Anda di halaman 1dari 3

Tugas Bahasa Indonesia

Nama Kelompok :

1. Galuh Nailla Munana Hayyu Majid (18.05.52.2047)


2. Alien Tunjung Sekarfaisan (18.05.52.

Rata-rata Nilai Tukar Rupiah Tahun Depan Diprediksi Rp 15.200 Per Dollar AS

Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih akan mengalami tekanan hingga tahun
2019 mendatang. Centre of Reform on Economics (CORE) memprediksi, rata-rata nilai tukar
rupiah terhadap dollar AS sepanjang tahun 2019 berada di kisaran Rp 15.200. Direktur Riset
CORE Piter Abdullah mengatakan, tekanan pelemahan terbesar terhadap rupiah akan terjadi
pada semester pertama tahun depan.

" Nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus dalam tekanan pelemeahan. Sepanjang tahun 2019
nilai tukar rupiah rata-rata akan berada di kisaran Rp 15.200 per dollar AS," jelas Piter ketika
memberikan paparan pada CORE Economic Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (21/11/2018). Lebih
lanjut dijelaskan, tekanan terhadap rupiah masih terus terjadi lantaran kondisi global yang masih
terus diliputi ketidakpastian karena perang dagang, harga minyak mentah yang cenderung
meningkat, dan ketatnya likuiditas global.

Selain itu, di sisi domestik perekonomian nasional masih mengalami defisit transaksi berjalan
(current account deficit/CAD). Namun di semester II-2019, rupiah diprediksi akan mendapatkan
momentum penguatan. "Rupiah akan mendapatkan momentum penguatan pada semester kedua
setelah selesainya proses Pemilu," jelas Piter.

Sementara itu, hingga akhir tahun 2018 ini Piter memrediksi nilai tukar rupiah berada di
kisaran Rp 14.600 hingga Rp 14.800 per dollar AS. Bank Indonesia (BI) pun akan kembali
meningkatkan suku bunganya di akhir tahun ini menjadi 6 persen. "BI sebagai otoritas moneter
selama tahun 2018telah melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan tingkat suku bunga
sebesar 175 basis points untuk mengantisipasi dinamika global dan menahan laju pelemahan
rupiah," ujar Piter. Sementara itu pada siang ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di
kisaran Rp 14.500 per dollar AS.

Adapun menguatnya nilai tukar mata uang Garuda tidak hanya karena meredanya kondisi
perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Namun, juga karena faktor dalam negeri, seperti
pertumbuhan ekonomi yang membaik serta kepercayaan pasar terhadap kondisi ekonomi dalam
negeri. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, pertumbuhan ekonomi pada
kuartal III-2018 mencapai 5,17 persen.
"Nilai tukar sejak seminggu lalu terus bergerak menguat dan stabil, beberapa faktor terntu
saja mendorong stabilitas dan juga penguatan nilai tukar rupiah baik faktor dalam negeri dan luar
negeri," jelas dia. Perry menjelaskan, dari dalam negeri, salah satu faktor yang cukup dominan
dalam mendorong menguatnya rupiah terhadap dollar AS adalah transaksi domestic non delivery
forward (DNDF) yang berjalan semakin baik. Adapun sejak diberlakukan hingga hari ini,
volume transaksi DNDF mencapai Rp 115 juta dollar AS.
Perbaikan

Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan mengalami tekanan hingga tahun 2019
mendatang. Centre of Reform on Economics (CORE) memprediksi, rata-rata nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS sepanjang tahun 2019 berada pada kisaran Rp 15.200. " Nilai tukar rupiah
diperkirakan akan terus dalam tekanan pelemahan. Sepanjang tahun 2019 nilai tukar rupiah rata-
rata akan berada pada kisaran Rp 15.200 per dollar AS," jelas Piter ketika memberikan paparan
pada CORE Economic Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Tekanan terhadap rupiah masih terus terjadi, karena kondisi global yang masih terus diliputi
ketidakpastian karena perang dagang, harga minyak mentah yang cenderung meningkat, dan
ketatnya likuiditas global. Selain itu, disisi domestik perekonomian nasional masih mengalami
defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Namun di semester II-2019, rupiah
diprediksi akan mendapatkan momentum penguatan. "Rupiah akan mendapatkan momentum
penguatan pada semester kedua setelah selesainya proses Pemilu," jelas Piter.

Pada akhir tahun 2018, Piter memprediksi nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp. 14.600
hingga Rp. 14.800 per dollar AS. Bank Indonesia (BI) pun akan kembali meningkatkan suku
bunganya di akhir tahun ini menjadi 6 persen. "BI sebagai otoritas moneter selama tahun 2018
telah melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 175 basis
points untuk mengantisipasi dinamika global dan menahan laju pelemahan rupiah," ujar Piter.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal
III-2018 mencapai 5,17 persen. Adapun menguatnya nilai tukar mata uang Garuda tidak hanya
karena meredanya kondisi perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Namun, juga karena
faktor dalam negeri, seperti pertumbuhan ekonomi yang membaik serta kepercayaan pasar
terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.

"Nilai tukar sejak seminggu lalu terus bergerak menguat dan stabil, beberapa faktor tertentu
saja mendorong stabilitas dan penguatan nilai tukar rupiah baik faktor dalam negeri maupun luar
negeri," jelas dia. Perry menjelaskan, dari dalam negeri salah satu faktor yang cukup dominan
dalam mendorong menguatnya rupiah terhadap dollar AS adalah transaksi domestic non delivery
forward (DNDF) yang berjalan semakin baik. Adapun sejak diberlakukan hingga hari ini,
volume transaksi DNDF mencapai Rp 115 juta dollar AS.

Anda mungkin juga menyukai