Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS

EVAPOTRANSPIRASI
DENGANBERBAGAI
PENDEKATAN
ModulPelatihanHidrologiDasar

SegelHendrycusGinting
KonversiSatuan

TEMPERATURE

Standardunit:degreeCelsius(C)
degreeFahrenheit(F)(C)=(F32)5/9
Kelvin(K) 1K=(C)+273.16

PRESSURE(airpressure,vapourpressure)

Standardunit:kilopascal(kPa)
millibar(mbar) 1mbar=0.1kPa
bar 1bar=100kPa
centimetreofwater(cm) 1cmofwater=0.09807kPa
millimetreofmercury(mmHg)1mmHg=0.1333kPa
atmospheres(atm) 1atm=101.325kPa
poundpersquareinch(psi) 1psi=6.896kPa

WINDSPEED

Standardunit:metrepersecond(ms1)
kilometreperday(kmday1)1kmday1 =0.01157ms1
nauticalmile/hour(knot) 1knot=0.5144ms1
footpersecond(fts1) 1ft/s=0.3048ms1

RADIATION

Standardunit:megajoulepersquaremetreandperday(MJm2day1)orasequivalent
evaporationinmmperday(mmday1)
equivalentevaporation(mm/day) 1mmday1 =2.45MJm2 day1
joulepercm2perday(Jcm2day1) 1Jcm2 day1 =0.01MJm2 day1
caloriepercm perday(calcm day ) 1cal=4.1868J=4.1868106 MJ
2 2 1

1calcm2 day1 =4.1868102 MJm2 day1


wattperm (Wm )
2 2 1W=1Js1
1Wm2 =0.0864MJm2 day1

EVAPOTRANSPIRATION

Standardunit:millimetreperday(mmday1)
m3perhectareperday(m3ha1day1) 1m3 ha1day1=0.1mmday1
litrepersecondperhectare(1s1ha1) 1ls1 ha1=8.640mmday1
equivalentradiationinmegajoulespersquaremetreperday(MJm2 1MJm2day1=0.408mm
day1) day1

BABI.PENDAHULUAN
1.1ProsesEvapotranspirasi
Proses evapotranspirasi terdiri dari dua istilah yaitu evaporasi (penguapan) dan
transpirasi.Penguapanadalahprosesdimanaairdalambentukcairdiubahmenjadi
uap air (penguapan) dan menghilang ke atmosfer. Air yang menguap dari berbagai
permukaan, seperti danau, sungai, tanah trotoar, basah dan vegetasi. Dalam proses
terjadinya penguapan diperlukan adanya energi yang dapat mengubah molekul air
dari cair menjadi uap. Energi utama dalam proses terjadinya penguapan adalah
langsungdarimataharidalambentukradiasimatahari.

Transpirasiadalahprosesterjadinyapenguapanairyangterkandungdalamjaringan
tanaman dan menghilang ke atmosfer. Kehilangan air pada tanaman utamanya
melalui stomata. Stomata adalah lubang kecil pada daundaun tanaman. Penguapan
terjadi di daun, yaitu dalam ruang antara selsel, dan pertukaran uap dengan
atmosferdikontrololehaperturestomatal.
Transpirasi, seperti penguapan langsung, tergantung pada pasokan energi, gradien
tekananuapdanangin.Olehkarenaitu,radiasi,suhuudara,kelembabanudaradan
istilah angin harus dipertimbangkan ketika menilai transpirasi. Kelembaban tanah
dan kemampuan tanah untuk mengalirkan air ke akar juga menentukan tingkat
transpirasi, serta air dan salinitas air tanah itu sendiri. Tingkat transpirasi juga
dipengaruhi oleh karakteristik tanaman, dan aspek lingkungan. Berbagai jenis
tanaman dapat memiliki tingkat transpirasi yang berbeda. Tidak hanya tanaman,
tetapi juga pengembangan tanaman, lingkungan dan pngelolaan harus
dipertimbangkanketikamenentukantranspirasi.

Evaporasidantranspirasiterjadisecarabersamaandantidakadacaramudahuntuk
membedakanantarakeduaprosestersebut.Terlepasdariketersediaanairdilapisan
atas tanah, penguapan dari tanah terutama ditentukan oleh fraksi radiasi matahari
yangmencapaipermukaan.Ketikatanamankecil,airyanghilang olehpenguapandi
dominasi berasal permukaan tanah, tetapi jika tanaman ini dikembangkan dengan
baik dan benarbenar menutupi/melindungi permukaan dibawahnya, maka
transpirasimenjadiprosesutamadalampenguapanairkeatmosfer.
1.2FaktorFaktoryangMempengaruhiEvapotranspirasi

Faktor yang menyebabkan terjadinya proses evapotranspirasi terdiri dari faktor


cuaca,faktortanamandanfaktorlingkungan.

FaktorCuaca
Parameter utama yang mempengaruhi evapotranspirasi adalah radiasi cuaca, suhu
udara, kelembaban dan kecepatan angin. Beberapa prosedur telah dikembangkan
untukmenilaitingkatpenguapandariparametertersebut.

FaktorTanaman
Jenis tanaman, varietas dan tahap pengembangan harus dipertimbangkan ketika
menilai evapotranspirasi. Perbedaan nilai evapotranspirasi sangat tergantung pada
ketinggiantanaman,penerimaantanamanterhadapsinarmatahari,tutupantanaman
tersebut,danpengelolaanterhadaptanaman.

FaktorLingkungandanPengolahan
Faktorfaktorsepertisalinitastanah,kesuburantanahyangburuk,pemberianpupuk
yang terbatas, kondisi tanah yang padat, tidak adanya pengendalian penyakit dan
pengelolaanhamadantanahmiskinharadapatmembatasiperkembangantanaman
dan mengurangi laju evapotranspirasi. Faktorfaktor lain yang harus
dipertimbangkanketikamenilaiETadalahpenutupantanah,kepadatantanamandan
kandunganairditanah.Disisilain,terlalubanyakairakanmengakibatkangenangan
air yang dapat merusak akar dan serapan air oleh akar, sehingga menghambat
respirasi.
Ketika menilai tingkat ET, pertimbangan lainnya yang dapat mempengaruhi proses
terjadinya evapotranspirasi adalah dengan adanya berbagai praktek pengelolaan
tanah sehingga dapatmerubah faktor iklim dantanaman. Sebuah penghalangangin
akanmengurangikecepatanangindanmengurangitingkatlajuevapotranspirasi.

