Anda di halaman 1dari 18

A

rtikel ini merupakan kelanjutan dari artikel terdahulu mengenai jenis-jenis burung

hantu dan perawatannya, dengan fokus pada bagaimanacara melatih burung hantu agar
lebih akrab dengan kita. Kalau memelihara burung hantu hanya sekadar ikut-ikutan,
sehingga hanya ditaruh dalam kandang lalu diberi pakan setiap hari tanpa pernah
berinteraksi dan dilatih, lebih baik dilepas ke alam liar. Sebab kita tidak akan mendapat
manfaat apapun dari pemeliharaan burung hantu.

Dalam perawatannya, burung hantu sebaiknya tidak dipelihara dalam sangkar burung
yang kecil. Kalaupun dipelihara dalam sangkar, dibutuhkan sangkar yang cukup bagi
burung hantu untuk membentangkan kedua sayapnya. Misalnya sangkar murai
batu yang luas.
Tetapi lebih baik lagi jika burung hantu diletakkan dalam tenggeran khusus yang bisa
dibuat sendiri. Tenggeran ini mirip dengan tenggeran kakatua atau nuri, meski bahan,
bentuk, dan ukurannya yang berbeda.
Tenggeran burung hantu biasa disebut perch. Istilah ini sebenarnya berlaku untuk
semua burung tipe petengger. Selain itu, ada beberapa istilah internasional yang biasa
digunakan untuk burung hantu maupun burung pemangsa (birds of prey / BOP)
lainnya, misalnya :

FOF : Feed on Fist (memberi makan di atas tangan)

JTTF : Jump to the Fist (melatih burung lompat ke tangan)

FTFF : Fly to the fist (melatih burung terbang ke tangan).

FF : Free flight (melatih burung terbang bebas)

Batting (burung menjauh / terbang / loncat ketika didekati)

Beberapa jenis tenggeran / perch untuk burung hantu.

Dalam pelatihan burung hantu juga dikenal dengan beberapa peralatan khusus yang
digunakan, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini :

Perlengkapan yang diperlukan dalam melatih burung hantu.

Anklet: tali yang terbuat dari kulit untuk mengikat kaki burung hantu, semacam gelang
untuk kakinya.

Swivel: Perangkat dari logam yang memiliki poros berputar, yang memungkinan tali yang
diikat pada kakinya tidak terbelit.

Jess: Tali pendek dari kulit yang bisa dihubungkan dengan anklet.

Perch : Tempat tangkringan / tenggeran untuk burung hantu.

Leash : Tali kulit setelah Swivel yang digunakan untuk mengikat burung saat berada di
tangkringan.

Lure : Perlengkapan berbentuk seperti burung atau kelinci yang digunakan untuk
melatihnya berburu.

Oh ya, ada satu lagi peranti penting, yaitu glove, atau sarung tangan khusus untuk
menangani burung hantu, agar tidak terluka karena kuku-kukunya sangat tajam.
Berdasarkan umurnya, burung hantu bisa dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :

Chick : Anakan burung yang masih memiliki bulu seperti kapas.

Brancher : Burung hantu muda yang sudah berbulu lengkap, tetapi belum mampu terbang.

Juvenile : Burung hantu muda yang sudah mampu berburu sendiri.

Mature : Burung hantu yang sudah berusia tua, biasanya sudah agak susah untuk dilatih.

Beberapa metode pelatihan burung hantu


Melatih burung hantu berbeda dari melatih burung pemangsa lainnya seperti elang dan
falcon, sebab pelatihan hanya bisa dilakukan pada pagi dan sore hari saja, tidak bisa
dilakukan siang hari.
Sebelum melatih, pastikan burung hantunya sudah jinak agar tidak merepotkan di
kemudian hari. Proses penjinakan bisa dilakukan dengan meletakjan burung hantu dan
tenggerannya di tempat ramai, seperti di ruang keluarga, ruang
televisi, di kamar kita, atau bahkan di samping tempat tidur.
Ada beberapa tahapan dalam melatih burung hantu, dan biasanya cara yang digunakan
sesuai dengan urutan pelatihan agar burung cepat menerima materi pelatihan. Berikut
ini beberapa metode pelatihan yang bisa diberikan :
1. Metode FOF
Setelah burung dirasa dekat dengan kita ( tidak takut lagi ), proses berikutnya adalah
melatih burung hantu nangkring (bertengger ) di tangan kita. Untuk itu, diperlukan
sarung tangan khusus (glove) agar tangan Anda tidak sakit karena kukunya yang
panjang.
Sambil melatihnya bertengger, Anda bisa meletakkan makanan di tangan dan biarkan
burung hantu memakannya hingga puas. Tujuannya adalah membuat burung hantu
merasa nyaman di tangan. Proses ini dikenal dengan sebutan FOF atau feed on fist.

