Anda di halaman 1dari 21

TIP PERAWATAN MURAI BATU TROTOL

Semua yang saya tulis dibawah ini adalah pengalaman pribadi saya, setelah
melakukan percobaan percobaan merawat murai batu trotol hingga ganti bulu remaja,
beberapa cara sudah sy lakukan agar murai batu trotol cepat ganti bulu dan kemudian
saya membuat kesimpulandibawah ini. jadi, tentu, ada banyak faktor kekurangan atau
bahkan berlebihanya, jadi anda sendiri yang dituntut bijak dalam mengambil keputusan
setelah tanya teman teman, baca buku atau browsing an di internet tentu saja.

Yang saya maksud trotol disini adalah anakan murai batu umur 1,5 bulanan sampai
ganti bulu remaja, dilain kesempatan saya (Insya Alloh) juga akan menulis tip
perawatan murai batu trotol usia 8 hari sampai dengan makan pur kering. Ada beberapa
hal yang akan saya bagikan disini :

1. Makanan, mnurut saya, trotolan ibarat bayi, jadi sangat memerlukan gizi tinggi
untuk tumbuh kembangnya yang normal bahkan optimal, jadi saya biasanya memberi:
pagi jangkrik 8 ekor + kroto 1 sendok makan (kalau tidak ada kroto saya beri jangkrik
hingga 14 ekor), sore tanpa kroto saya beri jangkrik 10 - 12 ekor (tergantug karakter
makan burung), tanpa uler kandang atau yang lainya, yg perlu saya tekankan, saya
hanya memberi makan 2 kali (pagi dan sore), diluar itu saya tidak memberi apapun,
dengan begitu disela-sela exfoodnya, trotolan tetap makan pur.

2. Mandi, tentu penting, apa lagi diusia ini biasanya lebih mudah untuk diajari mandi
keramba, meski kadang perlu dipaksa (ditangkap kemudian dimasukan keramba), jika
tidak, akan lebih sulit diajari mandi di keramba setelah dewasa .

3. Penjemuran, saya tidak melakukan penjemuran dalam merawat murai batu


trotolan, alasan saya, memang burung jadi lebih sehat, lincah dan suara cepet bening,
tp menurut saya bulu bulu burung juga jadi kuat. Jadi untuk merawat trotolan, saya
fokus ke ganti bulunya, apa yang diharapkan dari murai trotolan ? Tentu yg penting bagi
saya agar burung cepet ganti bulu dan cepet klihatan jadi murai remaja, untuk itu saya
merawatnya seperti murai dewasa yang lagi mabung (ngurak).

4. Penempatan, murai batu trotolan adalah jenis makluk hidup, itu logikan nyata
yang tidak boleh dilupakan, termasuk burung janis apapun, jadi penempatan juga jadi
faktor penting dalam tumbuh kembangnya, tempatkan ditempat yang bagus sirkulasi
uadaranya dan sebaiknya jangan berpindah-pindah, sepanjang perjalanan menangkar
burung ( kurang lebih 7 tahun) saya pernah dapat 2 laporan (dari teman yang ambil
trotolan dari saya) mati, selidik punya selidik menurut saya (belum tentu benar lho ini . .
) karena gejalanya sama, penempatan juga sama, maka saya punya kesimpulan bahwa
hawa panas, pengab dan sirkulasi yang buruk bisa menimbulkan serangan yang
gejalanya mirip tetelo (kepala muter muter, vertigo kali ya . . ) dan bisa menyebabkan
kematian, tolong jangan tanya alasan secara medis atau akademis ya, saya tidak punya
kapasitas untuk itu, ini murni feelling saja, anda percaya / tidak bukan masalah saya.

5. Pemasteran. Proses ini penting banget meskipun anda tidak berencana untuk
dibuat lomba, untuk jaga-jaga jika anda bosan / jenuh lalu menjualnya. Jika burung
banyak isian tentu akan menambah tinggi harga jualnya disamping anda akan bangga
menikmatinya. Murai batu tergolong burung yang cerdas apalagi kalau usianya masih
sangat muda, ibarat kertas masih putih, bersih dan kosong, terserah anda mau dicoreti
atau ditulisi apapun. Saya punya keponakan, lahir di kota Nganjuk, kemudian
dibesarkan di kota Tasikmalaya oleh orang tuanya, setelah lulus SD saya ketemu dia
(keponakan) di Nganjuk waktu Idul Fitri, logatnya persis orang Sunda, sayang,
dibesarkan di Sunda, coba di negara Arab, fasti ta' bakhlul, hahaha . . .. hanya
ilustrasi . . . .demikian kira kira.

6. Ganti bulu, jika proses berjalan baik, diusia -+ 3 bulan, trotolan sudah mulai
proses ganti bulu, sebaiknya diproses ini full krodong hingga semua bulu sudah rontok
semua, siproses ini juga saya tidak membersihkan kotoranya hingga benar benar
tuntas-tas (jangan ditiru ya, kalau tak sanggup ).

Berikut ini tiga metode yang bisa diterapkan pada murai batu bahan /
bakalan agar cepat berkicau.

1. Metode pemanfaatan extra fooding (EF)

Ada beberapa jenis EF yang diyakini bisa merangsang murai batu bakalan cepat bunyi,
yaitu jangkrik, kroto, cacing, dan belalang hijau.

Persoalannya, murai batu mempunyai selera yang tidak selalu sama. Misalnya, ada
yang mau makan kroto, tetapi ada juga yang kurang menyukainya, bahkan tidak mau
menyantapnya.

Soal porsi pun tidak selalu sama. Ada yang bisa mengkonsumsi jangkrik dalam jumlah
banyak, tetapi ada juga yang hanya sedikit.
Untuk membuat murai batu bakalan cepat berkicau, beberapa penggemar membuat
setelan EF yang disesuaikan dengan selera dan kebiasaan burung.

