Anda di halaman 1dari 6

berdasarkanAmerican Cancer Society , dibagi menjadi :

1. Karsinoma Ductal In Situ (DCIS)


Merupakan tipe paling sering dari noninvasive breast cancer,berkisar 15% dari semua
kasus baru kanker payudara di USA.In situ berarti di tempat,sehingga duktal
karsinoma in situ berarti pertumbuhan sel tak terkontrol yang masih dalam duktus.
Oleh karena itu para pakar meyakini DCIS merupakan lesi pra cancer umumnya lesi
tunggal,terjadi dalam satu payudara tapi pasien dengan resiko DCIS resiko juga lebih
tinggi untuk menderita kanker kontralateral.

2. Karsinoma Lobular In Situ (LCIS)


Ditandai oleh adanya perubahan sel dalam lobulus atau lobus.Saat ini kebanyakan
pakar meyakini LCIS bukan lesi pramaligna.Tapi merupakan marker untuk peningkatan
resiko payudara.Yang khas pada LCIS adalah lesi multipla dan sering bilateral, sering
ditemukan insidental dari biopsi payudara.Jarang ditemukan secara klinis ataupun
mammografi (tidak ada tanda khas).

3. Karsinoma Invasif
Karsinoma payudara invasif merupakan tumor yang secara histologik heterogen.Mayoritas
tumor ini adalah adenokarsinoma yang tumbuh dari terminal duktus. Terdapat lima varian
histologik yang sering dari adenokarsinoma payudara, yaitu :
a) Karsinoma duktal invasive sel tumor tersebar dalam reaksi stroma padat,
maksroskopisnya nodul keras, batas tidak beraturan, kalsifikasi atau chalky streak
Mikroskopis  sel tumor tersusun dalam bentuk tali, sarang sel padat, tubulus
b) Karsinoma lobular invasive bilateral, kebanyakan pada wanita postmenopause
dgn terapi sulih hormon
Makro  padat, batas tidak tegas
Mikro  signet ring cell
c) Karsinoma tubular
d) Karsinoma medullar
e) Karsinoma mucinous atau koloid

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara


diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Non-invasif karsinoma
 Non-invasif duktal karsinoma
 Lobular karsinoma in situ

2. Invasif karsinoma
 Invasif duktal karsinoma
 Papilobular karsinoma
 Solid-tubular karsinoma
 Scirrhous karsinoma
 Special types
 Mucinous karsinoma
 Medulare karsinoma
 Invasif lobular karsinoma
 Adenoid cystic karsinoma
 karsinoma sel squamos
 karsinoma sel spindel
 Apocrin karsinoma
 Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
 Tubular karsinoma
 Sekretori karsinoma
 Lainnya

3. Stadium
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor
jinak.Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang
dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan
bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi.Sistem TNM merupakan singkatan dari
"T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening
regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh.Ketiga faktor T, N, dan M dinilai
baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan
pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:

T : kanker primer
TX : tumor primer tidak dapat dinilai (misal telah direseksi)
T0 : tidak ada bukti lesi primer
Tis : karsinoma in situ. Mencakup karsinoma duktal atau karsinoma lobular, penyakit
paget papilla mammae tanpa nodul (penyakit Paget dengan nodul diklasifilasikan menurut
ukuran nodul)
T1 : diameter tumor terbesar ≤ 2 cm
Tmic : infiltrasi mikro ≤ 0,1 cm
T1a : diameter terbesar > 0,1 cm, tapi ≤ 0,5 cm
T1b : diameter terbesar > 0,5 cm, tapi ≤ 1 cm
T1c : diameter terbesar > 1 cm, tapi ≤ 2 cm
T2 : diameter tumor terbesar > 2 cm, tapi ≤ 5 sm
T3 : diemeter tumor terbesar > 5 cm
T4 : berapapun ukuran tumor, menyebar langsung ke dinding thoraks atau kulit
(dinding thoraks termasuk tulang iga, m.intercostales dan m.serratus anterior, tak termasuk
m.pektoralis)
T4a : menyebar ke dinding thoraks
T4b : udem kulit mammae ( termasukpeau de’orange) atau ulserasi, atau nodul satelit
di mammae ipsilateral
T4c : terdapat 4a dan 4b sekaligus
T4d : karsinoma mammae inflamatorik
Catatan :
(1) Lesi mikroinvasif multipel, diklasifikasikan berdasarkan massa terbesar, tidak
atas dasar tiral massa lesi multipel tersebut.
(2) Terhadap karsinoma mammae inflamatorik (T4d), jika biopsi kulit negatif dan
tak ada tumor primer yang dapat diukur, klasifikasi patologi adalah pTx.

