SP III dari direktur, menyiapkan aministrasi karyawan keluar,
memberitahu kepala Unit Gizi.
3. Bagian SDM
- Terima tembusan surat teguran dari kepala unit
- Terima surat peringatan I (pertama) dari kepala penunjang medis
- Panggil petugas yang melakukan pelanggaran, beri pembinaan
- Buat surat peringatan II (kedua) rangkap 5 (untuk yang bersangkutan, kepala unit
yang bersangkutan, kepala penunjang medis, direksi dan arsip SDM)
RS. GRAHA SOP SANKSI PELANGGARAN
MEDIKA DI UNIT GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

- Terima tembusan SP III dari direktur, menyiapkan perlengkapan administrasi


karyawan keluar
4. Direktur
- Menerima laporan dari kepala penunjang medis dan bagian SDM
- Beri pembinaan kepada yang bersangkutan
- Bila kesalahan berat atau telah 2 kali mendapatkan SP II dari personalia, beri surat
peringatan III (SP III) rangkap 4 (untuk yang bersangkutan, personalia, kepala
penunjang medis dan arsip)

F. UNIT TERKAIT
Unit Gizi, Sub-Bag Umum dan SDM
RS. GRAHA SOP PEMBUATAN JADWAL DINAS
MEDIKA UNIT GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Pembuatan jadwal dinas adalah pengaturan dinas tenaga gizi yang dibuat dalam suat jadwal
dinas bulanan.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan kerja
2. Meningkatkan rasa tanggung jawab petugas

C. KEBIJAKAN/REFERENSI

D. PROSEDUR
1. Jadwal dinas disusun setiap 1 bulan sekali, diawali tanggal 26 sampai tanggal 25 bulan
berikutnya.
2. Seluruh tenaga gizi wajib mengikuti rotasi kerja pada seluruh shift yaitu shift pagi (shift
I) dan shift sore (shift II) secara bergantian.
3. Tenaga gizi yang menduduki jabatan sebagai Kepala Unit dan Kepala Dapur bekerja pada
shift pagi
4. Penyusunan jadwal dinas menjadi tanggung jawab Kepala Unit
5. Format jadwal dinas memuat:
- Jumlah petugas
- Nama petugas
- Tanggal 26 sampai 25 bulan berikutnya
- Tanda tangan Kepala Unit
- Keterangan (jam kerja, jadwal piket, dan job pekerjaan)
6. Jumlah hari libur yang diberikan sama dengan jumlah hari libur bulan bersangkutan
7. Pemberian hari libur tidak boleh lebih dari 3 hari secara berturut-turut kecuali libur pada
hari raya idul fitri sebanyak-banyaknya 5 hari dan pemberian hari libur tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan Unit gizi.
8. Jadwal dinas yang sudah jadi disetorkan kepada EDP maksimal tanggal 3 bulan berjalan.

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi, Sub Bag Umum dan SDM
RS. GRAHA SOP PENGADAAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Proses penyediaan bahan makanan

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk terpenuhinya bahan makanan sesuai
dengan spesifikasi dan kebutuhan yang ditetapkan.

C. KEBIJAKAN

D. PROSEDUR
1. Kepala Dapur membuat formulir pemesanan bahan makanan sesuai dengan perhitungan
kebutuhan bahan makanan
2. Kepala dapur memisahkan antara bahan makanan kering dan bahan makanan basah
3. Kepala dapur menyerahkan formulir pemesanan bahan makanan ke petugas petugas
belanja
4. Petugas belanja mebelanjakan dan mengirim bahan makanan yang dipesn disertai dengan
faktur sesuai tanggal pemesanan.

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi, Petugas belanja
RS. GRAHA SOP PENGADAAN KEPERLUAN LOGISTIK
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Proses penyediaan BHP, peralatan makan dan peralatan lain yang diperlukan unit gizi dari
Sub bagian Rumah Tangga.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi keperluan logistic sesuai dengan
spesifikasi dan kebutuhan yang ditetapkan.

C. KEBIJAKAN/ REFERENSI

D. PROSEDUR
1. Pengadaan BHP
a. Kepala dapur membuat usulan permintaan BHP sesuai kebutuhan melalui billing
komputer paling lambat tanggal 25 bulan berjalan.
b. Kepala dapur meneliti kembali usulan permintaan
c. Kepala dapur mengambil barang jika sudah ada pemberitahuan terkait bahwa
permintaan sudah dipersiapkan.
d. Kepala dapur mengecek kembali permintaan yang sudah diterima
2. Pengadaan peralatan makan dan peralatan lain:
a. Kepala dapur membuat blanko usulan permintaan
b. Kepala dapur meminta persetujuan ke Ka penunjang medis
c. Kepala dapur menyerahkan blanko ke Sub-Bag RT
d. Kepala dapur mengambil barang jika sudah ada pemberitahuan dari Sub Bag RT
e. Kepala dapur menge
f. cek kembali permintaan yang sudah diterima

E. UNIT TERKAIT
Unit Gizi, sub Bagian Rumah Tangga
RS. GRAHA SOP DISTRIBUSI MAKANAN
MEDIKA BAGI PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan
konsumen yang dilayani bagi pasien rawat inap di RS Graha Medika di tempat pengolahan
makanan maupun diruang perawatan.

B. TUJUAN
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menetapkan tata cara pembagian
makanan Pasien rawat inap agar kebutuhan gizi pasien terpenuhi
2. Menyajikan makanan secara higienis, aman, dan memenuhi standart gizi.

C. KEBIJAKAN

D. PROSEDUR
1. Petugas distribusi menyiapkan alat makan sesuai dengan jumlah pasien masing-masing
kelas ruangan
2. Petugas distribusi membuat rekapan jumlah pasien sesuai Laporan Pesanan Diet Pasien.
3. Petugas Distribusi mencocokkan rekapan jumlah pasien di Laporan Pesanan Diet Pasien
dengan jumlah pasienyang ada di billing computer. Apabila jumlah tidak sesuai maka
petugas mengkonfirmasi ke perawat ruangan melalui earphone.
4. Petugas distribusi mencetak label makan pasien di billing computer pada file Diet pasien
sesuai dengan kelas masing-masing pasien
5. Petugas distribusi mengidentifikasi:
1. Identitas pasien, meliputi: nama, kelas dan ruang rawat inap
2. Jenis diet pasien
6. Petugas distrbusi memasang label makanan pada alat makan pasien (tempat nasi dan
tempat lauk)
7. Petugas Distribusi memasang kupon diet pada alat makan untuk pasien dengan diet
khusus.
8. Kepala dapur dan petugas distribusi menguji rasa hidangan
9. Petugas distribusi membagi hidangan sesuai dengan standart pemberian makanan dan
kupon diet.
RS. GRAHA SOP DISTRIBUSI MAKANAN
MEDIKA BAGI PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

10. Kepala dapur memerika kembali identitas dan jenis diet yang disesuaikan dengan
standart dan diet pasien.
11. Petugas distribusi dan petugas dapur susu mengemas makanan dengan plastik wrap
12. Petugas distribusi mengangkut makanan dari ruang pengolahan makanan dalam kereta
makan yang tertutup ke masing-masing ruang perawatan.
13. Petugas distribusi membagi makanan ke pasien sesuai dengan label dan diet pasien
14. Petugas distribusi mencocokkan identitas pasien meliputi nama pasien, kelas dan ruang
rawat inap dengan nama di label (tempat nasi dan tempat lauk)
15. Makanan siap disajikan

E. Unit Terkait
Unit Gizi, Unit Rawat Inap, Sub Bagian Rumah Tangga
RS. GRAHA SOP PENCUCIAN ALAT INFEKSIUS
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Pencucian peralatan makan yang digunakan oleh pasien dengan diagnosa penyakit tertentu
yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui alat makan.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Membersihkan peralatan makan dari sisa makanan atau kotoran lainnya
2. Mensanitasikan peralatan makan sehingga mencegah timbulnya serta menularnya
penyakit melalui alat makan

C. KEBIJAKAN

D. PROSEDUR
1. Petugas HK melakukan pembersihan kasar dengan cara menghilangkan makanan sisa
a. Membersihkan tanpa menggunakan air, menggunakan sikat atau sapu penyerok yang
sesuai untuk mengumpulkan dan membuang semua sisa makanan
b. Bila terdapat darah, maka siram dengan menggunakan air dingin
c. Membasuh peralatan dengan menggunakan air hangat bersuhu 50-550C
2. Petugas HK melakukan pembersihan dengan menggunakan detergen alkali dan air panas
(suhu 65-750C) dengan tahap-tahap:
a. Merendam peralatan makan dalam air hangat yang telah dicampur dengan detergen
b. Menggosok peralatan makan sehingga bersih dari sisa-sisa makanan
3. Petugas HK membilas dengan air panas suhu 65-750C dan periksa secara menyeluruh
bahwa semua lemak dan kotoran sudah tidak ada. Jika masih ada kotoran yang
menempel maka dilakukan pencucian ulang.
4. Petugas HK melakukan penyucihamaan
a. Sesudah dilakukan pembersihan dan pembilasan, selanjutnya alat makan direndam
dalam larutan desinfektan dengan konsentrasi 200 ppm.
RS. GRAHA SOP PENCUCIAN ALAT INFEKSIUS
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

 Bila menggunakan larutan pemutih maka 1 liter air dicampur dengan ½ tutup
botol larutan pemutih
 Bila menggunakan tablet presept (konsentrasi 40 ppm), maka dilakukan
pengenceran dengan ketentuan sebagai berikut:
- Tablet 0.5 gr dilarutkan dengan 2 liter air
- Tablet 2.5 gr dilarutkan dengan 10 liter air
- Tablet 5.0 gr dilarutkan dengan 20 liter air
Dan dilakukan perendaman selama 15 menit
b. Untuk peralatan yang terbuat dari logam direndam selama minimal 5 menit dan
maksimal 15 menit.
5. Petugas HK melakukan pembilasan dengan menggunakan air panas bersuhu 800C
6. Petugas HK melakukan pengeringan alat makan dengan cara meletakkan alat makan
pada rak bersih atau dengan mengelap peralatan makan dengan menggunakan lap kering
yang bersih.

E. Unit Terkait
Unit Gizi, Sub Bagian Tangga
RS. GRAHA SOP KESELAMATAN KERJA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /3
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Segala upaya atau tindakan yang harus ditetapkan dalam rangka menghindari kecelakaan
yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas, kelalaian, kesngajaan ataupun ketidaksengajaan
yang terjadi di Unit Gizi.
B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakandi Unit Gizi
2. Memberikan perlindungan dan pertolongan pada karyawan Unit Gizi
3. Menyesuaikan da menyempurnakan pengamanan pada pkerjaan

