Anda di halaman 1dari 29

OPERASI MATRIKS

1. Penjumlahan Matriks

Dua matriks dapat dijumlahkan jika ordonya sama. Yang dijumlahkan yaitu elemen-elemen yang seletak.

Sifat-sifat penjumlahan matriks:

1. A + B = B + A (bersifat komutatif)
2. A + (B + C) = (A + B) + C (bersifat asosiatif)
3. A + O = O + A = A (O matriks identitas dari penjumlahan)
4. A + (-A) = (-A) + A = O (-A matriks invers penjumlahan)
2. Pengurangan Matriks
Dua matriks dapat dikurangkan jika ordonya sama. Yang dikurangkan elemen-elemen yang seletak.
Sifat-sifat Pengurangan matriks:
1. A – B # B – A (tidak komutatif)
2. A – (B – C) = (A – B) – C (asosiatif)
3. Perkalian Matriks
Perkalian matriks dengan bilangan real (skalar)
Hasil perkalian skalar k dengan sebuah matriks A yang berordo m x n adalah sebuah matriks yang berordo m x n dengan elemen-
elemennya adalah hasil kali skalar k dengan setiap elemen matriks A.
Perkalian Matriks Dengan Matriks
Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks kiri) sama dengan jumlah baris matriks B (matriks
kanan).
Ordo hasil perkalian matriks Amxn dengan Bnxp , misalnya matriks C yang akan berordo mxp (seperti permainan domino)

Cara mengalikan matriks A dan B yaitu dengan menjumlahkan setiap perkalian elemen pada baris matriks A dengan elemen
kolom matriks B dan hasilnya diletakkan sesuai dengan baris dan kolom pada matriks C (matriks hasil perkalian).
Sifat-sifat perkalian matriks: /
1. Tidak komutatif (AB # BA)
2. Asosiatif : (AB)C = A(BC)
3. Distributif kiri : A(B + C) = AB + AC
Distributif kanan : (B + C)A = BA + CA
4. Identitas : IA = AI = A
5. k(AB) = (kA)B
Diposkan oleh jeep rizky di 08.37 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

DETERMINAN MATRIKS
DETERMINAN MATRIKS
Determinan matriks A didefinisikan sebagai selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama dengan
perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan darimatriks A dinotasikan dengan det A atau |A|.

Nilai dari determinan suatu matriks berupa bilangan real.


a. Determinan matriks berordo dua
Contoh:

b. Determinanmatriks berordo tiga - menggunakan aturan Sarrus


Det A=[A]=
a11 . a12 . a33 + a12 . a23 . a31 + a13 . a21 . a32 – a31 . a22 . a13 – a32 . a23 . a11– a33 . a21 . a12
det A = 2.2.3 + 1.1.5 + 4.4.1 - 5.2.4 - 1.1.2 - 3.4.1
= 12 + 5 + 16 – 40 – 2 – 12
= -21

2. Adjoint Matriks
Adjoint yaitu koofaktor yangh di transposekan dan ditulis dengan Adj (A).
Adjoin disingkat Adj.
Adjoint suatu matriks bujur sangkar adalah :

Diposkan oleh jeep rizky di 08.09 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 08 Mei 2013

INVERS MATRIKS
Invers Matriks
1. Invers Matriks Ordo 2 x 2

ad-bc disebut Determinan (D) atau [A] atau det(A).


ad – bc disebut Determinan (D) atau atau det(A).
Jadi .
Jika D = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan matriks A
disebut matriks Singular. Jika ad – bc maka matriks A disebut matriks Non Singular.
2. Invers Matriks Ordo 3 x 3
Determinan Matriks Ordo 3 x 3
Cara menentukan determinan matriks ordo 3 x 3 dengan menggunakan diagram
SARRUS, yaitu:
1. Salin kolom ke-1 dan ke-2 pada kolom ke-4 dan ke-5
2. Kurangkan jumlah perkalian elemen-elemen pada diagonal ke bawah dengan jumlah
perkalian elemen-elemen pada diagonal ke atas.
Minor, Koofaktor Dan Adjoint
Minor yaitu sebuah determinan yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris ke-i
dan kolom ke-j, dan ditulis dengan Aij. Sedangkan koofaktor diperoleh dari perkalian.

Mij dengan (-1)ixj dan ditulis dengan Aij . Sedangkan adjoint yaitu koofaktor yang
ditransposekan dan ditulis dengan Adj(A).
Untuk menentukan invers matriks A ordo 3 x 3 dengan menggunakan rumus :

Jadi D = [A] = det(A) = ad -bc.


Jika D = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan matriks A
disebut matriks Singular. Jika ad – bc # 0 maka matriks A disebut matriks Non Singular.
Diposkan oleh jeep rizky di 21.21 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

JENIS-JENIS MATRIKS
JENIS-JENIS MATRIKS
1. Matriks Nol

Yaitu matriks yang setiap elemennya nol.


2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu baris

3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu kolom.

4. Matriks Bujur sangkar/Matriks Persegi


Yaitu suatu matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama. Ordo matriks n x n sering disingkat dengan n saja.
5. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali elemen-elemen diagonal utamanya.
6. Matriks Satuan /MatriksIdentitas (I)
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu, dan elemen lainnya nol.

