C. Distribusi Jam
Uraian/distribusi jam pembelajaran sebagai berikut :
Teori : 3 SKS (3 SKS @ 1 jam) = 3 SKS X 1 jam X 14 minggu = 42 jam
Lab : 0.5 SKS (0.5 SKS @ 2 jam) = 0.5 SKS X 2 jam X 14 minggu = 14 jam
Praktik RS : 0.5 SKS (0.5 SKS @ 2 jam) = 0.5 SKS X 2 jam X 14 minggu = 14 jam
Total distribusi jam = 70 jam/14 mgg
Pembelajaran dilaksanakan selama 14 minggu efektif, maka jumlah jam pembelajaran adalah 5
jam per minggu.
H. Tugas/Tagihan
Ada 4 tugas (sebagai tagihan) yang harus dikerjakan dan diserahkan oleh mahasiswa, selama
mengikuti perkuliahan, yaitu:
1. Tugas Individu. Mencari trends dan issues hasil penelitian sistem respirasi yang telah
dipublikasikan dan terdapat nomor ISSN (International Standard Serial Numbers),
kemudian di baca dan ditandai hasil bacaan yang penting. Masing-masing mahasiswa wajib
membawa minimal satu journal reading hasil temuannya yang mana akan didiskusikan
pada pertemuan perkuliahan ke-2. Tugas ini harapannya dapat memberikan wacana/
gambaran ke mahasiswa tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan sistem respirasi.
2. Membuat tugas kelompok. Kelas dibagi kedalam beberapa kelompok. Setiap kelompok
ditugaskan untuk membuat tugas tentang topik tertentu dengan dilengkapi kegiatan
pendidikan kesehatan (pendkes). Topik diambil dari daftar substansi kajian yang telah
ditetapkan dimana selanjutnya dipresentasikan di dalam diskusi kelas.
3. Laporan praktek klinik. Setelah akhir praktek klinik di RS, mahasiswa wajib
mengumpulkan semua laporan selama di praktek klinik, paling lambat 1 minggu setelah
praktek klinik selesai.
4. Membuat final project pembuatan video tentang prosedur yang dapat dilakukan pada
sistem respirasi. Prosedur yang dijadikan final project adalah anamnesa sistem respirasi,
pemeriksaan thoraks, batuk efektif, inhalasi nebulizer, fisioterapi dada, dan postural
I. Penilaian
Metode/teknik penilaian:
Penilaian presentasi dan makalah
Tes tulis
Instrumen penilaian:
Soal tes tulis
Form penilaian makalah dan presentasi
Ujian Praktikum Lab
Penilaian pada Praktek Klinik : Penilaian kasus, penilaian LP, penampilan klinik,
Pencapaian kompetensi, responsi Kasus.
K. SUMBER (REFERENSI)
2 Rabu, Menjelaskan Respirasi sel Menunjukan dan a. Penugasan 100 Laptop Laporan SR
13/09/17 anatomi, fisiologi a. Glikolisis mendeskripsikan terstruktur : LCD hasil 1 soal
dan biokimia Sistem b. Respir anatomi fisiologi dan Mengisi lembar PPT diskusi essay
respirasi asi anaerob biokimia sistem tugas mahasiswa White bobot 5
c. Respirasi aerob respirasi respirasi sel board
d. Faktor-faktor yang b. Penugasan Spidol
mempengaruhi mandiri :
respirasi Membaca
respirasi sel
c. Penyajian materi
oleh dosen (Mini
lecture)
d. Dosen
memberikan
kesempatan
untuk
diskusi/Tanya
jawab
3. Rabu, Menjelaskan Perubahan anatomi Menunjukan dan a. Penugasan 100 Laptop Laporan RSD
20/09/17 anatomi, fisiologi organ pernapasan mendeskripsikan organ terstruktur : LCD hasil 7 Soal
dan biokimia Sistem sesuai tumbuh pernapasan sesuai Mengisi lembar PPT diskusi pilihan
respirasi kembang dari bayi tumbuh kembang dari tugas mahasiswa White ganda
hingga lanjut usia bayi hingga usia lanjut anatomi board
a. Perubahan bentuk, fisiologi Spidol
4 Rabu, Menjelaskan Gangguan pada sistem Mendeskripsikan o Penyajian materi 150 Laptop RSD
