Anda di halaman 1dari 116

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 7 MEDAN


TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian


Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

OLEH:

RENI AMANDA DAULAY


NIM. 708310130

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di

SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

Adapun penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar sarjana S-1 pada program studi Administrasi Perkantoran

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis tidak terlepas dari hambatan-

hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Sehingga penulis

banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tidak bernilai harganya,

maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, M.S, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Medan.

vii
5. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos. M.Pd, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Addin Sihotang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing saya sampai sekarang.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Administrasi perkantoran,

berserta staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, atas

bimbingannya kepada penulis selama masa perkuliahan dan penulisan

skripsi ini.

8. Bapak Amiruddin, S.P, M.M, selaku Kepala SMK Negeri 7 Medan serta

Bapak/Ibu guru di SMK Negeri 7 Medan, yang telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 7

Medan.

9. Teristimewa Ayahanda Amiruddin Daulay dan Ibu tercinta Anita Amir

Dalimunthe yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dana dan

do’anya yang sangat tulus kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan tepat waktu.

10. Saudara-saudariku yang paling kusayangi, Kakanda Fitri Aryani Daulay,

S.E dan Mira Arnita Daulay, S.E beserta Abanganda Sutan Hamonangan

Daulay, S.K.M dan Muhammad Siddik Daulay, S,Pd yang telah

menjadikan saya tetap kuat berjuang untuk mewujudkan impian orang tua

kita hingga saya menyelesaikan studi ini.

viii
11. Abang Iparku Syaiful Hutasuhut dan Keponakanku Radja Halomoan

Hutasuhut yang mana berkatnya juga penulis mampu dan tetap semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku Stambuk 2008 Jurusan Pendidikan Administrasi

Perkantoran Ekstensi “ADAPTASI’08” yang telah memberikan dukungan

serta semangat dalam penulisan skripsi ini.

13. Sahabat – Sahabatku yang paling kusayangi dan kucintai, Dokmauliate

Gultom, Sintong Irianto Hasibuan, Chairul Fahmi Solin, Fackhrurrozi,

Igustini Lubis, Merianti Lius, dan Amin Lubis yang telah memberikan

semangatnya selama penulis menyusun skripsi

Atas segala bantuan dan jasa mereka, penulis tidak dapat membalasnya

selain doa semoga Allah SWT memberikan Anugrah-Nya kepada kita semua.

Akhirnya, penulis berharap kiranya skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan

mutu pendidikan di masa yang akan datang. Amiiiinn.

Medan, Februari 2013


Penulis

Reni Amanda Daulay


NIM. 708310130

ABSTRAK

ix
Reni Amanda Daulay, NIM: 708310130. Hubungan Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK N 7 Medan T.P
2012/2013, Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan sekolah


terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP SMK Negeri 7 Medan, T.P
2012/2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Medan T.P 2012/2013, pada
bulan januari 2013 dengan jumlah populasi 236 orang yang terdiri dari 6 kelas dan
sampel 60 orang dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan angket.
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi diperoleh nilai r.hitung sebesar
0,254, dan nilai r.tabel sebesar 0,245. dikategorikan mempunyai hubungan yang
cukup baik, dimana nilai t.hitung sama dengan nilai t.tabel atau 0,254 ≥ 0,254,
selanjutnya untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y digunakan rumus
regresi linear sederhana dengan menggunakan koefisien konstanta a dan b
sehingga diperoleh Y=56,72 + 0,32X.
Untuk menguji hipotesis digunakan Uji t korelasi, diperoleh t hitung
sebesar 2,054 pada taraf signifikan 95% atau 5% .dan nilai t.tabel sebesar 1,67
yang jauh lebih kecil dari t.hitung.
Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP
SMK Negeri 7 Medan T.P 2012/2013.

Kata Kunci : Lingkungan Sekolah , Prestasi Belajar

ABSTRACT

x
Reni Amanda Daulay, Number Register : 708310130. School Environment
Relations Student Achievement Against Class X AP SMK N 7 Medan TP
2012/2013, Mini Thesis. Department of Economic Education, Study Program
of Education of Office Administration. Faculty of Economics, State
University of Medan 2013.

This study aimed to determine the relationship of the school environment


on student achievement SMK AP class X 7 Medan, TP 2012/2013.
This study was conducted in seven field SMK TP 2012/2013, in January
2013 with a population of 236 people, from 6 class, and a sample of 60 with a
random sampling technique sampling. Data collection techniques in this study is
documentation and questionnaires.
Correlation Coefficient Calculation results obtained values 0.254, and
r.table 0,254. aconsidered to have a pretty good relationship, where the value
equal to the value or 0,254 ≥ 0,254. then to determine the effect of variable X on
Y used a simple linear regression formula using the coefficients a and b are
constants to obtain Y = 56.72 + 0.32 X.
To test the hypothesis used t-test correlations, obtained t_ (count) of 2.054
at the significant level of 95% or 5%., And t.tabel value of 1.67 which is much
smaller than t.hitung.
Thus we can conclude there is a positive and significant relationship
between the school environment on student achievement SMK AP class X 7
Medan TP 2012/2013.

Keywords: Environmental Education, Learning Achievement

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... iv
xi
ABSTRACT ......................................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah ...........................................................................1

1.2.Identifikasi Masalah ..................................................................................4

1.3.Pembatasan Masalah .................................................................................4

1.4.Rumusan Masalah .....................................................................................4

1.5.Tujuan Penelitian ......................................................................................5

1.6.Manfaat Penelitian ....................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis ..................................................................................6

2.1.1. Pengertian Lingkungan .............................................................6

2.1.2. Pengertian Lingkungan Sekolah ...............................................7

2.1.3. Peranan Lingkungan Sekolah .................................................10

2.1.4. Komponen-komponen Lingkungan Sekolah.......................... 11

2.1.5. Persyaratan Lingkungan Sekolah ...........................................23

2.2. Prestasi Belajar ....................................................................................24

2.2.1. Pengertian Belajar...................................................................24

2.2.2. Pengertian Prestasi Belajar .....................................................25

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...............28

2.3. Penelitian Yang Relevan ....................................................................29

xii
2.4. Kerangka Berfikir ................................................................................30

2.5. Hipotesis ..............................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian ................................................................................32

3.2. Populasi dan Sampel .........................................................................32

3.3. Desain Penelitian ...............................................................................33

3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .................................33

3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................35

3.6. Uji Instrument Penelitian ..................................................................36

3.7. Teknik Analisa Data ..........................................................................39

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 41

4.2 . Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 51

4.3 Analisis Data .......................................................................................... 61

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 68

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 68

5.2. Saran ...................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Siswa Kelas X AP SMK N 7 Medan ................ 33

Tabel 3.2.Layout Angket Penelitian...................................................................... 36

Tabel 3.3.Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ............................................. 38

Tabel 4.1. Validitas Angket Variabel X ................................................................ 52

Tabel 4.2. Varias Angket Variabel X .................................................................... 54

Tabel 4.3 Skala Nilai ............................................................................................. 56

Tabel 4.4. Distribusi Jawaban Variabel X ............................................................ 56

14
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Denah Lokasi SMK N 7 Medan ........................................................ 42

Gambar 4.2. Struktur Organisasi SMK N 7 Medan ............................................. 50

Gambar 4.3. Grafik Pengaruh X Terhadap Y ....................................................... 65

15
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Angket Penelitian

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabel Variabel X

Lampiran 4 Tabel Validitas X

Lampiran 5 Data Tabulasi X

Lampiran 6 Daftar Nilai Siswa

Lampiran 7 Koefisien Korelasi X dan Y

Lampiran 8 Koefisien Korelasi

Lampiran 9 Perhitungan Regresi Linear

Lampiran 10 Perhitungan Uji t

Lampiran 11 Daftar Harga r Product Moment

Lampiran 12 Tabel Uji t

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian

16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

kualitas hidup manusia, baik jasmani maupun rohani. Pendidikan harus di tata

atau diperbaiki sedemikian rupa, sehingga dapat mengembangkan sumber daya

atau potensi bagi siswa. Salah satu tujuan Nasional yang tercantum di dalam

Undang-Undang Dasar tahun 1945 alinea ke-4 adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa. Jika diperhatikan tujuan pendidikan yang hendak dicapai, maka untuk

mewujudkan amanat dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945, sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan potensi

pendidikan. Setiap sekolah apapun jenjangnya, mulai tingkat yang terendah

hingga tingkat yang paling tinggi mengharapkan agar setiap siswa yang belajar di

sekolah tersebut dapat memperoleh prestasi yang memuaskan, ini merupakan

kebanggaan bagi siswa maupun pihak sekolah, prestasi belajar yang diperoleh

siswa menunjukkan kemampuan atau keberhasilan siswa di sekolah sekaligus

menjadi dasar penilaian bagi keberhasilan sekolah dalam kegiatan pembelajaran

bagi siswanya.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain

adalah (1) faktor-faktor internal; dan (2) faktor-faktor eksternal

17
Faktor-faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah (kesehatan, cacat

tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan), dan faktor kelelahan.

Purwanto (2010:57) menyatakan faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor

keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan),

faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan siswa

dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Salah satu masalah prestasi belajar siswa adalah keadaan lingkungan

sekolah sebagai tempat belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

Karena itu lingkungan sekolah memerlukan pengaturan dan pengawasan dari

pihak sekolah agar kegiatan belajar mengajar terarah sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional. Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang dapat

mendorong dan merangsang siswa untuk tekun belajar. Selain itu lingkungan

sekolah harus dapat memberikan rasa aman dan ketenangan supaya siswa

semangat melaksanakan proses belajar mengajar.

Peneliti mengamati banyak sekolah tidak memperhatikan kondisi

lingkungan sekolahnya, hanya dianggap sebagai sarana pelengkap saja tanpa

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penulis mengamati bahwa keadaan gedung

SMK Negeri 7 Medan yang kurang nyaman seperti seperti hiruk-pikuk

18
masyarakat, dekatnya jalan raya dan pembuangan sampah yang tidak teratur

ditambah lagi siswa yang suka mengganggu dan membuat keributan ketika

kegiatan belajar berlangsung sehingga siswa lain tidak konsentrasi dalam belajar.

Selain itu sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti kelengkapan

laboratorium dan fasilitas olahraga, serta kurang harmonisnya antara guru dengan

siswa, sehingga siswa membenci gurunya bahkan membenci mata pelajarannya.

Hal ini menyebabkan siswa malas belajar dan akibatnya prestasi belajar siswa

terus menurun.

Hasil pengamatan peneliti di sekolah SMK N 7 Medan, menunjukkan

bahwa kurang harmonisnya antara guru dengan siswa sehingga siswa tidak

menyukai gurunya merupakan fenomena yang menarik di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), masih ada pimpinan yang cenderung kurang mampu

menerapkan system manajerial yang baik. Dapat dilihat dari kurang matangnya

perencanaan yang dibuatnya, sehingga dalam pelaksanaannya menjadi kurang

efaktif. Begitu pula kurangnya pengawasan yang diberikan kepada guru, sehingga

guru merasa bebas untuk tidak melakukan kegiatan. Hal ini dibuktikan dengan

masih adanya guru yang malas, tidak disiplin, kurang rasa tanggung jawab,

sehingga menyebabkan kinerja guru semakin rendah.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “Hubungan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas X SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

19
1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasikan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Kondisi lingkungan sekolah yang kurang nyaman dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa

2. Kondisi fasilitas sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Rendahnya keharmonisan antara guru dengan siswa, yang mengakibtkan

kurang optimalnya perhatian guru terhadap siswa.

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti dan untuk menghindari

kesimpangsiuran, maka penulis membatasi masalah yaitu mengenai lingkungan

sekolah dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 7 Medan Tahun

2012/2013.

1.4.Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah

adalah “Apakah ada Hubungan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa kelas X SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013?”.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana keadaan lingkungan sekolah SMK Negeri 7

Medan Tahun Ajaran 2012/2013

20
2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 7 Medan

Tahun Ajaran 2012/2013

3. Untuk mengetahui hubungan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar

siswa kelas X SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai hubungan

lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukkan bagi mahasiswa UNIMED sebagai calon guru agar

dapat lebih memperhatikan lingkungan sekolah dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar siswa.

3. Sebagai bahan masukkan bagi SMK Negeri 7 Medan untuk mengetahui

besarnya hubungan lingkungan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa.

4. Menjadi bahan masukkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi


peneliti selanjutnya.

21
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.Kerangka Teoritis

2.1.1. Pengertian Lingkungan

Manusia dengan lingkungannya merupakan kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan

makhluk hidup yang diantaranya termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi kehidupan. Menurut Chaplin (dalam Yusuf 2007 : 35) bahwa

“lingkungan adalah keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang

mempengaruhi organisme atau individu”. Hamalik (2001 : 22) mengatakan

“lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau

pengaruh tertentu kepada individu”. Selanjutnya Dalyono (2005 : 132)

mengatakan bahwa “lingkungan adalah meliputi semua kondisi dalam dunia ini

yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,

perkembangan, atau kehidupan proses kita”.

Pratistia dan Abdullah (Jurnal Pendidikan 2012), Menyatakan:

“Lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang


dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen
dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide
environment) bagi gen lain”.

22
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah

segala sesuatu baik itu secara fisik maupun sosial yang ada di sekitar kehidupan

manusia dan bersifat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk

kelangsungan hidupnya.

2.1.2. Pengertian Lingkungan Sekolah

Lingkungan adalah segala sesuatu baik itu secara fisik maupun sosial yang

ada di sekitar kehidupan manusia dan bersifat saling mempengaruhi satu dengan

yang lainnya untuk kelangsungan hidupnya.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dipercayakan

oleh pemerintah dan masyarakat untuk membina dan mendidik siswa dalam aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia

Depdiknas (2001 : 102) bahwa “sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk

belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi penjelasan menurut

tingkatnya”.

Selanjutnya Yusuf (2007 : 54) mengemukakan bahwa:

“Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis


melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka
membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik itu yang
menyangkut aspek moral-spritual, emosional maupun sosial”.
Schneider (2010) mendefinisikan sebagai “The capacity to react

effectively and wholesomely to social realities, situations, and relations so that he

requirements for sosial living is fulfilled in an acceptable and satisfactory

manner”.

23
Dapat disimpulkan bahwa sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan

sesudah keluarga yang berkewajiban untuk mencerdaskan siswa dan membina,

mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan melalui mata pelajaran serta latihan

keterampilan sesuai dengan tingkatnya masing-masing, misalnya sopan santun

siswa terhadap guru pada saat memberikan materi pelajaran di dalam sekolah.

Lingkungan sekolah juga merupakan segala sesuatu yang ada di alam

sekitar sekolah, yang ada hubungannya dengan perkembangan siswa. Fasilitas

yang lengkap dan di tata rapi, ruangan yang nyaman, kondusif dan bersih dapat

menjadikan lingkungan yang baik terhadap siswa dalam proses belajar mengajar

sehingga tercapai prestasi belajar yang diharapkan.

