Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG
KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG
Jl. R.A Kartini 5 Telp.(0341) 426072 Fax. (0341)
426072
Email: rsudlawang@ymail.com
LAWANG - MALANG
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Surat Keputusan Direktur RSUD Lawang ............................................................................ i
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
BAB I. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
BAB II. Gambaran Umum RSUD Lawang ............................................................................ 5
2.1. Deskripsi RSUD Lawang ................................................................................... 5
2.2. Sejarah Institusi RSUD Lawang ........................................................................ 7
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RSUD Lawang .............................................. 7
3.1. Visi .................................................................................................................... 7
3.2. Misi.................................................................................................................... 7
3.3. Falsafah ............................................................................................................ 7
3.4.Tujuan ................................................................................................................ 7
3.5. Moto
BAB IV. Struktur Organisasi RSUD Lawang ........................................................................ 8
4.1. Bagan Organisasi .............................................................................................. 8
4.2. Keterangan / Pengertian.................................................................................... 9
BAB V. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat ......................................................... 12
BAB VI. Uraian Jabatan .................................................................... ................................ 13
6.1. Kepala Instalasi Gawat Darurat ...................................................................... 13
6.2. Kepala Perawat Instalasi Gawat Darurat ........................................................ 13
6.3. Ketua Tim Perawat Instalasi Gawat Darurat ................................................... 13
6.4. Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat ................................................... 16
6.5. Administrasi Instalasi Gawat Darurat .............................................................. 16
6.6. Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman............................................................. 17
6.7. Syarat Jabatan ............................................................................................... 17
6.8. Hubungan Jabatan ......................................................................................... 18
BAB VII Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil ........................................................... 19
BAB VIII Kegiatan Orientasi .............................................................................................. 20
BAB. IX. Pertemuan / Rapat ............................................................................................. 22
9.1. Rapat Rutin .................................................................................................... 22
9.2. Rapat Insidentil............................................................................................... 22
BAB. X. Pelaporan ............................................................................................................ 23
10.1. Laporan Rutin ............................................................................................... 23
10.2. Laporan Insidentil ......................................................................................... 23
BAB I

PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yangmelalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita olehpasien. Menurut Undang - Undang
Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan rawat jalan dan gawat darurat.

Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial dibawah pemerintah
yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari
pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung
masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani
mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang
mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak
meninggalkan unsur sosial sama sekali.

Tumbuhnya rumah sakit swasta memunculkan persaingan baru dalam industri jasa di
bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit berupaya memperlengkapi pelayanan mereka
dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.

Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan


profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna jasanya
(pasien). Dalam pelayanan professional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa yaitu
perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jasa
dari perusahaan tersebut.

Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai kemanusian
harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode etik profesi
bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.

Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi
daripadaperusahaan karena adanya tanggungjawab moril daripada mencari keuntungan
semata.

Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif danefisien. Manajemen Rumah Sakit Umum
Daerah Lawang mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agardapat tercapai.

1
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas dan
tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang meliputi
pemberian tugas tanggung jawab tertentu,pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh
manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu mengadakan pendekatan
dan perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana.

Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang akan ditujukan
memberikan nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia
jasa dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.

Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.

Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan


jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Manajemen Rumah Sakit Umum
Daerah Lawang mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar
dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas dan
tugas pokok dari suatu kelompok individuatau individu dalam perusahaan, yang meliputi
pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu- individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggungjawaban atas
tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh
manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu mengadakan pendekatan

2
dan perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan
gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan
memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan
selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan
yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan antara
hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan,
untuk menilai prestasi masa lalu dan meletakan tanggungjawab adanya penyimpangan
yang terjadi.

Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, Manajer, Komite, Instalasi dan
Bagian membuat rencana kerja dan anggaran. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced
Score Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari
empat prespektif yaitu:

1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan;


2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan;
3. Bisnis Internal contoh: program kerja;
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan pegawai dengan
diklat internal/ eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.

Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat
pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan
dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan
dilakukan implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih baik.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD LAWANG

2.1. DESKRIPSI RSUD LAWANG

Rumah Sakit Umum Daerah Lawang (RSUD LAWANG ) merupakan rumah sakit
umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan
yang sifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RSUD Lawang memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum,
klinik gigi, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat sertarawat inap yang terdiri dari
kelas I, II, III, dan Utama dilengkapi layanan laboratorium, radiologi, farmasi, serta
anestesi. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSUD Lawang sebanyak
100 tempat tidur.

Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang
harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah
pasien siap pulang.Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RSUD
Lawang berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RSUD Lawang.

2.2 SEJARAH INSTITUSI RSUD LAWANG

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lawang awalnya bernama ”PANTI


HUSODO” yang didirikan pada tahun 1930 dan diresmikan BRA. AJOE ADIPATI ARIO
HARSONO pada tanggal 6 juni 1930 dan berfungsi sebagai Rumah Sakit yang dipimpin
oleh seorang dokter dari Jerman.

Sejak tahun 1970 tugas dan fungsinya berubah menjadi Puskesmas Pembina
yang membawahi kawedanan Singosari dan merupakan ujung tombak untuk
meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.

Pada tahun 1978 merupakan Puskesmas yang berdiri sendiri dengan


melaksanakan 12 program prioritas dan berangsur-angsur sesuai dengan kebijaksanaan
Pemerintah hingga kegiatan terdiri dari Program Dasar (Pokok) dan program
pengembangan. Tahun 2002 Puskesmas Lawang menjadi salah satu dari 5 Puskesmas
se-Kabupaten Malang yang telah ditetapkan sebagai Puskesmas Ideal dengan
Pelayanan Prima.

Tahun 2009 Puskesmas Lawang oleh Kementrian Kesehatan telah divisitasi


dengan kelas Rumah Sakit type D dengan SK MENKES 283/MenKes/SK/II/2010
beserta nomor regestrasi Rumah sakit 35 07 0 85, RSUD lawang telah diresmikan oleh
Bupati Malang Rendra Kresna dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Nomor: 24
Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang
yang dilaksanakan pada tanggal : 22 November 2011.

5
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSUD LAWANG

3.1. VISI
“Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan menjadi Pilihan Masyarakat Kabupaten
Malang Tahun 2018”.

3.2. MISI.
Rumah Sakit Umum Daerah Lawang memiliki misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan masyarakat
secara cepat, tepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika profesi dan
ketulusan hati.
2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan di
Wilayah Kecamatan Lawang dan sekitarnya.
3. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit
guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional
kepada masyarakat.
4. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima.
5. Mewujudkan kesejahteraan karyawan Rumah Sakit

3.3.FALSAFAH.
RSUD Lawang mempunyai falsafah.
a. Menjadikan RSUD Lawang pilihan utama masyarakat Malang.
b. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c. Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan profesionalisme
dalam berkarya.
d. Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
berkarya.
e. Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar profesi.
f. Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan Rumah Sakit.
g. Keselarasan dalam melaksanakan tugas.

3.4.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demipeningkatan kualitas
sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani

3.5 . MOTO
RSUD Lawang memiliki Moto:“ Memberikan Pelayanan Prima”

7
BAB IV
4.1 Bagan Organisasi PERATURAN BUPATI MALANG
NOMOR 30 TAHUN 2014
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG

DIREKTUR

drg. MARHENDRAJAYA, MM. Sp.KG

KOMITE SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL

BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

DARMADJI, S.Sos. MAP.

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI,
PELAPORAN DAN REKAM MEDIK

SAPTYARTININGROEM, S.AP. DYAH AYU NAWANG WULAN, SE. SRUBINGAH MININ, B.Sc.

INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PELAYANAN BIDANG PENUNJANG

dr. NUR ROCHMAH, MMRS. drg. ARBANI MUKTI WIBOWO

SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG MEDIS SEKSI PENUNJANG NON MEDIS

dr. NISA ARIFANI SULISTIYANI, S.Kep. Ners. drg. ASRIL HALIM RATNA KUSDIYANINGSIH, ST

STAF MEDIK FUNGSIONAL INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL


4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.

A. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSUD Lawang
ii. Kepala Bidang/ Bagian
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu
1. Kepala Bidang Penunjang : membantu direktur dalam bidang penunjang
pelayanan medis dan non medis.
2. Kepala Bidang Pelayanan : membantu direktur dalam bidang pelayanan
medis dan keperawatan.
3. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan: membantu direktur
dalam bidang umum dan keuangan.
iii. Instalasi
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih
macam pelayanan rumah sakit, yaitu:
1. Kepala Instalasi Rawat Jalan
2. Kepala Instalasi Rawat Inap
3. Kepala Instalasi Gawat Darurat
4. Kepala Instalasi ICU
5. Kepala Instalasi Farmasi
6. Kepala Instalasi Radiologi
7. Kepala Instalasi Kamar Operasi
8. Kepala Instalasi Obgyn
9. Kepala Instalasi Laundry
10. Kepala Instalasi Gizi
11. Kepala Instalasi Diklit
12. Kepala Instalasi Rekam Medis
13. Kepala Instalasi Perinatology
14. Kepala Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit
iv. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah
sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
Unit Kerja di RSUD Lawang dibedakan menjadi 3 yaitu divisi bisnis yang diberi
istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh
instalasi dibawah tanggungjawab Kepala Bidang Pelayanan dan seluruh
Bagian dibawah tanggungjawab Kepala Bagian Administrasi Umum dan
Keuangan, serta instalasi dibawah tanggungjawab Kepala Bidang Penunjang.
Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
 Sub Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Rekam Medis.
 Sub Bagian Keuangan
 Sub Bidang Penunjang Medis
 Sub Bidang Penunjang Non Medis
 Sub Bidang Pelayanan Medis
 Sub Bidang Keperawatan
 Instalasi Rawat Jalan.
 Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.
 Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.
 Instalasi Rawat Inap ICU.
 Instalasi Rawat Inap Kelas 3.
 Instalasi Gawat Darurat.
 Instalasi Kamar Operasi.
 Instalasi Farmasi.
 Instalasi Laboratorium.
 Instalasi Radiologi.
 Instalasi Gizi
 Instalasi Pendidikan dan Penelitian.
 Instalasi Rekam Medik.
 Instalasi Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
v. Unit Kerja Outsourcing
 Cleaning Service
B. Unit Non Struktural
1. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite
yang ada di RSUD Lawang adalah sebagai berikut :
1. Satuan Pemeriksa Internal
2. Komite Etik Rumah Sakit.
3. Komite Medik
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
6. Komite Keperawatan
2. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan
fungsional. Kelompok Staf Medis di RSUD Lawang dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah.
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah.
3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut.

10
3. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Panitia Rekam Medik.
4. Panitia Farmasi
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.

11
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT

KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT


dr. Dwi Prayogi, SpOT

DOKTER IGD KEPALA KEPERAWATAN ADMINISTRASI


Dian Indah Lestari, Amd.Kep Indra Arini & Micha

dr. Doddy Adi dr. Rachmad dr. Sylvia dr. Arys dr. Barkah dr. Hudi WAKA KEPERAWATAN
Riskhi Indah Marini, Amd. Kep

KATIM 1 KATIM 2 KATIM 3 KATIM 4


Trio Febri, Skep. Ners Gatot Widodo, Amd. Kep Nurmayni, Skep. Ners Risky Octavina, Amd. Kep

PERAWAT PELAKSANA : BIDAN PELAKSANA :


1. M. Djauharun, Amd. Kep 5. Sri Wahyuni, Amd. Kep 1. Dhevi Priambudi, Amd. Keb 5. Siswa Kartika, Amd. Keb
2. Eko Prasetyo, Amd. Kep 6. Andi Hamzah, Amd. Kep 2. Solikha, Amd. Keb 6. Luviarna, Amd. Keb
3. Wahyu Erviana, Amd. Kep 7. Anis Choiriyah, Skep. Ners 3. Khoirun Nisa, Amd. Keb
4. Dawid Aminudin, Amd. Kep 4. Dian Anjar, Amd. Keb