Setelan paling tepat hanya bisa diperoleh jika kita sudah melakukan berbagai
percobaan, yang boleh jadi awalnya berupa trial and error. Dari beberapa percobaan ini,
maka dapat diketahui jenis EF yang paling disukai, sekaligus dapat menentukan porsi /
takaran untuk setiap jenis EF yang akan diberikan tiap hari (misalnya jangkrik) atau
berapa kali dalam seminggu (kroto, cacing, belalang hijau).

Jika sudah ketemu setelan EF yang pas, kita tinggal menerapkannya secara rutin setiap
hari, dan MB akan cepat berkicau dan rajin bunyi. Salah satu contoh setelan standar
untuk perawatan harian MB bisa dilihat kembali di sini.

Namun metode ini punya kelemahan tersendiri, yaitu burung menjadi seperti
“ketagihan”. Jika Anda tidak memberinya sesuai dengan porsi harian, atau karena
sesuatu hal tidak bisa memberikan salah satu jenis EF (misalnya stok di kios burung
habis), performa burung langsung menurun. Sebab murai sudah terbiasa dengan EF,
dan baru dapat optimal kalau perawat atau pemiliknya memberikan extra fooding yang
disukainya tersebut.

2. Metode pemanfaatan burung master

Ada beberapa jenis burung master yang sangat bagus untuk merangsang murai batu
cepat berkicau, terutama yang berukuran kecil seperti kenari, lovebird, dan ciblek.

Apabila burung masternya gacor, murai batu akan “marah” dan langsung meladeni
kicauan burung-burung berukuran kecil tersebut, dengan mengeluarkan suara
terbaiknya dan keras. Ini karena sifat murai batu yang fighter, dan sangat menjaga
wilayah teritorialnya.

Metode ini bagus diterapkan untuk murai batu bakalan setelah beberapa hari
dijinakkan. Metode ini juga cocok untuk melatih murai batu yang mentalnya kurang
stabil. Dengan mengetreknya bersama burung master berukuran kecil, MB yang
mentalnya kurang stabil akan selalu merasa dominan, dan secara bertahap akan
muncul kepercayaan dirinya.

Sebagaimana metode pertama, pemanfaatan burung master ini juga punya kelemahan.
Murai batu, apalagi yang mentalnya kurang stabil, mudah drop ketika mendengar suara
burung lain yang masih asing di telinganya. Apalagi kalau volume suaranya lebih besar
daripada burung master berukuran kecil yang biasa dihadapinya.

3. Metode pola rawatan alami

Dalam metode ini, kita melakukan kamuflase sehingga murai batu memperoleh banyak
hal seperti yang biasa diperolehnya di alam liar. Perlu diketahui, murai batu di alam liar
rajin berkicau dan pintar meniru suara-suara burung lain yang sesuai dengan karakter
kicauannya.

Di alam liar, mereka memperoleh pakan yang cukup berdasarkan ketersediaan dan
pilihan sendjri. Di samping itu, murai batu jantan biasanya didampingi beberapa burung
betina dan anak-anaknya. Tak kalah penting, mereka selalu memperoleh kecukupan
sinar matahari dan leluasa bergerak.

Hal-hal yang diperoleh murai batu di alam liar inilah yang sebagian bisa diadopsi untuk
membuatnya cepat berkicau dalam perawatan manusia. Untuk pakan, Anda tetap bisa
menggunakan voer sebagai pakan utama, ditambah beberapa jenis serangga sebagai
extra fooding (di alam liar, serangga justru merupakan pakan utama).

Burung betina bisa digantang di dekat MB jantan, dengan jarak sekitar 2-4 meter untuk
merangsang birahi, yang otomatis akan membuatnya rajin berkicau.

Menggantang burung pada lokasi yang dekat dengan pepohonan juga sangat bagus
untuk membuat murai batu cepat berkicau, karena burung merasa seperti di alam liar,
meski faktanya dia terkurung dalam sangkar.
Kelemahan dari metode ini adalah diperlukan waktu lebih banyak untuk merawatnya,
meski hasilnya setimpal dengan pengorbanan sang perawat atau pemilik burung.

Berikut adalah sebab mengapa murai batu anda tidak gacor yang
kami himpun dari berbagai sumber terpercaya.
1. Burung Murai Batu Cuma Ngeriwik

Burung tua maupun muda terlebih tangkapan hutan. Karena, walau muda, burung hasil
tangkaran umumnya akan gacor. Kenapa ? Burung hasil tangkaran besar di lingkungan
manusia serta sebab itu dia tak ada hambatan takut pada manusia serta
lingkungannya. Namun burung tangkapan rimba, butuh penyesuaian yang lama dengan
lingkungan manusia. Dia mesti melewati sistem penjinakan hingga cepat beradaptasi.
Bila anda memelihara burung tangkapan rimba, terkadang butuh waktu berbulan-bulan
untuk membuat dia tidak takut lagi dengan manusia. Umumnya, sesudah periode
mabung barulah dia dapat beradaptasi. Syaratnya, sepanjang saat itu juga dia
diletakkan di area yang relatif ramai, dekat orang rumah berlalu lalang. Lantas anda
janganlah terlampau mengharapkan bahwa burung hasil tangkapan rimba akan gacor
kurun waktu singkat lebih kurang 1-2 bln.. Butuh berbulan-bulan hingga betul-betul tidak
takut dengan lingkungan manusia. Karena, burung yang ngeriwik terus sesungguhnya
yaitu burung yang tidak sehat dengan mental, atau mentalnya tetap tertekan, didalam
perihal ini oleh lingkungan yang sekalipun asing untuk dia.

