Anda di halaman 1dari 4

1 The Nature of Business Ethics

Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun
suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku.
Moralitas adalah standar baik dan benar yang dimiliki oleh individu atau kelompok
6 Karakteristik standar moral :
a. Standar moral biasanya berkaitan dengan persoalan yang sangat keliru, atau sangat
menguntungkan bagi umat manusia. Contoh : standar moral melawan pencurian,
perkosaan, pembunuhan.
b. Standar moral seharusnya lebih diutamakan daripada nilai-nilai lain, termasuk
kepentingan diri sendiri
c. Tidak seperti norma konvensional lainnya, standar moral tidak dibentuk atau diubah oleh
keputusan figur penguasa, atau otoritas lain.
d. Standar moral bersifat universal
e. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak
f. Standar moral diasosiasikan dengan emosi dan dan kosa kata tertentu.

Etika.
Etika adalah disiplin yang memeriksa standar moral suatu masyarakat.

Etika bisnis adalah studi tentang moral, benar atau salah yang terfokus pada institusi bisnis,
organisasi dan kegiatan bisnis. Ketika menganalisa suatu isu etika bisnis, sebaiknya
kelompokkan isu tersebut dalam 3 isu besar : Sistemik, Korporat, Individual.

Argumen keberatan pada etika bisnis


a. Dalam pasar ekonomi bebas, proses mengejar profit akan memaksimalkan keuntungan
sosial, maka etika bisnis tidak dibutuhkan
b. Kewajiban terpenting seorang manajer adalah loyalitasnya kepada perusahaan, tanpa
memperhatikan etika
c. Selama perusahaan mematuhi hukum, maka semua yang mereka lakukan juga akan
sesuai dengan etika.
Argumen mendukung Etika bisnis :
a. Etika dapat diterapkan pada semua aktifitas manusia
b. Bisnis tidak dapat bertahan tanpa etika
c. Etika konsisten dengan pencarian profit
d. Pelanggan, karyawan dan orang secara umum peduli pada etika
e. Studi menyatakan bahwa etika berkontribusi pada profit, bukan sebaliknya.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kewajiban perusahaan terhadap lingkungan sosial.
a. Tanggung jawab manajer adalah menghasilkan uang sebanyak mungkin untuk para
pemegang saham, selama mematuhi hukum dan etika yang berlaku.
b. Teori pemegang saham mengatakan bahwa manajer seharusnya memberi pembagian
hasil yan
c. g adil pada mereka.
d. Etika bisnis merupakan bagian dari CSR dan merupakan bagian dari justifikasi CSR.

Technology and Business Ethics.


Teknologi terdiri dari semua metode, proses, dan alat yang ditemukan oleh manusia untuk
memanipulasi dan mengontrol lingkungan mereka.
Teknologi memunculkan isu etika yang baru pada dunia bisnis.
a. Revolusi industri dan pertanian memunculkan isu etika baru.
b. Teknologi informasi memunculkan isu etika baru yang terkait dengan resiko, privasi, dan
hak cipta.
c. Teknologi nano dan bioteknologi memunculkan isu etika baru terkait resiko dan
penyebaran produk berbahaya.

Globalization and Business Ethics.


Globalisasi adalah proses yang terjadi di seluruh dunia, dimana sistem ekonomi dan sosial
negara-negara saling terkoneksi yang memfasilitasi aliran barang, uang, budaya, manusianya.
Globalisasi membawa keuntungan besar bagi negara-negara berkembang, terutama di bidang
pekerjaan, kemampuan, pemasukan, teknologi, pengentasan kemiskinan, dan spesialisasi.
Globalisasi dituding menjadi penyebab naiknya diskriminasi, hilangnya suatu kebudayaan,
memperkenalkan teknologi yang tidak pantas pada negara berkembang.

Differences Among Nations


a. Termasuk perbedaan dalam hukum, pemerintahan, tingkat perkembangan, dan
pemahaman budaya.
b. Timbulnya pertanyaan apakah manajer di negara asing apakah harus mengikuti standar
lokal, atau standar di negara asalnya.

Business and Ethical Relativism.


Teori dimana tidak ada ada standar etika yang secara absolut benar dan apakah seharusnya
diaplikasikan pada perusahaan dan manusia di semua kalangan.

