Anda di halaman 1dari 99

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM

PROGRAM STUDI PERENCANAAN


WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH BULUKUMBA
2018
TIM PENYUSUN

Despry Nur Annisa Ahmad, S.T.,M.Eng.


Aghnia Alfi Susila, S.T.,M.Eng.
Alfath Satria Negara Syaban, S.T.,M.Eng.
Yusrin Sangaji, S.T.,M.Eng.
Rivo Ardan, S.T.,M.Eng.
M. Rusyadhan Hi,Arby S.T.,M.Eng.
PENGANTAR

Pada tahun ajaran 2018/2019, Universitas Muhammadiyah


Bulukumba telah membuka program studi baru, yaitu Program
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) pada Fakultas Teknik).
Pembukaan program studi tersebut adalah implementasi dari
salah satu butir Rencana Strategis (Renstra) Universitas
Muhammadiyah Bulukumba .

Pembukaan program studi baru harus bersifat ektensifikasi


dan juga dipersiapkan kerangka dasar untuk meningkatkan
kualitas input, proses, dan luaran perguruan tinggi. Salah satu
bentuk usahanya adalah menyusun berbagai standar operasional
dan pedoman pelaksanaan pada setiap langkah kegiatan akademik
dan administratif.

Buku pedoman ini dilahirkan dalam kerangka memberi arahan


atau pedoman dalam setiap kegiatan Praktek Lapangan di
lingkungan program studi PWK. Pedoman ini dianggap penting
karena secara profesional dapat dijadikan standar mutu proses
dan mutu lulusan sebagaimana telah dicanangkan dalam buku
Standar Mutu Pelayanan Program Studi PWK.

Demikianlah maksud dan tujuan penyusunan buku pedoman


ini. Jika dikemudian hari ditemukan kekeliruan dan penyimpangan
dari visi dan misi universitas akan dilakukan perbaikan seperlunya.

Bulukumba 2018

TIM Penyusun
DAFTAR ISI

PENGANTAR ii
TIM PERUMUS iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Rasionalitas 1
B. Landasan Hukum 2
C. Maksud dan Tujuan 3
D. Sistematika 4
BAB II PERENCANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM 5
A. Jenis, Sifat, dan Bentuk Kegiatan Praktikum 5
B. Tata Cara Mengajukan Kegiatan Praktikum 7
C. Penentuan dan Kriteria Lokasi Praktikum 8
D. Peserta 9
E. Dosen Pembimbing 10
F. Anggaran Dana Praktikum 11
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM 14
A. Penentuan Kepanitiaan 14
B. Kegiatan Survey Lapangan 15
C. Butir-butir Pembiayaan Praktikum 15
D. Tata Tertib Kegiatan Praktikum 16
E. Penilaian Kinerja Peserta 17
BAB IV PELAPORAN DAN PENILAIAN 18
KEGIATAN PRAKTIKUM 18
A. Bentuk Laporan 18
B. Butir-butir Laporan 18
C. Penilaian Laporan 20
D. Serah Terima Laporan Praktikum 21
E. Pengumuman Nilai Praktikum 21
BAB V PENUTUP 22
TIM PENYUSUN 23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalitas

Indikator keberhasilan dari suatu proses pembelajaran adalah


dikuasainya sejumlah kompetensi oleh peserta didik dalam
lingkup materi tertentu yang terukur dan terintegrasi; di
program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK),
kompetensi yang terintegrasi ini menjadi penting karena dalam
kesempurnaan pelayanan prima hampir setiap tindakan
layanan profesi diusahakan tidak boleh kurang karena dapat
merusak kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Program studi PWK adalah program studi yang mendidik dan


melatih tenaga ahli profesi di bidang Perencanaan Wilayah dan
Kota. Keahliannya meliputi kegiatan merencanakan,
mengelola, dan mengembangkan Wilayah (kawasan wisata)
pada khususnya, dan daerah tujuan wisata lainnya secara lebih
luas. Untuk menunjukkan kinerjanya sebagai ahli Perencanaan
Wilayah, kompetensi lulusan akan diukur pada pemahannya
yang luas, sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai profesi yang
bermartabat, dan terampil dalam menggunakan berbagai
teknologi, alat, dan bahan dalam menjalankan tugasnya.

Tututan yang berat tersebut tidak mungkin hanya diperoleh dari


perkuliahan yang bersifat teoritis tetapi perlu diraih melalui
kegiatan praktek lapangan. Luasnya ruang lingkup kompetensi
profesi dalam program studi PWK, kegiatan praktek harus
diatur, baik untuk praktikum pada skala matakuliah maupun
praktikum yang memiliki bobot sks tertentu. Dengan demikian,
dipandang perlu dirumuskan pedoman kegiatan praktikum
sebagai panduan semua pihak agar sesuai dengan kurikulum
yang dikembangkan.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Muhammadiyah Nasional (Lembaran Negara Republik
Bulukumba Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4310)

2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan


Dosen (Lembaran Negara)

3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 Tentang


Muhammadiyah Tinggi (Lembaran Negara Republik
Bulukumba Tahun 1999 No. 115, Tambahan Lembaran
Negara 3860)

4. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1999 Tentang


Perguruan Tinggi

6. Renstra Universitas Muhammadiyah Bulukumba 2018


7. Rencana kinerja program studi PWK Tahun 2019
C. Maksud dan Tujuan
Penyusunan buku pedoman ini dimaksudkan untuk:

1. Memberi pedoman kepada setiap pelaksanaan kegiatan


praktikum di lingkungan program Studi PWK Universitas
Muhammadiyah Bulukumba

2. Kepastian hukum dalam menjalankan kegiatan praktikum


sebagai kegiatan akademik yang terintegrasi dengan
pembelajaran teoritis.

3. Memberi pelayanan informasi kepada stakeholder program


studi PWK dan pihak-pihak terkait lainnya.
D. Sistematika

Buku pedoman ini memiliki sistematika tulisan sebagai


berikut: Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Perencanaan Kegiatan Praktikum
Bab 3 Pelaksanaan Kegiatan Praktikum

Bab 4 Pelaporan dan Penilaian Kegiatan


Praktikum Bab 5 Penutup
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Jenis, Sifat, dan Bentuk Kegiatan Praktikum

1. Berdasarkan jenisnya, kegiatan praktikum pada program


studi PWK dapat dibagi tiga yaitu:

a. Praktikum matakuliah, yaitu praktikum yang


diselenggarakan atas permintaan dosen dan merupakan
bagian dari tugas matakuliah bersangkutan.

b. Praktek lapangan, adalah merupakan kegiatan penelitian


yang bertujuan untuk membina kemampuan dan daya
nalar mahasiswa yang terkait dengan penelitian ilmiah di
bidang Perencanaan Wilayah dan Kota. Praktek lapangan
memiliki bobot 2 SKS.

c. Praktek kerja lapangan, yaitu kegiatan pelatihan pada


dunia kerja atau sering disebut on the job training (OJT)
untuk membina kompetensi profesi sesuai tuntutan kerja
di masyarakat. Praktek kerja lapangan memiliki bobot 4
SKS.

d. Praktek produksi, yaitu kegiatan praktek


penyelenggaraan kegiatan baik dalam bentuk Profesional
Conference Organizer, Profesional Event Organizer
maupun Event Organizer. Mata kuliah praktek ini
memiliki bobot 4 SKS.
2. Berdasarkan sifatnya, kegiatan praktikum dapat dibagi dua
yaitu:

a. Kegiatan praktikum yang memiliki bobot SKS tertentu,


yaitu praktek lapangan, praktek kerja lapangan, Dalam
penyelenggaraannya dibentuk suatu kepanitiaan khusus
berdasarkan surat keputusan ketua program studi. Ketua
panitia selanjutnya disebut koordinator dan tugas
koordinator adalah merencanakan lokasi praktikum dan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi praktikum.

b. Kegiatan praktikum yang tidak memiki bobot SKS secara


langsung adalah praktikum matakuliah. Dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh dosen matakuliah
yang bersangkutan.

3. Berdasarkan bentuknya, kegiatan praktikum dapat


diselenggarakan secara individual maupun berkelompok.

a. Praktikum yang bersifat invidual adalah praktikum


matakuliah, praktek lapangan, dan praktek kerja
lapangan. Walaupun demikian, kegiatannya dapat
diselenggarakan secara bersama-sama dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil tertentu. Pembentukan
kelompok kerja semata-mata bersifat teknis karena
tagihan tugas pada dasarnya akan tetap bersifat
individual.
b. Praktikum yang bersifat kelompok adalah Praktek artinya
kegiatannya wajib diselenggarakan oleh sejumlah orang
berdasarkan kesepakatan tertentu dalam suatu bentuk
organisasi kepanitiaan.

B. Tata Cara Mengajukan Kegiatan Praktikum

1. Pengajuan kegiatan praktikum adalah kegiatan perencanaan


dan koordinasi awal dengan pihak pengelola program studi
PWK yang selanjutnya dapat ditulis dalam bentuk proposal
singkat.

2. Pengajuan kegiatan praktikum ditempuh dengan tahapan


kegiatan sebagai berikut:

a. Dosen matakuliah dan atau koordinator mengajukan


proposal singkat yang berisi latar belakang, maksud dan
tujuan praktikum, waktu dan tempat, jumlah peserta,
jumlah dosen pembimbing, dan rencana anggaran yang
diperlukan.

b. Proposal dibahas secara bersama-sama antara dosen


matakuliah atau koordinator praktek lapangan dengan
pimpinan program studi PWK, tujuannya untuk
merencanakan teknik pelaksanaan praktikum.

c. Hasil pada butir (2.b) selanjutnya dilaksanakan oleh


dosen bersangkutan dan atau oleh koordinator praktek
lapangan.
C. Penentuan dan Kriteria Lokasi Praktikum

1. Penentuan lokasi praktikum akan ditentukan berdasarkan


jenis kegiatan praktikum:

a. Lokasi praktikum matakuliah sepenuhnya ditentukan


oleh dosen mata kuliah.

b. Lokasi praktek lapangan ditentukan oleh pimpinan


program studi melalui koordinator praktek lapangan.

c. Lokasi praktek kerja lapangan (OJT) ditentukan


koordinator praktek lapangan dan pimpinan program
studi. Namun dalam pelaksanaannya akan
memperhatikan minat, pilihan mahasiswa, dan kesediaan
tempat lokasi praktek kerja lapangan (OJT).

d. Lokasi praktek sepenuhnya ditentukan oleh kelompok


mahasiswa dan dosen mata kuliah yang bersangkutan
atas persetujuan pimpinan program studi.

2. Kriteria lokasi praktikum dibedakan berdasarkan jenis


kegiatan praktikum:

a. Lokasi praktikum matakuliah harus sesuai sengan


karakteristik matakuliah bersangkutan dan tujuan
pembelajarannya.

b. Lokasi Praktek lapangan adalah : Wilayah, usaha rekreasi,


objek wisata, kawasan wisata, wilayah-wilayah potensi
wisata, jasa pelayanan pariwisata, dan lain-lain. Topik-
topik masalah dalam praktek lapangan diatur secara
khusus dalam setiap periode praktek lapangan.
c. Lokasi praktik kerja lapangan adalah pada sejumlah
instansi, unit usaha, dan lain-lain yang terkait langsung
dalam pengelolaan Wilayah (kawasan wisata) maupun
yang bersifat pendukung kegiatan wisata.

d. Lokasi praktek disesuaikan dengan jenis kegiatan dan


dapat dilakukan di dalam maupun di luar kampus.

D. Peserta

Peserta praktikum diatur sesuai dengan ketentuan sebagai


berikut:

1. Peserta praktikum matakuliah adalah mahasiswa program


studi PWK yang mengontrak matakuliah tertentu yang
dibuktikan dengan lembaran Kartu Rencana Studi (KRS) dan
secara akademis diizinkan oleh dosen bersangkutan.

