POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER
SEJAK USIA DINI
POLISI CILIK i
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
ii POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr, Wb.
Pendidikan dan pembinaan merupakan salah satu strategi
yang efektif sebagai penanaman nilai dan norma, termasuk di
dalamnya nilai disiplin, etika, dan budaya berlalu lintas bagi
peserta anak sejak usia dini, dalam hal ini peserta didik pada
jenjang pendidikan pra dasar. Mereka merupakan generasi yang
akan mengganti generasi sekarang dan masa akan datang.
Melalui pendidikan, pembinaan merupakan proses perubahan
sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut diharapkan anak anak dan generasi muda secara sadar
mampu menerapkan sikap dan perilaku disiplin, etika, dan budaya
lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar. Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung
pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya
memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan
oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Sebagai bagian dari sistem transportasi yang harus
dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas
dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan
ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan secara tegas adanya penajaman formulasi
mengenai azas dan tujuan, yaitu selain menciptakan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan
terpadu dengan moda angkutan lain, undang-undang tersebut
dimaksudkan untuk mendorong perekonomian nasional,
mewujudkan kesejahteraan rakyat, persatuan dan kesatuan
bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa
POLISI CILIK v
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
vi POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Daftar isi
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
I. Pendahuluan ...................................................................................... 1
II. Pembentukan Polisi Cilik .............................................................. 3
III. Tujuan Pedoman Pocil .................................................................. 3
IV. Prinsip-Prinsip Pedoman Pocil .................................................... 3
V. Klasifikasi Pocil .................................................................................. 5
VI. Mekanisme Pembinaan Pocil ....................................................... 5
VII. Materi Pembinaan Pocil ................................................................. 6
VIII. Instruktur/ Pelatih Pocil .................................................................. 7
IX. Sarana dan Prasarana Pocil ........................................................... 7
X. Dukungan Anggaran ...................................................................... 7
XI. Pengawasan dan Pengendalian ................................................. 7
Lampiran ...................................................................................................... 9
POLISI CILIK 1
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Polisi Cilik ini akan mampu memberi gambaran kepada
masyarakat luas bahwa pendidikan karakter anak bangsa
dapat dimulai sejak dini dan dapat digali dari berbagai sisi
kehidupan.
Sebagai program Korlantas Polri, pembentukan
karakter anak bertajuk Polisi Cilik ini ditelurkan ke
seluruh Polda se Indonesia. Selanjutnya, Polda tersebut
bekerja sama dengan Dinas Pendidikan bersinergi dalam
meningkatkan kemampuan generasi muda anak bangsa
tersebut.
Pola pendidikan dan pembinaannya yang bersifat
atraktif tidak hanya sebatas kemampuan fisik dan baris
berbaris, justru adalah menggali potensi dari anak tersebut
dengan mencakup ilmu pengetahuan, ketakwaan,
kepribadian, kedisiplinan, seni, etika, dan moral serta
memasukkan pengetahuan tentang lalu lintas. Adapun
kemampuan baris berbaris dijadikan
dasar karena dalam peraturan baris berbaris
mengandung banyak nilai, seperti kedisiplinan, kesetiaan,
dan kekompakan sehingga nantinya Polisi Cilik ini menjadi
generasi muda yang tangguh.
Dengan ditanamkan berbagai aspek pendidikan
yang diimplementasikan melalui kecintaan anak bangsa
melalui kepolisian diyakini juga akan mampu lebih efektif
dalam menggugah dan menggali serta mengembangkan
karakter yang kuat dan baik pada anak. Sehingga, out put
yang dihasilkan tidak hanya sebatas Polisi Cilik sebagai
duta dari Kepolisian dalam merajut hubungan dengan
masyarakat dan menjadi ikon pelopor keselamatan berlalu
lintas saja, namun anak bangsa ini akan menjadi duta
sekolah, duta kota, dan terpenting adalah menjadi duta
2 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
atas dirinya sendiri dalam menyongsong masa depan
dengan karakter yang kuat.
