001/SPO/IBS/RSPC/IX/2015 00 1 dari 3
Jl. Tuparev No. 117
Cirebon 45153
Ditetapkan,
Direktur
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 01 September 2015
Kebijakan Peraturan direktur nomor : 048 / PER / DIR / RSPC / IX / 2015 Tentang
Kebijakan IBS
Peraturan direktur nomor : 049 / PER / DIR / RSPC / IX / 2015 Tentang
Pedoman Pelayanan IBS
Prosedur 1. PRA ANESTESI
a. 1 jam sebelum operasi, perawat IBS memanggil pasien dari
ruangan asal pasien.
b. Setelah pasien tiba di ruang penerimaan kamar operasi,
perawat IBS memperkenalkan diri kepada pasien operasi dan
membantu pasien tidur di brankar kamar operasi.
c. Untuk pasien anak-anak saat serah terima sebaiknya
didampingi oleh orangtua sampai menjelang operasi. Setelah
itu proses mengukur TTV sampai induksi dilakukan di ruang
pra operasi, kecuali pasien kooperatif dapat dilakukan di ruang
premedikasi/kamar operasi.
d. Perawat anestesi menyiapkan obat-obatan (kit anestesi),
termasuk obat emergensi dan alat-alat untuk anestesi sesuai
jenis operasi.
e. Perawat anestesi mengecek mesin anestesi meliputi:
1. e.1 Gas anestesi.
Periksa isi tabung atau gas sentral, sambungan pipa
oksigen dan nitrogen ke sentral.
1. e.2 Breathing system.
Sudah terhubung dengan saluran utama gas, periksa
soda lime, sambungan “Breathing Circulating”, periksa
fungsi “oxygen bypass” untuk mengisi “breathing bag”,
tutup katup pembuang kemudian tekan “breathing
bag” hingga indikator tekanan menunjukkan 30 cm O2
selama 5 detik untuk memeriksa apa ada kebocoran.
1. e.3 Flowmeter.
Perhatikan indikator atau pelampung bergerak dengan
bebas sesuai aliran gas. Matikan aliran gas, periksa
indikator atau pelampung di titik nol.
1. e.4 Vaporizer.
Periksa dudukan vaporizer pada mesin anestesi sudah
benar, yang dapat dikunci saat pemakaian. Periksa isi
vaporizer.
1. e.5 Ventilator.
Periksa fungsi ventilator, atur alarm diskoneksi dan
periksa fungsinya. Harus ada “self inflating bag” yang
PELAYANAN ANESTESI
001/SPO/IBS/RSPC/IX/2015 00 2 dari 3
Jl. Tuparev No. 117
Cirebon 45153
2. DURANTE ANASTESI
a. Pertahankan posisi kepala pasien tetap ekstensi, pertahankan
posisi endotracheal tube untuk mempertahankan jalan napas
pasien.
b. Jaga keseimbangan oksigen dan karbondioksida dengan cara
memantau flowmeter pada mesin anestesi.
c. Pertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur
dan memantau cairan tubuh yang hilang selama
pembedahan.
d. Ukur tanda-tanda vital.
e. Berikan obat-obat sesuai program pengobatan.
f. Jaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
g. Nilai efek hilangnya obat anestesi pada pasien.
3. PASCA OPERASI
a. Pertahankan jalan napas pasien.
b. Pantau tanda-tanda vital untuk mengetahui sirkulasi
pernapasan dan keseimbangan cairan.
c. Pantau tingkat kesadaran dan refleks pasien.
d. Nilai respon pasien terhadap efek obat anestesi.
e. Penata anestesi memindahkan pasien ke recovery room atau
ruang pemulihan bila kondisi membaik atas izin dokter
anestesi.
f. Pemantauan di ruang pemulihan meliputi pemantauan
terhadap airway, breathing, circulation, dan kesadaran.
PELAYANAN ANESTESI
001/SPO/IBS/RSPC/IX/2015 00 3 dari 3
Jl. Tuparev No. 117
Cirebon 45153
Lampiran -