Anda di halaman 1dari 2

DESAIN DAN ANALISIS FONDASI GABUNGAN BENTUK –T

Perlu diingat penggunaan fondasi gabungan (footing) adalah jika lahan yang ada tidak
mencukupi untuk diberlakukannya fondasi telapak (spread/shallow foundation). Jika dipaksa
memakai fondasi telapak tunggal akan terjadi overlapping tapak fondasi.
Ini yang menyebabkan beberapa kolom disatukan dalam satu tapak fondasi (footing
foundation).
Fondasi gabungan bentuk T
Syarat :
- Dimensi yang besar terletak dibawah kolom yang menerima beban terbesar
- P2/P1 <1/2, P1 adalah kolom yang menerima beban terbesar
- x<L/3, titik pusat fondasi lebih kecil dari sepertiga panjang fondasi
- perancangan awal sebagai beban sentris dimana titik pusat resultan beban berimpit
dengan pusat fondasi
- karena pembulatan/perbesaran dimensi fondasi menjadikan titk pusat fondasi tidak
berimpit lagi dengan pusat resultan beban, timbul Momen
- hitung jumlah momen dari kolom dan momen yg timbul akibat eksentrisitas antara
titik pusat fondasi dan pusat beban (kolom) masing-masing
- analisis memperhitungkan momen

contoh soal:
Kolom P1 ukuran (70x70 cm2) menerima beban 2300 kN dan Kolom P2 ukuran 50x50 cm2
menerima beban 1100 kN. Jarak antar kolom berjarak 6,50 m (as-as) dengan batas tanah
berimpit dengan tepi kolam A. Dasar fondasi diletakan pada kedalaman 1,50m dibawah
tanah yang mempunyai berat volume 18 kN/m3, diketahui tebal telapak fondasi 80 cm. Daya
dukung tanah yang diijinkan adalah 200 kPa. Rencanakan fondasi gabungan?
Jawab:
P1=2300 kN P2=1100 kN R=3400 kN
qi=18*(1,50-0,80)=12,60 kPa
q2=24*0,80 =19,2 kPa
qall netto=200-12,60-19,20=168,20 kPa
luas minimum fondasi yang diperlukan (asumsi awal beban sentris),
Aperlu=3400/168,20=20,214 m2
letak resultan beban (dari pusat kolom P1), r=(1100*6,50)/3400=2,103..m
pusat resultan beban dari tepi kolom P1=0,70/2+2,103=2,453..m
P2/P1=1100/2300 <0,5 (syarat T-shape), maka
L/3 > 2,453 m L> 3*2,453=7,359 m
Ditetapkan L=7,50 m check L/3=2,50 m > 2,453 m 9titik resultan beban)
Maka syarat fondasi bentuk T terpenuhi
Trial and Error harus dilakukan untuk menentukan L1, B1, B2, dan L2
Setelah dilakukan trial and error didapatkan
L=7,50 m
B1=2,70 m
L1=5,50 m
L2=4,80 m
B2=1,30 m
Kontrol dimensi yang kita dapatkan dengan analisis terhadap beban yang bekerja
Pada perhitungan momen inersia , acuan adalah tepi fondasi sebelah kiri

Luasan 1
A1=B1*L1=14,85 m2
d1=L1/2=1,35 m
IO1=1/12 B1*L13= 9,021375 m4
A1*d12=27,06413 m4
I1=IO1+A1*d12=36,0855 m4

Luasan 2
A2=B2*L2=6,24 m2
d2=L1+L2/2=5,10 m
IO2=1/12 B2*L23=11,9808 m4
A2*d22= 162,3024 m4
I2=IO2+A2*d22=174,2832 m4

Titik pusat luasan fondasi T-shape


xCG=(A1*d1+A2*d2)/(A1+A2)
=2,459531 m

Momen yang timbul akibat perubahan dimensi


M=P1*(a1-xCG)+P2*((a1+r)-xCG)
M=2300*(0,35-2,4595)+2100*((0,35+6,50)-2,4595)=-22,404 kN.m

Inersia momem terhadap titik pusat fondasi T-shape


A=A1+A2=21,09 m2
I=I1+I2=210,3687 m4
A*xCG2=127,5795 m4
IO=I-A*xCG2=82,78916 m4

Kontrol tegangan kontak pada dasar fondasi


𝑅 𝑀𝑦 𝑥𝑖
𝑞 = +
𝐴 𝐼0
3400 (−22404)𝑥𝑖
𝑞𝑚𝑎𝑥,𝑚𝑖𝑛 = +
21,09 82,789
Pada tepi fondasi sebelah kiri, x1=-xCG=-2,45953 m
qmax=161,8794 kPa< qall netto=168,2 kPa
pada tepi fondasi sebelah kanan, x2=L-xCG=5,040469 m
qmin=159,8498 kPa<qall netto=168,2 kPa

UNTUK TUGAS, SILAKAN TENTUKAN DIMENSI FONDASI T LAINNYA

Anda mungkin juga menyukai