Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN

AKADEMIK 2021/2022
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

Nama : Amadea Neizela A’zizah


NIM 213140514111020
Mata Kuliah : Etika Profesi dan Pembentukan Karakter/ N1 E

1. Adanya lembaga pendidikan khusus yang meghasilkan tenaga profesi yang


dibutuhkan.Contohnya : untuk menghasilkan tenaga guru maka ada perguruan
tinggi keguruan sepertiUPI, IKIP, FKIP, dan STKIP

2. Seseorang disebut sebagai profesional apabila ia terbukti sebagai orang yang ahli di
bidangnya. Tidak memandang bidang apapun. Mulai dari bidang yang paling
sederhana hingga yang paling elit. Kemampuan seorang profesional bisa dilihat dari
keahliannya yang di atas rata-rata dari orang lain. Selain itu kemauan bekerja keras
dan pantang menyerah dalam memecahkan masalah serta selelu berinovasi
merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh seorang profesional.

3. Hak Asasi

 Hak hidup :

 Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh dan berkembang.


 Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.
 Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak.
 Hak untuk meningkatkan kualitas hidup.

 Hak Kehormatan diri :


 Masih banyak warga negara yang tidak memiliki perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya. Sebagai contoh sering terjadi salah tangkap
dalam pemberantasan terorisme, dan adanya peluru nyasar yang
mengenai warga. Hal tersebut menunjukkan bahwa hak akan rasa aman
belum terpenuhi dengan baik.

 Hak kebebasan :
 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah
tempat.
 Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
 Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.

4. Pelanggaran kode etik profesi jika dilakukan secara terus menerus maka akan terjadi
penyimpangan yang berupa pelanggaran hukum yang tidak sesuai, timbulnya
penyalahgunaan kekuasaan, banyak konflik dan tidak adanya kontrol sosial, mutu dan
kualitas suatu profesi akan turun, serta tidak seimbangnya antar hukum yang
seharusnya mengatasi pelanggaran malah memperburuk keadaan.

5. Pengertian dilema etika adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia
harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya.
Para auditor, akuntan, serta pelaku bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etika
dalam karir bisnis mereka. Melakukan kontak dengan seorang klien yang mengancam
akan mencari seorang auditor baru kecuali jika auditor itu bersedia untuk menerbitkan
sutu pendapat wajar tanpa syarat, akan mewakili suatu dilema etika yang serius
terutama jika pendapat wajar tanpa syarat bukanlah pendapat yang tepat untuk
diterbitkan.
6. Menurut saya sebagai mahasiswa yaitu, Dengan cara menerapakan ciri dan sikap
tersebut dikehidupan sehari-hari, karena agar terbiasa melakukan hal hal positive saat
bekerja nantinya.
a) Memperhatikan penampilan
b) Tepat Waktu
c) Menepati janji
d) Berpegang pada komitmen
e) Berperilaku sopan
f) Latihan untuk tidak membawa urusan pribadi dalam uruan kerja, agar tidak
menjadi kebiasaan saat bekerja.
g) Bersih di media sosial

7. Etika merupakan sebuah "peraturan" yang mengikat namun tidak sekuat hukum
karena tidak memiliki sanksi tegas dan beberapa bersifat tertulis. Etika dibuat oleh
sekelompok orang tertentu dimana kepatuhan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada
masyarakat, maka masyarakat dituntut harus sadar patuh etika. Adapun contoh etika
yang kita kenal adalah etika menggunakan kendaraan bermotor, etika menggunakan
teknologi informasi, etika saat masuk diperpustakaan dan masih banyak lagi.
Kode etik merupakan sebuah peraturan yang tertulis, mengikat, dan memiliki sanksi.
Berbeda dengan hukum yang berlaku untuk seluruh masyarakat, kode etik hanya
mengikat pada sekelompok profesional tertentu saja.
Ada beberapa ketentuan sebuah kelompok dapat dikatakan profesional (menurut
dosen saya, Bapak Muhammad Ziauddin Ulya, SE.,MM)
1. Harus ahli dalam bidang tertentu.
2. Bertanggung jawab atas keahlian tersebut.
3. Kesejawatan yaitu kelompok tersebut terdiri dari anggota yang memiliki keahlian yang
sama dan tujuan yang sama.
Adapun contoh kelompok profesional adalah ikatan dokter gigi, ikatan wartawan, ikatan
psikolog, ikatan dokter, ikatan pengacara hingga kelompok mafia kejahatan yang
terorganisasi. Kode etik pasti tertulis dan memiliki sanksi yang tegas seperti dikeluarkan
dari ikatan profesi, larangan untuk melakukan profesinya dan lain-lain.