N : kelenjar limfe regional


NX : kelenjar limfe regional tidak dapat dinilai (misal sudah diangkat sebelumnya)
N0 : tak ada metastasis kelenjar limfe regional
N1 : di fosa ipsilateral terdapat metastasis kelenjar limfe mobile
N2 : kelenjar limfe metastatik fosa aksilar ipsilateral saling konfluen dan terfiksasi
dengan jaringan lain; atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe
mamaria interna namun tanpa metastasis kelenjar limfe aksilar
N2a : kelenjar limfe aksilar ipsilateral saling konfluen dan terfiksasi dengan jaringan
lain
N2b : bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mamaria interna
namun tanpa metastasis kelenjar limfe aksilar
N3 : metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis
menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mamaria interna dan metastasis kelenjar
limfe aksilar, atau metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral
N3a : metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral
N3b : bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mamaria interna dan
metastasis kelenjar limfe aksilar
N3c : metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral

M : metastasis jauh
MX : metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 : tidak ada metastasis jauh
M1 : ada metastasis jauh

Klasifikasi patologik pTNM


T - kanker primer
pT – tumor primer
Sama dengan klasifikasi T, pada tepi irisan seputar spesimen harus terlihat tumur secara
makroskopik, adanya lesi ganas hanya tampak secara mikroskopik pada tepi irisan tidak
mempengaruhi klasifikasi.
Catatan : jika tumor mengandung dua unsur yaitu karsinoma in situ dan karsinoma invasif,
ukuran tumor untuk klasifikasi didasarkan atas ukuran karsinoma invasif.
N – kelenjar limfe regional
pNx : kelenjar limfe regional tak dapat dinilai (misal sudah diangkat
sebelumnya)
pN0 : secara histologis tak ada metastasis kelenjar limfe, tapi tidak dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk kelompok sel tumor terisolasi (ITC).
Catatan : ITC adalah satu sel atau sekumpulan sel berdiameter ≤ 0,2 mm. ITC biasanya
ditemukan dengan pemeriksaan imunohistologis atau molekuler, tapi dapat diverifikasi
dengan pewarnaan HE.
pN0 ( i-) : histologis tak ada metastasis kelenjar limfe, imunohistologis ITC negatif
pN0 ( i+) : histologis tidak ada metastasis kelenjar limfe, imunohistologis ITC
positif
pN0 (mol-) : histologis tak ada metastasis kelenjar limfe, pemeriksaan malekular ITC
negatif (RT-PCR)
pN0 (mol+) : histologis tak ada metastasis kelenjar limfe, pemeriksaan molekuler ITC
positif (RT-PCR)
pN1mi : mikrometastasis (diameter terbesar > 0,2 mm, tapi ≤ 2mm)
pN1 : di aksila ipsilateral terdapat 1-3 kelenjar limfe metastatik, atau dari
diseksi kelenjar limfe sentinel secara mikroskopik ditemukan metastasis kelenjar limfe
mamaria interna ipsilateral, tapi tanpa bukti klinis
pN1a : di aksila ipsilateral terdapat 1-3 kelenjar limfe metastatik, dan minimal
satu kelenjar limfe metastatik berdiameter maksimal > 2 mm
pN1b : dari diseksi kelenjar limfe sentinel secara mikroskopik ditemukan
metastasis kelenjar limfe mamaria interna ipsilateral, tapi tanpa bukti klinis
pN1c : pN1a disertai pN1b
pN2 : di aksila ipsilateral terdapat 4-9 kelenjar limfe metastatik, atau bukti
klinis menunjukkan metastasis kelenjar limfe mamaria interna ipsilateral tapi tanpa
metastasis kelenjar limfe aksilar
pN2a : di aksila ipsilateral terdapat 4-9 kelenjar limfe metastatik, dan minimal
satu kelenjar limfe metastatik berdiameter maksimal > 2 mm
pN2b : bukti klinis menunjukkan metastasis kelenjar limfe mamaria interna
ipsilateral tapi tanpa metastasis kelenjar limfe aksilar
pN3 : di aksila ipsilateral terdapat 10 atau lebih kelenjar limfe metastatik; atau
metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral; atau bukti klinis menunjukkan
metastasis kelenjar limfe mamaria interna disertai metastasis kelenjar limfe aksilar
ipsilateral; atau secara klinis negatif, dari diseksi kelenjar limfe sentinel secara
mikroskopis ditemukan metastasis kelenjar limfe mamaria interna ipsilateral, tapi tanpa
bukti klinis, namun terdapat lebih dari 3 kelenjar limfe aksilar metastatik; atau metastasis
kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral
pN3a : di aksila ipsilateral terdapat 10 atau lebih kelenjar limfe metastatik, dan
minimal satu kelenjar limfe metastatik berdiameter maksimal > 2 mm; atau metastasis
kelenjar limfe infraklavikular
pN3b : bukti klinis menunjukkan metastasis kelenjar limfe mamaria interna
disertai metastasis kelenjar limfe aksilar ipsilateral; atau secara klinis negatif, dari diseksi
kelenjar limfe sentinel secara mikroskopis ditemukan metastasis kelenjar limfe mamaria
interna ipsilateral, tapi tanpa bukti klinis, namun terdapat lebih dari 3 kelenjar limfe
aksilar metastatik
pN3c : metastasis kelenjar limfe supraklavikular
M – metastasis jauh
Klasifikasi pM dan cM sama.