27/09/17 anatomi, fisiologi pernafasan gagguan padai sistem oleh dosen (Mini LCD 6 Soal
dan biokimia 1. Gangguan pada pernafasan lecture) PPT pilihan
Sistem respirasi fungsi pernafasan: o Dosen White ganda
Hipoventilasi dan memberikan board
hiperventilasi, kesempatan Spidol
Melakukan simulasi Asuhan Keperawatan Melakukan simulasi o Penyajian materi 100 Laptop DA
pengelolaan asuhan Klien dengan pengelolaan asuhan oleh dosen (Mini LCD 17 Soal
7 Rabu, Melakukan simulasi Asuhan Keperawatan Melakukan simulasi o Penyajian materi 250 Laptop DA
18/10/17 pengelolaan asuhan Klien dengan pengelolaan asuhan oleh dosen (Mini LCD 12 Soal
keperawatan dengan Gangguan Sistem keperawatan dengan lecture) PPT pilihan
kasus gangguan Respirasi: kasus gangguan sistem o Dosen White ganda
sistem respirasi pada a. Trauma dada dan respirasii pada berbagai memberikan board dan 1
berbagai tingkat usia WSD tingkat usia dengan kesempatan Spidol soal
dengan b. COPD memperhatikan aspek untuk esay
memperhatikan c. ARDS legal dan etis diskusi/Tanya bobot 5
aspek legal dan etis d. Keganasan jawab
e. Gangguan Paru o Penugasan
karena pekerjaan mandiri: tugas
baca asuhan
keperawatan
23.10.2017
s/d
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) TIM
27.10.2017 MATERI PERTEMUAN MINGGU I S/D VI
8 Rabu, Mengidentifikasi MManajemen kasus Mengidentifikasi a. Penugasan 150 Laptop 3 Makalah ER
01.11.2017 masalah-masalah pada sistem respirasi masalah-masalah mandiri : LCD kelompok 10 Soal
penelitian yang (klasifikasi kasus penelitian yang Mencari dan PPT pilihan
9 Rabu, Melakukan simulasi Pencegahan primer, Mendemonstrasikan a. Penugasan 100 Laptop Laporan ER
08.11.2017 pendidikan kesehatan sekunder, tersier pada pemberian pendidikan mandiri : LCD hasil 6 Soal
dengan kasus masalah sistem kesehatan pada klien Membaca PPT diskusi pilihan
gangguan sistem respirasi dengan gangguan sistem konsep White ganda
respirasi pada respirasi pendidikan board
13 04.12.2017
s/d PRAKTEK KLINIK MINGGU PERTAMA TIM
09.12.2017
14 11.12.2017
s/d PRAKTEK KLINIK MINGGU KEDUA TIM
15.12.2017
18.12.2017
s/d
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TIM
22.12.2017 MATERI PERTEMUAN MINGGU KE 7 S/D 11
25.12.2017 LIBUR AKHIR TAHUN 2017 DAN TAHUN BARU 2018
s/d
5.01.2018
08.01.2018s/
d UJIAN PRAKTIKUM TIM
12.01.2018
Ns. Nedra Wati Zaly, S.Kep, M.Kep Ns. Sri Rahayu, S.Kep., M.S.
Mengetahui
Puket I Akademik
DOSEN PENILAI,
(....................................)
Pembimbing,
(...............................................)
Jakarta, ........................
Penguji,
(...........................................)
Kasus Pemicu 1:
Sebuah keluarga di Jakarta yang beranggotakan empat orang membakar sampah rumah
tangga mereka di dalam drum di pekarangan rumah mereka. Asap pembakaran sampah ini
menghasilkan racun udara dioksin dan furan yang dapat meracuni udara di lingkungan.
Polusi yang kelihatan sedikit ini, lama-lama menjadi bukit. Polusi ini perlahan-lahan akan
membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara lain sakit
gangguan pernafasan (asthma, paru-paru, dll). Udara yang bersih menjadi dambaan semua
orang. Apa yang akan terjadi pada sistem pernafasan orang yang normal dengan adanya
polusi udara di lingkungannya?