C. KEBIJAKAN
D. PROSEDUR
1. Ruang penerimaan dan Gudang kering, petugas gudang:
a. Menggunakan alat pembuka bungkus menurut cara yang tepat dan tidak meletakkan
posisi tangan pada bagian alat yang tajam
b. Meletakkan barang yang berat di bawah dan tidak mengangkat barang berat jika
tidak sesuai dengan kemampuan
c. Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan kualitas
badan dan kualitas barang
d. Menggunakan alat penutup kotak yang sesuai untuk menghindari bahan tumpah
e. Tidak diperkeankan merokok ditempat penerimaan dan penyimpanan bahan
f. Mematikan lampu atau peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan
g. Segera membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan licin di ruang penerimaan
dan penyimpanan
2. Ruang Persiapan dan Pengolahan Makanan, petugas persiapan dan petugas pengolahan:
a. Menggunakan alat pelindung diri
b. Menggunakan peralatan yang sesuai dengan cara yang benar
c. Tidak bersenda gurau, menggaruk, batuk selama menangani bahan makanan
d. Menggunakan berbagai alat yang tersedia sesuai dengan petunjuk penggunaan
e. Membersihkan peralatan sebelum dan sesudah pemakaian serta tidak lupa
mematikan peralatan listrik ataupun kompor setelah selesai digunakan.
f. Menggunakan serbet sesuai dengan macam dan peralatan yang akan digunakan
g. Berhati-hati dala membuka dan menutup, menyalakan atau mematikan mesin, lampu,
gas dan listrik
h. Meneliti dulu semua peralatan sebelum digunakan
i. Menggunakan peralatan pengolahan makanan menurut aturan semestinya dan tidak
melebihi porsi yang ditetapkan
j. Meletakkan alat menurut tempatnya dan atur dengan rapi
RS. GRAHA SOP KESELAMATAN KERJA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /3
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

k. Bila embawa air panas, tutuplah dengan rapat dan jangan mengisi terlalu penuh
3. Ruang Distribusi, petugas distribusi:
a. Menggunakan alat pelindung diri
b. Menggunakan peralatan yang bersih dan kering
c. Jangan mengisi panci atau piring terlalu penuh
d. Jangan mengisi trolli makanan terlalu penuh atau melebihi kapasitas troli
e. Meletakkan alat dengan teratur dan rapi
f. Bila membawa air panas, tutuplah dengan rapat atau tidak mengisi tempat tersebut
sampai penuh
g. Jangan menggaruk, batuk atau bersin saat menjamah makanan
h. Memorsi makanan sesuai ketentuan atau porsi yang telah ditentukan
4. Alat Pelindung Kerja, petugas gizi:
a. Memakai baju kerja, celemek, masker, penutup kepala dan sepatu kerja sebelum
memulai pekerjaan
b. Menggunaka alas kaki yang tidak licin bila beraa dilingkungan dapur atau hindari
memakai sepatu berhak tinggi
c. Menggunakan cempal atau serbet sesuai pada tempatnya
d. Menyediakan alat sanitasi yang sesuai , misalnya air bersih dan cukup jumlahnya,
sabun, dan alat pengering
e. Menyediakan alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah
dijangkau
f. Menyediakan alat/obat P3K

E. Unit Terkait
Unit Gizi, Tim K3-RS
RS. GRAHA SOP PERENCANAAN MENU
MEDIKA MAKANAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan penyusunan menu yang diolah untuk memenuhi pasien, dan kebutuhan zat
gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang
B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah merencanakan siklus menu klasifikasi pelayanan
yang adadi rumah sakit
C. KEBIJAKAN
D. PROSEDUR
1. Kepala Unit Gizi dan Ahli Gizi mengumpulkan berbagai jenis hidangan,
mengelompokkan berdasarkan jenis makanan (kelompok lauk hewani, kelompok nabati,
kelompok sayuan, kelompok sayur lunak dan kelompok lauk tambahan untuk kelas VIP
dan I) sehingga memungkinkan variasi yang lebih banyak.
2. Kepala Unit Gizi dan Ahli Gizi menyusun pola menu dan master menu yang memuat
garis besar frekuensi pengunaan bahan makanan harian dengan siklus menu yang
berlaku
3. Kepala Unit Gizi dan Ahli Gizi memasukkan hidangan hewani yang serasi wana,
kompoisi, konsistensi bentuk dan variasinya, kemudian lauk nabati, sayur, sayur lunak,
dan lauk tambahan
4. Kepala Unit Gizi dan Ahli Gizi menyiapkan formulir penilaian yang meliputi pola menu,
kombinasi warna, tekstur, konsistensi, rasa, aroma, ukuran, bentuk potongan,
temperature makanan, pengulangan menu, penyajian dan sanitasi.
5. Kepala Unit Gizi dan Ahli Gizi menilai menu dengan beberapa penilaian obyektif
6. Kepala Unit Gizi dan Ahli Gizi melakukan pre-test untuk mengetahui tanggapan pasien
dengan cara melihat waste (sisa makanan) yang ada:
- Jika waste > 50% menu diganti
- Jika waste <50% menu tetap
7. Kepala Unit Gizi membuat perbaikan menu dan selanjutnya menu siap untuk diusulkan
kepada pengambil keputusan.
E. Unit Terkait
Unit Gizi, Unit Rawat Inap
RS. GRAHA SOP PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /3
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mempertahankan nilai gizi makanan
2. Meningkatkan nilai cerna bahan makanan
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan, dan penampilan makanan
4. Membunuh/mematikan kuman-kuman yang berbahaya, atau menghilangkan racun
makanan sehingga makanan terjamin untuk konsumsi manusia.
5. Menyedikan makanan/hidangan dengan kualitas dan kuantitas sesuai perencanaan.
C. KEBIJAKAN
D. PROSEDUR
1. Petugas Pengolahan menyiapkan semua bahanyang akan diolah
2. Petugas Pengolahan menentukan proses pengolahan, meliputi:
a. Pengolahan dengan medium udara, seperti:
i. Membakar/mengepan yaitu memasak dalam oven sehingga masakan
mejadi kering/kecoklatan
ii. Memanggang yaitu memasak langsung diatas bara api sampai kecoklatan
dan mendapat lapisan yang kuning
b. Pengolahan dengan menggunakan medium air, seperti:
i. Merebus yaitu memasak dengan banyak air
ii. Menyetup yaitu memasak dengan sedikit air
c. Pengolahan dengan menggunakan lemak, seperti:
i. Menggoreng yaitu memasukkan bahan makanan dalam minyak banyak
atau dalam mentega/margarin sehingga bahan menjadi kering dan warna
kuning kecoklatan.
d. Pengolahan langsung melalui dinding panci, seperti menyangrai
e. Pengolahan dengan kombinasi, seperti:
RS. GRAHA SOP PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /3
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

i. Menumis yaitu memasak dengan sedikit minyak atau margarine untuk


membuat layu atau setengan masak dan ditambah air sedikit dan ditutup.
f. Pengolahan dengan elektromagnetik, seperti memasak dengan microwave
3. Petugas pengolahan menentukan waktu pengolahan, meliputi:
a. Pengolahan lauk hewani:
I. Daging 1-2 jam
II. Unggas 1-2 jam pada suhu 150-163 celcius
III. Ikan 10-25 menit
IV. Telur 2-13 menit
b. Pengolahan kacang-kacangan:
I. Rendam sebelum dimasak 6-24 jam
II. Pemasakan berkisar antara ½ - 1 ½ jam
III. Hasil olahan seperti tahu, tempe 5-10 menit
c. Pengolahan sayur-sayuran
I. Pemasakan sayuran harus diperhatikan jumlah cairan, suhu serta waktu
pemasakan
II. Sayuran hijau
Dimasak dengan air mendidih, dalam jumlah cairan yang cukup,
tempattertutup, sehingga dihasilkan warna sayuran yang hijau cerah.
III. Sayuran Kuning/Merah
Pemasakan dengan menggunakan sedikit cairan dengan waktu dan suhu yang
tepat.
IV. Sayuran Berbau Kuat
Pemasakan dalam tempat terbuka agar bau yang keras dapat berkurang dan
menguap.
d. Pengolahan Buah-buahan
Kupas buah dekat waktu makan sehingga tidak terjadi proses oksidasi dengan udara
yang mengakibatkan warna coklat/hitam pada
4. Petugas pengolahan menyiapkan dan membuat bumbu yang diperlukan tanpa garam dan
gula
5. Petugas pengolahan memasak sampai matang
6. Petugas pengolahan membagi masakan menjadi dua:
a. Wadah I diberi garam dan gula diet untuk pasien yang berdiet
b. Wadah II diberi garam dan gula biasa untuk pasien berdiet normal
7. Kepala Dapur dan Petugas pengolahan menguji semua hidangan yang telah matang

E. Unit Terkait
Unit Gizi
RS. GRAHA SOP KONSULTASI GIZI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/88
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Konsultasi Gizi adalah pemberian informasi diet dan leaflet diet kepada pasien yang
menjalani diet khusus yang diberikan oleh Ahli Gizi.

B. TUJUAN
1. Agar pasien yang sedang berdiet khusus mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi.
2. Agar pasien mengetahui dan mengerti bahwa sekarang ini sedang menjalani diet.
3. Agar pasien dapat mengatur diet sendiri di rumah sesuai dengan diet yang dijalani.

C. KEBIJAKAN

D. ALAT
1. Kalkulator
2. Timbangan BB
3. Microtoise
4. Pengukur lingkar lengan atas (LILA)
5. Tabel status gizi balita
6. Food Models
7. Leaflet

E. AKTIVITAS/ CARA KERJA


1. Ahli gizi memberikan konsultasi pada pasien rujukan dari poli dan dari ruang rawat inap.
2. Ahli gizi mengukur TB dan BB pasien kemudian mencatat hasil pengukuran pada buku
regristrasi instalasi gizi (DP-GZ-01) yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kalori dan
kandungan zat gizi lain yang akan dikonsumsi jika dari dokter belum ditentukan jenis diet
yang harus dijalani pasien.
3. Menghitung jumlah kalori yang di konsumsi sehari dengan mempergunakan rumus yaitu
BB IDEAL
L = TB(M)2 X 22,5
P = TB(M)2 X 21
ENERGI BASAL
L = BBI X 30 kal
P = BBI X 25 kal
jika dri dokter belum ditentukan kebutuhan kalori pasien.
4. memasukkan data pasien yang akan diberikan konsultasi gizi pada buku regristrasi
instalasi gizi.
5. Menggali informasi dari pasien meliputi data pola makan, kebiasaan makan, dan
pantangan atau alergi dari pasien tersebut.
6. Mengisi daftar diet sesuai dengan jumlah kalori yang didapat atau dibutuhkan yang sesuai
dengan kasus penyakit pasien pada leaflet.
7. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien yang berdiet khusus yang disaksikan oleh
salah satu anggota keluarga (ayah, ibu, suami, istri atau anak), yang disesuaikan dengan
tingkat pengetahuan dan pendidikan pasien/keluarganya.
RS. GRAHA SOP KESELAMATAN KERJA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /3
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

8. Meminta paraf pasien/keluarga yang ikut menerima konsul gizi yang diisi pada buku
regester instalasi gizi. Sebagai tanda bukti bahwa pasien/keluarga pasien telah memahami
diet yang harus dijalani pasien.
9. Pasien/keluarga diberikan leaflet daftar diet yang sudah diisi lengkap oleh ahli gizi sesuai
dengan jenis pasien.

F. UNIT TERKAIT
Poli Rawat jalan, Poli rawat inap
RS. GRAHA SOP SKRINING GIZI ANAK
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Tata cara dalam melakukan kegiatan skrening gizi untuk pasien rawat inap maupun rawat
jalan.

B. TUJUAN
Mengetahui kebutuhan awal pasien.

C. KEBIJAKAN/ REFERENSI
.

D. PROSEDUR
1. Ahli gizi melakukan cek pasien rawat inap baru.
2. Ahli gizi mempersiapkan lembar skrining gizi pasien rawat inap.
3. Ahli gizi melihat data antropometri pasien berupa : berat badan (BB) dalam satuan
kilogram dan tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB) dalam centimeter. Jika data
antropometri pasien ;
I. Sudah bisa terukur maka ahli gizi menentukan Status gizi pasien menggunakan
data BB/PB.
II. Belum bisa terukur maka ahli gizi mengukur tinggi badan (TB) atau panjang
badan (PB). Setelah terukur maka ahli gizi menentukan berat badan ideal
kemudian menentukan Status gizi pasien menggunakan data BB/PB.
4. Ahli gizi menggali masalah gizi pasien dengan cara melakukan wawancara secara singkat
dengan pasien dan atau keluarga.
5. Ahli gizi mengisi skrining awal pasien. Jika :
I. Semua/salah satu atau lebih kriteria skrining gizi awal terisi dengan jawaban ya
maka ahli gizi akan melakukan skrining gizi lanjut.
II. Semua jawaban pada kriteria skrining gizi awal terisi dengan tidak maka ahli gizi
tidak melakukan skrining gizi lanjut.
6. Ahli gizi mengisi lembar skrining gizi lanjut berdasarkan hasil wawancara singkat.
7. Ahli gizi menjumlah skor nilai skrining gizi sesuai lembar skrining gizi anak pasien
rawat inap. Jika :
I. Skor nilai > 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien terindikasi
mengalami masalah gizi.
II. . Skor nilai < 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien tidak
terindikasi mengalami masalah gizi.
8. Ahli gizi menulis tanggal dan jam dilakukannya skrining gizi anak pasien rawat inap.
9. Ahli gizi menulis nama dan menandatangani lembar skrining gizi anak pasien rawat inap.
10. Ahli gizi menempelkan lembar skrining gizi anak pada status rekam medis pasien.
RS. GRAHA SPO SKRINING GIZI ANAK
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 3 /4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

E. DIAGRAM ALUR :
RS. GRAHA SPO SKRINING GIZI ANAK
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 4 /4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
F. UNIT TERKAIT
Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik dan Rawat Inap
RS. GRAHA SOP SKRINING GIZI DEWASA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Tata cara dalam melakukan kegiatan skrening gizi untuk pasien rawat inap maupun rawat
jalan.