12
BAB VI

URAIAN JABATAN

6.1. KEPALA INSTALASI.


A. Fungsi dan Tanggungjawab
1. Menetapkan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai
rumah sakit
2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggungjawab, serta
wewenang dan hubungan kerja yang jelas.
3. Melakukan koordinasi dengan instalasi/bagian lain yang terkait.
4. Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan.
B. Uraian Tugas
1. Merencanakan :
 program dan anggaran
 pembinaan, penilaian, dan pengembangan tata laksana kerja serta tugas-
tugas karyawan dan peningkatan kinerja dan mutu pelayanan
2. Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggungjawab, dan
kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang
pekerjaan masing-masing .
3. Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan
guna tercapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana kerja
yang kondusif.
4. Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan, yang antara lain mencakup
tugas :
 Meneliti dan menganalisis pekerjaan, baik yang sudah maupun sedang
dilaksanakan
 Menilai hasil pekerjaan
 Mengoreksi dan merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan pelayanan dan
kepuasan pelanggan sesuai target yang telah ditetapkan.
6.2 KEPALA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT.
Tugas Pokok:
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat
darurat.
Fungsi dan Tanggung Jawab
1. Membantu dalam menyusun rencana kerja sesuai tujuan
2. Target pelayanan yang ditetapkan oleh rumah sakit.
3. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, Uraian Tugas
4. Membantu dalam perencanaan program dan anggaran.
5. Melakukan koordinasi sebagai upaya peningkatan kinerja dan mutu pelayanan.
6. Pengembangan tatalaksana kerja, tugas-tugas, tanggungjawab
7. Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi.

13
8. Bekerjasama dengan bagian terkait yang lain dalam hal tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien.
9. Menyusun dan melaksanakan program orientasi untuk perawat pelaksana dan
pekarya (pembantu perawat)
10. Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap perawat pelaksana dan
pekarya (pembantu perawat).
6.3. KETUA TIM INSTALASI GAWAT DARURAT
Tugas Pokok :
Melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat dan layanan perawatan
sesuai dengan standar pelayanan Gawat Darurat.
Uraian Tugas :
1. Bersama kepala ruangan melaukan serah terima tugas pada setiap pergantian
dinas.
2. Mengkoordinir kegiatan pelayanan keperawatan ditimnya.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan.
4. Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut.
5. Membuat laporan.
6. Mengawasi kinerja perawat anggota pada timnya.
7. Menjaga dan memelihara lingkungan kerja agar tetap bersih dan rapi.
8. Menciptakan kerjasama serta koordinasi yang harmonis antara sesama perawat dan
tim kesehatan lain.
9. Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan rumah sakit.
10. Merencanakan/menyusun dan mengajukan kebutuhan logistic IGD yang diperlukan
untuk melaksanakan tindakan IGD.
11. Merencanakan kebutuhan alat dan obat harian IGD.
12. Menyimpan dan mengelompokkan alat dan obat sesuai jenis dan klasifikasi alat dan
obat

6.4. PERAWAT PELAKSANA INSTALASI GAWAT DARURAT.


A. Fungsi dan Tanggung Jawab
1. Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan dan targetpelayanan yang ditetapkan
oleh rumah sakit.
2. Melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian pekerjaan, batasan tugas,
tanggungjawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang sudah ditetapkan.