1.3DefinisiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah salah satu kehilangan air melalui stomata daun tanaman
(transpirasi) dan penguapan air di permukaan tanah, air (evaporasi). Proses
evapotranspirasi sangat sulit untuk diukur di lapangan. Namun pengukuran
evaporasi dapat dilakukan melalui panci A dan transpirasi dapat diukur melalui
porometer., namun penjumlahan dari evaporasi dan transpirasi bukanlah
merupakan hasil evapotranspirasi. Pengukuran evapotranspirasi secara langsung
dapatdilakukandengamenggunakanLysimeter.
Evapotranspirasidapatdibendakanmenjadibeberapaistilahyangberkaitan:
a. Evapotranspirasi potensial adalah evapotrasnpirasi yang terjadi pada kondisi
dimanahanyadipengaruhiolehkondisiiklimdantidakdipengaruhiolehkeadaan
yangsebenarnya.
b. Evapotranspirasi potensial acuan adalah evapotranspirasi potensial yang terjadi
padatanamanrumputdenganukuran1015cmdengankondisikeadaanairyang
terpenuhi.
c. Evapotranspirasiaktualadalahevapotranspirasiyangterjadisebenarnyasetelah
dipengaruhiolehkeadaannyatadilapangan.
Beberapa metode yang tersedia yang digunakan untuk menghitung besarnya
evapotranspirasi dengan menggunakan unsurunsur iklim sebagai variabel.
Umumnyadatayangdigunakanuntukmenghitungbesarnyaevapotranspirasiadalah
dataklimatologi.Datadatayangdiperlukansepertiyangterteradibawahini.
1. Temperatur umunya digunakan adalah tempratur bulanan ratarata. Di lihat
ratarata yang terjadi dalam satu bulan pengamatan pada tahun tertentu.
Satuannyadalam0C.
2. Angin umunya digunakan adalah angin bulanan ratarata. Di lihat ratarata
yangterjadidalamsatubulanpengamatanpadatahuntertentu.Satuannyadalam
mil/day.Namunadakalanyadalamsatuankm/hariataujugaKnot(datamentah)
3. CurahHujandatayangdigunakanadalahdatacurahhujanbulandalamtahun
pengamatan. Nilai ini akan lebih valid bila nilai yang digunakan adalah nilai 10
tahunterakhir.
4. Kelembaban Udara umunya digunakan adalah kelembapan udara bulanan
ratarata.Dilihatrataratayangterjadidalamsatubulanpengamatanpadatahun
tertentu.Satuannyadalam%.
5. RadiasiMatahari
6. LamaPenyinaranMataharibacaanperhitunganhidrologiuntukperencanaan
Irigasi.Umunyadigunakanadalahlamapenyinaranmataharibulananratarata.

BABI
II.METODE
EUNTUKPE
ERHITUNGA
ANEVAPOT
TRANSPIRA
ASI
Berbaagai metode untuk menentukan
m n besarnya evapotran
nspirasi tellah tersedia.
Metod
de yang adaa untuk meenentukan besarnya
b laaju evapotrranspirasi secara umum
m
ditenttukan oleh unsurunsu
ur cuaca. SSemakin banyak unsurr cuaca yan
ng digunakaan
untuk
k menentuk
kan nilai evaapotranspirrasi, maka semakin
s baaik nilai perrkiraan yan
ng
dihasiilkan. Namu
un hal ini mengalami
m kendala, karena
k secaara umum kualitas
k datta
klimattologi yangg dimiliki saangat kuran
ng baik, seh
hingga pengggunaan meetode dengaan
unsurrcuacayanggbanyaktid
dakdapatdiilakukan.

Untuk
k melihat metode perhitungan
p n evapotraanspirasi d
dan keterseediaan datta
klimattologi yangg dimiliki, maka
m dapat dipilih meetode mana yang digunakan untu
uk
mengh vapotranspiirasisepertidapatdilih
hitungbesaarnyalajuev hatpadaTab
bel1.

Tabel 1. Daftar metode


m dan unsur
u iklim
m yang diperrlukan (Gintting, 2006)
Dengan banyaknya metode yang tersedia, dan dengan unsur data iklim yang
digunakan sangat beragam dengan variasi hasil yang diperoleh juga sangat beragam.
Dengan demikian, maka Smith (1990) melakukan penelitian untuk membandingkan
sekitar 20 metode perhitungan evapotranspirasi yang ada dengan data pengukuran
lapangan. Hasil dari penelitian tersebut selanjutnya diberi urutan rangking, metode
mana yang paling baik untuk digunakan dengan tingkat kesalahan yang sangat
kecil. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel
tersebut, maka diperoleh hasil bahwa, terdapat beberapa metode yang hanya baik
untuk lokasi tertentu seperti lokasi yang memiliki daerah kering, tandus (Arid) atau
lokasi yang sangat basah (Humid). Metode yang sangat baik untuk kedua lokasi
tersebut adalah Metode Penman-Monteith, sehingga FAO mengusulkan metode ini
sebagai metode untuk perhitungan evapotranspirasi potensial acuan (references).
Tabel2.SUMMARYOFSTATISTICSANDRANKINGMETHODSFORMONTHLYESTIMATESOFETATARIDLOCATIONS1
Rank Method All Months Peak Month Weighted
[1] [2] SEE7
[13]
%2 SEE3 b4 r5 ASEE6 % SEE b r ASEE
[3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
1 Penman-Monteith 99 0.41 1.01 0.99 0.41 96 0.72 1.04 0.97 0.62 0.49
2 1982 Kimberly-Penman 103 0.48 0.98 0.99 0.45 102 0.72 0.98 0.96 0.70 0.54
3 FAO-24 Radiation 106 0.64 0.95 0.98 0.57 102 0.64 0.98 0.97 0.61 0.62
4 Penman (1963), VPD #3 106 0.65 0.96 0.97 0.60 96 0.80 1.04 0.96 0.69 0.67
5 FAO-PPP-17 Penman 106 0.69 0.95 0.97 0.62 98 0.71 1.02 0.97 0.68 0.68
6 FAO-24 Penman (c=1) 112 0.83 0.91 0.97 0.63 101 0.50 0.99 0.98 0.50 0.69
7 Penman (1963) 98 0.58 1.04 0.98 0.54 89 1.22 1.12 0.98 0.55 0.70
8 1972 Kimberly-Penman 106 0.73 0.96 0.96 0.70 95 0.81 1.06 0.97 0.59 0.73
9 FAO-24 Blaney-Criddle 100 0.66 0.99 0.97 0.66 97 0.99 1.01 0.93 0.98 0.76
10 FAO-24 Corrected Penman 118 1.17 0.86 0.97 0.68 111 1.47 0.90 0.92 1.02 1.10
11 Businger-van Bavel 111 1.10 0.93 0.93 1.01 98 1.26 1.02 0.88 1.23 1.12
12 Jensen-Haise 88 0.94 1.11 0.96 0.76 87 1.85 1.14 0.84 1.41 1.13
13 Hargreaves et al. (1985) 91 0.92 1.11 0.96 0.74 88 2.02 1.15 0.79 1.59 1.17
14 FAO-24 Pan 105 0.99 0.94 0.94 0.93 94 1.93 1.04 0.69 1.89 1.25
15 SCS Blaney-Criddle 84 1.29 1.10 0.89 1.19 86 1.58 1.15 0.94 0.93 1.29
16 Christiansen pan 94 1.02 1.04 0.93 0.99 85 2.43 1.14 0.58 2.13 1.41
17 Pan evaporation 121 1.52 0.83 0.94 0.93 109 2.12 0.90 0.71 1.85 1.54
18 Turc 74 1.84 1.38 0.93 0.97 69 3.32 1.45 0.87 1.28 1.88
19 Priestley-Taylor 73 1.79 1.38 0.94 0.89 70 3.40 1.44 0.79 1.62 1.89
20 Thornthwaite 63 2.33 1.40 0.76 1.72 63 3.93 1.61 0.88 1.22 2.40

