METALURGI LAS
WELD DEFECTS
Agy Randhiko
NPM : 1706990306
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
Terjadinya tegangan sisa dapat dilihat dari gambar di atas, dimana daerah C mengembang
pada waktu pengelasan. Pengembangan pada C ditahan oleh A, sehingga pada daerah C
terjadi tegangan tekan dan pada daerah A terjadi tegangan tarik. Tetapi bila daerah A
luasnya jauh lebih besar dari C, maka pada daerah C akan terjadi perubahan bentuk tetap,
sedangkan pada daerah A terjadi perubahan bentuk elastic. Pada waktu pengelasan selesai,
terjadilah proses pendinginan dimana bagian C menyusut cukup besar disamping karena
pendinginan juga karena adanya tegangan tekan. Penyusutan ini ditahan oleh daerah A,
karena itu pada daerah C akan terjadi tegangan tarik yang diimbangi oleh tegangan tekan
pada daerah A. Dibawah ini adalah contoh tegangan sisa pada pengelasan.
7. Jelaskan faktor apa saja yang harus saudara (i) perhatikan bila terjadi kekerasan
yang tinggi di HAZ.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan bila terjadi kekerasan yang tinggi di HAZ :
Ketangguhan batas las
Kompisisi kimia logam induk
Kecepatan pendinginan
9. Jelaskan tujuan pemanasan awal (preheating) dan pemanasan akhir (PWHT) pada
proses pengelasan.
Tujuan dari pemanasan awal (preheating) adalah untuk memperlambat laju
pendinginan sehingga mencegah terjadinya retak tumit (toe crack) dan retak
manik (underbead crack) pada baja yang memiliki hardenability yang tinggi.
Tujuan pemanasan akhir (PWHT) adalah untuk menghilangkan tegangan sisa
sehingga dapat mencegah terjadnya distorsi pada logam las.
10. Jelaskan cacat las (weld defect) di bawah ini serta sebutkan penyebabnya serta
penanggulangannya.
(a) (b)
Cacat ini berupa lubang halus yang terjadi akibat adanya udara atau gas yang
terperangkap dalam deposit las. Penyebab porositas antara lain adalah elemen pengotor,
kelembaban atmosfer dan kontaminasi bahan lain seperti minyak, pelumas atau kotoran
lain.
Cara penanggulangannya :
Menggunakan fluks yang mengandung banyak karbonat. Dengan fluks ini akan
dihasilkan gas karbondioksida yang dapat menurunkan tekanan persial hidrogen
di dalam busur listrik dengan sendirinya akan mengurangi difusi hidrogen.
Dilakukan penurunan kecepatan pendinginan dengan memberikan pemanasan
mula pada temperatur antara 50 sampai 3000C atau memberikan pemanasan
kemudian pada temperatur antara 2000C sampai 3000C.
Sebelum mengelas, pada daerah di sekitar kampuh dibersihkan dari air, karat,
debu, minyak dan zat organik yang dapat menjadi sumber hidrogen.
Menggunakan elektroda dengan fluks yang mempunyai kadar hidrogen rendah.
Penggunaan CO2 sebagai gas pelindung.
Menghindari pengelasan pada waktu hujan atau di tempat di mana daerah las
dapat kebasahan.