Keberatan pada Ethical Relativism.


a. Beberapa standar moral ditemukan di semua kalangan.
b. Perbedaan moral tidak secara lokal mempengaruhi relativisme.
c. Relativisme memiliki konsekuensi yang tidak terucap.
d. Keistimewaan relativisme adalah dimana standar moral diterima secara luas di sebuah
kalangan.

Teori perkembangan moral Kohlberg ada 3, yaitu prekonvensional, konvensional, dan pos
konvensional.

Moral reasoning proses penentuan benar atau salah yang dialami seseorang dalam mengambil
suatu keputusan etis.
Moral reasoning melibatkan standar modal dimana kita menilai sesuatu, informasi tentang hal
yang dievaluasi, penilaian moral tentang apa yang dievaluasi.\

4 tahapan pada perilaku etika : mengenali suatu situasi adalah situasi etika, menilai bahwa suatu
aksi yang dilakukan adalah aksi etika, memutuskan bahwa yang dilakukan adalah aksi etika,
melaksanakan ketputusan tersebut.
1. Masalah etika perbudakan bersifat sistemik karena petani “terpaksa” melakukan
perbudakan dan mempekerjakan anak-anak untuk mengakali tingginya biaya produksi
yang diakibatkan harga biji kakao yang rendah karena lemahnya komunikasi petani
dengan pemasar dan randai distribusi yang dieksploitasi oleh pengepul. Walau
perbudakan ilegal menurut hukum di negara tersebut, tapi penegakan hukum yang
dilakukan pemerintah sangatlah lemah. Pejabat pemerintah lokal yang mudah untuk
disuap, perbatasan yang terbuka, dan penegakan hukum yang berpihak.
Masalah etika perusahaan juga terlihat jelas dalam kasus ini. Perusahaan seperti
Hershey Foods Corp, M&M Mars Inc, Nestle, Cargill Inc. dan Archers Daniels Midland
Co., Barry Callebaut secara sadar mengetahui tentang adanya masalah perbudakan yang
terjadi, dan tetap membeli biji kakao langsung dari para petani di tempat itu.
Masalah etika individu juga nampak pada kasus ini dimana petani, pedagang yang
terlibat, aparat pemerintah, penegak hukum, dan konsumen yang mengetahui masalah
tersebut, namun tetap membeli produk dari perusahaan yang terlibat. Sebagai konsumen
yang sudah mengetahui tentang perbudakan tersebut, apabila kita tetap memutuskan
untuk membeli produk dari perusahaan yang memasok kakao dari Ivory Coast, maka
akan sama dengan kita mendukung praktik perbudakan anak. Sudah seharusnya kita
sebagai konsumen lebih selektif dalam membeli produk-produk yang kita konsumsi.

2. Salah atau benarnya suatu tindakan dalam ruang lingkup etika, tidaklah lepas dari budaya
dan norma yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Namun perbudakan pada masa
sekarang ini dapat dikatakan secara universal adalah hal yang keliru dan menyalahi
standar moral dan etika yang berlaku.

3. Pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral dalam kasus ini ialah petani,
pemerintah, perusahaan cokelat, pengepul, penegak hukum, kosumen dan orang-orang
serta pihak-pihak lain yang mengetahui dan terlibat dalam situasi ini tetapi menutup mata
dan tidak melakukan sesuatu hal yang dapat membawa perubahan. Mereka terlibat
tanggung jawab moral pada perbudakan anak-anak yang terjadi di industri coklat.

d. Undang-undang untuk memberikan sertifikasi coklat yang berusaha digolkan oleh


pemerintah AS gagal terjadi karena ada upaya melobi undang-undang tersebut oleh
pengusaha coklat, hal
e. “to be ethical it is enough for business people to follow the law” adalah argumen yang
menentang penerapan etika bisnis yaitu selama perusahaan mematuhi hukum, maka
semua yang mereka lakukan juga akan sesuai dengan etika. Ketika legal, maka hal
tersebut adalah etis. Namun hal tersebut adalah keliru ketika kita melihat etis atau
tidaknya hanya dengan melalui kacamata hukum karena tidak selamanya semua kasus
yang dianggap legal oleh hukum, juga etis. Contoh seperti perbudakan di kasus ini,
diskriminasi gender dan usia di tempat kerja, pembulian di tempat kerja, dst.

Fransiskus Asisi Narantaka Pratomo


502145

Anda mungkin juga menyukai