Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PROGRAM ORIENTASI KERJA CALON PEKERJA


Bidang Jalan Rel dan Jembatan

Disusun Oleh:

Nama Peserta : AGUNG PRAKOSO


NIPP : 72597
Kelompok : 1.1

DAERAH OPERASI 1 JAKARTA


2018
A. TEMPAT PROGRAM
1. Lembaga Daerah Operasi 1 Jakarta
2. Waktu Kegiatan Tanggal 23 s/d 29 September 2018
3.. Nama Pendamping & 1. Bpk. Soejono Syam
Jabatannya 2. Bpk. Toto (Junior Manager Unit JJ DAOP 1)
3. Ibu. Tomi Wicaksono Adi (Kepala Resort JJ Bekasi)
4. Bpk. Sohir (KUPT Resort Mekanik Cakung)
5. Bpk. Ahmad Erdianto (Mekanik Resort Mekanik Cakung)
6. Bpk. Daryanto (Kepala Satuan Kerja Unit JJ Bekasi)
7. Bpk. Dwi (Pelaksana Unit JJ Bekasi)
8. Bpk. Dwi Sulistyo (KAPUSDIKLAT)
9. Bpk. R. Ruli Adi (Direktur SDM / D6)
10. Ibu Maya (Junior SDM)
11. Bpk. Bianto (Junior Manager PAM)
12. Bpk. Wijiarto (KAUR Resort JJ Jatinegara)
13. Bpk. Susilo Daridin
14. Bpk. Soeryo Sularso
15. Ibu. Jepry
16. Bpk. Ocki Wijaya (KAUR Unit JJ 1.4 Manggarai)
17. Bpk. M. Abdul Khair (KARU Polsuska St. Serpong)
18. Bpk. Supandi (KARU Polsuska Parung Panjang)
19. Bpk. Topan Adrian Pohan (Staff Resort JJ 1.1 Tanah
Abang)
20. Bpk. Riyan Ari Yulianto (Regu Unit JJ 1.1)
21. Bpk. Ahmad Nursyamsi (KAUR Unit JJ 1.1 Tanah Abang)

B. KEGIATAN
1. Tujuan Program Memberikan pengetahuan dan wawasan bidang operasional
2. Program - Pengenalan Struktur Organisasi Unit Jalan rel & jembatan
Kegiatan yang - Pengenalan Proses Bisnis Unit Jalan rel & jembatan
Dilakukan - Pengenalan Dasar kontruksi jalan rel
- Pengenalan Dasar kontruksi jembatan
- Pengenalan Jenis - jenis mesin berat perawatan jalan rel
- Pengenalan Dasar metode perawatan jalan rel
- Pengenalan Dasar metode perawatan jembatan

C. LAPORAN KEGIATAN/URAIAN PENGETAHUAN/KETERAMPILAN YANG


DIDAPATKAN (Jika tidak cukup, gunakan lembar tambahan)
Waktu Kegiatan yang dilakukan Hasil yang dicapai
Minggu, 23 1. Fungsi utama jalan rel Fungsi utama jalan rel yaitu sebagai
September berikut :
2018 1) Sebagai pendukung dan pengarah dari
rolling stock (KA)
2) Transfer dan distribusi beban pada
subgrade
3) Bersifat elsatis dan sebagai media
penyerap getaran

2. Komponen Jalan Rel Komponen jalan rel sendiri terdiri dari :


1. Rel
2. Alat penambat
3. Banatalan
4. Balas
5. Tubuh baan jalan rel

 Fungsi Rel :
a. Mengarahkan roda KA kearah lateral
b. Menerima beban vertikal maupun
horizontal dari roda lalu
mendistribusikannya ke pelat landas
dan bantalan
c. Menjadi permukaan yang halus untuk
dilewati dan dengan adhesinya rel
mendistribusikan gaya - gaya
percepatan dan pengereman
d. Sebagai penghantan arus listrik

 Fungsi alat penambat ;


a. Menambatkan rel pada bantalan
sedemikian rupa sehingga kedudukan
rel tetap pada tempatnya
b. Membatasi pemuaian Rel Panjang
Menerus (RPM)
c. Meredam getaran dan pukulan akibat
gerakan KA
d. Mempertahankan lebar spoor dan
kemiringan rel

 Fungsi bantalan :
a. Memberi tumpuan dan tempat
pemasangan kaki rel dan penambat
b. Menahan beban rel dan
menyalurkannya ke balas
c. Menahan lebar spoor dan kemiringan
rel

