Anda di halaman 1dari 7

Parkit selain dikenal sebagai burung peliharaan yang cepat jinak, juga suara kicauannya sering digunakan sebagai

suara
masteran ( suara yang digunakan untuk melatih burung kicauan lain agar bisa merekam suara tersebut ), selain itu
burung parkit juga sangat mudah dipelihara juga diternakan, oleh karena itulah akhir-akhir ini banyak sekali peternak
parkit yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia.

Parkit yang akan diternakan ini tidak tergantung dari jenis ataupun warnanya, kita boleh saja memilih parkit yang
berwarna hijau dengan parkit yagn berwarna putih atau warna lainnya, hal tersebut tidak mempengaruhi produktivitas
dari burung tersebut selama ditangkarkan.

Parkit yang akan diternakan ini juga harus berusia minimal satu tahun untuk burung jantan dan 8 bulan untuk burung
betina agar proses perjodohan dan perkawinan bisa lancar sesuai dengan keinginan kita.

Untuk membantu masalah perjodohan maupun percepatan proses perkawinan , pasangan parkit tersebut bisa diberikan
dengan suplemen khusus penangkaran yaitu BirdMature. ( BirdMature merupakan salah satu produk ternama dari
omkicau yang sudah terkenal reputasinya di dunia Kicau Mania Indonesia ).

Tidak jarang banyak pemula yang mengaku kesulitan sewaktu menangkarkan mereka, hal ini karena tidak sedikit juga
dari mereka ini yang berusaha menangkarkan burung parkit tetapi tidak mengetahui secara pasti yang mana burung
jantan dan yang mana burung betina, mereka hanya mengandalkan omongan dari pedagang saja yang menyebutkan
bahwa burung parkit tersebut adalah sepasang dan sudah siap diternakan.

Oleh karena itulah, untuk menghindari kejadian tersebut, kita harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana
membedakan jenis kelamin burung parkit dan juga bagaimana mengetahui usia dari burung parkit tersebut apakah
sudah siap ditangkarkan ataukah masih berusia muda.

MEMBEDAKAN JENIS KELAMIN PARKIT

membedakan burung parkit jantan dengan burung parkit betina adalah dengan cara melihat warna yang terdapat pada
bagian cere atau hidungnya. pada burung jantan dewasa warna cere mereka akan berubah menjadi sangat biru / biru tua
sedangkan pada burung betina dewasa warnanya akan berubah menjadi putih atau pink, atau bercampur dengan warna
lain misalnya ada sedikit warna biru atau ungu. warna cere ini pada burung parkit yang masih berusia muda terlihat
hampir mirip, namun akan berubah setelah mereka berusia dewasa. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar
dibawah ini:

Perbedaan jantan dengan betina dari burung parkit ,


sebelah kiri burung adalah burung yang masih berusia muda

MENENTUKAN USIA DARI BURUNG PARKIT

Sebelum memulai penangkaran parkit, terlebih dahulu kita harus mengetahui secara pasti berapa umur dari parkit yang
akan kita jadikan indukan, karena dengan demikian kita bisa menentukan apakah burung tersebut sudah memiliki organ
seksual yang matang atau masih berusia muda. Terdapat dua cara dalam menentukan berapa usia dari parkit tersebut,
yaitu melihat motif garis yang berada dikepalanya serta warna dari iris matanya.
Cara pertama : 
Dengan memperhatikan motif garis yang berwarna hitam ( Bar head ) di atas kepalanya, jika motif garis tersebut terlihat
jelas berjajar hingga ke daerah dekat matanya maka itu menandakan burung parkit masih berusia sekitar 4 bulan,
sedangkan jika kepala parkit tersebut tidak lagi terlihat garis-garis hitamnya maka itu berarti parkit sudah berusia 4
bulan keatas.

Cara kedua : 
Melihat warna mata parkit . Jika seluruh bola mata dari burung tersebut berwarna gelap / hitam seluruhnya berarti
burung parkit tersebut masih berusia antara 0 - 4 bulan, sedangkan jika bola matanya terdapat iris yang berwarna gelap,
burung parkit tersebut berusia 4-6 bulan dan jika iris tersebut semakin terlihat berwarna coklat, burung parkit sudah
berusia 6-8 bulan, kemudian jika iris tersebut semakin terang keputihan itu berarti burung parkit sudah berusia 8 bulan
keatas dan setelah 9 bulan burung pun siap untuk diternakan.

KANDANG YANG DIGUNAKAN

Setelah kita mendapatkan kedua indukan yang berbeda jenis kelamin dan juga memiliki umur yang cukup untuk
dikembang biakan, maka tahap selanjutnya adalah pemiihan kandang yang akan digunakan untuk beternak parkit.