B. Uraian Tugas
1. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai
untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan;
2. Menerima pasien sesuai standar prosedur operasional yang Berlaku;
3. Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai;
4. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan/tata tertib yang berlaku di rumah

14
sakit serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya;
5. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan maupun
pasien dan keluarganya;
6. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
kompetensinya, dengan cara : Mengamati dan melakukan penilaian/
pemeriksaan keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental, dan
sebagainya);
7. Melaksanakan anamnesis;
8. Menyusun rencana keperawatan dan melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai dengan kondisi pasien;
9. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi klinisnya;
10. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakit dan/atau kondisi kesehatannya;
11. Melaksanakan latihan mobilisasi dengan tujuan agar pasien dapat segera
mandiri;
12. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan dan/atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya;
13. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien sebagai tindakan lifesaving
dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kondisi pasien serta
standar prosedur operasional yang berlaku;
14. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan kondisi
pasien;
15. Memantau dan menilai kondisi pasien serta melakukan tindakan keperawatan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut sesuai standar prosedur
operasional yang berlaku;
16. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan instalasi/bagian
lain yang terkait;
17. Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan;
18. Melaksanakan tugas secara bergilir dalam sistem shift kerja sesuai jadwal dinas
yang ditetapkan;
19. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersih dan suasana yang baik
antar pasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan;
20. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan secara rutin;
21. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di keperawatan, antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan;
22. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan secara
tepat, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang benar dan dapat
dipercaya;
23. Melaksanakan serah-terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan

15
maupun tertulis pada saat pergantian shift dinas;
24. Menyiapkan berbagai hal dan keperluan yang dibutuhkan oleh pasien yang akan
pulang, antara lain meliputi :
 Menyediakan dan mengisi secara lengkap semua form yang dibutuhkan
untuk penyelesaian administrasi;
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai diet, pengobatan yang
perlu dilanjutkan dan cara penggunaanya, cara hidup sehat (misalnya
pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan kondisi sosial ekonominya), melatih pasien untuk menggunakan alat
bantu yang dibutuhkan (misalnya tongkat penyangga, kursi roda, protesa,
dan sebagainya), dan menjelaskan tentang rencana kembali kontrol sesuai
saran yang diberikan oleh Dokter;
 Mengantar pasien yang akan pulang sampai ke luar ruangan.
25. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah, misalnya :
 Merawat luka;
 Melatih anggota gerak;
 Pengaturan diet.

6.5. ADMINISTRASI INSTALASI GAWAT DARURAT.


A. Tanggung Jawab
Secara administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan IGD
B. Uraian Tugas
1. Melaksanakan kelancaran tugas dalam hal surat menyurat.
2. Mempersiapkan kelengkapan alat tulis kantor, status pasien, format-format yang
diperlukan IGD.
3. Membuat Laporan sensus harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.
4. Menomori surat – surat keluar, agenda surat masuk, pengarsipan sekalian surat
masuk, pengarsipan seluruh daftar dinas yang terkaitdengan kelancaran tugas
IGD serta pengarsipan absensi/ daftar hadir perawat dan dokter jaga serta
daftar hadir petugas terkait dengan IGD.
5. Memperbanyak daftar dinas serta rekapitulasi absen petugas IGD.
6. Pencatatan dan pembukuan IGD serta pengarsipan.
7. Melaksanakan pencatatan dan registrasi kunjungan harian IGD dan registrasi
pasien yang dirawat di Pre-Op secara lengkap.

6.6. PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN

KEPALA RUANG
PENDIDIKAN : D III/ S1 Keperawatan
PELATIHAN : satu tahun tentang prosedur medik di RS
PENGALAMAN : 3-5 tahun sebagai perawat

16
KETUA TIM (KATIM)
PENDIDIKAN : D III/S1 Keperawatan
PELATIHAN : satu tahun tentang prosedur medik di RS
PENGALAMAN : < 2 tahun sebagai perawat

PERAWAT / BIDAN
PENDIDIKAN : D.III/ S1.Keperawatan/DIII Kebidanan
PELATIHAN : satu tahun tentang prosedur medik
PENGALAMAN : 1 tahun sebagai perawat/ bidan