Stadium klinis kanker payudara


Stadium T N M 5 year
survival rate
0 Tis - -
(LCIS/DCIS)
I T1 N0 M0 93%
IIA T1 N1 M0 72%
T2 N0 M0
IIB T2 N1 M0 72%
T3 N0 M0
IIIA T1/T2 N2 M0 41%
T3 N1/N2 M0
IIIB T4 Any N M0 41%
IV Any T Any N M1 18%

Keterangan:
TX : Lokasi tumor ganas tidak dapat dinilai
Tis : Tumor in situ (pre invasive carcinoma)
T1 : Tumor diameter « 2 cm
T2 : Tumor diameter lebih besar dari 2 cm tapi kurang dari 5 cm
T3 : Tumor diameter > 5 cm
T4 : Tumor ukuran apapun invasi ke daerah sekitar (otot, kulit)

Nx : Penyebaran pada KGB tidak dapat dinilai


N0 : KGB tidak terlibat
N1 : Metastasis KGB ipsilateral aksila dapat digerakkan
N2 : Metastasis KGB ipsilateral terfiksasi dengan jaringan sekitar
N3 : Metastasis KGB ipsilatral KGB mammae atau ipsilateral KGB supraklavikuler

Mx : Metastasis tidak dapat dinilai


M0 : Tidak ada metastasis
M1 : Metastasis pada organ - organ lainnya

Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut


kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
 Stadium 0: T0 N0 M0
 Stadium 1: T1 N0 M0, tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau
penyebaran luas.
 Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0, tumor kurang dari 5 cm, tanpa
keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan
LN
 Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0, tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
 Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0, tumor lebih besar
dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada
penyebaran jauh
 Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0, semua tumor dengan penyebaran
langsung ke dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau
keterlibatan LN supraklavikular.
 Stadium III C: Tiap T N3 M0
 Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1, semua tumor dengan metastasis jauh.

Anda mungkin juga menyukai