Burung memasuki periode mabung. Burung murai batu mabung umumnya cuma
ngeriwik-ngeriwik atau apalagi cuma diam sekalipun. Teliti saja bila burung anda tiba-
tiba tidak gacor, ada kemungkinan memasuki periode mabung. Ada bulu-bulu halus
mulai berjatuhan.

Burung habis mabung, umumnya juga hanya ngeriwik. Dia tidak ingin gacor
sebagaimana saat belum mabung. Perihal itu dikarenakan, periode rekondisi pasca
mabung memanglah membutuhkan waktu lebih kurang 1-2 bln.. Pasti perihal ini tidak
berlaku untuk burung-burung spesifik, yang apalagi didalam situasi mabung tetap terus
gacor. Berarti, dengan umum, burung yang baru saja mabung sesungguhnya yaitu
burung yang tidak atau belum sehat dengan fisik. Untuk mempercepat kesehatannya
sembuh, yakinkan saja kecukupan nutrisinya.
Burung yang kalah sesudah diadu, umumnya juga cuma ngeriwik-ngeriwik terus tidak
ingin lagi gacor. Bila perihal itu berlangsung pada burung anda, maka burung anda
butuh dikarantina. Hingga kapan? Terkadang membutuhkan waktu berbulan-bulan
untuk memulihkannya, atau umumnya sesudah melalui lagi periode mabung.
Sepanjang perawatan, anda juga butuh mencermati kecukupan pakan serta gizinya.

2. Burung Murai Batu Cuma Gacor Pada Saat Tertentu

Ada burung spesifik yang cuma gacor saat pagi hari sesaat sisa waktu setelah itu cuma
ngeriwik, atau gacor cuma malam hari, dan seterusnya. Perihal itu umumnya berlaku
pada burung-burung yang sesungguhnya telah tidak takut lingkungan namun belum fit
dengan fisik, serta dapat juga dikarenakan tidak atau belum birahi seutuhnya. Burung
yang birahi, umumnya gacor selama hari. Pasti didalam perihal ini anda mesti
mengupayakan bagaimana supaya burung tersebut dapat birahi.

Burung-burung muda juga miliki kebiasaan cuma gacor pada saat spesifik. Karena, ini
cuma masalah waktu yang menuntut anda untuk bersabar.

3. Burung Murai Batu Cuma Gacor di Area Tertentu

Burung murai batu yang cuma gacor di rumah namun tidak di arena lomba umumnya
dikarenakan oleh situasi tidak fit atau dapat juga dikarenakan tidak punya kebiasaan
diadu didalam keramaian. Karena, butuh dipandang serta dikondisikan fisiknya hingga
betul-betul fit serta sesaat itu juga dilatih dengan teratur namun terukur bila anda
memanglah pengin mempunyai burung yang akan serta punya kebiasaan gacor di
arena lomba atau di keramaian.

Burung yang cuma gacor di arena lomba namun tidak gacor di rumah. Burung seperti
ini umumnya dikarenakan oleh situasi kurang birahi. Didalam situasi seperti itu, burung
cuma birahi saat dirangsang oleh datangnya “musuh” atau “pesaing” yaitu burung lain.
Semetara bila di rumah, dimana tak ada musuh, dia tidak bersemangat untuk bersuara.
Tingkatkan birahinya, itu di antara kuncinya.

Tips Cara Merawat Burung Murai Batu Harian.

jam 07.00wib burung diangin-anginkan di teras rumah sampai jam 07.30wib.


jam 07.30wib burung dimandikan di keramba mandi atau semprot dengan spray yang
lembut, bergantung kebiasaan pemilik burung.

bersihkan Kandang Murai Batu harian, ubah atau imbuhkan voer serta air minum.

berikanlah 4 ekor jangkrik pada cepuk EF.

penjemuran bisa dikerjakan selama 1-2 jam setiap hari mulai jam 08.00wib - 11.00wib,
selama penjemuran, baiknya burung tidak lihat burung sejenis.

sesudah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras rumah selama 20


menit, lantas sangkar dikerodong.

siang hari hingga sore jam 11. 30wib - 15. 00wib burung bisa di master dengan suara
master atau burung-burung master.

jam 15.30wib burung diangin-anginkan kembali diteras, bisa dimandikan apabila butuh.

berikanlah 2 ekor jangkrik pada cepuk EF.

jam 18.00wib burung kembali dikerodong serta di perdengarkan suara master selama
masa istirahat hingga pagi harinya.

Pemberian EF Tambahan Untuk Burung Murai Batu Yang Harus Teratur.

kroto fresh diberikan 1 sendok makan optimal 2x dalam waktu 1 minggu. perumpamaan
setiap hari selasa pagi serta hari jumat pagi.

pemberian cacing diberikan 1 ekor 1x dalam waktu 1 minggu. perumpamaan tiap-tiap


hari senin pagi.

pengumbaran di kandang umbaran bisa dikerjakan 4 jam setiap hari selama 4 hari
didalam waktu 1 minggu.

Berikan Vitamin dan Mineral Pada cepuk air minum 1x dalam waktu 1 minggu.

Karakteristik Burung Murai Batu.

gampang beradaptasi, burung murai batu amat gampang menyesuaikan diri pada
pergantian lingkungan.
petarung yang mudah naik darah. jika mendengar suara burung murai batu lain atau
lihat burung sejenis, maka motivasi tempurnya segera berkobar.

birahi yang condong gampang naik. burung ini amat gampang naik birahinya, banyak
penyebab yang bisa membuat naiknya birahi pada burung type ini. stelan EF ( extra
fooding ) yang terlalu over.

penjemuran yang berlebih atau lihat burung murai batu betina, bisa dengan cepat
menaikkan tingkat birahinya.