Lokasi gedung sekolah turut mempengaruhi terhadap usaha peningkatan

minat belajar siswa. Oleh karena itu sebelum mendirikan suatu sekolah perlu

diperhatikan tentang hal-hal yang meningkatkan kelancaran proses belajar

mengajar, diantaranya sekolah harus terhindar dari kebisingan suara, kegiatan

yang ramai seperti dekat dengan industri, jalur lalu lintas yang ramai, dekat

dengan pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi banyak orang.

Suasana yang tenang dan aman akan dapat memberikan dorongan kepada

siswa untuk belajar. Suasana yang tenang di lingkungan belajar akan mendorong

siswa berkonsentrasi pada pelajarannya, maka lokasi sekolah harus benar-benar

dapat memberikan dukungan bagi siswa dalam melakukan proses belajar

mengajar.

24
Tu’u (2004 : 36) menjelaskan bahwa: Lingkungan sekolah yang teratur,

tertib, dan tenang dapat memberi gambaran lingkungan siswa yang giat, gigih,

serius, penuh perhatian, sungguh-sungguh dan komperatif dalam kegiatan

pembelajaran. Hal di atas menjelaskan bahwa lahirnya siswa-siswa yang

berprestasi dipengaruhi kondisi lingkungan yang baik, seperti kenyaman dalam

belajar, kebersihan lingkungan, serta keindahan.

Lingkungan sekolah menurut Yunanto (2004 : 20) adalah:

“Lingkungan sekolah merupakan segala sesuatu yang mendukung proses


belajar siswa baik langsung maupun tidak langsung, sehingga semuanya
itu dapat mengoptimalkan siswa untuk mencapai tujuan dari pembelajaran
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut. Misalnya : gedung
sekolah, laboratorium, perpustakaan, kantin, taman sekolah, dan lain
sebagainya”.
Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang

ada di alam sekitar sekolah, yang ada hubungannya dengan perkembangan siswa.

Lingkungan sekolah mempunyai hubungan penting terhadap prestasi

pembelajaran, lingkungan sekolah yang baik dapat mendukung proses belajar

mengajar sekaligus memberi kontribusi yang sangat berarti terhadap pencapaian

prestasi belajar yang maksimal.

2.1.3. Peranan Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar

sekolah, yang ada hubungannya dengan perkembangan siswa. Belajar pada

hakekatnya adalah suatu interaksi antara individu dengan lingkungan, lingkungan

25
menyediakan rangsangan terhadap individu, sebaliknya individu memberikan

respon terhadap lingkungan. Dalam proses belajar mengajar dapat terjadi

perubahan lingkungan yang bersifat positif dan yang bersifat negatif terhadap diri

individu. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sekolah merupakan salah satu

faktor yang turut mempengaruhi proses belajar siswa.

Rutter mengatakan bahwa pentingnya perbaikan lingkungan dan

pengembangan budaya penggunaan yang positif mendukung pekerjaan asli dalam

keefektifan sekolah (Law 2005 : 54). Selanjutnya Tu’u (2004 : 36) menjelaskan

bahwa : lingkungan sekolah yang teratur, tertib, tenang tersebut memberi

gambaran lingkungan siswa yang giat, gigih, serius, penuh perhatian, sungguh-

sungguh dan kompetitif dalam kegiatan pembelajaran. Hal di atas menjelaskan

bahwa lahirnya siswa-siswi yang berprestasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

yang sangat baik, seperti kenyamanan dalam belajar, kebersihan ruangan, serta

keindahannya.

Lingkungan sekolah mempunyai hubungan penting terhadap prestasi

pembelajaran, lingkungan sekolah yang baik dapat mendukung proses belajar

mengajar sekaligus memberi kontribusi yang sangat berarti terhadap pencapaian

prestasi belajar yang maksimal. Mesporran mengatakan bahwa pendengaran

maupun penglihatan merupakan unsur vital untuk interaksi siswa yang

menghambat pembelajaran (Law 2005 : 55). Sehingga dapat disimpulkan

lingkungan sekolah yang tidak baik seperti hiruk-pikuk masyarakat, dekatnya

jalan raya dan pembuangan sampah yang tidak teratur dapat menghambat

pembelajaran di sekolah. Kondisi fisik kelas yang meliputi ruang tempat

26
berlangsungnya proses belajar mengajar, tempat duduk yang rapi, ventilasi dan

pendengaran serta pengaturan alat-alat pembelajaran jika ditata dengan baik maka

akan mendorong siswa untuk semangat belajar.

Dengan demikian lingkungan sekolah akan mendorong siswa

berkonsentrasi pada pelajarannya. Siswa lebih senang belajar ditempat yang

tentram, rapi, bersih, sehat serta menyenangkan. Oleh karena itu penataan sekolah

secara keseluruhan haruslah dengan baik dan teratur agar dapat meningkatkan

semangat belajar para siswa dalam usahanya untuk mencapai prestasi belajar yang

memuaskan.

2.1.4. Komponen-komponen Lingkungan Sekolah

Lingkungan fisik sekolah mempunyai hubungan penting terhadap hasil

pembelajaran, lingkungan fisik yang memenuhi syarat akan mendukung

meningkatkan intensitas pembelajaran sekaligus memberi kontribusi yang sangat

berarti terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal.

Menurut Slameto (2003 : 64) komponen-komponen lingkungan sekolah


meliputi: (a). Keadaan bangunan dan suasana belajar dalam kelas (misalnya:
penataan dan pengaturan ruang kelas), (b). Fasilitas sekolah (misalnya: ruang
belajar, peralatan olahraga dan buku pelajaran), (c). Disiplin sekolah (misalnya:
kedisiplinan guru dalam mengajar dan kebersihan kelas) (d). Relasi siswa dan
siswa (misalnya: hubungan baik dengan teman di sekolah) (e). Relasi guru dan
siswa (misalnya: guru baik, siswa akan menyukai gurunya dan mata pelajaran
yang diberikan).

A. Keadaan Bangunan Dan Suasana Belajar Dalam Kelas

27
Kenyaman belajar tergantung dengan keadaan bangunan sekolah sebagai

tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Bangunan sekolah hendaknya

merupakan milik sendiri dan harus berada di lingkungan yang tenang yaitu tidak

berdekatan dengan tempat-tempat yang mengganggu proses belajar mengajar.

Gedung juga disebut prasarana sekolah yang berupa ruang-ruang. Yang dimaksud

dengan ruang adalah bukan hanya ruang tempat kegiatan proses belajar mengajar,

melainkan semua fasilitas ruangan termasuk lapangan/taman yang menunjang

kegiatan belajar mengajar.

Menurut Bafadal (2004 : 22) memperinci ruangan-ruangan bangunan


sekolah sebagai berikut :
1. Ruang teori/kelas
2. Ruang laboratorium
3. Ruang perpustakaan
4. Ruang UKAS/BP
5. Ruang serbaguna/kesenian
6. Ruang Kepala Sekolah/administrasi
7. Ruang guru
8. Gudang
9. Kamar mandi siswa dan guru
10. Kantin
11. Bangsal kendaraan
12. Ruang ibadah
13. Halaman
14. Lapangan upacara
15. Lapangan olahraga
16. Kebun
17. Pagar
18. Fasilitas penerangan
19. Fasilitas air
20. Perumahan guru

Hutabarat (2004 : 43) mengatakan bahwa:

“Suasana dan keadaan tempat belajar juga dapat menentukan berhasil atau
tidaknya kegiatan belajar.kebisingan,bau busuk yang berasal dari got,
nyamuk yang mengganggu waktu belajar dan keadaan yang serba kacau

28
ditempat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar,
hubungan yang kurang serasi dengan teman belajar juga dapat
mengganggu konsentrasi siswa untuk mengikuti pelajaran”.

Dari pendapat di atas suasana sekolah yang nyaman mempengaruhi belajar

siswa. Pada umumnya, siswa lebih senang belajar di tempat yang tentram, rapi,

bersih, sehat serta menyenangkan. Oleh karena itu penataan sekolah secara

keseluruhan haruslah dengan baik dan teratur agar dapat meningkatkan semangat

belajar para siswa dalam usahanya untuk mencapai tujuan belajar.

Lokasi gedung sekolah turut mempengaruhi terhadap usaha peningkatan

minat belajar siswa. Oleh karena itu sebelum mendirikan suatu sekolah perlu

diperhatikan tentang hal-hal yang meningkatkan kelancaran proses belajar

mengajar, diantaranya sekolah harus terhindar dari kebisingan suara, kegiatan

yang ramai seperti dekat dengan industri, jalur lalu lintas yang ramai, dekat

dengan pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi banyak orang.

Suasana yang tenang dan aman akan dapat memberikan dorongan kepada

siswa untuk belajar, suasana yang tenang di lingkungan belajar akan mendorong

siswa berkonsentrasi pada pelajarannya, maka lokasi sekolah harus benar-benar

dapat memberikan dukungan bagi siswa dalam melakukan proses belajar

mengajar.

Proses belajar mengajar dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuan

belajar apabila suasana kelas diciptakan dengan baik. Untuk menciptakan suasana

kelas yang menggairahkan perlu perhatian suasana penataan dan pengaturan ruang

kelas, penyusunan dan pengaturan kelas hendaknya memungkinkan siswa duduk

29
dengan membentuk tim kelompok dan juga memudahkan guru bergerak secara

leluasa untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Keadaan tempat

duduk yang dipergunakan haruslah nyaman dan bukan hanya itu saja ventilasi

udara harus juga baik. Disamping itu suasana kelas secara psikologis sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar, siswa akan lebih senang, lancar dan berhasil

belajar apabila guru atau orang-orang yang memimpin proses belajar itu ramah,

memberikan perhatian yang cukup besar dan bersikap positif bagi siswa. Suasana

yang penuh ketegangan didalam kelas akan memberikan dampak negatif

terhadapa proses belajar mengajar.

Oleh karena itu keadaan lingkungan sekolah perlu ditingkatkan agar

tercipta lingkungan yang nyaman, bersih, indah, dan tertata dengan baik sehingga

memotivasikan dan prestasi siswa meningkat.

Dalam http://wingkel202.wordpress.com/ mengemukakan lingkungan fisik

sekolah dapat dibagi yaitu:

1. Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat


Dalam melakukan aktivitas di bidang ini perlu diperhatikan aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Aspek fisik, yaitu bangunan dan lokasi sekolah, peralatan sekolah,
perlengkapan, sanitasi yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan
pemeliharaan serta pengawasan kebersihannya, keamanan dan
keselamatan di sekolah dan sebagainya.
b. Aspek mental, yaitu hubungan antara guru dengan guru dan guru dengan
siswa, antara guru dengan petugas sekolah orangtua siswa. Dalam hal ini
guru mempunyai peranan yang penting, karena gurulah yang setiap hari
menghadapi siswanya. Guru merupakan orang kedua setelah orang tua
yang dapat menolong siswa untuk mencapai kedewasaan pribadi, dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Usaha yang dijalankan guru
adalah:
c. Aspek sosial, yaitu organisasi sekolah, pergaulan dalam kelas dan sekolah,
disiplin sekolah dan rekreasi. Dalam mengikuti pendidikan disekolah si

30
siswa mulai menyesuaikan diri dengan lingkungannya, karena pada masa-
masa itu timbul perkembangan siswa tidak terjadi dengan begitu saja tetapi
sampai pada tahap-tahap ia remaja, karena siswa itu sejak dari kecil sudah
harus dibina guru, orang tua dan lingkungannya yang baik.
2. Lingkungan fisik sekolah yang sehat
Siswa-siswi ingin sekolah dalam gedung yang bagus dan dapat
dibanggakannya. Dengan demikian ada kesenangan suatu gedung
sekolah yang lengkap, saran dan prasarana yang bersih dan nyaman
merupakan suatu tempat belajar yang diinginkan siswa, karena
kondisi sekolah yang demikian merupakan bagian dalam kehidupan
siswa dimana dia belajar, berolahraga dan berekreasi.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan keadaan bangunan adalah

harus kuat, tahan lama, memenuhi kesehatan dan mudah dibersihkan sehingga

dapat menjamin keamanan dan keselamatan bagi penghuninya. Karena bangunan

sekolah ini mempunyai pengaruh terhadap peranan siswa dalam rangka belajar

maka, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Keutuhan dan kebersihan mengenai lantai, dinding, langit-langit, atap,

jendela, pintu, kaca, ventilasi, harus bersih dari kotoran.

2. Keutuhan dan kebersihan wastafel dan kran yang ada didalamnya dan

keutuhan serta kebersihan alat pembuangan atau saluran air.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaturan ruang kelas (ruang

belajar). Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan

oleh setiap wali atau guru kelas untuk kepentingan siswa dalam proses

kependidikannya. Agar tercipta suasana yang menggairahkan dalam belajar perlu

diperhatikan perhatian ruang belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar

hendaknya memungkinkan siswa duduk berkelompok dan memudahkan guru

bergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar.

31
B. Fasilitas Sekolah

Alat pelajaran yang meliput fasilitas yang lengkap serta mempermudah,

mempercepat dan memperdalam pengertian maupun pemahaman siswa dalam

proses belajar. Dimyati (2006 : 249) mengatakan bahwa:

“Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan


olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olahraga. Sedangkan
sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan
fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain”.

Untuk mendapat proses belajar yang baik dan prestasi belajar yang

semaksimal mungkin sangat diperlukan fasilitas belajar yang lengkap. Fasilitas

yang diperlukan seperti kursi, meja, papan tulis, alat peraga, laboratorium,

perpustakaan dan fasilitas olahraga seperti lapangan.

Peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting

karena dengan adanya alat peraga, bahan pengajaran yang disampaikan guru lebih

mudah dan dipahami oleh siswa. Setiap bahan pelajaran memiliki tingkat

kesukaran yang bervariasi, ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat

peraga atau alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan yang tidak memerlukan alat

bantu. Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting bagi

kegiatan belajar mengajar disekolah, perpustakaan bukan hanya menyediakan

buku yang dibutuhkan siswa, pengelolaan perpustakaan harus dengan baik

32
meliputi penyusunan, perawatan, dan memperhatikan penyediaan buku sesuai

dengan ilmu dan kebutuhan.

Penelitian ini yang dimaksud dengan fasilitas sekolah merupakan segala

sesuatu yang dipakai untuk memperlancar proses pembelajaran. Perlengkapan

sekolah atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah dapat dikelompokkan

menjadi 2 yaitu:

1. Sarana pendidikan

Pengertian sarana pendidikan menurut Ibrahim Bafadal (2004 : 2) yaitu:

semua perangkat perlatan, bahan, dan perabot yang secara langsung

digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Contohnya ruang kelas,

perpustakaan, laboratorium.

2. Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara

tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan disekolah.

Contohnya adalah tempat parkir, kamar kecil, ruang guru, ruang kepala

sekolah dan lain-lain.