Tujuan Pemicu 2:
1. Jika diberi gambar orang dengan paru-paru normal, mahasiswa mampu menjelaskan
mekanisme kerja sistem pernapasan.
2. Jika diberi gambar orang dengan paru-paru abnormal, mahasiswa mampu
mengidentifikasi jenis gangguan dan mekanismenya.
3. Jika diberi kasus trauma thorak, mahasiswa dapat menjelaskan asuhan keperawatan
secara holistik
Kasus pemicu 2 :
Bapak Darma, 33 tahun mengalami kecelakaan, mobilnya menabrak truk yang sedang
berhenti. Saat itu ia tidak menggunakan sabuk keselamatan. Dadanya membentur stir mobil.
Dibawa ambulance ke IGD, mengeluh sesak, tampak laserasi dan lebam pada dada, lebam
lebih hitam diarea kanan, mengeluh nyeri saat bernafas, pergerakan dada kanan tertinggal
dari kiri sehingga gerakan dada tidak simetris. Pada auskultasi dada kanan lebih redup dari
dada kiri. Kemudian klien dberi Oksigen 3 lt/mnt, dipasang infuse NaCL 0,9% 6 jam/kolf,
dilanjutkan dengan foto rontgent AP lateral. Tampak fraktur iga ke 6-8 dengan
hematopneumothoraks kanan. Diputuskan pemasangan Water Seal Drainage,
menggunakan sistem tiga botol. Saat ini klien terpasang WSD, infus, Oksgen 2 lt/menit,
posisi tidur semi Fowlers. Bubling dan undulasi postif pada botol WSD, keluhan nyeri saat
bernafas dan diaporesis. Pernafasan 24 x/mnt, Nadi 88 x/menit, TD 120/90 mmHg. Aktiftas
dibantu sebagian besar di tempat tidur, belum boleh turun dari tempat tidur. Klien
mengatakan merasa bersyukur bisa selamat dari kecelakaan.
Tugas mahasiswa:
1. Lakukan diskusi dalam mengatasi masalah di atas (Trauma dada).
2. Carilah hasil penelitian terkait
3. Buat laporan mandiri
4. Buat laporan kelompok.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda di dalam kelas.
Tujuan Pemicu 3 :
1. Jika diberi gambar orang dengan paru-paru normal, mahasiswa mampu menjelaskan
mekanisme kerja sistem pernapasan.
2. Jika diberi gambar orang dengan paru-paru abnormal, mahasiswa mampu
mengidentifikasi jenis gangguan dan mekanismenya.
Kasus pemicu 3 :
Bpk. L (37 tahun), seorang perokok dengan kondisi tubuh kurus, dan berat badannya jauh di
bawah standar. Hasil tes mantoux dan periksa darah serta rontgen positif Tb dan harus
menjalani pengobatan selama enam bulan. Hasil analisa gas darah:
pH : 7,29
pCO2 : 61 mm Hg
pO2 : 70 mm Hg
Sat O2 : 87%
HCO3 : 32 mEq/ dl
BE : -8,9
Bpk. L merasa sudah makan cukup gizi dan lingkungan rumah juga bersih. Namun, bakteri
Tb sudah ada di mana-mana, dan tidak mengenal kaya atau miskin. Apalagi Indonesia
termasuk negara yang jumlah penderita Tb-nya nomor tiga terbesar di dunia, setelah India
dan China. Artinya, kuman Tb masih bertebaran di seluruh pelosok tempat di Indonesia,
terutama yang lingkungannya kotor.
Tb merupakan penyakit menular yang bisa diobati dan disembuhkan. "Tetapi sampai
sekarang masih ada anggapan bahwa Tb adalah penyakit kutukan yang tidak bisa
disembuhkan. Maka sering orang setengah-setengah dalam menjalankan pengobatan,
sehingga hasilnya tidak maksimal. Karena bila tidak disembuhkan seorang penderita Tb
akan menularkan penyakitnya ke sepuluh sampai lima belas orang lainnya," kata direktur
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2-MPL) Departemen
Kesehatan (Depkes), Haikin Rachmat.
Untuk itu, kata Haikin, pemberantasan Tb merupakan tanggung jawab bersama.
"Masyarakat pun harus tahu bahwa penyakit Tb bisa disembuhkan. Bila tidak diobati bisa
berbahaya. Apalagi sekarang dengan merebaknya HIV/ AIDS, penularan kuman Tb sangat
cepat."
Dalam menangani Tb, lanjutnya, pemerintah Indonesia menjalankan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Short course) yang telah dimulai sejak 1999. "Strateginya DOTS ini
berupa strategi mencari pasien Tb dan apabila ditemukan harus diobati sampai sembuh.
Metode ini ternyata cukup bagus karena dari tahun ke tahun sudah ada kemajuan dalam
menemukan pasien Tb dan angka kesembuhan."
Data dari Depkes menyebutkan pasien Tb yang ditemukan dan diobati pada 2001sekitar 19-
20% (target 30%), kemudian 2002 meningkat menjadi 30% (target 40%), dan pada 2003
mencapai 47% (target 50%). Penanggulangan Tb sesuai dengan syarat WHO bisa
mencapai sekurangnya 70% pasien Tb dapat ditemukan dan diobati dengan angka
kesembuhan sedikitnya 85%.
(Sumber: http://www.depkes.go.id/index.php?
option=articles&task=viewarticle&artid=80&Itemid=3)
Tugas mahasiswa:
1. Lakukan diskusi dalam mengatasi masalah di atas (Tuberkulosis).
2. Carilah hasil penelitian terkait
3. Buat laporan mandiri
1. Persiapan
a. Mempersiapkan kasus dan menyusun jadual
b. Membuat daftar kelompok (mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok)
c. Kontrak program : kontrak waktu
2. Pelaksanaan
a. Mahasiswa diwajibkan membawa buku-buku/referensi seperti yang
terdapat dalam Kontrak Perkuliahan
b. Lamanya pembelajaran 2 jam (120 menit)
c. Tiap-tiap kelompok mendapatkan 1 (satu) buah kasus
d. Terlebih dahulu mahasiswa harus mendiskusikan di dalam kelompok dalam
menjawab pertanyaan yang terdapat pada kasus
e. Tiap kelompok didampingi oleh 1 (satu) orang nara sumber (dosen) dalam
berdiskusi
f. Setelah pertanyaan terjawab, kelompok melakukan analisa kasus
g. Mahasiswa dapat mengembangkan data yang terdapat pada kasus agar data
menjadi lengkap
h. Selanjutnya mahasiswa menyusun proses keperawatan dan diketik rapi di
atas kertas berukuran A4, ketik 1,5 spasi dan font 12, Times New RomanMahasiswa
harus mempresentasikan hasil diskusi kelompok (lihat RPS mengenai jadual )
TUGAS INDIVIDU
Struktur dan fungsi organ sistem respirasi
a. Saluran pernafasan atas
b. Saluran pernafasan bagian bawah
c. Otot-otot pernafasan dan tulang-tulang pernafasan
d. Sirkulasi system pernafasan
TUGAS KELOMPOK
Klp 1 :
Respirasi sel
a. Glikolisis
b. Respirasi anaerob
c. Respirasi aerob
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi
Struktur histologi respirasi
Klp 2 :
Perubahan anatomi organ pernapasan sesuai tumbuh kembang dari bayi hingga lanjut usia
a. Perubahan bentuk, ukuran
b. Perubahan fungsi
Biokimia sistem Respirasi termasuk Asam Basa Sistem Respirasi
Klp 3 :
Fisiologi sistem pernafasan
a. Ventilasi pernafasan
b. Difusi Pernafasan
Pertukaran gas antara pulmonal dan sistem kapiler
c. Transportasi gas
a. Transpor oksigen
b. Transpor karbon dioksida
d. Abnormalitas pada gas darah
e. Sistem sirkulasi pulmonal
a. Sistem perfusi
b. Sistem distribusi
Klp 4 :
Sistem kontrol pernafasan
a. Pusat kontrol pernapasan
b. Kemoreseptor dan baroreseptor
Jenis pernapasan
Frekuensi pernapasan
Zat-zat kimia yang mempengaruhi pernapasan
Mekanisme pertahanan sistem pernafasan
Polusi: Pengaruh Polusi pada Sistem Pernafasan
Mekanisme terjadinya jaringan fibrosa pada paru.
Klp 5 :
Gangguan pada sistem pernafasan
1. Gangguan pada fungsi pernafasan: Hipoventilasi dan hiperventilasi, Hipoksemia,
Hipoksia/anoksi, Apnea
2. Gangguan pada sistem pembuluh darah paru : Edema paru dan Emboli paru
Tn. P usia 25 tahun mengatakan sering batuk dan tidak sembuh-sembuh 3 bulan yang
lalu. Klien sudah berobat ke klinik tetapi tidak sembuh-sembuh juga. Klien mempunyai
riwayat penyakit TBC tahun 2012 tetapi tidak tuntas dan minum obat TBC hanya 4
bulan saja. Kesadaran composmentis, TD 110/70 mg, nadi 92 x/menit, RR, 28 x/menit,
suhu 36 C. Klien datang ke RS dengan keluhan sesak nafas selama 1 minggu. Hasil lab
menujuukkan sputum BTA positif.
Tn. P mendapatkan terapi OAT kategori II.
Lakukan pendidikan kesehatan unutk Tn. P dan keluarganya terkait masalah tidak
efektifnya regimen terapeutik!
Kasus II (PPOK)
Ny. K usia 52 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK
(penyakit paru obstruksi kronik). Klien memiliki riwayat asma sejak kecil.
Hasil inspeksi pergerakan dinding dada sangat terbatas. RR 23 x/menit. Klien
mengatakan selalu pusing dengan nafas agak sesak. Klien mengatakan ingin sekali
bernafas dengan lega agar segar.
Lakukan latihan pergerakan dada dan latihan pernafasan pada Ny. K unutk mengatasi
masalah gangguan perfusi oksigen!
Tn. Z usia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK
(penyakit paru obstruksi kronik). Klien memiliki riwayat asma. Suara nafas ronchi positif
dan batuk yang sering. Klien mengatakan perutnya sakit karena sering batuk. RR 24
x/menit.
Lakukan latihan tehnik batuk efektif untuk Tn. Z untuk mengatasi masalah tidak
efektifnya bersihan jalan nafas!
Tn. U sia 47 tahun seorang enterpreneur dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan disertai dengan darah. Hasil pemeriksaan
penunjang menunjuukkan Klien menderita kanker paru. Dokter memprogramkan Tn. U
untuk dilakukan pengobatan kemoterapi. Saat dijelaskan oleh dokter terkait program
pengobatan kemoterapi kepada Tn. U dan keluarganya. Setelah mendengarkan
penjelasan dokter maka respon Tn. U menolak dan mengatakan biarkan saja ia
meninggal dan tidak mau dilakukan kemoterapi.
Tn. U sia 27 tahun seorang enterpreneur dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan disertai dengan darah. Hasil pemeriksaan
penunjang menunjuukkan Klien menderita kanker paru. Keluarga klien mengatakan
agar dokter dan perawat tidak memberikan informasi tentang penyakitnya kepada klien
dan bersamaan dengan itu klien selalu bertanya kepada perawat tentang penyakitnya.
Apakah upaya yang terbaik dilakukan oleh perawat?
Ny. K usia 52 tahun pernah dirawat berulang kali dengan diagnosa medis PPOK
(penyakit paru obstruksi kronik). Klien memiliki riwayat asma sejak kecil. Klien
mengatakan sudah bosan minum obat dari dokter dan akan beralih ke pengobatan
herbal saja. Keluhan utama yang dirasakan adalah batuk dan sesak nafas. Klien
mengatakan jika minum obat batuk dari dokter maka ia mengalami diare dan jika minum
obat sesak maka jantungnya selalau berdebar.
Berikan pendidikan kesehatan tentang pengobatan herbal untuk gangguan jalan nafas
yng dapat meringankan gejala batuk dan sesak yang dialami Ny. K!
2. Batuk efektif
4. Postural drainage
5. Fisioterapi dada
6. Inhalasi
7. Suctioning
9. Perawatan WSD