Burung Murai Batu Gampang Jinak. dikarenakan kekuatan beradaptasinya yang tinggi,
maka burung ini gampang jinak pada manusia.

Tips Cara Merawat Burung Murai Batu Sebelum Lomba Agar jadi Jawara.

H - 3 sebelum saat lomba, jangkrik dapat dinaikkan pemberian nya menjadi 5 ekor pagi,
serta 4 ekor sore.

H - 2 sebelum saat lomba, burung baiknya dijemur optimal 30 menit saja.

1 jam sebelum saat di gantang lomba, burung di mandikan serta berikanlah jangkrik 3-5
ekor serta ulat hongkong 6-15 ekor.

jika burung dapat turun lomba kembali, berikanlah jangkrik 2 ekor lagi.

baiknya, mulai H - 6 burung diisolasi. jangan sempat lihat serta mendengar suara
burung murai batu lain.

mandikan burung di malam hari jam 19.00wib - 20.00wib pada H - 1.

Tips Cara Memelihara Burung Murai Batu Sesudah Lomba.

Pemberian porsi EFdi kembalikan ke stelan harian.

Berikan Burung Vitamin dan mineral Padacepuk EF setelah lomba pada H - 1.


Sampai H + 3 sesudah Lomba Penjemuran cukup 30 menit saja.

Tips Cara Mengatasi Jika Burung Murai Batu Kondisi Nya Drop.

tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 5 ekor pagi, serta 5 ekor sore hari nya.

tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x dalam waktu 1 minggu.

berikanlah kelabang 2 ekor dalam waktu 1 minggu sekali.

pemandian burung dijadikan 2 hari sekali saja.

burung segera diisolasi, janganlah lihat serta mendengar suara burung murai batu lain
dahulu.

lamanya penjemuran ditambah jadi 2-3 jam setiap hari nya.

berikanlah vitamin dan mineral secara rutin.

Tips Cara Mengatasi Jika Burung Murai Batu Terlalu Over Birahi.

pangkas pemberian porsi jangkrik menjadi 3 ekor pagihari serta 2 ekor sore hari.

kerjakan pengembunan pada jam 05.30wib - 06.00wib.

berikanlah cacing 2 ekor 2x dalam waktu 1 minggu.

frekuensi pemandian burung dibikin seseringkali, contohnya pagi hari - siang hari serta
sore hari.

lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30menit saja setiap harinya.

waktu pengumbaran dibikin seseringkali serta lebih lama.


Tips Pemilihan Anak Murai Batu Atau Bakalan Murai Batu Yang Baik
Dan Bagus Dan Cara Membedakan Jantan Dan Betina Nya.

berkelamin jantan, tanda-tanda burung murai batu jantan bisa dipandang warna bulu
hitam yang tegas mengkilap serta kontras dan mempunyai ekor yang lebih panjang dari
pada burung murai batu betina.

wujud paruh, baiknya tentukan wujud paruh yang berpangkal lebar, tidak tipis, besar
serta panjang. paruh sisi bawah mesti lurus. janganlah memilih bahan yang mempunyai
paruh bengkok. posisi lubang hidung tentukan sedekat barangkali dengan posisi mata.

kepala berupa kotak, mata bulat besar serta melotot. ini mengisyaratkan burung ini
memiliki mental tempur yang baik.

postur badan, pastikan bahan yang berpostur tengah dengan panjang leher, badan
serta ekor dan kaki yang cocok. janganlah memilih bahan yang berleher serta berbadan
pendek.

sayap mengepit rapat serta kaki mencengkram kuat, ini mengisyaratkan bahan tersebut
sehat. warna kaki tidak punya pengaruh pada mental burung.

lincah serta bernafsu makan besar. ini adalah tanda-tanda bahan yang bermental baik.

panjang ekor yang cocok dengan postur badan. pastikan wujud ekor yang sedikit lentur.

leher panjang padat diisi. mengisyaratkan burung ini dapat mengeluarkan power nada
dengan optimal.

Cara merawat anakan murai batu –


Jika Anda adalah seorang penggemar burung murai batu berarti sama dengan saya.
Nah, ngomong-ngomong murai batu bagaimana jika kita bicara masalah bagusan mana
sih burung murai batu tangkaran atau liar? Tentu bagusan yang tangkaran jika untuk
lomba ya, nah sebaiknya kapan sebaiknya Anda membeli bibitan alias piyikan atau
trotolan burung murai batu? Umur berapakah yang paling tepat? Jika saya pribadi
sebaiknya Anda membelinya sebelum anakan murai batu itu bisa bertengger, lebih
bagus lagi paling tidak berumur 1 minggulah.

Tapi jika Anda terlalu sibuk bisa beli yang sudah bertengger mungkin berumur 4
mingguan lah, sedang bagi Anda yang punya banyak waktu luang belilah yang satu
mingguan. Cara pelolohan untuk yang satu mingguan 2 jam sekali lakukan lolohan, tapi
jika dirasa kurang tepat Anda bisa melolohnya 1 jam sekali sampai burung berumur 3
minggu. Tapi ingat jangan sampai kekenyangan lohat temboloknya yang penting terisi
makanan.

Untuk pakan lolohannya sendiri Anda bisa gunakan voer halus campus air sampai umur
3 mingguan, atau jika ada kroto berikan voer campuran kroto dan ulat hongkong 5 ekor
yang sudah di potong kecil. Setelah burung berumur 1 bulan Anda bisa melatihnya
dengan voer kering, kroto, ulat hongkong tapi letakkan di tempat yang berbeda, Anda
masih bisa melolohnya dengan frekwensi pagi, siang, sore.