 Fungsi balas :
a. Meneruskan dan menyebarkan beban
bantalan ke tanah dasar
b. Memperkokoh kedudukan bantalan
c. Meloloskan air sehingga tidak terjadi
genangan air di sekitar bantalan yang
disebut dengan kectrotan

 Fungsi tubuh baan :


a. Menahan beban - beban yang ada di
atasnya
b. Membentuk alinemen vertikal dan
horizontal dari kontruksi jalan rel
c. Mengalirkan air ke saluran drainase
Senin, 24 1) Pengenalan struktur organisasi Struktur tertinggi PT. Kereta Api Indonesia
September unit jalan rel dan jembatan (Persero) yaitu :
2018 1. Bpk. Edi Sukmoro (Direktur Utama
)
2. Bpk. Apriyono Wedi Cresnanto
(Direktu Comersial & IT / D1)
3. Bpk. Slamet Suseno (Direktur
Operasi / D2)
4. Bpk. Nurul Fadhila (Direktur
Pengelolaan Prasarana /D3)
5. Bpk. Azahari (Direktu Pengelolaan
Sarana / D4)
6. Bpk. Apriyono Wedi Cresnanto
(Direktur Kemanan & Keselamatan
/ D5)
7. Bpk. R. Ruli Adi (Direktur SDM /
D6)
8. Bpk. Bambang Eko Martono
(Direktur Logistik dan
Pengembangan / D7)
9. Bpk. Dody Budiawan (Direktur
Management Aset / D8)
10. Bpk. Didiek Haryanto (Direktur
Keuangan / D9).
Sedangkan dalam unit Jalan rel dan
jembatan yang dipimpin oleh D3 yaitu
Bpk. Nurul Fadhila (Direktur Prasarana),
beliau dibantu oleh beberapa jajaran
dibawahnya yang mengatur segala urusan
yang berkaitan dengan pengelolaan dan
perawatan jalan rel dan jembatan di DAOP
1 antara lain :
EVP yaitu level tertinggi pada jajaran unit
Jalan rel dan jembatan DAOP 1, yang
dibantu oleh 1 Senior Manager (Bpk.
Ramdhani) dan dibantu oleh 3 junior
Manager :
1) Junior Manager Program Jalan rel dan
jembatan
2) Junior Manager Kontruksi Jalan rel
dan jembatan
3) Junior Manager Fasilitas
Ketiganya dibantu oleh beberapa KUPT :
1. KUPT Resort Jembatan
2. KUPT Resort Jalan Rel
3. KUPT Mekanik koridor 1
4. KUPT Mekanik koridor 2

2) Pengenalan Jalan rel dan Peraturan Perundang-Undangan Terkait


jembatan Konstruksi Jalan Rel di Indonesia yaitu :
 Peraturan pemerintah perhubungan
No. PM 60 tahun 2012
 PD No. 10 tahun 2008 tentang
perncanaan kontruksi jalan rel dan
penjelasannya
 UU No 23 tahun 2007 tentang
perkeretaapian.
Jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi
yang terbuat dari besi, beton atau
konstruksi lain yang terletak diatas,
dibawah, dipermukaan tanah atau
bergantung beserta perangkatnya yang
berfungsi mengarahkan jalannya kereta
api.
Pembagian kelas jalan rel :
1. Kelas I untuk kecepatan puncak 120
km/jam
2. Kelas II untuk kecepatan puncak 110
km/jam
3. Kelas III untuk kecepatan puncak 100
km/jam
4. Kelas IV untuk kecepatan puncak 90
km/jam
5. Kelas V untuk kecepatan puncak 80
km/jam
Jembatan adalah suatu kontruksi
penghubung dua buah lokasi yang terputus
oleh adanya sungai, lembah, bangunan fital
dll sehinggan akses jalan tersebut menjadi
lancar.
Kelasifikasi Jembatan :
1) Kelas I (Baja)
2) Kelas II (Beton)
3) Kelas II (Kecil)
Selasa,, 25 1. Penjelasan bagian - bagian dari Rel adalah batang logam besi landasan
September rel jalan yang berfungsi menerima beban dari
2018 roda dan menditribusikan beban ke
bantalan dengan bidang yang lebih luas
serta sebagai penghantar arus Listrik bagi
sinyal / wesel Elektrik.
Penggunaan Rel secara umum :
a. Rel untuk jalan Rel
b. Rel untuk Crane/ derek
c. Rel untuk evalator
Terdapat 3 jenis rel menurut panjangnya :
 Rel Standar
adalah panjang rel sesuai dengan
pengiriman dari pabrik, sekarang
panjangnya 25 m
 Rel Pendek
Rel pendek terdiri dari beberapa rel standar
yang disambung dengan las hingga
panjangnya maksimum 100 m
 Rel Panjang
Rel panjang terdiri dari beberapa rel
pendek yang disambung dengan las,
dikenal juga dengan nama Rel Panjang
Menerus (RPM).Panjang minimum.