6.7. SYARAT JABATAN


FISIK : - Sehat jasmani dan rohani
- Penglihatan baik
- Tinggi badan pria : 155 cm
- Tinggi badan wanita : 150 cm
NON FISIK : - Memiliki kerja sama denga tim&tim lain
- Bisa berkomunikasi dengan baik
- Memiliki etika keperawatan
- Mau mendengar dan bertanggung jawab
- Dapat memberi motivasi
- Berwibawa, disiplin, taat, jujur, ramah
- Empati kepada pasien
- Melayani dengan penuh kasih
6.8. HUBUNGAN JABATAN

KEPALA RUANG
 ATASAN : Kepala Instalasi Gawat Daruratan lain yang terkait
 BAWAHAN : Katim dan perawat / bidan pelaksana
 ORANG LAIN : Pasien dan keluarganya, karyawan RSUD Lawang

KETUA TIM (KATIM)


 ATASAN : Kepala Ruang
 HORIZONTAL : sesama perawat
 BAWAHAN : perawat pelaksana
 ORANG LAIN : Pasien dan keluarganya, karyawan RSUD Lawang

PERAWAT / BIDAN PELAKSANA


 ATASAN : Kepala Ruang
 HORIZONTAL : sesama perawat / bidan pelaksana
 BAWAHAN : tidak ada
 ORANG LAIN : Pasien dan keluarganya, karyawan RSUD Lawang

17
BAB VII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL


PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Gawat Darurat Dasar perhitungan di Instalasi gawat darurat adalah :


a. Rata-rata jumlah pasien/hari
b. Jumlah jam perawatan/hari
c. Jumlah efektif Perawat/hari
Contoh :
Rata-rata jumlah pasien/hari = 50 -.
Jumlah jam perawatan = 4 jam -.
Jam efektif/hari = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
50 X 4 78 -------- = 28,5 = 29 orang + loss day ( ----- X 29 ) =7,9 7 286 = 29 orang +
7,9……. orang =36,9 =37

IGD RSUD LAWANG


Jumlah rata-rata pasien perhari = 30
Jumlah jam perawatan = 4 jam
Jam efektif perhari = 7 jam
Jadi kebutuhan perawat di IGD
(78 X 29)
30x 4 : 7 = 17, 1 + loss day 286
= 17 + 8 = 25 orang

NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
Penatalaksanaan
Kepala Ruang DIII Keperawatan
manajemen gawat darurat
Penatalaksanaan 1
manajemen asuhan
keperawatan
Wakil Kepala
DIII Keperawatan DIII Keperawatan 1
Ruang
Jumlah saat ini:
1. SI Keperawatan
Katim DIII/SI Keperawatan SI Keperawatan 2, DIII
2. DIII Keperawatan
keperawatan 2
Jumlah saat ini:
SI Keperawatan 1
Perawat / Bidan DIII/S1. DIII/S1.
DIII Keperawatan 6
DIII Kebidanan 6
Kekurangan tenaga
Keperawatan/ Keperawatan/ .
Pelaksana perawat sejumlah 6
DIII Kebidanan DIII Kebidanan
orang

18
BAB VIII

KEGIATAN ORIENTASI

HARIK PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODA
E JAWAB
Pengenalan ruang dan Observasi dan
1 07.00- 14.00 Kepala Ruang
fasilitas demonstrasi
Pengenalan tehnik
2 anamneses dan asuhan SDA SDA SDA
keperawatan
Pengenalan dan
3 pembekalan status dan SDA SDA SDA
administrasi pasien
Pengetahuan
pemeriksaan tentang
4 tanda-tanda vital dan SDA SDA SDA
tehnik pemberian obat
(IM,IV,PO,SC,IC)
Pengetahuan tentang
5 tehnik tindakan SDA SDA SDA
keperawatan
Pengetahuan tentang
6 tehnik tindakan SDA SDA SDA
keperawatan
Pengetahuan
pemeriksaan dan
7 observasi pasien baik SDA SDA SDA
dari IGD, diruangan dan
di kamar operasi
Penerapan
Bedside
8 pendokumentasian SDA SDA
teaching
asuhan keperawatan
Penerapan
Bedside
9 pendokumentasian SDA SDA
teaching
asuhan keperawatan
Manager
Keperawatan,Ka.
Tanya
10 Evaluasi SDA Instalasi,Ketua
jawab
Komite Keperawatan,
Sub Komite Kredensial,