2. Peserta praktek lapangan adalah mahasiswa semester 2


untuk praktek lapangan pertama, dan atau mahasiswa
semester 4 untuk praktek lapangan kedua, dan secara
akademis mahasiswa tersebut diizinkan oleh koordinator
praktek lapangan.

3. Peserta praktek kerja lapangan (OJT) adalah mahasiswa yang


mengontrak matakuliah Praktek Kerja Lapangan (OJT) pada
semester tertentu yang dibuktikan dengan lembaran Kartu
Rencana Studi dan secara teknis telah diizinkan oleh
koordinator praktek lapangan dan pihak tertentu di lokasi
tempat kerja lapangan.

4. Peserta praktek adalah mahasiswa yang mengontrak


matakuliah praktek pada semester tertentu yang dibuktikan
dengan lembaran Kartu Rencana Studi dan dan
pelaksanaannya dibawah kendali dosen mata kuliah yang
bersangkutan.

D. Dosen Pembimbing

1. Dosen pembimbing ditetapkan oleh pimpinan program studi


dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dosen pembimbing praktikum matakuliah adalah dosen


matakuliah bersangkutan.

b. Dosen pembimbing praktek lapangan adalah dosen


secara perorangan yang ditunjuk berdasarkan surat
keputusan pimpinan program studi, dan sebanyak-
banyaknya membimbing 25 orang mahasiswa.

c. Dosen pembimbing praktek kerja lapangan (OJT)


merupakan tim yang anggotanya sekurang-kurangnya 5
orang dosen yang diberi kewenangan penuh untuk
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan praktek kerja lapangan. Koordinator tim
pembimbing adalah koordinator praktek lapangan.

d. Dosen pembimbing praktek adalah dosen yang


bersangkutan atau dibantu dengan dosen
yang lainnya yang ditunjuk berdasarkan surat keputusan
pimpinan program studi.

2. Tugas dosen pembimbing adalah membimbing mahasiswa


baik bersifat akademis maupun teknis untuk pencapaian
tujuan praktikum, kelancaran kegiatan, dan keselamatan
jiwa peserta praktikum.

F. Anggaran Dana Praktikum

1. Anggaran dana praktikum secara umum terdiri dari tiga


sumber yaitu dari:
a. Hasil iuran peserta praktikum.
b. Dana praktikum dari pihak universitas.

c. Pihak lain atau sponsor yang tidak mengingat dan tidak


melanggar hukum.

2. Pengelolaan dana praktikum secara umum dapat dibagi dua


yaitu:

a. Dana yang diperoleh dari peserta praktikum sepenuhnya


dikelola oleh suatu panitia yang dibentuk diantara para
peserta praktikum.

b. Dana praktikum dari pihak universitas dikelola oleh


pimpinan program studi, dan dana praktikum yang
berasal dari pihak universitas besarannya telah
ditetapkan oleh pihak universitas.

c. Dana yang diperoleh dari pihak lain atau sponsor dikelola


sepenuhnya oleh pihak yang mengajukan proposal
kegiatan. Jika proposal diajukan oleh peserta praktikum
maka dana sumbangan akan dikelola sepenuhnya oleh
peserta praktikum. Sedangkan, jika proposal diajukan
oleh pihak program studi maka dana sumbangan akan
dikelola oleh program studi.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Penentuan Kepanitiaan

1. Dalam setiap kegiatan praktikum dipandang perlu untuk


dibentuk kepanitiaan. Kepanitiaan menurut kelompoknya
dapat dibagi dua yaitu kepanitiaan dosen pembimbing dan
kepanitiaan peserta (mahsasiswa). Kepanitiaan dosen
pembimbing disebut tim dosen pembimbing sedangkan
kepanitiaan peserta disebut kepanitiaan kelas.

2. Pembentukkan tim dosen pembimbing ditetapkan oleh


pimpinan program studi sebagaimana telah dijelaskan pada
Bab I butir E tentang dosen pembimbing.

3. Pembentukan kepanitiaan kelas dipilih berdasarkan


musyawarah dan mufakat diantara peserta praktikum.
Susunan kepanitiaan dibagi dua kelompok yaitu kelompok
panitia pelaksana dan kelompok panitia audit internal.
Jumlah panitia pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan
sedangkan panitia audit internal adalah sekurang-kurangnya
10% dari jumlah peserta.
B. Kegiatan Survey Lapangan

1. Setiap pelaksanaan praktikum, wajib melakukan survey


terhadap lokasi tempat praktikum setelah disusun proposal
singkat.
2. Proposal singkat dapat diubah sesuai hasil survey lapangan.

3. Tim survey dilakukan oleh tim dosen pembimbing dan


perwakilan panitia kelas.

4. Materi survey merupakan kewenangan dari dosen


matakuliah dan atau tim dosen pembimbing.

5. Kegiatan survey dapat menggunakan sejumlah alat dan


bahan seperti panduan observasi, daftar isian, dan pedoman
wawancara.

C. Butir-butir Pembiayaan Praktikum

Butir-butir pembiayaan kegiatan praktikum yang dapat


dibenarkan untuk dipungut dari iuran peserta praktikum
adalah:
1. Pembelian alat tulis kantor.
2. Pembelian alat dan bahan praktikum habis pakai.
3. Survey lapangan.

4. Segala akomodasi selama persiapan, pelaksanaan, dan


pelaporan praktikum.
5. Konsumsi peserta dan dosen pembimbing.
6. Dokumentasi dan pengarsipan.
7. Transportasi peserta dan dosen pembimbing.
8. Biaya teknis pembiayaan perizinan.
9. Seminar pelaporan hasil praktikum.

D. Tata Tertib Kegiatan Praktikum

1. Setiap panitia wajib menyusun jadwal praktikum dalam


bentuk tabel dan mencantumkan jam efektif praktikum.

2. Jam efektif praktikum adalah waktu yang digunakan untuk


kegiatan:
a. Penjelasan atau pengarahan dosen pembimbing.
b. Pengumpulan data dan observasi.
c. Pengolahan data.
d. Analisis data.
e. Penyusunan laporan.
f. Diskusi kelompok dan atau diskusi kelas.

3. Peserta praktikum wajib menaati tata tertib kegiatan


praktikum yaitu:

a. Disiplin dan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang


disepakati.

b. Menjaga nama baik almamater, kebersihan, keamanan,


dan norma serta adat budaya di sekitar lokasi tempat
praktikum.

c. Menghargai pendapat orang lain dan berusaha mencari


kebenaran secara rasional, ilmiah, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Setiap tindakan indisipliner dan pencemaran nama baik
terhadap : peserta praktikum yang lainnya, dosen
pembimbing, program studi, dan universitas dapat
dikenakan sanksi berupa:
a. Teguran secara langsung.
b. Sanksi akademis.
c. Skorsing.
d. Dikembalikan kepada keluarganya (dikeluarkan).

E. Penilaian Kinerja Peserta

Penilaian kinerja peserta merupakan bagian penilaian dari


keseluruhan kegiatan praktikum. Butir-butir penilaian kinerja
peserta praktikum adalah:
1. Kedisiplinan waktu.
2. Daya kritis.
3. Partisipasi aktif dalam setiap tahapan kegiatan.
4. Penguasaan alat dan bahan praktikum.

5. Tertib dan pengarsipan data, pendokumentasian bahan-


bahan laporan.
6. Ketaatan terhadap tata tertib praktikum.
7. Kesopanan dan kesantunan peserta.
8. Hasil laporan.
BAB IV
PELAPORAN DAN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Bentuk Laporan
Bentuk laporan praktikum antara lain berupa:

1. Data mentah lapangan berupa naskah-naskah dokumen,


sumber pustaka, peta, foto udara, citra digital, foto, pita
suara, video, sampel, dan lain-lain.

2. Resume hasil penjelasan dosen dan atau hasil diskusi pada


saat praktikum.
3. Makalah laporan praktikum.
4. Artikel penelitian.
5. Hand out atau bahan presentasi dalam bentuk power point.

6. Rekaman video yang telah diolah dalam bentuk penayangan


dan CD interaktif.
7. Pertunjukkan.

B. Butir-butir Laporan

Butir-butir laporan yang diaur dalam panduan ini dikhususkan


untuk laporan makalah, artikel penelitian, dan pertunjukkan.
Laporan makalah meliputi butir-butir sebagai berikut:
1. Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, dan tujuan penelitian.
2. Tinjauan pustaka.

3. Metode penelitian, berisi tentang pendekatan, populasi dan


sampel, alat dan bahan, teknik pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data.
4. Hasil penelitian.
5. Kesimpulan dan rekomendasi.
Laporan artikel penelitian meliputi butir-butir sebagai berikut:
1. Judul

2. Nama penyusun dan lembar pengesahan oleh dosen


pembimbing dan pimpinan program studi.
3. Abstrak
4. Kata kunci (key word)
5. Pendahuluan
6. Metode penelitian
7. Hasil penelitian dan pembahasan
8. Kesimpulan
9. Ucapan terima kasih

Laporan Praktek studio meliputi butir-butir sebagai berikut:


1. Proposal kegiatan
2. Leaflet promosi dan undangan pertunjukkan
3. Daftar undangan pertunjukkan
4. Daftar acara pertunjukkan
5. Tata tertib dan atau aturan pertunjukkan

6. Surat-surat perjanjian pelaksanaan kerjasama dalam acara


pertunjukkan
7. Dan lain-lain

C. Penilaian Laporan
Butir-butir penilaian laporan antara lain memperhatikan:

1. Kelengkapan laporan sesuai dengan tagihan yang telah


ditentukan sebelumnya.

2. Secara administratif memenuhi ketentuan yang


dipersyaratkan.
3. Ketepatan waktu.

4. Sistematika tulisan, pengetikan, dan pengemasan laporan


yang diumumkan pada saat pengarahan dosen di awal
kegiatan praktikum.

5. Kualitas laporan dinilai dari segi bahasa yang digunakan,


perumusan masalah, metode penelitian, ketajaman analisis
data, penarikan kesimpulan serta rekomendasi yang
diajukan.
6. Lampiran laporan dalam bentuk tabel, foto, dan video.
7. Presentasi laporan.

D. Serah Terima Laporan Praktikum

1. Laporan praktikum diserah-terimakan melalui lembar berita


acara.
2. Laporan dicetak dalam hardcopy dan softcopy.

3. Segala bentuk lampiran laporan diserah dalam bentuk


hardcopy dan softcopy (CD).

E. Pengumuman Nilai Praktikum

1. Pengumuman nilai untuk praktikum matakuliah diumumkan


oleh dosen masing-masing.

2. Pengumuman nilai praktikum lainnya (praktek lapangan,


praktek kerja diumumkan pada akhir semester.
BAB V
PENUTUP

Demikianlah pedoman praktikum ini disusun untuk dijadikan


arahan atau petunjuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
praktikum. Ketentuan yang dikemudian hari ternyata mengandung
kekeliruan, kelemahan, dan atau kekurangan akan diperbaiki
seperlunya.

Bulukumba 2018
TIM PENYUSUN
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

Disusun Untuk Mata Kuliah


Desain Grafis
Perencanaan Tapak
Kartografi dan Interpretasi Foto Udara
Analisa Lokasi dan Pola Keruangan
Konsep Struktur Tata Ruang
Sistem Informasi Geografis
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Mitigasi Bencana

PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

BULUKUMBA 2018KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberi kemudahan dalam penyusunan modul ini. Buku modul ini disusun
sebagai bahan pengajaran kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Desain
Grafis, Perencanaan Tapak, Kartografi dan Interpretasi Foto Udara, Analisa Lokasi
dan Pola Keruangan, Konsep Struktur Tata Ruang, Sistem Informasi Geografis,
Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dan Mitigasi Bencana. Urgensi penyusunan
modul praktikum geographic information system (GIS) yang didalamnya banyak
bernaung mata kuliah karena GIS merupakan salah satu tools utama yang
digunakan dalam melakukan analisis spasial adalah aplikasi geographic information
system (GIS) sehingga banyak mata kuliah yang juga membutuhkan pengoperasian
aplikasi ini.
Modul ini bukanlah referensi utama pada mata kuliah ini, akan tetapi sebagai
salah satu bahan yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan mata kuliah,
sehingga mahasiswa nantinya memiliki kompetensi didalam pengoperasian aplikasi
geographic information system (GIS). Materi-materi dalam modul ini disadur dari
berbagai literature yang terkait dengan substansi materi modul dan dilengkapi
dengan beberapa metode aktual lainnya.
Penyusun modul praktikum ini sangat menyadari bahwa modul tersebut
sangat jauh dari harapan yang diimpikan oleh pembaca, akhirnya kritikan dan saran
yang konstruktif sangat kami harapkan demi melakukan perbaikan sebagaimana
mestinya. Akhirnya, semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
yang memprogramkan mata kuliah tersebut. Aamin Ya Rabbal Alamin.