Saat berumur 2 bulan Anda mulai bisa melatihnya makan jangkrik pagi dan sore 2 ekor
tapi hilangkan kaki dan kepalanya. Oh ya jika mau memaster silahkan master burung
dari umur 1 bulan. Untuk voer basah sendiri harus sekali pakai, jika mau makan lagi
buatkan yang baru, berikan vitamin setiap 1 minggu 3 kali. Saat burung mu berumur
kurang lebih 4 bulan dia akan mabung dan jadilah murai muda. Saat berumur segini,
kurangi porsi ulat seminggu 3 kali dan perbanyak jangkrik 5 ekor pagi dan sore. Anda
bisa melakukan percobaan setelan setelah burung berumur diatas 4 bulan. Saran dari
saya jika mau di bawa ke arena latian bersama burung sebaiknya berumur diatas 7
bulan.

Melatih mental murai batu muda


Tips melatih mental murai batu anakan – Banyak cara penghobi dalam mengisi
perbendaharaan suara murai batu muda selain diperdengarkan dengan berbagai ragam
burung burung kecil dapat juga dengan menggunakan perangkat elektronik yang tentu
saja sudah sangat mudah di dapatkan.

Selain sebagai masteran suara, burung burung kecil type fighter seperti Ciblek dan
berbagai ragam jenis dari Flycatcher (Tledekan, Sulingan laut, Selendang Biru,
Cingcoang dsb) dapat juga kita manfaatkan untuk melatih mental murai batu muda
sebelum di turunkan ke latihan bersama ataupun lombaburung berkicau.

Murai batu muda apalagi yang baru saja lepas dari trotol biasanya sedang dalam
puncak metabolisme yang bagus, ditandai dengan usai mabung pertama burung
menjadi gacor, pemurai batuerani (fight), bahkan cenderung temperamen. Waktu
seperti inilah biasanya sang pemilik burung tersebut ingin segera melihat performa dari
burung tersebut dengan cara memurai batuawanya ke tempat tempat latber yang sudah
barang tentu disana beraneka ragam usia murai batu bercampur baur menjadi satu.

Tentu saja banyak murai batu muda yang sudah berani melawan dengan murai batu
dewasa, namun dikhawatirkan Bila mental murai muda tersebut drop (karena ada murai
batu dewasa yang lebih mapan) butuh waktu yang lama untuk memperbaikinya.

Dari kasus diatas, lebih bijaksana bila kita melatih terlebih dahulu mental murai batu
muda dengan memanfaatkan burung burung kecil type fighter (Ciblek, tledekan, dsb
yang sudah gacor).

Tips melatih mental murai batu anakan:

Cobalah sesekali di gantung berdekatan dan durasi waktu yang kita atur secara
bertahap, dipantau dan dilihat perkembangandari murai batu yang kita latih setiap
harinya.

Metode pelatihan mental dengan burung burung kecil ini diharapkan murai batu akan
semakin menguasai daerah teritorialnya dan semakin mapan perilaku dan
keagresifitasannya.

Idealnya pelatihan ini selesai setelah murai batu memasuki masa mabung kedua (Lama
sekali waktunya??, yah begitulah resiko yang harus kita jalani).

Setelah murai batu muda memasuki masa mabung kedua perbanyaklah


perbendaharaan suaranya dengan cara rajin memaster dengan ragam suara burung
lain.

Waktu selesai dari mabung kedua, barulah kita coba untuk melatih murai batu tersebut
ke ajang latber kecil-kecilan dengan perlahan dan gantung di pinggir terlebih dahulu.

Cara merawat murai batu saat mabung –


Siklus mabung atau lebih di kenal dengan siklus rontok bulu adalah siklus alamiah
yang selalu terjadi pada setiap burung. Bila terjadi dalam burung murai batu berarti
Anda harus mengetahui cara perawatannya.

Pada masa ini burung murai batu akan memiliki metabolisme tubuh yang lebih tinggi
sekitar 40% lebih. dan dalam hal ini maka asupan gizi yang di butuhkan burung murai
batu haruslah berkualitas. Hindarilah makanan-makanan yang tidak mempunyai nilai
gizi yang baik bila burung murai batu dalam kondisi ini.

Pada saat ini juga hindari pertemuan antara burung satu dengan yang lain baik sejenis
maupun tidak sejenis. Hal ini di sebabkan bila terjadi pertemuan maka akan
mempengaruhi hormon pada burung. hormon ini pula lah yang akan mempengaruhi
reproduksi burung. Jadi sebisa mungkin hindari pertemuan antara burung. Pastikan
hanya ada satu burung di kandang dan jangan dekatkan burung murai batu yang
sedang mengalami siklus mabung ini dengan burung lain.

Dibawah ini kami akan menyajikan cara merawat murai batu saat mabung:

Taruh sangkar atau tempat burung murai batu di tempat yang sepi dan tidak di tempat
keramaian. Pastikan sangkar di tempat sendirian dan bila bisa gunakan kerudung untuk
mengkerudungi sangkar burung murai batu.

Berikan EF lebih banyak dari porsi biasa sebab sangat diperlukan untuk pembentukan
sel-sel baru dan juga untuk pertumbuhan bulu baru. Contoh porsi EF : Setelan Jangkrik
dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x
seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor tiap pagi.

Berikan vitamin burung dan mineral burung kepada burung murai batu yang berkualitas
seminggu 2 kali agar asupan burung tercukupi.

Sering-sering melakukan pemansteran terhadap burung murai batu dengan cara


mengajak bicara burung murai batu dengan suara-suara burung. hal ini di sebabkan
karena burung murai batu lebih banyak diam dalam siklus ini.

Untuk memandikan burung murai batu yang sedang mengakami siklus rontok bulu
cukup 1x dalam seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari. jangan terlalu lama
agar burung murai batu tidak stres.

