Anda di halaman 1dari 11

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Judul Penyuluhan : Infeksi Saluran Kemih yang Berhubungan Dengan Sistem


Reproduksi
Hari/Tanggal : Selasa, 31 Oktober 2017
Sasaran : Remaja Laki-laki Khususnya kelas 3
Tempat : MTS PKP DKI JAKARTA
Penyuluh : Kelompok 1 :
1. Aji Hadiwijaya
2. Dian Fajariati Kartini
3. Gayuh Wigi Utari
4. Ita Rosita Oktapiani
5. Komariah
6. Multi Agustin
7. Nadia Dara Tamara Saputri
8. Nadya Nurhasanah
9. Siti Wulandari

A. Kompetensi :
1. Kompetensi Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, remaja laki-laki khususnya kelas 3 dapat
mengetahui tentang Penyakit Gonorhae dan cara penanganannya

2. Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja laki laki kelas 3 di MTS PKP DKI
JAKARTA Mampu:
a. Menjelaskan pengertian Gonorhea
b. Menyebutkan penyebab Gonorhea
c. Menyebutkan tanda dan gejala Gonorhea
d. Menyebutkan komplikasi Gonorhea
e. Menyebutkan pengobatan Gonorhea
f. Menjelaskan cara penularan Gonorhea
g. Menjelaskan pencegahan Gonorhea
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian Gonorhea
2. Penyebab Gonorhea
3. Tanda dan gejala Gonorhea
4. Komplikasi Gonorhea
5. Pengobatan Gonorhea
6. Cara penularan Gonorhea
7. Pencegahan Gonorhea

C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
3. Demonstrasi

D. Media Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan :
1. Laptop
2. Proyektor
3. Powerpoint
4. SAP
5. Leaflet

E. Materi (terlampir)

F. Kegiatan Belajar Mengajar

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiata Peserta Media

1 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam  Menjawab
 Menjelaskan/  Menyetujui
Membuat kontrak kontrak
topik, waktu dan
tempat penyuluhan
 Menjelaskan tujuan  Menyimak
penyuluhan Penjelasan
 Menggali  Menjawab
pengetahuan awal pertanyaan yang
responden tentang dianjurkan
2 20 Pelaksanaan :
menit  Menjelaskan  Menyimak  PowerPoin
Pengertian Gonorhea penjelasan t
 Menjelaskan  Menyimak  Leaflat
Penyebab Gonorhea penjelasan  Proyektor
 Menjelaskan tanda  Menyimak  Laptop
gejala Gonorhea penjelasan
 Menjelaskan  Menyimak
Komplikasi Gonorhea penjelasan
 Menjelaskan  Menyimak
pengobatan Gonorhea penjelasan
 Menjelaskan Cara  Menyimak
penularan Gonorhea penjelasan
 Menjelaskan  Menyimak
pencegahan Gonorhea penjelasan
 Memberikan  Termotivasi
reincforment positif
3 5 menit Penutup:
 Mengevaluasi materi  Menjawab
yang telah pertanyaan
disampaikan
 Menyimpulkan materi  Memperhatikan
yang telah penjelasan
disampaikan
 Menyimak dan
 Membuat kontrak
menyetujui
yang akan datang
(topik, waktu dan
tempat)
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam
G. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ,responden mampu menjawab pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Gonorhea?
2. Apa penyebab dari Gonorhea?
3. Apa tanda dan gejala dari Gonorhea?
4. Apa komplikasi dari Gonorhea?
5. Apa pengobatan Gonorhea?
6. Bagaimana cara penularan Gonorhea?
7. Bagaimana pencegahan Gonorhea?
Lampiran Materi

A. Definisi Gonorhea
Menurut Andareto (2015) dalam buku yang berjudul Penyakit Menular di Sekitar
Anda (Begitu Mudah Menular dan Berbahaya, Kenali, Hindari dan Juhi Jangan
Sampai Tertular, dijelaskan bahwa Gonorhea (juga dikenal sebagai kencing nanah)
dapat dibagi menjadi dua kategori: lokal dan diseminata. Infeksi lokal dapat melibatkan
permukaan mukosa serviks, uretra, dan rectum; kelenjar vestibuler; faring; atau
konjungtiva. Infeksi sistemik (infeksi gonokokal diseminata) melibatkan bacteremia
dengan poliartritis, dermatitis, endocarditis, dan meningitis. Infeksi sistemik lebih
umum pada perempuan.
Kencing nanah atau gonore (bahasa inggris: gonorrhea atau gonorrhea) adalah
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rectum, tenggorokan, dan bagian putih
mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh
lainnya, terutama kulit pada persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran
kelamin dan menginfeksi selaput didalam panggul sehingga timbul nyeri pinggul dan
gangguan reproduksi.
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negative, nonmotil, tidak
membentuk spora, berkembang berkoloni membentuk diplokokus, atau pun tunggal
monokokus. Manusia merupakan satu-satunya inang alami bakteri ini. Untuk
meninfeksi, bakteri membutuhkan kontak langsung dengan mukosa tubuh, bisa lewat
hubungan seks, atau penggunaan toilet duduk. Bakteri ini menempel dengan pilinya.

