Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Jalan merupakan suatu prasarana penghubung darat yang diperuntukkan bagi gerak
kendaraan, orang, serta hewan. Untuk membangun suatu jalan yang baru, tentu akan
memerlukan metode efektif dalam perancangan agar diperoleh hasil yang terbaik dan
ekonomis. Pembangunan jalan bukan hanya pada jalan raya saja, akan tetapi bisa juga pada
lingkungan perumahan yang bertujuan untuk mencapai kelancaran jalan dalam melakukan
kegiatan, terutama dapat menciptakan suasana yang nyaman dan asri. Pada umumnya jalan di
lingkungan perumahan masih menggunakan aspal dan perkerasan beton sebagai perkerasan
jalannya.
Paving Block atau Conblock merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan sebagai
pengganti aspal dan perkerasan beton tersebut. Bata beton atau sering disebut paving block
merupakan salah satu jenis beton non-struktural yang terbuat dari campuran semen portland
atau bahan perekat sejenis, air dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya
yang tidak mengurangi mutu dari pada beton tersebut (SK.SNI S-04-1989-F) yang sering
digunakan untuk membangun sarana prasarana pribadi maupun umum, seperti keperluan jalan,
pelataran parkir, trotoar, taman, lantai dan keperluan lainnya.
1.2 Rumusan masalah
1. Seperti apakah konstruksi jalan paving block?
2. Apa saja syarat mutu konstruksi jalan paving block?
3. Apa saja alat dan bahan yang digunakan pada konstruksi jalan paving block?
4. Bagaimana proses pengerjaan konstruksi jalan paving block?
5. Apa saja kegunaan, kelebihan, dan kekurangan konstruksi jalan paving block?
1.3 Tujuan
1. Memahami jelas mengenai konstruksi jalan paving block
2. Mengetahui syarat mutu konstruksi jalan paving block
3. Mengenal alat dan bahan yang digunakan pada konstruksi jalan paving block
4. Mengetahui proses pengerjaan konstruksi jalan paving block
5. Mengetahui kegunaan, kelebihan, dan kekurangan konstruksi jalan paving block

1
BAB II
ISI

2.1 Pengertian
Paving block adalah sebuah produk bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen, air,
abu batu, agregat halus dan agregat kasar. Paving block digunakan sebagai salah satu alternatif
penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving block dikenal juga dengan sebutan bata
beton atau concrete block. Paving block merupakan konstruksi yang ramah lingkungan dimana
paving block sangat baik dalam membantu konservasi air tanah, pelaksanaannya yang lebih
cepat, mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan, memiliki aneka ragam bentuk yang
menambah nilai estetika, serta harganya yang mudah dijangkau.

2.2 Macam-macam paving block

1. Tipe bata (truepave)


Ukuran : 21 x 10,5 cm
Tebal : 6 cm, 8 cm & 10 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 44 Pcs

2. Paving Block Tipe Cacing (Interpave)


Ukuran : 22,5 x 11,2 cm
Tebal : 6 cm, 8 cm, 10 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 39 Pcs

3. Paving Block Segi Enam (Hexagon)


Ukuran : 20 x 20 cm
Tebal : 6 cm, 8 cm, 10 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 27 Pcs

2
4. Paving Block Trihexagonal
Ukuran : 19,7 x 9,6 cm
Tebal : 6 cm, 8 cm, 10 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 39 Pcs

5. Paving Block Kubus (Halfpave)


Ukuran : 10,5 x 10,5 Cm
Tebal : 6 cm & 8 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 88 Pcs

6. Paving Block Ubin (Fullpave)


Ukuran : 21 x 21 cm
Tebal : 6 cm & 8 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 22 Pcs

7. Paving Block Ubin Set


Ukuran : 21 x 21 cm / 10,5 x 10,5 cm
Tebal : 6 cm & 8 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 22 / 5,5 Pcs

8. Paving Topi Uskup


Ukuran : 30 x 6 x 21 cm
Tebal : 6 cm, 8 cm, 10 cm
Warna : Natural, Merah, Hitam, Kuning & Hijau
Isi Per Meter : 3,3 Pcs

3
9. Grassblock L8
Ukuran : 30 x 45 cm
Tebal : 6 cm &8 cm
Warna : Natural, Merah & Hitam
Isi Per Meter : 7,5 Pcs
10. Grassblock L5
Ukuran : 40 x 40 cm
Tebal : 8 cm
Warna : Natural, Merah & Hitam
Isi Per Meter : 6,25 Pcs

2.3 Syarat mutu

Suatu pedoman untuk membangun konstruksi jalan paving block, agar mendapati kualitas
yang terbaik sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada.

1) Sifat Tampak
Bata beton harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat,
bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan.
2) Ukuran
Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 mm dengan toleransi
+8%.
3) Sifat Fisika
Bata beton harus mempunyai sifat-sifat fisika seperti pada table 1.

