sendiri. Burung
merpati juga termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak
dijual di pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau
diternakan kembali.
1. Tentu saja burung yang kamu beli itu harus sehat.ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung
sayapnya tidak melor alias turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/perlawanan besar.
2. Usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun
untuk diternak.
ciri-ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut, daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang
hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal. bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat.
3. Bila saat kamu memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu. ambil
beberapa langkah ke belakang dan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti kamu perhatikan adalah burung yang
menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan
4. Pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar,
kepala yang lebih panjang dan besar. bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekatkan burung lain pejantan/betina lain dia akan
bekur (berkutut)
Kalau cara menternakan merpati juga gampang-gampang susah sebenarnya. ada dua metode disini, yang pertama sistim kurung. jadi
burung merpati itu nga pernah dilepas atau keluar dari sangkar nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan
burung merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai melalui terbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara
yang terakhir dipilih metode ternaknya, usahakan sangkar nya di perbesar.
Sistim lepas kandang. bagi yang baru membeli burungnya dari pasar burung ngak boleh langsung dilepas. kurung dan kasih makan
burung nya dahulu selama beberapa hari didalam kandang. selanjutnya sayap burung disalasiban/di lakban/di lem isolasi.barulah
burung dilepas dalam keadaan sayap dilem (usahakan jangan merusak bulu sayapnya saat me-lem maupun membuka lemnya).biarkan
burung keluar sendiri dari sangkar untuk pertama kali. saat malam tiba , bila si burung sudah tau cara pulang sendiri kerumah barunya
berarti ada kemajuan.
Biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpaa hari hingga memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung
sudah bertelur dan mengerami baru
dilepas)
Untuk mengawinkannya sendiri sebenarnya ada triknya, kumpulkan beberapa burung merpati dalam kandang selama seminggu, maka
akan terjadi pacaran anatar sesama burung merpati. pasangan yang sudah menjadi ini tidak akan berpisah bila tidak diapa-apain atau
satunya tiada. dan untuk melihat kapan saatnya burung merpati akan bertelur juga ada caranya. berikut adalah tanda-tanda burung
merpati bila akan bertelur. indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang. selalu
mengekor dibelakang si burung betina hingga terlihat seperti overprotect (kayak orang yang pacaran aja :p)
sekedar pengetahuan, masa - masa inilah burung merpati bisa di balapkan.caranya : tangkaplah siburung indukan ketika memasuki
kandang. pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. lalu ketika siburung jantan sudah terlihat
sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas khuuu khuuu keluarkan si burung betina.sijantan akan
lengket ditangan
Sebenarnya dalam menjodohkan burung merpati sangatlah gampang, penglaman saya dalam menjodohkan burung merpati:
1. Pilih burung merpati yang akan kita jodohkan, tentu saja harus pastikan jantan dan betina. tapi terkadang burung sesama sejenispun
juga bisa jodoh, tapi sangat jarang.
2. Kandangkan burung jantan dan betina dalam satu kandang. lebih bagusnya tutup kandang (gupon) pada malam hari.
3. Pada pagi hari mandikan burung dan jemur pada sinar matahari. Lebih bagus lagi jika burung jantan dan betina di pisahkan, tetapi
masih dalam satu kandang.
4. Setelah kering masukkan burung dalam kandang lagi dan beri makan.
5. ulangi lagi dari no 2 - 4 kurang lebih 3 hari maka burung akan jodah dan disa untuk di templekkan.,.,
jika sudah jodoh (templek) maka burung jantan bisa di lepas dan akan mencari bettinanya (its itu yang namanya burung sedang
'templek' (bhs jawa)) hingga burung bertelur.
Untuk membantu menjaga perkawinan siburung agar lancar ada beberapa cara juga yang bisa kita lakukan. bila tanda-tanda akan
bertelur sudah terlihat seperti yang baru kusebutkan diatas , kamu bisa menyediakan kayu-kayuan kceil seperti batang lidi, jerami, tali
bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai burung merpati jadi sarang. karna selama musim bertelur tiba, burung
merpati akan mencari benda-benda tersebut untuk dibuat alas telur untuk pengeramaan.
Burung merpati hanya mengerami hanya sekitar 19-22 hari. itu waktu yang sudah pasti nya. ngak semua telur bisa menetas juga. paling
banyak satu pasang burung merpati hanya menghasilkan 2 telur, 3 telur sangatlah langka. saat telur menetas kasihlah makan be-er atau
jagung yang halus ke burung indukan, karna akan disuapi keanak-anaknya.
Makanan yang paling baik untuk merpati adalah jagung dan kacang hijau. namun ada beberapa adat yang melarang umatnya memakan
atau membunuh burung merpati, apalagi menjualnya untuk disembelih. jadi, usahakan tidak berdagang burung merpati, membunuh,
maupun memakannya. karna burung merpati juga merupakan teman manusia seperti layaknya kucing
2. Pilihlah merpati dgn kondisi fisik yg mampu menunjang terbang dgn kecepatan tinggi dan full power.
Kepala membulat tanpa sudut.