C. Disiplin Sekolah

Dalam kegiatan kedisiplinan sangat dibutuhkan agar tujuan kegiatan

tersebut tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut Hariadi (2004 : 7)

“disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan

menaati segala norma-norma dan peraturan yang berlaku”.

33
Selanjutnya Ahmadi (2004 : 7) mengatakan disiplin sekolah adalah siswa

pengikut guru, dimana dengan adanya disiplin siswa yang diharapkan bersedia

untuk mengikuti peraturan tertentu serta mempengaruhi larangan-larangannya

dalam rangka mengontrol tugas-tugas agar berjalan optimal.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu sikap

mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi perintah atau

menjauhi larangan yang ada terhadap suatu hal, karena mengerti betul-betul

tentang pentingnya perintah dan larangannya tersebut.

Faktor lain yang dapat menunjang berlangsungnya proses belajar yang

baik adalah disiplin yang ditegakkan secara konsisten, karena kedisiplinan sekolah

erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam

melaksanakan kegiatan belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru

dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai dalam

pekerjaan administrasi dan kebersihan kelas, gedung sekolah, halaman dan taman

sekolah. Kedisiplinan yang diterapkan kepala sekolah dalam mengelola staf

beserta siswa dengan baik dan tegas akan memotivasi siswa untuk berdisiplin dan

mematuhi semua peraturan yang ada disekolah. Baik buruknya lingkungan

sekolah sebenarnya sangat ditentukan oleh disiplin yang baik dan tegas. Sekolah

yang disiplinnya kurang akan mengakibatkan siswa dalam belajar kurang

bertanggung jawab apalagi dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bila disiplin

ditegakkan tentunya ada sanksi bagi yang melanggar peraturan. Jika disiplin tidak

ditegakkan siswa cenderung melanggar peraturan karena tidak adanya sanksi bagi

yang melanggarnya.

34
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan disiplin sekolah adalah sikap

dan perilaku warga sekolah dalam mematuhi dan menaati segala bentuk peraturan

sekolah. Sedangkan peranan disiplin disekolah adalah untuk mewujudkan

ketahanan sekolah. Dan yang dimaksud dengan ketahanan sekolah adalah suatu

kondisi dinamik yang berisi keamanan dan ketangguhan dalam menghadapi

tantangan dan hambatan yang timbul dari luar sekolah, yang langsung dan tidak

langsung menggangu proses belajar mengajar.

Disiplin sekolah harus ditanamkan dan ditumbuhkan dihati siswa,

sehingga akhirnya disiplin sini akan menjadi disiplin diri. Tanpa disiplin, siswa

tidak memiliki patokan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk

dalam bertingkah laku atau berperilaku dalam masyarakat. Namun disiplin yang

terlalu ketat akan berdampak mematikan kreativitas siswa sehingga tidak akan

tumbuh kesadaran dari diri sendiri. Disiplin itu sendiri sebaiknya memberi

manfaat bagi siswa demi ketertiban dan kelancaran proses belajar disekolah.

D. Relasi Siswa dengan Siswa

Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang

menyenangkan, memiliki sifat rendah diri atau sedang mengalami tekanan-

tekanan batin akan diasingkan dari kelompok, sehingga dapat mengganggu belajar

dari siswa tersebut dan juga akan menimbulkan rasa malas untuk bersekolah

dengan alasan yang tidak tepat. Dengan demikian kelancaran proses belajar

mengajar pencapaian prestasi belajar juga ditentukan oleh adanya relasi atau

hubungan baik dengan teman sekolah.

35
E. Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Guru sebagai

pembimbing siswa mempunyai kemampuan untuk memahami siswanya,

mengarahkan dan terus berusaha agar tercipta hubungan yang baik antara guru

dengan siswa. Menurut Slameto (2003 : 66) Proses belajar mengajar terjadi antara

guru dengan siswa, proses tersebut dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses

itu sendiri, jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi relasi siswa dengan gurunya .

Apabila relasi dengan guru baik, siswa akan menyukai gurunya, demikian

dengan mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa akan berusaha mempelajari

dan mengikuti jalannya pelajaran dengan baik. Guru yang baik harus mengenal

siswanya, sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangannya secara

efektif. Guru juga harus dapat membantu siswa mengatasi masalah-masalah

pribadi dan sosial, mengatur disiplin kelas dengan baik, dan memberikan

bimbingan kepada siswa.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan guru adalah orang yang

memberikan pengetahuan kepada siswa. Sementara siswa adalah setiap orang

yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang

menjalankan kegiatan pendidikan. Keduanya merupakan unsur paling vital

didalam proses belajar-mengajar. Sebab seluruh proses, aktivitas orientasi serta

relasi-relasi lain yang terjalin untuk menyelenggarakan pendidikan selalu

melibatkan keberadaan pendidik dan peserta didik sebagai aktor pelaksana. Hal

itu sudah menjadi syarat mutlak atas terselenggaranya suatu kegiatan pendidikan.

36
Dengan mendasarkan pada pengertian bahwa pendidikan berarti usaha sadar dari

pendidik yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas peserta didik,

terkandung suatu makna bahwa proses yang dinamakan pendidikan itu tidak akan

pernah berlangsung apabila tidak hadir pendidik dan peserta didik dalam

rangkaian kegiatan belajar-mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidik

dan peserta didik merupakan pilar utama terselenggaranya aktivitas pendidikan.

2.1.5. Persyaratan Lingkungan Sekolah

Dalam mendirikan sebuah sekolah haruslah dipenuhi beberapa persyaratan

sehingga sekolah tersebut layak untuk ditempati siswa/siswi yang ingin menuntut

ilmu. Adapun persyaratan sekolah menurut Hasibuan (2002 : 60) sebagai berikut:

Dalam mendirikan suatu sekolah haruslah dipenuhi persyaratan sebagai


berikut:
a. Haruslah memenuhi kebutuhan pendidikan yang didasarkan pada umur
anak dan pada kebutuhan pendidikan.
b. Harus dapat memenuhi perkembangan program pendidikan dimasa
yang akan datang yang mungkin berupa perubahan cara mengajar dan
peralatan baru.
c. Haruslah memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan kenyamanan
d. Dapat dipakai untuk kepentingan masyarakat karena hubungan sekolah
masyarakat adalah erat.

Dalam memilih letak bangunan sekolah haruslah diingat hal-hal berikut:


a. Dekat dengan pusat perumahan
b. Dekat dengan tanah lapang atau taman

37
c. Jauh dari pembuangan sampah atau pabrik, rel kereta api, rawa-rawa,
lapangan udara, dan lain-lain. Yang dapat mengganggu ketenangan
belajar.

Sedangkan untuk ketentuan pada halaman sekolah yaitu:


a. Halaman luas untuk bermain
b. Halaman sekolah harus selalu kering dan rata
c. Halaman ditanami rumput yang selalu dipotong pendek
d. Sebagaian halaman ditanamin pohon rindang
e. Halaman dijaga agar tidak terdapat batu tajam serta mudah dibersihkan
dari sampah dan genangan air.
f. Adanya pagar sekolah dari tembok dan pagar hidup untuk mencegah
terjadinya kecelakaan pada peserta didik.

Sedangkan ketentuan untuk gedung sekolah yaitu:


a. Atap bangunan terbuat dari bangunan yang kuat sehingga anak
terlindung dari panas dan hujan serta tidak mudah terbakar.
b. Lantai bangunan terbuat dari bahan yang kedap air
c. Gedung hendaknya terdiri dari kelas-kelas, ruang untuk guru/tata usaha,
ruang usaha kesehatan sekolah, perpustakaan dan wc.

Untuk keberadaan ruang kelas, yaitu:


a. Jumlah ruang kelas tergantung pada jumlah siswa
b. Keindahan ruang kelas mempunyai pengaruh yang nyaman terhadap
tempat belajar, telah dibuktikan bahwa ruangan-ruangan yang menarik
dan indah lebih sering dikunjungi.

Proses belajar menagajar dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuan

belajar apabila lingkungan sekolah diciptakan dengan baik. Untuk menciptakan

suasana lingkungan sekolah yang menggairahkan perlu diperhatikan suasana

penataan dan pengaturan lingkungan sekolah, penyusunan dan pengaturan

lingkungan sekolah hendaknya memungkinkan supaya siswa semangat dalam

melakukan proses belajar mengajar.

2.2.Prestasi Belajar
2.2.1. Pengertian Belajar

38
Pada hakekatnya belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam

diri seseorang setelah melakukan suatu aktivitas tertentu. Seperti orang yang tidak

dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan yang

terjadi dalam seseorang disebabkan belajar.

Menurut Djamarah (2002 : 13) belajar adalah proses, usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Hal yang sama juga dikatakan Hakim (2004 : 1) bahwa:

“Belajar adalah sebuah proses perubahan didalam kepribadian manusia


dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sifat, kebiasaan, pemahaman, daya pikir dan lain-lain kemampuan”.

Selanjutnya, Menurut Syah (2004 : 28) Belajar adalah sebagian tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pergaulan dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Dari ketiga pendapat para ahli di atas jelas bahwa belajar itu hasil aktivitas

fisik dan mental yang menghasilkan perubahan karena pengalaman.

2.2.2. Pengertian Prestasi Belajar

Sanjaya (2007 : 174) mengatakan bahwa: Aktivitas adalah segala

perbuatan yang sengaja dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar

siswa seperti kegiatan diskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan, dan

sebagainya.

39
Aktivitas pembelajaran yang hidup dan bervariasi mampu membangkitkan

kekreatifan dan keterampilan siswa dalam belajar. Maka aktivitas belajar biasanya

meliputi : Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa, Materi (bahan pelajaran)

yang harus dipelajari, Aktivitas yang harus dilakukan siswa untuk mencapai

tujuan pengajaran.

Ketika aktivitas tersebut terprogram dengan baik maka hal ini tentu saja

membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut. Prestasi

belajar siswa merupakan gambaran keberhasilan siswa selama mengikuti kegiatan

belajar mengajar. Pada hakikatnya setiap siswa memiliki perbedaan prestasi antara

yang satu dengan yang lainnya.

Djamarah (2002 : 23) mengatakan bahwa: prestasi belajar adalah hasil

yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Menurut Bloom (dalam Slameto 2003 : 23) bahwa: prestasi belajar adalah

hasil perubahan tingkah laku seseorang yang diakibatkan oleh adanya latihan dan

pengalaman.

Maslihah ( Jurnal Pendidikan 2011) Menyatakan:

“Prestasi belajar adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam


belajar. Suryabrata (2002) menyatakan bahwa prestasi akademik adalah
seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) yang diperoleh melalui
proses belajar akademik (academic achievement) maka menurut penulis
istilah yang dapat disimpulkan bahwa seluruh hasil yang telah dicapai
(achievement) atau diperoleh melalui proses belajar akademik (academic
achievement) yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh
mana para siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan dan dipelajari”

40
Berarti yang menjadi penentu hasil atau prestasi belajar siswa itu adalah

berupa perubahan perilaku yang relatif permanent pada diri orang yang belajar.

Slameto (2003 : 3) menjelaskan ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam

pengertian adalah sebagai berikut :

a. Perubahan terjadi secara sadar


b. Perubahan dalam belajar bersifat kontiniu dan fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Jadi, Perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif

(pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 815) menyatakan bahwa

prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakan.

Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai

tes atau angka nilai yang diberi oleh guru.

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang

merupakan gambaran kualitas pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan

atau ukuran derejat siswa atas materi yang telah dipelajarinya yang dinyatakan

dalam nilai.

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pengetahuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

penting sekali dalam rangka membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar

41
yang sebaik-baiknya. Menurut Ahmadi (2004 : 138) Prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:

1. Faktor Internal, antara lain:

a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang


diperoleh, seperti pendengaran, struktur tubuh, dan lain-lain.
b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas :
 Faktor intelektif : kecerdasan dan bakat
 Faktor non-intelektif : yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
kebiasaan, sikap, motivasi, dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal, antara lain:
a. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
b. Faktor budaya seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan lain-
lain.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, dan
lain-lain.

Semua faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun

tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dapat

ditampilkan dalam bentuk indeks prestasi yang ditunjukkan dengan rapor siswa.

2.3.Penelitian Yang Relevan

Hemalini (2006) pernah melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Geografi di SMA Negeri Pematang Siantar Tahun Ajaran 2005/2006”. Hasil yang

diperoleh adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan

sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi di SMA

42
Negeri PematangSiantar Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2005/2006,

dimana hasil korelasi dengan taraf alpha = 0,05 diperoleh rhitung = 0,708 sedangkan

rtabel =0,279. Dan hipotesisnya dapat diterima dengan hasil thitung = 23,71 > ttabel =

3,19, dengan kata lain rhitung > rtabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Panggabean (2007) pernah melakukan penelitian tentang “Hubungan

Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi

Kelas X Semester I Sipoholon Tapanuli Utara Tahun Pembelajaran 2006/2007”.

Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan lingkungan keluarga dengan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas X semester I sipoholon

tapanuli utara tahun pembelajaran 2006/2007, dimana hasil korelasi dengan taraf

alpha = 0,05 diperoleh rhitung = 0,59 sedangkan rtabel = 0,514. Dan hipotesisnya

dapat diterima dengan hasil thitung = 2,73 > ttabel = 1,75, dengan kata lain rhitung >

rtabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sinaga (2008) pernah melakukan penelitian tentang “Hubungan

Lingkungan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 PematangSiantar Tahun

Ajaran 2007/2008”. Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang positif

dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII

SMP Negeri 8 PematangSiantar Tahun Ajaran 2007/2008, dimana hasil korelasi

dengan taraf alpha = 0,05 diperoleh rhitung = 0,320 sedangkan rtabel = 0,254. Dan

hipotesisnya dapat diterima dengan hasil thitung = 2,57 > ttabel = 1,67, dengan kata

lain rhitung > rtabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2.4.Kerangka Berfikir

43
Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada dialam sekitar

sekolah, yang ada hubungannya dan berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Berpengaruh artinya bermakna, berfungsi dan berperan terhadap pertumbuhan dan

perkembangan siswa. Fasilitas yang lengkap ditata dengan rapi, ruangan yang

nyaman, kodusif dan bersih dapat menjadi lingkungan yang baik terhadap siswa

dalam proses belajar mengajar disekolah. Untuk meningkatkan prestasi belajar

diperlukan lingkungan sekolah yang baik dalam proses belajar mengajar.

Hal ini berarti lingkungan sekolah memegang peranan penting dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian bahwa lingkungan sekolah

yang baik, yang mempunyai kenyaman dalam belajar dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dan memberi gambaran bahwa lingkungan yang baik akan

memunculkan siswa-siswi yang berprestasi. Sebaliknya, lingkungan sekolah yang

kurang baik akan membuat siswa merasa tidak nyaman untuk belajar dan sering

terganggu pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Prestasi belajar siswa merupakan gambaran keberhasilan siswa selama

mengikuti kegiatan belajar mengajar berupa aspek kognitif (pengetahuan), aspek

afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan).. Berdasarkan uraian di

atas maka dapat dinyatakan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap prestasi siswa di sekolah.