4) Ketahanan terhadap natrium sulfat


Bata beton apabila diuji dengan cara seperti pada butir.
5) Tidak boleh cacat,dan kehilangan berat yang diperkenankan maksimum 1%

4
2.4 Alat dan bahan
Alat dan material adalah hal terpenting dalam proses menuju tahap pembangunan
konstruksi jalan yang diinginkan.
2.4.1 Peralatan utama
1) Benang kasur atau benang Plastik;
2) Sapu lidi;
3) Sikat ijuk;
4) Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir;
5) Lori dengan bangku kayu;
6) Alat potong block mekanis atau hidrolis;
7) Waterpass atau selang plastik transparan;
8) Palu kayu;
9) Pemadat pengetar (vibro compactor);
10) Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah dibuat pipih untuk membantu
menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah;
11) Jidar kayu panjang 2-3 m.
2.4.2 Bahan
Bahan didasarkan atas klasifikasi paving blok
 Klasifikasi berdasarkan bentuk
Bentuk paving block beton terkunci secara garis besar terbagi atas 2 macam, yaitu block
beton terkunci bentuk segi empat dan segi banyak. Dari segi permukaan atas, semua block
beton terkunci harus berpinggul dan pada tepi susunan block terkunci biasanya ditutup
dengan pasak yang berbentuk topi uskup.
 Klasifikasi berdasarkan ketebalan
Ketebalan block beton terkunci ada 3 macam yaitu
a. Ketebalan 60 mm;
b. Ketebalan 80 mm;
c. Ketebalan 100 mm.
Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan rencana
penggunaannya, dalam hal ini juga harus diperhatikan kuat tekan block tersebut.
 Klasifikasi berdasarkan kekuatan
Pembagian kelas paving block beton berdasarkan mutu betonnya adalah :
a. Mutu beton fc’ 37,35 Mpa

5
b. Mutu beton fc’ 27,00 MPa
 Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia dilapangan antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Blok yang
berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk memberi batas
pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain.
2.5 Proses pengerjaan
Langkah-1:
Persiapan awal
 Pemeriksaan pondasi bertujuan untuk memastikan pondasi dibangun dengan tepat.
Usahakan kondisi permukaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas sudah rata,
tidak bergelombang, dan rapat. Perhatikan pasir alas tidak boleh dipakai untuk
memperbaiki kekurangan pondasi karena spesifikasinya berbeda. Cek tingkat
kemiringan pondasi untuk jalan kendaraan adalah 2,5 persen dan untuk trotoar adalah
2 persen. Ukuran lebar pondasi juga harus cukup sampai di bawah beton penahan dan
beton pembatas.
 Setelah itu, dilakukan penentuan lokasi titik awal pemasangan khususnya pada tanah
miring sehingga paving block yang telah terpasang tidak tergeser. Jadi proses
pemasangannya nanti dilakukan dengan berurut-urutan yang dimulai dari satu sisi tadi.
Hindari pemasangan paving block secara acak karena akan mengacaukan jalannya
pekerjaan.
 Supaya proses pemasangan paving block dapat terlaksana dengan baik, Anda perlu
memasang benang pembantu sebagai pembatas area kerja. Pemasangan benang
pembantu ini dilakukan setiap jarak 4-5 meter. Apabila di area kerja terdapat fitur-fitur
seperti lubang drainase, bak tanaman, dan konstruksi lainnya, maka diperlukan benang
pembantu tambahan untuk mempertahankan pola ikatan paving block.

Langkah-2:
Pemasangan beton
 Beton pembatas (kanstin) adalah bagian perkerasan paving block yang berfungsi untuk
menghimpit dan menahan lapisannya sehingga saling mengunci dan tidak tergeser
sewaktu menerima beban. Pemasangan beton pembatas ini harus dikerjakan sebelum
proses penebaran pasir alas. Ada bermacam-macam bentuk beton pembatas dengan
proses pembuatan yang beraneka ragam pula seperti beton pracetak, beton cor di
tempat, dan sebagainya.