19
DAFTAR DOKTER RSUD LAWANG

No. Nama dokter Bagian

1. Dr. Antonius Setiadi Sp.B Bedah


2. Dr. Rahadian Prastowo Sp.PD Penyakit Dalam
3. Dr. Ira setya, SpJP Penyakit Jantung Pembuluh Darah
4. Dr. Yunita Sp.P Paru
5. Dr. Ditya Sp.A Anak
6. Dr. Chintya Sp.M Mata
7. Dr. Dwi Prayogi Sp.OT Ortopedhi
8. Dr. I Ketut Harry Sp.THT THT
9. Drg. Yuli Gigi
10. Drg. Thriesta Gigi
11. Dr. Rahmat Umum/UGD
12. Dr. Prima Umum/UGD
13. Dr. Doddy Umum/UGD
14. Dr. Arys Umum/UGD
15. Dr. Maskuril Barkah Umum/UGD
16. Dr. Umi Satijah Sp.An Anestesi
17. Dr. Arya Bisma Sp.An Anestesi
18. Dr. Sylvia Umum/UGD
19. Dr. Sadono Damanhudi Umum/IGD
20 Dr. Wiratmono, SpS Syaraf
21 Dr. Henry S, SpOG Obstetri dan Ginekology

20
BAB IX

PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/rapat yang diadakan oleh IGD RSUD Lawang, antara lain berupa :
1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil

9.1. RAPAT RUTIN

Rapat rutin diselengarakan pada :


Waktu : Satu bulan sekali

Tempat : Ruang Pertemuan IGD RSUD Lawang

Kepala IGD, Kepala perawat IGD, Katim Keperawatan,


Peserta :
perawat/bidan pelaksana, admin

1. Evaluasi kinerja
2. Evaluasi SDM
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan gawat
darurat
Materi :4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM dan
pelayanan gawat darurat
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan
gawat darurat
6. Warnasari

Undangan, daftar hadir, notulen rapat laporan/ usul - usulan/


Kelengkapan rapat :
rekomendasi kepada pimpinan

9.2. RAPAT INSIDENTIL

Rapat insidentil diselenggarakan pada :


Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera

Tempat : Sesuai undangan

Peserta : Kepala IGD, Kepala perawat IGD, katim perawat, perawat/bidan


pelaksana, admin

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas

Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ usulan/


rekomendasi kepada pimpinan

21
BAB X

PELAPORAN

Laporan yang disusun IGD RSUD Lawang dapat dibedakan menjadi 2 macam
laporan, yaitu laporan rutin dan laporan insidental.

10.1.Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh IGD RSUD Lawang
Laporan rutin ini dapat dibagi menjadi laporan ekstern dan laporan intern.

1. Laporan ekstern
Beberapa data yang dikumpulkan oleh IGD RSUD Lawang diserahkan setiap bulan
ke bagian Rekam Medik untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan Propinsi adalah :
 Laporan jumlah pasien
 Laporan jumlah kegiatan pemeriksaan oleh dokter
 Laporan jumlah pasien dokter spesialis
 Laporan jumlah kematian
 Laporan jumlah per kasus (4 besar)
2. Laporan intern
Laporan rutin terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Laporan mingguan
Laporan mingguan, dilaporkan dalam rapat manager yang terdiri dari:
 Laporan kunjungan pasien rawat jalan, inap dan penunjang
2. Laporan bulanan
Laporan dan informasi kinerja bagian IGD RSUD LAWANG berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal dan kerangka acuan program yang ditetapkan.

10.2.Laporan Insidentil

Adalah laporan mengenai pelayanan IGD RSUD Lawang pada khususnya yang
harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan kinerja rumah sakit.

22

Anda mungkin juga menyukai