2.5.Hipotesis

44
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan dalam

penelitian yang akan dikaji. Sebagian jawaban sementara dari suatu permasalahan,

hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah : “terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar

siswa kelas X SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Medan, yang terletak di jalan

STM No. 12 Medan.

3.2.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluhan objek penelitian yang didalamnya terdapat

sejumlah objek yaitu yang disajikan sebagai sumber data yang diharapkan dapat

memberi data yang dibutuhkan. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa-siswi kelas X SMK Negeri 7 Medan yang berjumlah 236

orang yang terdiri dari 6 kelas, yakni kelas X-1: 39 orang, kelas X-2 : 39 orang,

kelas X-3 : 38 orang, kelas X-4 : 40 orang, kelas X-5 : 40 orang dan kelas X-6 :

40 kelas.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh

populasi. Sebagai dasar dari penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini

disesuaikan atas pendapat Arikunto (2006 : 112) yang mengatakan bahwa :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau
20%-25% atau lebih.

46
Berdasarkan pendapat diatas untuk menentukan jumlah sampel dalam

penelitian ini diambil sebanyak 25%, karena jumlah populasi 236 orang, maka

jumlah Sampelnya 60 orang yang diambil berdasarkan random sampling dari

masing-masing kelas, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1
Jumlah Sampel Siswa SMK Negeri 7 Medan

Kelas Populasi Sampel 25%


X-1 39 10
X-2 39 10
X-3 38 10
X-4 40 10
X-5 40 10
X-6 40 10
Jumlah 236 60
3.3. Desain Penelitian

Desain Penelitian ini adalah untuk menentukan cara yang akan digunakan

untuk menjawab pertanyaan penelitian dilakukan dengan memilih metode

penelitian yang akan digunakan. Pilihan metode ini berkaitan dengan tujuan

penelitian yang akan dicapai.

3.4.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel, yaitu :

 Variabel bebas (Independent Variable) (X) : Lingkungan Sekolah

 Variabel terikat (Dependent Variable) (Y) : Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh antara variabel x dan y digambarkan sebagai berikut :

47
X Y

2. Definisi Operasional

Definisi Operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar

sekolah, yang ada hubungannya dengan perkembangan siswa.

b. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang merupakan gambaran kualitas

pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan atau ukuran derejat siswa

atas materi yang telah dipelajarinya yang dinyatakan dalam nilai.

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

1. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan langsung ke daerah atau tempat penelitian

yakni SMK Negeri 7 Medan

2. Dokumentasi

48
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dari objek penelitian dimana data

tersebut sudah ada pada arsip SMK Negeri 7 Medan berupa daftar kumpulan nilai

yang diperoleh dari kantor tata usaha.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, ketika peneliti

hendak melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan apa

sebenarnya yang harus diteliti, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti

permasalahan atau variabel yang harus diteliti.

4. Angket

Yaitu sejumlah pertanyaan yang dibagikan kepada responden yang

ditentukan sebagai sampel dalam penelitian. Angket dalam penelitian ini

berbentuk pilihan ganda serta menggunakan skala penelitian dengan bobot nilai

yang ditentukan sebagai berikut :

 Option a diberi nilai 4

 Option b diberi nilai 3

 Option c diberi nilai 2

 Option d diberi nilai 1

Tabel 3.2
Lay Out Angket

No. Variabel Indikator No. Item Keterangan


1. Lingkungan - Keadaan Bangunan dan 1, 2, 3, 9, 14 Pilihan
Sekolah Suasana Dalam Kelas 17, 18, 19, 20 Berganda

49
- Fasilitas Sekolah 12, 13, 15, 16
- Disiplin Sekolah 6, 7, 8
- Relasi Siswa dengan 4, 5, 10, 11
Siswa.
- Relasi Guru dengan
Siswa
2. Prestasi Belajar DKN Semester Ganjil Kelas X SMK Negeri 7 Medan
Siswa

3.6.Uji Instrument Penelitian

Uji coba instrumen dilakukan agar diperoleh alat atau instrumen yang

valid, sehingga instrumen tersebut mampu menjaring data yang dibutuhkan guna

menjawab masalah yang diteliti dan tujuan penelitian yang dirumuskan. Setelah

uji coba dijalankan maka tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap validitas

dan reliabilitas.

1. Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas

yang tinggi, maka setiap poin pertanyaan dalam angket dikatakan valid jika r hitung

> rtabel. Untuk menentukan koefisien validitas angket digunakan tehnik korelasi

Pearson product moment dengan rumus:

𝑛 (∑𝑋𝑌)− (∑𝑋)(∑𝑌)
rxy = (Arikunto, 2006 : 275)
√{𝑛(∑𝑋 2 )− (∑𝑋)2 }{𝑛(∑𝑌 2 )−(∑𝑌)2 }

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antyara variable X dan Y
n = jumlah sampel
X = nilai variabel X

50
Y = nilai variabel Y
∑Y2 = jumlah kuadrat distribusi X
∑X2 = jumlah kuadrat distribusi Y
∑XY = jumlah perolehan butir (X) dan jumlah total (Y)

Dengan membandingkan harga rhitung yang diperoleh dengan rtabel dengan

taraf signifikansi α = 0,05 dimana rhitung > rtabel maka hasil tersebut dikatakan valid

tetapi jika rhitung < rtabel maka hasil tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan pada penelitian dengan

data-data yang bersumber dari primer. Uji ini dilakukan untuk mengetahui

kualitas data yang terkumpul. Untuk mencari realibilitas suatu angket, dapat dicari

dengan rumus alpha sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
r11=[(𝑘−1)] [1 − 𝜎𝑡2
] Arikunto (2006 : 239).

Keterangan :
r11 = Reabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir soal
Σ 𝜎b2 = Jumlah Varians butir
𝜎 = Varians Total

Untuk mencari varians butir digunakan rumus:

∑(𝑋)²
∑ 𝑋²−
𝜎b2 = 𝑛
𝑛

Sedangkan untuk varians total dapat di cari dengan rumus:

51
∑(𝑌)²
∑ 𝑌²−
𝜎t 2 = 𝑛
𝑛

Dengan mengkonsultasikan harga r11 ke harga rtabel pada taraf signifikan

95% dan alpha 5% (0,05) jika rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan angket reliable

dan jika rhitung < rtabel maka angket tidak dapat reliabel.

Interprestasi nilai r menurut Arikunto (2006 : 65) sebagai berikut:

Tabel 3.3
Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Koefisen Korelasi Interpretasi
0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi
0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

3.7.Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah cara memudahkan atau menyederhanakan

pengolahan data kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti. Adapun metode

analisis data yang digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan lingkungan

sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

1. Koefisien Korelasi

Teknik analisis data yang dingunakan adalah data statistik. Untuk

mengetahui hubungan dari kedua variabel dalam penelitian ini, maka dingunakan

rumus koefisien korelasi product moment yaitu:

52
𝑛 (∑𝑋𝑌)− (∑𝑋)(∑𝑌)
rxy = (Arikunto, 2006 : 213).
√{𝑛(∑𝑋 2 )− (∑𝑋)2 }{𝑛(∑𝑌 2 )−(∑𝑌)2 }

Dimana :
rxy = Koefisien korelasi antar butir total
∑X = Jumlah masing-masing butir
∑Y = Jumlah total butir
∑XY = Nilai perkalian jumlah butir dengan jumlah total
N = Jumlah responden atau banyaknya sampel
∑X 2
= Jumlah kuadrat skor distribusi butir
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor distribusi total

2. Regresi Linear Sederhana

Untuk melihat apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar siswa digunakan rumus persamaan regresi linear sederhana Y atas

X, yaitu:

Y = a + bx (Sudjana 2002:315)

dimana :

Keterangan:
Y = Nilai Variabel terikat
a = Nilai Konstanta
b = Nilai Pembeda
X = Nilai Variabel Pembebas
N = Jumlah nilai

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui tingkat signifikansi lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar siswa digunakan rumus uji t dalam Sudjana (2002 : 377) dengan

rumus sebagai berikut :

53
𝑟√𝑛−2
t hitung = √
1−𝑟²

Dimana :

t hitung = harga yang dihitung yang akan dikonsultasikan dengan nilai ttabel
r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = jumlah responden
2 = bilangan konstanta
1 = bilangan konstanta

Berdasarkan hasil uji “t” yang diperoleh dan bila dibandingkan dengan

ttabel pada taraf signifikan 95% dan alpha 5% dengan kriteria :

Bila dihitung thitung > ttabel, maka hipotesis akan diteerima

Bila thitung < ttabel, maka hipotesis akan ditolak.

54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


4.1.1. Sejarah Sekolah
a. Sejarah Singkat Sekolah
SMK Negeri 7 Medan pada awalnya bernama SMEA Negeri 3 Medan,

dimekarkan dari SPPN tahun 1968, yang berlokasi Jalan Timor Medan. Seiring

berkembangnya teknologi di bidang pendidikan, maka tahun 1984-1985 SMEA

Negeri 3 Medan mendapat bantuan ADB (Asean Development Bank) untuk

pembangunan gedung baru yang dilengkapi berbagai sarana penunjang yang

dibutuhkan. Gedung baru tersebut berlokasi di Jalan STM No. 12 E Kampung

Baru Medan dan mulai ditempati pada tahun 1986.

Pada tahun 1997, SMEA Negeri 3 Medan diubah namanya oleh

Pemerintah menjadi SMK Negeri 7 Medan Kelompok Bisnis dan Pariwisata.

Sejak dimekarkan sampai saat ini SMK Negeri 7 Medan telah mengalami

beberapa kali pergantian Kepala Sekolah sebagai berikut:

1. Periode 1968-1978 : M. Saleh


2. Periode 1979-1987 : Drs. H. Manurung
3. Periode 1987-1992 : Drs. R. Simbolon
4. Periode 1993-1995 : Drs. W. M. Nainggolan
5. Periode 1996-2003 : Drs. M. P. Nainggolan
6. Periode 2004-2007 : Drs. A. P. Situngkir
7. Periode 2008-Sekarang : Amiruddin, SP. MM.
Sejak tahun 2005 SMK Negeri 7 Medan bersama dengan SMK Negeri 2

Medan ditetapkan untuk mengembangkan program SMK Besar.

55
b. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 7 Medan


Nama Statistik : 34 1 07 60 02 003
Alamat : Jln. STM No. 12 E, Kp. Baru Medan
Telp/Fax : smknegeri7medan@gmail.com
Kota : Medan
Provinsi : Sumatera Utara

Gambar 4.1
Denah Lokasi SMK N 7 Medan

SMK N 7
MEDAN

Sumber: Hasil Penelitian Januari 2013 (Tata Usaha SMK N 7 Medan)

56
Program pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang dikelola oleh

SMK Negeri 7 Medan, dengan lama Pendidikan Minimal 3 Tahun adalah :

1. Program Keahlian Akuntansi


2. Program Keahlian Administrasi Perkantoran
3. Program Keahlian Pemasaran
4. Program Keahlian Usaha Jasa Wisata
5. Program Keahlian Akomodasi Perhotelan

c. Deskripsi Jabatan di SMK Negeri 7 Medan

Dalam pelaksanan tugas dan tanggung jawab yang ada di SMK Negeri 7

Medan dapat digambarkan sebagai berikut :

I. Kepala Sekolah

1. Merencanakan program kerja sekolah (mingguan, bulanan,


caturwulan, dan tahunan).
2. Membuat rencanan kegiatan harian.
3. Menyusun RAPBS
4. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan RIPS
5. Mengawasi dan membina pengelolaan kegiatan belajar mengajar
6. Mengkoordinir kegiatan evaluasi KBM, UAN/UAS dan uji profesi.
7. Merencanakan dan membina disiplin personil, pengembangan
profesi dan karisi staf.
8. Mengkoordinir pelaksanaan bimbingan penyuluhan kejuruan
(BPK).
9. Membina dan mengkoordinir kegiatan siswa.
10. Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana.

57
11. Mengkoordinir administrasi sekolah (keuangan, ketenangan,
kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum).
12. Mengkoordinir pengembangan kurikulum.
13. Membina dan mengawasi pengelolaan keuangan.
14. Mengevaluasi kegiatan program kerja sekolah.
15. Membina dan mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan 5K-7K.
16. Mengembangkan sistem informasi sekolah.

II. PKS Urusan kurikulum :

1. Menyusun dan memahami kurikulum serta mendiskusikan


pelaksanaannya secara kontinu.
2. Mengkoordinir penyusunan program pengajaran (mingguan,
bulanan, semesteran, caturwulan, tahunan) dan pelaksanaannya.
3. Mengkoordinir pengembangan kurikulum.
4. Mengatur pemanfaatan lingkungan.
5. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar termasuk pembagian tugas guru, jadwal belajar dan
evaluasi belajar.
6. Menjabarkan kriteria kenaikkan kelas dan kelulusan bersama ketua
rumpun/jurusan, program studi.
7. Mengkoordinir pengukuran target pencapaian kurikulum dan daya
serap.
8. Menyiapkan bahan penyusunan RAPBS dan RIPS.
9. Menyusun program kerja.
10. Mengkoordinasikan penyusunan analisa kebutuhan tenaga
pendidik.
11. Mengkoordinir pelaksanaaan penyusunan program pengembangan
karir
12. Mengkoordinir pelaksanaan KBM dengan WK
Program/Kurikulum.
13. Menyusun laporan.

58
III. PKS Urusan Kesiswaan :

1. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 8K (keamanan,


ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kesejukan,
kerapihan, dan kerindangan).
2. Menyusun program kerja pembinaan kesiswaan (bulanan,
caturwulan/semester, tahunan) dan mengkoordinir pelaksanaannya.
3. Mengkoordinir pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS.
4. Membimbing dan mengawasi kegiatan OSIS.
5. Membina kepengurusan OSIS.
6. Mengkoordinir pelaksanaan pemilihan calon siswa teladan,
penerimaan beasiswa dan paskibraka.
7. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan kegiatan luar
sekolah/estrakurikuler.
8. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
9. Menyusun dan mengkoordinir pelaksanaan pemilihan siswa
berprestasi.
10. Menyusun laporan.

IV. PKS Urusan prasarana dan sarana:

1. Menyusun program kebutuhan perabot dan peralatan


2. Menyusun administrasi perabot dan peralatan.
3. Mengawasi penggunaan perabot dan peralatan.
4. Menyusun program pemeliharaan berupa pemeliharaan terencana
pencegahan perusakan fasilitas.
5. Menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan fasilitas.
6. Mengadakan bahan baku dan suku cadang pelaksanaan
pemeliharaan fasilitas.
7. Mengadakan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan.
8. Menyusun laporan ke kepala sekolah tentang sarana dan prasarana
yang perlu diperbaiki.