Dalam memilih kandang untuk ternak parkit ini, kita terlebih dahulu harus memiliki pertimbangan apakah nanti kita
akan menambah lagi jumlah burung indukan tersebut atau cukup menggunakan sepasang indukan saja, hal ini penting
agar kandang penangkaran yang akan digunakan nanti memiliki cukup ruang untuk tambahan indukan ataupun tempat
bersarangnya.
Jika kita hanya menggunakan sepasang indukan saja, maka kandang soliter ( kandang battere ) ataupun sangkar harian
saja sudah cukup untuk tempat berkembang biak mereka. Namun jika kita mempertimbangkan untuk menambah lagi
calon indukan maka kandang aviary menjadi pilihan yang tepat untuk tempat berkembang biak semua burung parkit
tersebut.

Beberapa kandang yang biasa digunakan untuk berternak parkit:

Kandang model batere

Kandang ternak sederhana dari rangka kayu dan kawat ( aviary )

KOTAK TEMPAT SARANG

Tidak seperti burung kicauan lainnya, burung paruh bengkok seperti parkit, lovebird dan sebagainya bersarang dalam
lubang-lubang di batang pepohonan, untuk mengakalinya, kita bisa menggunakan kotak sarang berbentuk kotak dengan
lubang yang berdiameter sesuai dengan ukuran tubuhnya yang akan digunakan sebagai pintu masuk dan pintu keluar
dari burung tersebut, kotak sarang ini disebut dengan glodok, dan bisa didapatkan dengan mudah dipasar-pasar burung
atau toko-toko pakan burung dalam bentuk yang bervariasi dan ukuran yang berbeda-beda, untuk burung parkit ini kita
akan menggunakan glodok yang beukuran kecil.

Jumlah glodok atau kotak sarang ini harus sesuai dengan jumlah pasangan dari burung indukan yang akan dikembang
biakan, jangan sampai mereka kekurangan tempat untuk bersarangnya.
Karena yang terjadi nanti adalah persaingan dalam memperebutkan tempat untuk bersarang, dan jika itu terjadi maka
proses penangkaran pun bisa sedikit terhambat.
Sebagai contoh jika dalam kandang penangkaran tersebut terdapat sepuluh ekor burung parkit indukan yang berbeda
jenis kelaminnya ini, maka glodok yang dibutuhkan adalah lima buah.
Perbandingan yang digunakan adalah 1:2 dimana untuk sepasang burung indukan membutuhkan satu buah glodok atau
tempat untuk bersarangnya.

Berbagai macam bentuk kotak sarang ( glodok ) yang bisa digunakan dalam menangkar parkit

Sebelum glodok digunakan masukan terlebih dahulu beberapa cukilan kayu bekas serutan ( limbah serutan kayu ) atau
potongan kertas Koran kedalamnya, dan sebagian lagi dibiarkan berserakan dibawah atau didasar dari kandang
ternaknya.

KEBUTUHAN PAKAN SELAMA PENANGKARAN

Pola pemberian pakan untuk burung yang akan dikembang biakan berbeda dengan pola pakan untuk rawatan harian
biasanya, pada burung yang akan diternakan ini sangat membutuhkan banyak pakan yang mengandung nutrisi dan
vitamin untuk mendukung kesehatan mereka.

Indukan yang sehat adalah indukan yang juga subur dan hal ini tentu akan berpengaruh terhadap telur yang
dihasilkannya, karena tidak sedikit penangkar yang asal-asalan dalam memberi makanan pada burung yang akan
diternakannya, dan hasilnya telur mereka kebanyakan infertile atau tidak subur.

Makanan yang diberikan selama penangkaran ini haruslah yang mengandung banyak nutrisi yang sangat diperlukan
burung parkit selama masa berkembang biaknya, makanan ini bisa terdiri dari sayuran dan campuran biji-bijian. 
Makanan yang disediakan selama penangkaran

Selain kebutuhan akan pakan biji-bijian , indukan juga memerlukan pakan sayur-sayuran yang akan membantu mereka
melalui masa berkembang biaknya, seperti : Tauge, Brokoli, Jagung muda, Daun Sawi, Selada, Wortel dan lain-lain.
Juga buah-buahan segar harus diberikan sebagai pakan tambahan bagi mereka seperti : Apel, Pear, Pepaya, Semangka,
dan lain-lain.