1
All equation estimates have been adjusted for the reference crop of the lysimeter.
2
Average percentage of lysimeter measurements.
3
Standard error of estimate for ET estimates in mm d-1 that have not been adjusted by regression.
4
Regression coefficient (slope) for regression through the origin of lysimeter versus equation estimates.
5
Correlation coefficient for regression through the origin of lysimeter versus equation estimates.
6
Standard error of estimate for ET estimates in mm d-1 that have been adjusted by regression through the origin.
7
Weighted standard error of estimate calculated as 0.7(0.67(Col. 4)+0.33(Col. 7) + 0.3(0.67(Col.9)+0.33(Col. 12).
Tabel2.SUMMARYOFSTATISTICSANDRANKINGMETHODSFORMONTHLYESTIMATESOFETATHUMIDLOCATIONS1
Rank Method All Months Peak Month Weighted
[1] [2] SEE7
[13]
%2 SEE3 b4 r5 ASEE6 % SEE b r ASEE
[3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
1 Penman-Monteith 104 0.31 0.98 0.97 0.30 98 0.37 1.02 0.93 0.36 0.32
2 Turc 105 0.49 0.94 0.93 0.45 100 0.75 1.00 0.66 0.75 0.56
3 Penman (1963) 114 0.57 0.88 0.94 0.41 109 0.84 0.91 0.74 0.67 0.60
4 FAO-PPP-17 Penman 116 0.64 0.87 0.93 0.45 111 0.95 0.90 0.69 0.72 0.67
5 Priestley-Taylor 97 0.55 0.97 0.88 0.54 102 0.99 0.97 0.20 0.98 0.68
6 Penman (1963), VPD #3 120 0.71 0.84 0.94 0.43 113 0.96 0.88 0.78 0.63 0.69
7 1982 Kiberly-Penman 110 0.59 0.89 0.93 0.47 111 1.09 0.88 0.57 0.82 0.69
8 1972 Kimberly-Penman 118 0.75 0.85 0.89 0.56 109 0.83 0.91 0.75 0.65 0.71
9 FAO-24 Blaney-Criddle 116 0.71 0.85 0.91 0.50 115 1.26 0.85 0.47 0.88 0.79
10 Hargreaves et al. (1985) 125 0.86 0.81 0.92 0.49 114 1.02 0.88 0.70 0.71 0.79
11 FAO-24 Radiation 122 0.81 0.81 0.93 0.45 119 1.33 0.84 0.55 0.83 0.83
12 Jensen-Haise 82 0.76 1.14 0.84 0.67 79 1.27 1.24 0.68 0.73 0.84
13 Thornthwaite 96 0.79 0.98 0.77 0.79 94 1.02 1.04 0.11 1.00 0.86
14 FAO-24 Penman (c=1) 129 0.99 0.78 0.90 0.55 121 1.34 0.82 0.75 0.66 0.93
15 SCS Blaney-Criddle 117 1.05 0.80 0.80 0.75 120 1.35 0.82 0.70 0.70 1.01
16 Businger-van Bavel 132 1.12 0.76 0.87 0.62 122 1.45 0.81 0.68 0.73 1.03
17 FAO-24 Pan 95 0.88 0.93 0.67 0.85 97 1.60 0.97 0.09 1.59 1.09
18 Christiansen pan 90 0.89 0.98 0.64 0.88 91 1.65 1.02 0.09 1.65 1.12
19 FAO-24 Corrected Penman 135 1.17 0.73 0.92 0.48 134 2.02 0.74 0.65 0.76 1.14
20 Pan evaporation 114 1.17 0.79 0.70 0.82 117 1.98 0.81 0.10 1.54 1.29

1
All equation estimates have been adjusted for the reference crop of the lysimeter.
2
Average percentage of lysimeter measurements.
3
Standard error of estimate for ET estimates in mm d-1 that have not been adjusted by regression.
4
Regression coefficient (slope) for regression through the origin of lysimeter versus equation estimates.
5
Correlation coefficient for regression through the origin of lysimeter versus equation estimates.
6
Standard error of estimate for ET estimates in mm d-1 that have been adjusted by regression through the origin.
7
Weighted standard error of estimate calculated as 0.7(0.67(Col. 4)+0.33(Col. 7) + 0.3(0.67(Col.9)+0.33(Col. 12).
Tabel2.SUMMARYOFSTATISTICSANDRANKINGMETHODSFORMONTHLYESTIMATESOFETATALLLOCATIONS1
Rank Method All Months Peak Month Weighted
[1] [2] SEE7
[13]
%2 SEE3 b4 r5 ASEE6 % SEE b r ASEE
[3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
1 Penman-Monteith 101 0.36 1.00 0.99 0.36 97 0.52 1.03 0.99 0.47 0.40
2 1982 Kimberly-Penman 107 0.53 0.95 0.98 0.49 107 0.79 0.96 0.96 0.73 0.59
3 FAO-PPP-17 Penman 111 0.66 0.93 0.97 0.56 105 0.72 0.99 0.97 0.72 0.66
4 Penman (1963) 106 0.57 0.99 0.97 0.57 99 0.95 1.07 0.96 0.81 0.67
5 Penman (1963), VPD #3 113 0.67 0.93 0.97 0.57 105 0.77 1.00 0.96 0.77 0.68
6 1972 Kimberly-Penman 112 0.74 0.93 0.96 0.67 102 0.72 1.03 0.97 0.70 0.72
7 FAO-24 Radiation 114 0.73 0.91 0.97 0.59 110 0.88 0.95 0.96 0.78 0.73
8 FAO-24 Blaney-Criddle 108 0.68 0.95 0.96 0.64 106 0.98 0.98 0.94 0.97 0.76
9 FAO-24 Penman (c=1) 121 0.91 0.88 0.96 0.65 111 0.84 0.95 0.96 0.76 0.82
10 Jansen-Haise 85 0.84 1.11 0.95 0.71 83 1.44 1.15 0.92 1.06 0.95
11 Hargreaves et al. (1985) 108 0.88 1.00 0.93 0.88 101 1.47 1.07 0.87 1.39 1.05
12 Businger-van Bavel 121 1.10 0.87 0.92 0.90 110 1.19 0.97 0.91 1.16 1.08
13 FAO-24 Corrected Penman 127 1.16 0.82 0.96 0.65 122 1.53 0.86 0.93 1.00 1.10
14 FAO-24 Pan 100 0.92 0.94 0.92 0.88 95 1.58 1.03 0.82 1.57 1.11
15 SCS Blaney-Criddle 101 1.16 0.99 0.87 1.15 103 1.31 1.05 0.89 1.26 1.20
16 Christiansen pan 92 0.95 1.03 0.91 0.94 88 1.88 1.11 0.78 1.73 1.21
17 Pan evaporation 118 1.34 0.82 0.92 0.87 113 1.82 0.88 0.83 1.56 1.35
18 Turc 90 1.30 1.20 0.89 1.07 85 2.26 1.31 0.84 1.49 1.46
19 Priestley-Taylor 85 1.29 1.22 0.90 1.02 86 2.34 1.28 0.78 1.72 1.48
20 Thornthwaite 79 1.68 1.24 0.78 1.47 79 2.69 1.41 0.79 1.70 1.84

1
All equation estimates have been adjusted for the reference crop of the lysimeter.
2
Average percentage of lysimeter measurements.
3
Standard error of estimate for ET estimates in mm d-1 that have not been adjusted by regression.
4
Regression coefficient (slope) for regression through the origin of lysimeter versus equation estimates.
5
Correlation coefficient for regression through the origin of lysimeter versus equation estimates.
6
Standard error of estimate for ET estimates in mm d-1 that have been adjusted by regression through the origin.
7
Weighted standard error of estimate calculated as 0.7(0.67(Col. 4)+0.33(Col. 7) + 0.3(0.67(Col.9)+0.33(Col. 12).
Table 2 : Performance of various ETo methods (after Jensen et al., 1990),
LOCATIONS HUMID ARID

Rank Over 1 Stand. Rank Over-1 Stand.


