Anda di halaman 1dari 3

INTUBASI DAN PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 /3
BLUD RSUD NABIRE

Ditetapkan:
Direktur

Tanggal Terbit :
SPO
Dr. Jhony Ribo T, Sp. B., KBD
Pembina Utama Muda / IV C
NIP. 19610716 198812 1 002

PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara memasukkan pipa (ETT) kedalam trakea dan pemasangan alat
bantu nafas (ventilator) pada pasien yang mengalami gagal napas.
Indikasi Intubasi dan bantuan ventilasi mekanis adalah :
 Pa02 kurang dari 50-60 mmHg
 PC02 lebih dari 50-60 mmHg
 Vital capacity kurang dari 500-800 ml
 Risiko tinggi mendapat aspirasi
 Takhipnea lebih dari 35x/menit
 Dispnea dan penggunaan otot bukan otot dada
 Pernapasan asidosis berat.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam tindakan intubasi dan pemasangan
ventilator.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 pasal 43 tentang keselamatan pasien.


2. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 23 BAB IV Tentang Upaya
Kesehatan
3. Permenkes No.1691 tentang keselamatan pasien.
4. PERDA No…. tentang struktur organisasi BLUD RSUD Nabire
Papua
5. SK Kebijakan Direktur No.445/…../DIR.BLUD.RSUD/SK/V/2017
tentang Standar pelayanan standar BLUD RSUD Nabire-Papua

PROSEDUR 1. Perawat melakukan identifikasi pasien yang akan diintubasi


2. Perawat melakukan kebersihan tangan
3. Perawat menjaga privasi pasien
4. DPJP/dokter jaga berkonsultasi dengan dokter anestesi untuk rencana intubasi.
5. DPJP/dokter jaga memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga rencana intubasi
dan keluarga menandatangani persetujuan tindakan.
6. Bila keluarga sudah menyetujui tindakan intubasi, maka perawat mempersiapkan
peralatan yang terdiri dari :
a. Face mask/air viva,
b. Flow meter O2 dan slang O2,
c. Laryngoscope set,
d. ETT ukuran sesuai kebutuhan,
e. Xylocain jelly,
f. Xylocain spray,
g. Syringe 20 ml,
INTUBASI DAN PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 2 /3
BLUD RSUD NABIRE

h. Oropharingeal tube sesuai kebutuhan,


i. Magill forcep,
j. Introducer/mandrain,
k. Velterband,
l. Plester,
m. Gunting verband,
n. Suction set lengkap,
o. Suction catether dan conector tube
p. Aquadest steril,
q. Bengkok,
r. Sarung tangan,
s. Masker
t. Stetoskop
u. Ventilator yang sudah siap pakai
7. Perawat atau dokter yang akan melakukan intubasi mempersiapkan pasien dengan cara
mengatur posisi pasien terlentang fleksi leher dan kepala ekstensi.
8. Perawat menyeleksi besar tube ETT kira-kira pas lewat hidung.
9. Perawat melakukan pengecekan ETT, apakah cuff tidak bocor dengan cara memasukan
udara ke balon ETT kemudian mengempiskannya lagi.
10. Perawat melumasi ujung ETT dengan xylocain jelly.
11. Perawat memakai sarung tangan dan pakai masker.
12. Perawat membersihkan jalan napas pasien di hidung dan rongga mulut.
13. Sebelum tindakan perawat yang mendampingi intubasi memberikan O2 minimal 6
liter/menit dengan face mask dan di pompa.
14. Perawat/dokter memberikan sedasi (midazolam 2.5 – 5 mg IV / propofol 100 – 150 mg
IV)
15. Perawat melakukan desinfeksi blade dengan alkohol bab.
16. Perawat membuka mulut pasien dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang
handle laringoskop, blade dimasukkan dari sudut kanan mulut memanjang punggung
lidah dan lidah didorong ke kiri. Cari uvula dan basis dari epiglottis, diantara epiglottis
dan dasar lidah kemudian laringoskop dorong ke depan sepanjang sumbu handle.
17. Perawat yang mendampingi melakukan penekanan kartilago tiroid dari luar untuk
membantu penampakan laring, bila telah nampak jelas pita suara masukan tube diantara
pita suara.
18. Perawat memastikan letak ujung ETT dalam trachea (diatas laring), dengan
mengembangkan cuff dan memompa beberapa kali disertai auskultasi pengembangan di
kedua lapang paru-paru.
19. Perawat melakukan fiksasi dengan plester secara menyilang, dan velterband untuk
memperkuat fiksasi.
20. Perawat atau dokter menilai keadekuatan pernafasan pasien.
21. Bila nafas pasien adekuat dapat diberikan O2 sesuai kebutuhan pasien menggunakan T-
Piece canula.
22. Bila pernafasan tidak adekuat, maka pertimbangkan untuk penggunaan ventilator.
23. Perawat atau dokter jaga melakukan konsultasi dengan dokter anestesi untuk seting
modus dan parameter.
24. Perawat menyambungkan ventilator ke pasien sesuai dengan SPO Pengoperasian dan
Pemeliharaan Ventilator.
25. Perawat merapikan pasien.
26. Perawat membersihkan peralatan dibersihkan mengembalikan ketempatnya.
INTUBASI DAN PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 3 /3
BLUD RSUD NABIRE

27. Perawat dan atau dokter mencatat semua tindakan yang dilakukan,ukuran ETT, batas
ETT, setting ventilator, tekanan cuff, tanggal dan waktu pemasangan serta nama
pemasangpada Form Catatan Perkembangan Terintegrasi.
28. Perawat melakukan observasi dan mengukur tanda vital 1 jam pasca
intubasi/pemasangan ventilator serta periksa ulang AGD.
29. DPJP atau dokter jaga menginstruksikan pemeriksaan foto thorak pasca intubasi.
30. Perawat mempersiapkan pemeriksanaan foto thorak sesuai SPO Permintaan Pemeriksaan
Imaging.
31. Petugas Radiologi melakukan pemeriksaan foto thorak
32. Perawat melakukan kebersihan tangan setelah selesai tindakan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Perawatan Intensif


2. Unit Rawat Inap
3. IGD dan Instalasi
4. Anastesi
5. SMF
6. Layanan Farmasi

Anda mungkin juga menyukai