Kamis, 27 1. Pengenalan perlintasan Perlintasan sebidang perlintasan yang


September sebidang membentuk sebuah bidang dan diantara
2018 bidang tersebut tidak boleh ada bangunan
atau pepohonan yang menutupi pandangan
masinis atau pengguna jalan.
Dalam perlintasan sebidang harus
disertakan rambu JPL :
1. Rambu stop
2. Rambu andreas kruis
3. Rambu awas KA
4. Semboyan 8K
Pintu perlintasan mulai menutup ketika
KA berada di jarak 1.200 m dari
perlintassan.
Sedangkan jarak antara perlintasaan satu
dengan perlintasan yang lain minimal 800
m.

2. Kontruksi jalan rel dan Susunan material konstruksi jalan rel


bagiannya (track) mengacu pada PD 10, adalah
sebagai berikut :
 Struktur Bagian Atas :
1. Rel (railpads, penambat)
2. Bantalan (beton, kayu, besi)
3. Balas (balas atas, batu pecah 2/6 cm)
 Struktur Bagian Bawah :
1) Sub balas (balas bawah, pasir split )
2) Subgrade / subground (tanah
timbunan)
3) Subsoil (tanah dasar/tanah asli)
Tanah dasar harus mempunyai daya
dukung yang cukup. Menurut percobaan
CBR (ASTM D. 1883) kekuatan minimum
adalah 8 % untuk tanah dasar.
Tebal tanah dasar yang harus memnuhi
harga CBR tersebut minimum 30 cm.
Tanah dasar (sub grade) dapat berupa
tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik, atau tanah urugan yang
didatangkan dari tempat lain atau tanah
yang distabilisasi (dengan semen, kapur
dan lain lain).
Ditinjau dari muka tanah asli, maka tanah
dasar dibedakan atas :
a. Tanah dasar, tanah galian.
b. Tanah dasar, tanah urugan.
c. Tanah dasar, tanah asli
Kekuatan dan keawetan konstruksi
perkerasan jalan sangat tergantung dari
sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
Umumnya persoalan yang menyangkut
tanah dasar adalah sebagai berikut :
a. Perubahan bentuk tetap (deformasi
permanen) akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusutnya
tanah akibat perubahan kadar air.
c. Daya dukung tanah yang tidak merata
akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah
pada lokasi yang berdekatan atau akibat
kesalahan pelaksanaan yang
mengakibatkan kepadatan yang kurang
baik..