Performance Indicator No. Estimate Error 2 No. Estimate Error 2

COMBINATION METHODS

Penman-Monteith 1 + 4% 0.32 1 - 1% 0.49


FAO-24 Penman (c=1) 14 + 29% 0.93 6 + 12% 0.69
FAO-24 Penman (corrected) 19 + 35% 1.14 10 + 18% 1.1

FAO -PPP-17 Penman 4 + 16% 0.67 5 + 6% 0.68


Penman (1963) 3 + 14% 0.60 7 - 2% 0.70

Penman 1963, VPD #3 6 + 20% 0.69 4 + 6% 0.67

1972 Kimberley Penman 8 + 18% 0.71 8 + 6% 0.73

1982 Kimberley Penman 7 + 10% 0.69 2 + 3% 0.54

Businger-van Bavel 16 + 32% 1.03 11 + 11% 1.12

RADIATION METHODS
Priestley Taylor 5 - 3% 0.68 19 - 27% 1.89
FAO-Radiation 11 .. + 22% .. 0.79 .... 3 ... + 6% ... 0.62

TEMPERATURE METHODS
Jensen-Haise 12 - 18% 0.84 12 - 12% 1.13
Hargreaves 10 + 25% 0.79 13 - 9% 1.17
Turc 2 .. + 5% .. 0.56 ... 18 ... - 26% ... 1.88

SCS Blaney-Crddle 15 + 17% 1.01 15 - 16% 1.29


FAO Blaney-Criddle 9 + 16% 0.79 9 0% 0.76

Thornwaite 13 - 4% 0.86 20 - 37% 2.4

PAN EVAPORATION METHODS


Class A Pan 20 + 14% 1.29 17 + 21% 1.54

Christiansen 18 - 10% 1.12 16 - 6% 1.41

FAO Class A 17 - 5% 1.09 14 + 5% 1.25

1
Over- or underestimation as percentage from 11 lysimeter data locations, corrected for reference
type
2
Weighted standard error of estimates, mm/day

2.1MetodePerhitunganEvapotranspirasiPotensialAcuan
Untukmenentukanbesarnyanilaievapotranspirasipotensial,makapertamasekaliharus
memilikidataklimtologidenganketentuanberikutini.
Dataiklimyangdipergunakanharusmemperhatikanpersyaratanberikut:
1) periodewaktupenghitunganditentukandenganjelas(bulanan,15harian,10harian,
mingguan,atauharian);
2) letaklintangposklimatologiditentukansecarajelasdanbenar;
3) tersedia data tekanan udara secara jelas dan benar sesuai dengan periode waktu
penghitunganbutira)atauelevasiposklimatologi;
4) tersediadatasuhuudaradankelembabanudarasecarajelasdanbenarsesuaidengan
periodewaktupenghitunganbutira);
5) tersediadataketinggianalatpengukurkecepatananginsecarajelasdanbenarsesuai
denganperiodewaktupenghitunganbutira);
6) tersediadatalamapenyinaranmataharidanwaktupemasangandanpengambilanalat
ukurnya(misaldipasangjam8.00dandiambiljam16.00)ataudataradiasimatahari
secarajelasdanbenarsesuaidenganperiodewaktupenghitunganbutira);
7) panjang data pengamatan yang akan dihitung untuk pekerjaan perencanaan minimal
5 tahun, tidak perlu berkesinambungan dan untuk alokasi air disesuaikan dengan
periodeyangdikehendaki.
Penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan menurut metode PenmanMonteith
memerlukan data iklim dan letak stasiun klimatologi sehingga pengolahan data harus
dilakukansesuaidengankriteriasatuanyangsesuaidenganmetodetersebutdiatas.
Dataiklimtersebutadalah:
- suhuudararataratadalamsatuanderajatcelcius(oC);
- kelembabanrelatifrataratadalampersen(%);
- kecepatananginrataratadalamsatuanmeterperdetik(m/s);
- lamapenyinaranmataharidalamsatuhariyangdinyatakandengansatuanjam;
- tekananudaradilokasistasiundengansatuankilopascal(KPa);
- radiasimataharidilokasistasiundengansatuanmegajoulepermeterpersegiperhari
(MJ/m2/hari).
Datatopografi:
1) elevasi atau altitude stasiun pengamatan klimatologi dalam satuan meter di atas
permukaanairlaut;
2) letak garis lintang lokasi stasiun pengamatan klimatologi yang dinyatakan dalam
derajat,kemudiandikonversidalamradiandengan2radian=360derajat.
Pengolahan data cuaca untuk melakukan penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan
denganmetodePenmanMonteithperludilakukanmengingatpencatatandatadilapangan
yangberbedabeda.

Rumuspenghitunganevapotranspirasitanamanacuan
Penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode PenmanMonteith
(Monteith,1965)adalah:
900
0,408 Rn + U (es ea )
( T + 273 ) 2
ETo =
+ ( 1 + 0 ,34U 2 )

denganpengertian:
ETo adalah evapotranspirasitanamanacuan,(mm/hari).
R n adalah radiasimataharinettodiataspermukaantanaman,(MJ/m2/hari).
T adalah suhuudararatarata,(oC).
U 2 adalah kecepatananginpadaketinggian2mdariataspermukaantanah,(m/s).
e s adalah tekananuapairjenuh,(kPa).
e a adalah tekananuapairaktual,(kPa).
adalah kemiringankurvatekananuapairterhadapsuhu,(kPa/oC).
adalah konstantapsikrometrik,(kPa/oC).

R n dihitungdenganrumus:

Rn = Rns Rnl
denganpengertian:
Rns adalah radiasigelombangpendek,(MJ/m2/hari).
Rnl adalah radiasigelombangpanjang,(MJ/m2/hari).
Besarnya Rns adalah:

Rns = ( 1 ) Rs
denganpengertian:
adalah koefisien pantulan radiasi tajuk = 0,23 (nilai koefisien ini dipengaruhi oleh
kondisi tanaman penutup lahannya, pada beberapa literatur menggunakan kisaran
nilai0,230,25).
Rs adalah radiasimatahari,(MJ/m2/hari).

dan Rs dihitungdengan:

n
R s = ( 0 ,25 + 0 ,5 ) Ra
N

denganpengertian:
n adalah lamamataharibersinardalamsatuhari,(jam).
N adalah lamamaksimummataharibersinardalamsatuhari,(jam).
Ra adalah radiasimatahariekstraterestrial,(MJ/m2/hari).
besarnya Ra adalah:

Ra = 37 ,6 d r (s sin sin + cos cos sin s )


denganpengertian:
d r adalahjarakrelatifantarabumidanmatahari.
adalahsudutdeklinasimatahari,(rad).
adalah letak lintang, (rad). Jika berada pada lintang utara nilainya positif, pada
lintangselatannilainyanegatif.
s adalahsudutsaatmatahariterbenam,(rad).

dan s dihitungdengan:

s = arccos ( tan tan )


denganpengertian:
adalahdeklinasimatahari,(rad).
adalahletaklintang,(rad).

dan d r dihitungberdasarkanpersamaandibawahini(Duffie&Beckman,1980):

2
dr = 1 + 0 ,033 cos ( J) = 1 + 0 ,033 cos ( 0 ,0172 J)
365

besarnya dihitungdengan(Duffie&Beckman,1980):
2
= 0 ,409 sin ( J 1,39 ) = 0 ,409 sin ( 0 ,0172 J 1,39 )
365

denganpengertian:
J adalahnomorurutharidalamsetahun(harijulian)

Nilai ( 0 ,0172 J ) dan ( 0 ,0172 J 1,39 ) padapersamaandiatasdalamsatuanradian.

Besarnya nilai J dapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran D atau secara matematis dapat
dihitungdengan:
a. Untuk J Bulanan(Gommes,1983):

J =Integer (30,42 M 15,23)

b. Untuk J Harian(Craig,1984):
M
J =integer ( 275 30 + D ) 2
9

Tabel3.NilaihariJulian

Bulan
Tahun
J F M A M J J A S O N D

Normal 17 47 75 105 135 162 198 228 258 288 318 334
Kabisat 17 47 76 106 136 163 199 229 259 289 319 335

denganpengertian:
M adalahbulan(112)
D adalahharidalambulan(131)
Jikatahunnormaldan M <3,nilai J ditambahnilai2
Jikatahunkabisatdan M >2, J ditambahnilai1,tahunkabisatadalahtahunyanghabis
dibagidenganangka4.
Untuk melakukan penghitungan dengan periode 10 harian, maka nilai J diperoleh dari
persamaanCraig(1984)dengan D samadengan5,15,dan25padasetiapbulannya.

Besarnya N dihitungdenganrumus:

24
N= s

dan Rnl dihitungdengan:

Rnl = Rld + Rlu = f ( a vs ) Tk4

denganpengertian:
Rnl adalahradiasigelombangpanjang,(MJ/m2/hari).
Rlu adalah radiasi termal yang dipancarkan oleh tanaman dan tanah ke atmosfer,
(MJ/m2/hari).
Rld adalah radiasi gelombang panjang termal yang dipancarkan dari atmosfer dan
awanmasukkepermukaanbumi,(MJ/m2/hari).
f adalahfaktorpenutupanawan,tanpadimensi.
a adalahemisivitasefektifatmosfer.
vs adalahnilaiemisivitasolehvegetasidantanah0,98(Jensendkk.,1990).
adalahnilaikonstantaStefanBoltzman=4,90x109MJ/m2/K4/hari.
Tk adalahsuhuudararatarata,(K).

Faktorpenutupanawan(f)dihitungdenganrumus(FAONo.24,1977):

n
f = 0 ,9 + 0 ,1
N

Emisivitas( , )dihitungdenganrumus(Jensendkk.,1990):

, = ( a vs ) = (a r + br e a ) ( 0 ,34 0 ,14 ea

denganpengertian:
, adalahemisivitasatmosfer
ea adalahtekananuapairaktual(kPa).
a r adalah0,340,44.
br adalahnegatif0,25negatif0,14.

Kecepatananginpadaketinggian2madalah:

4 ,87
U 2 = U z
ln ( 67 ,8 z 5,42 )

denganpengertian:
U 2 adalahkecepatananginpadaketinggian2m,(m/s).
U z adalahkecepatananginpadaketinggianzm,(m/s).
z adalahketinggianalatukurkecepatanangin,(m).

Tekananuapjenuh( e s )besarnya(Tetens,1930):
17 ,27 T
e s = 0 ,611 exp
T + 237 ,3

Tekananuapaktual( e a )dihitungdengan:

ea = e s x RH

denganpengertian:
RH adalahkelembabanrelatifratarata,(%).

Kemiringankurvatekananuapairterhadapsuhuudaradihitungdengan(Murray,1967):

4098 e s
=
(T + 237 ,3 ) 2

denganpengertian:
adalahkemiringankurvatekananuapairterhadapsuhuudara,(kPa/oC).
T adalahsuhuudararatarata,(oC).
e s adalahtekananuapjenuhpadasuhu T ,(kPa).

Konstantapsikrometrik()dihitungdari(Brunt,1952):

cpP P
= 10 3 = 0 ,00163

denganpengertian:
adalahkonstantapsikrometrik,(kPa/oC).
cp adalahnilaipanasspesifikudaralembapsebesar1,013kJ/kg/oC.
P adalahtekananatmosfer,(kPa).
adalahnilaiperbandinganberatmolekuluapairdenganudarakering=0,622.
adalahpanaslatenuntukpenguapan,(MJ/kg).

Tekananatmosfer(P)dihitungdari(Burmandkk.,1987):

g
T (z z o ) R

P = Po ko
Tko

denganpengertian:
P adalahtekananatmosferpadaelevasiz,(kPa).
Po adalahtekananatmosferpadapermukaanlaut,(kPa).
z adalahelevasi,(m).
zo adalahelevasiacuan,(m).
g adalahgravitasi=9,8m/s2.
R adalahkonstantagasspesifik=287J/kg/K.
Tko adalahsuhupadaelevasizo,(K).
adalahkonstantalapserateudarajenuh=0,0065K/m.
Jikatekananudarapadasuatustasiuntidaktersedia,makagunakanasumsi
Tko=293KuntukT=20oCdanPo=101,3kPapadazo=0.

Panaslatenuntukpenguapan()dihitungdenganrumus(Harrison,1963):

= 2,501 ( 2,361 x 10 3 )T

denganpengertian:
adalahpanaslatenuntukpenguapan,(MJ/kg).
T adalahsuhuudararatarata,(oC).

2.2MetodeBlaneyCriddle

Persamaan Blaney Criddle dikembangkan di daerah lahan kering di bagian barat USA
dengan menggunakan satu unsur iklim untuk menentukannya yaitu suhu udara. Metode
ini sangat sederhana dan sering digunakan di Indonesia. Persamaan Blaney-Criddle dalam
bentuk SI adalah sebagai berikut :

ETo = p(0,46 T + 8,13)


Keterangan :
ETo : Evapotranspirasi acuan (mm/hari)
T : Suhu udara harian (oC)
Tabel 4. Nilai faktor p untuk metode Blaney-Criddle.
LU Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
LS Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun

60o 0.15 0.2 0.26 0.32 0.38 0.41 0.4 0.34 0.28 0.22 0.17 0.13

58o 0.16 0.21 0.26 0.32 0.37 0.4 0.39 0.34 0.28 0.23 0.18 0.15

56o 0.17 0.21 0.26 0.32 0.36 0.39 0.38 0.33 0.28 0.23 0.18 0.16

54o 0.18 0.22 0.26 0.31 0.36 0.38 0.37 0.33 0.28 0.23 0.19 0.17

52o 0.19 0.22 0.27 0.31 0.35 0.37 0.36 0.33 0.28 0.24 0.2 0.17

50o 0.19 0.23 0.27 0.31 0.34 0.36 0.35 0.32 0.28 0.24 0.2 0.18

48o 0.2 0.23 0.27 0.31 0.34 0.36 0.35 0.32 0.28 0.24 0.21 0.19

46o 0.2 0.23 0.27 0.3 0.34 0.35 0.34 0.32 0.28 0.24 0.21 0.2

44o 0.21 0.24 0.27 0.3 0.33 0.35 0.34 0.31 0.28 0.25 0.22 0.2

42o 0.21 0.24 0.27 0.3 0.33 0.34 0.33 0.31 0.28 0.25 0.22 0.21

40o 0.22 0.24 0.27 0.3 0.32 0.34 0.33 0.31 0.28 0.25 0.22 0.21

35o 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.32 0.32 0.3 0.28 0.25 0.23 0.22
30o 0.24 0.25 0.27 0.29 0.31 0.32 0.31 0.3 0.28 0.26 0.24 0.23

25o 0.24 0.26 0.27 0.29 0.3 0.31 0.31 0.29 0.28 0.26 0.25 0.24

20o 0.25 0.26 0.27 0.28 0.29 0.3 0.3 0.29 0.28 0.26 0.25 0.25
15o 0.26 0.26 0.27 0.28 0.29 0.29 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.25

10o 0.26 0.27 0.27 0.28 0.28 0.29 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26

5o 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27

0o 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
Sumber : Doorenbos, J. & Pruitt, W.O., (1984).

2.3 Metode Thornthwaite


Metode ini dikembangkan pada tahun 1948 di daerah yang memiliki iklim sedang
(temperate). Model ini diperoleh dari percobaan lisimeter pada daerah yang memiliki
vegetasi pendek dan padat dengan persediaan air yang cukup. Model ini sudah cukup
populer digunakan di Indonesia dengan persamaan sebagai berikut:

ETo = c T a
( ) ( ) (
a = 675 x 109 I 3 771x 10 7 I 2 + 179 x 10 4 I + 0,492 )
Nilai I adalah besarnya indeks panas tahunan dapat dihitung dengan persamaan :
12
I= (T / 5)
m =1
1, 51

Besarnya nilai Eto untuk garis lintang 0 dapat dihitung dengan rumus :
a
10T
ETo (0) = 1,62
I
ETo = c .ETo (0)
Dan nilai c untuk persmaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Nilai koefisien c untuk metode Thornthwite


2.4 Metode Turc
Turc (1961) menghitung besarnya evapotranspirasi dengan berdasarkan kriteria
kelembaban relatif (RH). Persamaan yang digunakan untuk evapotranspirasi potensial
pada kondisi RH < 50 % adalah sebagai berikut :
T 50 RH
ETo = 0.013 (R s + 50) 1 +
T + 15 70
Untuk kondisi RH > 50 % dihitung dengan persamaan berikut ini :
T
ETo = 0.013 (Rs + 50)
T + 15
Keterangan :
T : suhu rata-rata
Rs : radiasi matahari (kal/cm2/hari)
RH : kelembaban relatif udara (%)

2.5 Metode Priestley Taylor


Persaman yang digunakan untuk menghitung besarnya laju evapotranspirasi potensial
berdasarkan metode ini adalah berdasarkan panas laten dan panas permukaan tanah.
Adapun persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

ETo = (R n G )
( + )
Keterangan :
T : suhu udara rata-rata
: kemiringan kurva temperatur tekanan uap jenuh (kPa/oC) yang dihitung dengan
persamaan = 0.2(0.00738T + 0.8072) 0.000116 .
7

cp p
: tetapan psikometrik (kPa/oC) yang dihitung dengan persamaan =
0.622
cp :panas spesifik dari kelembaban udara pada tekanan konstan (kJ/kg/oC) dan
nilainya cp = 1,013 kJ/kg/oC.
p : tekanan atmosper (kPa) yang dihitung berdasarkan elevasi p = 101.3 0.01055 * H
H : elevasi suatu tempat (m dpal)
Rn : radiasi total (MJ/m2/hari)
(Ti +1 Ti1 )
G : kerapatan fluks panas tanah (MJ/m2/hari) yang dihitung dengan G = 4.2
t
: panas laten (MJ/kg) yang dihitung dengan persamaan = 2.501 0.002361T
2.6 Metode Makkink
Makkink (1957) menghitung besarnya evapotranspirasi potensial dengan menggunakan
persamaan berikut ini :
Rs
ETo = 0.61 0.12
( + ) 58.5
Semua unsur iklim yang digunakan sama dengan metode sebelumnya baik satuan maupun
pengertiannya.

2.7 Metode Hamon


Hamon (1963) memperkirakan besarnya evapotranspirasi potensial berdasarkan
persamaan berikut ini :
ETo = 0.1651* Ld * RHOSAT * KPEC
ESAT
RHOSAT = 216.7 *
(T + 273.3)
17.3 * T
ESAT = 6.108 * exp
T + 273.3
Keterangan :
Ld : lamanya siang hari
T : suhu udara rata-rata
KPEC : koefisien kalibrasi
ESAT : tekanan uap jenuh (mb)
RHOSAT : kerapatan uap jenuh (g/m3)

2.8 Metode Olivier


Olivier (1964) mengembangkan persamaan untuk menghitung Eto berdasarkan pada rata-
rata deperesi suhu bola basah dan nilai konstanta yang tergantung pada letak latitude.
Metode ini telah diuji secara sukses menggunakan data dari USA.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung adalah:

ETo = (T Tw )W

Keterangan:
ETo
adalah evapotranspirasi potensial (mm/hari)
Tw
nilai suhu bola basah
W
nilai koefisisen Olivier
(T Tw )
Nilai dihitung dengan menggunakan cara coba-coba dengan persamaan berikut ini
(e a e w ) = (T Tw )
ea ew adalah nilai tekanan uap pada suhu
Dimana nilai adalah nilai tekanan uap jenuh dan
bola basah.

2.9 Metode Hergraves-Samani


Metode ini diusulkan oleh FAO jika metode Penman Monteith tidak dapat digunakan
karena ketidaktersediaan data meteorologi. Persamaan yang diusulkan adalah sebagai
berikut :

ET o = 0.0023 * (T + 17.8 ) (Tmak + Tmin ) * R a


Keterangan :
T : suhu udara rata-rata (oC)
Tmak : suhu udara maksimum (oC)
Tmin : suhu udara minimum (oC)
Ra : radiasi ektrateresterial

2.10 Metode FAO Penman


Bentuk persmaan yang digunakan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi adalah
berikut ini (FAO,1988):

ET o = c[W .Rn + ( 1 W ). f ( u ).( e a e d )]


Keterangan:
Eto : Evapotranspirasi potensial (mm/hari)
W : faktor bobot yang berhubungan dengan suhu
Rn : radiasi total
f(u) : fungsi kecepatan angin
(ea-ed) : perbedaan antara tekanan uap jenuh pada suhu udara tertentu dan tekanan uap
aktual
c : nilai faktor untuk menyeimbangkan pengaruh kondisi cuaca pada malam dan
siang hari.
Tabel 6. Nilai W den
ngan berbag
gai altitude dan suhu udara
u

Tabel 7. Nilai lama penyinaran


n maksimum
m (N) untuk
k berbagai lookasi

Tabel 8. Nilai tekan


nan uap dari suhu bola basah dan kering
Tabel 9. Nilai faktor c yang dipertimbangkan dari berbagai kondisi
Ga
ambar 1. Con
ntoh flowch
hart perhitu
ungan metod
de Penamn
2.11 Metode Pan Evaporasi
Metode yang sangat sederhana untuk menghitung besarnya laju evapotrasnpirasi adalah
dengan menggunakan data pengukuran evaporasi. Nilai evaporasi tersebut diukur secara
langsung menggunakan Panci A. Secara umum data ini tersedia pada pos klimatologi di
lapangan. Untuk menghitung besarnya nilai evapotranspirasi dengan menggunakan
besarnya evaporasi adalah sebagai berikut:

ET o = kcp.Epan
Keterangan:
ETo : Nilai Evapotranspirasi (mm/hari)
kcp : koefisien panci A.
Epan : Penguapan melalui Panci A.

2.12 Metode Radiasi


Metode radiasi secara esensi melakukan adaptasi persamaan Makkink. Metode ini
disarankan untuk wilayah dimana data iklim tersedia termasuk suhu udara, lama
penyinaran, keawanan atau radiasi yang terukur, tetapi untuk kecepatan angin dan
kelembaban yang tidak terukur. Tingkat pemahaman kecepatan angin dan kelembaban
diperlukandannilainyadiperkirakanmenggunakankeadaandisekitar.
Hubungan yang diberikan antara persamaan radiasi dan evapotranspirasi potensial pada
kondisi ratarata kelembaban udara dan kecepatan angin pada siang hari seperti pada
Gambar2.
Persamaanyangdigunakanuntukmenghitungbesarnyaevapotranspirasipotensialdengan
menggunakanmetoderadiasiadalahberikutini:

ET o = c (W .R s )
Keterangan:
ETo :Evapotranspirasitanamanacuan
Rs :radiasimatahariyangekuivalendenganpenguapan(mm/hari)
W :faktorbobotyangtergantungpadatemperaturedanaltitude
c : faktor yang ditetapkan dan tergantung pada kelembaban udara dan kondisi
kecepatananginpadasianghari,dannilainyadapatdihitungberdasarkanGambar2.

Nilai radiasi matahari, apabila di lapangan tersedia data pengukuran maka dapat
digunakan secara langsung. Namun apabila data tersebut tidak tersedia, maka dapat
dipredik
ksimenggun
nakandata lamapenyiinaranmataaharidand
dihitungden
nganpersam
maan
berikutiini:
n
R s = 0.25 + 0.5 Ra
N

Gambarr 2. Prediksii nilai ETo dari


d nilai W.Rs
W untuk kondisi
k berb
beda

2.13 M
Metode Lain
nnya
Banyakm
metodeyan
ngdigunakanuntukmeenghitungbeesarnyanilaaievapotran
nspirasi.
Metodettersebututaamamemiliikibeberapaavariabel.B
Berdasarkan
nhasilstudiKananto
(1993)d
diPulauJaw
waterdapatbeberapapersamaanu
untukmengghitungbesaarnyanilai
evapotraanspirasideenganmengggunakanpeersamaanem
mpiris.
Berikutiinipersamaaanyangdih
hasilkanunttuksatuvarriabeliklim:
ETo = 11
1 .45 + 18.49
4 Rs
Berikutiinipersamaaanyangdih
hasilkanunttukduavariabeliklim:
To = 81.76 90.04 RH + 15.56 R s
ET

Berikutiinipersamaaanyangdih
hasilkanunttuktigavariabeliklim:
ETo = 1
18.99 + 2.12T 74.01RH + 14.79
9R s
Berikutiinipersamaaanyangdih
hasilkanunttukempatv
variabeliklim:
ETo =7.3 + 2.02T 62
6 .6 RH + 5.37U 2 + 14
4.7 R s
Keteranggan:
Rs :radiasimattahari(mm//bulan)
RH :k
kelembaban
nudara(%))
T :Suhuudaraa
U2 :k
kecepatanaanginpadak
ketinggian2
2m(m/s)

Penelitiaanlainnyaju
ugatelahdiilakukanden
nganmemaanfaatkandaatatopograafisebagaifaaktor
untukm
menghasilkan
nnilaievapotranspirassi.Peneltian
ninidilakuk
kandiDASC
Cimanukhulu
dandiDASCiliwunggHulu.Adap
punpersam
maanyangd
digunakanu
untukmengh
hitungbesarnya
evapotraanspirasidaapatdilihatpadaTabel10danTab
bel11.

0.Persamaaanempirisu
Tabel10 untukmengh
hitungETodiCimanuk
kHulu(Gintting,2006)
Tabel11
1.Persamaaanempirisu
untukmengh
hitungETodiCiliwunggHulu(Gintting,2006)
BAB III. CONTOH PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI

Cohtoh perhitungan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi dijelaskan langkah


langkahberikutini.Metodeperhitunganyangdigunakanuntuklangkahberikutiniadalah
MetodePenmanMonteith.LangkahLangkahtersebutmengikutiSNItatacaraperhitungan
evapotranspirasitanamanacuan.
Langkahlangkah penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman
Monteith.
1) Kumpulkan data cuaca yang tersedia di lokasi stasiun beserta data elevasi dan letak
lintangstasiun;
2) Hitungbesarnyanilaitekananuapjenuhberdasarkandatasuhuudara
3) Hitungbesarnyatekananuapaktualberdasarkandatakelembapanudara
4) Kurangkannilaitekananuapjenuhdengannilaitekananuapaktualatauhasillangkah
2)denganlangkah3);
5) Tentukannilaiperkalianantarakonstanta4098denganhasillangkah2)(tekananuap
jenuh);
6) Hitungperkalianantarakonstanta0,00163dandatatekananudaradilokasistasiun;
7) Hitungbesarnyanilaipanaslatenberdasarkandatasuhuudara.
8) Hitungnilaikonstantapsikrometrikdenganmembagikanhasilnilailangkah6)dengan
langkah7)
9) Hitungnilaidari (T + 237.3) 2 ;
10) Hitungnilaikemiringankurvatekananuap()denganmembagikanhasillangkah5)
denganlangkah9.
11) Tentukanhasilpembagianantarakonstanta900dengansuhuKelvin;
12) Tentukan hasil perkalian data kecepatan angin, hasil langkah 8), langkah 4) dan
langkah11);
13) Hitungbesarnyanilaisudutdeklinasi().
14) Hitungbesarnyajarakrelatifmataharidenganbumi(dr).
15) Berdasarkan data letak lintang stasiun, tentukan nilai sudut saat matahari terbenam
(s).
16) Tentukannilairadiasiekstraterestrial(Ra).
17) Hitung nilai radiasi matahari (Rs) berdasarkan data langkah 16) dengan data lama
penyinaranmatahari
18) Hitungfaktorpenutupanawanberdasarkandatalamapenyinaranmatahari.
19) Hitung besarnya radiasi gelombang pendek (Rns) berdasarkan hasil langkah 17) dan
nilaialbedo
20) Hitungnilaiemisivitasatmosfer.
21) Tentukan nilai hasil perkalian antara konstanta StefanBoltzman dan pangkat empat
suhuKelvin;
22) Tentukannilairadiasigelombangpanjang(Rnl)berdasarkanhasilperkalianlangkah
18),langkah20),danlangkah21).
23) Hitung besarnya nilai radiasi netto dengan mengurangkan hasil langkah 19) dengan
langkah22)
24) Tentukanperkalianantarakonstanta0,408,hasillangkah10),danlangkah23);
25) Jumlahkanhasillangkah12)danlangkah24);
26) Berdasarkan data kecepatan angin, hasil langkah 10), langkah 8), hitung nilai dari
(+(1+0,34U2));
27) Hitung besarnya nilai ETo dengan membagi hasil langkah 25) dengan hasil langkah
26).

Untuk dapat terlaksananya proses perhitungan tersebut maka dapat menggunakan data
yangtersediaberikut

Data RumusPenghitungan HasilPenghitungan


Suhu:24,7oC
eskPa(14) 3,1
x _
RH:64,2% RH/100 0,64
eakPa(15)
1,99
(esea)kPa
1,1
Elevasi=674m
4098xes 1270
NilaiPdari
Pers.18 0,00163xP 0,152

Suhu:24,7oC MJ/kg(19) 2,44 x

(T+237,3)2 6864
kPa/oC(17) 0,063

kPa/oC(16) 0,186 x

900
(T + 273 ) 3,02
x
- Kec.Angin
=121,9km/hari U2m/s 1,41
900
U 2 (e s e a ) 0,295
(T + 273 )

- JJanuari rad (8) 0,37


(LampiranD)=15
dr(7) 1,032
Lintang=7oLS srad x 1,62 x
(6)
(ssinsin+coscossins)x37,6 37,43
RaMJ/m2/hari(5) 38,63 x
- LamaPenyinaran x
n
(n/N)=33,9% a s + bs 0,42
N
a=0,25;b=0,5 RsMJ/m2/hari(4) 16,21
n
f = 0 ,9 + 0 ,1 (11) 0,405
N
=0.23 Rns=(1)Rs(3) x 12,48 +

=avs(12) 0,142
x _
T=24,7oC T4 38,56
Rnl MJ/m2/hari(10) 2,22
RnMJ/m2/hari(2) 10,26
0,408..Rn 0,779

900
0,408..Rn + U2 (es ea ) 1,074
(T + 273)
- Kec.angin (1+0,34U2) 1,479
=121,9km/hari
.(1+0,34U2) 0,093
- =0,186kPa +(1+0,34U2) 0,279

ETomm/hari(1) 3,86
Tabel 1 Data suhu udara (o C)

Nama Pos : Ciparay-Bandung


Letak Lintang : 7o 01'17 LS /107o 42'10'' BT
Elevasi : 674 m
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec
Tahun
1980
1981 26,5 25,8 24,8 24,9 26,0 26,2 25,6 25,5
1982 24,7 25,2 25,6 25,8 25,6 25,2 24,5 24,5 25,9
1983 25,2 25,9 25,3 26,1 24,8 25,5 24,5 25,0 26,2 26,5 25,1 25,6
1984 25,1 25,4
1985 24,7 24,5 24,9 25,1 25.0 23,5 23,6 23,4 24,7 25,0
1986 24,5 25,0 26,0 25,3 25,3 24,8 25,0 25,1 25,2 25,2 25,2
1987 25,2 25,4 26,0 26,2 25,4 25,3 24,5 24,0 24,2 24,8 24,9 23,9
1988 24,5 23,8 24,7 24,6 24,8 22,8 21,5 22,8 24,0 24,2 22,7 23,6
1989 23,9 23,1 23,7 24,2 24,4 23,7 23,3 22,7 23,4 24,1 24,8 24,4
Jumlah 197,8 198,3 176,2 177,3 201,8 196,6 191,7 192,4 148,5 176.0 148,3 174,1
Rata-Rata 24,7 24,7 25,2 25,3 25,2 24,6 23,9 24,1 24,8 25,1 24,7 24,9
Sumber : Puslitbang SDA

Tabel 2 Data kecepatan angin (km/hari)

Nama Pos : Ciparay-Bandung


o o
Letak Lintang : 7 01'17 LS /107 42'10'' BT
Elevasi : 674 m
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec
Tahun
1980 83,4 57,8 18,7 21,2 20,7 14,3 21,2 26,9 33,6 31,5 20,8
1981 80,9 4,8 8,0 127,8 283,6 300,1 243,6 361,8
1982 323,7 413,6 187,8 197,9 154,2 151,6 254,9 285,3 187,8
1983 304,7 151,5 168,2 166,7 94,4 68,5 70,8 128,0 161,6 251,6 138,1
1984 32,3 31,6 20,2 17,6 7,2 7,8 11,9 16,7 12,6 12,3 12,6 15,6
1985 57,2 55,7 59,8 71,6 74.0 63,1 64,7 83,6 86,1 79,1
1986 63,5 102,2 91,2 88,7 42,6 49,1 128,1 326,1 139,7 122,5 47,1
1987 99,8 84,5 74,6 79,7 70,9 60,1 65,5 90,8 100,4 95,2 75,3 74,6
1988 57,7 70,2 109,1 90,0 65,0 61,1 71,6 93,7 120,8 86,2 82,5 106,9
1989 75,0 101,5 69,8 57,8 65,8 53,6 65,2 82,1 100,3 95,1 89,1 78,4
Jumlah 1013,9 1068,6 799,4 791,2 675,7 534.0 761,9 1261,0 899,0 1090,8 763,7 893,0
Rata-Rata 121,9 119,7 88,82 87,91 67,57 53,4 76,19 126,1 112,4 121,2 109,1 111,6

Sumber: Puslitbang SDA


Tabel 3 Data kelembapan (%)
Nama Pos : Ciparay-Bandung
o o
Letak Lintang : 7 01' 17" LS /107 42' 10'' BT
Elevasi : 674 m
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec
Tahun
1980 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66
1981 66 62 62 63 64 65 65 64
1982 66 65 65 66 66 66 66 65 64
1983 64 64 66 66 66 65 64 64 66 65 65
1984 64 64 64 65 65 64 65 64 66 66 66 63
1985 63 63 64 63 60 64 65 64 60 62
1986 65 65 66 66 66 65 65 65 66 66 64
1987 62 64 64 63 64 61 62 62 64 62 62 64
1988 64 64 64 64 64 64 62 62 62 63 64 63
1989 64 64 63 64 65 63 64 64 63 62 63 64
Jumlah 578 579 582 583 648 640 641 639 511 577 517 512
Rata-Rata 64 64 65 65 65 64 64 64 64 64 65 64
Sumber: Puslitbang SDA
Tabel 4 Data lama penyinaran matahari *(%)
Nama Pos : Ciparay-Bandung
o o
Letak Lintang : 7 01' 17" LS /107 42' 10'' BT
Elevasi : 674 m
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec
Tahun
1974 26 25 45 55 56 64 64 65 56 38 33 40
1975 39 35 38 52 59 68 60 69 46 33 34 39
1976 23 50 34 59 63 67 75 67 70 49 40 47
1977 41 20 39 57 69 61 67 60 49
1978 33 53 50 43 52 58 46 46 44 58
1979 33 37 54 51 63 72 65 55 60 44 39
1980 23 38 49 50 66 69 68 70 60 53 39 34
1981 55 62 61 68 54 58 35 39
1982 29 43 43 48 64 59 62 59 77 57 52 41
1983 40 44 49 46 45 67 69 72 72 53 40
1984
1985 45 36 44 37 51 58 58 69 61 52
1986
1987 39 51 41 54 65 63 70 77
1988
1989
1990 25 49 45 58 57 60 70 63 65 54 34
1991 33 28 52 43 68 74 70 69 59 61 37 35
1992 44 32 42 43 55 61 66 52 51 38 38 43
Jumlah 407 484 591 709 874 878 917 923 833 665 550 498
Rata-Rata 34 37 42 51 58 63 66 66 60 51 42 42
*Persen penyinaran matahari terhadap 12 jam dari pias Cambell Stokes.
Sumber : Puslitang SDA
DAFTAR PUSTAKA
Doorenbos, J. & Pruitt, W.O., 1984. Guidelines for predicting crop water requiretments.
FoodIrrigationandDrainagePaper24.Rome.
Ginting, S.H., 2006. Distribusi Evapotranspirasi Berdasarkan Data Digital Elevation Model
(DEM).StudiKasus:DASCimanukHuludanCiliwungHulu.BuletinPusairVol.XVNo.44
Juli2006.
Thornthwaite,C.W.andMather,J,R.,1957.InstructionsandTablesforComputingPotential
Evapotranspiration and the Water Balance. Publ. in Climatology, vol.10, no.3, C,W.
Thornthwaite&Associates,Centerton,NewJersey.
Thornthwaite,C.W.,1948.Anewandimprovedclassificationofclimates.Geogr.Rev.38(1),
5594.
Brunt D. (1952). Physical and dynamical meteorology, 2nd ed. University Press, Cambridge.
428pp.
BurmanR.D.,JensenM.E.andAllenR.G.(1987).Themodynamicfactorinevapotranspiration.
In : Proc.Irri. and Drain. Spec. Conf.,James L.G.andEnglishM.J.(eds).ASCE,Portland,Ore.,
July.Pp.2830
CraigJ.C.(1984). Basic routines for theCasiocomputer. WayneGreenBooks,Peterborough,
NH03458.131pp.
DuffieJ.A.andBeckmanW.A.(1980).Solarengineeringofthermalprocesses.JohnWIleyand
Sons,NewYork.pp.1109.
Food and Agriculture Organization, 1991. FAO. Land and Water Development Division.
Report on Expert Consultation for Revision of FAO Guidelines for Predicting of Crop Water
Requirement.Rome,Italy.
FoodandAgricultureOrganization,1998.FAOIrrigationandDrainagePaper56.Guidelines
forPredictingCropWaterRequirements.Rome,Italy.
Gommes R.a. (1983). Pocket computers in agrometeorology. FAO Plant Production and
ProtectionPaper45,Rome.
Jensen M.E., Burman R.D. and Allen R.G. (1990). Evapotranspiration and irrigation water
requirements.ASCEManualNo.70.
MonteithJ.L.(1965).Evaporationandtheenvironment.In:TheStateandMovementofWater
in Living Organisms. XIXth Symposium. Soc. for xp. Biol., Swansea. Cambridge University
Press.pp.205234.
Murray F.W. (1967). On the computation of saturation vapour pressure. J. Appl. Meteor.
6:203204.
Smith M. (1988). Calculation procedures of modified Penman equation for computers and
calculators.FAO,LandandWaterDevelopmentDivision,Rome.
TetensO.(1930).UbereinigemeteorologischeBegriffe.Z.Geophys.6:297309.

Anda mungkin juga menyukai