B. TUJUAN
Mengetahui kebutuhan awal pasien.

C. KEBIJAKAN/ REFERENSI

D. PROSEDUR
1. Ahli gizi melakukan cek pasien rawat inap baru.
2. Ahli gizi mempersiapkan lembar skrining gizi pasien rawat inap.
3. Ahli gizi melihat data antropometri pasien berupa : berat badan (BB) dalam satuan
kilogram dan tinggi badan (TB) atau LILA untuk pasien hamil dan menyusui dalam
centimeter. Jika data antropometri pasien.
I. Sudah bisa terukur maka ahli gizi menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien.
II. Belum bisa terukur maka ahli gizi mengukur tinggi badan (TB) melalui estimasi
panjang ulna atau tinggi lutut. Setelah terukur maka ahli gizi menentukan berat
badan ideal kemudian menentukan Indeks massa tubuh (IMT) pasien.
4. Ahli gizi menggali masalah gizi pasien dengan cara melakukan wawancara secara singkat
dengan pasien dan atau keluarga.
5. Ahli gizi mengisi skrining awal pasien. Jika :
I. Semua/salah satu atau lebih kriteria skrining gizi awal terisi dengan jawaban ya
maka ahli gizi akan melakukan skrining gizi lanjut.
II. Semua jawaban pada kriteria skrining gizi awal terisi dengan tidak maka ahli gizi
tidak melakukan skrining gizi lanjut.
6. Ahli gizi mengisi lembar skrining gizi lanjut berdasarkan hasil wawancara singkat.
7. Ahli gizi menjumlah skor nilai skrining gizi sesuai lembar skrining gizi dewasa.
I. Skor nilai > 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien terindikasi
mengalami masalah gizi
II. Skor nilai < 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien tidak terindikasi
mengalami masalah gizi.
SOP SKRINING GIZI DEWASA
RS. GRAHA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

8. Ahli gizi menulis tanggal dan jam dilakukannya skrining gizi dewasa pasien rawat inap.
9. Ahli gizi menulis nama dan menandatangani lembar skrining gizi dewasa pasien rawat
inap.
10. Ahli gizi menempelkan lembar skrining gizi dewasa pada status rekam medis pasien.
SOP SKRINING GIZI DEWASA
RS. GRAHA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 3 /4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

E. DIAGRAM ALUR :
SOP SKRINING GIZI DEWASA
RS. GRAHA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 4/4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

F. UNIT TERKAIT
Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik dan Rawat Inap
RS. GRAHA SOP PENGISIAN LEMBAR SKRINING GIZI DEWASA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Tata cara dalam mengisi lembar skrining gizi dewasa pasien rawat inap.

B. TUJUAN
1. Memberi acuan bagi pengisian lembar skrining gizi dewasa pasien rawat inap.
2. Agar mengetahui kebutuhan awal pasien dewasa rawat inap.

C. KEBIJAKAN/REFERENSI

D. PROSEDUR
1. Ahli gizi menulis identitas pasien, berupa : nama, nomer RM, umur, ruang, diagnosa
medis, tanggal dan jam pasien masuk rawat inap.
2. Ahli gizi menggali masalah gizi pasien dengan cara melakukan wawancara secara singkat
dengan pasien dan atau keluarga.
3. Ahli gizi mengisi lembar skrining gizi awal dengan mencentang jawaban ya atau tidak.
Jika :
I. Salah satu atau lebih kriteria skrining gizi awal terisi dengan jawaban ya maka
kesimpulan dari skrining gizi awal adalah pasien mengalami resiko masalah gizi.
Ahli gizi mencoret tulisan tidak resiko kemudian melakukan skrining gizi lanjut.
II. Semua jawaban pada kriteria skrining gizi awal terisi dengan tidak maka kesimpulan
dari skrining gizi awal adalah pasien tidak mengalami resiko masalah gizi. Ahli gizi
mencoret tulisan resiko kemudian tidak melakukan skrining gizi lanjut.
4. Ahli gizi mengisi lembar skrining lanjut dengan menentukan skor penilaiannya.
5. Ahli gizi menjumlah skor nilai skrining gizi lanjut sesuai lembar skrining gizi. dewasa
pasien rawat inap. Jika ;
I. Skor nilai > 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien terindikasi
mengalami resiko masalah gizi kemudian ahli gizi mencoret tulisan tidak resiko.
II. Skor nilai < 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien tidak terindikasi
mengalami resiko masalah gizi kemudian ahli gizi mencoret tulisan resiko.
6. Ahli gizi menulis tanggal dan jam dilakukannya skrining gizi dewasa pasien rawat inap.
7. Ahli gizi menulis nama dan menandatangani lembar skrining gizi dewasa pasien rawat
inap.
RS. GRAHA SPO PENGISIAN LEMBAR SKRINING GIZI DEWASA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

E. DIAGRAM ALUR :

F. UNIT TERKAIT
Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik dan Rawat Inap
RS. GRAHA SOP PENGISIAN LEMBAR SKRINING GIZI ANAK
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1 /2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

A. PENGERTIAN
Tata cara dalam mengisi lembar skrining gizi anak pasien rawat inap

B. TUJUAN
1. Memberi acuan bagi pengisian lembar skrining gizi anak pasien rawat inap.
2. Agar mengetahui kebutuhan awal pasien anak rawat inap.

C. KEBIJAKAN/ REFERENSI

D. PROSEDUR
1. Ahli gizi menulis identitas pasien, berupa : nama, nomer RM, umur, ruang, diagnosa
medis, tanggal dan jam pasien masuk rawat inap.
2. Ahli gizi menggali masalah gizi pasien dengan cara melakukan wawancara secara singkat
dengan pasien dan atau keluarga.
3. Ahli gizi mengisi lembar skrining gizi awal dengan mencentang jawaban ya atau tidak.
Jika :
I. Salah satu atau lebih kriteria skrining gizi awal terisi dengan jawaban ya maka
kesimpulan dari skrining gizi awal adalah pasien mengalami resiko masalah gizi.
Ahli gizi mencoret tulisan tidak resiko kemudian melakukan skrining gizi lanjut.
II. Semua jawaban pada kriteria skrining gizi awal terisi dengan tidak maka kesimpulan
dari skrining gizi awal adalah pasien tidak mengalami resiko masalah gizi. Ahli gizi
mencoret tulisan resiko kemudian tidak melakukan skrining gizi lanjut.
4. Ahli gizi mengisi lembar skrining lanjut dengan menentukan skor penilaiannya.
5. Ahli gizi menjumlah skor nilai skrining gizi lanjut sesuai lembar skrining gizi. dewasa
pasien rawat inap. Jika ;
I. Skor nilai > 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien terindikasi. Skor
nilai > 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien terindikasi
II. Skor nilai < 3 maka kesimpulan hasil skrining gizi adalah pasien tidak terindikasi
mengalami resiko masalah gizi kemudian ahli gizi mencoret tulisan resiko.
6. Ahli gizi menulis tanggal dan jam dilakukannya skrining gizi anak pasien rawat inap.

7. Ahli gizi menulis nama dan menandatangani lembar skrining gizi anak pasien rawat inap.
RS. GRAHA SOP KESELAMATAN KERJA
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2 /3
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

E. DIAGRAM ALUR :

F. UNIT TERKAIT
Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik dan Rawat Inap
RS. GRAHA
SOP PEMBUANGAN SAMPAH BASAH
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 34/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Sampah basah adalah sampah yang berasal dari sisa bahan makanan ataupun
makanan jadi yang tidak dapat dimakan atau tidak terpaksa di Instilasi Gizi

Tujuan :
Sebagai acuan untuk memperlancar kegiatan pembuangan sampah basah dan
menjaga kebersihan Unit Gizi.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Sampah basah dibuang ke tempet sampah sementara yang ada di ruang persiapan
bahan makanan.
2. Petugas cleaning service mengambil sampah dari tempat sampah untuk ditampung
di bak penampungan sampah sementara yang jaraknya minimal 5 meter dari ruang
persiapan bahan makanan
3. Sampah cair dibuang ke saluran pembuangan limbah
4. Sampah harus dipindahkan dari area persiapan makanan secepat dan sesering
mugkin (minimal 2 kali setiap 24 jam)
5. Tempat pem buangan sampah akhir jaraknya minimal 200 meter dari ruang
pengolahan makanan
6. Sampah harus dipindahkan ke tempat pembuangan akhir minimal dua kali sehari
7. Ada area tersendiri untuk membersihkan atau mencuci tempat sampah
8. Setelah membuang sampah, tempat sampah harus segera dibersihkan

Unit Terkait :
1. Unit Gizi
2. Unit Pemeliharaan Sarana-Sanitasi Lingkungan
RS. GRAHA
SOP PEMBUANGAN SAMPAH KERING
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 35/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Sampah kering adalah sampah yang dihasilkan dari proses kegiatan produksi dan
distribusi makanan atau kegiatan administrasi baik berupa sampah yang bisa didaur
ulang maupun sampah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi (harus
dimusnahkan/dibakar)

Tujuan :
Sebagai pedoman untuk memperlancar kegiatan pembuangan sampah kering serta
menjaga kebersihan ruang Unit Gizi

Kebijakan :

Prosedur :
1. Buang sampah kering di tempat sampah yang telah disediakan di masing-masing
ruangan yaitu ruang administrasi, ruang persiapan bahan makanan, ruang
pengolahan serta ruang distribusi makanan.
2. Petugas cleaning servise mengambil sampah untuk dikumpulkan di tempat
pengumpul sampah sementara yang berjarak minimal 5 meter dari ruang
persiapan bahan makanan minimal 2 kali sehari.
3. Tempat pembuangan sampah akhir berjarak minimal 200 meter dari ruang
pengolahan makanan.
4. Sampah yang terkumpul harus dipindahkan ke tempat pembuangan akhir minimal
2 kali sehari.
5. Setelah sampah dibuang, tempat sampah harus segera dibersihkan di area
tersendiri.

Unit Terkait :
1. Unit Gizi
2. Unit Pemeliharaan Sarana-Sanitasi Lingkungan
RS. GRAHA
SOP HYGIENE SANITASI TENAGA PENJAMAH MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 36/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Hygiene sanitasi tenaga makanan adalah serangkaian kegiatan menjaga kebersihan
para tenaga pelaksanaa masak dan transportersebelum, selama dan sesudah
melakukan kegiatan produksi dan distribusi makanan.

Tujuan :
Sebagai acuan untuk mewujudkan penyehatan perorangan yang layak dalam
penyelenggaraan makanan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah bekerja, setiap keluar dari kamar
mandi atau sesudah menjamah bahan yang kotor
2. Tidak menggaruk kepala, muka, hidung dan bagian tubuh lain yang dapat
menimbulkan kuman sebelum dan selama bekerja
3. Menutup mulut dengan sapu tangan dan alihkan muka dari makanan serta alat-alat
makan apabila batuk atau bersin
4. Pergunakan masker/tutup hidung dan sarung tangan
5. Pergunakan alat makan yang bersih dan sesuai dengan kebutuhan apabila
mengambil makanan
6. Makan di ruang makan yang telah disediakan
7. Dilarang merokok di ruang kerja
8. Selalu menjaga kebersihan ruang kerja, ruang ganti pakaian, kamar mandi serta
alat-alat kerja agar tetap bersih

Unit Terkait : Unit Gizi


RS. GRAHA SOP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN
MEDIKA KERING DI RUANG PENYIMPANAN LOGISTIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 37/88
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Proses kegiaan yang menyangkut pemasukan bahan makanan, penyimpanan bahan
makanan, serta penyaluran bahan makanan sesuai dengan permintaan untuk
persiapan pemasakan bahan makanan.