59
9. Menyusun manajemen pemeliharaan sarana dan prasarana yang
terdiri dari :
a. Daftar kewajiban yang harus ditaati setiap program studi.
b. Mempersiapkan format kondisi pemeriksaan bangunan sekolah.
c. Mempersiapkan format kondisi pemeriksaan perabot sekolah.
d. Mempersiapkan format kondisi pemeriksaan perlengkapan
sekolah.
e. Mempersiapkan format kartu inventaris ruangan.
f. Mempersiapkan kartu pemakaian alat.
g. Mempersiapkan formulir laporan kerusakan.
h. Mempersiapkan formulir permohonan pemeliharaan.
i. Mempersiapkan formulir laporan pelaksanaan pemeliharaan.
j. Mempersiapkan formulir laporan pelaksanaan teknisi.
k. Mempersiapkan formulir penilaian kondisi perabot dan
peralatan.
l. Mempersiapkan format riwayat eksploitasi mesin.
m. Mempersiapkan format rencana pemeliharaan.
n. Mempersiapkan format jadwal pemeliharaan fasilitas
pelaksanaan tahunan, dan lima tahun.
o. Mempersiapkan format daftar peralatan yang belum dapat
digunakan/rusak.

V. PKS Urusan hubungan dengan masyarakat, industri dan instansi

1. Menyusun program kerja hubungan dunia industri, instansi, dan


masyarakat.
2. Mengkoordinir dan mengembangkan hubungan dengan BP3.
3. Mempromosikan sekolah, mengkoordinir pemasaran dan
penelusuran tamatan.
4. Menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri, instansi, dan
masyarakat.

60
5. Mengatur hubungan sekolah dengan lingkungan masyarkat,
industri dan instansi.
6. Mengembangkan unit produksi bersama-sama wakil kepala
sekolah urusan kurikulum dan wakasek urusan sarana dan
prasarana.
7. Menyusun laporan.

VI. Bimbingan penyuluhan/kejuruan (BP/BK)

1. Menyusun Program kerja BP/BK tahunan.


2. Memberikan penjelasan kepada calon siswa tentang macam-
macam jurusan program studi, kemampuan tamatan dan
kemampuan lapangan kerja yang dapat dimasuki.
3. Memberikan bimbingan penyuluhan kepada siswa secara
kelompok/individual yang berkaitan dengan hambatan hidup, latar
belakang sosial, pengaruh lingkungan, dan kesukaran belajar.
4. Membimbing siswa dalam mengenai lingkungan dan dunia
industry, instansi, dan masyarakat.
5. Menangani permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan siswa,
penyimpangan perilaku siswa dan gangguan belajar.
6. Mengadakan kunjungan kepada orang tua/wali siswa (home visit)
bagi siswa yang mempunyai masalah.
7. Membantu siswa untuk mencari pekerjaan.
8. Membuat peta kerawanan sekolah.
9. Membina budi pekerti siswa.
10. Menjalin kerjasama dengan seluruh tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugasnya.
11. Menyusun laporan.

Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah :

1. Setiap kelas harus membuat daftar tugas kebersihan atau 5K dan


digantungkan didepan kelas, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan dan luar kelas selama satu
hari belajar.

61
b. Bila ternyata tidak dilakukan dengan benar, maka semua tim 5K pada
hari tersebut dikenakan sanksi membeli satu unit perangkat kebersihan.

c. Fungsi kontrol untuk memastikan dilaksanakan atau tidaknya 5K


dilakukan oleh ketua kelas, wali kelas, wakasek sarana, pokja
lingkungan hidup maupun kepala sekolah.

d. Prosedur pembuangan sampah, dikumpulkan pada Tempat


Pembuangan Sementara yaitu keranjang sampah, kemudian diantarkan
ke Tempat Pembuangan Akhir yang telah ditetapkan pada pokja
lingkungan hidup.

e. Setiap kelas secara swadaya melengkapi bunga dan vas bunga.

f. SKJ pada hari jum’at dan giliran jum’at bersih diatur tersendiri.

2. Setiap kelas melengkapi perhiasan dan gambar dinding serta peralatan lain
secara swadaya

3. Setiap siswa/i menjamin pemeliharaan, penggunaan sarana dan prasarana


pada setiap pembelajaran.

4. Siswa/i dapat menerapkan K4 (Kesehatan, Kebersihan, dan Keselamatan


Kerja).

5. Siswa/i dilarang melakukan tindakan coret-coret sarana dan prasarana


sekolah.

4.1.2. Visi, Misi dan Sasaran Sekolah

Sekolah SMK Negeri 7 Medan adalah salah satu lembaga pendidikan yang

berada di medan yang dipimpin oleh kepala sekolah dan guru-guru dengan

berpedoman kepada visi dan misi sekolah sebagai berikut :

1. Visi Sekolah

Menjadi SMK yang menghasilkan tamatan siap kerja yang religius,

berbudi pekerti, mandiri, inovatif dan berwawasan lingkungan.

62
2. Misi Sekolah

a. Menyiapkan insfrastruktur yang memadai.


b. Meningkatkan mutu tenaga kependidikan.
c. Melaksanakan KBM dengan system PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan).
d. Menciptakan lingkungan yang religius, kondusif, bersih, hijau, dan
menyenangkan.
e. Menjalin mitra kerja dengan stakeholder.
f. Melaksanakan kegiatan kewirausahaan dan ekonomi kreatif untuk
mendorong kemandirian siswa.

3. Sasaran Mutu Sekolah

Untuk menghasilkan tamatan SMK Negeri 7 Medan yang sesuai dengan

Visi dan Misi, maka manajemen SMK Negeri 7 Medan menetapkan kebijakan

mutu sebagai berikut:

Menjadi SMK yang menghasilkan tamatan SMK Negeri 7 Medan yang siap kerja,

religius, berbudi pekerti, mandiri, inovatif dan berwawasan lingkungan.

Sesuai dengan visi dan misi maka manajemen SMK Negeri 7 Medan menetapkan

kebijakan mutu sebagai berikut :

a. Menerapkan kurikulum pendidikan berkarakter bangsa, kewirausahaan


dan ekonomi kreatif dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Menerapkan SMM ISO 9001: 2008 secara konsisten.
Untuk menerapkan kebijakan ini maka manajemen SMK Negeri 7 Medan

akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Mensosialisasikan kurikulum pendidikan karakter bangsa, kewirausahaan


dan ekonomi kreatif kepada warga sekolah.
b. Mensosialisasikan dan memahami serta menerapkan SMM ISO 9001 :
2008 secara konsisten

63
4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.2
Struktur Organisasi SMK N 7 Medan

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Wakil Manajemen Kepala Tata


Mutu Usaha

Wakasek Wakasek Wakasek Wakasek


Personalia
Kurikulum Kesiswaan Humas Sarana

Kaprog Pejab / Promosi Perpustakaan


Keuangan
Akuntansi BP/BK Sekolah

Kaprog Pemb. Osis Pemasaran Laboratorium


Pemasaran Tamatan Kesiswaan

Kaprog UPW Penjab BKK Lingkungan


UKS Hidup Perleng.
Inventaris
Kaprog ADP Penjab
Prakerin Kop & Unit
Pramuka
Koperasi
Persuratan
Perhotelan Penjab Keg
Seni Test Center Teknisi
Keamanan

Wali Kelas / Guru


Caraka

Sumber: Hasil Penelitian, Januari 2013 (TU SMK N 1 Medan)

64
4.2. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum tes pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu instrumen diuji

coba kepada siswa diluar sampel untuk mengatahui vadilitas dan reliabilitas

instrumen. dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan instrumen

berupa kuesioner sebanyak 20 item.

Uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang

diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. (Ridwan

2004 : 109) menjelaskan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Suatu instrumen yang dinyatakan valid mampu mengukur apa yang

diinginkan. Instrumen dikatakan valid apabila rhitung > rtabel untuk setiap butir

pertanyaan yang diajukan kepada responden. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan

untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan.

Pengujian validitas angket digunakan rumus Product Moment dan untuk

menguji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha, pada taraf α = 0,05. Adapun

hasil perhitungan nya dapat di lihat di bawah ini, sekaligus terdapat pada bagian

lampiran 2.

4.2.1. Uji Validitas dan Realibilitas Lingkungan Sekolah

Uji Validitas lingkungan sekolah dapat dihitung dengan menggunakan

Rumus Product Moment, dan hasil nya dapat di lihat pada table berikut:

65
Tabel 4.1
Perhitungan Validitas Angket Lingkungan Sekolah
Variabel (X)
No rhitung rtabel Status
1 0,721 0,312 Valid
2 0,362 0,312 Valid
3 0,527 0,312 Valid
4 0,518 0,312 Valid
5 0,396 0,312 Valid
6 0,728 0,312 Valid
7 0,378 0,312 Valid
8 0,484 0,312 Valid
9 0,623 0,312 Valid
10 0,598 0,312 Valid
11 0,334 0,312 Valid
12 0,646 0,312 Valid
13 0,672 0,312 Valid
14 0,806 0,312 Valid
15 0,683 0,312 Valid
16 0,456 0,312 Valid
17 0,576 0,312 Valid
18 0,566 0,312 Valid
19 0,738 0,312 Valid
20 0,646 0,312 Valid

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item

pernyataan dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat vadilitas rhitung > rtabel

maka setiap item vadilitas untuk variabel lingkungan sekolah dapat di gunakan

sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya untuk mengetahui uji reliabilitas

66
disiplin belajar dihitung dengan rumus Alpha menurut Arikunto (2010: 239)

sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎 𝑏2
r11 = (𝑘−1) (1 − )
𝜎2 𝑡

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal.

∑σ2b = jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = varians total


(𝑋)²
2−
∑𝑥 𝑛
 𝜎𝑏2 = 𝑛
(𝑌)²
∑𝑌 2 − 𝑛
𝜎𝑡2=
𝑛
Maka Reliabilitas untuk No. 1 adalah sebagai berikut:

∑X = 132

∑𝑋 2 = 458

N = 40
(132)²

(458) 40
 𝜎𝑏2 = 40
(458)−435,6
=
40

= 0,56

Tabel 4.2

67
Perhitungan Varians Angket Lingkungan Sekolah
(Variabel X)

No. Item σ2 b
1 0,56
2 0,0975
3 0,469
4 0,51
5 0,65
6 0,669
7 0,844
8 0,669
9 0,699
10 0,494
11 0,54
12 1,187
13 0,8
14 0,819
15 0,724
16 0,5
17 0,837
18 0,647
19 0,647
20 0,84
∑σ2b 13,202

Mencari Varians Total (𝜎𝑡2 ) adalah sebagai berikut:

Y = 2372
∑𝑌 2 = 144004
N = 40
(𝑌)²
∑𝑌 2 −
𝜎𝑡2 𝑛
=
𝑛

(2372)2
40
= 144004 – 40
144004 −140659,6
= 40
3344,4
= 40

= 83,61

68
Maka Reliabilitas Angket adalah sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
r11 (𝑘−1) (1 − )
𝜎2 𝑡
20 13,202
(20−1) (1 − )
83,61

(1,053)(1 − 0,157)

(1,053)(0,843)

0,887
Hasil perhitungan di atas diperoleh nilai 𝑟11 sebesar 0,887. Maka

𝑟hitung > 𝑟tab dimana 𝑟tab= 0,312, atau 0,887> 0,312, dengan demikian angket

lingkungan sekolah dianggap reliabel.

Berdasarkan angket yang disebarkan pada 60 responden diperoleh

distribusi jawaban variabel X atau lingkunga sekolah. Langkah selanjutnya

penulis mengklasifikasikan dan menginterpretasikan data berdasarkan aspek

dalam bentuk tabel frekuensi. Kemudian penilaian dilihat berdasarkan setiap

aspek dari setiap item yang ada pada angket tersebut.

4.2.2. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar

sekolah, yang ada hubungannya dengan perkembangan siswa.

Untuk mengetahui lingkungan sekolah dilakukan dengan cara

membandingkan harga- harga yang diperoleh dari jawaban atas pertanyaan

dengan menggunakan skala nilai yang dilakukan Purwanto (2003: 27) sebagai

berikut:

Nilai Tertinggi –Nilai Terendah


𝑖=
Jarak Interval

69
4−1
𝑖=
4

𝑖 = 0,75

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh interval 0,75. Sehingga

nilai dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.3
Skala Nilai
Skala Nilai Kategori
3,26-4,00 Sangat Baik
2,51-3,25 Baik
1,76-2,50 Cukup Baik
1,00-1,75 Kurang Baik

Kemudian setelah penelitian sesungguhnya dilakukan, maka diperoleh

data primer hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel X
(Lingkungan Sekolah)

Ditribusi Frekuensi Jawaban atas Variabel Lingkungan Sekolah Berdasarkan


Item/Soal
Alternatif Jawaban Rata
No A= 4 B=3 C=2 D=1 Jumlah - Kategori
F Sc F Sc F Sc F Sc F Sc Rata
1 47 188 11 33 2 2 60 223 3.72 Sangat Baik
2 31 124 5 15 19 38 5 5 60 182 3.03 Baik
3 34 136 9 27 17 34 60 197 3.28 Sangat Baik
4 36 144 15 45 9 18 60 207 3.45 Sangat Baik
5 25 100 26 78 8 16 1 1 60 195 3.25 Baik
6 39 156 5 15 16 32 60 203 3.38 Sangat Baik
7 27 108 9 27 24 48 60 183 3.05 Baik
8 28 112 7 21 20 40 5 5 60 178 2.97 Baik
9 22 88 4 12 33 66 1 1 60 167 2.78 Baik
10 45 180 6 18 9 18 60 216 3.60 Sangat Baik
11 39 156 9 27 11 22 1 1 60 206 3.43 Sangat Baik

70
12 31 124 3 9 23 46 3 3 60 182 3.03 Baik
13 34 136 15 45 11 22 60 203 3.38 Sangat Baik
14 36 144 11 33 11 22 2 2 60 201 3.35 Sangat Baik
15 30 120 8 24 18 36 4 4 60 184 3.07 Baik
16 36 144 9 27 12 24 3 3 60 198 3.30 Sangat Baik
17 32 128 8 24 14 28 6 6 60 186 3.10 Baik
18 26 104 12 36 18 36 4 4 60 180 3.00 Baik
19 36 144 6 18 13 26 5 5 60 193 3.22 Baik
20 38 152 2 6 11 22 9 9 60 189 3.15 Baik
Jumlah 64.55
Rata – Rata 3.2275

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban atas variabel (X) diperoleh

interpretasi data masing- masing pertanyaan angket tentang lingkungan sekolah

sebagai berikut:

1. Pihak sekolah selalu memperhatikan kondisi/keadaan bangunan sekolah

demi keamanan proses belajar mengajar, memperoleh rata-rata nilai 3,72.

Hal ini dikategorikan sangat baik.

2. Lingkungan sekolah selalu tenang dan jauh dari suara-suara gaduh,

memperoleh rata-rata nilai 3,03. Hal ini dikategorikan baik.