8. Menurut saya, karena:


a) Tidak berjalannya control dan pengawasan dari masyarakat.
b) Kurangnya iman dari individu tersebut.
c) Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik  pada setiap
bidang, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri.
d) Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari orang tersebut.
e) Tidak adanya kesadaran etis da moralitas dari orang tersebut. Kebutuhan
individu.
f) Tidak ada pedoman hidup dari individu tersebut.
g) Perilaku dan kebiasaan individu yang buruk sehingga menjadi sebuah
kebiasaan.
h) Lingkungan tidak etis mempengaruhi individu tersebut melakukan sebuah
pelanggaran.
i) Kurangnya sanksi yang keras atau tegas di Negara kita tentang pelanggaran
kode etik.
j) Beragamnya penerapan teknologi informasi dan meningkatnya penggunaan
teknologi telah menimbulkan berbagai variasi isu etika.
9. Bentuk CSR oleh perusahaan yang relevan

a) Tanggung jawab sosial kepada konsumen


Perdagangan industri tentu saat ini bukan menjadi suatu yang asing. Dalam perdagangan
industri, konsumen merupakan raja bukan? Nah tentu sebagai pedagang perlu untuk
mengambil hati konsumen bukan? Lalu bagaimana cara yang di lakukan agar konsumen
tertarik untuk membeli produk yang di jual? Adapun bentuk csr yang diberikan
perusahaan kepada konsumen adalah:

 Dalam memberikan harga, alangkah baiknya perusahaan memberikan harga sesuai


dengan kualitas yang di jual
 Pastikan memberikan produk yang memiliki jaminan kesehatan, jangan sampai
memberikan efek negatif bagi konsumen
 Adanya garansi, diskon semakin membuat konsumen lebih tertarik

b) Tanggung jawab sosial kepada karyawan


Dalam hubungan suatu perusahaan tentu sangat berkaitan erat dengan karyawan bukan?
Bahkan hal ini bisa di sebut juga dengan sebuah keluarga. Hubungan yang lebih harmonis
dengan keluarga tentu saja menjadi bagian yang begitu penting di lakukan. bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan kepada karyawan tentu saja menjadi salah satu hal penting yang
perlu di lakukan dengan baik. Adapun beberapa yang perlu di lakukan adalah:

 Memberikan gaji sesuai dengan jam kerja yang di lakukan karyawan


 memberikan asuransi kesehatan bagi karyawan
 Memberikan kenaikan gaji yang sudah sesuai dengan ketentuan negara

c) Tanggung jawab sosial kepada lingkungan


Sosial kemanusiaan tentu saja menjadi hal paling penting untuk di lakukan dari perusahaan
itu sendiri. Dalam hal ini bisa di gunakan untuk menilai apakah perusahaan tersebut baik atau
tidak. bentuk csr perusahaan yang perlu di lakukan adalah:

 Membuang limbah perusahaan dengan cara yang benar agar tidak mencemari
lingkungan di sekitar perusahaan tersebut.
 Melalukan rehabilitasi terhadap lingkungan baik secara sengaja maupun tidak yang
berkaitan erat dengan kegiatan produksi perusahaan. Hal ini untuk meningkatkan
kenyamanan masyarakat juga akan kegiatan yang di lakukan perusahaan tersebut.

d) Tanggung jawab sosial kepada pemegang saham


Pemegang saham adalah salah satu orang yang di percaya untuk memegang uang agar bisa di
gunakan sebagai modal perusahaan tersebut. Hal ini untuk keuntungan perusahaan agar bisa
beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama. Lalu bentuk csr yang diberikan
perusahaan apa saja yang perlu di lakukan kepada pemegang saham? Ada pun
beberapa bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang perlu untuk di lakukan adalah:

 Memberikan laporan keuangan lebih transparan


 Keuntungan yang di dapatkan tentu saja di jelaskan, jangan sampai mengelapkan
hasil keuntungan perusahaan dan tidak mengurangi keuntungan
 Kerja keras perlu sekali di lakukan, hal ini untuk meningkatkan perkembangan
akan kepercayaan perusahaan kepada pemegang saham.

10. Tantangan CSR


 Pertama, bagaimanapun pemahaman tentang CSR yang masih
beragam.
 Tantangan kedua adalah transisi menuju CSR yang strategik.
 Tantangan ketiga datang dari kepentingan politisi dan birokrat atas
“dana CSR.” Hal ini mengakibatkan banyak regulasi tentang CSR
tidak ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,
melainkan untuk kepentingan diri dan golongannya.
 Keempat, masih terlampau sedikit jumlah kelompok masyarakat sipil,
terutama LSM, yang memiliki ideologi, pengetahuan dan keterampilan
untuk membantu perusahaan dalam menjalankan CSR-nya.
 Tantangan kelima datang dari kelompok-kelompok masyarakat yang
memandang CSR sekadar sebagai donasi

Anda mungkin juga menyukai