Merpati pos saat ini sering disebut sebagai "merpati balap" dan "merpati
balap". Klub-klub terdapat di seluruh AS di mana para anggotanya
beternak homer balap, sejenis merpati pos yang dibiakkan secara selektif
untuk meningkatkan kecepatan dan naluri homing. Anggota klub balap
merpati melatih dan mengkondisikan burung mereka untuk berlomba
sejauh 100 hingga 600 mil. Burung-burung tersebut ditentukan waktunya
dan dinilai berdasarkan seberapa cepat mereka kembali ke rumah.
Burung yang akan dilatih kita ambil contoh dari hasil budidaya sendiri. Mau tahu cara
budidaya atau ternak burung merpati pos, baca cara budidaya merpati pos.
Umur 5 sampai umur 10 hari, kaki anak merpati pos harus sudah diberi cincin permanen
untuk menandakan asal-usul burung. Cincin dapat dibeli pada organisasi penggemar merpati
pos atau bisa juga pada breeder merpati pos profesional.
Setelah cincin dipasang, anak merpati pos harus sering di pegang supaya melatih tidak takut
pada orang. Memegang merpati pos lakukan dengan lembut. Hal ini dapat dilakukan ketika
kandang di bersihkan. Anak burung merpati biasakan melihat tangan kita agar tidak akut.
Angkat dengan hati-hati dan lembut setelah itu kembalikan ke dalam sarang. Anak merpati
akan tahu bahwa sarang mereka aman.
Ini adalah langkah awal melatih merpati pos hingga mereka dewasa, mereka akan selalu
kembali ke dalam sarang tempat mereka dibesarkan.
Proses latihan merpati pos tahap kedua
Pada saat anak burung merpati pos mulai berani keluar sarang,
maka latihan serius sudah dapat dilakukan. Kandang merpati pos
terdiri dari kotak sarang, pintu dan pelataran untuk mendarat
setelah terbang.
Anak merpati yang belum bisa terbang dan belum bisa makan
sendiri, sudah mulai berani keluar sarang untuk menyongsong induk
mereka di pelataran mendarat. Di tempat ini anak merpati
membuka paruh untuk segera disuapi oleh induk mereka. Pada saat
inilah Andari mulai dapat memberi aba-aba dengan berbagai
bunyian seperti peluit atau benda dipukul ( kentongan, kaleng ) agar
anak merpati kembali masuk ke dalam sarang.
Gunakan alat ini setiap kali kali ingin mendorong anak merpati agar
mau masuk kembali ke dalam kandang. Latihan ini harus dilakukan
dengan ekstra hati-hati agar anak merpati pos tidak kaget apalagi
mengalami trauma. Alat pendorong harus tetap berada di pelataran
mendarat, agar anak merpati mengenali bahwa benda tersebut
tidak berbahaya. Lakukan latihan anak merpati pos ini hingga dapat
makan sendiri dan siap terbang. Usahakan mereka sudah terbiasa
didorong masuk kandang dengan alat tersebut.
Proses latihan merpati pos tahap keempat