Video burung yang dilatih makan di atas tangan manusia.


2. Metode JTTF

PELATIHAN JTFF

Setelah burung akrab dengan tangan manusia, kini saatnya membiasakan dia untuk
terbang / lompat ke tangan. Caranya, letakkan burung hantu dengan jarak yang
bertahap. Misalnya setengah meter, kemudian menyuruhnya untuk melompat ke
tangan. Begitu seterusnya.
Jika sudah mahir, jarak bisa diperpanjang menjadi 1 meter. Dalam tahapan ini, kita
harus memberikan aba-aba atau perintah baik dengan peluit atau melalui kata-kata,
agar burung mengerti bahwa perintah itu adalah untuk bertengger di tangan atau glove.
Jangan lupa, setiap kali burung berhasil melompat ke tangan kita, berikan makanan
sebagai hadiahnya.
Metode ini bisa dikembangkan lagi, misalnya dengan cara menaruh burung di bawah
lalu menyuruhnya melompat ke tangan secara vertikal. Dalam hal ini, pemilik harus
berada lebih tinggi dari burung tersebut. Metode ini berguna untuk melatih otot burung
bagian atas burung hantu.
3. Metode FTTF

PELATIHAN FTTF

Metode ini kelanjutan dari metode JTTF, di mana jarak yang digunakan lebih jauh,
sehingga burung bukan lagi melompat tetapi terbang menghampiri Anda. Biasanya
jarak yang digunakan diatur secara bertahap, mulai dari 2 meter hingga beberapa

meter. Jangan lupa, setiap burung mau bertengger di tangan Anda,


berikan reward berupa makanan.
Dengan pelatihan yang rutin setiap pagi dan sore hari, burung hantu akan cepat
mengerti dan mudah dipanggil, baik melalui peluit atau kata-kata atau isyarat lainnya.
Itulah pelatihan dasar yang akan membentuk ikatan antara burung hantu dan
pemiliknya. Jika sudah tercipta hubungan batin seperti itu, burung bisa diberikan
pelatihan FF atau terbang bebas, di mana dia dibiarkan terbang bebas, lalu akan
kembali kepada Anda begitu Anda mengeluarkan isyarat tangan atau memanggilnya
dengan peluit atau kata-kata, sebagaimana yang sering Anda lakukan dalam pelatihan.
Untuk pelatihan ini, burung harus benar-benar sudah mengerti dan sudah menganggap
Anda sebagai partner, sehingga kemungkinan burung terbang meninggalkan
majikannya tidak akan terjadi. Sebab pada tahap ini, burung tidak lagi diperlengkapi
dengan tali dan alat apapun yang mengikatnya, alias tidak menggunakan pengamanan.

