Anda di halaman 1dari 3

1) Umur

Risiko Ca mammae bertambah seiring dengan umur. Wanita umur 60 tahun


memiliki risiko terkena ca mammae 100 kali lipat dibanding dengan wanita umur
20 tahun
1) Jenis Kelamin
Risiko terkena ca mammae pada pria sangat rendah, namun prognosisnya lebih buruk
karena cenderung terlambat diagnosis. Jarang terjadi pada perempuan berusia kurang
dari 30 tahun. Setelah itu risiko meningkat secara tetap sepanjang usia, tetapi
setelah menopause bagian menanjak kurva hampir mendatar.
2) Variasi geografik
Bervariasi di tempat yang berbeda. Resiko untuk neoplasia bermakna lebih tinggi di
amerika utara dan eropa barat dibandingkan di asia dan afrika. Perbedaan ini
disebabkan oleh factor lingkungan daripada fakotr geografik karena kelompok
migran daerah dengan insidensi rendah ke daerah dengan insidensi tinggi cenderung
mencapai angka ngara tujuan, dan demikian sebaliknya. Makanan, pola reproduksi,
dan kebiasaan menyusui diperkirakan berperan.
3) Genetika dan riwayat keluarga
Sekitat 5-10% kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik.
Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker
payudara jika mereka mengidap kanker payudara sebelum menopause, mengidap
kanker payudara bilateralm mengidap kanker terkait lain (missal : kanker ovarium),
memiliki riwayat keluarga yang significan ( yaitu banyak anggota keluarga
terjangkit sebelum menopause), atau berasal dari kelompok etnik tertentu.
Sekitar separuh perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan
mutasi di gen BRCA1 (pada kromosom 17q21.3) dan sepertiga lainnya mengalami
mutasi di BRCA2 (di kromosom 13q12-13) gen ini berukuran besar dan kompleks
serta tidak memperlihakan homologi yang erat diantara keduanya, juga dengan gen
lain yang diketahui. Diperkirakan kedua gen ini berperan penting dalam perbaikan
DNA, meskipun peran pasti karsinogenesis dan spefisitas relative terhadap kanker
masih diteliti.
Kedua gen tersebut berperan sebagai gen penekan tumor, karena kanker muncul
jika kedua alel inaktif atau cacat. Pertama disebabkan oleh mutasi sel germinativum
dan kedua oleh mutasi somatic berikutnya. Tersedia uji genetic, tetapi uji ini
diperumit oleh terdeteksinya ratusan mutasi yang berlainan, dan hanya sebagian
yang berkaitan dengan kerentanan terhadap kanker.
4) Hormon
Peningkatan estrogen dan androgen darah yang persisten dapat meningkatkan risiko
ca mammae, namun peningkatkan progesteron dapat menurunkan risiko pada
wanita premenopause
a. Kehamilan dan menyusui
 Umur saat melahirkan anak pertama (<24 tahun), memiliki anak (7%/anak),
dan menyusui (4,3%/tahun menyusui) dapat menurunkan risiko terkena ca
mammae.
 Hamil pertama saat umur 30 tahun mengalamin peningkatan risiko terkena
ca mammae dua kali lipat dibanding pada umur <25 tahun. Tidak
mempunyai anak meningkatkan risiko terkena ca mammae sebesar tiga kali
lipat
b. Kontrasepsi hormonal
c. Terapi pengganti hormon
 Terapi estrogen + progesteron memiliki efek signifikan pada ca mammae
dan meningkatkan agresivitas serta prognosis yang lebih buruk, namun
apabila terapi jangka pendek dengan indikasi sindrom menopause, maka
tidak ada pengaruh pada risiko
d. Riwayat haid
Risiko terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun. Umur menstruasi yang lebih awal
berhubungan dengan lamanya paparan hormon estrogen dan progesteron pada
wanita yang berpengaruh terhadap proses proliferasi jaringan termasuk jaringan
payudara.
Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain
case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang
menarche pada umur ≤12 tahun terkena kanker payudara 3,6 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok wanita yang menarche pada umur >12 tahun
(OR=3,6).
5) Penyakit payudara jinak
6) Penyakit proliferative
Orang yang pernah didiagnosa dengan ca ovarium atau ca uterus memiliki risiko
terkena ca mammae lebih tinggi.
Pengaruh yang belum dipastikan :
1) Pajanan lama ke estrogen eksogen pasca menopause dikenal sebagai terapi sulih
estrogen ( ER, estrogen replacement therapy)
2) Kontrasepsi oral
3) Radiasi pengion
4) Kegemukan
Peningkatan berat badan setelah menopause dapat meningkatkan risiko terkena ca
mammae.
5) Faktor makanan
a. Alkohol
 Mengkonsumsi alkohol 1-2 gelas/hari memiliki risiko terkena ca mammae
150% dibanding normal dan mengkonsumsi alkohol 6 gelas/hari memiliki
risiko terkena ca mammae 330% dibanding normal.
 Alkohol dapat meningkatkan :
 Kadar estrogen dan androgen
 Kerentanan gen terhadap bahan carcinogenik
 Kerusakan DNA mammae
 Potensi metastase
 Proses angiogenesis tumor
b. Intake Lemak
 Tidak terdapat pengaruh signifikan pada ca mammae, namun berdasarkan
statistik, orang dengan diet rendah lemak memiliki risiko yang lebih rendah
Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang meningkatkan risiko
terkena ca mammae daripada diet tinggi lemak
 Intake lemak yang tinggi kemungkinan hanya berpengaruh pada wanita
premenopause
c. Iodine
Iodine dapat menurunkan sensitivitas reseptor estrogen, mengurangi
pertumbuhan sel tumor, dan menyebabkan apoptosis pada sel yang malignant.
d. Merokok
Perokok pasif meningkatkan risiko terkena ca mammae 70% pada wanita
premenopause

Anda mungkin juga menyukai