PEREKONOMIAN INDONESIA
• 2018
Pada tahun 2018, perekonomian Indonesia mengalami guncangan dari
adanya ketidakpastian di tingkat global. Meskipun begitu, Indonesia
tergolong mampu menjaga kesehatan ekonomi dan mendorong perbaikan
kesejahteraan masyarakat.
X
Pelemahan kurs rupiah itu disebabkan ketidakpastian global, yaitu perang
dagang dan kenaikan harga minyak dunia. Pada kasus perang dagang antara
dua raksasa ekonomi dunia, Tiongkok dan AS, negara-negara di dunia
cenderung menunggu.
Kenaikan harga minyak dunia yang terus meroket seiring dengan sanksi
yang dikenakan AS terhadap Iran menyebabkan kenaikan harga minyak
mentah menjadi US$84 per barel pada awal Oktober 2018. Kombinasi
perang dagang dan naiknya harga minyak bumi berdampak pada
melemahnya nilai tukar rupiah.
Sedangkan untuk impor, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total impor
Indonesia sebesar USD170,72 miliar di sepanjang tahun 2019. Realisasi itu
mengalami penurunan 9,53% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar
USD188,71 miliar.
• 2020
Pada triwulan I tahun 2020 dunia diguncang pandemi COVID-19 yang
memaksa berbagai negara mengurangi aktivitas ekonomi. Akibatnya,
pertumbuhan ekonomi semua negara kembali tertekan. Pertumbuhan
beberapa negara mengalami kontraksi, dan sebagian lainnya masih tumbuh
positif meskipun jauh dibawah pertumbuhan normal. Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai
Rp3.687,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.589,6
triliun. Tercatat juga bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal
II (Q2) tahun 2020 ini mengalami kontraksi sebesar 5,32% year on year
(yoy). Angka ini memburuk dari kuartal I (Q1) tahun 2020 yang mencapai
2,97% dan kuartal II (Q2) tahun 2019 yang mencapai 5,05%. Secara quarter
to quarter (qtoq) pertumbuhan ekonomi Indonesia Q2 2020 terkontraksi
atau minus 4,19 persen. Sementara itu pada Q1 2020 secara qtoq Indonesia
sudah tumbuh minus 2,41 persen.
Untuk kinerja tiga bulanan, saat ini penguatan rupiah hanya sebesar
2,53%, sedangkan sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah terkoreksi 5,19%.
Penetapan ICP Juli 2020 ini tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 147
K/12/MEM/2020 yang ditandatangani Menteri ESDM Arifin Tasrif tanggal
5 Agustus 2020. Peningkatan harga juga dialami ICP SLC yang mencapai
USD42,23 per barel, naik USD3,19 per barel dari USD39,04 per barel pada
Juni 2020.
Selain respon positif pasar atas perkembangan pembuatan vaksin Covid-
19, faktor lain yang mendukung peningkatan harga minyak adalah
pulihnya aktivitas ekonomi di beberapa negara akibat pelonggaran
lockdown dan adanya stimulus ekonomi di Eropa.
Penduduk yang bekerja sebanyak 131,03 juta orang, bertambah 1,67 juta
orang dari Februari 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami
peningkatan persentase terutama Jasa Pendidikan (0,24 persen poin),
Konstruksi (0,19 persen poin), dan Jasa Kesehatan (0,13 persen poin).
Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama
pada Pertanian (0,42 persen poin), Perdagangan (0,29 persen poin), dan
Jasa Lainnya (0,21 persen poin).
Untuk tingkat kemiskinan Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat Persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78%,
meningkat 0,56% poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37%
poin terhadap Maret 2019. Dengan begitu berarti Jumlah penduduk
miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta
orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap
Maret 2019.
Penerbit : Erlangga
Review Singkat
Dari jurnal yang saya baca, dapat disimpulkan bahwa era ekonomi
digital telah memasuki seluruh dunia termasuk Indonesia, hal itu dapat
kita lihat dengan berkembangnya teknologi informasi sebagai
pendukung kegiatan ekonomi. Ekonomi digital berkembang sesuai
dengan lima indikator seperti pekerjaan berbasis pengetahuan,
globalisasi, dinamisme ekonomi, transformasi ke digital economy dan
kapasitas teknologi. Sedangkan nilai dasar yang menjadi landasan bagi
berkembangnya ekonomi digital adalah adanya penciptaan nilai, produk
berupa efisiensi saluran distribusi, dan struktur berupa terjadinya
layanan personal dan sesuai keinginan.
Komentar
Menurut saya, secara keseluruhan struktur yang terdapat dalam jurnal
sudah lengkap dan isi dari jurnal sudah sesuai (atau sinkron) dengan
judul jurnal. Selain itu, secara umum juga tujuan yang ingin dicapai dari
penulisan jurnal ini telah tercapai yakni mengetahui dampak dari
ekonomi digital bagi perekonomian Indonesia. Namun masih ada pula
beberapa kekurangan yang terdapat dalam jurnal ini seperti pada
bagian abstrak, penulis hanya menuliskan masalah penelitian, tujuan
secara umum, metodologi dan temuan dari penelitian tanpa disertakan
rekomendasi. Dari segi tatanan kata, dalam jurnal ini masih banyak
tatanan kata yang belum tepat bahkan ada beberapa kata yang masih
salah dalam penulisannya. Selebihnya isi dari jurnal ini sudah sangat
baik dan mudah dipahami oleh para pembaca.