B. Penyebab Gonorhea
1. Penyebaran Neisseria gonorrhea, organisme penyebab melalui kontak seksual
dengan orang yang terinfeksi.
2. Anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi, dapat terkena oftalmia neonatorum
gonokokal ketika melewati jalan lahir.
3. Konjungtivitis gonokokal dapat terjadi dengan menyentuh mata menggunakan
tangan yang terkontaminasi.
C. Tanda dan Gejala Gonorhea
Menurut Black (2014) dalam buku yang berjudul Keperawatan Medikal Bedah
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan Edidi 8 Buku 2, dijelaskan bahwa
pada pria gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2 sampai 7 hari setelah
terinfeksi, dengan tanda dan gejala seperti:
1. Rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian dikuti oleh nyeri ketika
berkemih (kencing) serta keluarnya nanah berwarna putih, kuning, atau hijau dari
uretra yang biasanya muncul 1-14 hari setelah infeksi
2. Penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul
gejala, biasanya bersifat ringan
3. Desakan untuk berkemih
4. Nyeri ketika berkemih
5. Demam
6. Urethritis yang berhubungan dengan sekret uretra purulent, dysuria, dan urin keruh
pada saat awal berkemih
7. Gonorea anorektal berhubungan dengan:
a. Nyeri perianal, pruritus, sekret mukoid atau mukopurulen atau perdarahan
anus, infeksi asimtomatik pada 60% kasus
b. Proktitis distal yang terlihat (20%) dan proktitis histologis (40%)
8. Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian kuning,
lembut dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
9. Sering buang air kecil dan sakit
10. Anus gatal, nyeri dan terjadi perdarahan
11. Sakit tenggorokan dan penyakit mata menular, tetapi ini jarang terjadi
12. Kelamin terasa gatal
13. Ruam
14. Radang sendi atau arthritis
15. Tendon meradang
16. Infeksi rectum
17. Infeksi faring
18. Lesi kulit papiler pada tangan dan kaki
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (seks
anal) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman
di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak
merah dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lender dan nanah.
Hubungan seksual melalui seks oral dengan seorang penderita gonorw biasanya
akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya, infeksi
tersebut tidak menimbulkan gejala, namun kadang-kadang menyebabkan nyeri
tenggorokan dan gangguan untuk menelan. Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata,
maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtiviitis gonore). Bayi
baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga
terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah.
Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.
Gonore termasuk salah satu penyakit yang menakutkan termasuk pria dan wanita
cukup umur. Penyakit yang terbeken oleh karena itu efek melalui penyakit kelamin
seksual, yang umunya dialami dengan pria dan wanita cukup umur yang sudah
melangsungkan hubungan seks. Gonore termasuk penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae yang menginfeksi lapisan dalam saluran
kemih, leher rahim, rectum, tenggorokan, serta bagian putih matorral.

D. Komplikasi Gonorhea
Menurut Mandal (2008) dalam buku yang berjudul Lecture Notes Penyakit Infeksi,
dijelaskan bahwa komplikasi yang dapat terjadi pada gonorrhea yaitu:
1. Prostatitis adalah (peradangan pada kelenjar prostat)
2. Epididimis akut adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh
infeksi atau karena terkena Penyakit Menular Seksual (PMS).
3. Striktur uretra
4. Abses periuretra
5. Limfangitis penis
6. Artritis septik
7. Dermatitis
8. Perihepatitis
9. Ulserasi kornea
10. Kebutaan
11. Meningitis
12. Osteomyelitis
13. Pneumonia
14. Sindrom gawat napas akut (Acute Respiratory Distress Syndrome, ARDS)

