Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Latar Belakang : Akne vulgaris (AV) merupakan kelainan folikuler umum yang
mengenai folikel pilosebasea berupa peradangan kronis dengan penyebab
multifaktor dan manifestasi klinis berupa komedo, papul, pustul, nodus serta kista.
Obesitas merupakan akumulasi lemak yang berlebihan sehingga menyebabkan
peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal. Peningkatan produksi
androgen pada penderita obesitas akan merangsang aktivitas kelenjar sebasea untuk
mengeluarkan lebih banyak sebum dan menstimulasi pembentukan komedo.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian akne
vulgaris pada mahasiswa preklinik di Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Tahun 2017.
Metode : Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel diambil secara random dan dilakukan perhitungan IMT
berdasarkan kriteria asia pasifik dan dilakukan pemeriksaan akne vulgaris oleh
dokter umum serta ditentukan gradasi akne vulgaris berdasarkan klasifikasi
Lehman.
Hasil : Dari 84 sampel penelitian, 75% mengalami akne vulgaris dan 25% tidak
mengalami akne vulgaris. Di mana 42, 9% mengalami akne vulgaris derajat sedang,
27,4% mengalami akne vulgaris derajat ringan serta 4,8% mengalami akne vulgaris
berat. Perempuan mendominasikan kasus Akne vulgaris 42,8%. Sebanyak 58,3 %
sampel tidak mengalami obesitas. Hasil uji chi-square diperoleh p-value <0,05
yang berarti terdapat hubungan obesitas dengan kejadian akne vulgaris pada
mahasiswa preklinik Program Studi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi Tahun 2017.
Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara obesitas dengan kejadiaan akne
vulgaris.
Kata kunci : Obesitas, Akne Vulgaris

Anda mungkin juga menyukai