II. Pembentukan Polisi Cilik diharapkan :
1. Memberikan inspirasi bagi kita semua, untuk selalu
mencari terobosan positif dalam rangka menciptakan
kepedulian akan keselamatan berlalu lintas bagi semua
orang;
2. Mendorong orang lain berbuat baik, karena melihat
karakter anak-anak yang lugu dan apa adanya, tapi
dapat mengajarkan kepada kita tentang disiplin dan
Peraturan-peraturan berlalu lintas;
3. Dapat menjadi Simbol / Ikon / Model pendidikan
anak usia dini. Melalui pelatihan polisi cilik akan
menanamkan kedisiplinan dan pembentukan karakter
anak bangsa sejak usia dini, menjadi tonggak baru
lahirnya kebudayaan disiplin berlalu lintas dimasa
akan datang.
III. Tujuan Pedoman Pocil ini:
1. Sebagai pedoman bagi seluruh jajaran polisi lalu lintas
dalam pelaksanaan pembentukan, pembinaan, dan
penilaian lomba Pocil.
2. Terwujudnya Polisi Cilik yang berkarakter dalam
berlalu lintas sebagai cermin budaya bangsa untuk
mendukung program nasional keselamatan lalu lintas
jalan.
IV. Prinsip-prinsip Pedoman Pocil adalah:
1. Membangun disiplin positif;
2. Membangun komunitas keselamatan berlalu lintas;
3. Memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak;
POLISI CILIK 3
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
4 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
4. Mendengarkan pendapat anak.
POLISI CILIK 5
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
adalah Kapolri yang pada pelaksanaan kegiatan sehari-
hari diemban oleh Kakorlantas.
2. Tingkat Provinsi;
Pembina Pocil Tingkat Provinsi sebagaimana ayat (1)
b adalah Kapolda yang pada pelaksanaan kegiatan
sehari-hari diemban oleh Direktur Lalu Lintas.
3. Tingkat Kabupaten/Kota;
Pembina Pocil Tingkat Kabupaten/Kota sebagaimana
ayat (1) c adalah Kapolres yang pada pelaksanaan
kegiatan sehari-hari diemban oleh Kepala Satuan Lalu
Lintas Polres/ta.
Polri dapat melaksanakan pembinaan pocil secara langsung
maupun tidak langsung.
VII. Materi Pembinaan Pocil :
1. Pengetahuan tentang nilai-nilai keagamaan dan
moral;
2. Pengetahuan tentang etika budaya tertib berlalu
lintas;
c. Keterampilan tentang baris-berbaris;
3. Keterampilan tentang 12 (dua belas) gerakan dasar
pengaturan lalu lintas;
4. Keterampilan tentang senam lalu lintas;
5. Keterampilan melakukan gerakan variasi formasi
kelompok yang dikombinasikan dengan gerakan/
tarian/nyanyian etnik budaya dan kearifan lokal atau
nasional;
6. Melakukan kegiatan berkelompok guna
menumbuhkan rasa solidaritas, kebersamaan,
empati serta toleransi.
6 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
VIII. Instruktur/Pelatih Pocil :
1. Personil Lalu Lintas yang memiliki kompetensi
tentang pembinaan pocil;
2. Apabila dibutuhkan dapat menunjuk instruktur/
pelatih yang memiliki kompetensi dari luar Polri;
Periodisasi pembentukan Pocil dilaksanakan per 2 (dua)
tahun sekali.
IX. Sarana dan Prasarana Pocil :
1. Kelengkapan Seragam Pocil yang menampilkan
identitas anggota Polri;
2. Sarana dan Prasarana Latihan.
X. Dukungan Anggaran :
1. Anggaran Pemerintah Belanja Nasional (APBN);
2. Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (APBD);
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
4. Anggaran lain yang sah dan tidak mengikat.
POLISI CILIK 7
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
8 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
LAMPIRAN
POLISI CILIK 9
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
berakhlak baik,
kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
10 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
A. Dokumen persyaratan administratif pendaftaran peserta
Pocil
1. Fotocopy rapor terakhir yang disahkan oleh Kepala
Sekolah atau yang mewakili;
2. Fotocopy surat keterangan sehat dari Dokter;
3. Fotocopy sertifikat (keahlian/keterampilan/kursus) yang
dimiliki;
4. Daftar riwayat hidup (terlampir);
5. Kartu identitas anak (bagi yang memiliki);
6. Kartu keluarga (fotocopy kutipan kartu keluarga);
7. Akta kelahiran (fotocopy kutipan akta kelahiran);
8. Surat Pernyataan dari Orang Tua peserta;
9. Foto berwarna 3 X4 dan 4 X 6 masing-masing 3 lembar
(Latar Belakang Warna Biru);
10. Semua persyaratan tersebut dibuat rangkap 1 (satu) yang
dimasukkan ke dalam stofmap warna biru.
B. Dokumen Kemampuan Dasar Calon Peserta Pocil
1. Test Kompetensi Dasar (TKD), meliputi:
a. Test Dasar keagamaan dan moral;
b. Test Pengetahuan Umum;
c. Test Bakat/Keahlian (kesenian daerah);
d. Test Pengetahuan tentang Lalu Lintas.
2. Test Pengetahuan Baris Berbaris (PBB) Dasar, meliputi:
a. Sikap sempurna;
b. Istirahat di tempat;
c. Penghormatan;
d. Hadap kanan;
e. Hadap kiri;
POLISI CILIK 11
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
f. Balik kanan;
g. Jalan di tempat;
h. Langkah tegap;
i. Langkah biasa.
3. Komposisi latihan dalam pelaksanaan program kegiatan
Pocil:
a. Dasar Pengetahuan Agama dan Moral 15%;
b. Pengetahuan Lalu Lintas 15%;
c. Pengetahuan Baris Berbaris 30%;
d. Variasi formasi 30%;
e. Disiplin positif 10%.
4. Bahan Pembelajaran Peserta Pocil:
a. Tata cara berlalu lintas berdasarkan UU No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
b. 12 (dua belas) gerakan dasar pengaturan Lalu Lintas
dengan cara mengatur dan menyeberangkan di
depan sekolah;
c. Senam lalu lintas dan Bela Diri Polri;
d. Peraturan Baris Berbaris;
e. Gerakan Variasi Formasi.
12 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
CONTOH 12 GERAKAN PENGATURAN LALU LINTAS:
TI
TI DARI BERHENTI DARI BERHENTI BERHENTI DARI ARAH
DARI BERHENTI
BERHENTI DARI DARI
BERHENTI DARI BERHENTI DARI
DARI BERHENTIBERHENTI
DARI DARI
ARAH
BERHENTI DARI BERHENT
BERHENT
TI DARI
TIEPAN
DARI
EPAN ARAH BELAKANG DARI
ARAH
BERHENTI
BERHENTIBERHENTI
BELAKANG
DARI
ARAH DEPAN
DARI
ARAH DEPAN
BERHENTI DARI BERHENTI
ARAH
BERHENTI DARI
BELAKANG
DARI
ARAH BELAKANG
DEPAN DAN
BERHENTI
BERHENTI BELAKANG
DARI
DARI
ARAH
DEPAN DANARAH ARAH
BERHENTI
ARAH DARI
BELAKANG
BELAKANG
BELAKANG
BERHENTI DARI
BERHENT
DEPAN DA
BERHENT
DEPAN DA
EPAN
EPAN ARAH ARAH
BELAKANG
ARAH BELAKANG DEPAN ARAH BELAKANG
ARAH BELAKANG DEPAN DAN BELAKANG
ARAH BELAKANG
DEPAN DAN BELAKANG DEPAN
DEPAN DA
DA
ARAH DEPAN ARAH BELAKANG
POLISI CILIK 13
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
A. PENGENALAN SARANA DAN PRASARANA
LALU LINTAS
14 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
RAMBU PERINGATAN
Rambu yang digunakan untuk menyatakan
Peringatan bahaya atau tempat berbahaya
yang ada dihadapannya
POLISI CILIK 15
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
RAMBU LARANGAN
Rambu yang digunakan untuk menyatakan
perbuatan yang dilarang dilakukan oleh
pemakai jalan
16 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
RAMBU PERINTAH
Rambu yang digunakan untuk menyatakan
perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan
POLISI CILIK 17
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
RAMBU PETUNJUK
Rambu yang digunakan untuk menyatakan Petunjuk :
- Jurusan
- Jalan
- Situasi
- Fasilitas dll
18 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
POLISI CILIK 19
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
2. CONTOH MARKA
LARANGAN UNTUK MENDAHULUI
DIPERBOLEHKAN MENDAHULUI
DAPAT MENDAHULUI DAN TIDAK
DAPAT MENDAHULUI / TIDAK DARI SISI LAJUR
TERTENTU
DILARANG PARKIR
DILARANG GUNAKAN BAHU
JALAN UTK MENDAHULUI
PEMISAH JALUR
PENYEBRANGAN
MERAH
MERAH MERAH
KUNING
HIJAU atau