7. Matriks Skalar
Yaitu matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya sama, tetapi bukan nol dan semua elemen
lainnya nol.
8. Matriks Segitiga Atas
Yaitu matriks yang semua elemen di bawah diagonal utamanya nol.
9. Matriks Segitiga Bawah
Yaitu matriks yang semua elemen di atas diagonal utamanya nol.

10. Matriks Koefisien


Yaitu matriks yang semua elemennya merupakan koefisien-keofisien dari suatu sistem persamaan linear.
Contoh1:
Matriks koefisien dari sistem persamaan liniear 2x + 3y =7 adalah :
Diposkan oleh jeep rizky di 21.15 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ORDO MATRIKS
ORDO MATRIKS

Ordo matriks yaitu banyaknya baris dan kolom yang menyatakan suatu matriks.

Amxn artinya matriks A berordo m x n yaitu banyaknya baris m buah dan banyaknya kolom n buah.

Tentukanordo matriks P dan Q


Jawab: Ordo matriks P = 2 x 4 atau P 2 x3
Ordo matriks Q = 3 x 2 atau Q2 x3
Diposkan oleh jeep rizky di 16.30 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 07 Mei 2013

MATRIKS
1. Metrika adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang
terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan
dengan lebih terstruktur. Pemanfaatannya misalnya dalam menjelaskan persamaan linier, transformasi koordinat, dan lainnya. Matriks
seperti halnya variabel biasa dapat dikalkulasi, seperti dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan didekomposisikan.

ORDO

Ordo suatu matriks adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya baris (m) dan banyaknya kolom (n). Matriks di atas berordo
2x3.
2.
MATRIKS TRANSPOS

Matriks transpose adalah matriks yang mengalami pertukaran elemen dari baris menjadi kolom dan sebaliknya.

CONTOH maka matriks transposenya (At) adalah

3. KESAMAAN MATRIKS
Dua matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika a. Ordonya sama
b. Elemen-elemen yang seletak sama

Contoh:

Tentukan nilai 2x-y+5z!

Jawab:

maka

maka

maka

Penjumlahan dan pengurangan matriks


Penjumlahan dan pengurangan matriks hanya dapat dilakukan apabila kedua matriks memiliki ukuran atau ordo yang sama. Elemen-elemen
yang dijumlahkan atau dikurangi adalah elemen yang posisi atau letaknya sama.

atau dalam representasi dekoratfinya


4. Perkalian Skalar

Matriks dapat dikalikan dengan sebuah skalar.

Contoh perhitungan :

Perkalian matriks
Matriks dapat dikalikan, dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap kolom, lalu dijumlahkan pada baris yang sama. Namun dengan syarat,
dua matriks A dan B terdefinisi untuk dikalikan, jikabanyaknya kolom A = banyaknya baris B, dengan hasil suatu matriks C yang
berukuran (memiliki ordo) baris A x kolom B.Jika syarat tersebut tidak dipenuhi (jumlah kolom matriks A tidak sama dengan jumlah bari
matriks B) maka kedua matriks tersebut tidak dapat dikalikan.

A mxn x B nxp = Cmxp


(jumlah kolom matriks A sama dengan jumlah baris kolom B yaitu n)

Contoh perhitungan :

diatas adalah matriks 2x3 dikali matriks 3x2 yang hasilnya adalah matriks 2x2.

Ket :
perkalian matriks bersifat tidak komutatif (AxB tidak sama dengan BxA) tetapi bersifat asosiatif(AxB)xC = Ax(BxC).
MATRIKS SATUAN

Matriks satuan adalah suatu matriks bujur sangkar, yang semua elemen diagonal utamanya adalah 1, sedangkan elemen lainya adalah 0.
Notasi : I (Identitas)

SIFAT AI = IA = A
5. DETERMINAN MATRIKS
MATRIKS ORDO 2X2

Misalkan:

maka Determinan A (ditulis ) adalah:


MATRIKS ORDO 3X3
CARA SARRUS

Misalkan:

Jika

maka tentukan !

Penghitungan matriks dilakukan dengan cara menambahkan elemen dari kiri atas ke kanan bawah (mulai dari a → e → i, b → f → g, dan c → d
→ h) lalu dikurangi dengan elemen dari kanan atas ke kiri bawah (mulai dari c → e → g, a → f → h, dan b → d → i) sehingga menjadi:

Contoh:

maka tentukan !
CARA EKSPANSI BARIS KOLOMMisalkan:

maka tentukan dengan ekspansi baris pertama!

6. MATRIKS SINGULAR

Matriks singular adalah matriks yang nilai determinannya 0.

Contoh:

Jika A matriks singular, tentukan nilai x!

Jawab:
vs

MATRIKS INVERSMisalkan: maka inversnya adalah:

 Bilangan (ad-bc) disebut determinan dari matriks A


 Matriks A mempunyai invers jika Determinan A  0 dan disebut matriks non singular.
Sifat-Sifat
1. (At)t = A
2. (A + B)t = At + Bt
3. (A . B)t = Bt . At
4. (A . B)-1 = B-1 . A-15. A
. A-1 = A-1 . A = I
Persamaan matriks
Tentukan X matriks dari persamaan:

 Jika diketahui matriks A.X=B

 Jika diketahui matriks X.A=B

Anda mungkin juga menyukai