Jangan sering menyentuh burung murai batu dan memindah sangkar burung murai
batu. hal ini di karena kan burung murai batu butuh ketenangan dalam siklus mabung.

Tunggu sampai burung murai batu selesai mengalami siklus ini agar sudah tidak

Berikut cara merawat murai batu saat mabung, semoga bermanfaat untuk Anda dalam
merawat burung murai batu.

Cara mengatasi murai yang drop mental –


Murai adalah burung petarung, Jadi sudah sewajarnya jika mentalnya menurun maka
akan menjadi stres (tidak berbunyi). Penyebab stres pada murai bermacam-macam.
Contohnya: kalah bertarung, pindah tempat, terkejut (biasa tempat sepi, tiba-tiba pindah
ke tempat ramai), dan masih banyak lagi. Pada kesempatan kali ini kami telah
merangkum beberapa cara mengatasi murai yang drop mental. Yuk disimak.

Jauhkan dari burung-burung sejenis

Sebaiknya Anda menjauhkan murai dari burung-burung sejenis, diletakkan di


lingkungan yang nyaman (tidak panas, bisa dekat sumur atau dekat kolam), di kelilingi
burung-burung kecil seperti burung peleci, sambitan dan geledekan. Dengan melihat
burung-burung kecil ini, mental burung murai akan terangkat kembali. Tapi, jangan pilih
burung ciblek, karena walaupun kecil, burung ini bermental petarung dan bersuara
membentak dan keras.

Karantina

Cobalah mengkarantina hingga masa mabung berikutnya jangan dipertemukan dengan


murai yang bunyi. Selama waktu itu, sesekali dapat dipertemukan dengan Burung murai
betina. Bisa beli, atau dapat juga pinjam teman jika ada yang punya burung murai
betina.

Cara membuat murai batu gacor –


Ini adalah hal yang paling jarang dilakukan oleh penghobi burung manapun, sebab
dalam pandangan mereka memandikan burung pada malam hari dapat membuat
burung sakit, tapi benar juga, tergantung jenis burung dan kondisinya.
Burung yang dapat di ajak mandi malam adalah sebagai berikut: anis merah, anis
kembang, anis macan, anis cendana, murai batu, kacer, ciungbatu, ciungmungkal,
cingcoang, meninting, berkecet, decu, sikatan, mockingbirds, nightingale, blackbird dan
lain.

Selain dapat membuat gacor, jinak dan lebih ngeplong, manfaat lainnya adalah dapat
membuat burung yang OB jadi normal lagi. Nah adapun syarat untuk memandikan
burung di malam hari adalah sebagai berikut ini :

Jangan menerapkan mandi malam pada burung jenis beparung sejati seperti murai
batu bakalan, juga burung lainnya.

Burung Anda harus benar dalam keadaan sehat atau fit.

Kondisi cuaca yang normal tidak terlalu dingin, kecuali jika Anda dapat memandikannya
di dalam ruangan yang bersuhu normal.

Waktu yang paling baik untuk mandi malam adalah pukul 19 sampai 22.

Dan waktu yang paling pas untuk mandi malam adalah pukul 21 sampai 22.

Cara ini juga efektif untuk menghilangkan gaya mbagong kacer.

Nah cara mandinya lakukan dengan kebiasaan mandi burung yang Anda lakukan.

Setelah mandi, gantang di tempat yang bersuhu normal dan berikan makanan
kesukaannya.

Pagi harinya jam 5 silahkan embunkan burung.

Itulah cara membuat murai batu gacor, semoga bermanfaat untuk Anda. Selamat
mencoba.

Merawat murai batu –


Beberapa faktor yang mempengaruhi burung mencabuti bulunya, entah itu ekor, sayap,
atau dada. Iritasi pada kulit, kurang gizi, penyakit dalam, hormonal, dan drop mental.
Jika penyakit dalam itu saya rasa Anda paham, untuk kurang gizi juga Anda yang tahu
memberi pakannya kurang banyak, untuk yang drop mental ini kasusnya biasanya
terjadi pada burung lomba, jika rata-rata terjadi pada burung yang muda, tidak menutup
kemungkinan yangg tua pun bisa tapi kemungkinan kecil.
Sedangkan untuk hormonal atau kalain sebut OB, itu biasanya terjadi pada burung
muda juga dan penyebabnya karena dia berdekatan dengan yang berpengalaman atau
mendengar suara betina tapi tak pernah melihatnya jadi jengkel.

Beberapa orang mengatakan jika muraikers sejati tak akan memelihara betina, tapi ada
juga pemain yang membuat strategi ngecas dulu sebelum bertanding ” maksudnya si
jantan harus melihat betina dulu baru bisa ngangkat di latber.

Pengobatan untuk yang dropmental, Anda harus meletakkannya di tempat yang hening
bebas dari burung sejenis atau masteran, di alam terbuka jangan di krodong. untuk
yang OB turunkan EF nya karena bisa jadi karena EF, atau kalau memelihara betina
campurkan dia sebentar di keramba mandi tapi agar jantan dulu mandi sampai basah
kuyup, cukup campurkan selama 15 menit

ada empat faktor yang perlu dicermati sebelum memaster burung


kicauan. Berikut uraiannya satu persatu.

1. Cermati waktu aktif dan istirahat burung

Hal ini kerap menjadi permasalahan dalam memaster burung. Banyak kicaumania yang
mengalami kegagalan atau proses pemasterannya terlalu lama, karena pemasteran
dilakukan ketika burung sedang aktif-aktifnya.

Burung yang sedang aktif tentu tidak fokus mendengar suara masterannya. Bahkan
burung cenderung membalas atau menyahut suara masteran yang diputar dengan
suara kicauan khasnya. Kalau sudah begitu, boro-boro suara masteran bisa masuk,
mendengar saja mereka emoh.