Latihan terbang bebas atau FF

Cara Menjinakkan (manning) Burung Hantu


R ABU,

30

OK TOBE R

2013

Cara menjinakkan (manning) burung hantu-Burung hantu sekarang ini sudah populer untuk dijadikan hewan
peliharaan, bahkan ada orang yang menjadikan burung hantu sebagai parner seperti manusia dan elang. Saat ini
mitis tentang burung hantu yang dikatakan menyeramkan ini mulai luntur, dan di berbagai daerah sudah ada
komunitas tentang burung hantu, seperti Magelang Owl Community MOC.
Untuk para pemula (newbie) biasanya dapat memilih burung hantu yang gapang di jinakkan (manning), contohnya
celepuk, celepuk ini merupakan jenis burung hantu small size yng tingginya hanya sampai 21 cm.
Biasanya kita membeli burung hantu di pedagang atau menangkap dari liar masih WC atau masih galak, karena
jarang di manning. Dalam istilah BOP, manning artinya menjinakkan atau menciptakan ikatan burung hantu dengan
ownernya. Cara manning burung hantu sangatlah mudah. Mari kita simak cara-caranya
Cara Menjinakkan (manning) burung Hantu :
1. setelah kita membeli burung hantu yang asih liar atau galak atau WC, kita harus karantina burung hantu tersebut
Karantina disini berarti di kurung dalam sebuah kardus besar, kira2 ukuran TV selamaminimal 3 hari.saat karantina
ada persyaratannya, yaitu, kardus harus cukup fentilasiudaranya, setiap hari harus dibersihkan, burung hantu bisa
dilihat minimal 4 jam sekali, dan kasih makan secukupnya, klo bisa kasih makaknnya disuapin.
2. setelah burung hantu dikarantina selama 3 hari, si burung hantu akan jinak, jika tidak jinak kita bisa manning lagi,
caranya dengan sering di pegang/ di elus-elus.
3. usahakan klo makan harus di atas tangan atau FOF.
4. klo masih takut pada orang, taruh burung hantu di tempat agag ramai, seperti taruh di ruang tamu.

NB : Manning burung hantu harus setiap hari, walaupun sudah jinak, usahakan manning terus untuk
menciptakan bonding

sekian infotmasi mengenai cara manning burung hantu


terimakasih telah berkunjung

Cara Merawat Burung Hantu Celepuk


Jika anda membuka artikael ini pasti anda memiliki atau berminat dengan celepuk, karena
kali ini saya akan membahas tentang jenis burung hantu yang satu ini. Siapa yang tidak tahu dengan
burung hantu jenis celepuk? Burung ini sering di jumpai di dahan-dahan pohon yang tidak terlalu tinggi.
Mereka juga sering mengeluarkan suara yang khas.
Nah kali ini saya akan membagikan pengalaman saya tentang bagaimana cara merawat
partner kita yang berjenis celepuk tentunya. Bagi pemula mungkin merawat burung ini agak sulit,
apalagi jika di adopsi dalam keadaan matur atau sudah tua. Karena celepuk yang sudah dewasa sulit
untuk di jinakan, atau bahkan tidak bisa sama sekali. Langsung saja nih, baca sampai selesai ya.

1.

Saat Pertama di rumah


Saat-saat pertama memasuki rumah mereka butuh beradaptasi. Jika celepuk yang
anda adopsi masih brancher, tidak perlu perhatian yang khusus, tempatkan saja dalam kardus tidak
perlu di tutup tidak apa-apa, karena mereka belum bisa terbang. Jangan tempatkan di tempat yang
ramai, biarkan dia beradaptasi dengan lingkungan barunya dahulu. Beri makan pagi dan sore hari
secukupnya saja saat hari gelap. Yang paling penting jaga suhu kardus tetap hangat, jangan terlalu
panas atau terlalu dingin.
Jika celepuk yang anda adopsi dalam keadaan juve atau remaja dan sudah bisa terbang,
karantina terlebih dahulu dalam ruangan yang gelap dengan mangsa hidup mereka. Jika tak ada
ruangan yang kosong bisa pakai kardus ukuran televisi. Karantina ini dilakukan selama kurang lebih 3
hari hingga burung hantu anda merasa nyaman. Jika burung hantu anda yaman dia akan mengeluarkan
bunyi. 3jam sekali buka kardus agar udara berganti. Jika sudah tempatkan celepuk anda di perch atau
tenggeran tentunya denganequipment standar untuk menghindari escaping. Beri makan dia langsung di
tangan anda agar jinak.
Klo matur saya belum pernah, jadi saya belum berani memberikan tips. Takut salah, hehe.

2.

Equipment
Equipment standar sangatlah penting untuk menjaga agar celepuk anda tidak kabur. Sejinak
apapun partner anda, tetaplah dia adalah hewan liar.
Equipment standar yang setidaknya harus ada adalah :
Perch
Anklet
Jesse
Leash
Kandang sebenarnya tidak diperlukan, karena burung dengan jenis BOP jika dikandang kemungkinan
besar akan stress. Jika memang ingin dikandang, buatlah kandang dengan ukuran (3x3x3)m.

