Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gibral Anugrah

Asal Cabang : Ciputat


Kelompok :4

JUDUL
Hari : Selasa,16 Januari 2024
Sub Materi : Kontestasi politik sebagai Upaya dalam mendaptkan keadilan sosial
dan ekonomi
Pemateri: Kanda Fachrudin

Indonesia adalah negara hukum,yang berarti segala permasalah yang terjadi


dan pertikaian polemic yang terjadi dimasyarakat diselesaikan secara hukum yang
berlaku,Dimana kata hans kelsen hukum itu di lihat berasal dari materil nya yaitu
historis,filosofis,dan sosiologis.yang di paparkan tadi contohnya berupa praktek
Dimana ada pengusaha UMKM di kota Yogya yang membranding makanan
tradisional Bernama adrem di branding menjadi kue kontol
kejepit(Tolpit),pertanyaanya adalah apakah hal tersebut salah di mata masyrakat
dan dapat di tindak lanjut secara hukum.
Dari Study Case tersebut dan dari asal hukum yang kita ketahui dari segu basis
sosiologis Dimana melihat pertimbangan norma,etika,dan hukum agam yang
berlaku di Masyarakat.
Untuk ajaran islam tertuang pada surat Al bagarah 168 yang berbpunyi
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”

Dalam quran tersebut di katakana kita tidak boleh mengikuti Langkah-


langkah syaiton yang Dimana menggunakan nama vulgar/porno tersebut adalah
salah satu Langkah syaiton,meskipun penggunaan nama tersebut tidak
mempengaruhi kehalaln produk tersebut itu sendiri1.Tapi apa pantas penggunaan

1
Khusnul Rika Andriyani et al., “Terhadap Penggunaan Label Halal Di Bakmi” (2019).
nama tersebut pantas untuk membranding suatu produk dagangan?tentu tidak
karena membranding suatu dengan nama yang buruk dapat menimbulkan miss
konsepsi pelanggan terhadap barang dagangan kita,yang diamana sesuatu hal yang
vulgar itu pasti menjijikan dan jorok.

Dan dilihat apakah adil jika kita melarang sebuah usaha umkm
menggunakan Bahasa vulgar dalam membranding barang dagangan dia,balik pada
ndp bab 5 terkait individu dan sosial,Dimana setiap individu memiliki kemerdekaan
masing masing,tapi karena ini ranah Masyarakat yang Dimana berada di
sekelilingan individu,maka kemerdekaan seorang individu tidak boleh melanggar
kemerdekaan individu lainya,jika melanggar pasti akan menimbulkan pertikaian
atau permasalahan.Sesungguhnya individu diciptakan itu hakikatnya tidak dapat
hidup masing masing karena pasti berkegantungan pada suatu hal ataupun suatu
individu dan kita di ajarkan sebagai umat islam kita antar individu harus hidup
bergotong royong dan rukun.
Lalu apakah adil dari segi ekonomi nya adil,karena kita bukan menuntuk
pengusaha umkm tersebut untuk menutup usahanya tapi cukup menggantik nama
dangangan dengan nama yang lebih baik.Karena hakikatnya makanan yang baik
maka akan berpengaruh baik pula juga terhadap orang yang
mengkonsumsinya.pada bab 6 NDP pula yang membahasa keadilan ekonomi
mengajarkan setiap individu bebas untuk mengumpulkan dan mencari kekayaan
masing-masing,dan tidak bertentangan dengan kemerdekaan individu lainya.
Maka pengguna nama vulgar dalam menjual suatu produk dagangan itu
boleh saja tapi ada point yang melanggar kemerdekaan individu lainya yang
Dimana mereka Merdeka dalam menyampaikan pendapat atau ketidak setujuan
terhadap padangan tersebut dan secara hukum sesuai keadaan sosial Masyarakat
Indonesia yang berpegang teguh pada ajaran agama islam,hal tersebut agak
melencengan pada norma,etika dan ajaran agama islam.
Dilansir pada jurnal:
Bibliography
Andriyani, Khusnul Rika, Universitas Islam, Negeri Sunan, Fakultas Syariah, Dan
Hukum, Jurusan Hukum, and Perdata Islam. “Terhadap Penggunaan Label
Halal Di Bakmi” (2019).

Anda mungkin juga menyukai