Dalam Islam bisnis yang pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk
mencari keridhaan Allah. Bisnis tidak bertujuan jangka pendek, individual dan
semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi matematika, tetapi bertujuan
jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial
masyarakat, negara dan Allah.
a. Teleology Utilitarin dalam Islam adalah hak individu dan kelompok adalah
penting dan tanggungjawab adalah hak perseorangan.
b. Distributive Justice dalam Islam adalah Islam mengajarkan keadilan. Hak
orang miskin berada pada harta orang kaya. Islam mengakui kerja dan
perbedaan kepemilikan kekayaan.
c. Deontology dalam Islam adalah niat baik tidak dapat mengubah yang haram
menjadi halal. Walaupun tujuan, niat dan aslinya baik, akan tetapi apabila
caranya tidak baik, maka tetap tidak baik.
d. Eternal Law dalam Islam adalah Allah mewajibkan manusia untuk
mempelajari dan membaca wahyu ciptaan-Nya. Keduanya harus dilakukan
dengan seimbang. Islam mewajibkan manusia aktif dalam kegiatan duniawi
yang berupa muamalah sebagai proses penyucian diri.
e. Relativisme dalam Islam adalah perbuatan manusia dan nilainya harus
sesuai dengna tuntunan Al-Quran dan Hadist. Prinsip konsultasi dengan
pihak lain sangat ditekankan dalam Islam dan tidak ada tempat bagi
egoisme dalam Islam.
f. Teori Hak dalam Islam adalah menganjurkan kebebasan memilih sesuai
kepercayaannya dan menganjurkan keseimbangan. Kebebasan tanpa
tanggungjawab tidak dapat diterima dan tanggungjawab kepada Allah
adalah hak individu.
Analisis Kasus
Kesimpulan dari kasus diatas :
1. Tidak melakukan prosedur perizinan yang benar
2. Big Daddy menjual tiket kepada anak dibawah umur
3. Bid Daddy sengaja tidak memperhatikan kondisi budaya masyarakat di
berbagai negara
4. Lady Gaga sendiri merupakan artis yang penuh kontroversi mulai dari
pakaian yang senonoh, menghujat agama, berperilaku atheis dan
mempromosikan homoseksual
Pandangan dari sudut pandang prinsip etika bisnis Islam :
Promotor Big Daddy memisahkan antara etika dengan bisnis, hal inilah
kemudian yang menjadi kerugian tersendiri bagi mereka.
Ketidakpatuhan terhadap etika Islam bisa menjadikan sebuah kegiatan
bisnis yang mengancam masyarakat, baik dari segi keuangan maupun
moral.
Perbuatan tersbut mencerminkan ketidakpatuhan terhadap prinsip
responsibility etika bisnis Islam.
Pendapatan yang didapatkan dari kegiatan bisnis seperti itu adalah
haram, dilihat dari mudharat yang ditimbulkannya.
Terganggunya stabilitas keamanan dan kemungkinan rusaknya budaya
lokal.
DAFTAR PUSTAKA
https://muamalatku.com/broken-windows-theory-etika-islami-dalam-bisnis-studi-
kasus-promotor-big-daddy/
http://ernindo.blogspot.com/2016/03/etika-bisnis-islam-perspektif-islam.html