Anda di halaman 1dari 3

Epidemiologi

Leukorea penyebab terseringnya ialah 40-50% bakteri vaginosis. Penyebab lainnya 20-25% candidiasis
yaitu 80-90% oleh candida albicans dan 15% oleh candida glabiata. Trichomoniasis 5-20% dari kasus
infeksi vagina.

Eetiologi

 Jamur
 Candida albicans
Candida termasuk spora aseksual yaitu spora yang dibentuk dari hifa reproduktif, termasuk
blastospora. Candida albicans bersifat dismorfik yaitu memiliki bentuk kapang (sel-sel yang
memanjang dan bercabang) dan bentuk khamir (sel berbentuk bulat, lonjong atau memanjang yang
berkembang biak dengan membentuk tunas dan koloni yang basah atau berlendir). Selain ragi dan
pseudohifa, juga dapat menghasilkan hifa sejati. Pada medium agar atau dalam 24 jam pada suhu
37 oC atau suhu ruangan, kandida menghasilkan koloni lunak berwarna krem dengan bau seperti
ragi. Kandidiasis kutan atau mukosa terjadi melalui peningkatan jumlah kandida lokal dan adanya
kerusakan pada kulit atau epitel yang memungkinkan invasi lokal oleh ragi dan pseudohifa.

Patof

 Candida albicans
C.albicans merupakan spesies penyebab infeksi candida pada genitalia lebih dari 80%
yaitu vaginitis dan vulvovaginitis. Secara ketat, kandidiasis tidak dianggap di tularkan
secara seksual.
Infeksi simtomatik timbul apabila terjadi perubahan pada resistensi pejamu atau flora
bakteri local. Faktor predisposisi pada wanita adalah kehamilan, haid, diabetes mellitus,
pada pemakaian kontrasepsi dan terapi antibiotic. Baju dalan yang ketat, konstriktif dan
sintetik, sehingga menimbulkan lingkungan yang hangat dan lembab untuk kolonisasi
dapat menyebabkan infeksi rekurent.
Pada sebagian perempuan, reaksi hipersensitifitas terhadap produk-produk, misalnya
pencuci vagina, semprotan deodorant dan kertas toilet dapat berperan menimbulkan
kolonisasi. Perempuan umumnya mengalami infeksi akibat salah satu factor diatas
sedangkan pada laki-laki umunya terjangkit infeksi melalui kontak seksual dengan
perempuan yang mengidap kandidiasis vulvovagina. Keadaan yang saling menularkan
antara pasangan suami istri ini desebut femoma ping pong.

Manifestasi klinis

Infeksi Kandidiasis Infeksi candida vulva dan iritasi Evaluasi klinis ditambah
vagina,edema, pruritus. - pH vagina <4,5
Discharge yang menyerupai keju - Ragi atau hifa diidentifikasi
cottage dan melekat pada dinding pada preparat basah atau
vagina. KOH
Kadang-kadang memburuknya gejala - Kadang-kadang kultur
setelah hubungan seksual dan sebelum
menstruasi

Diagnosis

Kandidiasis vulvovaginal
- Anamnesis:
keluhan panas, atau iritasi pada vulva dan keputihan yang tidak berbau. Rasa gatal/iritasi
disertai keputihan tidak berbau atau berbau asam. Keputihan bisa banyak, putih keju atau
seperti kepala susu/krim, tetapi kebanyakan seperti susu pecah. Pada dnding vagina biasanya
dijumpai gumpalan keju (cottage cheeses). Pada vulva/dan vagina terdapat tanda-tanda radang,
disertai maserasi, psuedomembran, fissura dan lesi satelit papulopustular
- Laboratorium: pH vagina <4,5 dan Whiff test (-)
- Mikroskopik: pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram
ditemukan blastopora bentuk lonjong, sel tunas, pseudohifa dan kadang kadang hifa asli
bersepta

Tatalaksana

1. Candida albicans
Topikal
Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu
Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari
Mikonazol nitrat 2% 1 x ssehari selama 7 – 14 hari
Sistemik
Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari
Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari
Nimorazol 2 gram dosis tunggal
Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal
Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan

Komplikasi

Prognosis

• Kandidiasis mengalami kesembuhan rata rata 80 -95 %

Anda mungkin juga menyukai