Tujuan :
1. Memelihara dan mempertahankan kondisi dan mutu bahan makanan yang
disimpan
2. Melindungi bahan makanan yang disimpan dari kerusakan, kebusukan, dan
gangguan lingkungan lainnya
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan mutu dan waktu
yang tepat
4. Menyediakan persediaan bahan makanan dalam macam, jumlah, dan mutu yang
memadai

Kebijakan :

Prosedur :
Penyimpanan Bahan Makanan Basah (daging, unggas, ikan, sayur, buah):
A. Penyimpanan di Freezer
1. Bersihkan bahan makanan yang akan disimpan, lalu potong sesuai ukuran porsi
atau sesuai kebutuhan.
2. Bungkus bahan makanan yang akan disimpan dalam kontainer plastik atau wadah
yang tertutup rapat (bahan hewani), sementara buah dan sayur di tempat yang
terdapat lubang-lubang untuk aerasi/sirkulasi udara.
3. Simpan bahan makanan pada suhu sesuai dengan jenis bahan makanan
(pemeriksaan suhu dengan termometer kontrol dilakukan setiap hari).
RS. GRAHA SOP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN
MEDIKA KERING DI RUANG PENYIMPANAN LOGISTIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/88
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

No. Lama Waktu Penyimpanan


Jenis Bahan Makanan
< 3 hari ≤ 1 minggu > 1 minggu
0
1. Daging, ikan, udang, dan -5 s/d 0 C -10 s/d -50 < -100 C
olahannya C
0
2. Telur, buah (pisang), dan 5 s/d 7 C -5 s/d 00 C < -50 C
olahannya
3. Sayur, buah (kec. pisang), 100 C 100 C 100 C
dan minuman
4. Tepung dan biji-bijian 250 C 250 C 250 C

Prosedur :
4. Bahan makanan yang terbentuk cair harus dimasukkan dalam tempat tertutup.
5. Jangan simpan kembali bahan makanan yang berasal dari freezer dan sudah
mencair, sebab nilai gizi, tekstur, aroma, dan rasa sudah berubah.
6. Produk bahan makanan yang akan disimpan harus dibungkus dalam kemasan
yang baik, untuk mengatasi bila bahan makanan tersebut akan disimpan kembali
di freezer.
7. Pengecekan bahan makanan yang ada di freezer setiap hari, sehingga bila ada
kemasan yang rusak dapat didahulukan dalam pemakaiannya.

B. Penyimpanan di Refrigerator (lemari es)


1. Bahan makanan yang akan disimpan dalam lemari es, harus bebas dari kotoran,
serangga dan debu
2. Bungkus bahan makanan yang akan disimpan dalam kontainer plastik yang
tertutup rapat.
3. Simpan bahan makanan secepat mungkin
4. Untuk daging, ikan, ayam, dan sejenisnya dibungkus plastik simpan di bagian
khusus refrigerator (sesuai petunjuk dan model refrigerator)
RS. GRAHA SOP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN
MEDIKA KERING DI RUANG PENYIMPANAN LOGISTIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/88
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

5. Bahan makanan yang tidak perlu disimpan dalam refrigerator sebaiknya


disimpan di luar saja. Misalnya buah pisang, alpokat, sayuran, dll
6. Bahan makanan sejenis keju, mentega harus ditutup dan diletakkan dalam
kontainer yang bersih tertutup dan steril untuk mengurangi tumbuhnya bakteri
dan kering
7. Bahan makanan jadi harus ditutup untuk menghindari kontaminasi dari bahan
makanan lain yang disimpan, menghindari kering, serta penyebaran aroma
8. Jangan masukkan bahan makanan hangat karena dapat menaikkan suhu
refrigerator, sehingga makanan yang disimpan mudah rusak.
9. Bahan makanan yang mempunyai bau keras, sebelum dimasukkan dalam
refrigerator harus tertutup rapat.

C. Penyimpanan Bahan Makanan Kering (serealia, tepung, rempah-rempah):


1. Bahan makanan yang akan disimpan di dalam gudang kering, sebaiknya
diletakkan dalam rak-rak baja
2. Untuk bahan makanan harus ditempatkan secara teratur dan sistematik menurut
jenis, golongan dan frekuensi pemakaian
3. Bahan makanan sejenis serealia, tepung-tepungan, rempah-rempah harus
dimasukkan dalam kontainer plastik dan tertutup rapat, dilengkapi dengan
identitas bahan makanan lengkap
4. Bahan makanan seperti beras dan gula hendaknya disusun secara berseling dan
diletakkan di atas papan, untuk menghindari kontak langsung dengan lantai dan
dinding.
5. Pisahkan atau beri jarak antara bahan makanan yang satu dengan yang lain untuk
menghindari kontaminasi dan menjaga suhu kelembaban agar kondisi bahan
tetap kering selama disimpan.

Unit Kerja Terkait :


Petugas logistik, petugas penyimpanan bahan makanan
RS. GRAHA SOP PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA (YANG BERPOTENSI BERBAHAYA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah pada suhu yang aman
sehingga menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk
dikonsumsi.

Tujuan :
1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan rasa, warna, tekstur, dan penampilan
makanan
4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh
5. untuk mencegah terjadinya kejadian foodborne illness dengan memastikan semua
makanan telah dimasak hingga tercapai suhu internal yang tepat.

Kebijakan :

Prosedur :
A. Metode Pengolahan Bahan hingga Menjadi Makanan yang Siap
Dikonsumsi
1. Pengolahan dengan Medium Udara :
a) Membakar adalah memasak dalam oven hingga masakan menjadi kering
kecoklatan dalam suhu 120-240°C.
b) Memanggang adalah memasak diatas bara api hingga kecoklatan dan sedikit
berminyak dalam suhu 200-240 °C.
2. Pengolahan dengan medium air :
a) Menggunakan cairan banyak dan panas :
 Api besar untuk merebus sayuran, daging, telur dan ayam (100-122°C)
 Api sedang untuk untuk memasak santan dan masakan sayur (85-96°C)
 Api kecil untuk membuat kaldu
RS. GRAHA SOP PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA (YANG BERPOTENSI BERBAHAYA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

b) Memasak dengan sedikit air :


 Mengetim adalah memasak dalam tempat yang dipanaskan dengan air
mendidih
 Mengukus adalah memasak dengan uap air mendidih (100°C)
 Menggunakan tekanan uap panas (105-120 °C)
3. Pengolahan dengan medium lemak :
a) Deep frying adalah menggoreng dengan minyak banyak dan panas (350-
375°C)
b) Sautening adalah menumis dengan sedikit minyak dalam panas tinggi dan
waktu yang cepat
4. Pengolahan dengan dinding panci :
a) Dinding alat angsung dipanaskan (membuat kue bafel)
b) Menyangrai adalah menumis tanpa minyak

Prosedur :
B. Pencapaian Suhu Internal Bahan Makanan Untuk Mencapai Titik Aman
Prosedur Kerja
1. Beri pelatihan pada petugas untuk dapat menggunakan SOP ini dengan baik.
Pelatihan ditekankan pada SOP cara penggunaan termometer makanan dan cara
kalibrasinya.
2. Ikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan setempat (Kota Malang)
3. Bila pada resep masakan terdapat kombinasi bahan hewani (daging, unggas,
telur dan atau ikan), masak makanan hingga syarat suhu pengolahan maksimal.
4. Atau bila aturan suhu pengolahan berdasarkan 2001 FDA Food Code, maka
ketentuan suhu pengolahan adalah sebagai berikut:
RS. GRAHA SOP PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA (YANG BERPOTENSI BERBAHAYA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 3/4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Suhu Permukaan dan


Jenis Bahan Makanan
Internal Bahan
145o F (62,8o C) selama  Seafood, daging
15 detik  Telur yang dimasak untuk disajikan secara cepat pada
piring makan
155o F (68,3o C) selama  Produk hasil penggilingan dari bahan daging atau
15 detik ikan
 Nugget ikan atau stick ikan (tempura dan sejenisnya)
 Steak
165 F (73,9 C) selama 
o o
Unggas
15 detik  Ikan atau daging yang diberi isian
 Pasta dengan berbagai isi atau bahan pelapis dari
telur, ikan atau daging
135o F (57,2o C) selama  Buah dan sayur segar, beku atau kalengan yang akan
15 detik disajikan tanpa pengolahan lengkap

5. Menurut Permenkes RI No. 1096/ MENKES/PER/VI/2011, suhu pengolahan


minimal 90o C agar kuman patogen mati dan tidak boleh terlalu lama agar
kandungan zat gizi tidak hilang akibat penguapan.

Monitoring
1. Menggunakan termometer makanan yang bersih, telah disanitasi,
dan terkalibrasi.
RS. GRAHA SOP PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA (YANG BERPOTENSI BERBAHAYA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 4/4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

2. Hindari memasukkan termometer dalam bagian yang mengandung


atau berisi lemak atau dekat dengan posisi tulang hwan saat pengambilan data
suhu internal bahan makanan.
3. Ambil data suhu setidaknya dua kali dari tiap sejumlah bahan
masakan dengan memasukkan termometer ke dalam bagian yang paling tebal dari
bahan yang biasanya berada di bagian tengah.
4. Ambil data suhu setidaknya dua kali pada bahan makanan yang
berukuran besar, seperti ayam utuh, untuk memastikan bahwa semua bagian ayam
telah mencapai suhu pemasakan yang diperlukan.

Prosedur :
Corrective action
1. Melatih kembali setiap petugas penjamah
makanan yang diketahui belum melaksanakan SOP dengan benar.
2. Melanjutkan proses pemasakan hingga suhu
internal bahan mencapai suhu minimal yang diperlukan

Verifikasi dan record keeping:


1. Petugas penjamah makanan akan mendokumentasikan nama produk, waktu, dua
data suhu yang diambil, dan corrective action apapun yang diambil pada form
pencatatan.
2. Ahli gizi akan memverifikasi petugas penjamah makanan yang mengambil data
suhu pemasakan yang ditentukan melalui monitoring secara visual dan prosedur
persiapan selama dalam shift tersebut dan mereview,
mengesahkan/menandatangani serta memberi tanggal pada tiap akhir kegiatan
setiap harinya.

Unit Kerja Terkait :


Petugas pengolahan, petugas persiapan bahan, petugas pemorsian dan distribusi
makanan
RS. GRAHA
SOP ORIENTASI TENAGA GIZI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Proses penyesuaian tenaga gizi baru dengan lingkungan pekerjaan baru.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan bagi tenaga
baru.
2. Meningkatkan pemahaman tenaga gizi baru
tentang visi, misi, motto, tujuan Rumah Sakit dan misi, tujuan pelayanan gizi.
3. Penyesuaian tenaga gizi baru dengan tugas-
tugas baru.