Bulukumba, Agustus 2018


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

BAB I
PENGENALAN MAPINFO & INSTALASI SOFTWARE

1.1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami bagaimana software SIG dapat bekerja.
b. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen yang diperlukan untuk aplikasi
SIG.
c. Mahasiswa mampu melaksanakan instalasi sendiri.

1.2. Materi
a. Pengertian dasar SIG
b. Analisa Data Spasial SIG
c. Instalasi dan Setup
d. Interface Dan Tool-tool MapInfo

1.3.Alat dan bahan


a. PC yang telah terinstall system operasi Windows.
b. MapInfo Professional 7.0
c. Interface Tolls

1.4. Teori
a. Pengertian SIG
SIG Secara definisi adalah suatu perangkat untuk megumpulkan, menyimpan,
menampilkan dan mengkolerasikan data spatial dari fenomena geografis untuk
dianalisis dan hasilnya dikomunikasikan kepada pemakai data untuk keperluan
pengambilan keputusan. Secara umum terdapat dua jenis data yang dapat
digunakan untuk mempresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena
yang terdapat didunia nyata, yaitu:
1. Data Spasial yaitu jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek
keruangan dari fenomena yang bersangkutan. Jenis data ini sering disebut
sebagai data-data posisi, koordinat, ruang.
2. Data Atribut yaitu jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup item-item atau
properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktunya.

Data Spatial Data Atribut

b. Analisa Data Spasial SIG


Aspek penting dalam perancangan GIS:
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

1. Bagaimana kita merepresentasikan permukaan bumi (obyek permukaan


bumi) pada basis data GIS (TGA atau object-oriented)
2. Bagaimana analisis data dapat dilakukan secara efektif
3. Bagaimana melakukan interpretasi hasil analisis Aspek penting dalam
penentuan ciri obyek geografik yaitu menentukan bagaimana data obyek ini
harus disimpan, dicari/akses, dimodelkan, dan direpresentasikan dalam
penyajian obyek dan pengukurannya, yang meliputi:
1. Pengenalan ciri/feature obyek yang dibutuhkan
2. Apakah ciri tersebut akan berubah secara temporal
3. Pada skala berapa kita perlu mengamati obyek tersebut

1.5. Interface dan Tool-Tool


MapInfo
Tool-tool Main :
a. Select = memilih obyek/mengembalikan bentuk mouse menjadi normal.
b. Radius select = memilih/blok obyek berdasarkan radius/lingkaran.
c. Boundary select =memilih/blok obyek berdasarkan bentuk obyek.
d. Graph select = memilih graph yang digunakan.
e. Marquee select = memilih/blok obyak dalam bentuk persegi empat.
f. Polygon select = memilih/blok obyek berdasarkan bentuk polygon gambar.
g. Unselect all = menandakan gambar tidak ada yang terselect.
h. Zoom-in = membesarkan gambar peta.
i. Zoom-out = mengecilkan gambar peta.
j. Grabber = mengatur posisi gambar.
k. Change view = mengganti tampilan peta berdasakan zoom.
l. Info = input informasi dari peta yang aktif.
m. Label = menampilkan label setelah diinputkan melalui info.
n. Layer control = mengontrol layer yang sedang aktif.
o. Show/hide legend = menampilkan/menghilangkan legenda peta.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Keterangan :
a. Symbol = memberikan symbol pada gambar peta.
b. Polyline = menggambar garis tidak beraturan pada peta.
c. Polygon = menggambar area peta tidak beraturan.
d. Rectange = menggambar area peta berbentuk persegi empat.
e. Text = menuliskan keterangan gambar peta.
f. Reshape = digunakan untuk edit region, polyline, lines dan untuk
memindahkan, menambah dan menghapus nodes
dalam segmen garis.
g. Symbol style = mengganti tampilan symbol pada peta.
h. Region style = mengganti area region peta.
i. Line = menggmbar garis lurus.
j. Arc = menggambar garis melengkung.
k. Ellipse = menggambar area lingkaran/elips.
l. Rounded rectangle= menggambar area persegi empat.
m. Frame = membuat frame pada peta.
n. Add node = digunakan untuk menambah node pada tampilan peta,
baik itu region, polyline dan arc.
o. Line style = mengganti model garis.
p. Text style = mengganti model tulisan.

Tool tips :
Polyline akan aktif bila reshape aktif. Cara kerja : klik node pada gambar kemudian
klik add node untuk melakukan edit atau tambah node. Node adalah titik yang ada
pada sudut lines, region, arcs.

Tool-tool DBMS :
Tool DBMS digunakan untuk membuat koneksi dengan DBMS, melakukan koneksi
dengan data base lainnya selain Acces.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Tool-tool tambahan :
• New browser = digunakan untuk melihat isi table baru yang digunakan dalam
gambar peta.
• New mapper = digunakan untuk menampilkan peta baru.
• New grapher = digunakan untuk menampilkan grafik baru.
• New layout = nenampilkan layout baru untuk melakukan print peta.
• New redistricter = digunakan untuk districk/tampilan umum ulang.

1.6 . Percobaan
Menggambar Peta Baru
1. Klik start – Program – MapInfo – MapInfo Professional 6.0
2. Klik cancel untuk masuk Tampilan Utama MapInfo.
3. Dari menu File – New Table, kemudian pilih Open New Mapper dan Klik
Create kemudian akan tampil :

• Isi Field Information dengan field-field :


Name Type Width
Nama Character 20
Popula si Integer Default integer
Luas Integer Default integer
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Setelah mengisi field pertama, klik Add Field, kemudian inputkan filed kedua lalu
field ketiga.
4. Setelah selesai menginputkan filed-filed, klik create, kemudian simpan Table
dengan nama peta yang akan dibuat yaitu Batas Wilayah, dalam folder tiap-tiap
mahasiswa, kemudian klik save.
5. Klik tool Polygon pada tool Drawing kemudian gambar wilayah yang ada inginkan
dengan bantuan mouse dengan garis tidak terputus (polygon).
6. Setelah gambar polygon selesai, klik tool Info pada tool Main, kemudian arahkan
mouse Anda ke tengah gambar polygon kemudian klik, akan tampil :

Isi semua polygon yang ada dengan inputan sbb :


Nama Populasi Luas
Surabaya 750000 8000
Sidoarjo 250000 3500
Gresik 150000 2500

6. Klik select pada tool main untuk warna polygon, Klik polygon pertama kemudian
klik tool Region Style pada tool Drawing akan tampil :

Pilih fill kemudian set pattern, foreground dan background. Dalam Region Style
ada kotak Border, fungsinya untuk mengatur garis pinggir polygon, style untuk
memilih bentuk garis yang diinginkan,color untuk menentukan warna garis, kotak
width untuk mengatur ketebalan garis dengan pixels atau dengan angka
ketebalan. Untuk melihat tampilan akan ditampilkan lewat Sample.
7. Untuk menampilkan text yang telah di inputkan dapat dilakukan dengan klik tool
label pada tool Main, kemudian klik pada polygon yang akan anda tampilkan
textnya. Untuk menulis dalam bentuk text klik tool text pada tool Drawing,
kemudian klik pada polygon yang anda inginkan, untuk mengatur tampilan huruf
klik text style.Untuk memilih pilih font, text color untuk warna background, effects
untuk memilih type tulisan. Hasilnya dapat dilihat pada Sample.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

8. Bila polygon akan ditambah dengan gambar jalan, klik Polyline untuk gambar
jalan tidak beraturan, line untuk jalan lurus dan Arc untuk gambar lengkung.
9. Untuk symbol Anda bisa klik tool symbol pada Drawing, kemudian klik pada
polygon yang anda inginkan, untuk merubah tampilan symbol klik symbol style
seperti pada gambar :

Untuk mengisi info dari symbol, klik tool info pada tool main, kemudian isi info
sesuai dengan gambar.
10. Simpan gambar peta Anda dengan menakan gambar disket pada tool atau
dengan cara File - Save Table (ctrl+s).
11. Gambar peta Anda telah selesai, contoh tampilan akhirnya seperti :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

BAB II
DIGITASI PETA

2.1.Tujuan
Mahasiswa dapat memahami konsep digitasi dan membuat digitasi peta.
2.2.Materi
Penyajian peta SIG.
2.3.Alat dan bahan
a. PC yang telah terinstall system Windows.
b. MapInfo Propesional.
2.4. Teori
Cara penyajian digitasi peta dari fenomena geografis di dalam komputer dapat
dilakukan dalam dua bentuk (format) yaitu : raster (grid-cell) dan vektor. Format
raster adalah penyejian obyek dalam bentuk rangkaian cell atau elemen gambar
(pixel), sedangkan format vektor adalah penyejian dalam bentuk rangkaian
koordinat, disajikan dalam bentuk koordinat dari kedua ujungnya. Tampilan
format raster dan format vektor adalah sebagai berikut :

Penyajian peta Sistem Informasi geografis (SIG) dapat dilakukan dalam dua
proses yaitu melalui dijitasi dan penyapuan (scanning).
1. Dengan dijitasi maka obyek-obyek di peta digambar ulang dalam bentuk digital
mengunakan meja digitasi. Meja digitasi adalah alat perekam koordinat yang akan
mencatat posisi-posisi dari kursor yang dipakai untuk menggambar ulang obyek
peta.
2. Dengan teknik penyapuan (scanning), obyek-obyek peta direkam ulang dengan
alat optis (semacam mesin fotocopi) yang kemudian akan merubah data rekaman
gambar kedalam format raster.
Disamping data spatial berupa peta, maka masukan lain SIG adalah data citra
(image) yang diperolah dari pemotretan dari udara maupun dari satelit ruang
angkasa.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

2.5. Percobaan
2.5.1 Membuka dan desain ulang file gambar
1. Klik start – program – mapinfo professional 7.0.
Kemudian pilih open a table kemudian klik open setelah itu akan tampil.
2. Buat layer baru dengan cara : file – new table – create. Kemudian akan
muncul New Table.
Structure, kemudian isi field-field yang diperlukan :
3. Setelah itu klik create, setelah muncul form create new table, tulis file name
dengan nama kecamatan , pilih save as type dengan Mapinfo (*.tab),
kemudian klik save.
4. Masuk dalam tampilan peta raster PETA_PNRG yang telah dibuka, klik
kanan – Layer Control seperti pada tampilan:

1 Klik Add pada layers, kemudian pilih layer kecamatan kemudian Add. Klik
editable (gambar pensil) untuk melakukan edit pada layer kecamatan, klik OK
untuk mengakhiri.
5. Gambar ulang peta pada layar dengan menggunakan polygon pada
Drawing, sebelum menggambar ulang zoom in besarkan dahulu petanya
untuk gambar yang lebih teliti.
6. Ganti warna polygon dengan warna yang berbeda, dengan cara klik polygon
pada
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Klik file of type kemudian pilih raster image untuk membuka file gambar *.jpg.
Kemudian select nama gambar dan klik open, kemudian klik Display, akan tampil :

Name Type Width


Nama_Kecamatan Character 35
Luas Float
Suhu Integer
CurahHujan Integer
Ketinggian Integer
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Klik pattern untuk memulih type arsiran, foreground untuk warna transparan, dan
background untuk warna latar belakang. Klik OK untuk mengakhiri.