3. Ruang belajar/kelas selalu tertata dengan baik dan rapi, memperoleh rata-

rata nilai 3,28. Hal ini dikategorikan sangat baik.

4. Guru selalu memberikan bimbingan kepada siswa apabila siswa kurang

mampu memahami pelajaran, memperoleh rata-rata nilai 3,45. Hal ini

dikategorikan sangat baik.

71
5. Guru selalu memberikan motivasi kepada siswa, memperoleh rata-rata

nilai 3,25. Hal ini dikategorikan baik.

6. Hubungan antar siswa selalu terjalin akrab, memperoleh rata-rata nilai

3,38. Hal ini dikategorikan sangat baik.

7. Siswa selalu berdiskusi dengan teman-teman tentang pelajaran yang

diberikan guru, memperoleh rata-rata nilai 3,05. Hal ini dikategorikan

baik.

8. Siswa akan tetap berada dikelas untuk mengikuti pelajaran walaupun kelas

kurang nyaman, memperoleh rata-rata nilai 2,97. Hal ini dikategorikan

baik.

9. Teman sekelas selalu tentram saat sedang belajar dikelas, memperoleh

rata-rata nilai 2,78. Hal ini dikategorikan baik.

10. Guru selalu memberikan hukuman apabila siswa tidak mengerjakan tugas,

memperoleh rata-rata nilai 3,60. Hal ini dikategorikan sangat baik.

11. Pelajaran yang kurang dipahami selalu di diskusikan dengan teman,

memperoleh rata-rata nilai 3,43. Hal ini dikategorikan sangat baik.

12. Tata tertib dan kedisiplinan selalu dilaksanakan dengan baik disekolah,

memperoleh rata-rata nilai 3,03. Hal ini dikategorikan baik.

13. Guru dan pegawai selalu datang tepat waktu ke sekolah, memperoleh rata-

rata nilai 3,38. Hal ini dikategorikan sangat baik.

72
14. Selokan di sekitar sekolah selalu bersih dan tidak menimbulkan aroma

yang tidak sedap, memperoleh rata-rata nilai 3,35. Hal ini dikategorikan

sangat baik.

15. Siswa di hukum bila tidak mentaati peraturan sekolah, memperoleh rata-

rata nilai 3,07. Hal ini dikategorikan baik.

16. Siswa belajar sendiri bila guru berhalangan hadir, memperoleh rata-rata

nilai 3,30. Hal ini dikategorikan sangat baik.

17. Buku-buku di perpustakaan sekolah selalu lengkap, memperoleh rata-rata

nilai 3,10. Hal ini dikategorikan baik.

18. Siswa selalu meminjam buku di perpustakaan untuk mendukung pelajaran,

memperoleh rata-rata nilai 3,00. Hal ini dikategorikan baik.

19. Sekolah memiliki dan selalu memanfaatkan laboratorium untuk keperluan

pelajaran, memperoleh rata-rata nilai 3,22. Hal ini dikategorikan baik.

20. Sekolah selalu menyediakan fasilitas olahraga yang lengkap, memperoleh

rata-rata nilai 3,15. Hal ini dikategorikan baik.

Dengan melihat jumlah nilai rata-rata dari seluruh hasil jawaban

responden tentang lingkungan sekolah yaitu sebesar 59,530 dapat dilihat tabel di

atas, dengan nilai rata-rata sebesar 2,977. Maka dapat disimpulkan bahwa

lingkungan sekolah kelas X SMK NEGERI 7 MEDAN dikategorikan baik.

73
4.2.3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan kualitas pencapaian tujuan belajar yang telah di

tetapkan, ukuran derajat penguasaan siswa terhadap materi yang di sampaikan

guru dan dinyatakan dengan angka-angka yang menggambarkan tingkat tertentu.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tentang prestasi belajar

ekonomi siswa kelas X SMK N 7 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 pada

semester genap, nilai rata-rata dari keseluruhan nilai responden adalah 78,22.

Berdasarkan PAP (Penilaian Acuan Patokan) bahwa:

Angka Huruf Prestasi


80 – 100 A Sangat Baik
70 – 79 B Baik
60 – 69 C Cukup Baik
50 – 59 D Kurang Baik
0 – 49 E Tidak Baik
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar ekonomi

siswa kelas X SMK N 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 pada semester genap

dikategorikan “Baik”

4.2.4. Analisis Data


1. Koefisien Korelasi

74
Teknik analisis data yang dingunakan adalah data statistik. Untuk

mengetahui hubungan dari kedua variabel dalam penelitian ini, maka dingunakan

rumus koefisien korelasi product moment yaitu:

𝑛 (∑𝑋𝑌)− (∑𝑋)(∑𝑌)
rxy = (Arikunto, 2006 : 213).
√{𝑛(∑𝑋 2 )− (∑𝑋)2 }{𝑛(∑𝑌 2 )−(∑𝑌)2 }

Dimana :
rxy = Koefisien korelasi antar butir total
∑X = Jumlah masing-masing butir
∑Y = Jumlah total butir
∑XY = Nilai perkalian jumlah butir dengan jumlah total
N = Jumlah responden atau banyaknya sampel
∑X2 = Jumlah kuadrat skor distribusi butir
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor distribusi total

Maka Validitas angket No. 1 adalah sebagai berikut:

∑X = 3873
∑Y = 4660
(∑𝑋)² = 251821
(∑𝑌)2 = 364686
∑XY = 301393
N = 60
60.301393−(3873)(4660)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(60.251821)−(3873)²)}{(60.364686)−(4660)²)}

18083580 −18048180
=
√{(15109260)−(15000129)} {(21881160)−(21715600)}

35400
=
√(109131).(165560)

35400
=
√18067728360

75
35400
= 134416

= 0,263

Koefisien korelasi antara X dan Y, Memperoleh Nilai 0,263. Dimana di

bandingkan dengan t.tabel yang lebih kecil yaitu 0,254. Jadi hubungan antara

kedua variable diatas adalah rendah.

2. Koefisien Regresi Linear Sederhana

Untuk melihat apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap disiplin belajar

siswa digunakan rumus persamaan regresi linear sederhana Y atas X, yaitu:

̂ = a + bx
𝒀 (Sudjana 2002:315)

dimana :

(∑𝐘)(∑𝐗 𝟐 )− (∑𝐗)(∑𝐗𝐘)
𝒂= 𝑵.∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐

𝐍.∑𝐗𝐘−(∑𝐗)(∑𝐘)
𝒃= 𝑵.𝑿𝟐 − (∑𝒀)𝟐

Keterangan:
Y = Lingkungan sekolah
a = Nilai Konstanta
b = Nilai Pembeda
X = prestasi belajar
N = Jumlah Sampel
Dimana :

n = 60  = 4660

X = 3873 𝑌  = 364686

𝑋 2 = 251821 XY = 301393

76
(4660)(251821)− (3873)(301393)
𝑎=
60.251821− (3873)2

1173485860 −1167295089
𝑎 =
15109260−15000129

6190771
𝑎 =
109131

𝑎 = 56,72

60 (301393)−(3873)(4660)
𝑏=
60(251821)− (3873)2

18083580 −18048180
𝑏 =
15109260 −15000129

35400
𝑏 =
109131

𝑏 = 0,32

Hasil hitung persamaan garis linier diperoleh Y= 56,72 + 0,32X. Dari

persamaan regresi ini menunjukkan bahwa pertambahan nilai X dengan pembeda

dan nilai konstanta adalah menghasilkan Y positif. Dengan demikian bahwa arah

garis regresi menunjukkan keeratan hubungan yang positif. Untuk memperjelas

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dapat dilihat dari grafik

berikut:

Jika X = 10
Maka Y= 56,72 + 0,32(10)
Y = 56,72 + 3,2
Y = 59,92
Jika X = 20

77
Maka Y = 56,72 + 0,32(20)
Y = 56,72 + 6,4
Y = 63,12
Jika X = 30
Maka Y = 56,72 + 0,32(30)
Y = 56,72 + 9,6
Y = 66,32
Jika X = 40
Maka Y = 56,72 + 0,32(40)
Y = 56,72 + 12,8
Y = 69,52
Jika X = 50
Maka Y = 56,72 + 0,32(50)
Y = 56,72 + 16
Y = 72,72

Y = 56,72 + 0,32
60

50

40

30

20

10

0
59,92 63,12 66,32 69,52 72,72

Gambar 4.3. Grafik pengaruh Variabael X terhadap Y

78
Dari grafik diatas dapat disimpulkan jika lingkungan sekolah naik, maka

prestasi belajar siswa cenderung akan naik.

3. Perhitungan Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan rumus uji ”t”

regresi sebagai berikut:

Untuk mengetahui tingkat signifikansi lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar siswa digunakan rumus uji t dalam Sudjana (2002 : 377) dengan rumus

sebagai berikut :

𝑟√𝑛−2
t hitung = √
1−𝑟²

Dimana :

t hitung = harga yang dihitung yang akan dikonsultasikan dengan nilai ttabel
r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = jumlah responden
2 = bilangan konstanta
1 = bilangan konstanta

Berdasarkan hasil uji “t” yang diperoleh dan bila dibandingkan dengan

ttabel pada taraf signifikan 95% dan alpha 5% dengan kriteria :

Bila dihitung thitung > ttabel, maka hipotesis akan diteerima

Bila thitung < ttabel, maka hipotesis akan ditolak.

0,263√60−2
t hitung = √1−0,263²

0,263√58
t hitung =√1−0,263²

79
0,263√58
t hitung =
√1−0,069

0,26 ( 7,62)
t hitung =
√0,931

1,981
t hitung =0,964

t = 2,054

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 2,054, jadi dibandingkan t table = 1,67 pada

taraf signifikan 95% dengan dk (derajat kebebasan) n = 2, Maka hipotesis

menyatakan bahwa : “ Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP SMK N 7 Medan. Tahun Ajaran

2012/2013”.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Lingkungan sekolah adalah tempat seorang siswa dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan

sikap, dan keterampilan hidup baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan

mengikuti dan menaati peraturan dan sistematika pendidikan yang di tetapkan.

dengan memperoleh skor rata-rata angket 3,22 tergolong kategori sangat baik

Perhitungan Koefisien korelasi antara X dan Y, Memperoleh Nilai 0,254.

Dimana di bandingkan dengan t.tabel yang lebih kecil yaitu 0,254. Jadi hubungan

antara kedua variable diatas adalah rendah.

Untuk melihat pengaruh disiplin (variabel X) terhadap prestasi belajar

80
siswa (variabel Y) dilakukan uji regresi linier sederhana dan determinasi.

Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana diperoleh Y= 56,72 + 0,32X.

Bila diprediksi X naik 40 kali maka Y= 56,72 + 0,32 (40) = 69,52 berarti Y

bergerak naik ke kanan atas (positif).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 𝐭 𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 > 𝐭 𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 atau 2,054 > 1,67

Dimana taraf signifikan 95% atau alpha 5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada

hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar siswa kelas X AP SMK N 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 dapat

diterima.

81
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan:

1. Perhitungan Koefisien korelasi antara X dan Y, Memperoleh Nilai

t.hitung sebesar 0,254. Dimana jika dibandingkan dengan nilai t.tabel

sebesar 0,254. Berdasarkan nilai koefisien korelasi disimpulkan bahwa

nilai antara 0,21 sampai dengan 0,40 di kategorikan korelasi rendah.

Jadi hubungan antara kedua variabel diatas X dan Y, dimana t.hitung

dan t.tabel memperoleh nilai yang sama, dapat dikatakan korelasi antara

kedua variabel rendah.

2. Dari perhitungan regresi diperoleh persamaan regresi linier sederhana

memperoleh nilai Y= 56,72 + 0,32X. Dari persamaan regresi linier

sederhana tersebut dapat diketahui bahwa jika nilai X = 10 dan

meningkat menjadi X = 40 maka nilai Y1 = 59,92 meningkat menjadi Y2 =

69,52 .

3. Hipotesis yang menyatakan: Ada hubungan yang positif dan signifikan

antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas X AP

SMK N 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013, dimana nilai 𝑡hitun𝑔

diperoleh sebesar 2,054 dan nilai 𝑡tabe𝑙 diperoleh sebesar 1,673 atau

t.hitung > t.tabel (2,054 > 1,673) jadi hipotesis antara X dan Y dapat

diterima.

82
4. Dengan menganalisis lingkungan sekolah dan prestasi belajar terutama

kelas X AP SMK N 7 tergolong kategori baik, Dimana rata-rata nilai

frekuensi data lingkungan sekolah sebesar 3,22 di kategorikan baik dan

rata-rata nilai prestasi belajar sebesar 78,22 dikategorikan baik. Maka

dapat disimpulkan bahwa apabila lingkungan belajar lebih memadai

maka dapat diperkirakan prestasi belajar siswa akan jauh lebih baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan maka

saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan nilai Koefisien korelasi antara X dan Y, Memperoleh Nilai

t.hitung sebesar 0,254 dan nilai t.tabel sebesar 0,254. Jadi hubungan antara

kedua variabel diatas X dan Y adalah rendah , dimana t.hitung dan t.tabel

memperoleh nilai yang sama. Akan tetapi lebih bagus jika lingkungan

sekolah lebih di perhatikan, baik dari di dalam kelas maupun di luar kelas,

agar prestasi belajar siswa dapat lebih meningkat seperti yang sudah di

rencanakan sebelumnya oleh para guru dan siswa.

2. Lingkungan Sekolah di SMK N 7 Medan, sudah cukup baik, sebagian besar

siswa sudah merasa nyaman di dalam dan di luar ruangan kelas, dan

nyaman dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi masih banyak siswa

terutama di kelas X AP, yang belum merasa nyaman. Oleh karena itu guru

dan siswa serta kepala sekolah bekerja sama dalam menata dan menjaga

lingkungan sekolah agar siswa merasa nyaman dalam proses belajar

mengajar.

83
3. Lingkungan Sekolah dengan Prestasi belajar memiliki hubungan yang positif

dan signifikan. Oleh karena itu semua perangkat sekolah baik kepala sekolah,

guru maupun siswa bekerja sama dalam menata lingkungan sekolah, agar

prestasi belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan yang di harapkan.

4. Lingkungan sekolah dan prestasi belajar terutama kelas X AP SMK N 7

tergolong kategori baik, Dimana rata-rata nilai frekuensi data lingkungan

sekolah sebesar 3,22 di kategorikan baik dan rata-rata nilai prestasi belajar

sebesar 78,22 dikategorikan baik. Oleh karena itu lingkungan sekolah harus

tetap dijaga dan lebih di lestarikan, maka dapat diperkirakan prestasi belajar

siswa akan jauh lebih baik.

84
DAFTAR PUSTAKA

Aini Pratistya dan Taman Abdullah. 2012.Pengaruh Kemandirian Belajar dan


Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Sewo Bantul Tahun Ajaan 2010/2011, Jurnal
Pendidikan.Vol X No 1 Tahun 2007. Fakultas Ekonomi UNY

Ahmadi dan Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

_______ , 2006. Prosedur Penelitian Surat Pendekatan Praktek. Yogyakarta :


Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi.