Kebijakan :

Prosedur :
A. Tenaga Gizi Baru:
1. Orientasi dilakukan selama 3 hari di bagian diklat
2. Materi Orientasi meliputi:
 Visi, misi, tujuan dan motto Rumah Sakit
 Struktur organisasi Rumah sakit
 Peraturan umum Rumah Sakit
3. Sedangkan orientasi yang dilakukan di Unit Gizi selama satu minggu tentang :
 Misi dan tujuan pelayanan gizi
 Struktur organisasi bidang gizi
 Tugas pokok dan job diskription
 Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja petugas gizi
 Fasilitas ruangan
 Penggunaan peralatan
4. Setelah menjalani masa orientasi tenaga gizi baru tetap bekerja dalam bimbingan
tenaga gizi senior atau kepala unit selama 3 bulan.
5. Kepala Unit Gizi membuat laporan pelaksanaan kepala direktur.
6. Evaluasi masa orientasi dilakukan setelah 3 bulan
RS. GRAHA
SOP ORIENTASI TENAGA GIZI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

B. Tenaga Gizi yang dimutasi :


1. Orientasi dilakukan selama 3 hari di Unit Gizi, diberikan oleh Kepala Unit Gizi
dan tenaga gizi senior.
2. Materi orientasi:
 Tugas pokok dan job diskription
 Prosedur tetap pelayanan gizi
 Alur kerja ruangan
 Pemakaian fasilitas/peralatan ruangan

Unit Terkait :
Unit Gizi
RS. GRAHA
SOP PENANGANAN KELUHAN PASIEN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Adalah bagian dari hubungan masyarakat Rumah Sakit Graha Medika yang bekerja
untuk menampung dan membantu penyelesaian keluhan pengguna jasa rumah sakit.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Tertampung dan terselesaikannya keluhan pasien secara cepat, tepat dan hasilnya
memuaskan semua pihak.
2. Terbentuknya Brand Image positif di masyarakat pengguna jasa bahwa layanan
rumah sakit bermutu, cepat, tepat dan terjangkau serta didukung oleh SDM yang
kapabel dan profesional dibidangnya serta dirawat dalam suasana kekeluargaan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Pasien/keluarga pasien menyampaikan keluhan/ketidakpuasan kepada tenaga
keperawatan di ruang keperawatan yang bersangkutan.
2. Tenaga keperawatan menangani kasus tersebut sebatas kemampuan dan
wewenang kemudian melaporkan kepada Kepala Ruangan Keperawatan untuk
selanjutnya laporan diteruskan kepada Petugas Gizi Klinik/kepala Dapur Unit
Gizi.
3. Petugas Gizi Klinik/Kepala Dapur mencari penyebab dan menyelesaikan hal –hal
yang menyebabkan keluhan/ketidakpuasan pasien/keluhan pasien.
4. Petugas Gizi Klinik/ Kepala Dapur melaporkan keluhan yang ada kepada Kepala
Unit Gizi
5. Bila Kepala Unit tidak mampu menyelesaikan keluhan/ketidakpuasan
pasien/keluarga pasien, melaporkan kepada Kepala Bidang penunjang Medis dan
Petugas Customer Service.
RS. GRAHA
SOP PENANGANAN KELUHAN PASIEN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

6. Petugas Customer Service mengajukan permasalahan kepada Direktur.


7. Diadakan pertemuan antara Kepala Unit Gizi, Kepala Bidang Penunjang Medis,
Customer Servic dan Direktur untuk membahas keluhan yang ada.
8. Penyelesaian keluhan dilakukan di rumah sakit dan apabila diperlukan dilakukan
kunjungan ke rumah pasien (Home Visit).

Unit Terkait :
Unit Gizi, Unit Keperawatan dan Humas
RS. GRAHA
SOP MONITORING DAN EVALUASI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Merupakan salah satu implementasi fungsi manajemen untuk menilai pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk:
1. Mencapai sasaran sesuai rencana.
2. Membuat rencana program baru.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Kepala unit Gizi dan Kepala Dapur melakukan monitoring 3 bulan sekali dan
evaluasi pada akhir tahun.
2. Materi monitoring dan evaluasi :
a. Dokumen Kebijakan dan Prosedur
b. Kegiatan Pelayanan Gizi :
 Pencatatan dan Pelaporan
 Pengawasan Standart Porsi
 Pengawasan Harga
 Pengendalian Biaya
 Pengandalian Biaya Tenaga
 Pengawasan Internal Kebersihan Lingkungan.

Unit Tekait :
Unit Gizi, SPI dan PPIRS
RS. GRAHA SOP PERMINTAAN MAKANAN PASIEN BARU/PINDAH
MEDIKA RUANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Permintaan makanan pasien yang baru masuk atau pasien yang pindah kelas
perawatan.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk permintaan makanan pasien baru
masuk atau pasien yang pindah kelas perawatan di Rumah Sakit Graha Medika agar
pelayanan ke pasien lebih optimal serta berjalan secara efisien dan efektif.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Permintaan Makanan Pasien Baru
a. Diatas jadwal permintaan makanan melalui billing, perawat ruangan
menghubungi Unit Gizi melalui telepon, memberitahukan bahwa ada pasien baru
dengan :
 Indentitas pasien : Nama dan Kelas perawatan pasien
 Jenis permintaan diet.
Kemudian ditulis di blanko Permintaan Diet Pasien Baru/Pergantian Diet, satu
lembar untuk arsip keperawatan dan satu lembar dikirim ke Unit Gizi.
b. Petugas gizi menulis di Laporan Pesanan Diet Pasien :
 Identitas pasien : Nama dan Kelas perawatan pasien
 Jenis permintaan diet
c. Perawatan ruangan menulis permintaan di billing komputer untuk pemesanan
makanan jadwal selanjutnnya.
2. Permintaan Makanan pasien Pindah Ruang
a. Perawat ruang asal pasien melakukan operan dengan perawat ruang baru pasien
mengenai :
 Identitas pasien : Nama dan Kelas perawatan pasien
 Jenis pemintaan diet
RS. GRAHA SOP PERMINTAAN MAKANAN PASIEN BARU/PINDAH
MEDIKA RUANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

b. Perawat ruangan baru pasien mencocokkan Identitas dan jenis pemintaan diet
yang dioperkan dengan Identitas dan jenis permintaan diet yang ada di billing
komputer.
c. Diatas jadwal permintaan makanan melalui billing, perawat ruang baru pasien
memberitahukan adanya pasien ruang ke Unit Gizi melalui telepon,
memberitahukan bahwa ada pasien pindah ruang dengan:
 Identitas pasien : Nama dan Kelas perawatan pasien
 Jenis permintaan diet
d. Petugas gizi menulis di Laporan Pesanan Diet Pasien:
 Identitas pasien : Nama dan Kelas perawatan Pasien
 Jenis permintaan diet
e. Perawat ruangan menulis permintaan makanan di billing komputer untuk
pemesanan makanan jadwal selanjutnya.

Unit Terkait :
Unit Gizi, Unit rawat inap
RS. GRAHA
SOP PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian , pencatatan, dan pelaporan
tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan
pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontak pembelian.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk terpenuhinya bahan makanan
sesuai jumlah dan kualitas bahan makanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Petugas Sub-Bag RT menerima bahan makanan yang telah dikirim oleh petugas
koperasi.
2. Petugas Sub-Bag RT memeriksa permintaan tanggal perngiriman, penerimaan
apakah sesuai :
a. Spesifikasi
b. Jumlah
c. Jenis
3. Petugas Sub-Bag RT mengisi laporan penerimaan
4. Petugas Sub-Bag RT mengirim bahan makanan basah ke bagian persiapan
5. Petugas Sub-Bag RT mengirim bahan makanan kering ke gudang kering.

Unit Terkait :
Unit Gizi, Sub Bagian Rumah Tangga
RS. GRAHA
SPO PENYALURAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Tata cara mendistribusikan bahan makanan berdasarkan permintaan harian.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk tersedianya bahan makanan siap pakai
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan pesanan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Petugas Sub-Bag RT menerima formulir pemesanan bahan makanan segar dan bahan
makanan kering dari kepala dapur sesuai kebutuhan hari yang bersangkutan.
2. Petugas Sub-Bag RT menyalurkan BMS dan BMK ke bagian pengolahan dan
penyaluran makanan setiap hari sesuai kebutuhan.
3. Petugas Sub-Bag RT mencatat keadaan stock BMS dan BMK setiap hari pada kartu
stock bahan makanan oleh petugas pengolahan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam penghitungan bahan makanan untuk hari berikutnya.

Unit terkait :
Unit gizi, Sub Bagian Rumah Tangga
RS. GRAHA
SOP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamaan bahan makanan kering dan
basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta
pencatatan dan pelaporanya.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk tersedianya bahan makanan siap pakai
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Penyimpanan Bahan Makanan Kering, Sub-Bag RT :
a. Mengemas bahan
b. Memberi label pada kemasan, tanggal penyimpanan dan jumlah
penyimpanan
c. Menyimpan sesuai rak yang ditentukan
2. Penyimpanan Bahan Makanan Segar, Bagian persiapan bahan makanan :
a. Menyiapkan bahan sampai bersih dari waste dan kotoran
b. Memasukan bahan di box plastik
c. Memberi label dengan tanggal penyimpanan dan jumlah yang disimpan
d. Masukkan ke dalam almari pendingin letakkan pada rak sesuai peraturan.

Unit terkait :
Unit gizi, Sub-Bag Rumah Tangga
RS. GRAHA
SOP PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan yaitu meliputi berbagai proses
antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam dan lain – lain sampai
bahan makanan siap untuk dimasak

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menyediakan bahan makanan siap
oleh dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan perencanaan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Persiapan Daging/Ikan/Ayam, Petugas Persiapan bahan makanan :
a. Mengambil daging/ikan/ayam yang disimpan paling lama.
b. Membersihkan daging/ikan/ayam dengan prosedur sesuai masih-masing bahan.
c. Memotong sesuai dengan standart porsi masing-masing kelas dan diet.
d. Mencuci kembali
e. Bahan siap diolah
2. Persiapan Sayur, Petugas persiapan bahan makanan :
a. Mengidentifikasi bahan yang akan digunakan.
b. Menyiangi bahan (membersihkan dari kotoran, kulit dan akar).
c. Mencuci bahan hingga bersih (ulat tidak menempel lagi pada bahan).
d. Memotong-motong bahan sesuai menu
e. Merendam bahan pada air hangat dan air garam (bunga kol, sawi putih)
3. Persiapan Buah, Petugas Distribusi :
a. Mengidentifikasi bahan yang akan digunakan.
b. Mencuci bahan hingga bersih
c. Mengupas dan potong bahan (pepaya, semangka, melon)
RS. GRAHA
SOP PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

d. Mengemas bahan dengan kantong plastik bening atau ditata dipiring sesuai
dengan kelas perawatan pasien
e. Buah siap untuk didistribusikan ke pasien.

Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SOP KEBERSIHAN RUANG GIZI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Proses pembersihan ruang/tempat yang ada di ruang gizi oleh petugas gizi

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga kebersihan ruang di Unit Gizi.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Gudang kering, petugas gudang :
a. Memasukkan barang datang ke almari (tidak ada barang yang terletak di lantai).
b. Mengunci pintu almari.
c. Membersihkan meja dan timbangan dari sisa-sisa bahan makanan
d. Membawa sampah ke tempat sampah pusat
e. Menutup pintu gudang.
2. Ruang snack, petugas snack :
a. Membersihkan dan mensterisasi meja kerja sebelum digunakan.
b. Mengemas snack sesuai porsi
c. Membawa semua alat kotor ke tempat cucian alat
d. Membawa sampah ke tempat sampah pusat
e. Memberikan oven
f. Membersihkan dan sterilisasi meja kerja sesudah digunakan
g. Membersihkan wastafel dari sisa-sisa makanan.
3. Ruang pengolahan, petugas pengolahan :
a. Membersihkan dan sterisasi meja kerja sebelum digunakan.
b. Mengemas makanan dengan plastik wrap
c. Membawa semua alat masak kotor ke tempat cucian alat
d. Membawa sampah ke tempat sampah pusat
e. Membersihkan dan sterilisasi meja kerja sesudah digunakan
RS. GRAHA
SOP KEBERSIHAN RUANG GIZI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

f. Membersihkan tegel/tembok, tegel di bawah kompor dengan serbet basah.


g. Membersihkan kompor
h. Membersihkan wastafel dari sisa-sisa makanan
4. Ruang distribusi makanan, petugas distribusi :
a. Membersihkan dan sterilisasi meja distribusi sebelum digunakan
b. Membawa semua alat kotor ke tempat cucian alat
c. Membawa sampah ke tempat sampah pusat
d. Menyimpan sisa lauk di almari pendingin, kemas sayur, nasi tim, bubur kasar dan
bubur halus dibawa ke ruang pengolahan
e. Menata sisa alat makan pasien di almari
f. Membersihkan dan sterilisasi meja distribusi sesudah digunakan
g. Membersihkan wastafel dari sisa makanan.
5. Ruang pencucin alat masak, petugas :
a. Mencuci alat masak kotor sampai bersih
b. Menata alat masak dan dikeringkan di rak piring
c. Membersihkan wastafel dan digosok dengan sabut stainless sampai bersih
d. Membuang sampah ke tempat sampah pusat.
e. Membersihkan lantai
f. Menyimpan alat masak di almari alat.