7. Isi data Nama_Kecamatan dan Luas dengan menggunakan Info pada Main,
dengan cara klik Info – klik polygon yang akan anda isi datanya seperti pada
tampilan :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Ulangi langkah diatas hingga semua data terisi. Isi info peta dengan data berikut :
Kecamatan Luas Suhu CurahHujan Ketinggian
Sawoo 124,7 22 247 700
1
Sooko 104,2 27 195 300
4
Ngebel 59,51 24 195 600
Pulung 127,5 26 195 200
5
Jenanga 59,44 30 155 100
n
Mlarak 37,2 31 47 50
Siman 37,95 30 60 60
Slahung 90,34 29 155 100
Bungkal 54,01 20 253 900
Sambit 59,83 30 100 80
Ngrayun 19,98 25 195 500
6
Sampung 80,61 29 155 150
Babadan 43,93 31 47 50
Jambon 57,48 19 273 1000
Kauman 36,61 29 155 100
Ponorog 2233 31 47 50
o
Sukorejo 59,58 30 100 80
Jetis 22,41 31 47 50
Balong 56,96 30 100 70
Badegan 52,35 18 360 1500
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

8. Setelah selesai, simpan gambar peta Anda dengan menekan save atau langsung
klik gambar disket pada toolbar.
9. Simpan kembali peta Anda dalam format Workspace. Dengan cara File – Save
Workspace, simpan dengan nama kecamatan dan letakkan pada folder yang
berbeda.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

BAB III
PEMETAAN LAYER

3.1 Tujuan
a. Memahami pengertian layer.
b. Mahasiswa dapat membua t layer baru, edit layer, dan menyimpan layer.
3.2 Materi
a. Pengertian Layer.
b. Layer Control.
c. Edit Layer dan Edit Database.
3.3 Teori
1. Pengertian Layer
Layer adalah lapisan atau lembaran. Layer dalam SIG adalah lapisan peta yang
berisi informasi dari peta. Layer bisa berupa gambar polygon, garis, text, symbol
atau lainnya.
Pemisahan gambar dalam beberapa layer ditujukan untuk memudahkan dalam
menggambar peta, selain itu informasi yang ditampilkan akan lebih detail. Ada
beberapa tujuan peta dipisahkan beberapa layer, yaitu :
a. Memudahkan dalam menggambar peta.
b. Informasi yang ditampilkan lebih detail.
c. Informasi/data yang ditampilkan dapat diatur sesuai kebutuhan.
d. Memudahkan dalam melakukan analisis.
Sebagai contoh penggunaan layer seperti gambar berikut :

2. Layer Control
Layer Control adalah kotak dialog yang mempunyai kemampuan untuk mengatur
layer yang tampil pada peta. Kemampuan Layer Control sangat banyak sesuai
dengan kebutuhan pemakai peta. Beberapa fungsi penting yang perlu diketahui :
• Pada kotak Layer terlihat susunan layer yang tampak pada peta.
• Cosmetic Layer, layer sementara yang berfungsi sebagai layer percobaan bila
akan menggambar peta tapi tidak untuk disimpan.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

• Dibawah Cosmetic Layer tersusun layer-layer yang tampil pada layar, layer paling
atas adalah layer pertama.
• Pada kotak layer terdapat empat symbol gambar , gambar visible
gunanya untuk mengatur tampilan peta terlihat atau tidak, gambar editable
untuk mengatur editable/edit layer atau peta, gambar
a. selectable untuk mengatur gambar bisa diselect atau tidak, gambar
b. autolabel gunanya untuk mengatur semua label secara otomatis akan
tampil.
• Pada kotak Layers, tedapat dua tombol yaitu Add dan Remove, add berguna untuk
menambah layer pada peta sedangkan remove untuk menghilangkan layer pada
peta.

• Pada kotak Reorder, terdapat up dan down, berfungsi untuk menyusun layer,
caranya klik layer pada kotak layer kemudian klik up untuk menaikkan layer dan
down untuk menurunkan layer.
• Tombol display digunakan untuk mengatur display layer, bila diklik akan tampil :
• Show Line Direction berfungsi untuk menampilkan line/garis saja. Show Nodes
berfungsi untuk menampilkan semua nude pada layer.node adalah titik klik pada
saat menggambar peta. Show Centroids berfungsi untuk menampilkan titik pusat
dari polygon.
• Pada kotak Display Mode terdapat style override digunakan untuk merubah
tampilan warna pada peta/layer secara keseluruhan.
• Sedangkan pada Zoom Layering digunakan untuk mengatur kenampakan layer
bedasarkan Zoom in/Zoom out dalam Miles (mi) bila zoom akan diganti dalam
• Tombol label untuk mengatur label yang tampil. Bila diklik akan tampil
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Keterangan :
• Label with berisi nama layer yang aktif.
• Visibility berfungsi untuk mengatur kenampakan label yang ada pada layer yang
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

sedang aktif, label akan tampil/tidak tergantung dari min-zoom dan max zoom
yang diinputkan.
• Tyle berfungsi untuk mengatur style label pada layer yang aktif secara
keseluruhan.
• Position berfungsi untuk menentukan letak label yang ada pada symbol.
• Tombol HotLink digunakan untuk membuat link pada peta yang akan dilauncing
di internet dalam bentuk file *.htm. seperti tampilan :

Keterangan :
- filename expression berisi file yang akan di aktif pada page htm.
- Activate hotlink on digunakan untuk memilih tampilan page baik itu label saja,
objects atau kedua -duanya yaitu labels dan objects.

a. Edit Layer
Edit layer digunakan untuk membetulkan letak atau posisi baik itu polygon,
polyline, line, arc, symbol yang ada pada tampilan peta. Yang perlu diperhatikan
dalam melakukan edit layer adalah Layer Control. Tentukan dulu layer mana
yang akan di edit dengan klik editable pada Layer Control.

Dari gambar diatas sebagai contoh layer Jenis Industri sudah bisa di edit karena
editable sudah aktif. Edit table/layer dilakukan secara bergantian.

b. Edit Database
Edit Database dilakukan bila terjadi kesalahan dalam menginputkan atau
menuliskan field dalam Database. Jadi edit yang bisa dilakukan hanya
menambah atau menghapus field yang telah terbentuk dalam Database.
Tampilan Modify Table Structure untuk melakukan edit field :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

3.1 Percobaan
a. Menambah layer peta.
1. Buka kembali peta yang Anda gambar pada Bab I. Dengan cara File – open table
– pilih file kecamatan.tab.
2. Untuk membuat layer klik file – new table – create, pada menu new table structure
isi field informationnya dengan :

Nama field Type Width


NamaTanaman Character 30
LuasPanen Float
Produksi Float
RataRataProduksi Float
Kecamatan Character 15
Tahun Character 4

Klik create untuk mengakhiri. Akan tampil seperti :

Tulis file name dengan nama JenisTanamanPangan dan pilih save as type
dengan MapInfo (*.tab) kemudian klik save.
3. Gabungkan peta yang baru Anda buat dengan PETA PNRG. Dengan cara klik
kanan pada peta pilih Layer Control seperti gambar :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Klik Add pada layers, kemudian muncul gambar :

Klik/pilih JenisTanamanPangan kemudian klik Add untuk menambah layer.


Kemudian kembali ke form Layer Control seperti gambar :

Klik editable (gambar pensil) pada Layer Control, akhiri dengan klik OK.

4. Gambar JenisTanamanPangan yang ada di Kab. Ponorogo dengan menggunakan


symbol, sesuaikan symbol dengan informasi yang dibutuhkan. Misalnya inputan
untuk JenisTanamanPangan di Kabupaten Ponorogo.
5. Isi info peta dengan klik tool info pada Main, dengan menggunakan inputan
seperti pada table di atas. Dengan cara klik info peta pada tool main kemudian
klik pada polygon yang akan diisi informasinya.
6. Simpan peta dengan cara File – Save Table atau klik gambar disket pada tool,
simpan semua peta/layer.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

No Kecamata NamaTanaman LuasPane Produks RataRataProduks Tahun


. n n i i
1. Sampung Padi Padi 3,662 210,937 57,6 58,69 39,24 2003
Sawah Padi 3,457 205 202,893 2003
Ladang 8,044 2003
2. Sukorejo Kedelai 2,815 209 36,158 12,68 12,82 15,6 2003
Kacang Hijau 73 2,679 2003
Kacang Tanah 1,139 2003
DLL

b. Edit Layer Peta


1. Buka MapInfo 7.0, pada Quick Start pilih Open a Workspace untuk membuka
file Workspace kemudain klik open.

Pilih Peta PNRG.wor yang telah Anda simpan pada BAB sebelumnya.
2. Klik kanan pada Peta PNRG – Layer Control, seperti pada gambar :

• Bila anda akan melakukan edit pada layer Jenis Industri, Klik editable.
• Selain layer Jenis Industri, disable semua layer lainnya dengan klik selectable
satu kali.
• Klik auto label pada layer Jenis Industri untuk menampilkan text pada symbol
yang akan Anda edit.
• Akhiri dengan klik OK.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

3. Zoom -in (perbesar) daerah yang akan Anda Edit, dengan klik zoom-in pada tool
Main kemudian arahkan pada daerah yang akan di edit. Gunakan Grabber
(gambar tangan) pada tool main untuk mengatur posisi peta.
4. Setelah edit peta/layer selesai, simpan table/layer Anda dengan klik File –Save
Table atau dengan klik gambar disket pada tool.
c. Zooming Layer
1. Jika layer peta Anda dalam satuan km (kilometer) dan Anda ingin merubah satuan
ke mi (mil), klik menu Map � Options pada bagian Map Units (Distance Units),
seperti tampila n gambar berikut.
2. Dari daftar layer yang ada pada kotak dialog layer control, pilih layer yang akan
diubah kisaran zoomnya

Kemudian klik Display, kotak dialog Display Options akan tampil seperti gambar
berikut.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

pada kotak dialog berikut.

3. Untuk menampilkan label, pilih layer yang akan ditampilkan label misalnya pada
layer kecamatan, kemudian klik Label

Kotak dialog Label Options akan tampil seperti gambar berikut.


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

d. Edit Database
1. Buka file Peta_PNRG dalam format workspace. Dengan cara seperti pada
percobaan Edit Layer.
2. Peta yang akan Anda Edit adalah JenisTanamanPangan, Klik Table –
Maintenance – Table Structure, akan tampil :

Pilih layer JenisTanamanPangan ke mudian klik OK untuk mengakhiri, kemudian


tampil :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

• Bila Anda akan menghapus field, Klik field yang akan Anda remove kemudian klik
Remove Field. Kemudian Klik OK untuk update Table.
• Bila Anda akan menambah field, klik Add Field kemudian isi pada Field Inf
ormation Name, Type dan Width. Kemudian klik OK.
3. Pada saat Anda menambah atau menghapus field, layer yang Anda hapus
fieldnya akan keluar dari Layer Control, untuk menambahkan layer tersebut klik
kanan pada layer kemudian klik Layer Control, klik Add layer -sorot layer yang
Anda edit fieldnya tadi -OK. Klik Editable pada layer yang akan Anda Edit. Tutup
Layer Control dengan klik OK.
4. Klik Info pada tool Main kemudian klik symbol, polygon, line yang akan Anda edit.
5. Simpan layer Anda dengan klik gambar disket pada tool.

