PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era digital ini, tentunya komputer menjadi suatu hal yang sangat
vital dalam menunjang digitalisasi tersebut karena komputer sudah banyak
digunakan di berbagai bidang untuk memudahkan pekerjaan setiap
pemakainya (user) dan membantu jalannya proses yang ada menjadi lebih
cepat dan aman, hal tersebut saat ini lebih dikenal dengan istilah Information
and Communication Technology (ICT). Meskipun ICT sangat membantu
kegiatan operasional sehari-hari namun semua perangkat ICT tersebut harus
mendapatkan perawatan serta perlindungan yang baik agar apabila suatu saat
terjadi sebuah kecelakaan. Sudah banyak sekali kejadian yang merugikan
perusahaan karena kecelakaan yang diakibatkan oleh perangkat ICT atau pun
mengakibatkan perangkat ICT perusahaan tersebut menjadi rusak, salah
satunya adalah kebakaran yang diakibatkan oleh buruknya sistem pendingin
pada ruang server sehingga server-server tersebut suhunya menjadi tidak
terjaga dan akhirnya meledak, kecelakaan seperti itu sangat merugikan
perusahaan karena biaya yang dikeluarkan untuk membangun ruang server itu
kembali sangat besar. Hal seperti ini harus dapat dicegah dengan penanganan
yang baik serta perhatian yang ekstra agar kecelakaan tersebut tidak berubah
menjadi bencana yang merengut hidup orang banyak.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan pengelolaan
bencana pada perusahaannya, pengelolaan bencana dimulai dari mengenal
jenis-jenis bencana dan mencari tahu ciri khas dari bencana. Bahkan tidak
sedikit perusahaan yang sudah memiliki staff untuk menangani pengelolaan
bencana, yang ditujukan untuk membuat perencanaan masa depan terhadap
bencana serta mencari solusi apabila suatu waktu perusahaan terkena bencana.
B. Ruang Lingkup
Dalam penulisan yang bertemakan Disaster Management ini penulis
menentukan beberapa poin penting untuk dijadikan ruang lingkup penelitian.
Ada pun beberapa ruang lingkup tersebut adalah:
1. Sekilas tentang Disaster Management
Di dalam ruang lingkup ini penulis akan membahas tentang apa yang
dimaksud dengan Disaster Management, pentingnya Disaster Management
bagi perusahaan dan 4 (empat) bagian penting dalam Disaster
Management.
2. Jenis-Jenis Bencana
Penulis akan membahas tentang jenis-jenis bencana yang dapat dialami
oleh perusahaan, mulai dari bencana alam sampai bencana non-alam.
3. Siklus Disaster Management
Di ruang lingkup ini penulis akan membahas tentang siklus Disaster
Management yang terdiri dari 4 (empat) fase penting agar perusahaan
dapat membuat sistem pengelolaan bencana yang baik dan benar.
4. Solusi
Penulis akan membahas solusi dari Disaster Management yang baik dan
benar serta pendekatan Disaster Management yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah yang ada.
5. Tujuan Pelaksanaan Disaster Management
Pada bagian ini penulis bertujuan untuk menjelaskan manfaat dari green
computing, sehingga nantinya pembaca dapat memahami manfaat dari
green computing
D. Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis menggunakan studi pustaka
sebagai metode pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk memperkuat
hipotesa yang penulis sertakan dalam penulisan karya ilmiah ini. Studi pustaka
yang kami lakukan adalah mengumpulkan data yang kami butuhkan dari buku,
majalah, dan jurnal-jurnal online yang tersedia di internet.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini dijabarkan dalam empat bab yang terdiri dari:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab pertama ini menguraikan latar belakang penulisan paper, ruang lingkup
yang berisi batasan pembahasan yang terdapat di dalam topik ini, tujuan dari
penulisan dan manfaat apa saja yang diharapkan, metodologi pembuatan
paper, dan sistematika penulisan yang digunakan yang penulis gunakan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab kedua menguraikan mengenai pembahasan konsep dan landasan teori
yang terbagi dalam teori-teori umum dan teori-teori khusus yang berhubungan
dengan topik yang dibahas sebagai landasan dalam penulisan paper Disaster
Management ini.
Teori-teori umum yang dibahas meliputi sistem, data items, informasi,
knowledge, sistem informasi, dan bagian-bagian dari Komponen Sistem
Informasi.
BAB 3 : PEMBAHASAN
Bab ketiga menguraikan mengenai pembahasan topik yang kami sajikan, di
bab ketiga ini juga kami menjelaskan hasil penelitian kami secara detail agar
bisa dimengerti oleh pembaca.
BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab keempat merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang telah
diperoleh penulis dari hasil penelitian sesuai dengan topik yang diangkat, serta
berisi saran-saran terhadap pihak yang terkait agar dapat memanfaatkan paper
ini dengan baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Data
Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan properti
yang ditemukan dalam entitas-entitas pada dunia nyata yang berguna
untuk menggambarkan arti dari entitas-entitas tersebut. Sebagai contoh,
salah satu dari entitas manusia adalah Nama.
Menurut R. Kelly (2009, p10) berpendapat bahwa data mengacu
pada deskripsi dasar dari suatu kejadian, aktifitas, dan transaksi yang
terekam, bersifat rahasia, dan tersimpan namun tidak teratur dalam
penyampaian suatu hal yang spesifik beserta artinya.
Sedangkan menurut O’Brien & Marakas (2010, p34), kata data
merupakan bentuk jamak dari datum, walaupun data biasanya mewakili
baik bentuk tunggal maupun jamak. Data adalah fakta atau observasi
mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.
Lebih rincinya, data adalah pengukuran objektif dari attribute
(karakteristik) dari entitas (seperti manusia, tempat, barang dan kejadian).
Kesimpulannya adalah data merupakan fakta mentah yang
mendeskripsikan suatu hal dan jika diolah lebih lanjut dapat memberikan
informasi yang penting bagi pemilik data tersebut.
3. Informasi
Informasi berasal dari pengelolahan data yang menjadi sebuah
komponen diperlukan saat perusahaan melakukan pengambilan keputusan,
dan melakukan perencanaan kedepannya.
Menurut R. Kelly (2009, p10), informasi adalah data yang sudah
dikelola yang menghasilkan suatu nilai dan arti bagi penerimanya.
Menurut Rainer & Cegielski (2011, p10) informasi merupakan data-
data yang telah diorganisir sehingga memiliki arti dan nilai bagi
penerimanya.
Kesimpulan yang penulis ambil adalah informasi merupakan
pengolahan data yang lebih lanjut dan memiliki nilai dan manfaat
tersendiri untuk penggunanya.
4. Sistem Informasi
Sistem informasi sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan pada
perusahaan saat ini, seperti menggunakan teknologi komputer dalam
melakukan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, analisis untuk
mencapai sebuah tujuan dalam kegiatan perusahaan.
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p7) berpendapat,
merupakan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai hasil.dari kebutuhan
informasi untuk menyelesaikan pekerjaan bisnis.
Sedangkan menurut O’Brien & Marakas (2010, p4), sistem
informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Kesimpulannya adalah sistem informasi merupakan kolaborasi
antara sistem, manusia, komputer serta jaringan komunikasi yang
menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi user.
c) Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Kebanyakan gempa
Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
e) Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa
geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor pendorong dan faktor pemicu.
f) Tsunami
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan
permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berhiposentrum di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut,
longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang
tsunami dapat merambat ke segala arah.
A. Kesimpulan
Setelah membaca seluruh materi dan hal – hal yang berkaitan dengan
Disaster Management maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Disaster
Management adalah suatu proses atau strategi yang diterapkan sebelum,
selama atau setelah jenis peristiwa bencana terjadi, proses ini dapat dimulai
setiap kali sesuatu hal mengancam untuk mengganggu operasi normal atau
menempatkan kehidupan masyarakat beresiko.
Disaster management berfungsi untuk meminimalisir dampak dari
bencana alam dan bencana non alam, mulai dari memahami segala jenis
bencana yang dapat mengancam perusahaan, menentukan langkah-langkah
yang tepat untuk menanggulangi bencana (siklus disaster management),
sampai menentukan solusi yang pas ketika terjadi bencana.
B. Saran
Dilihat dari fungsi disaster management yang dapat sangat membantu
perusahaan dalam menanggulangi bahaya bencana alam dan bencana non
alam, oleh karena itu kami menyarankan disaster management harus sudah
mulai diterapkan di perusahaan-perusahaan sejak dari sekarang. Beberapa
metode disaster management telah dikenalkan pada perusahaan, maka banyak
hal yang bisa dilakukan untuk menerapkan disaster management secara baik
dan benar.
Banyak perusahaan yang belum sadar tentang pentingnya disaster
management maka dari itu diharapkan kita dapat ikut menyediakan serta
menyebarluaskan informasi tentang pentingnya disaster management dalam
rangka menanggulangi dampak bencana alam dan bencana non alam, dan
memberikan solusi yang terbaik ketika bencana terjadi agar tidak menggangu
proses bisnis inti perusahaan.