Anda di halaman 1dari 3

UNSUR TARI

A. Gerak Simbolis

Ada bermacam-macam gerakan dalam tari. Ada gerakan yang meniru kegiatan sehari-
hari, ada yang gemulai, patah-patah, ataupun dinamis. Gerakan-gerakan tari tersebut menjadi
simbol-simbol akan apa yang ingin disampaikan oleh pencipta tari. Walaupun tidak semua
gerakan menjadi simbol, namun sebuah tarian secara lengkap biasanya memiliki arti atau
menjadi simbol akan hal tertentu.

1. Gerak Maknawi

Gerak maknawi/bermakna merupakan gerak yang mempunyai arti dan maksud


ketika dilakukan. Biasanya, orang yang melihat dapat menebak kegiatan apa yang sedang
ditiru. Mengapa begitu? Ini karena gerakan-gerakan tersebut mwniru kegiatan sehari-hari
yang sering kita lihat atau kita lakukan sendiri.

Gerak bermakna bisa diambil dari bermacam kegiatan seperti mencangkul,


menanam, menjala ikan, memanah, menenun, berdagang, atau berhias. Bisa juga
menirukan gerak-gerik hewan seperti kupu-kupu, kelinci, burung, katak, kijang, monyet,
dan hewan-hewan lainnya. Jadi, gerak bermakna merupakan simbol kegiatan manusia
maupun tingkah laku hewan.

2. Gerak Murni

Gerak murni adalah gerak asli, gerak yang tidak memiliki arti atau makna.
Biasanya gerak murni dibuat supaya ada unsur keindahan atau untuk melengkapi tarian.

Contoh gerak murni misalnya, gerakan berjalan. Supaya gerakannya indah,


langkah berjalan dilakukan dengan kaki jinjit, posisi tangan kiri dibuka melebar, dan
tangan kanan diletakkan di depan dada.

3. Gerak Gemulai

Gerakan yang dibawakan dengan lembut, mengalir, dan tidak putus-putus disebut
gerak gemulai. Gerakan-gerakan tari yang dibawakan penari wanita biasanya lemah
gemulai. Gerak gemulai biasanya menjadi simbol kelembutan, keindahan, ataupun
kehalusan tingkah laku.

4. Gerak Dinamis

Gerakan yang dibawakan dengan tegas, bersemangat, lincah, ataupun gagah


disebut gerak dinamis. Gerak dinamis biasanya membutuhkan ruang yang cukup luas.
Gerak ini juga memiliki tempo yang kadang cepat, kadang lambat. Gerakan-gerakan tari
yang dibawakan penari pria biasanya dinamis. Begitu juga dengan sebagian tarian yang
berasal dari gerakan hewan. Gerak dinamis biasanya menjadi simbol kegesitan,
keperkasaan, kegagahan, kepahlawanan, kehebatan, bahkan kemenangan.

5. Gerak Patah-Patah

Gerakan yang dibawakan dengan putus-putus disebut gerak patah-patah. Gerakan


seperti ini bisa dilihat pada Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara.

B. Iringan Tari

Sewaktu kita menari, biasanya diiringi dengan musik. Iringan musik ini bermacam-
macam. Sebagian alat musiknya adalah alat musik pukul, baik alat musik pukul ritmis
maupun alat musik pukul melodis. Gendang, tamborin, gong, dan kentongan bersifat ritmis.
Kolintang, bonang, dan saron bersifat melodis. Alat musik lainnya seperti rebab dan kecapi
juga bersifat melodis. Selain alat musik tradisional, alat musik modern juga digunakan untuk
tarian modern atau kreasi baru.

Jenis tarian yang berbeda memiliki iringan musik yang berbeda pula. Tarian hewan
yang dinamis biasanya diiringi musik yang lincah dan gembira. Tarian satria diiringi musik
yang megah dan gegap gempita. Tarian putri diiringi musik yang lembut dan tenang.

Untuk memperjelas tarian, maka tempo musiknya juga diperhatikan. Tempo cepat
digunakan pada tari yang memiliki suasana riang, lincah, meriah, dinamis, dan gegap gempita.
Suasana yang tenang, agung, dan lembut biasanya dibantu musik dengan tempo yang lambat.
Musik dengan tempo sedang dapat menggambarkan suasana riang dan tenang.

Iringan musik juga perlu selaras dengan jenis tarian dan simbol yang ingin
disampaikan. Misalnya tari perang yang menjadi simbol kemenangan harus diiringi dengan
musik dinamis yang menggambarkan keramaian dan gegap gempita di kancah perang.

1. Iringan Gerak Dinamis

Untuk mengiringi gerak dinamis, biasanya alat musik dibunyikan secara terus-
menerus. Dalam satu menit iringan tersebut, terdapat lebih dari 60 hitungan. Jika
beberapa alat musik dibunyikan secara bersama-sama dan terus-menerus akan timbul
bunyi gemuruh dan suasana tegang. Jika hanya satu alat musik yang dibunyikan terus-
menerus maka akan timbul suasana bersemangat.

2. Iringan Gerak Tenang

Gerak dinamis diiringi musik cepat dengan lebih dari 60 hitungan dalam satu
menit. Gerak tenang diiringi musik dengan hitungan kurang dari 60 hitungan per menit.

C. Busana dan Properti


Busana, properti, dan tata rias yang digunakan oleh para penari sangat menunjang
penampilan mereka. Simbol yang ingin disampaikan dalam tari, menjadi lebih nyata dan
mudah dimengerti oleh para penonton.

Ketika kita ingin menarikan gerak-gerik monyet, busana seperti monyet dan hiasan
wajah yang seperti monyet sangat membantu penonton. Ketika mereka di atas panggung,
penonton akan segera mengetahui bahwa tarian itu merupakan tarian monyet. Penonton bisa
menangkap simbol kelincahan ataupun kenakalan monyet.

Pemilihan warna busana juga penting. Warna-warna ini sering digunakan sebagai
simbol-simbol. Warna busana akan memperkuat tema tari. Misalnya, kuning atau emas
sebagai simbol kebesaran atau kerajaan, putih sebagai simbol kesucian, merah sebagai simbol
keberanian, biru sebagai simbol kesetiaan, dan hitam sebagai simbol kematian. Kelengkapan
busana dan kostum yang dipakai dalam menari antara lain: kalung, gelang, sumping, hiasan
kepala lainnya, kain, dan selendang.

Demikian pula simbol dalam properti, seperti selendang, kipas, pedang, payung panah,
tameng, dan lain-lain. Selain warna, motif pada properti juga harus diperhatikan. Begitu juga
dengan hiasan, misalnya manik-manik. Semuanya harus dipersiapkan dengan simbol yang
diketahui secara umum oleh masyarakat daerah sekitar. Selendang, misalnya, dipakai pada tari
gemulai dan dinamis. Selendang tari gemulai biasanya tipis dan tembus pandang sebagai
simbol kelembutan sedangkan selendang tari dinamis biasanya penuh warna dan motif.
Contoh lain, lambang hewan pada tameng menjadi simbol keperkasaan. Begitu juga dengan
payung, penari wanita akan menggunakan motif bunga-bunga berwarna cerah. Payung laki-
laki biasanya hanya polos atauoun sederhana seperti garis-garis.

Anda mungkin juga menyukai