3.4 Latihan
a. Tambahkan juga layer Suhu, Ketinggian, CurahHujan, JenisLahan, dan
Sungai pada peta
Geografis Kab. Ponorogo, dengan ketentuan :
b. Field yang digunakan pada layer
• Suhu adalah Kecamatan, dan RataSuhu.
• Ketinggian adalah Kecamatan, dan RataKetinggian.
• CurahHujan adalah Kecamatan, dan RataCurahHujan.
• JenisLahan adalah Kecamatan, dan JenisLahan.
• Sungai adalah Kecamatan, NamaSungai, AsalSumberAir, dan
PanjangSungai.
c. Pastikan bila Anda membuat layer baru, layer tersebut disatukan dengan
menggunakan Add pada Layer Control dan tanda edit pada Layer Control
sudah Anda cek.
d. Data yang Anda Inputkan adalah data Anda Sendiri (Perkirakan antara data
dengan lokasi tidak terlalu jauh perbedaannya).
e. Simpan semua gambar/table dalam satu folder.
f. Bila ada kesulitan hubungi instruktur Anda.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

BAB IV
MANAJEMEN DATA SPASIAL

4.1.Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui analisa data spasial kedalam database.

4.2.Materi
Pengolahan data spasial kedalam database.

4.3.Alat dan bahan


a. PC yang telah terinstall system Windows.
b. MapInfo Propesional 7.0.
c. SQL Server 2000

4 .4.Uji coba
Layer-layer yang terdapat pada data spasial dalam proses digitasi di Map Info
kita tampilkan dalam database SQL server, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Buat database baru di SQL Server pada TextBox Name tulis nama database
yang akan digunakan misal ponorogo, tentukan juga path untuk menyimpan
Data Files dan Transaction Log
2. Pada MapInfo, dari menu tool-tool manager, akan tampil form sebagai berikut

Pada tools Eas yLoader cek pada loaded nya , klik ok

3. Buat ODBC baru dengan langkah-langkah sebagai berikut, klik menu tools
EasyLoader, akan tampil form MapInfo EasyLoader kemudian klik ODBC
akan tampil form seperti berikut : klik New dan kemudian pilih User Data
Source dan klik Next kemudian pilih ODBC SQL Server yang telah dibuat klik
Next klik Finish sehingga tampil form seperti berikut :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Pada Name tulis nama Data Source yang akan dibuat dan pada Server pilih nama
Server yang digunakan dalam SQL Server � klik Next akan tampil form seperti
berikut:

Pada Create New Data Source to SQL Server pilh with Windows NT authentification
the network login ID, klik Next sehingga tampil form seperti berikut :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Pada Change the default database to pilih nama database yang telah dibuat di SQL
Server, klik Next akan tampil form Create a New Data Source to SQL Server klik
finish:

Pada form ODBC Micrososft SQL Server Setup klik Test Data Source jika ingin
mengetes Data Source yang telah dibuat.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Selanjutnya akan tampil form yang menandakan bahwa pembuatan ODBC Data
Source telah sukses sebagai berikut klik OK.

Kemudian pada form Select Data Source pilih dengan nama Data Source yang
sudah dibuat klik OK untuk mengakhiri pembuatan Data Source.

4. Langkah – langkah membuat Source table dari MapInfo ke SQL Server Dari
point ke 2 akan tampil form sebagai berikut:

Klik Source Table untuk mengambil tabel yang akan kita load ke SQL Server, akan
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

tampil form sebagai berikut:

Pilih beberapa table/laye r klik open, Akan tampil form seperti berikut :

Klik Upload akan tampil form yang menandai proses upload tabel telah sukses

5. Lihat hasil upload layer dari MapInfo menjadi table di SQL Server , Refresh
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

kembali database yang telah dibuat pada point 1, dengan hasil form sebagai
berikut
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

BAB V
THEMATIC DAN GEOSET PETA

5.1 Tujuan
a. Mahasiswa membuat peta thematic dengan MapInfo 7.0.
b. Mahasiswa dapat mentransfer peta dalam format Geoset.

5.2 Materi
a. Thematic Peta.
b. Tiga Dimensi.
c. Geoset Peta.

5.3 Alat dan Bahan


a. PC yang telah terinstall syste m Windows.
b. MapInfo Professional 7.0.

5.4 Teoria
a. Thematik Peta
Peta tematik dapat dibuat dengan satu atau multi variable (field).Pada peta
tematik yang dapat dibuat dengan satu variable terdiri dari nilai
ndividu(individual value), kisaran (range), kerapatan titik (dot density) , simbol
gradual (graduated symbols) dan Grid (continuos thematic shading).
Sedangkan peta tematik dengan multi variable ada lah grafik lingkaran (pie
chart) dan grafik batang (bar chart)
b.Map Tiga Dimensi
Peta tiga dimensi hanya dapat dibuat dari peta tematik grid. Tampilan untuk
membuat peta tiga dimensi adalah :

Dari tampilan form dapat diatur untuk letak/posisinya, baik untuk warna
obyeknya atau warna latar belakang obyeknya. Tujuan membuat peta dalam
bentuk tiga dimensi adalah untuk memudahkan Anda dalam menerjemahkan
data spatial yang ada dalam table (data atribut). Dengan gambar diolah dalam
tiga dimensi akan menampilkan gambar yang lebih baik.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

c.Geoset Peta
Geoset adalah tahap akhir dari pembuatan peta di MapInfo, karena peta yang telah
digambar dalam MapInfo sebelum dapat diaplikasikan ke web map terlebih dahulu di
transfer dalam format *.GST.

5.4 Ujicoba
5.4.1 Membuat Thematic Peta
1. Langkah awal sebelum menjadikan peta tiga dimensi adalah peta harus
sudah siap, utamanya data yang ada dalam data atribut/table. Untuk
membuat peta dalam bentuk Thematic melalui tiga tahap. Buka peta yang
telah Anda buat pada BAB sebelumnya (peta Kabupaten Ponorogo), buka
dalam format Workspace untuk memudahkan dalam mengatur layer.
2. Klik Map – Create Thematic Map, kemudian tampil :
3. Kemudian akan tampil :

Klik Ignore Zeroes or Blanks tujuannya untuk mengabaikan bila ada data yang
kosong. Pilih Tabel Master yang berisi field Luas dan Field pilih field Luas.
Kemudian klik Next.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

4. Pada tahap 3 akan tampil :

Klik OK untuk mengakhiri. Untuk mengganti tampilan, dapat Anda melakukan edit
pada Customize, bila anda klik range akan tampil :

Pada Customize Ranges bisa Anda pilih Method yang dipakai, range (batas
Maximum dan Minimum) bila anda ingin mengganti range klik method kemudian
akan tampil :

Ganti Range sesuai dengan yang Anda inginkan, bila telah selesai klik Recalc untuk
menghitung ulang.Bila Anda ingin menganti warna thematic Anda, klik Styles, seperti
tampilan :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Yang perlu diperhatikan dalam mengganti warna thematic adaalh warna Range satu
dengan yang lainnya harus berbeda, contoh bila range tertinggi Anda menggunakan
warna biru tua, maka range dibawahnya warnanya harus lebih muda, begitu
septerusnya. Bila Anda akan mengganti tampilan text dari Legenda klik Legend,
seperti tampilan berikut :

Beri nama Legend Anda pada Title dengan nama Propinsi Jawa Timur, bila anda
ingin menambahkan Subtitle isikan dengan Kabupaten. Untuk mngganti tampilan
text klik Title Font.

5. Bila telah selesai Anda lakukan edit pada Customizes, klik OK untuk
menghasilkan gambar Tehmatic, seperti pada gambar berikut :
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Dari hasil thematic telihat bahwa warna yang lebih tebal menyatakan daearah
tersebut memiliki wilayah yang luas, karena parameter yang digunakan adalah
parameter Luas dari Peta Kabupaten Ponorogo.
Tampilan Legend :

6. Bila peta thematic telah selesai Anda kerjakan, warna atau renge yang tampil
akan Anda ganti klik Map – Modify Thematic Map.
7. Peta hasil thematic dapat Anda simpan dalam format *.wor (worskspace). Klik file
– save workspace, beri nama sesuai dengan thematic yang tampil.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

5.4.2 Membuat Peta Tiga Dimensi


Untuk menjadikan gambar Anda menjadi tiga dimensi, te rlebih dahulu peta
Anda di Thema tic dahulu. Peta yang akan dibaut dalam tiga dimensi
menggunakan parameter Luas.
1. Langkah awal, buka peta Kabupaten Ponorgo Anda, atau Anda bisa
menggunakan peta pada percobaan a. Dengan cara klik kanan kemudian pilih
Control Panel seperti tampilan :

Pilih layer thematic pertama tadi, kemudian klik Remove untuk menghilangkan
dari layer, kemudian klik OK. Tampilan peta akan normal kembali.

2. Klik Map – Create Thematic Map, kemudian pilih Style Grid, seperti tampilan :

Pada tampilan langkah 2, seperti


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Select table utama yang dipakai, pilih field Luas. Pada Grid Options, select
table sesuai dengan yang ada didatasnya, pada Grid File Name, klik Browse
untuk menentukan letak file thematic Anda akan disimpan, pilih directory Anda
masingmasing. Kemudian ganti nama *.mig dengan nama Thematic01.mig. Klik
Next untuk melanjutkan.
3. Pada langkah ke tiga atau step terakhir, seperti pada percobaan a, bila Anda
akan melakukan edit pada tampilan warna Anda dapat melakukan edit pada
Customize -nya, tampilan step tiga :
4. Pada saat Anda klik OK, bila pada peta belum tampak tampilan thematicnya,
klik kanan – Layer Control, seperti tampilan :

Pada tampilan peta, terlihat peta thematic01 berada pada posisi bawah, klik
Reorder Up untuk menaikkan peta thematic ke posisi paling atas. Klik OK untuk
mengakhiri.

5. Peta hasil Thematic seperti tampilan :


1 Dari gambar terlihat bahwa warnalebih gelap menunujukkan wilayah yang lebih
luas.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

6. Klik Map – Create 3Dmap, akan tampil :

Klik OK untuk menjadikan peta 3 dimensi !

7. Hasil peta dalam 3 Dimensi :

Gunakan Mouse Anda untuk menggerakkan peta


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

5.4.3 Geoset Peta.


Sebelum Anda menyimpan peta dalam format Geoset, atur letak/posisi peta,
usahakan semua peta terlihat jelas.
1. Klik Tool – Tool Manager

Pada Mapx Geoset Utility klik loade dan autoloade, kemudian klik OK!

2. Pilih Tool – MapX Geoset Utility – simpan pada directory anda dengan nama
ponorogo.GST.
3. Peta Anda Siap ditampilkan dalam Web Map.

5.5 Latihan
Ulangi langkah-langkah diatas dengan layer yang telah anda buat pada BAB II.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM GAMBAR

Disusun Untuk Mata Kuliah


Studio Penyajian dan Presentasi
Kartografi dan Interpretasi Foto Udara
Analisa Lokasi dan Pola Keruangan
Perencanaan Tapak

PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BULUKUMBA 2018

KATA PENGANTAR
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberi kemudahan dalam penyusunan modul ini. Buku modul ini disusun
sebagai bahan pengajaran kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Studio Penyajian dan Presentasi, Kartografi dan Interpretasi Foto Udara, Analisa
Lokasi dan Pola Keruangan, dan Perencanaan Tapak. Urgensi penyusunan modul
praktikum gambar manual yang didalamnya banyak bernaung mata kuliah ini
karena gambar manual sangat membantu mahasiswa dalam memahami secara
mendalam tentang skala detail sebelum pada akhirnya menggunakan bantuan
teknologi.
Modul ini bukanlah referensi utama pada mata kuliah ini, akan tetapi
sebagai salah satu bahan yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan mata
kuliah, sehingga mahasiswa nantinya memiliki kompetensi didalam pengoperasian
aplikasi geographic information system (GIS). Materi-materi dalam modul ini
disadur dari berbagai literature yang terkait dengan substansi materi modul dan
dilengkapi dengan beberapa metode aktual lainnya.
Penyusun modul praktikum ini sangat menyadari bahwa modul tersebut
sangat jauh dari harapan yang diimpikan oleh pembaca, akhirnya kritikan dan
saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi melakukan perbaikan
sebagaimana mestinya. Akhirnya, semoga modul ini dapat memberikan manfaat
bagi mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah tersebut. Aamin Ya Rabbal
Alamin.