3.

Pakan
Untuk burung hantu jenis celepuk, cukup beri makan serangga. Yang sering di jumpai di
pedagang burung yaitu jangkrik. Beri makan celepuk secukupnya. Jika jangkrik ukuran besar, cukup beri
5-8 jangkrik tiap memberi makan. Jika ukuran jangkrik kecil tambahkan 3-5 lagi. Waktu yang tepat
member makan adalah pagi setelah subuh dan sore setalah maghrib. Karena di alam burung ini aktif
mencari makan saat gelap.
Untuk jenis celepuk tak perlu di beri makan tikus putih, karena di habitatnya mereka hanya
memakan serangga-serangga malam seperti jangkrik dan ngengat. Atau sesekali burung-burung kecil
seperti pipit.

4.

Kebersihan
Kebersihan adalah bagian yang sangat penting jika anda ingin mengadopsi celepuk. Jika
celepuk anda tempatkan di tempat yang kotor kemumgkinan untuk trjangkit penyakit sangatlah besar.
Bersihkan kotoranya setiap hari agar tidak menjadi sumber penyakit dan bau tentunya. Hehe.
Ingat, jangan sekali-kali terlihat panic di depan partner anda, karena jika anda panik, maka
partner anda akan ikut panik. Rawatlah partner anda dengan baik, karena burung hantu celepuk sudah
jarang di temui sekarang.
Untuk trainingnya sudah saya share kemaren, bisa di lihat ko.

Oke friend, itu sedikit pengalaman saya tentang celepuk. Ada ang mau request? Tulis aja di komentar
ya.

Cara Memelihara Burung Hantu


Sabtu, 18 Februari 2012 di 22:50 WIB
Penerbit: Kang Salman

Lintaskan !

Cara Memelihara Burung Hantu - Beberapa hari ini kang salman memiliki hoby baru yaitu memelihara burung
hantu. Apa yang anda pikirkan saat mendengar seseorang melihara burung hantu? pasti kesannya aneh, horror dan
sebagainya. Teman kerjakang salman pun mengatakan kamu aneh ngapain miara burung hantu. Dengan simple
saya

menjawab

hoby

:)

Di dunia ini terdapat lebih dari 220 Sepesies burung hantu yang tersebar di beberapa wilayah di indonesia sendiri
terdapat beberapa spesies burung hantu yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. kang salman sendiri
pelihara burung hantu berjenis celepuk, karena memang jenis burung inilah yang dapat dengan mudah kita temukan
di pasaran. kang salman membelinya di depan BIP (bandung istana plaza) dengan harga Rp 150.000 / ekor, masingmasing berumur 4-5 bulan. Saya tidak tau asal muasal mengapa burung ini diberi nama celepuk, mungkin karena
suara uniknya saat dalam keadaan ketakuatan atau terancam selalu mengeluarkan cuara celetuk atau tuk tuk tuk.
kalau

salah

tolong

di

koreksi

ya

:)

Warna bulunya yang khas lusuh kecoklatan membuat burung hantu di gemari termasukkang salman :) sama halnya
dengan kayu jati tua yang banyak di gemari oleh orang-orang. Kesan clasik, unik dan lucu membuat burung hantu
menjadi sarana hiburan bagi kita untuk melepas penat. Seperti inilah sosok burung hantu yang kang salmanmiliki,
umurnya baru 5 bulan, masih sangat belita oleh karena masih junior kita perlu memperhatikan banar perawatan
burung hantu tersebut agar terhindar dari kematian :

Burung ini memang sangat lucu contohnya bila kita mendekat dia akan melotot, saat pertama kali melihatnya saya
sedikit takut dengan matanya yang melotot, sambil mengoyang-goyangkan kepala mirip orang india, jika kita
semakin mendekatkan wajah si burhan tersebut akan melebarkan sayapnya. tapi sebenarnya kang salman sedikit
malu suara burung hantu yang kang salman miliki lebih tepatnya mirip anak kucing :) namun salah satu dari ke tiga
burung hantu yang kang salman pelihara ada yang sudah bisa bersuara layaknya burung hantu dewasa. Anda tidak
perlu kuatir, suara tersebut akan berubah saat burung hantu akan menginjak usia remaja dan dewasa.

Nah

bagaimana

sih cara

merawat

burung

hantu?

Sebenarnya tidaklah sulit dalam merawat burung hantu hanya saja wajahnya yang misterius tersebutlah yang
membuat

kita

mejadi

merasa

Beri

misterius

juga

tehadap

perawatan

makan

burhan

ini

secukupnya

Jika burung hantu yang anda miliki bejenis celepuk perawatannya akan lebih mudah lagi. cukup berikan 10 ekor
jankrik dewasa di pagi hari dan berikan 10 jankrik dewasa di malam hari, jika jankriknya kecil-kecil silakan tambahkan
lagi takaranya menjadi 15. Selain jankrik si burung hantu juga dapat di beri makan ikan kecil (anak ikan mas) dan
burung pipit (emprit) harganya cukup murah Rp 1000 perekor. Jangan sekali-kali memberi makan burung hantu
dengan daging ayam atau lele bahaya! kata pedagang tempat kang salman memberi cukup jankrik saja sampai dia
berumur 7-8 bulan, setelah itu di ganti dengan si emprit atau tikus putih yang banyak di jual di pasaran.

Jangan

simpan

di

tempat

atau

udara

yang

panas

Burung hantu tidak menyukai tempat yang panas, jika anak burung hantu disimpan di tempat bersuhu panas (misal
siang bolong) itu akan sangat berbahaya. Masukan burung hantu kedalam rumah saat jam 11.00 - 16.00 karena jamjam

itu

merupakan

Jangan

waktu

simpan

matahari

di

tempat

bersinar

keras,

yang

dingin

Selain panas burung hantu pun tidak suka tempat yang bersuhu dingin, sebaiknya saat magrib kamu pindahkan
burung hantu tersebut kedalam rumah jangan menaruhnya di luar jika suhu udara dingin si belita burung hantu
tersebut

Selalu

tidak

kuat

ajak

akibatnya

berbicara

fatal,

atau

mungkin

mati

sekedar

menyapa

Ajaklah selalu burung hantu tersebut berbicara, agar dia tidak merasa kesepian. Burung hantu juga mahluk hidup
pasti merasakan yang namanya kesepian, jika ini di larut-larut dia mungkin akan stres, kalau udah stress biasanya
dia tidak mau makan, kalau udah ga mau makan 2 hari kemudian dia pasti mati. Selain itu menurut kang salman
Simpan

burung

hantu

di

tempat

atau

ruang

yang

gelap

Usahakan saat malam hari simpan burung hantu di tempat yang gelap, matikan saja lampu di ruangan tempat kamu
menyimpan si burhan. karena burung hantu umumnya tidak menyukai cahaya terang di malam hari.

Lakukan

kontak

dan

berkenalan

lebih

dekat

Selalu luangkan waktu untuk berkenalan lebih dekat dengan burhan cukup dengan memandanginya tujuannya agar
si burhan tesebut ingat pada kita dan lebih dekat secara batin dan emosional. kalau sudah nyaman burung hantu
tersebut tidak akan takut lagi pada Anda, dan tidak akan lagi mengigit keras, kalau punya kang salmangigitannya ga
sakit seperti dulu, mungkin disebut gigit-gigit ga jadi atau gigit sayang si burhan pada kita, rasanya seperti gigitan
bayi berumur 3 bulan yang belum ada giginya. Selain itu dengan membiasakan kontak mata secara lembut akan
menciptakan emosional positif burhan tersebut pada kita, sebagai tuannya. coba elus-ulus bagian atas kepala
burhan,

Bersikaplah

jangan

tenang

takut

jangan

tunjukan

ya,

rasa

justru

panik

dan

dia

keget

anda

menyukainya,

di

buruh

hantu

Sikap seperti ini akan membuat burhan anda menjadi ikut panik dan siaga satu :) so kalem saja, kalau misal anda di
gigit jangan agresif biarkan saja nanti akan di lepas sendiri oleh burhan sebab anda tidak melakukan perlawanan
kalau anda panik dan agresif burung hantu tersebut akan melawan atau malah ketakutan dan panik, kang
salman lebih baik di gigit dari pada si burhan panik, soalnya kalau panik dan ga betah si burhan akan stress dan

seperti yang udah kang salman jelaskan di atas, kalau udah stress biasanya ga mua makan, dua hari kemudian akan
mati.