Burung biasanya menjadi sangat aktif pada waktu-waktu tertentu, misalnya pagi hari,
dalam kondisi birahi, atau siap kawin. Dalam kondisi tersebut, sebaiknya jangan
dilakukan pemasteran dulu, karena burung tak akan fokus terhadap suara
masterannya.

Dalam hal ini, pemilik / perawat harus bisa memperhatikan kapan kondisi burungnya
sedang beristirahat atau bersantai di atas tenggeran. Nah, waktu-waktu seperti itulah
yang tepat dimanfaatkan untuk memaster burung kicauan.

Memperhatikan kapan burung sedang beristirahat atau bersantai bisa dilakukan dengan
cara memantau mereka secara “anytime & anywhere“, alias bisa dilakukan kapan saja
dan di mana saja. Sekiranya sudah terpantau bahwa pada waktu-waktu tertentu burung
dalam kondisi beristirahat, ya waktu itulah yang digunakan untuk memaster.

Sekadar panduan, meski pada beberapa individu burung bisa berbeda, burung akan
lebih banyak beristirahat pada pukul 09.00 – 12.00, pukul 13.00 – 14.30, dan pukul
17.30 – 18.00.

Silakan cermati lagi kebiasaan istirahat burung Anda. Jika benar, maka waktu-waktu
tersebut bisa dimanfaatkan untuk memaster burung. Jika ada yang meleset sedikit,
entah sebelum atau sesudah jam-jam tersebut, Anda juga harus menyesuaikannya.

2. Cermati kondisi burung

Burung yang sedang dalam kondisi kurang fit, baik karena kondisi kesehatan, atau
kelaparan, juga tidak akan bisa fokus atau berkonsentrasi penuh mendengar suara
masteran. Meski burung sedang tidak aktif, atau beristirahat, kondisi kurang fit akan
membuat program pemasteran susah terekam dalam memori burung.

Hal ini tentu berbeda dari burung yang sedang mengalami masa mabung atau berganti
bulu. Pada saat mabung, burung lebih banyak diam, kondisinya ngedrop, namun bukan
karena gangguan kesehatan melainkan menjalani proses alamiahnya.

Pada saat sedang mabung, burung cenderung ingin beristirahat total dari segala
aktivitas hariannya. Energinya akan disimpan dan digunakan hanya untuk merontokkan
atau menumbuhkan bulu-bulunya. Pada saat mabung, burung justru bagus untuk
menjalani pemasteran.

Pemasteran pada masa mabung juga bisa membantu dalam menghilangkan isian suara
mati atau suara setan, dan ingin mereset kembali suara isian yang dimiliki burung Anda.
Bagi burung yang isiannya sudah bagus, pemasteran selama mabung cukup dengan
memperdengarkan suara masteran lama, atau bisa juga menambah 1-2 variasi lain.

Namun pada burung yang mengalami gangguan kesehatan, diamnya adalah diam
sakit. Biasanya ditandai dengan bulu-bulu yang mengembang. Burung juga dalam
kondisi ngedrop, dan tidak mungkin bisa diberikan pemasteran. Untuk itu, daripada
memaster burung sakit yang hasilnya sia-sia, sebaiknya sembuhkan dulu penyakitnya.

3. Cermati kondisi lingkungan

Manusia lebih senang mendengar alunan musik favoritnya dalam suasana tenang,
santai, tanpa gangguan. Begitu pula burung kicauan. Burung akan lebih fokus
mendengar suara masterannya jika lingkungan di sekitarnya tidak ramai atau tidak
berisik.

Dalam suasana tenang, suara burung master atau audio mp3 yang didengarnya akan
terdengar lebih tajam, lebih jelas, dan mudah dicerna untuk direkam dalam memorinya.

Jika Anda berada di lingkungan yang saban hari berisik, misalnya dekat pos ronda yang
kerap digunakan kawula muda untuk bernyanyi-nyanyi sambil gitaran, atau lokasi
rumah di pinggir jalan raya yang penuh suara klakson, dan sejenisnya, maka alternatif
yang aman adalah menyediakan ruangan khusus untuk pemasteran burung.

Ruangan tersebut bisa saja memanfaatkan kamar yang tak terpakai, atau ruang kosong
lainnya. Dengan begitu, burung akan lebih fokus mendengar suara dari masterannya

4. Cermati karakter suara burung


Hal ini juga harus menjadi perhatian dalam pemasteran burung. Dengan memahami
karakter suara burung yang akan dimaster, kita bisa memberikan suara masteran yang
tepat.

Meski burung berkicau umumnya memiliki kemampuan meniru suara burung lain, tetapi
level kepintarannya tak selalu sama. Ada burung yang sanggup meniru ratusan bahkan
ribuan jenis suara (termasuk suara non-burung), misalnya samyong dan brown
thrasher. Burung-burung ini bisa disebut memiliki kemampuan mimikri yang hebat.

Ada juga yang pandai meniru puluhan suara burung lain, misalnya cucak hijau dan
cucak ijo mini, tetapi levelnya tetap masih di bawah samyong.

Bahkan dua ekor burung dari spesies yang sama bisa memiliki tipe suara yang
berbeda. Kacer, misalnya, ada yang bertipe nembak, ada pula yang ngerol, dan ada
yang ngerol-nembak. Perbedaan tipe / karakter suara burung akan mempengaruhi
kemampuan burung dalam merekam suara masterannya.

Apabila Anda kebetulan ingin memaster burung, tetapi tidak tahu apakah suara
masterannya dapat diterima atau sesuai dengan karakter suara burung, ada beberapa
cara untuk menyiasatinya. Yang termudah adalah merangkai audio mp3 yang digabung
dalam satu file.