6
 Untuk membuat beton pembatas, mulailah dengan membangun lapisan beton penahan
secara rata dengan ketebalan minimal 7 cm. Kemudian segera pasang beton pembatas
di atas lapisan tersebut selagi kondisinya masih basah agar kelurusan dan ketinggian
beton pembatas dapat disesuaikan dengan mudah. Lalu tuangkan adukan beton pada
bagian belakang beton pembatas. Setelah beton penahan agak mengering, timbun tanah
di atasnya. Beberapa orang kerap memadukan beton pembatas dengan tali air dan mulut
air sebagai saluran drainase air.
Langkah-3:
Penebaran Pasir Alas
 Pasir alas yang digunakan untuk menutupi susunan paving block harus memenuhi
kriteria-kriteria tertentu. Di antaranya yaitu butiran kasar, tajam, berurutan maksimal
9.5 mm, bersih dari lumpur dan kotoran, kadar airnya kurang dari 10%, serta bersifat
gembur.
 Pasir ini lantas dihamparkan sedemikian rupa di atas paving block menggunakan jidar
untuk menghasilkan ketebalan yang seragam yakni 5 cm. Oleh sebab itu, pengerjaan
penghamparan pasir ini idealnya dilakukan dengan gundukan-gundukan kecil supaya
ringan dalam menarik jidar. Pasir alas yang sudah ditebarkan dengan rata kemudian
dijaga agar tidak terinjak atau ditumpuki material.
Langkah-4:
Pemasangan Paving Block
 Pemasangan Paving Block biasanya dilakukan dengan menyusun menurut pola-pola
tertentu. Beberapa pola pasangan yang umum diterapkan antara lain pola susunan bata,
pola anyaman tikar, dan pola tulang ikan. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat
memasang paving block sesuai pola, khususnya pada barisan pertama. Pastikan proses
pemasangan ini selalu memperhatikan benang pembantu supaya susunannya
membentuk pola yang baik.
 Selama proses pemasangan berlangsung, pekerja harus selalu berada di atas paving
yang telah terpasang dengan arah kerja ke depan supaya tidak menimbulkan lendutan
ke bawah. Setelah paving block terpasang sempurna, celah-celah yang ada di antaranya
lalu diisi memakai nat berupa abu batu. Terakhir padatkan paving block menggunakan
roller atau stamper sebanyak 1-2 kali putaran sehingga timbul daya saling
mencengkeram antarpaving block.

7
2.4 Kegunaan, kelebihan, dan kekurangan
 Kegunaan Block Pavement
1. Sebagai penutup permukaan jalan yang dapat menyerap air dengan baik sehingga
menghindari munculnya genangan air pada permukaan jalan.
2. Membantu menjaga persediaan air dalam tanah dengan begitu pondasi dan bangunan
yang diatasnya pun menjadi stabil.
3. Bisa juga digunakan untuk jalan raya,halaman rumah dan sekolah,taman bermain,lahan
parkir,dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.
4. Karena memiliki bentuk,warna,dan disain yang berbeda membuat block pavement
memiliki nilai keindahan dan estetika.
 Kekurangan menggunakan Block Pavement
1. Permukaan pemasangan block pavement yang mudah bergelombang bila pondasi atau
struktur dasar pelevelannya tidak cukup padat dan kuat.
2. Kurang baik digunakan untuk jalan raya atau protokol dimana dilalui oleh kendaraan
berkecepatan tinggi,sehingga paving block hanya cocok untuk dipasang di lahan yang
dilalui kendaraan berkecepatan rendah saja misalnya lingkungan permukiman dan
perkotaan yang padat.
3. Sering terjadi pemasangan yang kurang cocok sehingga mudah bergeser dari sususan
pemasangannya sehingga menjadi renggang dan tidak rata.
 Kelebihan menggunakan Block Pavement
1. Memiliki daya serap air melalui sedikit celah yang dari susunannya untuk menjaga
keseimbangan air tanah.
2. Beratnya lebih ringan dibandingkan dengan pengerasan jalan lainnya.
3. Pemasangan block pavement sangat mudah, tidak mempergunakan spasi pasangan,
pengikat antara masing-masing block pavement cukup menggunakan pasir sebagai
bahan pengisi.
4. Pemeliharaannya sangat mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar,apabila
terjadi kerusakan (pecah) dapat diganti dengan mudah, cukup dengan mengambil
paving yang pecah dan diganti dengan yang baru.
5. Memiliki tekstur,warna dan dapat dipasang dengan motif yang menarik.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Jalan adalah sarana penghubung untuk fasilitas prasarana agar terciptanya perjalanan
yang nyaman
 Paving block adalah sebuah produk bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen,
air, abu batu, agregat halus dan agregat kasar.
 Konstruksi jalan paving block merupakan pengerasan jalan yang ramah lingkungan
 Macam-macam paving block: truepave, interpave, hexagon, trihexagonal, halfpave,
fullpave, ubin set, uskup, grassblock L8, dan grassblock L5.
 Paving block dapat dibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi yaitu: bentuk,
ketebalan, kekuatan dan warna,

3.2 Saran
Menurut penulis, ketelitian dalam pemasangan sangat diperhatikan agar hasil akhir
sesuai dengan apa yang diinginkan. Apabila terjadi kemelesatan sedikit saja, maka akan
berakibat tidak baik. Kualitas tempat atau titik yang ingin dipasang paving block harus
diteliti lebih terlebih dahulu agar tidak terjadi kerugian diakhir

9
DAFTAR PUSTAKA

https://anzdoc.com/konstruksi-jalan-paving-block.html
https://asiacon.co.id/blog/tujuan-dan-manfaat-paving-block
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Paving_Block
http://www.pavingbloc.com/jenis-dan-ukuran-paving-block/
https://nikifour.co.id/jenis-dan-ukuran-paving-block-dan-conblock/
https://dwikusumadpu.wordpress.com/2013/01/15/pemasangan-paving-block/

Sni-03-0691-1996

10

Anda mungkin juga menyukai