Alhamdulillah, semua ilmu ini kang salman dapatkan dari pengalaman pribadi selama merawat 3 ekor burung hantu
selain

itu kang

Demikianlah Cara

salman dapatkan

dari

wawancara

Memelihara

kecil

pada

pedagang

Burung

burung

hantu

Hantu

semoga bemanfaat

alah satu harapan Om Kicau untuk lebih memasyarakatkan pemanfaatan burung

hantu di kalangan petani, terutama guna membasmi hama tikus, akhirnya mulai
terwujud. Setelah ekspose keberhasilan para petani di Desa Tlogoweru (Demak) dalam
memanfaatkan burung hantu untuk tujuan tersebut, sekarang makin banyak daerah lain
yang menerapkan hal serupa. Kini saatnya individu / perorangan juga bisa
memanfaatkan burung hantu untuk berbagai keperluan di rumah, setidaknya sebagai
partner atau sahabat. Jika berminat, silakan menyimak 8 tips sukses memelihara
burung hantu berikut ini.

Burung hantu terlatih bisa dimanfaatkan untuk membantu manusia.

Bagi kolektor burung eksotik, burung hantu bisa dijadikan salah satu pilihan. Meski
demikian, siapapun tetap bisa memelihara burung ini, khususnya untuk dijadikan
partner atau sahabat di rumah. Yang penting, Anda harus rajin melatihnya, dan
memiliki beberapa pemahaman awal mengenai apa dan bagaimana burung hantu.
Bagi yang berminat, Anda juga perlu membuka beberapa referensi yang pernah
diupload Om Kicau mengenai burung hantu, antara lain:

Ragam burung hantu dan perawatannya

Tahapan dalam melatih burung hantu

14 Fakta unik tentang burung hantu

Aneka suara burung hantu (semua spesies)

Burung hantu pun bisa mengantar surat

Manfaat ekonomi penangkaran burung hantu

Tlogoweru (Demak), desa penangkaran burung hantu

Meraup untung dari penangkaran burung hantu

Jika kelak sudah menguasai teknik pemeliharaan / perawatan dan cara melatih burung
hantu, bukan tidak mungkin Anda bisa berubah fikiran untuk menjadi penangkar, atau
bahkan pencetak burung hantu-burung hantu terlatih yang memiliki nilai jual tinggi.
Saat ini burung hantu terpopular, yaitu jenis barn owl (Tyto alba), dijual seharga Rp
3,5 juta Rp 7,5 juta per pasang, jantan dan betina, umur 8 bulan. Untuk anakan umur
2 bulan, harga bervariasi mulai dari Rp 250.000 Rp 400.000 per ekor. Kalau dewasa,
dan sudah terlatih, harga bisa di atas Rp 10 juta per ekor.

Satu hal yang wajib diperhatikan, burung hantu rentan stres, bahkan sering berujung
pada kematian jika kita lalai dalam perawatannya. Karena itu, burung hantu jenis
apapun harus dirawat secara tepat dan optimal agar burung bisa hidup lebih lama, dan
memberi banyak manfaat bagi Anda dan keluarga.