Gantungkan juga beberapa tulang sotong atau tulang cumi didalam kandang ternaknya yang memiliki fungsi ganda,
baik sebagai tambahan kalsium bagi indukan selama berkembang biaknya maupun sebagai grit yang akan membantu
pencernaan burung.

Kebutuhan vitamin tambahan juga sangat diperlukan dan menjadi satu hal yang sangat penting dalam menjaga kondisi
mereka selama dipenangkaran.

PEMASANGAN LAMPU PADA KANDANG PENANGKARAN

Lampu yang dipasang pada kandang ternaknya merupakan salah satu sarana penghangat bagi mereka jika mengalami
kondisi cuaca yang dingin, lampu yang digunakan ini bisa berupa lampu bohlam yang berukuran 5 – 10 watt dan
dipasang diatas ataupun di pinggir kandangnya yang cara pemasangannya bisa disesuaikan.

Lampu ini juga sangat dibutuhkan jika burung parkit diternakan pada daerah yang memiiki kondisi cuaca yang dingin.

Setelah semua sudah disiapkan ( kandang , glodok, pakan dan lampu ) maka waktunya kita memasukan burung parkit
indukan tersebut kedalam kandang ternaknya dan menunggu mereka untuk bertelur. Pastikan pula kandang ternak
terhindar dari gangguan binatang seperti tokek, kucing, cicak, semut atau musang.

PERAWATAN SELAMA PENANGKARAN

Di alam bebas, burung Parkit biasanya berkembang biak pada bulan Oktober - Desember, siklus ini memang sudah
baku dan menjadi kebiasaan mereka setiap tahunnya. Namun berbeda dengan dihabitatnya, didalam kandang
penangkaran siklus mereka bisa dipercepat dengan mengatur pemberian pakan dan suplemen yang bisa mempercepat
birahi.

Pada saat sudah siap untuk berkembang biak, parkit jantan akan memulai ritualnya terlebih dulu dengan mencumbu
rayu burung betina pasangannya. Dan setelah keduanya merasa saling cocok,maka terjadilah perkawinan.

Parkit jantan dikenal sangat setia dengan pasangannya, kesetiaan ini terjadi dalam periode yang cukup panjang.
Pada saat parkit betina sedang aktif bertelur di dalam sarang, parkit jantan dengan sabar menunggu di dekatnya sambil
bersiul. Apabila ada parkit lain yang mengusik, parkit jantan akan langsung menghalaunya. Selama proses bertelur
parkit betina menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam sarang. Burung ini akan keluar sebentar dari sarangnya
bila ingin makan atau minum.

Selama burung betina bertelur, mereka akan menjadi sangat agresif, dan untuk itulah harus dihindari adanya gangguan
– gangguan disektiar kandangnya .
Secara umum burung parkit akan bertelur pada waktu pagi hari dan bisanya berjumlah enam butir telur yang berwarna
putih bersih, dengan ukuran panjang dan lebar rata-rata 18,6 mm x 15 mm dengan berat tiap telur rata-rata 2,5 gram.

Waktu yang dibutuhkan oleh induk betina dalam memperoduksi telur terseubt kurang lebih 19 hari. Setelah itu indukan
betina akan mengerami telur-telurnya selama 17 hari hingga telur – telur tersebut menetas.
Selama indukan betina bertelur hingga mengerami telurnya, tugas burung jantan adalah menjaga sarangnya dan member
makan burung betina pasangannya.

Tidak semua telur yang dierami akan menetas. Telur yang tidak menetas bukan berarti tidak terbuahi, tetapi karena
kemampuan induk untuk mengeram terbatas atau mungkin konstruksi kotak sarangnya kurang sesuai. Ini terbukti pada
saat pemecahan telur-telur yang tidak menetas dalam satu periode waktu peneluran, semua embrio didapatkan mati di
dalam telur.

Setelah berusia beberapa minggu, anakan yang mampu keluar dari sarangnya bisa kita angkat dan dirawat diluar
perawatan dari indukannya.

Dengan menggunakan kandang terpisah, anak –anak ini akan kita rawat dan latih hingga dewasa, selain lebih mudah
jinak parkit anakan ini juga bisa dilatih berbagai atraksi menarik yang mana harga jual unutk parkit yang sudah sangat
jinak dan pintar melakukan berbagai atraksi tentu lebih tinggi dari burung parkit serupa yang masih bahan / liar.

Selain itu dengan memisahkan dari indukan, produktivitas penangkaran akan lebih tinggi karena burung parkit indukan
tersebut akan kembali berproduksi.

Begitulah tips mudah menangkarkan parkit yang mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menarik minat anda dalam
usaha berternak burung parkit ini untuk menambah penghasilan.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai