DISUSUN OLEH:
ERTALINA SARAGIH
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa untuk mewujudkan status kesehatan yang lebih baik
dari sebelumnya, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat yang ditujukan kepada seluruh anggota masyarakat.
Sebelum Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan Kesehatan
Primer Indonesia telah mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas di
beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun 1976 diketahui bahwa
200 kegiatan kesehatan berbasis (CBHA) telah diterapkan dan dilaksanakan
dalam masyarakat
Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang pesat dalam berbagai
bentuk CBHA dan salah satu dari itu dicatat sebagai Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu). Aktivitas itu meliputi lima program utama, yaitu keluarga
perencanaan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi dan diare
pencegahan. Selain Posyandu, ada rumah sakit bersalin desa (VMH) yang
dikelola oleh bidan desa sebagai cara untuk membuat kesehatan ibu dan anak
dekat dengan masyarakat jasa
CBHA dapat tumbuh secara progresif karena didukung oleh pusat
kesehatan. Namun, CBHA mengalami penurunan ketika krisis moneter pada
tahun 1997 meledak yang mengakibatkan multi-dimensi krisis. Krisis
menciptakan reformasi total dalam banyak aspek, termasuk di sektor
kesehatan. Meskipun penting, desentralisasi menguasai aspek yang paling
pembangunan, Termasuk sektor kesehatan. Ini telah benar-benar mengubah
model perencanaan, yang sebelumnya adalah sentralisasi menjadi tergantung
pada masing-masing kabupaten. Ini memiliki implikasi pada prioritas
pengaturan masing-masing kabupaten. Banyak perhatian lebih pada
pemerintah daerah aspek kuratif daripada promotif dan tindakan pencegahan.
Setelah euforia demokrasi berakhir, semua sektor termasuk kesehatan mulai
menghidupkan kembali dan merevisi prioritas mereka untuk skala yang lebih
baik. Pada tingkat visi misi pusat dan nilai-nilai Depkes dirumuskan dan
dijelaskan ke 4 strategi utama yaitu:
1. Untuk mengaktifkan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat
2. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
berkualitas
3. Untuk meningkatkan sistem informasi surveilans, monitoring dan
kesehatan
4. Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan
Semua strategi di atas terkait dengan Pelayanan kesehatan primer, dua
yang pertama pada nomor 1 dan 2 erat terkait dengan perawatan kesehatan
primer. Hal itu menunjukkan peran pentingnya Pelayanan kesehatan primer
dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pelayanan kesehatan primer ?
2. Apa prinsip pelayanan kesehatan primer ?
3. Apa ciri – ciri pelayanan kesehatan primer ?
4. Apa tujuan playanan kesehatan primer ?
5. Apa peranan tenaga kesehatan dalam peryanan kesehatan primer ?
6. Apa bentuk implementasi pelayanan primer di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Pelayanan kesehatan primer ?
2. Mengetahui prinsip pelayanan kesehatan primer ?
3. Mengetahui ciri – ciri pelayanan kesehatan primer ?
4. Mengetahui tujuan playanan kesehatan primer ?
5. Mengetahui peranan tenaga kesehatan dalam peryanan kesehatan
primer ?
6. Mengetahui bentuk implementasi pelayanan primer di Indonesia?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari apa yang telah dijabarkan pada pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan primer (pelayanan kesehatan primer)
adalah suatu program yang timbul karena adanya berbagai masalah penyakit
menular seperti diare, tbc, campak, dsb. Yang banyak terjadi di berbagai
negara, sehingga muncul gagasan tersebut karena adanya keinginan untuk
merombak atau membuat suatu perubahan dalam pembangunan kesehatan
dunia melalui sebuah kampanye besar-besaran pada tahun 19950-an,
pembangunan kesehatan itu sudah mulai berjalan dengan beberapa program
yang diusung. Namun, ditahun-tahun berikutnya, sekalipun teknologi
kesehatan sudah mulai berkembang, masih ada banyak negara yang kurang
puas tentang hal tersebut sehingga pada konferensi alma ata ditetapkan
“pelayanan kesehatan primer” (pelayanan kesehatan primer) sebagai Strategi
Global atau Pendekatan untuk mencapai ”Health For All by The Year2000”
(HFA 2000) atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 ( KBS 2000 ).
Di Indonesia sendiri, pelayanan kesehatan primer dikenalkan oleh
WHO sekitar pada tahun 1970-an. Pada aplikasinya, pelayanan kesehatan
primer bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang lebih berkualitas.
Adapun contoh dari bentuk operasional dari pelayanan kesehatan
primer di Indonesia adalah PMKD. PKMD mencakup serangkaian kegiatan
swadaya masyarakat berazaskan gotong royong, yang didukung oleh
pemerintah melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan kesehatan, agar masyarakat
dapat hidup sehat guna mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
2. W., Nurul Eko. 2010 Eika Profesi dan Hukum Kebidanan. Yogyakarta:
Pustaka Rihama