Jakarta : Bumi Aksara.

Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati, DKK. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri, Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka


Cipta.

Hakim.2004. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hariadi, 2004. Hubungan Antara Lingkungan Sekolah dengan Sikap dan


Perilaku Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Widia Sarana
Indonesia.

Hasibuan. 2002. Perlengkapan Sekolah. Jakarta : Gunung Mulia.

Hutabarat, E.P. 2004. Cara Belajar dan Pedoman Praktis Untuk Belajar Secara
Efektif dan Efesien. Jakarta : Gunung Mulia.
Hemalini. 2006. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri Pematang Siantar Tahun

Ajaran 2005/2006, Skripsi. UNIMED. Medan.

85
_______ http://wingkel202.wordpress.com/ Diakses 6 Mei 2012

Law. 2005. Memperbaiki Pembelajaran Praktik Profesional di Sekolah


Menengah. Jakarta : Grasindo.

Maslihah, Sri, 2011. Studi Tentang Hubunga Dukungan Sosial Penyesuaian


Sosial Lingkungan Sekolah dan Prestasi Belajar Siswa SMPIT
ASSYPA BOARDING School Jawa Barat, Jurnal Pendidikan Vol X No 2
Tahun 2011. Universitas Diponegoro.

Panggabean. 2007 . Hubungan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar


Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Semester I Sipoholon
Tapanuli Utara Tahun Pembelajaran 2006/2007, Skripsi. Unimed. Medan.
Purwanto. 2004. Pendidikan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Purwannto. 2010. Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya, Jakarta :


PT.Raja Grafindo Persada.
Putri Aulia, 2012. Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi Pendidikan Dan
Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi
DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Jurnal Pendidikan Vol 9 No 2
Tahun 2012, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Surakarta

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sinaga. 2008 . Hubungan Lingkungan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8
PematangSiantar Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi. Unimed. Medan.

Schneiders, A.A. (2010). Personal Adjusment and Mental Health. New York:
Holt, Rinehart and Winston

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta :


Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grapindo Persada.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa.
Jakarta : Grasindo.

Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta : Gramedia.

86
Yusuf, Syamsu. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Wiyono, Bambang. 2007. Hubungan Lingkungan Belajar, Kebiasaan Belajar


dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Kotamadya
Mojokerto. Jurnal Pendidikan Vol 15 No 1 Tahun 2007. FIP. Universitas
Negeri Malang.

Winarno, Bayu. 2012. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Berprestasi


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi
Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Yogyakarta,
Jurnal Pendidikan Vol 2 No 5. Universitas Negeri Yogyakarta.

87
Lampiran 1
RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS
Nama : Reni Amanda Daulay
NIM : 708310130
Tempat/ Tgl Lahir : Medan, 16 Januari 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orangtua :
a. Ayah : Amiruddin Daulay
b. Ibu : Anita Amir Dalimunthe
Anak Ke : 5 <Lima> dari 5 <Lima> Bersaudara
Alamat : Jln. Letda Sujono Gg Daulay No 9, Medan
Telepon /HP : 081375000758

PENDIDIKAN FORMAL
1995 – 2001 : SD Islam Azizi, Medan
2001 – 2004 : SMP Negeri 17 Medan
2004 – 2007 : SMA Sw Bandung. Medan
2008 – 2012 : Universitas Negeri Medan, Fakultas Ekonomi,
Jurusan Pend. Ekonomi, Prodi. Adm Perkantoran

Medan, Pebruari 2013

Reni Amanda Daulay


NIM: 708310130

88
Lampiran

ANGKET PENELITIAN

Nama :

Kelas :

PETUNJUK
1. Isilah angket atau daftar pertanyaan di bawah ini dengan baik dan jujur.

2. Bacalah terlebih dahulu dengan cermat sebelum anda memulai menjawab.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X)
pada jawaban yang anda anggap benar.

4. Atas kesediaan saudara untuk mengisi angket ini terlebih dahulu saya
ucapkan terima kasih.

Pertanyaan :

1. Menurutmu, apakah pihak sekolah selalu memperhatikan kondisi/keadaan


bangunan sekolah demi keamanan proses belajar mengajar?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

2. Apakah lingkungan sekolahmu selalu tenang dan jauh dari suara-suara gaduh
yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

3. Apakah ruang belajar/kelasmu selalu tertata dengan baik dan rapi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

89
b. Sering d. Tidak Pernah

4. Apakah gurumu selalu memberikan bimbingan apabila kamu kurang


memahami pelajaran yang diajarkan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

5. Selama kamu duduk di bangku sekolah ini apakah guru selalu memberikan
motivasi kepadamu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

6. Menurutmu, apakah hubungan antara siswa di sekolahmu selalu terjalin


akrab?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

7. Apakah kamu selalu berdiskusi dengan temanmu tentang pelajaran?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

8. Apakah kamu akan tetap berada di kelas untuk mengikuti pelajaran walaupun
kelas kurang nyaman?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

9. Apakah teman sekelasmu selalu tentram saat mengikuti pelajaran?

90
a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

10. Apakah guru selalu memberi hukuman bila kamu tidak mengerjakan tugas?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

11. Apabila ada pelajaran yang kurang kamu pahami, apakah kamu selalu
mendiskusikan dengan temanmu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

12. Apakah tata tertib serta kedisiplinan selalu melaksanakan dengan baik di
sekolahmu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

13. Apakah guru-guru serta pegawai selalu tepat waktu datang kesekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

14. Apakah selokan yang ada disekitar sekolahmu selalu bersih dan tidak
menimbulkan aroma yang tidak sedap?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

15. Apakah kamu selalu dihukum bila tidak menaati peraturan sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

91
b. Sering d. Tidak Pernah

16. Jika guru berhalangan hadir, apakah kamu belajar sendiri di kelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

17. Apakah buku-buku di perpustakaan sekolahmu selalu lengkap?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

18. Apakah kamu selalu meminjam buku diperpustakaan untuk mendukung


pelajaranmu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

19. Apakah sekolah mu memiliki dan selalu memanfaatkan laboratorium untuk


keperluan pelajaran?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

20. Apakah sekolah kamu selalu menyediakan fasilitas olahraga yang lengkap?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

92
Lampiran 2

Perhitungan Validitas Angket

Validitas item angket lingkungan sekolah dapat dihitung dengan Rumus

Product Moment sebagai berikut:

𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(𝑁∑𝑋²)−(∑𝑋)²)}{(𝑁∑𝑌²)−(∑𝑌)²)}

(Arikunto, 2010:213)

Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi antara Variabael X dan Y
∑X = Jumlah Skor Distribusi X
∑Y = Jumlah Skor Distribusi Y
∑XY = Jumlah perkalian Skor X dan Y
N = Jumlah Responden
∑𝑋 2 = Jumlah kuadrat skor distribusi X
∑𝑌 2 = Jumlah kuadrat skor distribusi Y

Maka Validitas angket No. 1 adalah sebagai berikut:

∑X = 132

∑Y = 2372

∑𝑋 2 = 458

(∑𝑋)² = 17424

(∑𝑌)2 = 144004

∑XY = 8025

N = 40

93
40.8025−(132)(2372)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(40.458)−(132)²)}{(40.144004)−(2372)²)}

321000 −313104
=
√{(18320)−(17424)} {(5760160)−(5626384)}

7896
=
√(896).(133776)

7896
=
√119863296

7896
= 10948,20972

= 0,721

Validitas angket untuk item nomor 1 diperoleh sebesar 0,721 kemudian

dibandingkan dengan rtabel pada ∝= 0,05 maka diperoleh rtabel sebesar 0,312.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel (0,721> 0,312). Dengan demikian

angket untuk No.1 adalah valid.

94
Tabel 3
Perhitungan Validitas Angket Lingkungan Sekolah
Variabel (X)
No rhitung rtabel Status
1 0,721 0,312 Valid
2 0,362 0,312 Valid
3 0,527 0,312 Valid
4 0,518 0,312 Valid
5 0,396 0,312 Valid
6 0,728 0,312 Valid
7 0,378 0,312 Valid
8 0,484 0,312 Valid
9 0,623 0,312 Valid
10 0,598 0,312 Valid
11 0,334 0,312 Valid
12 0,646 0,312 Valid
13 0,672 0,312 Valid
14 0,806 0,312 Valid
15 0,683 0,312 Valid
16 0,456 0,312 Valid
17 0,576 0,312 Valid
18 0,566 0,312 Valid
19 0,738 0,312 Valid
20 0,646 0,312 Valid

95
Lampiran 3

Perhitungan Reliabilitas Angket

Reliabilitas angket lingkungan sekolah dapat dihitung dengan rumus

Alpha menurut Arikunto (2010: 239) sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎 𝑏2
r11 = (𝑘−1) (1 − )
𝜎2 𝑡

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal.

∑σ2b = jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = varians total

(𝑋)²
2−
∑𝑥 𝑛
 𝜎𝑏2 = 𝑛

(𝑌)²
∑𝑌 2 − 𝑛
𝜎𝑡2=
𝑛

Maka Reliabilitas untuk No. 1 adalah sebagai berikut:

∑X = 132

∑𝑋 2 = 458

N = 40
(132)²

(458) 40
 𝜎𝑏2 = 40

(458)−435,6
=
40

= 0,56

96
Tabel 4
Perhitungan Varians Angket Lingkungan Sekolah
(Variabel X)

No. Item σ2 b
1 0,56
2 0,0975
3 0,469
4 0,51
5 0,65
6 0,669
7 0,844
8 0,669
9 0,699
10 0,494
11 0,54
12 1,187
13 0,8
14 0,819
15 0,724
16 0,5
17 0,837
18 0,647
19 0,647
20 0,84
∑σ2b 13,202

Mencari Varians Total (𝜎𝑡2 ) adalah sebagai berikut:

Y = 2372

∑𝑌 2 = 144004

N = 40

(𝑌)²
∑𝑌 2 − 𝑛
𝜎𝑡2 =
𝑛

(2372)2
40
= 144004 – 40

97
144004 −140659,6
= 40

3344,4
= 40

= 83,61

Maka Reliabilitas Angket adalah sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
r11 = (𝑘−1) (1 − )
𝜎2 𝑡

20 13,202
= (20−1) (1 − )
83,61

= (1,053)(1 − 0,157)

= (1,053)(0,843)

= 0,887

Hasil perhitungan di atas diperoleh nilai 𝑟11 sebesar 0,887. Maka

𝑟hitung > 𝑟tab dimana 𝑟tab= 0,312, atau 0,887> 0,312, dengan demikian angket

lingkungan sekolah dianggap reliabel.

98
Lampiran 4
Perhitungan Uji Validitas Lingkungan Sekolah (X)
No.Item
NO Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 2 3 3 3 1 3 4 1 1 1 4 1 3 1 3 2 1 2 1 42 1764
2 3 2 3 4 4 3 2 2 2 4 3 1 2 3 3 4 4 3 3 2 57 3249
3 4 2 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 67 4489
4 1 2 2 4 4 2 2 4 2 3 3 4 2 1 2 3 1 3 2 1 48 2304
5 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 51 2601
6 3 2 3 3 2 4 2 2 1 2 4 3 2 2 4 3 4 2 2 2 52 2704
7 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 66 4356
8 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 60 3600
9 3 2 3 3 4 3 1 4 3 3 2 1 2 4 3 4 3 3 4 2 57 3249
10 4 2 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 64 4096
11 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 66 4356
12 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 4 3 3 4 4 4 64 4096
13 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 1 1 1 2 3 1 3 2 1 44 1936
14 1 2 3 1 3 1 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 33 1089
15 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 60 3600
16 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 64 4096
17 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 55 3025
18 3 2 3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 57 3249
19 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 73 5329
20 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 67 4489
21 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 50 2500

99
22 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 64 4096
23 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 57 3249
24 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 66 4356
25 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 70 4900
26 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 65 4225
27 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 61 3721
28 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 62 3844
29 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 68 4624
30 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 3 59 3481
31 3 2 4 2 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 49 2401
32 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 1 3 2 3 2 2 4 3 3 54 2916
33 3 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 1 1 2 3 3 2 3 2 4 51 2601
34 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 70 4900
35 4 2 1 2 1 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 50 2500
36 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 56 3136
37 4 2 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 64 4096
38 3 2 3 3 4 3 1 4 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 59 3481
39 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 70 4900
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 6400
237 14400
X 132 82 133 132 140 117 103 123 131 127 124 110 100 123 121 120 110 118 122 104
2 4
X 458 172 461 456 516 369 299 405 457 423 406 350 282 411 395 380 336 374 398 304
1742 1768 1742 1960 1368 1060 ### ### 1612 1537 1210 1000 1512 1464 1440 1210 1392 1488 1081
X 6724
4 9 4 0 9 9 # # 9 6 0 0 9 1 0 0 4 4 6
743 795
XY 8025 4904 8019 7963 8419 7156 6235 7685 7443 6708 6150 7561 7388 7234 6716 7164 2494 6384
9 9
r 0.72 0.362 0.527 0.51 0.39 0.72 0.37 0.4 0.6 0.59 0.33 0.46 0.67 0.806 0.68 0.45 0.57 0.56 0.73 0.64
Hitun 1 5 2 8 7 8 8 8 2 8 4 4 2 8 3 6 7 6 9 7

100
g
r 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.3 0.3 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31
0.312 0.312 0.312
Tabel 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Status V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

101
Lampiran 5

Data Lingkungan Sekolah (X)


No.Item
NO X X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 61 3721
2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 60 3600
3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 71 5041
4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 59 3481
5 4 1 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 62 3844
6 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 70 4900
7 1 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 56 3136
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2 70 4900
9 4 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 68 4624
10 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 1 67 4489
11 4 1 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 1 4 4 4 2 61 3721
12 4 4 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 3 3 4 57 3249
13 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 70 4900
14 4 2 4 2 4 2 4 1 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 63 3969
15 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 68 4624
16 3 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 2 2 2 4 2 4 3 4 4 64 4096
17 4 2 2 3 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 59 3481
18 4 4 2 4 3 3 2 1 2 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 1 61 3721
19 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 60 3600
20 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 66 4356

102
21 3 4 2 2 2 4 2 4 1 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 58 3364
22 4 4 4 4 1 4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 65 4225
23 3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 64 4096
24 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 74 5476
25 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 71 5041
26 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 1 4 71 5041
27 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 72 5184
28 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 70 4900
29 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 2 4 4 67 4489
30 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 4 2 4 4 63 3969
31 4 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 62 3844
32 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 70 4900
33 4 3 4 2 3 2 2 1 4 3 3 2 4 4 2 4 1 4 2 1 55 3025
34 3 1 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 1 4 60 3600
35 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 74 5476
36 4 4 2 3 3 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 4 1 2 2 1 58 3364
37 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 70 4900
38 1 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 2 4 1 3 4 1 54 2916
39 4 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 2 2 3 3 3 2 4 2 1 57 3249
40 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 70 4900
41 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 75 5625
42 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 2 3 3 4 4 1 1 4 4 65 4225
43 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 1 67 4489
44 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 1 2 4 4 4 2 1 4 2 56 3136
45 4 4 2 3 2 4 2 1 4 4 2 1 3 4 1 3 2 4 4 4 58 3364

