Pengukuran Debit
Pengukuran Debit
PENGUKURAN DEBIT
Disusun oleh :
Ani Hairani
09/285453/TK/35796
4.1 PENDAHULUAN
Q=v.A
Dimana Q (debit) dapat ditentukan jika luas area diketahui serta dengan
melakukan pengukuran kecepatan.
4.1.1 Tujuan
1. Single measurements
a. Velocity area method
b. Slope area method
c. Dilution method
2. Continuous measurements
a. Stage discharge method
b. Slope stage discharge
c. Acoustic method
d. Electro magnetic method
d. Pumping Stations
e. Flow measuring structures
Kondisi hidraulik
Tingkat keakuratan yang dibutuhkan
Kualitas SDM yang dimiliki
Head yang tersedia
Biaya operasional dan instalasi
Gambar 4.7 Electromagnetic flowmeter type VM 201H (body unit) dan vector
calculate equipment typeDV101
4. Pelampung
Pelampung adalah peralatan paling sederhana yang dapat digunakan untuk
mengetahui kecepatan aliran. Dengan mengukur waktu tempuh pelampung
melalui dua titik cross section yang telah diketahui jaraknya maka akan
dapat diperoleh besar kecepatan aliran.
5. Pendulum-type meters
Alat ini digunakan pada sungai yang dangkal atau pada saluran kanal.
Sejenis benda logam atau plastik digantung dengan tali kawat yang
dihubungkan dengan alat pengukur. Dari alat ukur, dapat diketahui besar
sudut penyimpangan tali terhadap garis vertikal akibat aliran air yang
kemudian dikonversikan ke dalam variabel kecepatan. Dalam penggunaan
alat ini, perlu dilakukan koreksi terhadap lengkungan kawat.
1. Merawas
Pengukur langsung masuk ke dalam badan air dan melakukan pengukuran
dengan alat ukur di tempat. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
• dilakukan pada lokasi sebatas pengukur mampu merawas
• posisi berdiri pengukur harus berada di hilir alat ukur arus dan tidak boleh
menyebabkan berubahnya garis aliran pada jalur vertikal yang diukur
• hindari berdiri dalam air apabila akan mengakibatkan penyempitan
penampang melintang
• apabila posisi arah aliran tidak tegak lurus terhadap penampang melintang
sungai, maka besarnya sudut penyimpangan perlu dicatat untuk
menghitung koreksi kecepatan di vertikalnya.
Tabel 4.1 Jumlah titik pengukuran vertikal terhadap fungsi kedalaman air
Metode Kecepatan Rata-rata Keterangan
U 1titik = U0.4D
1 Titik
Dimana 0.4D = 0.4 kali kedalaman
dihitung dari dasar saluran
2 Titik U 0, 2 D U 0,8 D
U 2titik
2
Selain metode di atas, juga terdapat beberapa metode lain, salah satunya
kedalaman diperoleh dengan membagi luas area kurva dengan kedalaman total
aliran dimana luas area kurva dapat didekati dengan menggunakan konsep metode
1
Uy Udy
D y
y
dengan
U y = Kecepatan rata-rata kedalaman (cm/s)
1. Metode Grafis
Debit per unit lebar (q) diperoleh dari kecepatan rata-rata tiap pias vertikal
dikali dengan kedalaman, kemudain hasilnya diplotkan dan saling
dihubungkan antar pias yang berdekatan. Luas area yang tergambar
merupakan debit total tampang.
ADCP adalah alat pengukur arus dimana kecepatan arus air dapat terpantau dalam
3 dimensi pada suatu penampang melintang sungai dengan menggunakan efek
dari doppler pada gelombang supersonic. Alat ini dipasang di perahu dan akan
mengukur air di sungai secara cepat bila perahu melalui suatu penampang sungai.
Persamaan Chezy Q CA RS
Prosedur Pengukuran :
Berikut ini adalah tabel koefisien Manning berdasarkan ukuran material dasar dan
profil tampang saluran
4.5 DILUTION METHOD
Metode ini dapat diterapkan pada kondisi dimana bentuk tampang saluran sulit
untuk ditentukan atau ketika kecepatan aliran yang terjadi terlalu besar untuk
diukur dengan menggunakan current meter.
Qs C1 ( Q Qs ) C2
Karena Q >> Qs, persamaan di atas dapat disederhanakan sebagai :
Q Qs (C1 / C2 )
Dalam praktek, debit aliran dapat diperoleh cukup dengan mengukur konsentrasi
C2 dengan metode titrasi (atau dengan peralatan digital untuk mengukur salinitas),
karena debit injeksi Qs dan konsentrasi larutan C1 diketahui.
Metode ini hanya dapat digunakan apabila larutan traceur dapat tercampur secara
sempurna dengan aliran air, seperti misalnya pada kasus aliran pada suatu sungai
dengan kemiringan besar atau dengan kekasaran yang besar, atau pada aliran yang
melalui suatu konstruksi yang memungkinkan terjadinya pencampuran secara
sempurna
1. Botol Mariotte dengan Volume = 25 liter untuk debit Q < 0,5 m3/s
2. Tangki atau pompa volumetrik dengan debit Q > 0,5 m3/s
3.
4. Gambar 4.25 Pencampuran larutan traceur
Gambar 4.26 Pengoperasian Botol Mariottte
1. Mudah larut
2. Tidak terabsorbsi oleh material sedimen atau vegetasi yang ada di saluran
3. Bukan bersifat polutan (mudah terdegradasi dan tidak mencemari
lingkungan)
4. Murah
Debit yang kontinyu dapat diperoleh dari suatu stasiun pengukur dimana
tersimpan data elevasi muka air. Kurva yang menunjukkan hubungan antara debit
dan elevasi muka air disebut rating curve.
Untuk diperoleh rating curve yang stabil, dimana Q=f(hw) diperlukan controlling
yaitu dengan cara :
1. Section control : ditinjau dari suatu tampang saluran yang menimbulkan
adanya zona percepatan dimana gangguan di hilir sebisa mungkin tidak
mempengaruhi kontrol di hulu
2. Channel control : apabila tidak terjadi aliran dipercepat atau percepatan
yang terjadi tidak cukup menghalangi gangguan di hilir terhadap hullu,
rating curve dikontrol dengan memperhatikan kondisi kekasaran dan
geometri sungai di bagian hilir
3. Structure control : dengan menggunakan kontrol dari bangunan strukur
seperti bendung
Q a(hw hb )b
Atau
Q a(hw h0 ) 2 c(hw h0 ) d
Dimana Q = debit (m3/s)
h1h3 h2 2
h0
h1 h3 h2
Y log Q
a0 log a
X log( hw h0 )
Y a0 bX
1. Flood wave
Berdasarkan persamaan Chezy
Kironoto, B.A. 2006. Instrumentasi Alat Ukur Debit. Diktat Kuliah S2 Keairan-
Metode Eksperimen. Pasca Sarjana UGM.