E. Pengobatan Gonorhea
Menurut Mandal (2008) dalam buku yang berjudul Lecture Notes Penyakit Infeksi
Edisi Keenam, dijelaskan bahwa pengobatan yang dapat dilakukan untuk gonorrhea
yaitu:
1. Strain yang resisten fluorokuinolon mulai banyak di berbagai bagian. Asia (40%)
2. Terapi dosis tunggal, yaitu dengan: siprofloksasin oral atau seftriakson IM yang
seharusnya digunakan pada pasien yang gagal merespon terhadap obat di atas atau
amoksisilin oral (dosis tinggi 3 g) pada daerah dengan resistensi penisilin rendah
atau pada kehamilan
3. Kontak seksual harus diperiksa, di skrining, dan diobati bila perlu
4. Kultur lanjutan 4-7 hari setelah terapi dan dilakukan kembali dalam 6 bulan
5. Untuk pasien hamil, tindak lanjut akhir sebelum pelahiran
6. Terapi yang efektif (akhir penularan dalam hitungan jam)
7. Tidak melakukan aktivitas seksual sampai infeksi diobati
8. Antibiotic, seperti seftriakson, doksisiklin, dan azitromisin
9. Obat tetes perak nitrat 1% atau salep eritromisin pada neonatus untuk mencegah
oftalmia neonatorum gonokokal

F. Cara Penularan Gonorhea


Orang yang terkena gonorhea umunya tertular pertama kali karena kontak dengan
orang yang terinfeksi saat melakukan hubunga seksual melalui vagina, oral, anus.
Sedangkan kontak non seksul terjadi pada ibu hamil yang terkena gonore kemudian
menularkan pada anaknya saat proses persalinan.
Gonorhea bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Masa inkubasi dari waktu terpapar bakteri sampai
mengembangkan gejala biasanya 2 sampai 5 hari. Tetapi bisa saja tidak bergejala
sampai 30 hari. Orang yang rentan terkena gonore dan penularannya, yaitu:
1. Kepadatan tinggi daerah perkotaan diantara kaum muda di bawah usia 24 tahun
yang memiliki banyak pasangan seks dan melakukan hubungan seksual tanpa
kondom
2. Infeksi gonorhea 1,5 x lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita
3. Meski gonorhea merupakan penyakit menular seksual, ada beberapa bukti yang
menunjukkan bahwa hal itu dapat terjadi karena kutu pubis, yang bisa terdapat pada
tempat-tempat kotor
4. Gonorhea biasanya ditularkan melalui hubungan seks vagina dan anus
5. Kontak oral sering tidak menularkan gonore
6. Bakteri gonorhea menyukai daerah hangat dan lembab seperti mulut, rectum,
vagina dan uretra
7. Gonorhea dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya selama proses kelahiran
8. Kebanyakan kasus gonore terjadi pada orang berusia 15-29 tahun, dengan angka
tertinggi pada usia hingga 24 tahun

G. Pencegahan Gonorhea
Menurut Black (2014) dalam buku yang berjudul Keperawatan Medikal Bedah
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan Edidi 8 Buku 2, dijelaskan bahwa
pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson intramuscular
(melalui otot) atau dengan pemberian antibiotic peroral (melalui mulut) selama 1
minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran
darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotic intravena
(melalui pembuluh, infus). Akan tetapi sebelum ciri-ciri kencing nanah tersebut terjadi
pada diri sendiri sebaiknya melakukan pencegahan dengan cara :
1. Berpola hidup sehat, karena pola hidup sehat merupakan langkah awal untuk
menghindari berbgai macam penyakit
2. Hindari melakukan aktivitas seks melalui mulut (oral seks)
3. Melakukan aktivitas seks dengan sehat dalam artian tidak menyimpang seperti
melakukan seks pada anus dan tidak berganti-ganti pasangan
4. Apabila terlanjur terjangkit segeralah pergi kerumah sakit untuk menangani
penyakit tersebut dan lakukanlah pemeriksaan rutin dalam proses pengobatan
kencing nanh tersebut.
5. Penyakit, diagnosis, dan terapi
6. Informasi kepada semua pasangan seksual mengenali infeksi sehingga mereka
dapat mencari pengobatan
7. Pencegahan kontak seksual sampai kultur negative dan infeksi hilang
8. Kewaspadaan ketika melakukan kontak dengan setiap rabas tubuh untuk
menghindari kontaminasi mata
9. Praktik aktivitas seksual yang lebih aman
10. Penggunaan obat antiinfeksi untuk waktu yang dianjurkan
11. Pentingnya kembali melakukan pemeriksaan lanjutan
DAFTAR PUSTAKA

Andareto, Obi. 2015. Penyakit Menular di Sekitar Anda (Begitu Mudah Menular dan
Berbahaya, Kenali, Hindari dan Jauhi Jangan Sampai Tertular). Jakarta: Pustaka Ilmu
Semesta

Black, Joyce M dan Jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8 Buku 2. Singapore: Elsevier

Kimberly, A. J, dkk. 2011. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan.


Jakarta: EGC

Mandal, Bibhat K, dkk. 2015. Lecture Notes Penyakit Infeksi Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai