Semen berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan perekat. Secara sederhana,
definisi semen adalah bahan perekat atau lem, yang bisa melekatkan bahan-bahan material lain
seperti batu bata dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan. Sedangkan dalam
pengertian secara umum semen dirtikan sebagai bahan perekat yang memiliki sifat mampu
mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuanyang kompk dan kuat. (Bonardo Pangaribuan,
Holcim).
Semen adalah perekat hidraulis bahan bangunan, artinya akan jadi perekat bila bercampur
dengan air. Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu klinker/terak(70% hingga
95%, merupkan hasil olahan pembakaran batu kapur , pasir silik, pasir besi dan lempung),
gypsum (sekitar 5% sebagai zat pelambat pengerasan) dan material ketiga seperti batu
kapur,pozzolan abu terbng, dan lain-lain. Jika unsur ketiga tersebut tidak lebih dari sekitar 3%
umumnya masih memenuhi kualitas tipe 1 atau OPC (Ordinary Portland Cement). Namun bila
kandungan material ketiga lebih tinggi hingga sekitar 25% maksimum, maka semen tersebut
akan terganti tipe menjadi PCC (Portland Composite Cement).