Anda di halaman 1dari 6

B.

ANALISA DATA

Data fokus Masalah Etiologi


Pre - Op
Data subjektif : Nyeri akut Agens cidera biologi : Iskemia
- Pasien mengatakan
nyeri dada saat
bermain futsal
Pengkajian nyeri
P: pasien mengatakan nyeri
dada saat perawat
melakukan penekanan
selama 20 menit
Q: pasien mengatakan nyeri
seperti mau ‘’ lewat’’
R: pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan menyebar
ke bagian belakang
S: pasien mengatakan
merasa nyeri skala 10 dari
1-10
T: pasien mengatakan nyeri
saat ditekan
Data objektif :
- Aspilet 1 x 80 mg
- ISDN 3 x 5 mg
- TD : 105/75 mmHg
- HR : 70x/menit
- RR : 18x/menit
- Saturasi O2 : 100%
Data subjektif : Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara
- Pasien mengatakan suplai dan kebutuhan O2
gelisah
- Pasien mengatakan
nyeri dada menjalar ke
belakang
- Pasien mengatakan
kelelahan
Data objektif :
- Pasien terlihat keringat
dingin
- Skala 10
- TD : 105/75 mmHg
- N : 70x/menit
- RR : 18x/menit

Data subjektif : Ansietas Ancaman kematian


- Pasien mengatakan
nyeri dada seperti mau
lewat
Data objektif :
- Pasien mengalami
ancaman terhadap
fungsi jantung
- TD :105/75 mmHg
- N : 70x/menit
- RR : 18x/menit
- Diazepam 1x5mg
- Catropil 3x6,25mg
- Plavix 1x75mg
Post – Op
Data subjektif : Resiko Infeksi
-
Data objektif :
- Laken tampak kotor
- Laksadin 1x1
- Luka post operasi (+)
di dada
- TD : 105/75mmHg
- N : 70x/menit
- RR : 18x/menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRE-OP
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cidera biologis : iskemia
2. Intoleransi aktivitas berhbungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan O2
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian

POST-OP
1. Resiko Infeksi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa I : Nyeri akut berhubungan dengan Agens cidera biologis : iskemia
Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 janm nyeriklien berkurang, dengan
kriteria :
Kontrol nyeri ditingkatkan ke :
- Mengenai kapan nyeri : 3 (kadang-kadang menunjukkan)
- Menggambarkan faktor penyebab : 3 ( kadang-kadang menunjukkan)
- Melaporkan nyeri yang terkontrol : 3 (kadang-kadang menunjukkan)
- Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada kesehatan : 2 (jarang menunjukkan)
Tingkat nyeri di tingkatkan ke :
- Nyeri yang dilaporkan : 2 (cukup berat)
- Panjangnya episode nyeri : 2 (cukup berat)
- Mengerang dan menangis : 2 (cukup berat)
- Ekspresi nyeri wajah : 2 ( cukup berat)
- Mengeluarkan keringat : 3 (sedang)
- Ketegangan otot : 3(sedang)

Intervensi :

- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif ( lokasi, karakteristik, durasi


frekuensi,kualitas dan faktor pesipitasi)
- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
- Ginakan teknik komunikasi teraipetik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan
- Ajarkan tentang teknik pernafasan / relaksasi
- Berikan analgetik untuk menguranggi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Anjurkan klien untuk beristirahat
- Kolaborasi dengan dokter jika keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Analgetic Administration
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat aleg
- Monitor vital sign sebelumdan sesudah pemberian analgetik pertama kali
- Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efak samping)

2. Diagnosa II : Intoleransi aktivitas berhbungan dengan Ketidakseimbangan antara


suplai dan kebutuhan O2
Gayuhhh ini intervensi intoleransi yg bagian NIC nya. Bagian NOC NYA yg
dikertas kertas itu. Nanti di ketik ulang aja ya

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan NIC


b/d fatigue keperawatan selama 3x 24 jam
klien tidak mengalami Energy Management
intoleransi aktivitas, dengan 1. Observasi adanya pembatasan klien
kriteria : dalam melakukan aktivitas
- Berpartisipasi dalam 2. Dorong pasiem untuk
aktivitas fisik tanpa disertai mengungkapkan perasaan terhadap
peningkatan tekanan darah, keterbatasan
Nadi, dan RR
3. Kaji adanya factor yang
- Mampu melakukan menyebabkan kelelahan
aktivitas sehari – hari secara
mandiri 4. Monitor nutrisi dan sumber energi
yang adekuat

5. Monitor pasien akan adanya


kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan

6. Monitor respon kardiovaskuler


terhadap aktivitas

7. Monitor pola tidur dan lamanya


tidur / istirahat pasien

Activity Therapy
1. Kolaborasi dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam merencanakan
program terapi yang tepat.

2. Bantu pasienuntuk mengidentivikasi


aktivitas yang mampu dilakukan

3. Bantu untuk memilih aktivitas


konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan sosial

4. Bantu untuk mengidentifikasi dan


mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan

5. Bantu untuk mendapatkan alat


bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek

6. Bantu untuk mengidentivikasi


aktivitas yang disukai

7. Bantu pasien/ keluarga untuk


mengidentivikasi kekurangan dalam
beraktivitas

Anda mungkin juga menyukai