HIJAU
KUNING
20 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
DAFTAR KELENGKAPAN POLISI CILIK
SERAGAM POCIL
LOGO POCIL
LISI CILIK
PO
I
N
KO DONESIA I
RL LR
ANTAS PO
SCRAFT POCIL
POLISI CILIK 21
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
C. Dokumen Ketentuan Peserta Lomba Pocil
1. Ketentuan peserta
a. Peserta lomba yang dimaksud adalah Siswa dan
Siswi SD/MI yang ada di Kelas II sampai dengan Kelas
V;
b. Peserta lomba diperbolehkan untuk membentuk
komposisi peleton putra atau putri dan atau
campuran;
c. Setiap peserta wajib membawa Rapor Asli dan 2
(dua) fotocopy serta dapat melakukan pengecekan
pada Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) pada saat
perlombaan sebagai bukti verifikasi ulang keabsahan
dokumen kesiswaan peserta lomba;
d. Peserta lomba diperbolehkan memiliki komposisi
anggota peleton yang berasal dari sekolah yang
berbeda;
e. Jumlah peserta lomba perpeleton menggunakan
komposisi 31 (tiga puluh satu) anak;
f. Peserta wajib di dampingi oleh Pembina dan atau
Pelatih yang dilaksanakan oleh sesorang yang berada
dan atau diluar keanggotaan struktur organisasi
sekolah;
g. Peserta yang melakukan kecurangan akan dikenakan
diskualifikasi berikut surat keterangan tertulis kepada
sekolah peserta lomba;
h. Daftar anggota peleton, komandan peleton,
pembina, dan pelatih sudah terkumpul pada saat
pertemuan teknis perlombaan dalam tempo waktu
minimal 1 minggu sebelum melaksanaan lomba
agar dapat dilakukan proses verifikasi oleh panitia;
i. Ketentuan penggantian anggota dapat dilaksanakan
22 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
sebelum masuk ke Daerah Persiapan Lomba (DP) 1
dengan melaporkan kepada panitia;
j. Anggota pengganti wajib tercantum pada formulir
pendaftaran lomba sebagai cadangan anggota
peleton lainnya.
2. Ketentuan Daftar Ulang
a. Daftar Ulang anggota peleton, komandan peleton,
Pembina dan pelatih sudah terkumpul pada saat
pertemuan teknis perlombaan;
b. Waktu kegiatan daftar ulang perlombaan diserahkan
pada panitia pelaksana lomba;
c. Seluruh Peserta dari peleton perlombaan diwajibkan
hadir pada saat daftar ulang (kecuali dalam keadaan
sakit/darurat) dengan menyertakan surat keterangan
lainnya yang diketahui pihak dokter/keluarga;
d. Kegiatan daftar ulang merupakan bagian dari
penilaian lomba sehingga aspek yang kurang
dalam tatacara daftar ulang lomba akan menjadi
pertimbangan pengurangan penilaian peleton;
e. Peserta diperkenakan menggunakan seragam
sekolah,kaos latihan atau PDKP (Pakaian Dinas
Khusus Perlombaan) pada saat kegiatan daftar ulang.
3. Ketentuan Kegiatan
a. Hari, tanggal dan waktu kegiatan lomba dikembalikan
pada panitia pelaksana perlombaan;
b. Seluruh peserta wajib mengikuti upacara pembukaan
dan upacara penutupan lomba;
c. Pakaian upacara yang digunakan adalah pakaian
yang akan digunakan oleh peserta lomba;
d. Upacara pembukaan diikuti oleh seluruh peserta
POLISI CILIK 23
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Polisi Cilik;
e. Peserta lomba yang tidak mengikuti upacara
pembukaan akan mendapatkan pengurangan nilai
dari jumlah akhir penampilan tim peserta.