Selain itu, jangan pernah memperlakukan burung hantu sebagaimana burung kicauan,
yang saban hari selalu di dalam sangkar. Hal inilah salah satu penyebab mengapa
burung hantu mudah stres dan cepat mati.
Berikut ini delapan tips sukses dalam merawat burung hantu :
1. Anggaplah burung hantu sebagai partner
Jika Anda baru memelihara burung hantu di rumah, perlakukan mereka seperti
layaknya partner, dan bukan sekadar sebagai burung piaraan sebagaimana kita
memelihara burung kicauan. Pada burung kicauan, mungkin kita cukup mengenali
karakter burung, kemudian memberi pakan dan extra fooding (EF), mandi-jemur,
lantas menggantung sangkarnya di gantangan, dan seterusnya.
Burung hantu tidak bisa diperlakukan seperti itu, karena dia memiliki kepintaran yang
setara dengan burung paruh bengkok (parrot). Burung hantu bahkan butuh disapa sang
pemilik atau perawatnya, agar cepat menjadi jinak dan membuatnya makin percaya
kepada perawat / pemilik.
Jika sudah muncul kepercayaan seperti itu, burung akan merasa aman dan nyaman
ketika kita mendekatinya. Karena itulah, mereka tidak akan mau melepaskan diri atau
kabur begitu ditaruh dalam tenggeran tanpa tali pengikat.
2. Jangan memasukkan dalam sangkar
Sebaiknya jangan pernah memasukkan burung hantu dalam sangkar. Meski terkesan
kurang aktif, burung ini cenderung stres dan makin sulit dijinakkan jika dipelihara
dalam sangkar.
Lebih baik menyediakan tenggeran yang biasa digunakan untuk kakatua, dengan
mengikat tali pada kakinya dan tenggeran. Kalau pun tidak ingin memeliharanya dalam
tenggeran seperti itu, Anda bisa menggunakan kandang berukuran besar, misalnya
kandang aviary.

Dianjurkan memelihara burung hantu di atas tenggeran, bukan sangkar.

Menggunakan tenggeran atau perching sebagai tempat nangkring sehari-hari sangat


memudahkan kita dalam proses penjinakan burung. Jika burung sudah jinak, dia lebih
mudah dilatih dan tidak mudah stres.
3. Berikan pakan secukupnya.

Tikus putih menjadi pakan kesukaan burung hantu.

Perawatan burung hantu sejenis celepuk (burung hantu kecil) memang lebih mudah
daripada jenis lain seperti barn owl. Jangkrik bisa diberikan pada pagi dan malam hari,
dengan porsi secukupnya.

Pemberiannya bisa dilakukan dengan meletakkan jangkrik dalam wadah / cepuk pakan,
lalu ditaruh di tempat yang mudah dijangkau burung hantu. Pakan juga bisa diberikan
dengan cara menyodorkan jangkrik langsung ke mulut / paruh burung.
Begitu pula dengan air minumnya, dapat diberikan langsung ke paruh burung, atau
dimasukkan dalam wadah dan diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau burung.
Untuk pakan tambahan, Anda bisa memberinya ikan-ikan kecil, tikus kecil, atau burung
emprit banyak dijual di pasar burung dengan harga sangat murah.
Diusahakan tidak memberinya potongan daging ayam mentah, lele, maupun daging
olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Sebab daging ayam dan lele umumnya hasil
budidaya yang dipacu dengan zat pertumbuhan. Begitu pula daging olahan, yang
biasanya menggunakan bahan kimia, termasuk bahan pengawet.
Dengan kata lain, berikan pakan yang termasuk salah satu rantai makanan dari burung
hantu, yaitu binatang yang masih hidup.
4. Jangan menjemur burung hantu di tempat panas

Burung hantu bisa dikeluarkan pagi hari, tapi jangan dijemur.

Burung hantu merupakan contoh burung noktural yang paling sempurna. Ketika hari
terang, dia justru berada di tempat persembunyiannya. Begitu petang, dia keluar dari
persembunyiannya untuk mencari mangsa. Kalau sudah kenyang, barulah dia balik lagi
ke persembunyiannya.