Unit terkait :
Unit gizi, petugas CS
RS. GRAHA
SOP PENYUSUNAN DIET PASIEN RAWAT INAP
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Suatu kegiatan merencanakan kebutuhan diet pasien rawat inap secara individu sesuai
dengan kondisi penyakit, kebutuhan gizi dan anjuran dokter.

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyusun diet pasien agar kebutuhan
gizi pasien tercukupi sesuai keadaan penyakit sehingga dapat membantu mempercepat proses
penyembuhan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Pasien berdiet standar makanan biasa :
Petugas gizi klinik mengecek permintaan diet pasien, tenteng :
a. Identitas pasien: nama, kelas dan ruang rawat inap
b. Diagnosa penyakit pasien
c. Jenis diet yang diminta
2. Pasien berdiat standar makanan khusus (jika DPJP belum menentukan diet pasien)
maka petugas gizi klinik :
a. Mengecek permintaan diet pasien, tentang :
 Identitas pasien : Nama, Kelas dan rawat inap
 Jenis diet yang diminta
b. Mengkaji data pasien melalui:
 Anamnese gizi
 Antropometri
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan keadaan fisik/klinik
 Diagnosa
c. Menghitung kebutuhan kalori dan zat gizi pasien sesuai hasil kajian
d. Menentukan diet pasien berdasarkan hasil analisis data dan anjuran dokter
RS. GRAHA
SOP PENYUSUNAN DIET PASIEN RAWAT INAP
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

e. Membuat kupon diet pasien dengan diet yang telah ditentukan


f. Menyerahkan kupon diet ke bagian distribusi makanan sebagai acuan dalam
pemorsian dan pendistribusian makanan pasien

Unit terkait :
Unit gizi, Unit rawat inap
RS. GRAHA
SOP PENYUSUNAN FORMULA MAKANAN CAIR
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Kegiatan menyusun standar pemberian makanan yang mengandung zat-zat gizi sesuai
dengan kebutuhan pasien meliputi formula makanan cair buatan rumah sakit (dibuat dari bahan
mentah dengan jenis dan komposisi bahan sesuai standar rumah sakit) dan formula makanan cair
buatan pabrik (dibuat dari bahan setengah jadi/jadi dalam bentuk cair/ bubuk buatan pabrik yang
tidak memerlukan proses pemasakan dalam penyajiannya).

Tujuan :
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah menyusun standar pemberian makanan
cair yang diberikan makanan cair yang diberikan kepada pasien melalui saluran cerna
agar pasien terpenuhi kebutuhan gizinya.
2. Sebagai pedoman bagi ahli gizi dalam memberikan dukungan nutrisi bagi pasien yang
membutuhkan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Ahli gizi menyusun standar makanan cair pasien berdasarkan jenis diet dan kebutuhan
gizi
2. Ahli gizi memilih dan mengkaji pemakaian bahan makanan dalam menyusun formula
makanan cair
3. Ahli gizi menyusun dan menghitung formula makanan cair buatan rumah sakit dan
formula makanan cair buatan pabrik berdasarkan kebutuhan pasien dan kemampuan
penyediaan / penyajiannya untuk pasien di seluruh kelas perawatan
4. Ahli gizi melakukan pengujian terhadap cita rasa (rasa, aroma, kekentalan dan
konsistensi) formula makanan cair buatan rumah sakit.
RS. GRAHA
SOP PENYUSUNAN FORMULA MAKANAN CAIR
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

5. Ahli gizi juga menghitung formula makanan cair buatan pabrik berdasarkan kebutuhan
pasien sebagai total kalori dengan dukungan nutrisi (subtitusi/suplemen) untuk seluruh
kelas perawatan
6. Ahli gizi mencek ulang harga formula makanan cair yang telah dibuat. Apabila harga
formula makanan cair lebih tinggi daripada harga standar makan pasien di masing-masing
kelas, maka ahli gizi mengenakan biaya tambahan pada pasien sebesar kekuarangan tarif
makan pasien tersebut

Unit terkait :
Unit gizi, Unit rawat inap
RS. GRAHA
SOP ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet pasien diruang rawat inap

Tujuan :
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayana kepada pasien
rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya
mempercepat proses penyembuhan.

Kebijakan :

Prosedur :
1. Ahli gizi melakukan Anamnese Gizi pasien, mencakup :
a. Antropometri, Biokimia, Klinis
b. Kebiasaan dan pola makan
c. Riwayat gizi / diet
d. Riwayat penyakit
2. Ahli gizi melakukan pengukuran antropometri
3. Ahli gizi mengkaji status gizi pasien berdasarkan hasil pengukuran antropometri dan data
penunjang.
4. Ahli gizi menentukan Diagnosa gizi berdasarkan PES (Problem Etiologi Symptom)
5. Ahli gizi menentukan Intervensi gizi berdasarkan diagnosa penyakit, data penunjang,
hasil anamnase gizi, status gizi, diagnosa gizi.
6. Ahli gizi melakukan Monitoring dan Evaluasi : pemantauan asupan makanan,
Pemantauan status gizi, Perencanaan diet ulang dan perubahan diet sesuai hasil evaluasi
7. Ahli gizi memberikan penyuluhan/konsultasi gizi pada pasien dan penunggu pasien rawat
inap pada saat : Pasien datang, Pasien pulang, dan selama pasien menjalani perawatan
8. Ahli gizi mencatat dan melaporkan pelayanan gizi ruang rawat inap secara berkala.

Unit terkait :
Unit gizi, Unit rawat Inap, Unit rekam medik
RS. GRAHA
SOP PENGISIAN FORM SKRINNING GIZI PASIEN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengertian :
Tata cara dalam mengisi lembr skrinning serta melakukan pemeriksaan secara cepat dan
sederhana pada pasien yang baru masuk Rumah Sakit.
Tujuan :
Untuk mengidentifikasi apakah pasie beresiko masalah gizi atau tidak untuk selanjutnya
segera diberikan intervensi.

Kebijakan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
Prosedur :
1. Menanyakan nama-nama dan ruangan pasien yang baru masuk Rumah Sakit kepada
perawat ruangan, atau bisa juga melihat pada catatan nama pasien
2. Melengkapi identitas, diagnosa medis pasien dan menulis tanggal melakukan kegiatan
skrinning untuk setiap pasien baru
3. Melakukan pengukuran antopometri:
a. Mengukur berat badan pasien bila memungkinkan. Bila tidak, tanyakan berat
badannya dan kapan dilakukan penimbangan. Bila pasien tidak tahu, ragu, atau
menimbang berat badan sudah lama, lakukan pengukuran LILA. Bila pasien terakhir
timbang berat badan dalam keadaan hamil, ada oedema, ada massa, maupun
amputasi, lakukan pengukuran LILA.
b. Mengukur tinggi badan pasien bila memungkinkan \. Bila tidak, tanyakan tinggi
badannya da kapan dilakukan pengukuran tinggi badan. Bila pasien tidak tahu, ragu,
atau mengukur tinggi badan sudah lama, lakukan penukuran tinggi lutut. Bila pasien
terakhir mengukur tinggi badan daam keadaan tidak bisa berdiri tegak, lakukan
pengukuran tinggi lutut.

RS. GRAHA
SOP PENGISIAN FORM SKRINNING GIZI PASIEN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
4. Menganamnesa perubahan gastrointestinal pasien
5. Menyimpulkan apakah pasien beresiko masalah gizi atau tidak. Kriteria pasien yang
beresiko masalah gizi adalah:
a. Penyimpangan beratbadan: kelebihan 20% dari berat badan ideal, kekurangan 10%
dari berat badan ideal, perubahan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan terakhi,
ketidaksembangan proporsi BB/TB pada anak, penyimpangan pertambahan berat
badan pada ibu hamil.
b. Peningkatan kebutuhan metabolisme : demam, infeksi, hipertiroidsm, luka bakar,
pasca operasi atau trauma jaringan lunak, trauma pada tulang, masa pertumbuhan,
terapi kortikosteroid.
c. Peningkatan kehilangan zat gizi : fistula, luka terbuka, abses, efusi, kehilangan darah
kronis, penyakit ginjal kronis, exudative enteropathy, luka bakar.
d. Penyakit kronis : diabetus mellitus, hipertensi, hiperlidemia, penyakit arteri koroner,
penyakit paru kronis, penyakit gnjal kronis, penyakit hati kronis, gagal jantung,
karsinoma, kemunduran mental, psikosis, epilepsi, rheumatoid arthritis, peptic ulcer,
prolonged comatose state.
e. Penyakit atau operasi saluran pencernaan : malformasi kongenital, ketidakmampuan
pankreas, malabsorpsi, sindrome blind loop, diare parah, fistua saluran pencernaan,
reseksi bagian lambung atau usus halus, pemotongan usus.
f. Masa pengobatan : insulin dan agen hipoglikemik lan, suplemen vitamin-mineral,
kortikosteroid, antikoagulan, MAO inhibitor, diuresis, antasid,etanol, obat kontrasepsi
oral, trisiklik antidepresan, febilhidantoin.
6. Ahli gizi menandatangani form skrinning asuhan gizi pasien
Unit terkait :
Instalasi Gizi
RS. GRAHA
SOP PENGUKURAN TINGGI LUTUT
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan assesment/ pengukuran antopometri saat pasien tidak
memungkinkan untuk diukur tinggi badannya.
Tujuan :
Untuk mengetahui data antopometri pasien yang aka digunakan untuk mengukur status
gizi pasien.

Kebijakan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
Prosedur :
1. Pasien diterlentangkan
2. Sendi lutut ditekuk sampai membentuk sudut 900
3. Ukur panjang lutut dengan meletakkan ujung metlin sejajar dengan ujung lutut atas dan
ujung telapak kaki dengan melewatkannya pada mata kaki pasien
4. Lihat hasil pengukuran.
Alur :

Pasien Terlentang

Lutut ditekuk 900

Ukur panjang lutut

Unit Terkait :
Instalasi Gizi
RS. GRAHA
SOP PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/ 2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan assesment/ pengukuran antopometri saat pasien tidak
memungkinkan untuk ditimban berat badannya.
Tujuan :
Untuk mengetahui data antopometri pasien yang aka digunakan untuk mengukur status
gizi pasien.

Kebijakan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
Prosedur :
1. Responden diminta berdiri dengan tegak atau tiduran tetapi rileks, tidak memegang
apapun serta otot lengan tidak tegang.
2. Baju lengan kiri disingsingkan keatas sampai pangkal bahu terlihat atau lengan
bagian atas tidak tertutup
3. Menentukan posisi pangkal bahu (os olecranon)
4. Menentukan posisi ujung siku (os acromion) dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan kearah perut
5. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan
pita LILA / meteran dan beri tanda. Bila mengunakan pita LLA perhatikan titik
nolnya
6. Lingkarka pita LLA sesuai tanda disekelilling lengan responden sesuai tanda
7. Masukkan ujung pita dilubang yang ada pada pita LLA. Pita ditarik dengan perlahan,
jangan terlalu ketat atau longgar
8. Baa angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LLA atau meteran

RS. GRAHA
SOP PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/ 2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Alur :
Responden berdiri tegak/ Baju pada lengan kiri Menentukan titik tengah
tiduran rileks disingsingkan lengan

Baca angka yang


ditunjukkan pita LLA atau Lingkarkan pita LLA/
meteran meteran di lengan

Unit Terkait :
Instalasi Gizi
RS. GRAHA SOP PENGUKURAN PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN
MEDIKA GIZI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/ 7
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan pendokumentasian yang digunakan untuk melakukan asuhan gizi
pasien yang beresiko mengalami masalah gizi.
Tujuan :
Untuk memberikan asuhan gizi pada pasien yang beresiko mengalami masalah gizi,
melakukan assesment, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi kondisi pasien.

Kebijakan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
Prosedur :
1. Menuliska data diri pasien
2. Melakukan assessment gizi berupa:
a. Antropometri
1. Mengukur berat badan pasien bila memungkinkan. Bila tidak, tanyakan berat
badannya dan kapan dilakukan penimbangan. Bila pasien tidak tahu, ragu, atau
menimbang berat badan sudah lama, lakukan pengukuran LILA. Bila pasien
terakhir timbang berat badan dalam keadaan hamil, ada oedema, ada massa,
maupun amputasi, lakukan pengukuran LILA.
2. Mengukur tinggi badan pasien bila memungkinkan . Bila tidak, tanyakan tinggi
badannya da kapan dilakukan pengukuran tinggi badan. Bila pasien tidak tahu,
ragu, atau mengukur tinggi badan sudah lama, lakukan penukuran tinggi lutut.
Bila pasien terakhir mengukur tinggi badan daam keadaan tidak bisa berdiri tegak,
lakukan pengukuran tinggi lutut.

RS. GRAHA SOP PENGUKURAN PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN


MEDIKA GIZI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/ 4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
3. Meyimpulkan status gizi pasien menggunakan IMT untuk pasien dengan usia
>20 tahun, z-score untuk pasien dengn usia<20 tahun atau menggunakan
%LILA / umur.
Tabel IMT untuk orang Asia usia >20 tahun.

RS. GRAHA SOP PENGUKURAN PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN


MEDIKA GIZI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/ 4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Tabel z-score BB/U, TB/U, BB/TB

Indeks yang digunakan untuk menentukan status gizi dengan menggunakan Baku
Harvard (atau WHO-NCHS) menggunakan persentil ke 50.
Tabel Baku Harvard (WHO-NCHS) persentil ke 50
Persentil 50% (mm)
Usia (Tahun)
Laki-laki Perempuan
1-1,9 159 156
2-2,9 162 160
3-3,9 167 167
4-4,9 171 169
5-5,9 175 173
6-6,9 179 176
7-7,9 187 183
8-8,9 190 195
9-9,9 200 200
10-10,9 210 210
11-11,9 223 224
12-12,9 232 237
13-13,9 247 252
14-14,9 253 252
15-15,9 264 254
16-16,9 278 258
17-17,9 285 264
18-18,9 297 258
19-24,9 308 265
25-34,9 319 277
35-44,9 326 290
45-54,9 322 299
55-64,9 317 303
65-74,9 307 299
(Buku pengukuran status gizi RSSA 2007)

RS. GRAHA SOP PENGUKURAN PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN


MEDIKA GIZI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 3/ 4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Kriteria status gizi berdasarkan LILA/U


Kriteria Nilai
Obesitas >120% standar
Overweight 110-120% standar
Normal 85-110% standar
Kurang 60-85% standar
Buruk <60% standar
(Buku pengukuran status gizi RSSA 2007)
b. Biokimia
Mencatat hasil pemeriksaan laboratorium terkait gizi dari rekam medis dan
menyimpulkannya sesuai cut off yang digunakan, dan mencantumkan tanggal
pemeriksaan lab.
c. Fisik/ klinis
Mencatat hasil pemeriksaan fisik maupun klinis terkait gizi dari rekam medis dan
menyimpulkan hasilnya.
d. Dietary atau riwayat gizi dahulu dan sekarang
Melakukan wawancara singkat mengenai kebiasaan makan pasien sebelum masuk
Rumah Sakit berupa:
- Berapa kali makan dalam sehari
- Makanan pokok yang biasa dikonsumsi dan porsinya
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya
- Lauk nabati yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya
- Sayuran yang serin dikonsumsi dan cara pengolahannya
- Kebiasaan konsumsi buah dan buah yang sering dikonsumsi
- Kebiasaan minum dan porsinya
- Kebiasaan jajan atau ngemil serta aktifitas/ kebiasaa olahraga
- Menyimpulkan riwayat gizi dahulu
3. Menyimpulkan secara umum sesuai data yang telah didata diatas apakah pasien
memerlukan pengkajian lebih lanjut dan perlu konsultasi gizi atau tidak.
4. Membuat diagnosa gizi pasien terkait masalah yang ditemukan, menggunakan NCP
(problem-etiologi-sign/symptom), misalnya …(problem)… disebabkan oleh …. (etiologi)
ditandai dengan …(sign/symptom)…
5. Menghitung kebutuhan energi umtuk anak menggunakan RDA x BBI + (BEEx FS),
sedangkan untuk dewasa non diabetes menggunakan rumus harris benedict. Pasien
dewasa dengan diabetes menggunakan rumus Perkeni, kemudian diisikan pada kolom
rencana intervensi gizi.
6. Menentukan intervensi gizi yang dilakukan (modifikasi diet, konsultasi gizi, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya)
7. Menentukan rencana monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan
8. Melakukan monitoring dan evaluasi
9. Ahli gizi menuliskan nama, mengisikan tanggal melakukan pengkajian gizi, dan
menandatangani form skrinning asuhan gizi pasien

RS. GRAHA SOP PENGUKURAN PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN


MEDIKA GIZI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 4/ 4
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Alur :

Menuliskan data diri Bila perlu pengkajian lebih lanjut


pasien dibuat diagnose gizinya

Melakukan assessment Menghitung kebutuhan gizi


gizi berupa
antropometri, biokimia,
klinis dan dietery Meentukan intervensi gizi

Menyimpulkan secara
umum Menentukan rencana monitoring
dan evaluasi dan melakukannya

UNIT TERKAIT
Instalasi Gizi
RS. GRAHA
SPO PEMBUATAN PEDOMAN MENU
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Suatu kegiatan untuk membuat standart porsi untuk pasien dan karyawan
Tujuan :
Untuk membuat standart porsi setiap kelompok bahan makanan untuk pasien
Kebijakan :

Prosedur :
1. Membuat standart kebutuhan gizi
2. Menghitung kebutuhan bahan makanan sesuai dengan jumlah kalori, protein, lemak dan
karbohidrat yang dibutuhkan
3. Menhitung kebutuhan bahan makanan disesuaikan dengan DKBM (daftar kebutuhan
bahan makanan)
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PEMBELIAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Suatu proses pengadaan bahan makanan melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku
Tujuan :
Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan yang direncanakan secara berhasil guna
dan berdaya guna
Kebijakan :

Prosedur :
1. Membuat daftar kebutuhan bahan makanan yang dilakukan setiap hari untuk bahan
makanan basah dan 2 minggu sekali untuk bahan makanan kering.
2. Memberikan daftar bahan makanan kepada rekanan
3. Melakukan negosiasi awal harga bahan makanan dengan rekanan
4. Menetapkan waktu penerimaan bahan makanan sesuai kesepakatan
5. Pembayaran bahan makanan setelah bahan makanan diterima
6. Dilakukan pencatatan (dokumentasi form pembelian bahan makanan)
Unit terkait :
Unit gizi, Bagian Pengadaan
RS. GRAHA
SPO PENGOLAHAN LAUK HEWANI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Suatu rangkaian kegiatan untuk memesan, menerima dan mengolah bahan makanan
mentah dalam hal ini adalah daging menjadi masak.
Tujuan :
Menyediakan lauk hewani sesuai dengan keadaan dan diet pasien.
Kebijakan :

Prosedur :
1. Melihat siklus menu
2. Membuat kebutuhan akan daging, ayam, telur, dan ikan dengan cara mengalikan porsi
dengan jumlah pasien yang ada
3. Pada siang hari menulis kebutuhan dibuku pemesanan bahan makanan
4. Pada malam hari buku pesanan diambil oleh suplaier
5. Pagi harinya jam 6.30 menerima bahan makanan
6. Daging, ayam, telur dan ikan yang digunakan untuk sore hari dipotong-potong dan
diletakkan di suhu ruang, sedangkan yang akan digunakan untuk besok diletakkan
ditempat tertutup dan disimpan di chiller dengan suhu -80C
7. Bahan makanan di thawing sebelum di masak
8. Daging, ayam, telur, dan ikan yang akan dimasak dipotong sesuai dengan resep yang
akan dimasak

Unit terkait :
Unit gizi, Ka.Keuangan
RS. GRAHA
SPO PENGOLAHAN LAUK NABATI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Suatu rangkaian kegiatan untuk memesan, menerima, dan mengolah bahan makanan
mentah dalam hal ini adalah lauk nabati menjadi masak
Tujuan :
Menyediakan lauk nabati sesuai dengan keadaan dan diet pasien
Kebijakan :

Prosedur :
1. Melihat siklus menu
2. Membuat kebutuhan akan tahu dan tempe dengan cara mengalikan porsi dengan jumlah
pasien yang ada
3. Pada siang hari menulis kebutuhan di buku pemesanan bahan makanan
4. Pada malam hari buku pemesanan diambil oleh suplaier
5. Pagi harinya jam 6.30 menerima bahan makanan
6. Tahu atau tempe yang akan digunakan untuk sore hari diletakkan disuhu ruang,
sedangkan tahu atau tempe yang akan digunakan besok diletakkan ditempat tertutup dan
disimpan di refrigerator dengan suhu 90C
7. Tahu atau tempe yang akan dimasak, dipotong sesuai dengan resep yang akan dimasak
Unit terkait :
Unit gizi, pembelian
RS. GRAHA
SPO PENGOLAHAN MAKANAN POKOK
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan memesan, menerima dan memasak makanan pokok dalam hal ini
adalah nasi.
Tujuan :
Menyediakan makanan pokok untuk pasien dan karyawan
Kebijakan :

Prosedur :
1. Setiap 2 minggu membuat permintaan beras kebagian logistik
2. Menerima beras dan disesuaikan dengan spesifikasi bahan makanan
3. Beras disimpan digudang kering
4. Jam 5 beras diambil digudang kering
5. Beras dicuci sampai bersih
6. Beras yang telah dicuci, dimasukkan dalam wadah kemudian tambahkan air dengan
perandingan beras dan air sebanyak 1:2 untuk membuat nasi, 1:4 untuk membuat tim, dan
1:6 untuk membuat bubur
7. Masukkan dalam rice cooker besar, kemudian tekan tombol power pada rice cooker,
tunggu hingga 45 menit.
8. Jika alarm cooker telah berbunyi maka tekan tombol off, kemudian tunggu selama 10
menit
9. Keluarkan nasi dari rice cooker
10. Nasi siap diporsi
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PENGOLAHAN SAYURAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan mulai dari pemesanan, penerimaan, persiapan dan pengolahan
sayuran dari bahan mentah hingga masak
Tujuan :
Menyediakan sayuran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi penyakit pasien serta
karyawan juga keadaan pasar/musim.
Kebijakan :

Prosedur :
1. Melihat siklus menu
2. Menghitung kebutuhan bahan makanan dengan cara mengalikan porsi dengan jumlah
konsumen (pasien)
3. Pemesanan bahan makanan (sayuran) sesuai siklus menu
4. Penerimaan bahan makanan (sayuran) sesuai pemesanan dan spesifikasinya.
5. Sayuran yang akan diolah dibersihkan, dicuci, dan dipotong sesuai menu
6. Sayuran yang dipersiapkan untuk esok harinya disimpan dengan menggunakan kantung
kedalam refrigerator.
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PENCUCIAN ALAT
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan membersihkan dan mencuci alat saji dan alat masak dengan
menggunakan bahan pembersih
Tujuan :
Supaya alat dapat dipergunakan kembali dalam proses selanjutnya dan terjamin kualitas
sanitasinya
Kebijakan :

Prosedur :
A. Alat Masak
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa menggunakan air
2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) menggunakan air panas
3. Membilas dengan air panas
4. Pembilasan dengan air dingin
5. Pengeringan
B. Alat Saji
Alat saji yang digunakan untuk pasien ruang isolasi
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa air
2. Perendaman dalam laruta desinfektan
3. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) menggunakan air panas
4. Pembilasan dengan air panas
5. Pembilasan dengan air dingin
6. Pengeringan dengan lap kering
Alat saji yang digunakan untuk pasien ruang non isolasi
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa air
2. Pembersiha dengan detergen (saun cair) mengunakan air panas
3. Membilas dengan air panas
4. Membilas dengan air dingin
5. Pengeringan dengan menggunakan lap kering

Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan membersihkan dan mencuci alat saji dan alatmasak dengan
menggunakan bahan pembersih
Tujuan :
Supaya Alat dapat dipergunakan kembali dalam proses selanjutnya dan terjamin kualitas
sanitasinya
Kebijakan :