4. Ketentuan Pakaian/Seragam
a. Peserta lomba wajib menggunakan seragam
PDKP (Pakaian Dinas Khusus Perlombaan) dalam
hal ini yang dimaksud PDKP adalah Pakaian Dinas
Polisi umum atau seragam Taruna/ Taruni Akademi
Kepolisian;
b. Komandan peleton menggunakan pakaian yang
sama dengan anggota peleton namun harus di
bedakan dengan menggunakan tanda jabatan;
c. Peserta diwajibkan memakai tutup kepala sesuai
dengan pakaian yang digunakan kecuali pada saat
variasi formasi dapat menggunakan kebudayaan
etnik daerah;
d. Nomor peserta digunakan di penjuru kanan sebelah
kanan dan dapat terlihat oleh juri/tim penilai.
D. Ketentuan Pelaksanaan Lomba
1. Ketentuan Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan Pelaksanaan Baris Berbaris kepada Surat
Keputusan Panglima Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia Nomor 611/X/1985 dan Peraturan
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2014;
b. Pemilihan metronom yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan lomba yaitu 96/menit, 98/
menit, 102/menit;
c. Aspek penilaian lomba adalah dengan komposisi
24 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
perbandingan antara lain baris berbaris sebanyak
55%, 12 item penjagaan dan pengaturan lalu lintas
sebanyak 15%,variasi formasi gerakan kelompok
25%, serta danton 5%;
d. Ukuran lapangan perlombaan Penampilan Polisi Cilik
15m x 30m dengan komposisi peleton sejumlah 31
(tiga puluh satu) anak;
e. Tim Pembina atau pelatih dapat melakukan kegiatan
konsolidasi sebelum pengumuman pemenang
perlombaan;
f. Setiap peleton dilarang melakukan gerakan
tambahan pada saat masuk dan keluar arena
perlombaan;
g. Peserta hanya diperkenakan melakukan persiapan
ditempat yang telah disediakan tim panitia;
h. Peserta dilarang melakukan latihan berdasarkan
aspek penilaian lomba baik perorangan atau
kelompok di lingkungan arena; perlombaan;
i. Jumlah peserta tiap peleton harus sama pada saat
tahapan persiapan pelaksanaan lomba;
j. Aspek Variasi Formasi yang dilakukan peserta pada
saat tahapan pelaksanaan lomba tetap mengadaptasi
kepada gerakan Aspek Baris Berbaris dan Gatur
Lantas;
k. Perubahan dari ketentuan diatas harus disampaikan
pada peserta sebelum lomba dilaksanakan;
l. Hasil keputusan dewan juri dan panitia bersifat
mutlak tidak bisa di ganggu gugat.
2. Ketentuan Pemanggilan Peserta
a. Keseluruhan peserta penampil harus berada di
POLISI CILIK 25
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
lingkugan arena perlombaan pada saat kegiatan
perlombaan dimulai;
b. Peserta yang dipanggil untuk penampilan berikutnya
telah mempersiapkan diri di ruang yang telah
disediakan panitia untuk menunggu penampilan
sebelumnya selesai.
c. Peleton yang berada di daerah persiapan masih bisa
menerima instruksi dari pendamping atau pelatih
dalam hal ini DP III dan DP II.
d. Peleton yang sudah berada di DP I tidak
diperkenankan untuk menerima intruksi dari
Pembina ataupun Pelatih dan pelanggaran pada
poin ini akan dikenakan sanksi pengurangan nilai
dari jumlah nilai keseluruhan.
e. Peserta yang dipanggil sebanyak 3x tidak ada, maka
akan didiskualifikasi.
3. Ketentuan Pendukung Peserta
a. Peserta diperbolehkan membawa supporter tanpa
batasan jumlah selama tidak menggangu kegiatan
perlombaan dan lingkungan perlombaan;
b. Supporter diperbolehkan memberikan dukungan
secara sportif kepada peserta yang sedang melakukan
perlombaan dengan mempertimbangkan aspek
keamanan, ketertiban pelaksanaan lomba dan
lingkungan lomba;
c. Dukungan yang diberikan harus dapat mencerminkan
rasa persatuan dan sportifitas sebagai sebuah
semangat membangun dalam kgiatan yang bersifat
kompetisi;
d. Panitia berhak mengeluarkan suporter yang
26 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
mengganggu keamanan dan ketertiban dari lokasi
perlombaan apabila dirasa tidak dapat bekerja sama
dengan panitia lomba;
e. Suporter yang tidak mengindahkan ketentuan
tersebut diatas maka akan diancam diskualifikasi
pada tim yang didukung dengan bukti
f. dan saksi bagi pertimbangan dewan tim juri/ketua
juri/ketua pelaksana perlombaan;
g. Tim yang terlibat dan mengganggu ketertiban serta
merusak sarana prasarana maka akan didiskualifikasi
dan diwajibkan mengganti kerugian sesuai sarana
prasarana tersebut.
4. Ketentuan Penampilan
a. Waktu tampil keseluruhan sebanyak 14 menit;
b. Peserta memasuki lapangan dengan menggunakan
langkah biasa;
c. Peserta lomba dilarang menggunakan yel-yel, atau
gerakan tambahan pada saat memasuki arena
perlombaan;
d. Waktu dimulai pada saat Danton masuk lokasi/
tempat untuk Danton;
e. Tim Panitia akan mengambil alih pimpinan kepada
peleton penampil apabila melebihi waktu yang
disediakan,dengan pertimbangan sebagai berikut:
1) lebih dari 0 - 1 menit peserta akan dipersilahkan
untuk meninggalkan lapangan dengan hormat;
2) lebih dari 1 menit peserta akan diberikan
peringatan dan pernyataan diskualifikasi dari
lomba.
5. Ketentuan Pengurangan Nilai
a. Terlambat daftar ulang akan dilakukan pengurangan
POLISI CILIK 27
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
nilai 100 (seratus) dari jumlah nilai akhir;
b. Tidak mengikuti upacara pembukaan dan penutupan
akan dilakukan pengurangan nilai 100 (seratus) dari
nilai akhir;
c. Pergantian orang yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang tertera pada formulir pendaftaran dilakukan
pengurangan nilai 50 (lima puluh) dari nilai akhir;
d. Penggantian komandan peleton tidak sesuai dengan
formulir pendaftaran dilakukan pengurangan nilai 50
(lima puluh) dari nilai akhir;
e. Menginjak garis batas akan dilakukan pengurangan
nilai 50 (lima puluh) dari nilai akhir;
f. Melakukan latihan di wilayah perlombaan akan
dilakukan pengurangan nilai 150 (seratus lima puluh)
dari nilai akhir;
g. Kelebihan waktu tampil akan dilakukan pengurangan
nilai 50 (lima puluh) dari nilai akhir.
28 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
10
FORMAT PENILAIAN JURI POCIL
6. FORMAT PENILAIAN JURI POCIL
NO MATERI NO MATERI
A Gerakan Ditempat D Gerakan Jalan Ke Berjalan
1. Istirahat Ditempat 20 Belok kanan
Tiap-Tiap Banjar 2x Belok
2. Periksa Kerapihan 21
Kanan
3. Sikap Sempurna 22 Belok Kiri
Langkah Biasa Ke Langkah
4. Berhitung 23
Tegap
5. Hormat 24 Hormat Kanan
Langkah Tegap Ke Langkah
6. ½ Lencang Kanan 25
Biasa
7. Lencang Kanan 26 Tiap-Tiap Banjar 2x Belok Kiri
8. Hadap Kanan 27 Melintang kanan/kiri
9. Hadap Kiri 28 Haluan Kanan/Kiri
10. Balik Kanan E Gerakan Tambahan
11. Jalan Ditempat 29 Bubar Dan Berkumpul
B Gerakan Berpindah Tempat F GaturLantas
30 12 gerakan pengaturan lalu
12. 4 Langkah Ke Kanan
lintas
13 4 Langkah Ke Belakang G Variasi Formasi
14. 4 Langkah Ke Kiri 31 Variasi Dan Formasi
15 4 Langkah Ke Depan
C Gerakan Diam Ke Berjalan
16 Langkah Biasa
17 Langkah Lari
18 Langkah Tegap
19 Langkah Perlahan
tari, musik dan seni suara, yang mengakomodir budaya etnik daerah
(kearifan lokal).