103
46 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 1 3 2 4 4 4 67 4489
47 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 72 5184
48 4 4 2 4 3 2 2 3 2 4 4 2 3 2 4 3 3 3 2 2 58 3364
49 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 64 4096
50 4 4 2 4 3 2 4 2 2 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 61 3721
51 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 1 2 4 1 1 4 60 3600
52 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 2 1 4 64 4096
53 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 70 4900
54 3 2 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 1 1 4 2 4 60 3600
55 4 4 3 4 3 4 2 2 2 3 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 65 4225
56 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 65 4225
57 3 2 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 1 3 2 4 60 3600
58 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 3 4 1 66 4356
59 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 1 2 2 4 2 4 4 67 4489
60 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75 5625

104
Lampiran 6
Laporan Prestasi Belajar Kls X AP SMK N 7 Medan

No Nama Nilai
1 Frida Ranta Lidya Chan 75
2 Dara Adlina 80
3 Nuraisyah 70
4 Nur Laili 70
5 Juni Fitriani 70
6 Nadia Hayati 75
7 Jeahan Irbach Yusni Batubara 80
8 Reni Rahman 75
9 Siti Aisyah Harahap 70
10 Sri Murni Amelia Lubis 75
11 Cyndi Rachel Theresia Manurung 90
12 Muti Nadia Sari 70
13 Dinda Emilia 80
14 Efrida Yanti Nasution 75
15 Fitriani Nasution 75
16 Novi Adinda Lubis 75
17 Vivi Fitria Anggraini 75
18 Rika Yunita 75
19 Fauziah Nada Syafirah 90
20 Elsa Laurika 80
21 Azrina Ananda Putri 85
22 Ema Launa Nasution 70
23 Putri Ramadani 75
24 Nur Aliyah Daulay 86
25 Fauziah Nur 85
26 Dedek Indriyani Munthe 80
27 Silvi America Dinata 80
28 Novia Riswella Putri 90
29 Titania 88
30 Siti Aspah Panjaitan 86
31 Eviliani Nasution 80
32 Dini Novriza 85
33 Nensi Husella 70
34 Putri Anggraini 90
35 Indah Rahmadani Nasution 85

105
36 Silvia Diana 75
37 Lia Chairani Lubis 85
38 Sarah Alika 85
39 Wilna Amelia Lubis 85
40 Anita Fitriani 90
41 Intan Permata Sari 75
42 Riza Syahfira 75
43 Valiana Lorenza 80
44 Mauliana Julianti 75
45 Andriana Siregar 70
46 Jihan Putri Alamsyah 70
47 Estiana Dwi Indriani 85
48 Widia Sari 70
49 Widya Safitri 70
50 Widya Pratiwi Ismanto 70
51 Ayu Winanda Alpriana 70
52 Selvy 70
53 Citra Ayu Vinola 75
54 Tety Anugrah Wati Halawa 70
55 Mutia Yusdiana Putri 75
56 Reka Anggraini 75
57 Nopi Yanti Lestari 70
58 Sahvira Cahya Premesti 75
59 Yulia Indriani 70
60 Nuzuliyah Ritonga 90
JUMLAH 4660
RATA-RATA 77,66

106
Lampiran 7
Tabulasi Lingkungan Sekolah (X) dan Prestasi Belajar(Y)
NO NAMA X X2 Y Y2 XY
1 Frida Ranta Lidya Chan 61 3721 75 5625 4575
2 Dara Adlina 60 3600 80 6400 4800
3 Nuraisyah 71 5041 70 4900 4970
4 Nur Laili 59 3481 70 4900 4130
5 Juni Fitriani 62 3844 70 4900 4340
6 Nadia Hayati 70 4900 75 5625 5250
7 Jeahan Irbach Yusni Batubara 56 3136 80 6400 4480
8 Reni Rahman 70 4900 75 5625 5250
9 Siti Aisyah Harahap 68 4624 70 4900 4760
10 Sri Murni Amelia Lubis 67 4489 75 5625 5025
11 Cyndi Rachel Theresia Manurung 61 3721 90 8100 5490
12 Muti Nadia Sari 57 3249 70 4900 3990
13 Dinda Emilia 70 4900 80 6400 5600
14 Efrida Yanti Nasution 63 3969 75 5625 4725
15 Fitriani Nasution 68 4624 75 5625 5100
16 Novi Adinda Lubis 64 4096 75 5625 4800
17 Vivi Fitria Anggraini 59 3481 75 5625 4425
18 Rika Yunita 61 3721 75 5625 4575
19 Fauziah Nada Syafirah 60 3600 90 8100 5400
20 Elsa Laurika 66 4356 80 6400 5280
21 Azrina Ananda Putri 58 3364 85 7225 4930
22 Ema Launa Nasution 65 4225 70 4900 4550
23 Putri Ramadani 64 4096 75 5625 4800
24 Nur Aliyah Daulay 74 5476 86 7396 6364
25 Fauziah Nur 71 5041 85 7225 6035
26 Dedek Indriyani Munthe 71 5041 80 6400 5680
27 Silvi America Dinata 72 5184 80 6400 5760
28 Novia Riswella Putri 70 4900 90 8100 6300
29 Titania 67 4489 88 7744 5896
30 Siti Aspah Panjaitan 63 3969 86 7396 5418
31 Eviliani Nasution 62 3844 80 6400 4960
32 Dini Novriza 70 4900 85 7225 5950
33 Nensi Husella 55 3025 70 4900 3850
34 Putri Anggraini 60 3600 90 8100 5400

107
35 Indah Rahmadani Nasution 74 5476 85 7225 6290
36 Silvia Diana 58 3364 75 5625 4350
37 Lia Chairani Lubis 70 4900 85 7225 5950
38 Sarah Alika 54 2916 85 7225 4590
39 Wilna Amelia Lubis 57 3249 85 7225 4845
40 Anita Fitriani 70 4900 90 8100 6300
41 Intan Permata Sari 75 5625 75 5625 5625
42 Riza Syahfira 65 4225 75 5625 4875
43 Valiana Lorenza 67 4489 80 6400 5360
44 Mauliana Julianti 56 3136 75 5625 4200
45 Andriana Siregar 58 3364 70 4900 4060
46 Jihan Putri Alamsyah 67 4489 70 4900 4690
47 Estiana Dwi Indriani 72 5184 85 7225 6120
48 Widia Sari 58 3364 70 4900 4060
49 Widya Safitri 64 4096 70 4900 4480
50 Widya Pratiwi Ismanto 61 3721 70 4900 4270
51 Ayu Winanda Alpriana 60 3600 70 4900 4200
52 Selvy 64 4096 70 4900 4480
53 Citra Ayu Vinola 70 4900 75 5625 5250
54 Tety Anugrah Wati Halawa 60 3600 70 4900 4200
55 Mutia Yusdiana Putri 65 4225 75 5625 4875
56 Reka Anggraini 65 4225 75 5625 4875
57 Nopi Yanti Lestari 60 3600 70 4900 4200
58 Sahvira Cahya Premesti 66 4356 75 5625 4950
59 Yulia Indriani 67 4489 70 4900 4690
60 Nuzuliyah Ritonga 75 5625 90 8100 6750
JUMLAH 3873 251821 4660 364686 301393

108
Lampiran 8

Koefisien Korelasi

Teknik analisis data yang dingunakan adalah data statistik. Untuk

mengetahui hubungan dari kedua variabel dalam penelitian ini, maka dingunakan

rumus koefisien korelasi product moment yaitu:

𝑛 (∑𝑋𝑌)− (∑𝑋)(∑𝑌)
rxy = (Arikunto, 2006 : 213).
√{𝑛(∑𝑋 2 )− (∑𝑋)2 }{𝑛(∑𝑌 2 )−(∑𝑌)2 }

Dimana :
rxy = Koefisien korelasi antar butir total
∑X = Jumlah masing-masing butir
∑Y = Jumlah total butir
∑XY = Nilai perkalian jumlah butir dengan jumlah total
N = Jumlah responden atau banyaknya sampel
∑X 2
= Jumlah kuadrat skor distribusi butir
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor distribusi total

Maka Validitas angket No. 1 adalah sebagai berikut:

∑X = 3873
∑Y = 4660
(∑𝑋)² = 251821
(∑𝑌)2 = 364686
∑XY = 301393
N = 60
60.301393−(3873)(4660)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(60.251821)−(3873)²)}{(60.364686)−(4660)²)}

18083580 −18048180
=
√{(15109260)−(15000129)} {(21881160)−(21715600)}

35400
=
√(109131).(165560)

109
35400
=
√18067728360

35400
= 134416

= 0,263

Koefisien korelasi antara X dan Y, Memperoleh Nilai 0,263. Dimana di

bandingkan dengan t.tabel yang lebih kecil yaitu 0,254. Jadi hubungan antara

kedua variable diatas adalah rendah.

110
Lampiran 9

Koefisien Regresi Linear Sederhana

Untuk melihat apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap disiplin belajar

siswa digunakan rumus persamaan regresi linear sederhana Y atas X, yaitu:

̂ = a + bx
𝒀 (Sudjana 2002:315)

dimana :

(∑𝐘)(∑𝐗 𝟐 )− (∑𝐗)(∑𝐗𝐘)
𝒂= 𝑵.∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐

𝐍.∑𝐗𝐘−(∑𝐗)(∑𝐘)
𝒃= 𝑵.𝑿𝟐 − (∑𝒀)𝟐

Keterangan:
Y = Lingkungan sekolah
a = Nilai Konstanta
b = Nilai Pembeda
X = prestasi belajar
N = Jumlah Sampel
Dimana :

n = 60  = 4660

X = 3873 𝑌  = 364686

𝑋 2 = 251821 XY = 301393

(4660)(251821)− (3873)(301393)
𝑎=
60.251821− (3873)2

1173485860 −1167295089
𝑎 =
15109260−15000129

6190771
𝑎 =
109131

𝑎 = 56,72

111
60 (301393)−(3873)(4660)
𝑏=
60(251821)− (3873)2

18083580 −18048180
𝑏 =
15109260 −15000129

35400
𝑏 =
109131

𝑏 = 0,32

Hasil hitung persamaan garis linier diperoleh Y= 56,72 + 0,32X. Dari

persamaan regresi ini menunjukkan bahwa pertambahan nilai X dengan pembeda

dan nilai konstanta adalah menghasilkan Y positif. Dengan demikian bahwa arah

garis regresi menunjukkan keeratan hubungan yang positif. Untuk memperjelas

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dapat dilihat dari grafik

berikut:

Jika X = 10
Maka Y= 56,72 + 0,32(10)
Y = 56,72 + 3,2
Y = 59,92
Jika X = 20
Maka Y = 56,72 + 0,32(20)
Y = 56,72 + 6,4
Y = 63,12
Jika X = 30
Maka Y = 56,72 + 0,32(30)
Y = 56,72 + 9,6
Y = 66,32
Jika X = 40
Maka Y = 56,72 + 0,32(40)
Y = 56,72 + 12,8

112
Y = 69,52
Jika X = 50
Maka Y = 56,72 + 0,32(50)
Y = 56,72 + 16
Y = 72,72

Y = 56,72 + 0,32
60

50

40

30

20

10

0
59,92 63,12 66,32 69,52 72,72

Gambar 4.2. Grafik pengaruh Variabael X terhadap Y

Dari grafik diatas dapat disimpulkan jika lingkungan sekolah naik, maka

prestasi belajar siswa cenderung akan naik.

113
Lampiran 10

Perhitungan Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan rumus uji ”t”

regresi sebagai berikut:

Untuk mengetahui tingkat signifikansi lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar siswa digunakan rumus uji t dalam Sudjana (2002 : 377) dengan rumus

sebagai berikut :

𝑟√𝑛−2
t hitung = √
1−𝑟²

Dimana :

t hitung = harga yang dihitung yang akan dikonsultasikan dengan nilai ttabel
r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = jumlah responden
2 = bilangan konstanta
1 = bilangan konstanta

Berdasarkan hasil uji “t” yang diperoleh dan bila dibandingkan dengan

ttabel pada taraf signifikan 95% dan alpha 5% dengan kriteria :

Bila dihitung thitung > ttabel, maka hipotesis akan diteerima

Bila thitung < ttabel, maka hipotesis akan ditolak.

0,263√60−2
t hitung = √1−0,263²

0,263√58
t hitung =√1−0,263²

0,263√58
t hitung =
√1−0,069

114
0,26 ( 7,62)
t hitung =
√0,931

1,981
t hitung =0,964

t = 2,054

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 2,054, jadi dibandingkan t table = 1,67 pada

taraf signifikan 95% dengan dk (derajat kebebasan) n = 2, Maka hipotesis

menyatakan bahwa : “ Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP SMK N 7 Medan. Tahun Ajaran

2012/2013”.

115
Lampiran 11

Daftar Harga Kritik r Product Moment

INTERVAL INTERVAL INTERVAL


N KEPERCAYAAN N KEPERCAYAAN N KEPERCAYAAN

95% 99% 95% 99% 95% 99%

3 0.999 0.999 26 0.388 0.496 49 0.281 0.364

4 0.950 0.990 27 0.381 0.487 50 0.279 0.361

5 0.878 0.959 28 0.374 0.487 55 0.266 0.354

6 0.811 0.917 29 0.367 0.470 60 0.254 0.330

7 0.754 0.874 30 0.361 0.463 65 0.244 0.317

8 0.707 0.874 31 0.355 0.456 70 0.232 0.306

9 0.666 0.798 32 0.349 0.449 75 0.227 0.296

10 0.623 0.756 33 0.344 0.422 80 0.220 0.286

11 0.620 0.755 34 0.339 0.436 85 0.213 0.870

12 0.576 0.708 35 0.334 0.430 90 0.207 0.270

13 0.553 0.684 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256

14 0.532 0.661 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230

15 0.514 0.641 38 0.320 0.413 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 39 0.316 0.408 200 0.138 0.181

17 0.428 0.606 40 0.312 0.403 300 0.098 0.128

18 0.468 0.590 41 0.308 0.396 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 42 0.304 0.930 450 0.159 0.210

20 0.444 0.561 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115

21 0.433 0.549 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

22 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.047 0.097

116
23 0.413 0.526 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091

24 0.404 0.515 47 0.288 0.372 900 0.065 0.065

25 0.396 0.505 48 0.285 0.368 1000 0.062 0.081

117
Lampiran 12

Dokumentasi Penelitian

Lokasi Penelitian

118
119
Peneliti Sedang Membagikan Angket dan Menjelaskan Cara Mengisinya.

120
Peneliti Sedang Mengumpulkan Angket

121

Anda mungkin juga menyukai