Om Kicau sudah puluhan kali mengupload audio kompilasi, yang tidak lain merupakan
gabungan / kombinasi beberapa suara burung dalam satu file. Salah satu audio
kompilasi yang paling banyak diakses dalam dua tahun terakhir ini adalah suara
kompilasi untuk masteran kacer, cucak hijau, dan murai batu. Setiap hari, audio ini rata-
rata diunduh 1.000 pembaca setia omkicau.com.

Sebagian sobat kicaumania yang bisa mengedit file audio biasanya mengambil
beberapa suara kicauan burung tertentu, misalnya 3-4 suara burung berbeda,
kemudian digabung jadi satu. Ini juga bisa menjadi audio kompilasi yang memudahkan
dalam pemasteran. Mungkin ada 1-2 suara yang tak masuk, karena memang tak bisa
diterima dalam memori burung.

Ketika memaster burung, cara yang paling efektif ialah dengan memakai suara isian asli
burung type lain. Cara memaster seperti ini dilakukan bila memang kicaumania bisa
menghadirkan burung-burung master yang bagus dan berkualitas. Namun apabila
kicaumania memiliki dana yang terbatas pastinya bakal susah untuk menghadirkan
burung-burung master terbaik. Di zaman yang serba canggih ini memaster burung
sudah tidak lagi terpaku dengan cara-cara tradisional seperti itu. Kita dipermudah
dengan adanya piranti elektronik yang bisa mengoptimalkan serta mempersingkat
waktu efektifitas pemasteran burung murai batu. Pemasteran dengan memakai kaset/
CD juga cukup bagus bila dilaksanakan dengan benar. Diluar itu pemakaian kaset/ CD
masteran jelas lebih murah serta praktis.

Tips Memaster Burung Murai Batu yang Paling Efektif


Terkadang kicaumania salah dalam memaster sehingga burung yang di master justru
jatuh mentalnya, lantaran takut pada suara burung masteran. Akibatnya suara burung
murai malah menjadi kecil seperti ngeriwik atau burung jadi stress mendengar rekaman
burung master secara terus-terusan. Salah satu cara untuk menghindar dari efek
burung stress dalam pemasteran, cara yang paling efektif ialah dengan menggunakan
kaset rekaman burung masteran yang di putar selama 20 detik. Kemudian, tekan
tombol recording selamat 15-20 menit. Berarti, suara selama 15-20 menit selanjutnya
dihapus. Non-aktifkan tombol recording serta biarkan kaset berputar lagi selama 20
detik. Lakukan hal semacam itu sampai satu segi kaset habis. Balik kaset serta lakukan
hal yang sama untuk side tersebut. itu dilaksanakan dengan cara pertama bila anda
memakai kaset. Nah selain menggunakan kaset, pemasteran bisa juga menggunakan
CD yang telah diformat seperti kaset rekaman diatas. Akan tetapi cara yang paling
efektif adalah menggunakan kaset masteran murai batu.

Pemasteran yang dilaksanakan tidak terbatas oleh waktu, makin lama serta makin
banyak burung master, maka makin banyak juga perbendaharaan suara masteran yang
dipunyainya. Pemasteran yang umumnya dilakukan ialah saat burung mabung atau
rontok bulu dan dalam waktu yang tidak lama burung bakal tenang serta diam, nah saat
itulah saat terbaik untuk melakukan pemasteran dengan kaset masteran. Dan satu hal
lagi, saat memaster burung murai batu baiknya burung dalam keadaan dikerodong
sehingga burung akan lebih tenang dan cepat untuk menerima suara-suara masteran.

Memaster menggunakan burung burung hidup (burung pelatih) sebaiknya: Untuk


burung master yang memiliki typikal suara kencang seperti cililin, usahakan
penempatannya tidak terlalu dekat dengan burung yang dimaster agar burung yang
dimaster tidak kaget dengan suaranya yang keras Usahakan Fokus pada satu
masteran saja, jangan terlalu banyak agar burung yang dimaster bisa mempelajari lagu
dengan baik, selanjutnya boleh di ganti dengan masteran yang lain Burung yang
dimaster sebaiknya dikerodong agar suasana lebih tenang Metode pemasteran dengan
menggunakan burung hidup boleh setiap hari karena kita tidak bisa memastikan kapan
burung pelatih tersebut berbunyi berbeda dengan perangkat elektronik yang bisa kapan
saja bunyi. Sebisa mungkin kita identifikasi typikal burung yang akan kita master
apakah cocok dan sealur suaranya dengan burung pelatih, agar proses pemasteran
tidak sia sia Memaster menggunakan perangkat elektronik Usahakan materi isian tidak
lebih dari 3 jenis suara untuk satu kali periode pemasteran Setiap satu jenis suara diberi
jeda interval waktu berhenti minimal 60 detik kemudian lanjut lagi dan berhenti lagi
begitu seterusnya Tempatkan burung yang dimaster senyaman mungkin. boleh
menggunakan krodong Waktu yang baik untuk memaster sekitar pukul 19.00 s/d 21.00
malam dan 4.00 s/d 6.30 pagi Pemasteran dilakukan setiap hari, sabtu dan minggu
tidak dimaster untuk melihat apakah materi yang kita berikan sudah diserap atau belum,
biasanya saat ngeriwik isian tersebut bisa di dengar sesuaikan materi isian pemasteran
dengan typikal burung yang di master Jika burung yang kita master sudah bisa
membawakan materi isian yang kita berikan kita bisa mencobanya dengan di trek
bersama burung lain, biasanya suara suara isian tersebut akan dibawakan pada saat
burung fight dengan burung sejenis.***

Anda mungkin juga menyukai