Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Obesitas dengan Kejadian Akne Vulgaris pada Mahasiswa Fakultas

Kedokteran dan Ilmu kesehatan Universitas Jambi angkatan 2016.

Latar belakang:
Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea
yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran
klinis akne vulgaris sering polimorfi, terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa
komedo, papul, pustul, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif
tersebut, baik jaringan paarut yang hipotrofik maupun hipertrofik.1
Salah satu faktor resiko penyebab ankne vulgaris adalah peningkatan
hormon androgen yang dapat meningkatkan sekresi sebum. Aktifitas kelenjar
sbasea diatur oleh androgen yang terdapat dalam sirkulasi maupun jaringan.
Androgen yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal terutama dehidroepiandrosteron
sulphate (DHEA-S) merangsang aktivitas kelenjar sbasea, menstimulasi
pembetukan komedo.2
Hiperandroganisme berhubungan dengan obesitas yang mana berhubungan
dengan peningkatan produksi sebum. Pada perempuan yang mengalami obesitas
terjadi peningkatan yang bermakna dari aktivits 11b-hidroksisteroid
dehidrogenase. 11b-hidroksitiroid dehidrogenase merupakan enzim yang
memetabolisme kortisol menjadi kortison. Hal ini mngakibatkan peningkatan kadar
clearence kortisol, menurunkan feedback negatif dari sekresi adrenocorticotropic
hormone (ACTH) dan secara sekunder meningktkan sekresi androgen adrenal.3

Rumusan masalah
Adakah hubungan antara obesitas dengan akne vulgaris?
Metode penelitian:
a. Jenis dan rancangan penelitian
Rencana penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional
dengan pendekatan kuantiatif. Pada penelitian ini kedua variabel diukur dan
dikumpulkan pada waktu yang bersamaan.

b. Kriteria inklusi dan eksklusi


- Kriteria inklusi
o Mahasiswa angkatan 2016 yang menderita akne vulgaris
o Bersedia menjadi subjek penelitian
- Kriteria eksklusi
o Mahasiswa yang sedang menstruasi
o Minum antibiotik atau steroid dalam satu minggu terakhir
o Sedang dalam pengobatan akne vulgaris.
c. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ialah timbangan berat
badan, microtoice dan kamera.
d. Cara kerja
- Mahasiswa yang telah bersedia menjadi subjek dilakukan pemeriksaan fisik
pada wajahnya untuk memeriksa ada atau tidaknya akne vulgaris. Setelah
dilakukan pemerikasaan fisik, wajah subjek difoto dengan menggunakan
kamera.
- Subjek yang menderita akne vulgari dilakukan pengukuran Indeks Massa
Tubuh (IMT), didapatkan dengan menghitung berat badan dalam kilogram
dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2).
- Pengumpulan data penelitian
- Data diolah dengan SPSS
Daftar pustaka
1. Djuanda Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI. Edisi ke-6. Jakarta:
FKUI; 2010. Hal: 253 – 263.
2. Purnamasari Dewi, Indrasiti Retno, Ratnaningrum Kanti. Hubungan
Pengetahuan dan Perilaku dengan Derajat Keparahan Akne Vulgaris pada
Siswa – Siswi SMA Negeri 14 Semarang. Semarang: FK UNIMUS; 2012.
3. Pranitasari Dewi. Hubungn Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan
Akne Vulgaris. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2011.

Anda mungkin juga menyukai