Namun, dalam pemeliharaan manusia, burung hantu masih bisa aktif pada saat hari
terang. Jadi, boleh saja dia dikeluarkan dari ruangan, misalnya ditaruh di teras pada
pagi hari. Yang mesti diperhatikan, jangan sampai ia terkena panas secara berlebihan.
Jadi, jangan pernah menjemur burung hantu di tempat panas.
Jika sinar matahari mulai meninggi, yang berarti makin panas, segera masukkan
burung hantu ke tempa yang teduh. Selain itu, jangan pula memandikan burung di
bawah sinar matahari, karena bakal membuatnya makin stres, karena menyalahi
kodratnya sebagai burung noktural, yaitu burung yang aktivitasnya dilakukan malam
hari.
5. Sering berbicara kepada burung hantu
Sepertinya anjuran aneh, wong burung kok diajak bicara. Kalau burung paruh bengkok
yang terlatih mungkin masih bisa membalas dengan kalimat pendek atau beberapa
rangkaian kata. Nah, burung hantu kan tidak bisa bicara. Salah-salah, orang lain yang
melihat akan mengira kita nggak waras, karena bicara sendiri, he.. he.. he
Tetapi itulah salah satu cara untuk mempercepat proses penjinakan dan membangun
ikatan batin antara sang pemilik / perawat dan burung hantu. Usahakan setiap bertemu
menyapanya, seperti helo, apa kabar, dan sebagainya.
Kebiasaan menyapa ini akan membuat burung hantu nyaman dan merasa
diperhatikan. Saat memberi pakan, Anda juga bisa mengajaknya bicara.
Selain akan mempercepat proses penjinakan, sapaan seperti ini bisa mencegah burung
dari potensi stres. Jika burung hantu sampai stres, dia seringkali mogok makan,
sehingga akhinya jatuh sakit dan mati.
6. Berikan sentuhan lembut

Sentuhan lembut bisa membuat burung hantu cepat jinak. (foto: kaskus)

Rupanya yang butuh sentuhan bukan cuma manusia saja. Burung hantu
pundemen disentuh atau dielus-elus sang pemilik atau perawatnya. Saat Anda
menyentuhnya, terutama pada bagian atas kepalanya, silakan lihat ekspresi wajahnya.
Pasti burung akan merasa nyaman.
Kombinasi antara sering menyapa, mengajaknya bicara, serta memberikan sentuhan
lembut pada kepalanya, akan memberi efek luar biasa sehingga burung cepat jinak,
mudah dilatih, dan dapat diperintah sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
7. Matikan lampu pada tengah malam
Nah, yang ini juga perlu diperhatikan. Jangan mentang-mentang burung noktural alias
burung malam, lantas burung hantu dibiarkan dalam ruangan dengan lampu yang
menyala terang. Di tengah malam, biasanya usai makan malam, sebaiknya lampu
ruangan dimatikan sehingga menjadi gelap gulita.
Barangkali justru kita selaku pemilik / perawat yang akan kesulitan melihat kondisi
ruangan yang gelap, tetapi burung hantu memiliki kemampuan yang tidak dimiliki
manusia. Jadi, its ok, biarkan saja burung semalaman berada di tempat gelap tanpa
cahaya. Justru cahaya yang terang akan mengganggu burung, atau membuatnya kerap
dilanda kecemasan.
8. Tenang dan jangan panik
Setiap kali berada di depan burung hantu, usahakan untuk selalu bersikap tenang dan
tidak panik. Bagaimana kalau kita digigit dan dicakar, dalam proses awal penjinakan?
Ya itu tadi, tetap tenang dan jangan panik. Kalau Anda menunjukkan kepanikan,

burung hantu biasanya ikut panik dan stres, tidak mau makan, dengan akibat yang bisa
Anda tebak sendiri.
Tetapi, Anda pun jangan sampai cedera hanya karena ingin menjinakkan burung hantu.
Solusinya, jika masih dalam tahap awal penjinakan, disarankan menggunakan sarung
tangan dari kulit, agar tangan Anda selamat dari kemungkinan cedera akibat digigit
atau dicakar burung hantu.

Sarung tangan kulit untuk melindungi Anda dari risiko cedera.

Itulah delapan tips sukses dalam merawat burung hantu, baik jenis celepuk, barn owl,
dan sebagainya. Yang terpenting pada tahap awal memelihara adalah proses
penjinakan, agar burung memiliki kepercayaan kepada kita selaku pemilik / perawat.
Jika burung hantu sudah jinak , maka proses pelatihan bisa diberikan agar burung
hantu memiliki kemampuan istimewa. Beberapa tahapan dalam melatih burung hantu
bisa dilihat kembali di sini.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai