Sebelum
menyusun kesesuaian kedua laporan tersebut, kita harus melakukan penyesuaian
dahulu. Penyesuaian tersebut terbagi menjadi 2 (dua) yaitu, Penyesuaian Fiskal
Positif dan Penyesuaian Fiskal Negatif. Berikut ini adalah tabel rincian jenis-jenis
penyesuaian tersebut:
F PAJAK PENGHASILAN
H SANKSI ADMINISTRASI
Berikut ini contoh Laporan Laba Rugi. Namun sebelumnya ada hal yang harus kita
perhatikan terlebih dahulu. Pertama, kita perhatikan dulu Buku Besar perusahaan
yang akan diteliti, seperti di bawah ini:
Buku Besar
PT. Royal Bali 2015
Buku Besar
Penjualan Rp 80.000.000
Pendapatan Jasa Maklon Rp 10.000.000
Gaji Rp 15.000.000
Administrasi Rp 750.000
Telepon Rp 1.050.000
Listrik Rp 800.000
Sumbangan Rp 500.000
Jika kita susun menjadi Laporan Laba Rugi, kita akan menghasilkan laporan seperti
dibawah ini:
Penjualan Rp 80.000.000
Pendapatan lain-lain
BIAYA OPERASIONAL
“Bunga Jasa Giro” telah dikenakan pajak oleh pihak bank, maka ini dimasukkan
sebagai “Pendapatan dikenakan Pajak Final”, sehingga ini tidak seharunya dikenakan
pajak lagi. Kita jadikan faktor pengurang Laba Kena Pajak.
“Pengambilan Oleh Direktur” ini adalah bukan beban perusahaan. Direktur hanya
boleh menerima Gaji dan Dividen saja. Maka kita masukkan ke dalam koreksi fiskal
positif (faktor penambah laba kena pajak).
“Makan Untuk Pegawai” ini adalah bentuk kenikmatan (natura) yang diberikan oleh
perusahaan kepada pegawai, ini tidak diakui sebagai beban perusahaan.
“Sumbangan” ini bukan beban perusahaan, tidak bisa dihubungkan dengan revenue.
Sehingga kita masukkan ini ke dalam kelompok koreksi fiskal positif.
Pada Kasus ini tidak menemukan koreksi fiskal negatif, sehingga nanti koreksi
fiskal negatifnya akan 0 (nol). Setelah unsur koreksi fiskal kita masukkan, maka
Laporan Laba Rugi akan menjadi seperti dibawah ini:
PENDAPATAN
Penjualan Rp 80.000.000
Pendapatan lain-lain
BIAYA OPERASIONAL
Penjualan Rp 80.000.000
Pendapatan lain-lain
BIAYA OPERASIONAL