Prosedur :
A. Alat Masak
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa menggunakan air
2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) menggunakan air panas
3. Membilas dengan air panas
4. Pembilasan dengan air dingin
5. Pengeringan
B. Alat Saji
Alat saji yang digunakan untuk pasien ruang isolasi
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa air
2. Perendaman dalam larutan desinfectan
3. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) menggunakan air panas
4. Pembilasan dengan air panas
5. Pembilasan dengan air dingin
6. Pengeringan dengan lap kering
Alat saji yang digunakan untuk pasien ruang non isolasi
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa air
2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) menggunakan air panas
3. Membilas dengan air panas
4. Membilas dengan air dingin
5. Pengeringan dengan menggunakan lap kering
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PEMBUATAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Kegiatan pemakaian alat pelindung diri dalam proses melakukan aktifitas pekerjaan
Tujuan :
Untuk menjaga keselematan petugas dalam melaksanakan kegiatan dalam pekerjaan
Kebijakan :

Prosedur :
1. Karyawan datang keruang kerja
2. Karyawan meletakkan tas kerja diloker
3. Karyawan mencuci tangan
4. Karyawan mengganti baju kerja dengan alat pelindung diri
5. Alat pelindung diri berupa topi, baju, skort, alas kaki.
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PEMBUATAN PENYAJIAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Serangkaian kegiatan penyajian makan pasien sesuai diet yang diberikan dan nama, ruang
rawat, kelas, bed.
Tujuan :
Konsumen mendapatkan pelayanan sesuai dengan diet yang diberikan
Kebijakan :

Prosedur :
1. Melihat bon pemesanan makan pasien dikantor perawat
2. Menanyakan kepada perawat jaga apakah ada pergantian diet pasien
3. Menanyakan kepada perawat jaga apakah ada pasien baru yang memerlukan diet
baru/makan.
4. Menanyakan kepada perawat jaga apakah ada pasien yan puasa laborat, puasa operasi,
puasa kecuali makan obat dan lain-lain
5. Membawa baki makan pasien keruang rawat
6. Memperkenalkan diri kepada pasien yang dimaksud
7. Menanyakan nama pasien yang dimaksud
8. Meminta ijin untuk mencocokkan nama pasien dengan nama yang tertera digelang pasien
9. Memberikan makanan kepada pasien atau meletakkan dimeja pasein
10. Mempersilahkan pasien untuk makan
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PENYIAPAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/ 2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Seragkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu meliputi berbagai proses
antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam, dsb.
Tujuan :
Memepersiapkan bahan-bahan makanan, serta bmbu-bumbu sebelum dilakukan
pengolahan.
Kebijakan :

Prosedur :
A. Bumbu
1. Bumbu basah (bawang merah, bawang putih, rempah-rempah, cae besar, cabe kcil
dikupas, disiangi dicuci)
2. Dipotong-potong bila akan dihaluskan
3. Diiris tipis/halus bila akan ditumis
B. Bahan Makanan Pokok
1. Beras ditimbang ditempatkan diwadah
2. Beras dicuci hingga bersih
3. Beras yang dicuci dimasukkan rice cooker
4. Beras siap dimasak denga menambahkan air
C. Bahan Makanan hewani
Telur
1. Telur dicuci hingga bersih
2. Telur diolah sesuai menu
Ikan
1. Ikan dihilangkan sisiknya
2. Ikan dibuang kotoran dan insangnya
3. Ikan dicuci hingga bersih
A. Penyimpanan di Freeser
1.
Lama Waktu Penyimpanan
No Jenis Bahan Makanan
<3 hari ≤1 minggu >1 minggu
1 Daging, ikan , udang, dan -50 s/d 00C -100 s/d <-100C
HO -50C
2 Telur, buah (pisang), dan 50 s/d 70C -50 s/d 00C <50C
HO
3 Sayur, buah ((kec pisang) 100C 100C 100C
dan minuman
4 Tepung dan biji-bijian 250C 250C 250C
2. Bahan makanan yang berbentuk cair harus dimasukkan dalam tempat tertutup
3. Jangan simpan kembali bahan makanan yang berasal dari freeser dan sudah
mencair, sebab nilai gizi, tekstur, aroma dan rasa sudah berubah
4. Produk bahan makaanan yang akan disimpan harus dibungkus dalam kemasan
yang baik, untuk mengatasi bila bahan makanan tersebut akan disimpan kembali
di freeser.
RS. GRAHA
SPO PENYIAPAN BAHAN MAKANAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

Pengecekan bahan makanan yang ada di freeser setiap hari, sehigga bila ada kemasan
yang rusak dapat didahulukan dalam pemakaiannya
B. Penyimpanan di Refrigerator
1. Bahan makanan yang akan disimpan dalam lemari es, harus bebasdari kotoran,
serangga dan debu
2. Bungkus bahan makanan yang akan disimpan dalam kontainer plastik yang tertutp
rapat
3. Simpan bahan makanan secepat mungkin
4. Untuk daging, ikan, ayam, dan sejenisnya dibungkus plastik simpan dibagian
khusus refrigerator (sesuai petunjuk dan model refrigerator)
5. Bahan makanan yang tidak perlu disimpan dalam refrigerator sebaiknya disimpan
diluar saja. Misalnya buah pisang, alpukat, sayuran, dll
6. Bahan makanan sejenis keju, mentega harus ditutup dan diletakkan dalam
kontainer yang bersih, tertutup dan steril, untu mengurangi tumbuhnya bakteri dan
kering
7. Bahan makanan jadi harus ditutup untuk menghindari kontaminasi dari bahan
makanan lain yang disimpan, menghindari kering, serta penyebaran aroma.
8. Jangan masukkan bahan makanan hangat karena dapat menaikkan suhu
refrigerator, sehingga makanan yang disimpan mudah rusak
Bahan makanan yang mempunyai bau keras, sebelum dimasukkan dalam refrigerator
harus tertutup rapat
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PENYIMPANAN KERING
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Proses kegiatan yang menyagkut pemasukan bahan makanan, penyimpanan bahan
makanan, serta penyaluran bahan makanan sesuai dengan permintaan untuk persiapan
pemasakan bahan makanan.
Tujuan :
1. Memelihara dan mempertahankan kondisi dan mutu bahan makanan yang disimpan
2. Melindugi bahan makanan yang disimpan dari kerusakan, kebusukan, dan gangguan
lingkungan lainnya.
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan mutu dan waktu yang
tepat
4. Menyediakan persediaan bahan makanan dalam macam, jumlah, dan mutu yang memadai
Kebijakan :

Prosedur :
Penyimpanan Bahan Makanan Kering (serealia, tepung, rempah-rempah)
1. Bahan makanan yang akan disimpan didalam gudang kering, sebaiknya diletakkan dalam
rak-rak baja
2. Untuk bahan makanan harus ditempatkan secara teratur dan sistematik menurut jenis,
golongan dan frekuensi pemakaian
3. Bahan makanan sejenis serealia, tepung-tepungan, rempah-rempah harus dimasukkan
daam kontainer plastik dan tertutup rapat, dilengkapi dengan identitas bahan makanan
lengkap
4. Bahan makanan seperti beras dan gula hendaknya disusun secara berseling dan
diletakkan diatas papan, untuk menghindari kontak langsung dengan lantai dan dinding
5. Pisahkan atau beri jarak antara bahan makanan yang satu dengan yang lain unuk
menghindari kontaminasi dan menjaga suhu kelembapan agar kondisi bahan tetap kering
selama disimpan
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PEMBUATAN PENGGUNAAN ALAT
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Suatu proses untuk pengambilan dan penggunaan alat pada saat proses produksi
berlangsung
Tujuan :
Untuk menjaga kebersihan dan kerapian alat
Kebijakan :

Prosedur :
1. Melihat siklus menu untuk hari ini
2. Mendata alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan produksi
3. Mengambil alat sesuai dengan yang diperlukan
4. Mencuci setiap alat setelah selesai digunakan dalam produksi
5. Alat dikeringkan
6. Alat disimpan ditempat semula
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA
SPO PENGISIAN LEMBAR TERINTEGRASI
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/1
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Kegiatan pendokumentasian terapi gizi pada lembaran terintegrasi
Tujuan :
Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan terapi gizi kepada tenaga medis lainnya
Kebijakan :

Prosedur :
Ditulis menggunakan format SOAP, yang berisi data-data:
 S (Subjektif): data tentang apa yang dirasakan pasien atau apa yang dapat diamati tentang
pasien yang diperoleh dengan cara mengamati, berbicara dan berespon dengan pasien,
misalnya keluhan, riwayat penyakit, riwayat gizi dahulu dan sekarang, pola makan,
riwayat pengobatan, aktifitas fisik, dll.
 O (data objektif) : riwayat pasien yang terdokumentasi pada catatan medik dan hasil
berbagai uji dan evaluasi klinik, misalnya hasil pengukuran antopometri, pemeriksaan
fisik, klinis dan laboratorium.
 A (Assesment) : hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam diagnosa
gizi
 P (perencanaan) : hal-hal yang akan dilakukan terhadap pasien, misalnya terapi diet dan
edukasi/konsultasi gizi, pemantauan asupan, re-skrining dan rencana asuhan gizi
Unit terkait :
Unit gizi
RS. GRAHA SPO BONGKAR MUAT TABUNG LPG
MEDIKA (Liquid Petrolium Gas)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 1/ 2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni
Pengertian :
Proses pemindahan/penurunan tabung LPG dari kendaraan pengangkut pihak luar ruah
sakit keruang penyimpanan sementara tabung LPG didalam area rumah sakit
Tujuan :
Mencegah terjadinya ledakan maupun kecelakaan kerja saat proses
pemindahan/penurunan tabung LPG dilakukan
Kebijakan :

Prosedur :
1. Tiba dilokasi, jangan lakukan kegiatan bongkar muat tabung LPG terlebih dahulu
sebelum mendapatkan ijin dari P2K3
2. Beritahu kedatangan ke petugas K3 dikantor P2K3
3. Petugas K3 akan mengisi formulir “Ijin Bongkar Muat Tabung LPG” di lokasi
4. Format formulir ijin adalah sbb:

Logo RS FORMULIR IJIN BONGKAR MUAT TABUNG LPG

Nama Perusahaan :… Nama petugas :…


Tanggal pengiriman :… Nopol Kendaraan :…
Waktu datang :… Waktu Pulang :…
Persyaratan K3 :
1. Memakai identitas
2. Tidak merokok di dalam area rumah sakit
3. Memakai sepatu kerja
4. Memakai helm proyek
5. Memakai sarung tangan kerja
6. Memakai rmpi/warna kontras

*(√) bila memakai dan (X) bila tida memakai

Mengijinkan/tidak mengijinkan untuk proses bongkar muat tabung LPG (*coret yang
tidak diperlukan)
Yosomulyo, …………..20….
Mengetahui Dibuat oleh

(………………….) (……………….) (………………………..)


Petugas luar RS Petugas Gizi Petugas K3
RS. GRAHA SPO BONGKAR MUAT TABUNG LPG
MEDIKA (Liquid Petrolium Gas)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
GIZI
RSGM 00 2/2
Disahkan Oleh
Direktur RS. Graha Medika
Tanggal terbit

13 Agustus 2015
Dr. Nurani Anggraeni

5. Petugas K3 segera memberitahu petugas gizi untuk segera datang ke lokasi


6. Jika semua persyaratan K3 telah dipenuhilengkap maka ijin akan diberikan kepada pihak
luar untuk melakukan kegiatan bongkar muat tabung LPG
7. Jika persyaratan K3 ada yang tidak lengkap maka ijin tidak akan diberikan. Pihak luar
tidak bisa melakukan kegiatan bongkar muat tabung LPG
8. Hindari tindakan-tindakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja/ledakan selama
proses bongkar muat tabung LPG dilakukan.
9. Jika sampai terjadi kecelakaan kerja/ledakan ikuti perintah dan saran dari petugas K3
10. Jika kegiatan bongkar muat tabung LPG sudah selesai, tulis waktu pulang dan beri tanda
tangan (3 petugas)
Formulir diserahkan di kantor P2K3
Unit terkait :
Unit gizi, P2K3, pihak luar RS, IPS

Anda mungkin juga menyukai