Bulukumba, Agustus 2018


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

A.Deskripsi
Gambar Dasar Teknik merupakan modul bahan ajar praktikum pengenalan
peralatan dan bahan gambar teknik, penggunaan alat dan bahan, standarisasi
gambar teknik, kotak proyeksi, proyeksi Eropa Amerika, proyeksi aksonometri,
proyeksi miring, cabinet, kavalier, perspektif.
Modul ini terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan belajar yang mencakup pengetahuan
peralatan dan bahan gambar teknik, penggunaan alat dan bahan, standarisasi
gambar teknik, penggunaan dan perawatan gambar teknik serta berbagai macam
proyeksi.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu
menggunakan/merawat alat gambar, memahami standarisasi gambar teknik yang
meliputi : huruf, angka, garis dan skala gambar serta mampu menggambar untuk
berbagai macam proyeksi.

B.Prasyarat
Modul GAMBAR DASAR TEKNIK merupakan materi diklat dasar. Dengan
demikian maka untuk mempelajari modul ini tidak memerlukan prasyarat.

C.Petunjuk penggunaan modul


1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Unit mesin/meja gambar
b. Penggaris
c. Sablon huruf, bentuk (geometri), symbol
d. Pensil
e. Rapido
f. Kertas gambar
g. Penghapus, busur, jangka, pita isolasi, dll.
2. Bacalah dengan seksama lembar informasi pada setiap kegiatan belajar.
3. Amatilah langka-langkah kerja pada setiap kegiatan belajar sebelum
mengerjakan, apabila belum jelas tanyakan pada instruktur.
4. Buatlah sudut keterangan gambar (stucklyst) lebih dahulu sebelum memulai
menggambar.
5. Setelah selesai kembalikan semua peralatan praktik yang digunakan.

D.Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat:
1. Mahasiswa mampu mengidentifasai peralatan gambar teknik.
2. Mahasiswa mampu mengidentifasai bahan gambar teknik.
3. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan gambar teknik
4. Mahasiswa mampu merawat peralatan gambar teknik sesuai standar yang
berlaku.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

PERALATAN DAN BAHAN GAMBAR DASAR TEKNIK


a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 diharapkan siswa dapat :
 Menyebutkan jenis dan kegunaan kertas gambar untuk menggambar teknik.
 Menyebutkan beberapa peralatan gambar teknik.
 Membuat gambar lingkaran untuk teknik elektro dan elektronika.
 Membandingkan keuntungan penggunaan mesin gambar dengan alat yang
lain.
 Menyebutkan peralatan yang dibutuhkan untuk mendesain gambar teknik.

b. Uraian materi
1. Alat dan Bahan Konvensional
Beberapa peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menggambar
teknik, meliputi :
1.1. Kertas gambar putih (manila/padalarang), kertas sketsa dan kertas
milimeter : digunakan untuk gambar tata letak yang digambar dengan
pensil.
1.2. Kertas kalkir : digunakan untuk gambar asli, yang kemudian dapat
dibuat gambar cetak biru (blue print) atau cetak kontak (contact print).
1.3. Film gambar : digunakan untuk mendokumentasikan gambar yang
teliti dan keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh memuai
atau menyusut.

Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang


telah dinormalisasikan. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah
seri A. Seri A ini mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan
membubuhkan 0 (nol) di belakang huruf A, dan ukuran-ukuran yang lebih
kecil dengan membubuhkan angka 1 hingga angka 4. Ukuran standar, yaitu
A0, mempunyai luas 1 m2, dengan perbandingan panjang terhadap lebar
2
sebagai :1 . Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua
ukuran yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A3 mempunyai setengah
ukuran A2, dan seterusnya.. Untuk membaca ukuran kertas gambar pada
sisi panjangnya diletakkan mendatar. Kecuali untuk kertas ukuran A4, yang
sisi panjangnya diletakkan vertikal. Ukuran kertas gambar dari seri A dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran
kertas.
Tabel 1. Lambang dan ukuran kertas gambar.
Ukuran kertas A0 A1 A2 A3 A4
841 x 594 420 x 297 x 210 x
A x b (mm)
1189 x841 594 420 297
c min 20 20 10 10 10
Tanpa 20 20 10 10 10
tepi jepit
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Dengan
d min 25 25 25 25 25
tepi jepit

2. Pensil dan pena


Menggambar teknik dengan pensil lebih baik menggunakan pensil
mekanik yang bisa diisi ulang (refill). Pensil mempunyai tingkat kekerasan
dan aturan penggunaan pada jenis kertas gambar. Tingkat kekerasan
pensil dimulai dari 9H (sangat keras) hingga 8B (sangat lunak). Sedangkan
pada penggunaannya untuk membuat :
 Garis bantu : menggunakan 2H
 Garis : menggunakan F
 Tulisan, garis penuh tebal : menggunakan HB

Untuk menggambar diatas kertas atau kertas kalkir dapat


menggunakan pensil mekanik isi ulang dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5
mm. Pensil mekanik isi ulang tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil.
Dan bila digunakan untuk menarik garis akan diperoleh ketebalan yang
sama.
Pena gambar yang digunakan untuk gambar kerja menggunakan
ketebalan 0,25 putih; 0,35 kuning; 0,50 coklat dan 0,70 biru.

Gambar 1. Pensil Mekanik isi ulang

Gambar 2. Pena (Rapido)

Pena gambar terutama digunakan untuk menggambar diatas kertas


transparan. Tinta yang dipakai harus bebas radiasi ultra violet agar tidak
menimbulkan hambatan.

3. Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar,
tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar
untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200 mm, jangka
menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan jangka kecil untuk
lingkaran 5 – 30 mm. Disamping itu terdapat sebuah jangka untuk
membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk
pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka pegas dan jangka orleon.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 3. Macam-macam Jangka

4. Macam-macam penggaris
4.11. Penggaris T
Sebuah penggaris T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah
daun. Penggaris T dapat digunakan untuk menarik garis-garis
horizontal dengan menekankan kepalanya pada tepi kiri dari meja
gambar, dan menggesernya keatas atau ke bawah.
Supaya hasil dari garis-garis horizontal dapat sejajar dengan
benar, kepala dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.

4.21.Penggaris Segitiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan
sebuah segitiga siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang
1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.

4.31.Sablon (mal)
Sablon atau mal digunakan untuk menggambar teknik elektro
antara lainnya. Penggaris sablon meliputi : mal lengkungan, mal
bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol elektro dan
elektronika.

Gambar 4. Macam-Macam Penggaris


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 5. Macam-macam Sablon (Mal)

4.41.Peralatan lain
Peralatan gambar teknik lain, selain peralatan yang telah
dibahas sebelumnya adalah :

 Mistar Skala
Mistar skala dibuat dari kayu atau plastik, yang panjangnya
pada umumnya adalah 300 mm. Disamping ini terdapat pula
mistar skala dengan penampang segitiga dengan ukuran yang
diperkecil.

Gambar 6. Mistar Skala


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

 Busur derajat
Busur derajat dibuat dari plastik atau aluminium. Biasanya
busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0 sampai
dengan 1800. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut atau
membagi sudut.

Gambar 7. Busur Derajat

 Penghapus
Untuk menghilangkan atau mengganti garis maupun
gambar yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang
baik. Penghapus dibuat dari bahan karet atau dari bahan lain
yang lunak. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan
garis atau gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak
kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta,
harus dipakai penghapus yang khusus.

 Pelindung penghapus
Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin
menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis-garis
yang perlu dapat terlindungi dari penghapusan. Hanya garis, atau
bagian garis yang salah dapat dihapus., pelindung tersebut
mempunyai berbagai bentuk lubang. Dengan demikian bagian
yang diperlukan dapat dilindungi dan bagian yang harus dihapus
akan tampil pada lubang.

Gambar 8. Pelindung Penghapus

Gambar 8. Pelindung penghapus

 Pita Gambar
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Untuk menempelkan kertas gambar diatas papan gambar


tidak lagi dipergunakan paku payung, karena akan merusak
papan gambar, dan akan mengganggu pergerakan penggaris.
Sekarang terdapat pita gambar yang akan menempelkan pita
gambar pada papan gambar. Cellotape sudah tidak dipergunakan
lagi sebagai pita rekat, karena daya rekatnya yang terlalu kuat
sehingga akan merusak kertas gambar bila ingin melepas kertas
gambar dari meja gambar. Pita gambar mempunyai daya lekat
yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak
merusak kertasnya jika dibuka.

 Alas kertas gambar


Jika kertas gambar diletakkan langsung diatas papan
gambar maka akan terdapat berkas-berkas garis atau tusukan
jarum dari jangka. Hal ini kadang-kadang akan mengganggu pada
saat kita menggambar. Untuk menghindarkan hal ini dipasang
alas kertas gambar dari kertas lunak. Ada juga yang dibuat dari
karet magnetik. Untuk menempelkan kertas gambarnya tidak
dipakai pita gambar, melainkan pita tipis dari baja tahan karat.
Yang terakhir ini sangat ini sangat mudah penggunaannya.

 Papan Gambar dan Meja Gambar


Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata
dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris T digeser.
Papan gambar dibuat dari pohon cemara, kayu pohon linde, kayu
lapis (plywood) atau hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan
ukuran kertas, misalnya untuk ukuran kertas A0 mempunyai
ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran
600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang
telah dilapisi dengan alas kertas gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkan diatas standar yang
dibuat khusus untuk tujuan ini. Standar ini dapat diubah-ubah
kedudukannya. Pada Gambar 9 tampak sebuah standar papan
gambar yang sederhana, yang hanya dapat merubah
kemiringannya, sedangkan Gambar 10 menunjukkan sebuah
standar papan gambar yang dapat diatur ketinggiannya maupun
kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang diatas
sebuah standar disebut juga meja gambar. Papan gambar
sederhana dapat diletakkan diatas meja biasa.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 9. Meja Gambar Sederhana

Gambar 10. Meja Gambar

 Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat
menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti busur derajat,
penggaris T, segitiga dan busur. Mesin gambar dilengkapi dengan
mekanisme gerak sejajar yang terdiri dari 4 batang penghubung
(link) seperti tampak pada Gambar 11 di bawah ini.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 11. Mesin Gambar dengan Mekanisme Batang.

Sepasang batang penghubung dipasang secara tetap pada


sebuah alat, yang dapat dipasang pula pada papan gambar. Pada
pasangan yang lain ditempatkan sepasang penggaris tegak lurus,
dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki. Dengan alat ini
dapat ditarik garis-garis sejajar dan garis-garis tegak lurus dengan
mudah. Selain mesin gambar jenis mekanisme batang terdapat
juga mesin gambar yang tidak menggunakan batang
penghubung. Sebagai penggantinya dipakai roda-roda dan pita
baja. Mesin gambar jenis ini dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :

Gambar 12. Mesin Gambar Pita

Pada Tabel 2 terdapat jenis-jenis mesin gambar yang ada


di negeri Jepang, yang telah diperinci oleh standar Jepang JIS.
Penggaris yang dipasang pada mesin gambar ini dapat dilepas
dan diganti dengan penggaris yang mempunyai ukuran dengan
bermacam-macam skala. Misalnya : 2:1 ; 1:2,5 ; 1:5 ; dan
sebagainya. Bahan yang dipakai dapat berupa kayu yang dilapisi
dengan sejenis plastik, dimana terdapat goresan-goresan
pembagi ukuran, atau seluruhnya dibuat dari plastik tembus
cahaya dengan goresan-goresan yang sama. Yang terakhir ini
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

dapat juga dipakai untuk menarik garis dengan tinta, sedangkan


penggaris dari kayu mempunyai penggaris khusus.
Belakangan ini terdapat mesin gambar kereta, yang dapat
dilihat pada Gambar 13 dibawah ini :

Gambar 13. Mesin Gambar Kereta.

Pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya


ditempatkan pada sebuah kereta vertikal, dimana penggarisnya
dapat digerakkan secara vertikal, dan seluruhnya dapat
digerakkan secara horizontal pada kereta horizontal. Mesin
gambar jenis pita dan jenis batang disebut juga jenis lengan,
berbeda dengan jenis kereta. Jenis ini mempunyai konstruksi
yang lebih kuat dan kokoh dibandingkan dengan jenis lengan.
Disamping ini kedudukan penggaris dapat dikunci pada kereta
vertikal, sehingga memudahkan menggambar bagian-bagian yang
simetris. Mesin gambar kereta ini memerlukan luas yang lebih
kecil dibandingkan dengan mesin gambar jenis lengan, karena
bagian-bagiannya menonjol keluar dari bidang papan gambar.
Oleh karena itu mesin jenis ini makin banyak dipakai, terutama
dalam ruang gambar dengan jumlah mesin gambar yang banyak.
Tabel 2. Jenis-jenis mesin gambar

Daerah Kombinasi skala


Jenis Lambang
kerja P (jenis pita) L (jenis-Batang)
(mm)
Jenis Ao-L AO-L  1000 400 L-250L 500 L-300L
Jenis A1-L A1-L  800 400 L-250L 400 L-250L
Jenis A1-S AO-S  710 300 S-200S 300 S-200S

 Computer Aided Design (CAD)


Computer Aided Design adalah pembuatan design gambar
yang menggunakan computer dengan memasukkan data. Bagian
yang sudah digambar dapat diCopy, dipantulkan, diputar dan
sebagainya untuk dipindahkan pada pekerjaan berikutnya.
Program CAD menyimpan geometri bagian-bagian, maka secara
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

otomatis ukuran dapat ditampilkan. Pada perubahan bagian yang


kemudian ditiadakan, ukuran akan mengikuti dengan sendirinya.
Setelah itu gambar dapat dicetak pada sebuah printer.

Gambar 14. Computer Aided Design

Bekerja dengan komputer memiliki banyak keuntungan.


Bagian-bagian gambar yang sudah satu kali dikerjakan, dapat
disisipkan pada gambar lain.

Gambar 15. Unit CAD dan Kelengkapannya .

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN GAMBAR TEKNIK


a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 diharapkan siswa dapat :
 Mengunakan peralatan gambar dengan baik dan benar.
 Menyimpan peralatan gambar dengan benar dan rapi.
 Menempatkan meja gambar sesuai pada tempatnya.
 Menyimpan meja gambar dengan benar dan rapi.

b. Uraian materi
1. Penggunaan alat gambar
4.11. Cara menempatkan kertas gambar
Kertas gambar biasanya diletakkan dengan permukaan yang
halus dihadapkan keatas. Ukuran
Papan kertas harus disesuaikan dengan
gambar
yang akan digambar. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan
dekat pada sisi bawah papan gambar.
Kertas gambar
Dekat pada
tepi kiri

Dekat pada
tepi bawah
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 16. Penempatan Kertas Gambar

Gambar 16. Posisi kertas pada papan gambar

Gunakan perekat kertas yang mudah dilepas pada saat selesai


menggambar, kertas gambar tidak boleh sobek atau rusak. Perekat
kertas juga tidak boleh mengganggu kegiatan menggambar misalkan
menghalangi penggaris saat menarik garis atau yang lainnya. Pada
saat menggambar tangan dalam keadaan bersih dan kering.

Tabel 3. Jenis kertas dan kegunaannya.

Berat
Jenis kertas Kegunaan
permukaan
Kertas Sketsa, perspektif, gambar
80 – 95 g/m2
gambar kerja
Terutama untuk rapido, untuk
cetak gambar dengan sinar
Kertas
(lightdruk), penggambaran 80 –95 g/m2
transparan
ulang perencanaan untuk
arsip.
Gambar-gambar berformat
Folio tetap dan tahan rentang,
(poliester) kertas gambar berkualitas 95 – 115 g/m2
untuk arsip yang harus
berulang kali direproduksi.
Gambar dengan pensil atau
Kertas pensil warna misalnya untuk
150 – 300 g/m2
karton gambar sayembara dan studi
warna, tahan hapus.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

4.12. Memindahkan ukuran


Gambar teknik yang baik sangat tergantung pada cara
penggunaan mistar ukur atau mistar skala yang tepat pada waktu
menentukan ukuran. Cara yang tepat untuk menentukan ukuran pada
gambar dapat dilihat dibawah ini. Agar kertas tidak kotor maka posisi
jari-jari dan lengan tangan tidak menyentuh kertas gambar.

Gambar 17. Cara Memindahkan Ukuran

4.13. Menggambar garis lurus


Menarik garis dilakukan dengan cara garis lurus mendatar ditarik
dari kiri ke kanan, sedangkan garis vertikal ditarik dari bawah ke atas.
Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan.

(a) Arah menarik (b) Garis horisontal (c) Garis


vertikal
garis lurus

Gambar 18. Cara Menggambar Garis Lurus


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Sablon
4.14. Menggambar lingkaran Garis sumbu
a) Lingkaran kecil dapat digambar dengan sablon lingkaran,
sedangkan lingkaran besar dilakukan dengan dua tahap.

Garis sumbu

Tanda

Gambar 19. Sablon Lingkaran.


Tanda-Tanda Harus Berimpit dengan Garis Sumbu.

b) Dalam menggunakan jangka harus diusahakan kedua kakinya


berdiri tegak lurus untuk menghasilkan tebal garis yang sama.

Berhenti

Mulai

Gambar 20. Cara menggunakan jangka

c) Cara penarikan garis lurus menggunakan pena. Garis-garis tegak


digambar dari kiri ke kanan, dan semua garis vertikal dari atas ke
bawah. Dengan demikian garis-garis mendapat cukup waktu untuk
mengering, dan kemungkinan merusak garis akan berkurang. Garis
yang kering juga diperlukan untuk garis yang berpotongan.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

d) Mulut pena pada sisi-sisinya harus sering dibersihkan, sebelum


dan setelah selesai harus selalu dibersihkan.
Pena gambar mempunyai ujung dengan bermacam-macam
ukuran, seperti pensil mekanik. Pena gambar biasa disebut dengan
Rapido.

1 Terlalu banyak
tinta
2
3

(b) Pengaruh dari jumlah tinta


(c) Paruhnya
(a) Urutan terjepit
meninta

(d) Memotong garis yang masih


basah

Gambar 21. Cara Meninta Gambar

Gambar 21. Macam-Macam Pena Rapido


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 22. Cara Menggambar Lingkaran

Gambar 23. Cara Penggunaan Mal.

Garis lengkung digambar dengan bantuan mal. Bagian luar


maupun bagian dalam dari mal dapat digunakan. Pada umumnya garis
lengkung tidak dapat diselesaikan dengan satu tarikan. Bagilah garis
lengkung tersebut dalam bagian-bagian yang cocok dengan mal.
Bagian-bagian tersebut satu dengan yang lain harus sambung-
menyambung, sehingga diperoleh sebuah garis lengkung yang licin
(smooth).

4.11. Cara meninta gambar.


Langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk mendapatkan
hasil gambar yang baik :
1) Isilah pena dengan tinta secukupnya. Terlalu banyak atau sedikit
akan menghasilkan garis yang tidak sama.
2) Utamakan gambar lingkaran, busur lingkaran atau garis lengkung.

2. Penyimpanan gambar.
Penyimpanan dan pengarsipan gambar sangat diperlukan.
Penyimpanan gambar digunakan almari gambar atau selongsong tabung
yang dapat dilipat.
4.21. Almari gambar
Almari gambar digunakan untuk menyimpan kertas A1 – A4. Dengan
pembagian yang sama, format A2 dan A4 dapat dikombinasikan.
Ukuran kertas dalam beberapa format.
A1 594 x 841
A2 420 x 594
A3 297 x 420
A4 210 x 297
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 24. Almari Gambar.

4.22. Selongsong tabung yang dapat dilipat


Selongsong tabung dapat berbentuk segi tiga atau segi empat. Dengan
cara ini gambar dapat disimpan dan dipindah ke tempat lain dengan
mudah. Pada selonsong diberi teks yang mudah di baca.

Gambar 25. Selongsong Tabung yang dapat dilipat.

4.23. Kotak arsip


Kotak arsip merupakan tempat menyimpan gambar-gambar yang
terlipat (format A4). Disamping itu juga semua keterangan penting
seperti daftar bahan, pesanan, arsip pengiriman, surat-menyurat, foto
copy tagihan, ataupun kontrak.
Data penting harus tertata dan tersusun berdasarkan :
 Pesanan sesuai dengan nama pesanan atau nama pemesan.
 Urutan tahun dan lain-lain.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 26. Kotak Arsip.

4.24. Pita ordner


Dengan menambahkan pita kertas berperekat yang memiliki lubang
perforator dapat disimpan gambar-gambar yang telah dilipat ke dalam
format A4 pada ordner atau buku yang dijilid dengan ring.

Gambar 27. Pita Ordner

4.25. Mikro Film


Mikro film telah banyak digunakan untuk pengawetan dan
penyimpanan gambar.

a. Tujuan pembuatan mikro film adalah :


 Penyimpanan di lemari arsip menjadi lebih praktis.
 Gambar asli tersimpan lebih aman.
 Aman terhadap kerusakan.
 Mudah mereproduksi.
 Tahan lama.

b. Pengawetan dan pembacaan mikro film


Pengawetan mikro film sangat efektif bila jumlah gambar mempunyai
kuantitas banyak, sering dicetak dan otomatis biaya lebih murah.
Pengawetan mikro film mempunyai beberapa bentuk, yaitu : bentuk
rol, bentuk kartu dan bentuk kartu berlubang.

1) Pengawetan dalam rol


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Pengawetan rol dipakai bila mikro film tidak sering dipakai


dan disimpan untuk jangka waktu yang lama. Panjang film
biasanya 30,5 mm, dan digulung pada rol yang dibuat dari
plastik atau logam, dengan diameter 100 mm. Rol-rol ini
disimpan dalam kotak-kotak khusus (cartridge). Lebar film pada
umumnya adalah 16 mm, 35 mm atau 70 mm.

Gambar 28. Mikrofilm dan Kotaknya (Cartridge)

Keuntung
an dari pada bentuk pengawetan ini adalah ruang simpan yang
kecil, dengan biaya yang kecil. Dilain pihak untuk memilih
gambar yang diperlukan kurang menguntungkan. Untuk
menemukan kembali diperlukan alat pembaca mikro film dan
harus ditemukan nomor gambarnya. Bila harus ditambah atau
diperbaiki, sangat rumit, dan filmnya harus dipotong dan
disambung kembali. Pada permulaan dan akhir film harus diberi
judulnya.

No. Ref
No. Ref
No. Gbr No. Gbr
Tgl Potret Tgl Potret
Skala Potret Skala Potret

Gambar 29. Cara Memotret Gulungan Film

2) Pengawetan dengan pita film


Rol film yang panjang dipotong-potong dalam ukuran 25 sampai
30 cm dan disimpan dalam album film atau tempat film.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

168 169

Potong

(a) Pita film

(b) Tempat pita film


(c) Album pita film

Gambar 30. Pita Film

Film yang paling sering dipakai harus diawetkan. Untuk


menghindari kesulitan didalam pencarian film pada setiap pita
film harus diberi nomor untuk memudahkan penemuan kembali.

3) Pengawetan dengan kartu berlubang


Mikro film dipotong dari rol dan diletakkan dalam kartu
berlubang. Ukuran film biasanya 35 x 50 mm. Ukuran kertas
gambar, judul, tanggal, nomor rol dan sebagainya dicatat dan
dicetak pada kartu.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 31. Kartu Berlubang untuk Mikro Film

Keuntungan-keuntungan kartu berlubang adalah :


1) Mencari kembali akan lebih mudah diperoleh dan cepat .
2) Mudah dicetak.
3) Penggantian kartu karena perubahan rencana atau revisi
gambar lebih mudah.
4) Penelusuran informasi gambar antara bengkel-bengkel
mudah dilacak.

