Anda di halaman 1dari 4

Tips penjemuran burung kicauan

Sinar matahari merupakan variabel penting dan bahkan utama dalam kehidupan
burung, termasuk burung kicauan yang dipelihara para penghobi burung.
Keperluan sinar matahari yang utama adalah untuk:
1. Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung.
2. Membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung.
3. Menghangatkan tubuh burung.
Di luar ketiga hal itu, masih banyak kegunaan sinar matahari tetapi yang utama
adalah ketiga hal tersebut di atas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:
1. Jemur dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar
sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk
burung agar mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang
diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.
2. Jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu
sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa
dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu
misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.
3. Jangan menjemur dengan sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah
panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan
burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan
bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan
masalah serius.
Untuk penghobi yang bekerja pagi-malam
Untuk penghobi yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bisa
menempatkan burung di tempat tertentu di mana burung mendapatkan sinar
matahari dan pada sekitar pukul 09.00 sinar matahri sudah tertutup
atap/dedauaan. Kalau kondisi tidak memungkinkan, maka lakukan penjemuran
pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).
Sebelum atau sesudah dimandikan?
Kalau Anda mengeluarkan burung sejak subuh, maka burung bisa dimandikan
dalam karamba pada pagi hari antara pukul 06.00 07.00 dan bisa langsung

dijemur karena sinar matahri belum panas sehingga tidak membuat bulu
mengkerut/keriting.
Kalau Anda memandikan selepas pukul 08.00, maka sebelum dijemur perlu
diangin-anginkan dulu sehingga kondisi bulu sudah teratur rapi (dirapikan si
burung sendiri).
Kalau Anda langsung menjemur setelah burung dimandikan dalam kondisi sinar
matahari yang sudah panas, maka sebelum bulu sempat dirapikan burung, maka
bulu sudah telanjur kering. Hal ini menyebabkan bulu menjadi keriting, tidak
tertata rapi.
Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan
semua pada pagi hari, maka tidak ada perbendaannya. Tetapi kalau dengan
sangat terpaksa Anda hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur
(belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum
memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah dianginanginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.
Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari?
Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur
dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar
matahari sudah tidak terlalu panas.
Benarkah penjemuran bisa mengurangi kegemukan?
Bisa dikatakan iya, tetapi hubungannya tidak langsung. Dengan burung dijemur,
maka dia merasa panas dan kehausan. Dalam kondisi seperti ini burung akan
lebih banyak minum ketimbang makan, dan karenanya konsumsi karbohidrat
berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa
mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa
menjadi lebih langsing.
Apakah penjemuran bisa membakar lemak? Nah hal ini hanyalah mitos. Tidak
ada cerita bahwa sinar matahari bisa menyebabkan terjadinya pembakaran
lemak di dalam tubuh. Cairan yang keluar dari tubuh burung yang dijemur
bukanlah hasil pembakaran lemak tetapi cairan air. Itulah mengapa burung yang
banyak jemur bisa terlihat singset karena dia tidak banyak mengonsumsi
karbohidrat tetapi air.
Perlu ditekankan lagi bahwa burung akan mengeluarkan banyak energi yang
bisa memacu pembakaran lemak (dengan asumsi ada pembatasan pakan)
sehingga burung langsing adalah ketika dia banyak dimandikan. Dengan banyak
dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata

bulu (didis-bahasa Jawa). Pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan,
burung memerlukan energi. Jika dari sisi pakan ada pengurangan karbohidrat,
maka mau tidak mau burung akan melepas lemak di tubuhnya dan dibakar
sehingga berubah menjadi energi. Maka menjadi langsinglah dia.
Jenis burung dan keperluan jemur
Masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam
penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam.
1. Untuk burung-burung jenis anis, seperti anis merah atau punglor merah,
anis kembang, anis macan; kacer poci atau sekoci dan kacer hitam, sulingan
atau tledekan, jenis-jenis cucak, murai batu dan sebagainya, maka keperluan
mereka untuk penjemuran relatif sedikit dibandingkan jenis burung pemakan
biji-bijian. Sebab burung jenis-jenis itu di alam sana hidup di antara pepohonan
yang rindang dan tidak terbiasa berjemur berlama-lama.
2. Untuk burung-burung jenis pemakan biji seperti kenari, gelatik,
branjangan, perkutut, derkuku, lovebird dan beberapa burung paruh
bengkok lain, bisa dilakukan penjemuran relatif lebih lama ketimbang burungburung jenis anis ataupun cucak. Bahkan dalam berbagai kasus, beberapa
burung yang macet bunyi bisa diterapi dengan penambahan waktu jemur
diimbangi dengan banyak mandinya. Misalnya lovebird atau kenari,
memerlukan panas yang relatif banyak.
Burung-burung pemakan biji umumnya hidup di padang rumput, ladang jagung,
gandum, milet dan sebagainya yang merupakan daerah terbuka dan banyak kena
sinar matahari.
3. Ada beberapa pengecualian dalam hal ini, misalnya untuk burung jalak
suren, kakatua, pentet atau cendet dan beberapa burung lainnya. Burung jalak
suren misalnya, meski dia bukanlah pemakan biji tetapi pada habitat aslinya
dulu dia selalu berada di persawahan atau rawa-rawa yang relatif mendapat
banyak sinar matahari. Meski demikian, burung jalak suren tidak memerlukan
penjemuran yang lama jika dipelihara di rumahan.
Sedangkan burung kakatua dan bebera jenis nuri, meskipun mereka pemakan
biji-bijian tetapi mereka lebih banyak berasal dari habitat hutan dengan
memakan biji-bijian dari pepohonan yang besar dan rindang.
Sedangkan untuk burung pentet atau cendet, dia adalah burung pemakan
serangga dan bahkan juga makan burung lain yang lebih kecil (predator),
terutama anakan di sarang. Di Bali sana misalnya, burung pentet atau cendet
adalah musuh utama para pemilik penangkaran alam anis merah, selain ular dan

biawak serta beberapa jenis hewan pemangsa anakan anis merah lainnya.
Cendet atau pentet terbiasa bertengger di pucuk pohon yang tinggi atau
bebatuan dan sebagainya ketika mengincar mangsanya. Dengan demikian pentet
bisa tahan berjam-jam di bawah sinar matahari.
Ada beberapa pengecualian untuk beberapa jenis burung lain yang tidak saya
sebutkan di sini. Tetapi, sementara ini dulu ya artikel tentang penjemuran untuk
burung kicauan.

Anda mungkin juga menyukai