Salah satu jenis burung jinak yang diternakkan di Indonesia adalah burung merpati.
Ada berbagai jenis burung merpati yang dapat diternakan baik dalam skala kecil
maupun skala besar. Jika anda ingin memulai budidaya burung merpati, anda harus
mengetahui jenis-jenis merpati ini terlebih dahulu.
Jenis-jenis Burung
Diternakkan
Merpati
yang
Bisa
Pada dasarnya, ada tiga jenis burung merpati yang biasa dibudidayakan di
Indonesia. Ketiga jenis merpati ini memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Hal
ini juga menyebabkan perbedaan cara ternak pada masing-masing jenis. Jenis
pertama adalah merpati pacuan. Merpati pacuan dikenal akan kemampuan
terbangnya yang kuat. Jenis merpati ini juga cukup sering dilombakan.
Jenis kedua adalah merpati hias. Kebanyakan orang memelihara jenis merpati ini
hanya sebagai hobby dikarenakan keindahan tubuhnya. Namun kadang merpati
hias juga bisa dilombakan. Jenis terakhir adalah merpati potong atau merpati
konsumsi. Pada dasarnya semua jenis merpati bisa dikonsumsi. Namun jika untuk
keperluan bisnis skala besar, maka yang digunakan adalah jenis merpati potong.
penyakit.
Mengingat
merpati
potong
akan
dikonsumsi
nantinya, pemeliharaan adalah hal terpenting dalam budidaya merpati jenis ini.
Merpati potong dapat dipanen pada usia 24 hari dimana pada usia tersebut bobot
merpati potong dapat mencapai 600 sampai 750 gram. Untuk merpati yang akan
dijadikan induk, anda harus menunggu selama 3 sampai 4 bulan.
kita
akan
membahas
tentang cara
beternak merpati
hias.
Pada
dasarnya, beternak merpati hias hampir sama dengan beternak merpati potong. Hal
yang membedakan pada budidaya merpati hias adalah ukuran kandangnya.
Umumnya, ada tiga jenis sitem kandang yang bisa dipilih jika anda ingin
membudidayakan merpati hias. Ketiga sistem tersebut adalah sistem umbaran,
sistem kandang koloni dan sistem battery. Masing-masing sistem kandang memiliki
kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Sistem umbaran berarti membiarkan beberapa pasang merpati bebas berkeliaran di
perkarangan rumah anda. Sistem ini lebih ekonomis karena anda tidak perlu
membuat kandang. Anda hanya perlu membuat pagupon sebagai tempat tidur dan
bertelur. Kelemahannya ada pada aspek keamanan. Kandang koloni menggunakan
satu kandang berukuran besar untuk beberapa ekor merpati sementara kandang
battery adalah teknik budidaya menggunakan kandang berukuran 75 x 75 x 75 cm
untuk sepasang merpati.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam budidaya merpati pacuan adalah
memilih bibit dengan kualitas unggul. Jika anda ingin mendapatkan merpati pacuan
dengan kualitas yang bagus, anda juga bisa memperhatikan cirri-ciri fisiknya.
Adapun beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika memilih merpati pacuan
adalah bentuk kepalanya, bentuk paruh, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk leher,
bentuk sayap, serta bentuk dadanya.
Mengawinkan Merpati
Hal lain yang harus diperhatikan dalam teknik beternak burung merpati adalah
teknik
pengawinan
atau
penjodohan.
Penjodohan
dilakukan
dengan
cara
memasukkan pejantan ke dalam kandang utama yang ukurannya besar yang diikuti
dengan mesukkan beberapa betina ke dalam kandang yang sama pada hari
berikutnya. Faktor yang biasanya mempengaruhi penjodohan adalah umur dan
warna bulu. Penjodohan berhasil apabila pasangan merpati mulai memperlihatkan
tanda kawin yaitu saling mencumbu.