Paruh menyatu dgn kepala membentuk kurva spt pesawat jet.
Leher kokoh
Bentuk badan yg 'rapat', tulangan tebal dan kekar (tdk kasar)
Otot/daging dada yg menggembung dan empuk.
Panjang sayap proporsional dgn besar tubuh.
Lar sayap rapat, tebal tapi lentur. Bentuk lar 'merit' atau ramping.
Sapit urang tebal dan keras, tdk terlalu rapat.
Ekor rapi membentuk sebuah garis lurus. Panjang ekor harus proporsional dgn tubuh.
Saya rasa ini-pun sudah cukup utk menggambarkan ciri merpati 'kencang'. Tapi sekali lagi, kencang itu
tergantung burung mana perbandingannya. Kalau mau dibandingkan dgn juara nasional, tentu sulit mencarinya.
hehehe...
Ungkapan sepasang merpati sebagai simbol kesetiaan dalam cinta rupanya mengandung makna sesungguhnya dan bukan
sekedar ungkapan tanpa dasar. Ternyata kehidupan merpati secara alamiah memang mempunyai sifat-sifat unik dan hal ini
sudah dikenal sejak lama.
Keunikan burung ini dapat dilihat dari ikatan perkawinan yang cenderung setia dan tidak dapat dipisahkan antar pasangannya
(merpati jantan dan betina). Bahkan bila salah satu pasangannya mati tidak bisa digantikan dengan yang lainnya. Merpati yang
juga mempunyai kecenderungan suka pada pasangannya yang sejenis kelamin (homosex atau lesbian).
Sifat setia atau monogami ini mangakibatkan usaha burung merpati ini kurang efisien karena peternak harus memberi makan
burung jantan yang tidak produktif (menghasilkan anak). Pasangan yang setia ini hanya akan menghasilkan telur dua butir
saja per periode peneluran yang selanjutnya dierami selama 18 – 19 hari. Menjelang anaknya berumur sepuluh hari akan
bertelur lagi begitu selanjutnya dengan proses yang sama.
Dengan demikian pemeliharaan sepasang merpati secara alami hanya mampu menghasilkan 24 ekor anak merpati (piyik /
squab) pertahunnya atau hanya 12 kali berperiode peneluran. Rendahnya kemampuan berproduksi inilah sebagai penyebab
utama dalam usaha burung merpati penghasil squab.
Keadaan di atas menimbulkan pertanyaan mungkinkah produksi burung merpati dapat ditingkat dalam waktu yang singkat?
Secara teoritis dan pengalaman beberapa peneliti ternyata merpati bisa bertelur sebanyak 66 – 72 butir pertahun bila telurnya
terus-terusan diambil tidak dierami oleh induknya tapi oleh inkubator atau induk buatan. Ini berarti kemungkinan peningkatan
produksi anak merpati (squab) sampai 300% dibanding dipelihara secara alami.
Pertanyaan berikut timbul apakah anak merpati yang baru lahir bisa dipelihara tanpa induknya tetapi dengan teknologi saat ini?
Pertanyaan ini ada karena merpati muda diberikan makan langsung dari induknya (“menyusui”) yang berbeda dengan anak
ayam yang baru menetas bisa mencari makan dan minum sendiri.
Sampai saat ini metode yang paling cepat yang mungkin bisa dipakai untuk meningkatkan produksi squab adalah dengan
metode “Hand Feeding”. Merpati muda yang baru menetas masih buta dan sangat lemah diberi makan dengan cara disuapi
sebagai pengganti induknya. Pekerjaan menyuapi ini memang memerlukan ketekunan dan pengalaman. Cara sejarahnya ini
sudah dikembangkan dari tahun 1915 di Jerman dan pada akhirnya di negeri Cina ditemukan metode untuk memelihara
burung yang baru menetas dengan nama Hand Feeding.
Hand Feeding menggunakan pakan yang disusun dari bahan-bahan murni (pure diet) dan di Bali metode ini sudah bisa
dilakukan sesuai dengan kondisi setempat dan meluas secara umum di Indonesia. Cara ini dilandasi pada suatu kenyataan
bahwa bahan pakan anak merpati harus mudah tersedia. Hasilnya cukup menggembirakan karena anak merpati yang baru
lahir telah berhasil dipelihara dengan metoda tersebut.
Bahan makanan yang dipergunakan adalah telur ayam mentah dicampur dengan air yang diberikan sampai umur satu minggu.
Untuk selanjutnya diberikan makanan ayam fase starter sampai umur 30 hari.
Pada tabel terlihat bahwa squab pada minggu empat siap dipasarkan memiliki berat badan melebihi yang dipelihara induk,
walaupun pada awalnya sampai minggu ke tiga squab yang dipelihara oleh induk pertumbuhannya lebih cepat dari Hand
Feeding. Namun masih tetap berharap masih ada penelitian lanjutan yang mengupas mengapa squab yang dipelihara dengan
cara hand feeding pada awal pertumbuhannya lambat.*** #Tju — Cara Melipatgandakan Produksi Anak Merpati.
Tabel : Rata-rata berat badan anak merpati (squab) dari saat tetas sampai umur empat minggu.