POLISI CILIK 29
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
11
MODEL 1
JUM
N I L A I
NO MATERI LOMBA LAH
D C B A
MATERI PBB
GERAKAN DITEMPAT
ISTIRAHAT 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DITEMPAT 0 1 2 3 4 5 6
SIKAP 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SEMPURNA 0 1 2 3 4 5 6
PERIKSA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
3 5 6 7 8 9
KERAPIHAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 1 1 1 1 1 1
4 BERHITUNG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1 1
5 HORMAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6
½ LENCANG 1 1 1 1 1 1 1
6 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KANAN 0 1 2 3 4 5 6
LENCANG 1 1 1 1 1 1 1
7 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KANAN 0 1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1 1
8 HADAP KANAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1 1
9 HADAP KIRI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
10 BALIK KANAN 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
JALAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
11 5 6 7 8 9
DITEMPAT 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
4 LANGKAH KE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
12 5 6 7 8 9
KANAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
4 LANGKAH KE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
13 5 6 7 8 9
BELAKANG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
4 LANGKAH KE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
14 5 6 7 8 9
KIRI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
4 LANGKAH KE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
15 5 6 7 8 9
DEPAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
30 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
12
POLISI CILIK 31
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
13
Pelatihan
32 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Pembekalan
14
Jakarta, ………………….
JURI I/II/III
…………………………………..
POLISI CILIK 33
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
15
PEDOMAN PENGHARGAAN
34 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
16
DENAH LAPANGAN
J1 IP D
DP 3 DP 2 DP 1
J3
J2
Keterangan :
1. IP : Inspektur perlombaan
2. D : Kotak Danton
3. J1 : Juri 1
4. J2 : Juri 2
5. J3 : Juri 3
6. DP 3 : Daerah Persiapan ADM dan Masih boleh di damping oleh Pelatih
dan Pembina
7. DP 2 : Daerah Penilaian Administrasi dan Pemotoan
8. DP 1 : Daerah Persiapan masuk Lapangan.
9. Regu yang akan tampil dapat menyiapkan perlengkapan sebelum regu
tampil di dalam lapangan.
POLISI CILIK 35
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
17
KOP SURAT
DIR/KAPOLRES/TA/KASAT
(________________________)
36 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
18
KETENTUAN PENDAFTARAN
a. PENDAFTARAN
Hari :………………………………
Tanggal :………………………………
Waktu : ………………………………
Tempat :………………………………
b. PERTEMUAN TEKNIS
Hari : …………………….
Tanggal : …………………….
Waktu : …………………….
Tempat : …………………….
c. PELAKSANAAN LOMBA
Hari : …………………….
Tanggal :…………………….
Waktu : ………………………
Tempat : …………………………
POLISI CILIK 37
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
19
1. Nama :
.................................................................................................................
TTL/Umur :
.................................................................................................................
Pekerjaan :
.................................................................................................................
Alamat :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Dalam hal ini disebut sebagai pihak pertama selaku wali murid dari :
2. Nama :
.................................................................................................................
Tanggal lahir/Umur :
.................................................................................................................
Kelas :
.................................................................................................................
Alamat :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Dalam hal ini disebut sebagai pihak kedua sebagai anak.
4. Apabila anak saya berhenti sebelum selesai masa jabatan selama 1(satu)
tahun maka bersedia mengganti biaya pelatihan selama pelatihan.
Materai 6000
................................................
Saksi-saksi :
1. ………………………………….. : ...............................
2. ………………………………….. : ...............................
3. ………………………………….. : ...............................
4. ………………………………….. : ...............................
POLISI CILIK 39
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI
40 POLISI CILIK
MEMBANGUN KARAKTER SEJAK USIA DINI