Kerugian-kerugian kartu berlubang adalah :


1) Ada kemungkinan hilang.
2) Banyak tempat menyimpan dibandingkan rol/pita film.

Gambar 32. Penyimpan Kartu Berlubang.

4) Membaca dan Reproduksi mikro film.


Alat pembaca mikro film digunakan untuk membaca film sebagai
referensi. Catatan mikro film dibuat dengan alat reproduksi
dengan skala pembesaran atau pengecilan sesuai kebutuhan.
Dalam waktu singkat, alat pembaca pencetak sering kali
digunakan untuk membaca atau mencetak.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar. 33. Alat Pembaca Mikro Film.

3. Pemeliharaan alat gambar teknik.


Yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan dan pemakaian
peralatan gambar adalah :
3.4.11. Setiap alat mempunyai fungsi sendiri-sendiri, misalnya mistar
ukur digunakan untuk mengukur, meskipun dapat digunakan untuk
menggaris tetapi tidak boleh untuk membuat garis, karena garis yang
dihasilkan tidak baik dan mistar akan rusak.
3.4.12. Alat gambar harus digunakan dengan tepat. Cara
menggunakan yang salah akan menghasilkan gambar yang tidak baik
dan kualitas gambar rendah. Dan berkemungkinan alat akan mudah
rusak.
3.34.1. Sikap orang yang memakai alat harus betul, misalnya melukis
garis lurus mendatar harus ditarik dari kiri ke kanan dan mata melihat
diatasnya.
3.44.1. Kecakapan dan ketrampilan memakai peralatan gambar akan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi juru gambar dan
kualitas gambar.

STANDARISASI GAMBAR TEKNIK

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat :
 Mengunakan peralatan gambar dengan baik dan benar.
 Menulis huruf dan angka sesuai dengan standar.
 Membuat garis gambar sesuai dengan standar.
 Menbuat gambar dengan skala yang benar.

b. Uraian materi
1. Standarisasi Huruf dan Angka
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar teknik mempunyai tujuan menjelaskan maksud


pelaksanaan dalam kegiatan teknik atau menuntun suatu kegiatan
keteknikan pada umumnya. Karena itu mengandung suatu petunjuk yang
berfungsi penting dalam kegiatan penyelesaian keteknikan.
Untuk melengkapi keterangan-keterangan pada gambar teknik
supaya tidak terjadi salah tafsir maka perlu adanya keterangan berupa
huruf, angka serta lambang-lambang teknik dalam susunan yang
meyakinkan.

Ciri-ciri huruf dan angka yang perlu diperhatikan pada menggambar


teknik adalah :
 Jelas.
 Seragam.
 Dapat dibuat microfilmnya atau cara lain reproduksi.
 Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk
menunjukan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan
dengan sejelas-jelasnya.
 Huruf dan angka gambar teknik selain berfungsi seperti diatas, juga
akan menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu posisi
gambar maupun huruf dan angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga
mudah dibaca dan mempunyai daya tarik.
 Pada dasarnya bentuk huruf dan angka gambar teknik dapat
digolongkan menjadi dua :
1. Huruf dan angka untuk gambar teknik bangunan.
2. Huruf dan angka untuk gambar teknik mesin dan listrik.
 Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak
atau miring.

Contoh ukuran bentuk huruf dan angka yang sudah


dinormalisasikan.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 34. Contoh Bentuk Huruf dan Angka Standard

2. Standarisasi Garis Gambar


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Menggambar dengan tinta cina atau komputer, lebar garis dapat


diberikan sebelumnya, misalnya : tinggi tulisan 5 m, lebar garis 0,5 mm.
Pada penggambaran dengan pensil, lebar garis diperkirakan dari
penglihatan, sedangkan lebar atau tebal garis dengan tinta atau CAD
ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Lebar Garis Menurut Standar CAD
Tebal garis dengan
Nama garis Penggunaan
CAD
1. Garis penuh Garis batas (kontur) untuk
tembok, plafon, dinding dan
sebagainya yang
berhubungan dengan 1,0
pekerjaan tukang kayu
2. Garis penuh Garis batas (kontur) bidang
potongan bagian potongan 0,5
dalam skala 1 : 1 dan 1 : 10
3. Garis penuh Pandangan dan garis batas
(kontur) dalam skala 1 : 10 0,35
dan 1 : 20.
4. Garis penuh Sisi yang terlihat, garis
pembatas pada semua garis 0,25
ukuran
5. Garis penuh Garis ukuran 0,25
6. Garis tangan Arsir, sambungan lem 0,25
bebas
7. Garis-titik- As potongan 0,5
garis Sumbuh tengah pada
8. Garis-titik- pengeboran, garis tengah 0.5
garis sumbu simetri, titik putar,
ukuran pasak
Garis yang tidak terlihat 0,35
pada perlengkapan,
9. Garis putus sambungan-sambungan,
sisi, garis kontur 0,35
Sisi yang terletak didepan
10. Garis-titik- atau diatas bidang potong,
titik garis garis batas untuk bagian
yang berbatasan

Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang


masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena
itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuan.
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar elektro,
ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan
menurut peraturan tertentu.

Ada lima jenis garis gambar, yaitu :


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

1. Garis Gambar : Untuk membuat batas dari


bentuk suatu benda dalam gambar
2. Garis Bayangan : Berupa garis putus-putus
dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa.
Garis ini digunakan untuk membuat batas
sesuatu benda yang tidak tampak langsung
oleh mata.
3. Garis Hati : Berupa garis “ strip, titik, strip,
titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa.
Garis ini misalnya digunakan untuk
menunjukkan sumbu suatu benda yang
digambar.
4. Garis Ukuran : Berupa garis tipis dengan
ketebalan 1/2 dari tebal garis biasa. Garis ini
digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu
benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari
garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk
ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat
terpisah dari garis batas benda, dengan
demikian maka tidak mengacaukan pembaca
gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat
dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda
panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran.
5. Garis Potong : Garis ini berupa garis
“strip,titik,titik,strip” dengan ketebalan 1/2 tebal
garis biasa. Semua gambar teknik yang
dikehendaki dengan pemotongan, batas
potongan harus digaris dengan garis potong
ini.

Garis Gambar Garis bayangan

Garis Potongan Garis Ukuran Garis hati

Gambar 35. Jenis-Jenis Garis.

Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu : garis tebal,
garis sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar
ISO memiliki perbandingan 1:0,7; 1:0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar
kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut : 0,18; 0,25; 0,35;
0,5; 0,7; 1; 1,4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada
cara reproduksi tertentu, tebal 0,18 sebaiknya jangan dipakai. Pada
umumnya tebal garis adalah 0,5 atau 0,7.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis)


sejajar termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali (3a) tebal garis yang
paling tebal dari gambar. Ruang antara garis dianjurkan tidak kurang dari
0,7 mm. a
b a : Tebal garis
c b : Jarak antara garis dianjurkan nilai min = 3a
c : Ruang antara garis min 0,7 mm

Gambar 36. Jarak Antar Garis-Garis.

Pada garis sejajar yang berpotongan jaraknya dianjurkan paling


sedikit empat kali tebal garis.

Gambar 37. Garis Sejajar yang Saling Berpotongan.

Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak


digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana
jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya.

Gambar 38. Garis yang Memotong pada Sebuah Titik.

Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan atau bertemu harus
diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya,
seperti Gambar dibawah ini.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Gambar 39. Gambar Garis Gores dan Garis Bertitik

Panjang garis gores dan jarak antara pada satu gambar harus sama.
Panjang ruang antara harus cukup pendek dan jangan terlalu panjang.

2.1. Penggunaan Garis

Disamping penggunaan gari-garis yang telah diuraikan diatas,


dibawah ini merupakan contoh - contoh penggunaan garis menurut
standar ISO.
Macam Garis dan Penggunaannya Menurut ISO
Jenis garis Keterangan Penggunaan

A Garis tebal Garis gambar dan tepi


1. Garis khayal yang terjadi dari
perpotongan yang dibulatkan.
2. Garis ukur, garis bantu dan
garis petunjuk.
B 3. Garis arsir.
4. Garis batas yang diputar
Garis tipis ditempat.
5. Garis dasar ulir.
6. Garis batas gambar yang
berdampingan.
7. Garis batas mula, sebelum
dibentuk.
1. Garis potong, yang meng-
hilangkan sebagian benda
C Garis bebas 2. Garis batas antara bagian
benda yang dipotong, dan
sebagian benda dalam
bayangan.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

D Garis gores Garis benda yang tidak kelihatan

1. Garis sumbu.
E 2. Lingkaran jarak.
3. Garis simetri.
4. Gambar benda yang tidak pada
tempatnya.
Garis bertitik 5. Bagian benda yang terletak di
depan bidang potong.
6. Kedudukan bagian benda yang
dapat bergerak yang daat
dicapai.
F Garis bertitik
yang dipertebal
pada ujung- Bidang potong.
ujungnya dan
pada perubahan
arah.
G Garis bertitik Menunjukkan bagian permukaan yang
tebal. dapat perlakuan khusus.

2.2. Garis-garis yang berimpit


Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya
berimpit, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai
dengan prioritas berikut:
1) Garis gambar.
2) Garis tidak tampak.
3) Garis potong.
4) Garis-garis sumbu.
5) Garis bantu, garis ukur dan garis arsir.

Gambar 40. Garis-Garis yang Berimpit

3. Skala Gambar

Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda.


Kadangkala menggambar suatu gambar dalam kertas gambar ukuran
tertentu, tidak mungkin menggambar ke dalam ukuran sebenarnya. Untuk
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

ini ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan harus
diperbesar jika bendanya terlalu kecil.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala
tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap
ukuran linear dari benda sebenarnya.

Ada tiga macam skala gambar, yaitu :

a) Skala pembesaran
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar
dari pada benda sebenarnya. Jika bendanya kecil dan rumit, maka
harus menggunakan skala pembesaran.
Penunjukan untuk skala pembesaran adalah : x : 1, sedangkan
ukuran lengkap yang dianjurkan adalah : 50 : 1 ; 20 : 1 ; 10 : 1 ; 5 : 1 ;
2:1

b) Skala penuh
Skala penuh digunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar
dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat
mungkin digunakan, supaya dapat membayangkan benda yang
sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan.
Penunjukkan skala penuh adalah 1 : 1.

c) Skala pengecilan
Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya dibuat lebih
kecil daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan penunjukkannya
adalah 1 : x.
Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan :
1:2 ; 1: 5 ; 1 : 10
1 : 20 ; 1: 50 ; 1 : 100
1 : 200 ; 1: 500 ; 1 : 1000
1 : 2000 ; 1: 5000 ; 1 : 10000

Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil


dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie
Norma/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan tampak
jelas.

Tingkat pengecilan
Pada penggunaan format DIN, tingkat pengecilan ke format DIN
berikutnya dengan foto kopi ialah 70,7%, misalnya dari DIN A3 menjadi
DIN A4.

Tingkat pembesaran
Untuk pembesaran dari format DIN ke format DIN yang
berikutnya yang lebih besar, digunakan tingkat pembesaran 141,4%,
misalnya dari DIN A4 menjadi DIN A3. Pengecilan maupun
pembesaran ini diatur secara otomatis pada mesin fotokopi.
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Lebar garis
Lebar garis dapat dipilih, sehingga pada pengecilan atau
pembesaran, lebar garis normal yang diinginkan dapat muncul.

Lebar dalam mm
A3 diperkecil 1 tingkat DIN A4
0,35 0,25
0,50 0,35
0,70 0,50
1,00 0,70
1,40 diperbesar 1 tingkat DIN 1,00

Tinggi tulisan
Tinggi tulisan juga dapat ditulis sedemikan rupa, sehingga bila
dikecilkan atau dibesarkan dapat disesuaikan dengan yang kita
inginkan.

Tinggi dalam mm
A3 diperkecil 1 tingkat DIN A4
5 3,5
7 5
10 7
14 diperbesar 1 tingkat DIN 10

Anda mungkin juga menyukai