Pengertian Drainase
Jalan rel harus dijamin selalu kering, salah
satu caranya adalah dengan memasang
drainase yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat mengalirkan air jauh dari
jalan rel.
Fungsi Drainase
(1). Menjaga agar tidak terjadi genangan
air pada jalan rel
(2). Menjaga konsistensi tanah sehingga
badan jalan tetap kokoh.
Jenis-jenis Drainase
(1). Drainase permukaan
(2). Drainase bawah permukaan
(3). Drainase lereng.
 Drainase permukaan
Fungsinya untuk membuang air yang ada
dipermukaan tanah daerah jalan rel.
Bentuknya dapat berupa saluran terbuka
memanjang jalan rel dan saluran melintang
jalan rel. Saluran melintang dapat berupa
gorong-gorong, opendoolat dsb.
 Drainase bawah permukaan
Fungsinya untuk menjaga agar elevasi
muka air tanah tidak mendekati permukaan
tanah tempat badan jalan rel berada.
Bentuknya dapat berupa pipa berlubang
yang dipasang di bawah permukaan di sisi
kanan dan kiri badan jalan rel. Pipa
dipasang diatas timbunan pasir tebal 10
cm,kemudian diatasnya dilapisi dengan
kerikil setebal 15-20 cm kemudian ditutup
dengan batu bronjol. Sekeliling galian
dilapisi dengan lapisan filter berupa injuk
ataupun geosintetis.
 Drainase lereng
Fungsinya untuk mencegah air permukaan
pada permukaan lereng tidak mengalir ke
jalan rel karena dapat menggerus kaki
lereng yang akan berakibat rusaknya badan
jalan rel, dan mencegah longsornya lereng.
Bentuk-bentuk drainase lereng
(1). Saluran terbuka di puncak lereng
(Cavalier).
(2). Saluran penangkap berupa saluran
terbuka memanjang jalan rel di kaki lereng
(3). Drainase dari batu bronjol dibungkus
dengan geosintetis yang bersusun membuat
huruf V terbalik di lereng.
Jum’at, 28 1. Perawatan Jalan Rel Lingkup perawatan jalan rel antara lain :
September 1. Perawatan wesel pada spoor KA
2018 2. Perawatan pada spoor raya dilakukan
3 bulan sekali
3. Perawatan lengkung dilakukan 3 bulan
sekali
4. Perawatan sambungan yang dilakukan
2 minggu sekali.
Sabtu, 29 1. Pengetahuan dasar kontruksi Bangunan prasarana kereta api yang
September jembatan meneruskan lintasan kereta api karena
2018 terhalang oleh gunung, sungai, lembah,
ngarai dan saluran terbuka disebut dengan
BANGUNAN HIKMAT (BH).
Dan salah satu unsur bangunan hikmat
yaitu jembatan.
Pembagian Jembatan :
 Jembatan bagian atas
 Jembatan bagian bawah
Yang termasuk bagian dari jembatan atas :
 Jembatan rasuk adalah suatu
konstruksi jembatan dimana beban
bergerak di pikul langsung oleh rasuk
pokok.
 Jembatan dinding adalah suatu
konstruksi jembatan dimana beban
bergerak kereta tidak langsung
diterima oleh rasuk pokok melainkan
melalui perantaraan pemikul
memanjang , pemikul malang
kemudian ke rasuk pokok.
 Jembatan type khusus
Sedangkan yang termasuk pada bagian
jembatan bawah :
1. Pangkal
Adalah suatu konstruksi yang meneruskan
beban kereta , jembatan , dan konstruksi
lain ke tanah, letak pangkal ini adalah pada
awal dan akhir dari suatu susunan bentang
jembatan yang biasanya terbuat dari
pasangan batu kali atau beton bertulang.
2. Pilar
Adalah suatu konstruksi yang meneruskan
beban kereta , jembatan , dan konstruksi
lain ke tanah, letak pilar ini adalah diantara
pangkal dengan pangkal, biasanya terbuat
dari pasangan batu kali atau beton
bertulang.
Untuk metode perawatan pada jembatan
antara lain :
1. Perawatan Komponen terdiri dari :
a. Pengecatan Baja
b. Perawatan Andas Baja
c. Perawatan andas Beton
d. Perawatan bangunan bawah

2. Penggantian Komponen terdiri dari :


a) Penggantian Pemikul memanjang
b) Penggantian Pemikul melintang
c) Penggantian Diagonal/batang bawah,
batang atas, pertambatan, tiang dll
d) Penggantian Andas Beton
e) Pengantian Paku Sumbat

3. Perkuatan Komponen antar lain :


a. Perkuatan Rasuk Pokok
b. Perkuatan Pangkal/Pilar
c. Perkuatan Pemikul malang, Pemikul
Memanjang dll

4. Pengantian Total Asset antara lain :


a) Penggantian Jembatan Dengan yang
Baru
b) Penggantian Pangkal/Pilar

D. SARAN TERHADAP MATERI ORIENTASI KERJA


1. Jika memeang diperkenankan untuk peserta orientasi sebaiknya diijinkan untuk
prekek langsung menggunakan alat – alat yang ada dalam peerawatan ataupun
pengoperasian bisnis perkeretaapian, namun tetap dalam pengawasan trainer.
2. Dan untuk jam orientasinya sebaiknya dibagi menjadi 50% materi dalam kelas dan
50% praktek.
3. Dan setelah seluruh peserta melakukan orientasi dalam unit yang ditentukan
sebaiknya dilakukan uji kompetensi untuk mengukur sejauh mana peserta menangkap
hasil dari apa yang mereka pelajari selama orientasi.

Trainer Pendamping, Peserta Program Orientasi Kerja


Calon Pekerja,

Soejono Syam Agung Frakoso


NIPP 40051 NIPP 72597
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Pengarahan Meteri Unit Matisa Pengarahan di lintas cara

Jalan Rel & Jembatan menggunakan matisa

Dongkrak Bantalan yang rusak Bantalan yang lapuk


LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Standar Pendidikan Buku saku perawwatan Contoh laporan hasil

pemeliharaan Jalan rel Jalan Rel perawatan

MTT Alat untuk TUPOKSI Unit JJ TUPOKSI unit JJ

memadatkan balas

Anda mungkin juga menyukai